Forum Warga Kota - FAKTA Indonesia

Terjangkaunya harga rokok dapat meningkatkan jumlah perokok di Indonesia, utamanya anak-anak. Ia juga menyebut bahwa beberapa negara lain berhasil menekan konsumsi rokok dengan konsisten menaikkan cukai. Hal ini berbanding terbalik dengan Indonesia yang justru memilih jalan yang dapat membahayakan masa depan generasi muda dengan tidak menaikkan cukai rokok.

FAKTA Indonesia juga mendesak pemerintah untuk meninjau ulang keputusan pembatalan kenaikan CHT dan memastikan kebijakan cukai berpihak pada kesehatan masyarakat

Indonesia adalah salah satu pasar rokok terbesar di dunia, dan tantangan kesehatan akibat konsumsi rokok sangat tinggi. Dengan mengikuti jejak negara-negara yang telah sukses menerapkan kebijakan kemasan polos, Indonesia bisa mengambil langkah signifikan dalam melindungi kesehatan masyarakat, terutama anak-anak dan remaja.

Dengan penerapan kebijakan kemasan polos dan kebijakan pengendalian tembakau lainnya, Indonesia berpotensi mengurangi prevalensi perokok, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan mengurangi beban kesehatan nasional akibat penyakit yang berhubungan dengan tembakau.

Kami coba buatkan simulasi jika kenaikan MBDK hanya 2,5%

Kira - kira masih ngaruh gak yaah sama prevalensi diabetes khususnya anak - anak ?

Kayaknya si engga 😝

Polemik mengenai rancangan peraturan kawasan tanpa rokok di Pekanbaru mencuat karena kekhawatiran dampaknya terhadap sektor ekonomi seperti periklanan, ritel, dan kuliner. Namun, kebijakan ini memberikan manfaat signifikan dengan melindungi kesehatan publik, meningkatkan kualitas udara, serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih nyaman, yang dapat mendukung produktivitas sektor ekonomi kreatif. Selain itu, kebijakan ini memperkuat citra Pekanbaru sebagai kota peduli kesehatan, mendukung inovasi dalam sektor kreatif, dan meningkatkan kesadaran publik tentang bahaya merokok. Meskipun ada kekhawatiran ekonomi, manfaat kesehatan dari kebijakan ini dapat secara positif dan berkelanjutan mendukung perkembangan sektor ekonomi kreatif.

FAKTA Indonesia hari ini mendampingi warga "Paguyuban Arema Batavia Bersama 26" bertemu dengan Pemerintah Provinsi Jakarta.

Kami disambut dengan baik oleh Kepala Sub Bidang Organisasi Kemasyarakatan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Bapak Eliazer Hutapea
dan beberapa sub bidang lainnya seperti Biro Umum, dan Biro Kepala Daerah.

Jakarta adalah kota yang Multi Etnis, Indonesia mini.
Semua suku dan agama bisa hidup berdampingan secara damai di Jakarta, dan tidak ada tempat bagi kaum yang "sempit"

Tujuan kami datang, ingin mengundang PJ Gubernur Bapak Heru Budi untuk meresmikan Kantor Sekretariat Arema Batavia yang baru saja rampung.

Arema Batavia juga menjelaskan sejarah, kegiatan apa saja yang sudah dilakukan dan yang ingin dilakukan dalam Waktu dekat.

FAKTA Indonesia juga membagi cerita asal muasal Kampung Cililitan ini bisa menjadi warga dampingan, dari mulai konflik penggusuran, sampai menjadi kampung warna - warni tempat dimana banyak anggota Arema Batavia hidup berdampingan dengan warga Jakarta lainnya.

Selamat Jalan Mbak Kesih, seorang wanita perjuangan warga jakarta yang terus berpartisipasi aktif dalam kegiatan dan advokasi FAKTA Indonesia.

Sedikit dokumentasi keseruan pelatihan Advokasi "Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK) berperspektif HAM"

Yogyakarta, 30 Agustus - 1 September 2024

Hayooo siapa yang sudah kangen 🤭

Forum Warga Kota (FAKTA) Indonesia bekerja sama dengan Pusat Perilaku dan Promosi Kesehatan FK-KMK UGM, HPU UGM, Yayasan KAKAK Surakarta, CISDI, dan YLKI menyelenggarakan Diskusi Publik dengan judul Terapkan Cukai MBDK sebagai Bentuk Kehadiran Negara untuk Generasi Emas.

