Doona online

🔥The quantity is limited. After 60 units are sold, we will restore the original price!

04/06/2022
Dialog tvOne: Akankah Habib Rizieq Pulang? (bersama Ketua PBNU & Ali Mochtar Ngabalin) 05/11/2019

https://youtu.be/bAWHy6A4qFM

Dialog tvOne: Akankah Habib Rizieq Pulang? (bersama Ketua PBNU & Ali Mochtar Ngabalin) Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), Isfah Abidal Azis membuat sebuah video yang menyatakan bahwa tokoh Front Pembela ...

PKS Heran Hilangnya Sejarah Resolusi Jihad di Museum 10 November Surabaya 29/10/2019

https://www.malangtimes.com/baca/45428/20191023/084400/pks-heran-hilangnya-sejarah-resolusi-jihad-di-museum-10-november-surabaya

PKS Heran Hilangnya Sejarah Resolusi Jihad di Museum 10 November Surabaya Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sigit Sosiantomo meminta agar pemerintah memasukkan peristiwa Resolusi Jihad di Surabaya tanggal 22 Oktober 1945 yang dikeluarkan Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy'ari selaku ketua PBNU saat itu ke d

25/10/2019

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI), Prof Din Syamsuddin menyampaikan bahwa sebagian umat Islam merasa terkena tuduhan radikalisme dan intoleransi. Tuduhan tersebut terasa menyakitkan bagi umat Islam, padahal kalau umat Islam tidak toleransi tentu tidak akan ada stabilitas dan kerukunan di Indonesia.

Ia juga mengingatkan, Kemenag jangan belok menjadi anti radikalisme, bila Kemenag mendapatkan tugas menjadi anti radikalisme maka seolah-olah umat beragama yang radikal. Din mengingatkan, boleh saja anti radikalisme tapi jangan hanya anti radikalisme keagamaan. Tapi tidak mempedulikan radikalisme ekonomi dan radikalisme politik.
"Tapi kenapa tidak mempersoalkan radikalisme ekonomi, yang melakukan kekerasan pemodal, yang menimbulkan kesenjangan, itu namanya radikalisme ekonomi, kenapa tidak mempedulikan radikalisme politik, yang kemudian merasa menang merasa berkuasa seolah-oleh bisa berbuat apa saja dalam bentuk otoritarianisme," ujarnya.

Din menegaskan, kelompok dan paham yang anti Pancasila harus ditolak tapi tidak hanya paham yang bersifat keagamaan. Sebab banyak juga kelompok yang ingin mengembangkan paham-paham lain yang anti Pancasila.

Ia mengingatkan bahwa paham kapitalisme dan liberalisme itu anti Pancasila. Bahkan sistem politik di Indonesia bertentangan dengan sila keempat Pancasila. Kemudian sistem ekonomi di Indonesia bertentangan dengan sila kelima Pancasila.
"Tapi kenapa itu tidak dituduh musuh nyata Pancasila, apalagi ada separatisme," ujarnya.

Sebelumnya, Joko Widodo resmi melantik Jenderal (Purn) Fachrul Razi menjadi Menteri Agama (Menag) di Kabinet Indonesia Maju. Dalam sambutannya, Jokowi meminta Fachrul fokus mengurus radikalisme di Indonesia.

Tentang tugas yang diberi Jokowi itu, Fachrul Razi mengatakan, "Saya melihat betul-betul kalau ada sampai, sampai ada penafsiran pelaksanaan Islam yang radikal, kira-kira pasti menafsirkan agamanya itu salah". Hal itu ia ungkapkan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (23/10). (republika, cnn, okezone, diedit oleh )

22/10/2019

Anomali-Anomali Pelantikan Presiden

Oleh Hersubeno Arief

Pelantikan Jokowi sebagai Presiden RI periode kedua (2019-2024) penuh dengan anomali. Aneh, ganjil dan banyak kelainan.

Anomali pertama. Harusnya pelantikan ini menjadi pesta rakyat. Penuh sukacita. Bangsa Indonesia merayakan suksesnya pesta demokrasi. Rakyat malah dijauhkan. Diwaspadai. Ditakuti.

Lihatlah apa yang terjadi di Jakarta hari ini. Suasananya sungguh tegang. Seperti mau perang. Negara dalam kondisi darurat. Aktivitas warga dibatasi.

Polisi, tentara, sampai petugas Satpol PP bertebaran di sepanjang sudut kota. Banyak diantaranya mengenakan pakaian sipil, mengamati pergerakan warga dengan waspada.

Jalan-jalan utama ditutup untuk umum. Ruas jalan di seputar gedung MPR/DPR, seputar istana presiden dan berbagai ruas jalan protokol yang menghubungkannya tak bisa dilalui.

Jalan-jalan utama itu ditutup aksesnya untuk rakyat. Hanya petugas keamanan dan pihak yang berkaitan langsung dengan pelantikan presiden dan wakil presiden yang boleh melaluinya.

Kegiatan car free day, olahraga pekanan warga Jakarta sepanjang jalan MH Thamrin dan Sudirman ditiadakan.

Kawasan Monas juga ditutup untuk publik. Kawasan yang biasanya menjadi tempat hiburan murah rakyat kebanyakan itu dijaga ketat aparat keamanan.

