Maya Hayati
●Praktisi Home Schooling Mandiri
●Concern kpd pendidikan anak & keluarga berbasis tauhid & Al-Qu
🆘Majelis Al Kauny - Awas! Bahaya Mengancam Buah Hati kita! The Series! 📛
Assalaamualaikum warahmatullaah wabarakaatuh
💝Ayah Bunda, pastilah menjadi impian dan doa kita bersama, memiliki buah hati yang kelak menjadi manusia yang sukses dan mulia di dunia dan akhirat.
🚸Tugas sebagai orang tua amatlah berat. Tak hanya sekedar dituntut amanah untuk mendidik dan menanamkan kebaikan, namun juga membentengi anak-anak kita dari derasnya ancaman dan godaan di luar rumah.
🔫🔪Bukan cuma bahaya fisik, ancaman itu datang dalam bentuk yang sering tidak kita sadari telah meracuni pemikiran buah hati kita. Hedonisme, materialisme, kebebasan tanpa batas, s*x bebas, narkoba, LGBT, miras hingga pluralisme dan liberalisme telah menjadi wabah yang kian membuat beban orang tua makin berat. ☠🚬🏺💊💉🗿💰
🔎Bahaya apa saja yang mengancam anak-anak kita?
🛠Bagaimana mengatasinya?
💦Adakah pola asuh kita yang justru membuat ancaman itu semakin subur?
Simak jawabannya di Majelis Al-Kauny, yang secara berantai akan mengupas tuntas bahaya ini dalam kajian
🆗1⃣Bahaya Mengancam Buah Hati Kita - Part 1
Ahad, 13 Maret 2016
10:00-12:00 WIB
Bersama Ustadz Jumharudin Lc Al Hafizh
Alumni Al-Azhar Kairo, menyelesaikan Tahfizh Quran di Istambul, Turki
Pengasuh/pengisi acara Asmaul Husna dan Indonesia Damai TV One
🆗2⃣Bahaya Mengancam Buah Hati Kita - Part 2
Ahad, 20 Maret 2016
10:00-12:00 WIB
Bersama Bunda Neno Warisman
Praktisi dan pemerhati Parenting Islami
Tempat :
▶Ruang seminar Masjid At Tin, TMII, Jakarta Timur
🆓🆓🆓
GRATIS! ajak keluarga karib kerabat dan kolega anda, bentengi anak-anak kita dari bahaya yang senantiasa mengintai mereka. Semoga Allah menjaga, melindungi dan menolong kita semua. Aamiin.
📋Info:
0878 7722 1200
www.kauny.com
Minta PS di Surga
😩
Santri kami pernah p**ang dari silaturahmi dgn pesantren lain yg santrinya lebih besar dan hafalannya lebih banyak. Pulangnya mereka kesal, karena diejek oleh santri di sana. "uuh...kok hafalannya sdh banyak senangnya menghina!" gerutu seorang santri.
Dahi saya berkerut mendengarnya, "lho? memang siapa menghina siapa dan dihina apa?"
"itu lho mi...katanya kita cemen, sehari cuma hafal 4 baris...padahal kita kan ngafal sama arti dan nomor ayat ya mi?" jelasnya berapi-api.
Tersenyumlah saya mendengarnya, "oh nggak apa nak...kan kata abi bukan penting
banyaknya, tapi paham dan mengamalkannya tidak?"
Begitulah kejadian siang itu dan kegiatan kami dari hari ke hari terus berjalan dgn menyenangkan. sampai suatu hari ada seorang santri SD berumur 9 tahun yang sakit dan terpaksa harus dibawa p**ang agar yg lain tdk tertular. Saya, krn merasa semua santri sdh menjadi anak sendiri, merasa kehilangan. Karenanya tentu saja saya ingin dia secepatnya sembuh dan kembali ke pesantren. sehingga ketika akhirnya pada suatu hari orangtua santri tersebut menelfon bahwa mereka akan mengantarkan anaknya kembali, saya amat
gembira.
Maka datanglah mereka sesuai dengan yg telah diinformasikan. Namun, kami semua-saya dan seluruh santri- yg menyambut, melihat keanehan pada si anak. Dia cemberut saja dan tidak mau turun dari mobil. Ooh...ternyata sejak dari rumahnya dia tdk mau diajak kembali ke pesantren. sampai2 akhirnya kami semua harus menggotong anak tersebut keluar mobil supaya orangtuanya dapat pergi.
hancurlah hati saya saat itu. Anak ini sebelumnya sangat betah, kok tiba2 tidak mau kembali? Kalau orangtuanya saja tdk bisa membujuknya, bagaimanalah dengan saya? Rasanya seperti dibenci oleh anak sendiri. Namun, tiba2 ponsel saya berbunyi
dan ternyata sms dari ibu si santri. Si ibu menjelaskan kalau sewaktu anaknya dibawa p**ang ke rumah, di depan rumah mereka baru saja dibangun warnet dan rental PS. Dan sejak p**ang dia hanya mau pergi ke warnet dan susah disuruh sholat dan mengulang hafalan. Ooo.pahamlah saya...
Maka keesokan hari saat si santri sudah agak tenang, dia saya panggil untuk bicara 4 mata. Ia masih tak mau memandang saya. Sesudah kami saling duduk berhadapan, saya berdoa dalam hati agar diberi kemudahan untuk melunakkan hatinya. Saya masih bingung ingin memulai dari mana, sampai kemudian Allah menuntun lisan saya utk berucap, "Kamu kan sudah hafal ayat 13 surat al-ahqoof ya nak..."
Dia mengangguk dan mulai memandang mata saya dengan tatapan bertanya2.
