Water Treatment & Purification Service

hubungi kami jika anda membutuhkan tangki air

Filter anti bakteri

https://www.citrabening.com/users-and-products/antibacterial-filters/

Antibacterial filters – citrabening Antibacterial filters Filter antibakteri (Antibacterial filters) terbuat dari serat antibakteri yang dipatenkan untuk aplikasi seperti air pendingin, Pra-RO, dan filtrasi penggunaan kembali air limbah (daur ulang air limbah).Prinsip filter antibakteri adalah menghancurkan metabolisme sel oleh ion lo...

https://www.citrabening.com/users-and-products/ro-skala-rumah-tangga/

RO Skala Rumah Tangga – citrabening RO Skala Rumah Tangga Reverse Osmosis Skala Rumah Tangga, Kantor, Kantin, Restoran Reverse Osmosis adalah salah satu teknologi yang paling dapat diandalkan untuk menurunkan zat padatan terlarut dalam air. Sistem membran RO mampu menurunkan atau bahkan menghilangkan kadar berbagai kandungan air yang....

BAGAIMANA CARA MENGATASI MASALAH BAKTERI DALAM AIR

Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan. Air menutupi hampir 71% permukaan Bumi. Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau kebutuhan lain, termasuk untuk kebutuhan sanitasi.

Disalin dari sehataqua.co.id, penelitian yang telah dilakukan di Indonesia menunjukkan rerata asupan air pada anak laki-laki dan perempuan usia 4-9 tahun secara berurutan adalah 1387 mL/hari dan 1394 mL/hari, sedangkan asupan air pada anak laki-laki dan perempuan usia 10-17 tahun secara berurutan adalah 1621 mL/hari dan 1589 mL/hari.

Untuk kebutuhan konsumsi air minum menurut departemen kesehatan, salah satu syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung logam berat. Oleh karenanya, air yang akan dikonsumsi atau digunakan untuk kebutuhan sanitasi haruslah bebas dari cemaran mikroorganisme seperti bakteri.

Bakteri dapat ditemukan di hampir setiap tempat di bumi ini. Bakteri digolongkan dalam berbagai macam mikroorganisme yang meliputi Coliform, Cyanbacteria (algae), Staphylococcus, Legionella pneumophila (Legionaires' disease), Shigella dysenteriae (Dysentery), and Escherichia coli (E. coli).

Bakteri Escherichia coli (E.coli) adalah bakteri yang biasanya hidup dalam usus manusia dan hewan. Walau sebagian besar E.coli menyebabkan diare ringan, beberapa jenis seperti E.coli O157: H7 dapat menyebabkan infeksi yang serius, sakit perut, dan demam.

Coliform ditujukan kepada sekelompok bakteri yang bercirikan, berbentuk batang pendek gram-negatif, membentuk rantai, tidak berspora, aerobik atau anaerobik fakultatif

Ada beberapa cara untuk mendesinfeksi air, antara lain metoda radiasi ultraviolet, khlorinasi terus menerus, klorinasi kejut, ozonisasi dan distilasi.

Disinfeksi ultraviolet (UV) menggunakan radiasi cahaya ultraviolet untuk merusak DNA mikroorganisme dan mencegahnya bereproduksi.

Klorinasi desinfektan terus menerus menggunakan klorin, namun akan menyebabkan perubahan rasa dan bau pada air, meninggalkan residu dan trihalomethanes (THMs) dapat terbentuk ketika klorin berinteraksi dengan zat organik yang ada di air.

Klorinasi kejut menggunakan klorin juga, namun ini adalah solusi sementara.

Ozon (O3) adalah material alami yang terbentuk dari O2 dan memberikan efek kuat terhadap proses sterilisasi air. O3 telah banyak digunakan untuk sterilisasi air termasuk air minum. Dalam pengolahan air, ozon dua kali lebih kuat dari klorin dan bekerja 3000 kali lebih cepat.

Distilasi adalah metode pemanasan air hingga berubah menjadi uap, kemudian mengkondensasi uap kembali ke dalam air yang membunuh mikroorganisme apa pun dalam prosesnya. Namun distilasi membutuhkan banyak energi dan waktu bila dibandingkan dengan metode pemurnian lainnya.