Lucunya beberapa kepala daerah seputar Jakarta juga ikut-ikutan paranoid. Walikota Bekasi Rachmat Effendy juga meniadakan kegiatan Car Free Day di Jalan Ahmad Yani. Padahal lokasinya sangat jauh dari tempat pelantikan.

Bupati Bogor Ade Yasin mengancam guru dan orang tua yang pelajar atau anaknya ikut unjukrasa menentang pelantikan.

Anomali kedua. Polisi memberlakukan larangan unjukrasa. Larangan berlaku hampir sepekan. Sejak Selasa (15/10) sampai saat pelantikan Ahad (20/10).

Unjukrasa, menyampaikan ekspresi politik, pendapat secara lisan dan tulisan adalah hak konstitusional warga negara. Dalam negara demokrasi seperti Indonesia dijamin konstitusi.

Polisi tetap bersikeras melarang unjukrasa kendati Presiden Jokowi mempersilakan rakyat dan mahasiswa turun ke jalan. Presiden malah sempat mengaku rindu didemo.

Anomali ketiga, TNI dan peralatan tempur dikerahkan secara besar-besaran. Seperti darurat perang. Helikopter, pesawat tanpa awak (drone), pesawat militer dikerahkan untuk memantau keamanan dari udara.

Sejumlah panser TNI juga diparkir di beberapa kawasan pusat perbelanjaan di Jakarta.

Panglima TNI mengeluarkan ancaman. “Siapapun yang akan menggagalkan pelantikan kabinet, berhadapan dengan TNI.”

Dalam negara demokrasi, tugas militer itu mengamankan negara dari ancaman musuh, negara asing. Bukan berhadapan dengan rakyatnya sendiri.

Situasi keamanan ketertiban masyarakat adalah domainnya polisi. Bukan militer. Sejak TNI back to basic, TNI harus menjauhkan diri dari hiruk pikuk politik praktis. Sekarang malah diseret-seret kembali ke politik. Mengamankan rezim penguasa.

Anomali keempat. Rakyat banyak yang tidak antusias menyambut pelantikan. Bahkan emak-emak menyerukan gerakan “tutup tv dengan taplak meja.”

Di twitter seruan memuncaki trending topic.

Mereka tak peduli, siapa yang mau jadi presiden, siapa yang mau jadi wapres, apalagi siapa yang mau jadi menteri.

Situasinya berbeda jauh dengan Pelantikan Jokowi periode pertama. Saat itu rakyat mengelu-elukannya. Terjadi eforia. Di sepanjang jalan Sudirman dan MH Thamrin menuju istana rakyat berdiri berjajar sepanjang jalan.

Jokowi bahkan sempat melepas jasnya dan turun dari kendaraan menyalami warga.

Anomali kelima, ini merupakan kelainan terbesar demokrasi. Yakni bergabungnya partai oposisi ke dalam pemerintahan. Bahkan capres lawan Prabowo Subianto juga kemungkinan akan bergabung dalam kabinet.

Mau dicari dalam buku teks demokrasi yang paling klasik sekalipun, tak ada ceritanya, oposisi kok bergabung dalam kabinet. Malah ikut berebut jatah kursi menteri.

Tak heran bila banyak rakyat yang kecewa. Baik dari pendukung Jokowi maupun Prabowo. “ Kalau begini ngapain harus pilpres segala?”

Sudah menghabiskan anggaran negara trilyunan rupiah, masyarakat bermusuhan, gontok-gontokan, ratusan nyawa melayang sia-sia, akhirnya hanya bagi-bagi kekuasaan.

Mengapa sejak awal tidak baku atur saja. Tak perlu melibatkan rakyat. Silakan atur negara ini suka-suka.

Fenomena ini hanya bisa terjadi di Indonesia. Demokrasi khas ala Indonesia. Ala Nusantara. end

18/10/2019

Ya ALLAH
Sebentar lagi pelantikan Presiden dan Wakil Presiden akan di laksanakan

Kami Rakyat Indonesia, memohon kepadamu,

kalau memang Pilpres kemarin tidak ada kecurangan,

maka lancarakanlah pelantikan ini Ya ALLAH

Tetapi kalau hasil Pilpres ini hasil dari kecurangan,

maka tunjukan kuasamu kepada kami rakyat Indonesia,

kami mencintai NKRI ini ya Allah,

kami sebagai rakyat tidak bisa berbuat apa-apa,

kecuali dengan pertolonganmu,

selamatkanlah rakyat Indonesia dari Penguasa Dzolim. "

Aamiin Ya Allah Ya Rabbal Aalamiin"

⏬

14/10/2019

212 MELAWAN, MENGUMUMKAN PERANG DAN TAK AKAN REKONSILIASI DENGAN KEZALIMAN

Oleh : Nasrudin Joha

Keliru besar, jika Prabowo -setelah merapat ke Jokowi- mengumumkan tidak ada lagi oposisi. Salah mutlak, bagi rezim ketika mampu menekuk kekuatan oposan partai berarti telah aman untuk berbuat sesukanya, zalim terhadap rakyat.