"Coba kamu baca nak..."
Perlahan dia membaca, "innalladziina qooluu robbunallaahu tsummas taqoomuu..."
"cukup sampai disitu saja nak...sekarang apa artinya nak?" tanyaku
Tak ada jawaban...dia diam...saya diam..kami berdua terdiam...hanya buliran air matanya mengalir, pun dengan saya yang sedang mati2an menahan tangis saya.
Begitu dia sudah mulai tenang, dengan mengontrol suara agar saya tdk ikut terisak, saya katakan, "kita tidak akan sengsara tanpa permainan di dunia nak, nanti kamu bisa minta apa saja di surga...asal kamu
istiqomah...di manapun, baik dilihat abi, umi, teman2 ataupun tidak..."
Dia mengangkat wajah dan tersenyum sambil mengangguk mantap pada saya. Bersyukurlah hati ini, bersyukur karena dia dan teman2nya memahami ayat2 Allah..walau menghafalnya sedikit demi sedikit... 😇
wassalam
Maya hayati
Note. "Innalladziina qooluu robbunallaahu tsummas taqoomuu..." artinya "sesunguhnya orang2 yang berkata tuhan kami adalah Allah, kemudian mereka beristiqomah..."
Ingin partisipasi dlm membina santri penghafal Al Quran binaan ust ? Anda dpt salurkan infaq ke Bank Mandiri 1330012335774 a.n. Yayasan askar kauny.
Mari sebarkan sinar Al Quran utk menerangi hidup kita semua
Assalamualaikum wrwb.
Kabar gembira untuk warga Bogor dan sekitarnya. Majlis Menghafal Al-Qur'an dengan metode Kauny, Menghafal Al-Qur'an Semudah Tersenyum, kini dapat anda temui di tempat2 berikut:
1. Bogor Menghafal Al-Qur'an, Masjid Alumni IPB mall Botani Square (ikhwan akhwat) setiap Sabtu pk. 16.00-17.30
Cp. Maya 081807862432
2. Majlis Ta'lim Al-Ghifari (khusus akhwat), gedung IPB, setiap Selasa jam 11.00-12.00
Cp. Maya 081807862432
3. Rumah Qur'an Tholabul Ilmi (khusus akhwat) setiap Jum'at pk. 09.00-11.00
Cp. Endang 0818103377
4. Kediaman Ibu Norma, jl. Riau No. 10e (ikhwan akhwat), setiap Kamis pk. 09.30-11.00
Cp. Norma 08159063240
Rasakan kemudahan dan kenikmatan menghafal Al-Qur'an dengan mengikuti acara tersebut di atas.
Wassalamu'alaikum wrwb.
Team Bogor Menghafal Al-Qur'an
MASTER PRIVATE
Yuk belajar Al-Qur'an bareng trainer kami. Metode yg digunakan Insyaa Allah sangat mudah & menyenangkan. Udah ngga jaman belajar Qur'an pake mumet & membosankan 😃☺ mau tau sprt apa? Yuuuk segera undang kami ☺☺
Ikutilah
Angkatan 21, tgl 3-5 November 2015, bertempat di Ma'had Askar Kauny Cijulang Puncak Bogor
Insyaa Allah dibimbing langsung oleh Ustadz Bobby Herwibowo L.c. & Team Kauny Quantum Memory (KQM)
Informasi & pendaftaran :
0819 3415 1773
0812 1853 5541
5389 456F
begitu melihat tulisan ini saya tersenyum sekaligus meringis. Dan langsung ingat kisah bertahun2 lalu. Suami saya pernah cerita, salah seorang rekannya yg sama2 da'i, pernah diundang ke suatu acara besar yang melibatkan beliau dan seorang artis. Rekan suami saya ya tentu saja tugasnya memberi tausiyah dan si artis tentunya p**a menyanyi2. Yaa, sudah biasa juga sih acara2 yang memadukan dua kegiatan seperti ini. Tapi yang tidak biasa... jadi rekan suami saya ceritanya pamit p**ang duluan ketika si artis sdh naik panggung. Maka sebelum p**ang tergopoh2lah seorang panitia menyalami sekaligus menyelipkan sebuah amplop di antara kedua telapak tangan beliau. Maka beliau pun p**ang. Esok paginya -pagi2 sekali- rekan suami saya ini dapat telfon dari panitia yang menyalaminya sebelum p**ang kemarin. Si panitia mengucap dengan beribu sesal dan permohonan maaf, seraya memohon pengertian dari sang ustadz karena bisa2 dia dimarahi atau bahkan dipecat bosnya... si panitia meminta sang ustadz mengembalikan amplop yang sudah diterimanya untuk ditukar dengan amplop yg semestinya.
Oo oouw...rupanya amplop yg diberikan ke sang ustadz itu harusnya untuk si artis.. yang untuk sang ustadz yang agak "tipisan" hehe...
Walau agak mangkel dan tersinggung, tentu saja sang ustadz mengembalikannya untuk ditukar dgn yang merupak "hak" nya..
Suami saya waktu cerita itu sambil tertawa2, namun saya tau ada getir dlm tawanya. Ya iya lah..miris pastinya... dunia memang sudah terbalik-balik yaa..hhh
assalamu'alaikum wr wb
Ahlul Qur'an yg dicintai Allah..
inginkah anda & keluarga mampu membaca & menghafal Al-Qur'an dng mudah, semudah tersenyum..?? 😊
Insyaa Allah kami akan membantu mewujudkan impian anda & keluarga, trainer kami siap datang ke tempat anda (private class) untuk berbagi ilmu membaca & menghafal Al-Qur'an dng metode yg sangat menyenangkan!
yuk segera buktikan!
