Divisi Dakwah FKAM DIY

Ikhlas adalah kunci diterimanya amal

Cara ikhlas adalah dengan sering berzikir kepada Allah.

Mengingat semua nikmat yang diberikan, berupa mata yang ia pakai melihat, telinga yang ia pakai mendengar dan lain sebagainya.

Tidak cukup hanya mengingat, tapi harus juga dengan panjangnya waktu saat proses itu terjadi.

Ia tidak berhenti mengingat sebelum mengamalkan sesuatu kecuali setelah sampai kepada tujuan (Allah).

Benar-benar mengerahkan pikiran untuk memikirkan ujung amalan itu harus sampai kepada Dia.

Jika kesadaran masih setengah, berhenti berpikir kemana amalan itu pergi dengan sedikit tidak mau tahu, yang penting beramal, maka orang tersebut pasti akan goyah, hasil setelah itu adalah malas.

Padahal, amalan baik itu harusnya melahirkan kegigihan dan kekuatan untuk beramal baik lagi. Paling tidak dengan tenang berzikir saat badan futur.

Kalau tidak melahirkan itu, tandanya ia hanya ingat Allah tapi tidak ikhlas karena Allah.

Asalamuallaikum sobat baik...
ada yang sudah kangen dengan bulan ramadhan?
apa yang membuat tak sabar untuk bertemu bulan ramadhan?

menghitung hari menuju ramadhan, rasanya sudah tak sabar lagi untuk menyambut datangnya bulan ramadhan. Selain keutamaan yang ada pada bulan Ramadan, banyak momen Ramadan yang selalu di tunggu-tunggu karena tidak bisa dilakukan pada bulan lainnya.

Bagaimana dengan sobat baik, pastilah ada kisah atau kenangan menarik mengenai serba-serbi bulan ramadhan yang pernah dialami, bukan?
______________________
Yuk Sedekah Subuh mudah mulai 1000 rupiah di tabungkebaikan.org
Fb. Baitulmal fkam yk
Ig. Baitulmalfkam yogyakarta

Islah yang sesungguhnya di dalam memperbaiki hal-hal yang rusak. Diperlukan beberapa point :

1. Iman dan Yakin/tidak ragu-ragu.
2. Ilmu dan Pengetahuan/tidak salah jalan.
3. Sabar/tidak main kasar.
4. Tsabat/tidak mundur.
5. Doa dan Tawakkal/tidak sombong.

Insan-insan yang memadukan pola ini, maka akan diberikan kebaikan, baik di dunia maupun di akhirat.

A. Kebaikan di dunia berupa kemenangan.

1. Kemenangan diri, dari nafsu buruk pribadi. Sebab, siapa yang tidak berpola dengan pola diatas, saat sudah diberikan kemenangan, ia akan menjadi orang yang sombong dan zolim terhadap alam. Sehingga benarlah, lawan terberat seseorang adalah nafsunya sendiri.

2. Kemenangan diri dari nafsu buruk orang lain yang memiliki keserakahan terhadap dunia. Padahal dunia tidak benar-benar memberikan kebaikan yang sempurna untuk dirinya melainkan hanya kebutuhan perut dan alat vitalnya (mohon maaf, kelamin) yang merupakan kebutuhan manusiawi. Sehingga benarlah Abu Jahal dan siapa saja yang mengikutinya adalah orang yang sombong.

Kemenangan di dunia bagi orang sholeh adalah tentramnya alam karena kebaikan menyebar keseluruh penjuru dunia menutupi keburukan. Sebagaimana ketentraman di zaman Nabi shalallahu alaihi wasallam dan para sahabatnya.

(بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِیمِ إِنَّا فَتَحۡنَا لَكَ فَتۡحࣰا مُّبِینࣰا)
[Surat Al-Fath 1]

B. Kebaikan diakhirat adalah surga dan ridho Allah SWT. Sebagai sebuah balasan atas keimanan, kesabaran, tsabat, doa dan tawakkalnya saat ia memperbaiki teman-temannya, masyarakat, negerinya dan seluruh alam yang dahulu sedang rusak.

(وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلۡمُؤۡمِنِینَ وَٱلۡمُؤۡمِنَـٰتِ جَنَّـٰتࣲ تَجۡرِی مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَـٰرُ خَـٰلِدِینَ فِیهَا وَمَسَـٰكِنَ طَیِّبَةࣰ فِی جَنَّـٰتِ عَدۡنࣲۚ وَرِضۡوَ ٰ⁠نࣱ مِّنَ ٱللَّهِ أَكۡبَرُۚ ذَ ٰ⁠لِكَ هُوَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِیمُ)
[Surat At-Taubah 72]

Semoga kita diberi kebaikan dunia dan akhirat. Amiyn.......

تلتقي السيئات بالسيئات كما تلتحق الحسنات بالحسنات
"Yang buruk-buruk pasti akan bertemu dengan yang sejenis dengannya, sebagaimana yang baik-baik juga akan berkumpul dengan yang sejenis dengannya"

Allah bercerita tentang kaum Yahudi yang bersatu dengan Musyrik Quraisy :
(وَلَوۡ كَانُوا۟ یُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلنَّبِیِّ وَمَاۤ أُنزِلَ إِلَیۡهِ مَا ٱتَّخَذُوهُمۡ أَوۡلِیَاۤءَ وَلَـٰكِنَّ كَثِیرࣰا مِّنۡهُمۡ فَـٰسِقُونَ)
[Surat Al-Ma'idah 81]

Yang s**a mencuri akan berkumpul sama yang s**a dengan itu, begitu p**a yang s**a bersuci akan berkumpul dengan yang s**a bersuci dari dosa dan maksiat.

Allah maha membolak-balikkan hati hambaNya, tapi orang beriman dengan keimanannya Allah tetap memberikan kepada kebaikan. Diantara hal yang paling rugi dan celaka adalah orang yang hatinya dibalik oleh Allah kepada kesesatan dan ditinggalkan begitu saja terbalik olehNya.
Allah berfirman :

(وَنُقَلِّبُ أَفۡـِٔدَتَهُمۡ وَأَبۡصَـٰرَهُمۡ كَمَا لَمۡ یُؤۡمِنُوا۟ بِهِۦۤ أَوَّلَ مَرَّةࣲ وَنَذَرُهُمۡ فِی طُغۡیَـٰنِهِمۡ یَعۡمَهُونَ)
[Surat Al-An'am 110]