Pada acara munajat 212 di masjid Sunda Kelapa (13/10), dengan tegas Ust Slamet Ma'arif selaku ketua PA 212 menyatakan tidak akan pernah rekonsiliasi dengan kezaliman, tidak akan pernah rekonsiliasi dengan kecurangan, tidak akan pernah rekonsiliasi dengan ketidakadilan, tidak akan pernah rekonsiliasi dengan penindasan. Pernyataan ini, bukan mewakili pribadi Ust Slamet namun mewakili segenap elemen pergerakan khususnya gerakan Islam, yang bergerak diluar partai politik.

Jelas, ini tamparan keras bagi rezim juga bagi kubu Prabowo. Pernyataan ini menegaskan, Prabowo tak memiliki secuilpun kendali pada elemen pergerakan Islam. Dukungan pergerakan Islam, ulama, habaib, kepada Prabowo saat Pilpres, bukanlah dukungan taklid buta sebagaimana dukungan Gerindra kepada ketua umumnya.

Karena nilai perjuangan, semangat melawan kezaliman, perlawanan pada kecurangan dan penolakan para perilaku ketidakadilan menjadi nilai yang menyatukan umat dan melabuhkan dukungan politik pada Prabowo. Saat Prabowo menepi, keluar dari nilai yang diadopsi umat, kemudian meninggalkan nilai perjuangan dengan merapat dan berharap mendapat bagian kursi kekuasan, meninggalkan keengganan pada kecurangan seraya justru melegitimasi kecurangan dengan proyek rekonsiliasi abal-abal, menjadi sebab Prabowo berada pada satu kubu dengan rezim dan mengambil posisi berhadap-hadapan dengan umat.

Rezim Jokowi akan mengkalkulasi nilai rekonsiliasi Prabowo sangat rendah, dimana rekonsiliasi ini tak meredam perlawanan umat. Karenanya, rezim khususnya PDIP akan sangat berhati-hati membagi kursi kepada Gerindra.

Sebab, jika Gerindra begitu mudah mengkhianati rakyat yang mendukungnya, mengabaikan fatwa ulama yang membelanya, apa sulitnya bagi Prabowo kelak meninggalkan PDIP jika Gerindra membaca peluang untuk menguasai kekuasaan ?

Kalkulasi ini, yang nampaknya akan membuat PDIP pelit membagi kursi, sebagaimana PDIP tdk ridlo posisi ketua MPR RI diberikan pada Muzani. PDIP lebih Happy bersama Golkar, karena Golkar dipandang lebih gentle sebagai mitra koalisi dan sejak awal telah berdarah mendukung Jokowi.

Sementara itu, pertarungan politik ini belum akan berakhir. Gerakan 212 akan terus melawan, karena perjuangan 212 bukan atau tidak sekedar mengantarkan seseorang untuk duduk di tampuk kekuasan.

Gerakan 212 diilhami oleh Ruh Islam, Ruh bela Islam, Ruh bela ulama. Karenanya, 212 akan terus berjuang hingga Islam bertengger pada tampuk kekuasan, hingga fatwa ulama menjadi penuntun jalannya roda kekuasan, hingga keadilan dan kesejahteraan benar-benar wujud dengan diterapkannya hukum Islam.

Penangkapan Sekjen PA 212 Ust Bernard Abdul Jabar adalah penghinaan terhadap gerakan 212. Tindakan ini, justru menyulut api perlawanan dan meningkatkan Ghiroh semangat Islam.

Selamat datang di era baru pertarungan, selamat datang pertarungan gerakan politik kepartaian melawan gerakan politik keumatan. Selamat datang, di era pertarungan politik pencitraan, politik kekuasaan, melawan politik kejujuran, politik keumatan yang membawa misi melayani kepentingan umat berdasarkan nilai-nilai wahyu ilahi. [].

05/10/2019

Keterlaluan: Membantu Orang Terjepit Dihukum Penjara

By Asyari Usman

Ada kabar yang sangat memprihatinkan. Luput dari pemberitaan besar karena rangkaian unjuk rasa belum lama ini. Peristiwa itu terjadi pada 19 September 2019. Tak sesuai dengan akal sehat. Orang yang menolong orang lain yang sedang terjepit, dihukum penjara.

Itulah yang dialami oleh 29 karyawan Sarinah, Jakarta, yang dinyatakan bersalah hanya karena membolehkan para pendemo masuk ke gedung Sarinah ketika berlangsung aksi 21-22 Mei 2019.

Pengadilan di Jakarta menyatakan mereka bersalah membantu orang-orang yang melakukan perlawanan terhadap aparat negara.

Para pengunjuk rasa masuk ke gedung itu sekadar untuk membasuh muka mereka. Mungkin juga sekadar melepas dahaga. Tapi, bagi penguasa, sikap alami yang ditunjukkan oleh para karyawan Sarinah itu dipelintir menjadi perbuatan pidana. Mereka didakwa membantu para pendemo melawan aparat.

Sikap spontan memberikan bantuan itu dihukum penjara 4 bulan 3 hari. Bahkan, hampir saja dihukum 8 bulan.

Logika penguasa adalah bahwa dengan masuk ke Sarinah dan mendapatkan air, maka para pendemo kembali segar untuk turun ke jalan. Luar biasa sekali.