*UNTUK SEGALA USIA*
Info lbh lanjut :
- SMS /WA / CALL : 0819 3415 1773
- BBM : 5389 456F
- FB : Menghafal Al Quran Semudah Tersenyum
- IG : Ilmu Islami
⭐MASTERorganizer⭐
Himpunan Alumni IPB
Masjid Alumni IPB Akan Launching Program Tahfidz Qur’an
(Jum'at, 2 Oktober 2015)
BOGOR (Alumniipb.org) – Masjid Alumni Institut Pertanian Bogor akan akan segera melaunching program tahfidz al Qur’an.
Tema yang diangkat pada saat launcing nanti yaitu “Bogor Menghafal Qur’an” dengan tag line “Menghafal al Qur’an sSemudah Senyum”.
“Launcing akan kita lakukan pada tanggal 10 Oktober 2015 ba’da ashar bersama DKM Masjid Alumni IPB dan ustadz Boby dan Ibu Maya Hayati yang merupakan penggerak gerakan menghafal al Quran di kota Bogor,” kata Ketua DKM Masjid Alumni IPB Nadrah Hosen kepada Alumniipb.org Jum’at, (02/10).
Menurut Nadrah, DKM Masjid Alumni IPB sejak awal sudah merencanakan untuk menjadikan Masjid Alumni IPB sebagai pusat penghafal al Qur’an di Kota Bogor.” Hal ini dalam rangka menjadikan masyarakat Bogor menjadi masyarakat Qur’ani. Dengan begitu diharapkan perbaikan moral bangsa dimulai di Kota Bogor,” kata Nadrah yang juga sebagai Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Alumni IPB ini.
Selain itu, tambah Nadrah, pada saat launching nanti akan langsung diperkenalkan teknik menghafal Qur’an dan sosialisasi pembentukan halaqoh menghafal Qur’an di Masjid Alumni IPB kepada seluruh peserta yang hadir.
“Target utama adalah para pelajar dari SD sd SMU dan masyarakat yg ingin menghafal Al Quran tanpa batas umur,” tambahnya. (Zul)
QATAR Menghafal Al Quran Semudah Tersenyum Roadshow Ust Bobby Herwibowo dalam menyebarkan Menghafal Al Quran Semudah Tersenyum di beberapa kota QATAR. Roadshow ini disponsori oleh Aksi Cepat Tanggap d...
✨Kisah nyata yg luar biasa..✨
Hari itu, saya menggunakan jasa taxi, Blue Bird. Begitu saya naik taxi sang driver menyapa dengan kata-kata yang lembut dan bahasa tubuh yang mengesankan. Semakin saya ajak ngobrol, saya semakin “jatuh cinta” dengan driver itu.
Dalam hati saya bergumam, “Pasti ada sesuatu di dalam diri driver ini sehingga pribadinya begitu mempesona. Saya ingin banyak belajar dengan driver ini.”
Agar punya kesempatan yang lebih luas untuk ngobrol, driver ini saya ajak makan siang di salah satu restoran kesukaan saya di Bogor. Awalnya dia menolak, tetapi setelah saya “paksa” akhirnya ia bersedia menemani saya. Ketika saya tanya mau pesan apa, dia menjawab, “Terserah bapak.” Driver itu saya pesankan menu sama persis dengan pesanan saya: Sate kambing tanpa lemak dan sop kambing, masing-masing satu mangkok.
Sebelum makan saya bertanya, “Tinggal dimana?”
Dia menjawab, “Balaraja Tangerang.”
“Berapa jam perjalanan ke pool?” sambung saya.
Diapun menjawab, “Empat jam.”
Saya terkejut, “Hah! Empat jam? Pergi p**ang delapan jam. Kenapa gak nginep saja di pool?”
Dia segera menjawab, “Saya harus menjaga ibu saya.”
“Menjaga ibu?” batinku. Bagaimana mungkin menjaga ibu, sampai rumah jam 23.30 berangkat kerja jam 03.30 dini hari?
Untuk mengurangi rasa penasaran, kemudian saya bertanya lagi, “Bukannya sampai rumah ibu sudah tidur, berangkat ibu belum bangun?”
Dengan agak terbata dia menjawab, “Setiap saya berangkat ibu sudah bangun. Saya hanya ingin mencium tangan ibu setiap pagi sebelum berangkat kerja, sambil berdoa semoga saya bisa membahagiakan ibu.”
Jawaban itu menusuk sanubariku, hanya sekedar mencium tangan ibu dan mendoakannya ia rela menempuh perjalanan delapan jam setiap hari. Sayapun ke belakang sejenak menghapus air mata yang mengalir di p**i.
Kemudian saya bertanya lagi, “Apa yang kamu lakukan untuk membahagiakan ibu?”
Dengan lembut ia menjawab, “Saya sudah daftarkan umroh di kantor.”
“Maksudnya?” seru saya.
Ia menjawab, “Kalau saya berprestasi dan tidak pernah mangkir kerja, saya berpeluang mendapat hadiah umroh dari kantor. Bila saya menang, hadiah umroh itu akan saya berikan kepada ibu tercinta.”
Mendengar jawaban itu saya menarik napas panjang.
Dengan nada agak bergetar ia melanjutkan, “Setiap hari saya p**ang agar bisa mencium tangan ibu dan mendoakannya agar ia bisa pergi umroh. Saya benar-benar ingin membahagiakan ibu saya.”
Mendengar jawaban itu, haru dan malu bercampur menjadi satu. Air matapun mengalir deras di p**iku. Malu karena pengorbananku untuk ibuku kalah jauh dengan driver taxi ini.