Cara lain yang umum digunakan untuk sterilisasi air, misalnya penggunaan bromin, asam perasetat, iodin, ion tembaga dan perak, kalium permanganat, fenol, deterjen, hidrogen peroksida, ultrasonikasi, dan panas (ozonetech)

oleh Imam Rozali Fathar
www.citrabening.com

citrabening – water – environment – science Oleh : Imam Rozali Fathar           Hotel merupakan suatu bangunan yang sangat mudah dijumpai pada seluruh daerah, letaknya pun kadang berdekatan dengan lingkungan permukiman penduduk, lahan sawah dan irigasi. Kehadiran dan keberadaan hotel sangat diharapkan dapat memberi nilai tambah kepad...

MENGAPA AIR KENDI LEBIH SEHAT & SEGAR

Pernah tahu kan KENDI atau pernah pakai ?

Kata kendi berasal dari bahasa Sansekerta (dari India) yakni kundika yang artinya 'wadah air minum'. Dalam ikonografi Hindu, 'kundika' merupakan atribut dari Dewa Brahma dan Dewa Siwa. Sedangkan pada agama Budha, 'kundika' merupakan atribut Awalokiteswara dan peziarah Budha juga membawa 'kundika' yang dianggap sebagai salah satu dari delapan belas wadah suci yang dibawa seorang rahib dalam perjalanannya mencari kitab suci.

Kendi telah dikenal sejak masa awal di Jawa dan Negeri Melayu, namun berdasarkan sejarah kendi berasal dari India. Kendi-kendi gerabah dibuat di banyak tempat di Indonesia sejak zaman prasejarah, tetapi kendi secara khusus sebagai wadah air yang menuang dari corotnya, baru dikenal pada abad ke-9 di Jawa (Dikutip dari Wikipedia)

Kendi itu bukan sebatas hiasan meja, yang mengusung tema tradisional atau kesan “ndeso”. Tapi sayangnya, kini kendi sudah jarang digunakan sebagai wadah air minum terutama di kota-kota besar. Padahal kendi memiliki peranan penting dalam proses peningkatan kualitas air minum. Kearifan lokal peninggalan sesepuh kita ini memiliki kelebihan yang tak dimiliki oleh dispenser modern yang terbuat dari plastik atau kaca.

Tahukah anda, bahwa air yang disimpan di dalam kendi semalaman sangat sejuk dan menyegarkan jika diminum keesokan harinya. Bahkan ada pendapat yang mengatakan sehatnya air minum yang tersimpan di dalam kendi karena tekanan pada dinding pori-pori kendi dapat menyalurkan oksigen ke dalam air dan mampu menekan dan menyerap kandungan metal, racun dan kotoran yang ada dalam air tersebut sehingga air kendi menjadi lebih jernih dan sehat.
Kita tahu dalam proses penguapan memerlukan kalor (panas) yang tentu saja harus diperoleh dari lingkungan sekitar termasuk di bagian dalam kendi. Karena kalornya diambil maka air di dalam kendi akan lebih dingin. Proses pendinginan air karena perpindahan kalor akibat penguapan ini tidak terjadi pada bahan plastik atau kaca sebab pada bahan kaca atau plastik tidak ada pori-porinya.

Itulah mengapa air dalam kendi terasa lebih sehat dan sejuk.

imam rozali
www.citrabening.com

citrabening – Water Treatment and Purification Phone : (+62) 227502678 HP : (+62) 82128076793 HP : (+62) 811204953 Phone/Fax : (+62) 227502678 Fax : (+62) 227535369 e-mail : [email protected]

KEBUTUHAN AIR MINUM PER INDIVIDU PER HARI

Sebenarnya berapa banyak air minum yang perlu kita konsumsi per hari ? Ada yang bilang 2 liter per hari atau setara 8 gelas (@250 ml).
Selama ini kita tahu dari beberapa literature atau iklan air minum atau berbagai informasi lain, kebutuhan air minum setiap orang adalah 2 liter (2000 ml). Pendapat itu sebenarnya didasari oelh hasil riset Dewan Pangan dan Nutrisi dari Badan Penelitian Nasional Inggris pada 1945, yang menyebut bahwa kebutuhan kalori per orang 2000 (wanita) -2500 (pria). Rekomendasi The Panel on Dietetic Products, Nutrition and Allergies dari European Food Safety Authority (EFSA) menyatakan bahwa pria dewasa (19-70 tahun) memang memerlukan 2,5 liter air per hari dan wanita dewasa hanya dua liter per hari.
Padahal sebenarnya, kebutuhan air minum per individu berbeda-beda, tergantung pada faktor usia, jenis kelamin, aktivitas yang dilakukan, hingga kondisi lingkungan sangat berpengaruh terhadap kebutuhan setiap orang.
Yang benar menghitung kebutuhan air minum per orang adalah per kilogram berat badan dikali 30 ml. Misalkan, BB anda 80 kg, maka kebutuhan air minum anda per hari adalah 80 kg x 30 ml = 2400 ml atau 2,4 liter per hari.
Lalu, apakah minum yang banyak bisa berdampak bagus terhadap kesehatan ? Kata orang, ginjal jadi bersih, usus jadi bersih, dan sebagainya.
Dilansir dari Business Insider pada November 2018, ginjal manusia hanya dapat memproses 800 - 1.000 ml air per jam. Kelebihan konsumsi air akan menyebabkan ginjal bekerja terlalu keras hingga kadar natrium dalam darah tidak seimbang. Kondisi ini akan disebut sebagai keracunan air. Dalam kasus yang ekstrem, terlalu banyak minum akan menimbulkan kerusakan otak, koma, hingga kematian.