Entah dari mana pemikiran seperti ini diadopsi oleh para penegak hukum. Jelas sekali logika penguasa dan citarasa keadilan penegak hukum mengalami “gangguan serius”.

Para pengunjuk rasa jelas bukan teroris. Mereka turun ke jalan karena merasa ketidakadilan merajalela di negeri ini. Mereka bukanlah ancaman bagi aparat keamanan. Para pendemo yang dibantu oleh 29 karyawan Sarinah itu bukanlah orang yang sedang melancarkan gerakan untuk menghancukan negara dan pemerintah. Mereka bukan pelaku makar.

Seterusnya, para karyawan Sarinah itu bukanlah orang-orang yang telah lebih dulu mempersiapkan diri untuk membantu para pengunjuk rasa agar mereka bisa lebih anarkis lagi. Mereka hanya bereaksi spontan. Para karyawan itu hanya membaca fakta yang polos. Bahwa pada saat itu sedang terjadi perseteruan antara aparat negara yang kuat dengan peralatan lengkap versus pendemo tangan kosong.

Hanya memberikan air yang mereka lakukan. Sama seperti para petugas yang memberikan pertolongan kepada siapa pun juga tanpa melihat latarbelakang politik mereka. Hanya berupa bantuan kemanusiaan.

Ternyata, kehancuran akal sehat para penguasa memang sudah lebur total. Tak bisa dikenali lagi. Tidak ada lagi pertanda akal sehat itu ada.

Sabarlah kalian wahai para karyawan Sarinah. Kalian dipaksa menjadi terpidana karena perbuatan mulia Anda. Kalian pasti sudah selalu dengar bahwa akan ada suatu zaman yang semua serba terbalik. Yang benar dikatakan salah, yang salah dikatakan benar. Orang yang amanah tak diberi kepercayaan. Sebaliknya, para penipu diberi mandat.[]

04 Oktober 2019

05/10/2019

Copas dan sebarkan.
Lambungkan tagarnya


Sudah 3 bulan, Rakyat Melayu Islam menjalankan aksi Buy Muslim First untuk melawan monopoli perdagangan oleh pengusaha Cina di Malaysia.

Bulan ke 3 ini sangat terasa, pengusaha Cina sudah diskon barang barangnya hingga 50% melayu muslim tidak beli juga. Pemimpin negara kalang kabut, beberapa produk Cina Malaysia yg dulu menguasai pasar bertumpuk tidak terbeli. Beberapa pengusaha Cina mulai bangkrut. Sebaliknya pengusaha muslim dr Desa dan kota ketiban rezeki.
*KAPAN KITA MAU MULAI DI INDONESIA? jawabannya sekarang!!..Buy muslim first. (Utamakan belanja dari pedagang/pengusaha muslim)*
Bila anda setuju dan peduli, maka jangan membiarkan pesan ini hanya sampai ditangan anda. Kirimkan lagi ke-sebanyak mungkin teman dan keluarga anda.
*Selanjutnya saling melaporkan daerah mana yang sudah menerapkan dalam tempo satu atau dua bulan kedepan menunjukkan keberhasilan yang pesat.*
HIMBAUAN UNTUK PEDAGANG/PENGUSAHA MUSLIM YANG MEMBACA PESAN INI AGAR : Menjaga mutu, harga, dan pelayanan yang baik, karena saudaramu akan datang berduyun-duyun berbelanja ditempat anda.

Berita Hari ini, Berita Terbaru dan Terkini 27/09/2019

Tolak Undangan Jokowi ke Istana, BEM se-UI Beri 9 Alasan Telak
Reza GunadhaJum'at, 27 September 2019 | 13:46 WIB

Ketua BEM Universitas Indonesia, Manik Marganamahendra (kiri) dan Ketua BEM FISIP UI, Thierry Ramadhan (kanan), menunjukkan nota kesepahaman antara massa yang diwakili mahasiswa dan sekretaris jenderal DPR, Kamis (19-9-2019). [Antara/Abdu Faisal]
Kelima, BEM se-UI juga mengecam segala bentuk kriminalisasi yang dilakukan oleh pemerintah terhadap para aktivis.

Suara.com - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa se-Universitas Indonesia, diwakili Ketua BEM FISIP Thierry Ramadhan, menegaskan menolak menghadiri undangan Presiden Jokowi untuk bertandang ke stana Negara, untuk berdialog mengenai permasalahan yang dituntut dalam demonstrasi, Jumat (27/9/2019).

Pernyataan itu seperti termuat dalam surat edaran yang diterima Suara.com, Jumat 27 September 2019 pukul 12.00 WIB.

"Kami BEM se-Universitas Indonesia memutuskan untuk tidak menghadiri undangan tersebut dan tetap menuntut pemerintah serta DPR untuk menyelesaikan Maklumat Tuntaskan Reformasi," ujar Ramadhan seperti tertulis dalam surat tersebut.

BEM Se-UI menyayangkan undangan terbuka hari ini yang hanya ditujukan kepada mahasiswa, tetapi tidak mengundang elemen masyarakat terdampak lainnya.

Padahal Gerakan Reformasi Dikorupsi merupakan gerakan yang dilakukan seluruh elemen masyarakat.