Bila selama ini saya yang membuat peserta training berkaca-kaca. Hari ini Asep Setiawan, driver taxi itu, yang membuatku menangis tersedu. Dia telah menjadi trainer dalam kehidupanku.
Ya, Asep Setiawan telah menjadi trainerku… bukan melalui kata-katanya tetapi melalui tindakannya.. 😭
(Jamil Azzaini)
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Bismillah..
Jika anda membutuhkan jasa Pembawa Acara (MC) untuk event akad nikah, resepsi, lamaran, acara sekolah, majelis taklim, acara kantor, dll.. Insyaa Allah kami siap membantu 😊
Hubungi kami di :
0819 3415 1773 / 5389 456F
Ibu2.. sebagai wanita kita diberi kelembutan hati dan kasih sayang tak terhingga bagi suai dan anak2 kita. Terkadang kasih sayang yg besar itu sering membuat kita menghalangi mereka dari ketaatan. Semisal: krn masih rindu dgn suami yg bekerja seharian, kita minta ia utk sholat berjamaah di rumah saja. Pdhl kewajibanya adl sholat di masjid. Anak yg ingin pergi ke pesantren krn ingin menghafal al-qur'an kita tangisi dan kita tahan2 krn tak sanggup berpisah dengannya.. nah kebetulan saya dpt artikel yg entah siapa yg menulis. . Semoga Allah memberkahi penyampai kisah shahabiyah mulia ini.. membacanya saya jadi malu sendiri, krn shahabiyah ini memiliki ketegaran dan keimanan luar biasa.. yuk disimak & disebarkan
------------------------------------
Hati Baja NUSAIBAH
👇
Nusaibah Binti Ka'ab - Sahabiyah Ansar Yang Berhati Baja.
Silahkan dibaca dengan perlahan untuk di ambil ibrohnya...
Hari itu Nusaibah sedang berada di dapur. Suaminya, Said sedang berehat di bilik tidur.
Tiba-tiba terdengar suara gemuruh bagaikan gunung-gunung batu yang runtuh.
Nusaibah meneka, itu pasti tentera musuh. Memang, beberapa hari ini ketegangan memuncak di kawasan Gunung Uhud.
Dengan bergegas, Nusaibah meninggalkan apa yang sedang dilakukannya dan masuk ke bilik.
Suaminya yang sedang tertidur dengan halus dan lembut dikejutkannya. “Suamiku tersayang,”
Nusaibah berkata, “aku mendengar suara pelik menuju ke Uhud. Mungkin orang-orang kafir telah menyerang.”
Said yang masih belum sadar sepenuhnya, tersentak.
Dia menyesal mengapa bukan dia yang mendengar suara itu. Malah isterinya.
Dia segera bangun dan mengenakan pakaian perangnya. Sewaktu dia menyiapkan kuda, Nusaibah menghampiri. Dia menyodorkan sebilah pedang kepada Said.
“Suamiku, bawalah pedang ini. Jangan p**ang sebelum menang….”
Said memandang wajah isterinya. Setelah mendengar perkataannya seperti itu, tak pernah ada keraguan padanya untuk pergi ke medan perang.
Dengan sigap dinaikinya kuda itu, lalu terdengarlah derap suara langkah kuda menuju ke utara.
Said langsung terjun ke tengah medan pertempuran yang sedang berkecamuk. Di satu sudut yang lain, Rasulullah melihatnya dan tersenyum kepadanya.
Senyum yang tulus itu semakin mengobarkan keberanian Said.
Di rumah, Nusaibah duduk dengan gelisah. Kedua anaknya, Amar yang baru berusia 15 tahun dan Saad yang dua tahun lebih muda, memerhatikan ibunya dengan pandangan cemas.
Ketika itulah tiba-tiba muncul seorang penunggang kuda yang nampaknya sangat gugup.
“Ibu, salam dari Rasulullah,” berkata si penunggang kuda, “Suami Ibu, Said baru sahaja gugur di medan perang.
Beliau syahid…”
Nusaibah tertunduk sebentar, “Inna lillah…..” gumamnya,
“Suamiku telah menang perang. Terima kasih, ya Allah.”
Setelah pemberi khabar itu meninggalkan tempat itu, Nusaibah memanggil Amar.
Ia tersenyum kepadanya di tengah tangis yang tertahan, “Amar, kaulihat Ibu menangis?
Ini bukan air mata sedih mendengar ayahmu telah syahid. Aku sedih kerana tidak memiliki apa-apa lagi untuk diberikan pagi para pejuang Nabi.
Mahukah engkau melihat ibumu bahagia?”
Amar mengangguk. Hatinya berdebar-debar.
“Ambilah kuda di kandang dan bawalah tombak. Bertempurlah bersama Nabi hingga kaum kafir terhapus.”
Mata Amar bersinar-sinar. “Terima kasih, Ibu. Inilah yang aku tunggu sejak dari tadi. Aku ragu-ragu seandainya Ibu tidak memberi peluang kepadaku untuk membela agama Allah.”
Putera Nusaibah yang berbadan kurus itu pun terus menderapkan kudanya mengikut jejak sang ayah. Tidak terlihat ketakutan sedikitpun dalam wajahnya.
Di hadapan Rasulullah, ia memperkenalkan diri. “Ya Rasulullah, aku Amar bin Said. Aku datang untuk menggantikan ayahku yang telah gugur.”
Rasul dengan terharu memeluk anak muda itu. “Engkau adalah pemuda Islam yang sejati, Amar. Allah memberkatimu….”
Hari itu pertempuran berlalu cepat. Pertumpahan darah berlangsung hingga petang. Pagi-pagi seorang utusan pasukan Islam berangkat dari perkhemahan mereka menuju ke rumah Nusaibah.