Diskusi hybrid ini akan membahas mengenai penerapan cukai MBDK dari berbagai sudut pandang, dilaksanakan pada:

🗓️ Jumat, 30 Agustus 2024
🕐 08.30 - 11.30 WIB
📍Zoom Meeting

Narasumber
1.⁠ ⁠Dr. Uli Parulian Sihombing, S.H., M.H. (Komisi Nasional Hak Asasi Manusia)
2.⁠ ⁠⁠Prof. Dra. RA Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D. (HPU Universitas Gadjah Mada)
3.⁠ ⁠⁠dr. Gisella Tellys, M.P.H. (CISDI)
4.⁠ ⁠⁠Tulus Abadi, S.H. (YLKI)

Moderator
dr. Bagas Suryo Bintoro, Ph.D
Ketua Pusat Perilaku dan Promosi Kesehatan, FK-KMK UGM

Pendaftaran
ugm.id/dispubCUKAIMBDK

Narahubung
Nia Lestari Muqarohmah (+62 813-2904-0840)

MERDEKA, MERDEKA !

Selamat hari kemerdekaan untuk Republik Indonesia yang ke-79
Jayalah Negeriku, bangkitlah Bangsaku.

Membuang puntung rokok dan merokok di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sangat bertentangan dengan prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan penerapan kawasan tanpa rokok. SPBU adalah area dengan risiko kebakaran yang tinggi karena keberadaan bahan bakar yang mudah terbakar, sehingga pembuangan puntung rokok di lokasi ini dapat menyebabkan bahaya kebakaran serius yang dapat mengancam keselamatan pekerja dan pelanggan. Untuk memitigasi risiko ini, penerapan kebijakan kawasan tanpa rokok di SPBU sangat penting.

Mari kita bersama-sama menjaga keamanan dan keselamatan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dengan mematuhi kebijakan kawasan tanpa rokok dan tidak membuang puntung rokok sembarangan. Dengan tindakan sederhana ini, kita bisa mencegah risiko kebakaran serius dan melindungi keselamatan semua orang di sekitar kita.

Indonesia telah menaikkan batas usia minimum pembelian rokok dari 18 tahun menjadi 21 tahun dan melarang penjualan rokok dalam jarak 200 meter dari sekolah dan taman bermain berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 28 tahun 2024. Penjualan rokok konvensional dan elektrik di aplikasi komersial serta media sosial kini memerlukan verifikasi usia, dan iklan rokok di media sosial dilarang sama sekali dengan sanksi yang bervariasi. Advokat Pengendalian Tembakau Bapak menilai beberapa ketentuan, terutama mengenai rokok elektronik, positif, tetapi pemerintah perlu mengeluarkan peraturan pelaksanaan teknis untuk memastikan efektivitas pemantauan dan penegakan hukum.

Presiden Joko Widodo baru-baru ini menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) No.28 Tahun 2024, yang menguraikan rincian pelaksanaan UU No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. Beberapa isu utama yang dibahas antara lain kandungan Gula, Garam dan Lemak.

Semoga regulasi baru ini bisa menjadi kontrol agar tetap terlaksana Generasi emas 2045.

Setelah mendapat peringkat negara dengan polusi udara terburuk, kali ini Indonesia mendapat predikat TERTINGGI pengkonsumsi minuman manis.

Hal ini perlu menjadi perhatian kita bersama, untuk lebih bijak dalam memilih produk minuman berpemanis sehingga dapat mewujudkan generasi emas.

Dari kasus Jepang, Indonesia dapat belajar pentingnya disiplin dalam pengendalian konsumsi rokok. Di Jepang, aturan-aturan ini diterapkan dengan tegas dan tanpa kompromi, menunjukkan keseriusan dalam menjaga kesehatan masyarakat secara menyeluruh. Bahkan seorang atlet yang telah siap berlaga untuk mewakili negara harus tetap patuh terhadap kebijakan ini. Hal ini menunjukkan bahwa penegakan aturan yang konsisten dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam upaya menanggulangi masalah konsumsi rokok dan mengedepankan kesehatan publik.

Setelah pemilihan presiden dan pemilihan legislatif, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 secara serentak di Indonesia.

Adakah kriteria calon pemimpin untuk Jakarta khususnya yang kalian punya ?

Yuuuk tulis dikolom komentar ..

Selamat Hari Anak Nasional, semoga anak-anak selalu sehat, dan mendapatkan pendidikan yang terbaik untuk masa depan yang cerah, tumbuh menjadi generasi emas, kreatif, dan penuh semangat. Jadilah penerus bangsa yang membawa perubahan positif dan membanggakan. Teruslah belajar, berinovasi, dan mengejar mimpi dengan tekun. Masa depan ada di tangan kalian!

Menuju Kampung Bebas Rokok: Bersama Unit Berhenti Merokok untuk Mewujudkan Masyarakat Sehat di wilayah Kecamatan Senin, Jakarta Pusat

#

Menuju Kampung Bebas Rokok: Bersama Unit Berhenti Merokok untuk Mewujudkan Masyarakat Sehat"

#