Surat itu berisi delapan poin lainnya selain poin di atas yang mereka persoalkan terkait alasan keengganan menghadiri undangan Jokowi yang kemarin disampaikan di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (26/9).

Inilah hal-hal yang mereka nyatakan secara tertulis:

Pertama, tuntutan BEM se-UI dalam demonstrasi yang terjadi beberapa hari ke belakang sudah jelas yaitu keinginan menegakkan demokrasi dan menolak upaya pelemahan pemberantasan korupsi di Indonesia.

Kedua, demonstrasi beberapa hari ke belakang adalah akumulasi kekecewaan masyarakat terhadap DPR dan pemerintah atas segala permasalahan yang terjadi, di antaranya kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan, pengesahan RUU yang bermasalah, represifitas aparat di beberapa daerah, serta masalah lain yang mengancam demokrasi dan pelemahan upaya pemberantasan korupsi.

Ketiga, demonstrasi dengan tuntutan yang disusun dalam Maklumat Tuntaskan Reformasi merupakan gerakan yang bergejolak secara organik karena luapan kekecewaan masyarakat yang tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga di beberapa daerah di Indonesia.

Keempat, BEM Se-UI mengecam keras segala bentuk tindakan represif dan intimidatif oleh aparat terhadap para demonstran di berbagai daerah.

Kelima, BEM se-UI juga mengecam segala bentuk kriminalisasi yang dilakukan oleh pemerintah terhadap para aktivis.

Keenam, BEM se-UI menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya seorang pelajar Sekolah Menengah Kejuruan dan dua orang mahasiswa di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Ketujuh, BEM se-UI menuntut presiden untuk menindaklanjuti secara tegas segala bentuk tindakan represif yang telah dilakukan oleh aparat kepada seluruh massa aksi serta menuntut presiden untuk segera membebaskan aktivis yang dikriminalisasi.

Kedelapan, dampak yang dirasakan oleh pengesahan revisi UU KPK serta Rancangan KUHP, RUU Pertanahan, RUU Pemasyarakatan, RUU Minerb), kebakaran hutan, segala bentuk tindakan represif dan intimidatif oleh aparat, kriminalisasi aktivis, dan masalah lain yang mengancam demokrasi dan pelemahan upaya pemberantasan korupsi, tidak hanya berdampak bagi mahasiswa namun juga masyarakat secara luas.

Sebelumnya, berturut-turut demonstrasi terjadi di depan Gedung DPR dan ruas jalan sekitarnya. Pada Selasa (24/9), demonstrasi dilakukan mahasiswa.

Sedangkan Rabu (25/9) sejumlah massa berseragam sekolah menengah atas menuju DPR juga untuk melakukan aksi. Mereka menuntut pemerintah menolak UU KPK dan RKUHP.

Akan tetapi, adanya instruksi dari menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi mengancam rektor untuk menertibkan mahasiswa yang ingin mengartikulasikan pikiran di arena publik.

Instruksi tersebut dianggap mengancam kebebasan menyampaikan pendapat yang dilakukan mahasiswa kepada pemerintah.

Jokowi sebelumnya mengaku akan bertemu dengan perwakilan mahasiswa yang dalam beberapa hari terakhir melakukan aksi unjuk rasa menolak revisi UU KPK dan RKUHP. Pertemuan akan digelar Jumat hari ini.

"Kami akan bertemu dengan para mahasiswa terutama dari BEM," kata Jokowi usai bertemu sejumlah tokoh di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis.

Jokowi menyampaikan apresiasi terhadap aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa di berbagai daerah. Jokowi memastikan masukan yang disampaikan mahasiswa sudah ia tampung.

Misalnya terkait RKUHP, Jokowi sudah meminta DPR menunda pengesahannya untuk menampung kembali masukan dari masyarakat.

Adapun, revisi UU KPK yang sudah terlanjur disahkan menjadi UU, Jokowi masih mempertimbangkan untuk mencabutnya dengan menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti UU.

Berita Hari ini, Berita Terbaru dan Terkini Suara.Com Situs Portal Berita Online, Menyajikan Berita Terkini Seputar Berita Politik, Bisnis, Olahraga, Artis, Hukum, Yang Jujur, Berimbang, Dan Independen

07/09/2019

MARI BAWA POLITIK DI GROUP
-----------------------------------
Dibeberapa group WA baik itu alumni sekolah, korkel, kelas, majlis taklim, arisan maupun keluarga besar sering terjadi omongan :

"GAK USAH BAHAS BAHAS POLITIK LAH DIGROUP INI,GROUP INI KHUSUS SILATURAHMI"

Sekilas omongan tersebut benar akan tetapi kebablasan (mereka tidak sadar itulah salah satu konsep komunis) menjauhkan umat dari Politik.

Silaturrahmi PENTING Mas...!!
Tapi melek politik juga PENTING Mas..!!

Ini mengingat kan ucapan pentolan PKI - DN Aidit :
"PISAHKAN AGAMA DAN POLITIK"
Nah..loe.....

Jadi intinya adalah KITA HARUS MELAWAN setiap ajakan atau omongan yang menyuruh kita untuk BUTA POLITIK
Why......???????
Karena Islam memerintahkan kita untuk BER POLITIK Mencontoh Rasulullah.