Setibanya di sana, wanita yang tabah itu sedang termangu-mangu menunggu berita, “Ada khabar apakah gerangannya?” serunya gementar ketika sang utusan belum lagi membuka suaranya, “Apakah anakku gugur?”
Utusan itu menunduk sedih, “Betul….”
“Inna lillah….” Nusaibah bergumam kecil.
Ia menangis.
“Kau berduka, ya Ummu Amar?”
Nusaibah menggeleng kecil. “Tidak, aku gembira. Hanya aku sedih, siapa lagi yang akan kuberangkatkan?
Saad masih kanak-kanak.”
Mendengar itu, Saad yang sedang berada tepat di samping ibunya, menyela, “Ibu, jangan remehkan aku. Jika engkau izinkan, akan aku tunjukkan bahwa Saad adalah putera seorang ayah yang gagah berani.”
Nusaibah terperanjat. Ia memandang puteranya. “Kau tidak takut, nak?”
Saad yang sudah meloncat ke atas kudanya menggeleng yakin. Sebuah senyum terhias di wajahnya. Ketika Nusaibah dengan besar hati melambaikan tangannya, Saad hilang bersama utusan itu.
Di arena pertempuran, Saad betul-betul menunjukkan kemampuannya. Pemuda berusia 13 tahun itu telah banyak menghempaskan banyak nyawa orang kafir. Hingga akhirnya tibalah saat itu, yakni ketika sebilah anak panah menancap di dadanya.
Saad tersungkur mencium bumi dan menyerukan, “Allahu akbar!”
Kembali Rasulullah memberangkatkan utusan ke rumah Nusaibah.
Mendengar berita kematian itu, Nusaibah meremang bulu tengkuknya. “Hai utusan,” ujarnya, “Kausaksikan sendiri aku sudah tidak memiliki apa-apa lagi. Hanya masih tersisa diri yang tua ini. Untuk itu izinkanlah aku ikut bersamamu ke medan perang.”
Sang utusan mengerutkan keningnya. “Tapi engkau wanita, ya Ibu….”
Nusaibah tersinggung, “Engkau meremehkan aku kerana aku wanita? Apakah wanita tidak ingin juga masuk syurga melalui jihad?”
Nusaibah tidak menunggu jawaban dari utusan tersebut. Ia bergegas menghadap Rasulullah dengan kuda yang ada.
Tiba di sana, Rasulullah mendengarkan semua perkataan Nusaibah.
Setelah itu, Rasulullah pun berkata dengan senyum. “Nusaibah yang dimuliakan Allah. Belum masanya wanita mengangkat senjata.
Untuk sementara engkau kumpulkan saja ubat-ubatan dan rawatlah tentera yang luka-luka. Pahalanya sama dengan yang bertempur.”
Mendengar penjelasan Nabi demikian, Nusaibah pun segera menenteng bekas ubat-ubatan dan berangkatlah ke tengah pasukan yang sedang bertempur.
Dirawatnya mereka yang luka-luka dengan cermat. Pada suatu saat, ketika ia sedang menunduk memberi minum seorang perajurit muda yang luka-luka, tiba-tiba terpercik darah di rambutnya. Ia memandang.
Kepala seorang tentera Islam tergolek terbabat senjata orang kafir.
Timbul kemarahan Nusaibah menyaksikan kekejaman ini.
Apalagi ketika dilihatnya Nabi terjatuh dari kudanya akibat keningnya terserempet anak panah musuh, Nusaibah tidak dapat menahan diri lagi.
Ia bangkit dengan gagah berani. Diambilnya pedang perajurit yang tewas itu.
Dinaiki kudanya.
Lantas bagaikan singa betina, ia mengamuk.
Musuh banyak yang terbirit-birit menghindarinya. Puluhan jiwa orang kafir pun tumbang.
Hingga pada suatu waktu seorang kafir menghendap dari belakang, dan menebas putus lengan kirinya. Ia terjatuh terinjak-injak kuda.
Peperangan terus saja berjalan. Medan pertempuran makin menjauh, sehingga Nusaibah teronggok sendirian.
Tiba-tiba Ibnu Mas’ud menunggang kudanya, mengawasi kalau-kalau ada mangsa yang boleh ditolongnya.
Sahabat itu, begitu melihat sekujur tubuh bergerak-gerak dengan payah, segera mendekatinya.
Dipercikannya air ke muka tubuh itu.
Akhirnya Ibnu Mas’ud mengenalinya, “Isteri Said-kah engkau?”
Nusaibah samar-sama memerhatikan penolongnya.
Lalu bertanya, “bagaimana dengan Rasulullah? Selamatkah baginda?”
“Baginda tidak kurang suatu apapun…”
“Engkau Ibnu Mas’ud, bukan?
Pinjamkan kuda dan senjatamu kepadaku….”
“Engkau masih luka parah, Nusaibah….”
“Engkau mahu menghalangi aku membela Rasulullah?”
Terpaksa Ibnu Mas’ud menyerahkan kuda dan senjatanya.
Dengan susah payah, Nusaibah menaiki kuda itu, lalu menderapkannya menuju ke pertempuran.
Banyak musuh yang dijungkirbalikannya .
Namun, kerana tangannya sudah kudung, akhirnya tak urung juga lehernya terbabat putus.
Gugurlah wanita itu ke atas pasir. Darahnya membasahi tanah yang dicintainya.
Tiba-tiba langit berubah hitam mendung. Padahal tadinya cerah terang benderang. Pertempuran terhenti sejenak.