oleh:imam rozali
www.citrabening.com

citrabening – Water Treatment and Purification Phone : (+62) 227502678 HP : (+62) 82128076793 HP : (+62) 811204953 Phone/Fax : (+62) 227502678 Fax : (+62) 227535369 e-mail : [email protected]

Unsur besi atau Fe dalam Air Tanah
www.citrabening.com

Air tanah yang mengandung Fe (II) mempunyai sifat yang khas. Dalam kondisi tidak ada oksigen, air tanah yang mengandung Fe (II) terlihat jernih, begitu mengalami oksidasi oleh oksigen yang berasal dari atmosfer ion ferro akan berubah menjadi ion Ferri dengan reaksi sebagai berikut :
4Fe2+ + O2 + 10 H2O ——-> 4 Fe(OH)3 8 H+

Dan ini menyebabkan air menjadi keruh. Pada pembentukan besi (III) oksidasi terhidrat yang tidak larut menyebabkan air berubah menjadi abu – abu.

Besi (II) dapat terjadi sebagai jenis stabil yang larut dalam dasar danau dan sumber air yang kekurangan oksigen. Ion FeOH+ dapat terjadi dalam perairan yang bersifat basa, tetapi bisa ada CO2 maka terbentuk FeCO3 yang tidak larut. Besi (II) dapat membentuk kompleks yang stabil dengan zat organik pengompleks yang dapat larut dalam air. Dalam perairan dengan pH sangat rendah, kedua bentuk ion ferro dan ferri dapat ditemukan.

Ada beberapa prinsip proses penghilangan besi salah satu yang umum digunakan pada sistem penyediaan air adalah proses oksidasi secara kimiawi, yaitu menaikkan tingkat oksidasi oleh suatu oksidator dengan tujuan merubah bentuk besi terlarut menjadi bentuk besi tidak larut (endapan). Proses ini dilanjutkan dengan pemisahan endapan/suspensi/dispersi yang terbentuk menggunakan proses sedimentasi dan atau filtrasi. Untuk meningkatkan efisiensi pemisahan endapan ini, bila perlu menggunakan proses koagulasi-flokulasi dilanjutkan dengan sedimentasi dan filtrasi.

Solusi terbaik untuk mengatasi masalah ini adalah dengan membangun sistem penyaringan dan pemurnian air yang tepat.

Informasi lebih lanjut, hubungi 082128076793

Effectiveness of The Combination of Initial pH Setting, Anaerobic, Aerobic, Ozonation Process and Filtering in Domestic Wastewater Treatment Plant
A Case Study at The # # Resort Lembang

By IMAM ROZALI FATHAR

The hotel is a building that is very easy to find in all regions, including in the District of West Bandung, West Java . Many hotels are located close to residential areas, rice fields and irrigation. The presence and existence of hotels is expected to provide added value to the community and the environment. Hotels can have an impact that is not only positively but could be negatively, where there is a decrease in the quality of the environment due to hotel wastes being disposed of carelessly without going through the proper treatment.

One of the causes of environmental quality degradation is water pollution, where the water used every day cannot be separated from the effects of pollution caused by human activities. Several pollutants such as microbiology, organic materials, some inorganic materials (salts, acids, metals) and other chemicals have been found in the water around hotel activities.