ISLAM adalah Agama yang SEMPURNA dan PARIPURNA

KAMIL WA SYAMIL
Jangankan masalah POLITIK ...
Lha wong tatacara masuk kamar mandi saja diatur, tatacara berkeluarga juga diatur, tatacara berdagang juga diatur.
Lha apalagi POLITIK

Saya merasa bisa jadi oknum oknum yang ngelarang diberbagai group WA tersebut adalah bagian dari para perusak ISLAM yang tidak ingin ISLAM Berperan dalam PER POLITIKAN INDONESIA

Anda tahu....??
Gara gara kita tidak peduli dengan politik,Nasib umat Islam yg MAYORITAS jadi MINORITAS...!!!
(Tidak bisa membuat aturan yang menjadi Agama mayoritasnya)

Di Surabaya dari 50 anggota DPRD saat ini HAMPIR separuhnya adalah NON Muslim, sisanya campuran dari berbagai organisasi Islam.Dari sini aturan dibuat.

Yang 50%nya lagi Ada Islam KTP, ada Islam Liberal, ada Islam NUsantara dll..

Trus apa yang bisa kita banggakan dengan MAYORITAS ini...??

Belum lagi saat ini sudah BANYAK yang terang-terangan meng kebiri bahkan menghinakan Islam,

Al Qur'an JELAS DINISTA,mereka bilang JUST SLIP OF TONGUE

Kalimat TAUHID DIBAKAR...
mereka bilang itu bendera HTI

POLIGAMI ditentang
Perda Syariat mau DILARANG

Bahkan saat ini sedang digodok RUU P-KS ( Penghapusan Kekerasan Seksual )

Judulnya MANTUL (mantapbetul) tapi isinya,NAUDZUBILLAH MIN DZALIK.
Yang di dalamnya pelegalan LGBT,Sex bebas, Pornografi.
Bagaimana nasib generasi umat kedepan..??

TERUS KALIAN MASIH MAU NGOMONG :
"GAK USAH BAHAS BAHAS POLITIK"

TERUS KALIAN MAU NYINYIR :
"POLITIK ITU KOTOR - ISLAM AGAMA SUCI.. JANGAN DICAMPUR ADUK"

Kalian tahu nggak sob, kalau terjadi adzab bencana gara gara MAKSIAT MERAJALELA,
Siapa yg terkena dampaknya ? Kita semua lah..

Bukan hanya yang melakukan maksiat tapi bahkan lebih banyak terdampak kepada orang yg beribadah

Apa kita akan tetap DIAM maksiat didepan mata, (apa yang bisa di pertanggung jawabkan dihadapan Allah)

Apa yang sudah kalian Perjuangkan untuk melawan Mereka

BUKA MATA - BUKA HATI

Kenapa populasi Islam TURUN DRASTIS dlm satu dekade terakhir...??

Karena kita HANYA MEMENTINGKAN DIRI KITA SENDIRI...
PENGEN MASUK SURGA SENDIRI...
PENGEN CARI AMAN SENDIRI...

"Ah..masa bodoh POLITIK",Ga mau urusan - yang penting ibadah (sholat,puasa,zakat,haji) saya lancar"

Ah...masa bodoh kamu mau berbuat maksiat - yang penting anak istri saya taat"

Akhirnya bisa dilihat sendiri

Karena ke masa bodohan kita ini - Islam sekarang jadi seperti ini

ISLAM di Kebiri di Hinakan, Ulama di Persekusi di kriminalisasi
Dakwah di batasi

Liberal makin bebas, Syi'ah Gembira, PKI menggeliat, LGBT ketawa, Yahudi di beri ruang

You yang makan nangkanya jauhin POLITIK, saudara kita yang kena getahnya...

So guys...SUDAH PAHAM...?

Semakin Jauh Umat Islam dari POLITIK
Semakin mudah Musuh Islam menghabisi ISLAM

Ayo kita dukung siapapun yang peduli Islam, supaya negeri ini dipimpin oleh pemimpin yang faham dan memperjuangkan Islam...

Islam rahmatan lilalamiin.

Aamiin Ya Robb.

Ayo berbagi ilmu share sebanyak banyaknya biar nggak gagal faham tentang politik islami...!!

Sudah waktunya Memberikan Pencerahan Kepada Ummat..

30/08/2019

Soal Papua dan Papua Barat :
Tiba-Tiba Rindu Suara Mahfud dkk, Di Manakah Mereka...???
M. Nigara,
Wartawan Senior

YA, tiba-tiba kita, saya dan mungkin juga anda, rindu dengan Profesor Mahfud MD dan kawan-kawan. Reaksi dan respon mereka terhadap banyak hal, begitu luar biasa. Kesankan sikap tanggap, cepat dan tegas. Hebatnya lagi, mereka selalu berpegang pada makna Pancasila dan NKRI harga mati.

Tapi, kok sudah lebih sepekan ini mereka tak bersuara? Kemanakah mereka gerangan? Sedang flu atau batuk hingga suaranya tak terdengar? Atau sedang sibuk mengutak-atik sesuatu yang tidak kita ketahui?

Bulan lalu, pekik mereka kencang sekali soal Enzo, Taruna Akademi TNI yang pernah memposting dirinya dengan ransel berbendera Tauhid. Mereka mengupas Enzo sampai ke hal sisi privasi ibunya. Ujungnya menuding TNI kecolongan, gawat!