Rasul kemudian berkata kepada para sahabatnya, “Kalian lihat langit tiba-tiba menghitam bukan? Itu adalah bayangan para malaikat yang beribu-ribu jumlahnya. Mereka berduyun-duyun menyambut kedatangan arwah Nusaibah, wanita yang perkasa.”
Subhanallah.
Allahu akbar...
Allahu akbar...
Allahu akbar....
Tanpa pejuang sejati seperti ia, mustahil agama Islam sampai kepada kita sekarang, dengan tenang dan damai.
Kita semua berhutang besar kepada mereka.
Semoga Allah Azza Wa Jalla menempatkan mereka semua di surga disamping Rasulullah.
Aamiin.
🌺KAPANKAH SEHELAI RAMBUT BISA LEBIH BERHARGA DARI JUBAH ULAMA?🌺
💖 Suatu hari Imam bin Hanbal dikunjungi seorang wanita yang ingin mengadu.
🌼“Ustadz, saya adalah seorang ibu rumah tangga yang sudah lama ditinggal mati suami. Saya ini sangat miskin, sehingga untuk menghidupi anak-anak saya, saya merajut benang di malam hari, sementara siang hari saya gunakan untuk mengurus anak-anak saya dan menyambi sebagai buruh kasar di sela waktu yang ada.
🌸Karena saya tak mampu membeli lampu, maka pekerjaan merajut itu saya lakukan apabila sedang terang bulan.”
Imam Ahmad menyimak dengan serius penuturan ibu tadi. Perasaannya miris mendengar ceritanya yang memprihatinkan.
🌻Dia adalah seorang ulama besar yang kaya raya dan dermawan. Sebenarnya hatinya telah tergerak untuk memberi sedekah kepada wanita itu, namun ia urungkan dahulu karena wanita itu melanjutkan pengaduannya.
🌸“Pada suatu hari, ada rombongan pejabat negara berkemah di depan rumah saya. Mereka menyalakan lampu yang jumlahnya amat banyak sehingga sinarnya terang benderang. Tanpa sepengetahuan mereka, saya segera merajut benang dengan memanfaatkan cahaya lampu-lampu itu.
🌼Tetapi setelah selesai saya sulam, saya bimbang, apakah hasilnya halal atau haram kalau saya jual?
🌺Bolehkah saya makan dari hasil penjualan itu?
Sebab, saya melakukan pekerjaan itu dengan diterangi lampu yang minyaknya dibeli dengan uang negara, dan tentu saja itu tidak lain adalah uang rakyat.”
🌹Imam Ahmad terpesona dengan kemuliaan jiwa wanita itu. Ia begitu jujur, di tengah masyarakat yang bobrok akhlaknya dan hanya memikirkan kesenangan sendiri, tanpa peduli halal haram lagi.
Padahal jelas, wanita ini begitu miskin dan papa.
🌸Maka dengan penuh rasa ingin tahu, Imam Ahmad bertanya, “Ibu, sebenarnya engkau ini siapa?”
🌷Dengan suara serak karena penderitaannya yang berkepanjangan, wanita ini mengaku, “Saya ini adik perempuan Basyar Al-Hafi.”
🌷Imam Ahmad makin terkejut. Almarhum Basyar Al-Hafi adalah Gubernur yang terkenal sangat adil dan dihormati rakyatnya semasa hidupnya. Rupanya, jabatannya yg tinggi tidak disalahgunakannya untuk kepentingan keluarga dan kerabatnya. Sampai-sampai adik kandungnya pun hidup dalam keadaan miskin.
🌼Dengan menghela nafas berat, Imam Ahmad berkata,
“Pada masa kini, ketika orang-orang sibuk memupuk kekayaan dengan berbagai cara, bahkan dengan menggerogoti uang negara dan menipu serta membebani rakyat yang sudah miskin, ternyata masih ada wanita terhormat seperti engkau, ibu. Sungguh, sehelai rambutmu yang terurai dari sela-sela jilbabmu jauh lebih mulia dibanding dengan berlapis-lapis serban yang kupakai dan berlembar-lembar jubah yang dikenakan para ulama.
🌼Subhanallah, sungguh mulianya engkau, hasil rajutan itu engkau haramkan? Padahal bagi kami itu tidak apa-apa, sebab yang engkau lakukan itu tidak merugikan keuangan negara…”
🌹Kemudian Imam Ahmad melanjutkan, “Ibu, izinkan aku memberi penghormatan untukmu.
Silahkan engkau meminta apa saja dariku, bahkan sebagian besar hartaku, niscaya akan kuberikan kepada wanita semulia engkau…”
💐wahai para wanita, gerakan anti korupsi sebetulnya bisa dimulai dari gerakan sikap wara (hati hati) dari para wanita.karena dari rahim kita lahir para pemimpin, dari oleh terampil tangan tangan kitalah tercipta makanan yang bukan hanya sehat, dan thoyib tetapi juga halal, baik halal secara zati atau halal secara maknawinya.
be carefull mother..:) and be a super mother.
ALLAHu AKBAR
Alhamdulillah baru saja landing dibandara Sam Ratulangi Manado bersama suami tercinta untuk program
Jika ingin mengundang saya & suami, silahkan hubungi 081934151773. Jazakumullah khoiron katsiro
💢Kisah Istri Sholihah (Berhak Untuk Dibaca….!)💥
Seorang istri menceritakan kisah suaminya pada tahun 1415 H, ia berkata :
Suamiku adalah seorang pemuda yang gagah, semangat, rajin, tampan, berakhlak mulia, taat beragama, dan berbakti kepada kedua orang tuanya. Ia menikahiku pada tahun 1390 H. Aku tinggal bersamanya (di kota Riyadh) di rumah ayahnya sebagaimana tradisi keluarga-keluarga Arab Saudi. Aku takjub dan kagum dengan baktinya kepada kedua orang tuanya. Aku bersyukur dan memuji Allah yang telah menganugerahkan kepadaku suamiku ini. Kamipun dikaruniai seorang putri setelah setahun pernikahan kami.