Therefore, a proper Water Management System is needed so that environmental quality can be maintained. The # # Resort is a three star hotel, which is located in the Lembang area, District of West Bandung which plays an active role in managing the environment by building a domestic wastewater treatment system. The sources of wastewater come from bathrooms and toilets, kitchen/restaurant activities. The wastewater treatment plant at The # # Resort applies a combination of initial pH setting, Anaerobic, Aerobic and Ozonation treatments to produce outlets that meet quality standards for the Regulation of the Minister of Environment and Forestry of the Republic of Indonesia Number: 5 of 2014, attachment XLIII Regarding hotel effluent requirements. The parameters observed in this study were BOD, COD, TSS, pH, Oil / Fat, Ammonia (NH3-N), Total Coliform.

The results of laboratory tests, it is known that the measured pH is 7.58 (limit 6.0-9.0); TDS 3 mg/l (maximum limit 50 mg/l); BOD 2.55 mg/l (maximum limit 28 mg/l); COD 6.37 mg/l (maximum limit 50 mg/l); MBAS

Pemasangan Filter Air Bersih (FRP)
https://youtu.be/0GD46euxfDU

Pemasangan Filter Air Bersih (FRP) Proses pemasangan filter air bersih.

https://youtube.com/shorts/P1vE8zyk12M?feature=share

Proses Instalasi Roof Tank Proses pemasangsn tangki fiber sistem panel (roof tank)

https://youtu.be/2XNu8vOnrU4

Pengolahan Air Limbah Laboratorium Limbah laboratorium adalah limbah atau buangan yang berasal dari hasil aktivitas di laboratorium, seperti buangan hasil reaksi- reaksi berbagai larutan kimi...

https://youtu.be/pMa9Ifv5udU

PENGOLAHAN AIR LIMBAH YANG MENGANDUNG LOGAM BERAT Limbah logam berat (HMs) ter­masuk golongan limbah Ba­han Berbahaya dan Beracun (B3), se­hingga dibutuhkan perlukan pe­nagangan khusus sebelum di­buang ke li...

https://www.youtube.com/watch?v=O729efGXpRw&t=6

FAKTA MENARIK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR Air limbah dengan kandungan polutan yang berbeda akan membutuhkan proses pengolahan yang berbeda p**a. Jadi disinilah peran kita sebagai perencana, kita haru...

Standar kelayakan kebutuhan air bersih adalah 49,5 liter/kapita/hari. Badan dunia UNESCO sendiri pada tahun 2002 telah menetapkan hak dasar manusia atas air yaitu sebesar 60 ltr/org/hari. Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum membagi lagi standar kebutuhan air minum tersebut berdasarkan lokasi wilayah.
a. Pedesaan dengan kebutuhan 60 liter/per kapita/hari.
b. Kota Kecil dengan kebutuhan 90 liter/per kapita/hari.
c. Kota Sedang dengan kebutuhan 110 liter/per kapita/hari.
d. Kota Besar dengan kebutuhan 130 liter/per kapita/hari.
e. Kota Metropolitan dengan kebutuhan 150 liter/per kapita/hari.

Berdasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2006 tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Pengaturan Tarif Air Minum pada Perusahaan Daerah Air Minum BAB I ketentuan umum Pasal 1 ayat 8 menyatakan bahwa: “Standar Kebutuhan Pokok Air Minum adalah kebutuhan air sebesar 10 meter kubik/kepala keluarga/bulan atau 60 liter/orang/hari, atau sebesar satuan volume lainnya yang ditetapkan Iebih lanjut oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang sumber daya air”. Untuk kebutuhan air minum nasional data dari Departemen Pekerjaan Umum menunjukkan, bahwa kebutuhan air nasional sebanyak 272.107 liter per detik, sedangkan kapasitas air minum eksistingnya sebanyak 105.000 liter perdetik.

https://www.citrabening.com/pengolahan-air-limbah-laboratorium/

Model Depot Air Minum Isi Ulang
Disain asli

Pesan Unit ke 082128076793

Kami melayani pembuatan DEPOT AIR MINUM ISI ULANG

hubungi : 082128076793

Unit permuni air minum
silahkan hubungi kami di 082128076793 untuk informasi dan pemesanan

https://youtu.be/Q4ugdejoT0w

Instalasi Pengolahan Air Limbah Laboratorium

Selamat Idul Fitri 1441H buat Seluruh Umat Islam

www.who.or.id

Tahukah anda, bahwa radiasi UV dari sinar matahari cukup efektif untuk membunuh bakteri yang ada di dalam air.

Menggunakan radiasi sinar matahari, pada cuaca cerah biasanya dibutuhkan waktu sekitar 5-6 jam untuk proses disinfeksi bakteri secara sempurna (www.who.or.id, 2010)

who.or.id