Ada dua soal fundamental yang disentuh dengan tudingan itu. Pertama, mereka sudah tak menghargai privasi orang. Kedua, mereka meragukan kredibilitas TNI. Sungguh, bahaya.

Tapi, pekan ini, suara mereka bak tenggelam dalam buaian kenikmatan dunia. Lho, kok? Ya, bayangkan, biasanya melihat bendera tauhid satu saja, mereka seperti kebakaran jenggot. Mereka sontak berteriak seolah bendera Rasulallah yang dituduh sebagai bendera HTI itu sudah pasti akan menggantikan Merah Putih.

Padahal, itu jelas bendera Rasul yang selalu dibawa ke mana pun kekasih Allah itu pergi. Dan tolong dicatat, belum pernah ada dari kelompok yang dituding ini menyatakan akan merdeka, akan melepaskan diri dari NKRI.

Padahal, jika bendera Rasulallah itu bisa bebas dikibarkan, sangat mungkin Indonesia akan jauh lebih baik. Indonesia sangat mungkin akan jauh lebih aman. Dan Indonesia akan jauh lebih sejahtera. Karena ajaran Rasulallah bahwa Islam itu adalah rahmatan lil alaamiin, keselamatan bagi semua.

*Bisu dan Menghilang*

Tapi, atas nama Pancasila dan NKRI, bendera tauhid itu selalu disebut sebagai bendera yang akan memporakporandakan NKRI. Mereka terkesan begitu alergi.

Sementara, bendera Bintang Kejora, sekarang tampak tidak hanya satu. Bahkan di depan Istana Negara, dikibar-kibarkan. Lalu Mahfud dan kawan-kawan kok bisu? Tidak hanya itu, ketika pekik Papua Merdeka diulang-ulang, Mahfud dan kawan-kawan bungkam. Mereka seperti menghilang...

Kini di tanah Papua dan Papua Barat bukan hanya bendera itu dikibarkan dan pekik merdeka yang diteriakkan. Korban nyawa dan material sudah berjatuhan. Bahkan banyak warga pendatang yang sudah keluar dari kampung dan rumah mereka. Namun Mahfud dan kawan-kawan tetap tak juga memperdengarkan suaranya yang biasanya bernada paling Pancasila itu. Tanggapan meredakan, menenangkan banyak warga pun senyap.

Apakah Mahfud dan kawan-kawan tidak khawatir akan keutuhan NKRI? Apakah Mahfud dan kawan-kawan tidak tersinggung dengan bendera Bintang Kejora? Apakah Mahfud menganggap kisah Papua dan Papua Barat itu sesuatu yang masih berada dijalurnya? Wallahu a'lam.

Ayo d**g... Prof, pekikkan suaramu. NKRI membutuhkanmu dan juga kawan-kawanmu. Atau, Mahfud dan kawan-kawan sudah nyaman dengan keadaannya sekarang? Atau....hmmmm?

Wallahu a'lam.

26/08/2019

BONGKAR DAN LURUSKAN SEJARAH
Walisongo, dari Khilafah untuk Indonesia

Dalam kitab Kanzul 'Hum yang ditulis oleh Ibn
Bathuthah yang kini tersimpan di Museum Istana
Turki di Istanbul, disebutkan bahwa Walisongo
dikirim oleh Sultan Muhammad I. Awalnya, ia pada
tahun 1404 M (808 H) mengirim surat kepada
pembesar Afrika Utara dan Timur Tengah yang
isinya meminta dikirim sejumlah ulama yang
memiliki kemampuan di berbagai bidang untuk
diberangkatkan ke Pulau Jawa.

Jadi, Walisongo sesungguhnya adalah para dai
atau ulama sekaligus merangkap wali(gubernur) distruktur Khilafah yang diutus khalifah di masa
Kekhilafahan Utsmani untuk menyebarkan Islam di
Nusantara. Dan jumlahnya ternyata tidak hanya
sembilan (Songo). Ada 7 angkatan yang masing-
masing jumlahnya sekitar sembilan orang. Memang
awalnya dimulai oleh angkatan I yang dipimpin
oleh Syekh Maulana Malik Ibrahim, asal Turki,
pada tahun 1400 an. Ia yang ahli politik dan irigasi
itu menjadi peletak dasar pendirian kesultanan di
Jawa sekaligus mengembangkan pertanian di
Nusantara. Seangkatan dengannya, ada dua wali
dari Palestina yang berdakwah di Banten. Yaitu
Maulana Hasanudin, kakek Sultan Ageng Tirtayasa,
dan Sultan Aliudin. Jadi, masyarakat Banten
sesungguhnya punya hubungan biologis dan
ideologis dengan Palestina.

Lalu ada Syekh Ja'far Shadiq dan Syarif
Hidayatullah yang di sini lebih dikenal dengan
sebutan Sunan Kudus dan Sunan Gunung Jati.
Keduanya juga berasal dari Palestina. Sunan Kudus
mendirikan sebuah kota kecil di Jawa Tengah yang
kemudian disebut Kudus – berasal dari nama kota
Al-Quds (Jerusalem dalam peta barat).