Lalu suamiku pindah kerjaan di daerah timur Arab Saudi. Sehingga ia berangkat kerja selama seminggu (di tempat kerjanya) dan p**ang tinggal bersama kami seminggu. Hingga akhirnya setelah 3 tahun, dan putriku telah berusia 4 tahun… Pada suatu hari yaitu tanggal 9 Ramadhan tahun 1395 H tatkala ia dalam perjalanan dari kota kerjanya menuju rumah kami di Riyadh ia mengalami kecelakaan, mobilnya terbalik. Akibatnya ia dimasukkan ke Rumah Sakit, ia dalam keadaan koma. Setelah itu para dokter spesialis mengabarkan kepada kami bahwasanya ia mengalami kelumpuhan otak. 95 persen organ otaknya telah rusak. Kejadian ini sangatlah menyedihkan kami, terlebih lagi kedua orang tuanya lanjut usia. Dan semakin menambah kesedihanku adalah pertanyaan putri kami (Asmaa') tentang ayahnya yang sangat ia rindukan kedatangannya. Ayahnya telah berjanji membelikan mainan yang disenanginya…
Kami senantiasa bergantian menjenguknya di Rumah Sakit, dan ia tetap dalam kondisinya, tidak ada perubahan sama sekali. Setelah lima tahun berlalu, sebagian orang menyarankan kepadaku agar aku cerai darinya melalui pengadilan, karena suamiku telah mati otaknya, dan tidak bisa diharapkan lagi kesembuhannya. Yang berfatwa demikian sebagian syaikh -aku tidak ingat lagi nama mereka- yaitu bolehnya aku cerai dari suamiku jika memang benar otaknya telah mati. Akan tetapi aku menolaknya, benar-benar aku menolak anjuran tersebut.
Aku tidak akan cerai darinya selama ia masih ada di atas muka bumi ini. Ia dikuburkan sebagaimana mayat-mayat yang lain atau mereka membiarkannya tetap menjadi suamiku hingga Allah melakukan apa yang Allah kehendaki.
Akupun memfokuskan konsentrasiku untuk mentarbiyah putri kecilku. Aku memasukannya ke sekolah tahfiz al-Quran hingga akhirnya iapun menghafal al-Qur'an padahal umurnya kurang dari 10 tahun. Dan aku telah mengabarkannya tentang kondisi ayahnya yang sesungguhnya. Putriku terkadang menangis tatkala mengingat ayahnya, dan terkadang hanya diam membisu.
Putriku adalah seorang yang taat beragama, ia senantiasa sholat pada waktunya, ia sholat di penghujung malam padahal sejak umurnya belum 7 tahun. Aku memuji Allah yang telah memberi taufiq kepadaku dalam mentarbiyah putriku, demikian juga neneknya yang sangat sayang dan dekat dengannya, demikian juga kakeknya rahimahullah.
Putriku pergi bersamaku untuk menjenguk ayahnya, ia meruqyah ayahnya, dan juga bersedekah untuk kesembuhan ayahnya.
Pada suatu hari di tahun 1410 H, putriku berkata kepadaku : Ummi biarkanlah aku malam ini tidur bersama ayahku...
Setelah keraguan menyelimutiku akhirnya akupun mengizinkannya.
Putriku bercerita :
Aku duduk di samping ayah, aku membaca surat Al-Baqoroh hingga selesai. Lalu rasa kantukpun menguasaiku, akupun tertidur. Aku mendapati seakan-akan ada ketenangan dalam hatiku, akupun bangun dari tidurku lalu aku berwudhu dan sholat –sesuai yang Allah tetapkan untukku-.
Lalu sekali lagi akupun dikuasai oleh rasa kantuk, sedangkan aku masih di tempat sholatku. Seakan-akan ada seseorang yang berkata kepadaku, "Bangunlah…!!, bagaimana engkau tidur sementara Ar-Rohmaan (Allah) terjaga??, bagaimana engkau tidur sementara ini adalah waktu dikabulkannya doa, Allah tidak akan menolak doa seorang hamba di waktu ini??"
Akupun bangun…seakan-akan aku mengingat sesuatu yang terlupakan…lalu akupun mengangkat kedua tanganku (untuk berdoa), dan aku memandangi ayahku –sementara kedua mataku berlinang air mata-. Aku berkata dalam do'aku, "Yaa Robku, Yaa Hayyu (Yang Maha Hidup)…Yaa 'Adziim (Yang Maha Agung).., Yaa Jabbaar (Yang Maha Kuasa)…, Yaa Kabiir (Yang Maha Besar)…, Yaa Mut'aal (Yang Maha Tinggi)…, Yaa Rohmaan (Yang Maha Pengasih)…, Yaa Rohiim (Yang Maha Penyayang)…, ini adalah ayahku, seorang hamba dari hamba-hambaMu, ia telah ditimpa penderitaan dan kami telah bersabar, kami Memuji Engkau…, kemi beriman dengan keputusan dan ketetapanMu baginya…
Ya Allah…, sesungguhnya ia berada dibawah kehendakMu dan kasih sayangMu.., Wahai Engkau yang telah menyembuhkan nabi Ayyub dari penderitaannya, dan telah mengembalikan nabi Musa kepada ibunya…Yang telah menyelamatkan Nabi Yuunus dari perut ikan paus, Engkau Yang telah menjadikan api menjadi dingin dan keselamatan bagi Nabi Ibrahim…sembuhkanlah ayahku dari penderitaannya…
Ya Allah…sesungguhnya mereka telah menyangka bahwasanya ia tidak mungkin lagi sembuh…Ya Allah milikMu-lah kekuasaan dan keagungan, sayangilah ayahku, angkatlah penderitaannya…"
Lalu rasa kantukpun menguasaiku, hingga akupun tertidur sebelum subuh.
