Black Hawk Down

lis dengan drummer. Sempat vakum beberapa bulan, Black Hawk Down kembali menemukan drummer baru. Dengan adanya drummer yang baru, Black Hawk Down berformasi: Dedix (Vokal), Kadek (Gitar/Backing Vokal), Rah (Bass), Ade (drum) dan semua personil kembali menginjeksi jiwa yang lapar. Injeksi demi injeksi diberikan dengan sumpah serapah dari sang vokalis hingga mengalami kevakuman. Tentang genre musik yang dituang dari Black Hawk Down, kami sendiri di akhir tahun 2010 telah memutuskan memilih Balinese Death/Black Metal dengan nuansa scale gamelan Bali sebagai jalur genre kami. Karena genre tersebut mampu mewakili karakter kami selepas vakumnya sang vokalis untuk mengejar studi, dan formasi ketiga adalah Kadek (Gitar/Vokal), Rah (Bass), Ade (Drum). Satu tahun dengan formasi 3 jiwa manusia menggeber dunia musik yang keras ini. Namun apa daya, Ade sang drummer keluar dari formasi ketiga ini karena ketidakcocokan dalam visi dan misi, Ini membuat personil yang tersisa menjadi kebingungan mencari pengganti. Tak kehilangan akal dalam bermusik kami mencoba menggunakan drum midi dan juga meminta bantuan dari kawan - kawan untuk mengisi kekosongan penggebuk drum. Setelah sekian lama menggunakan drum midi akhirnya di awal tahun 2015 kami dipertemukan oleh seorang drummer yang juga sudah lama berkancah di perindustrian seni death metal, yaitu Jayeng drummer dari Grace Of Messiah. Dan posisi terakhir sampai saat ini adalah Kadek (Vokal/Gitar), Rah (Bass), Jayeng (Drum). Sampai detik ini Black Hawk Down masih terus berkarya, bertemakan kebencian akan siklus kehidupan yang tak adil karena kekurang ajaran manusia dalam mengelola alam dan pikiran dari manusia itu sendiri. Black Hawk Down berharap karya-karyanya bisa didengarkan semua umat manusia yang ada di bumi.