Dari para wali itulah kemudian Islam menyebar ke
mana-mana hingga seperti yang kita lihat
sekarang. Oleh karena itu, sungguh aneh kalau ada
dari umat Islam sekarang yang menolak khilafah.
Itu sama artinya ia menolak sejarahnya sendiri,
padahal nenek moyangnya mengenal Islam tak lain
dari para ulama yang diutus oleh para khalifah.

Photos from Dewa Azghar Alqossam's post 26/08/2019

BERITA DUKA

Innalillahi Wa Innailaihi Roji'un

Telah meninggal Dunia Dengan tenang:

Nama: Ustad Ja'far Umar Thalib
Hari. : Minggu, 25 Agustus 2019
Jam. : 12.00 WIB
Di. : Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta
Usia : 62 Tahun

Dikebumikan recena Besok hari Senin di makam Degolan, Umbulmartani,Ngemplak, Sleman...

Demikian Berita duka ini kami sampaikan!

Note: Ustadz Ja'far Umar Thalib adalah mantan Panglima Laskar Jihad Ambon dan Poso.

t.me/islamicmediafront

22/08/2019

SHERLY ANNAVITA

Perempuan cantik berhijab ini Master Of Social Impact Investman dan Philantropy d Swinbume University of Technologi tahun 2017- 2018.

Perempuan cantik berhijab yg diundang d ILC oleh Karni ILyas juga lulusan Australia Bachelor of Social Science International Relations Study Paramadina University tahun 2010-2014

Perempuan berhijab dan smart ini Leader of Pasukan Garuda Putri (Indonesian Women Delegation in APR Jamboree, Laguna Philipines tahun 2010

Perempuan berhijab yg cerdas ini sebagai Representative of Indonesia in International Youth Forum, Laguna Philipines tahun 2010

Perempuan berhijab alumni Paramadina University ini juara 1St Winner of National Writing Competition organized by House of People Representative of Republic of Indonesian tahun 2015.

Perempuan berhijab ini sebagai Representative of Indonesia in ACFID Australia Conference for International Development Australia tahun 2017.

Perempuan berhijab asli Tasikmalaya ini adalah The Winner Asia World Model United Nation, South Korea Mei 2018

Perempuan berhijab yg mirip artis Indah Permatasari ini adalah peserta The Youngest Awardee Australia Awards Scholarship tahun 2017- 2018

Perempuan berhijab yg menguasai bahasa Sunda, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa Perancis, bahasa Arab dgn sama baiknya ini adalah 1St Winner of NAILA (National Australia Indonesia Language Award) tahun 2017.

Want your business to be the top-listed Shop in Bandung?
Click here to claim your Sponsored Listing.

Category

Website

Address

Bandung

Other Appliances in Bandung (show all)
Nazava Nazava
Jalan Soreang/Cipatik (Cisaat), RT 001 RW 002 No. 147, Jelegong, Kutawaringin, Bandung Regency, West Java
Bandung, 40911

Nazava adalah brand dari PT.Holland For Water sebuah perusahaan sosial (Social Enterprise) yang memproduksi Filter Air Minum yang Aman, Sehat, & Terjangkau

Yanna store Yanna store
Jalan Zamrud No 19
Bandung, 40256

Belanja Aman Dan Nyaman

Ayyinstore Ayyinstore
Bandung

Selamat Datang Di Ayyinstore..... * Order Tidak Dapat Di Batalkan * Pengiriman Setiap Senin Sampai Jumat Jika Order Di Hari Libur Makan Pengiriman Akan Dilakukan Hari Kerja Ber...

Tobi Afiliasi Tobi Afiliasi
Bandung
Bandung

selamat datang di halaman ini jangan lupa kunjungi link afiliasi

Barangunik Barangunik
Bandung
Bandung, 40121

Aisah olshop Aisah olshop
Bandung

Susi olshop Susi olshop
Bandung, 40241

Menyedikan berbagai macam keperluan yg kaka butuhin..semua ada di sini ka..happy shoping kaďż˝

Nana Pengrajin Loyang Nana Pengrajin Loyang
Jalan Holis Jl. Cibuntu Barat, Caringin, Kec. Bandung Kulon
Bandung, 40212

MENERIMA JUGA PESANAN ANEKA LOYANG ALUMINIUM BISA COSTUME UKURAN DAN TEBAL BAHAN PELAT ALUMINIUM. BISA ORDER SATUAN ATAU PARTAI BESAR DENGAN HARGA GROSIR. info pemesanan klik di b...

KING CLONG KING CLONG
Km Cigagak Rt 03 Rw14 Kel Cipadung Kec Cibiru
Bandung, 40614

Pembersih Kerak Kamar Mandi Ampun No 1 Bebas Kuman, Bebas Kerak, Bebas Bau. Lebih Hemat Lebih Ampuh

Perlengkapan Rumah Perlengkapan Rumah
Bandung
Bandung

Perlengkapan Rumah Renovasi Rumah Perkakas Alat Pemeliharaan Rumah Kebersihan & Binatu Peralatan Dapu

anita tari810 anita tari810
Bandung
Bandung, BANDUNG

Peralatan Rumah Tangga,kebutuhan rumah tangga, toko barang rumah tangga