Tiba-tiba ada suara lirih menyeru.., "Siapa engkau?, apa yang kau lakukan di sini?". Akupun bangun karena suara tersebut, lalu aku menengok ke kanan dan ke kiri, namun aku tidak melihat seorangpun. Lalu aku kembali lagi melihat ke kanan dan ke kiri…, ternyata yang bersuara tersebut adalah ayahku…
Maka akupun tak kuasa menahan diriku, lalu akupun bangun dan memeluknya karena gembira dan bahagia…, sementara ayahku berusaha menjauhkan aku darinya dan beristighfar. Ia barkata, "Ittaqillah…(Takutlah engkau kepada Allah….), engkau tidak halal bagiku…!". Maka aku berkata kepadanya, "Aku ini putrimu Asmaa'". Maka ayahkupun terdiam. Lalu akupun keluar untuk segera mengabarkan para dokter. Merekapun segera datang, tatkala mereka melihat apa yang terjadi merekapun keheranan.
Salah seorang dokter Amerika berkata –dengan bahasa Arab yang tidak fasih- : "Subhaanallahu…". Dokter yang lain dari Mesir berkata, "Maha suci Allah Yang telah menghidupkan kembali tulang belulang yang telah kering…". Sementara ayahku tidak mengetahui apa yang telah terjadi, hingga akhirnya kami mengabarkan kepadanya. Iapun menangis…dan berkata, اللهُ خُيْرًا حًافِظًا وَهُوَ يَتَوَلَّى الصَّالِحِيْنَ Sungguh Allah adalah Penjaga Yang terbaik, dan Dialah yang Melindungi orang-orang sholeh…, demi Allah tidak ada yang kuingat sebelum kecelakaan kecuali sebelum terjadinya kecelakaan aku berniat untuk berhenti melaksanakan sholat dhuha, aku tidak tahu apakah aku jadi mengerjakan sholat duha atau tidak..??
Sang istri berkata : Maka suamiku Abu Asmaa' akhirnya kembali lagi bagi kami sebagaimana biasnya yang aku mengenalinya, sementara usianya hampir 46 tahun. Lalu setelah itu kamipun dianugerahi seorang putra, Alhamdulillah sekarang umurnya sudah mulai masuk tahun kedua. Maha suci Allah Yang telah mengembalikan suamiku setelah 15 tahun…, Yang telah menjaga putrinya…, Yang telah memberi taufiq kepadaku dan menganugerahkan keikhlasan bagiku hingga bisa menjadi istri yang baik bagi suamiku…meskipun ia dalam keadaan koma…
Maka janganlah sekali-kali kalian meninggalkan do'a…, sesungguhnya tidak ada yang menolak qodoo' kecuali do'a…barang siapa yang menjaga syari'at Allah maka Allah akan menjaganya.
Jangan lupa juga untuk berbakti kepada kedua orang tua… dan hendaknya kita ingat bahwasanya di tangan Allah lah pengaturan segala sesuatu…di tanganNya lah segala taqdir, tidak ada seorangpun selainNya yang ikut mengatur…
Ini adalah kisahku sebagai 'ibroh (pelajaran), semoga Allah menjadikan kisah ini bermanfaat bagi orang-orang yang merasa bahwa seluruh jalan telah tertutup, dan penderitaan telah menyelimutinya, sebab-sebab dan pintu-pintu keselamatan telah tertutup…
Maka ketuklah pintu langit dengan do'a, dan yakinlah dengan pengabulan Allah….
Demikianlah….Alhamdulillahi Robbil 'Aaalamiin (SELESAI…)
Janganlah pernah putus asa…jika Tuhanmu adalah Allah…
Cukup ketuklah pintunya dengan doamu yang tulus…
Hiaslah do'amu dengan berhusnudzon kepada Allah Yang Maha Suci
Lalu yakinlah dengan pertolongan yang dekat dariNya…
(sumber : http://www.muslm.org/vb/archive/index.php/t-416953.html , Diterjemahkan oleh Ustadz Firanda Andirja. MA)
Click here to claim your Sponsored Listing.
Videos (show all)
Category
Telephone
Website
Address
Bogor
VILLA TAJUR
Bogor
WEBINAR IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA JENJANG PAUD (TK, RA, KB, SPS, TPA)
KOTA BOGOR
Bogor, 16154
Ikatan Guru Indonesia (IGI) merupakan organisasi profesi guru yang disahkan oleh pemerintah melalui SK Depkumham Nomor AHU-125.AH.01.06.Tahun 2009, tertanggal 26 November 2009 dan ...
Blok C1 No, Jalan Raya Taman Pagelaran No. 7, Padasuka, Kec. Ciomas, Kabupaten Bogor
Bogor, 16610
Les bahasa Inggris privat/semi privat bersama Ridanti Oktavanya yang berpengalaman mengajar 4 tahun yang juga menempuh pendidikan Sastra Inggris UI 2019.
Bogor
KOMED merupakan akronim dari Komunitas Media Pembelajaran, sebuah wadah belajar bagi guru-guru untuk
Jalan Binamarga No. 19
Bogor, 16143
Halaman informasi seputar kegiatan MGMP PPKn SMK Kota Bogor