Dokter Syafaat

𝗗𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝗶𝘁𝘂 𝗮𝗱𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗷𝗮𝗹𝗮𝗻 𝘁𝘂𝗸 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗲𝗻𝗮𝗹𝗶 𝗡𝗶𝗸𝗺𝗮𝘁-𝗻𝗶𝗸𝗺𝗮𝘁𝗡𝘆𝗮

para Ulama berkata:

اِنَّمَا الْاَشْيَاءُ تُعْرَفُ بِاَضْدَادِهَا
Sesungguhnya Segala Sesuatu itu hanya bisa di kenal lewat kebalikannya

Sekiranya tidak ada gelap, maka cahaya tidak akan dikenal dan tetap menjadi sesuatu yang tidak berarti.

Sekiranya tidak ada dingin, maka panas tidak akan dikenal dan akan tetap menjadi hal yang tidak bernilai.

Sekiranya rasa lapar tidak ada, maka makan tidak akan memberikan kelezatan dan rasa nikmat.

Sekiranya bukan karena rasa haus, maka kita tidak akan merasakan nikmatnya minum air.

dan sekiranya penyakit tidak ada, maka kondisi sehat tidak tidak akan memberikan kelezatan.

Nah, Ketika sang Maha Pencipta yang Maha Bijak ingin membuat manusia merasakan segala bentuk anugerah dan nikmatnya agar selalu bersyukur, maka Allah subhanahu wa ta'ala merancang dan menyediakan begitu banyak alat dalam diri manusia agar dapat merasakan ribuan bentuk nikmat-nikmat-nya.

Oleh karena itu Allah ijinkan derita sakit menghampiri hamba-Nya. agar hambaNya sadar betapa besar nikmat-nikmatNya.

agar hambaNya sadar bahwa tujuan hidupnya bukan untuk dunia, melainkan negeri Akhirat yang Abadi.

agar hambaNya sadar bahwa satu-satunya Jalan Tercepat untuk meraih kesembuhan, adalah dengan bersimpuh di hadapan Dzat yang Maha Penyembuh, Dzat yang Maha Pengampun, Dzat yang Maha Penyayang.

Allah Ta’ala berfirman dalam sebuah hadist Qudsi: "Aku sesuai persangkaan hamba-Ku" (HR. Buhari Muslim)

sebesar apa prasangka kita kepada Dzat yang Maha Penyembuh bahwa kita akan sembuh. maka sebesar itu p**a kesembuhan itu akan turun.

Dialah Dzat Yang Maha Kuasa atas segala Sesuatu, yang ketika berkata Kun, Fayakun. Jadi, maka Jadilah. Sembuh, maka Sembuhlah...

𝗦𝗘𝗛𝗔𝗧 𝗗𝗘𝗡𝗚𝗔𝗡 𝗦𝗛𝗔𝗟𝗔𝗧
"The miracle of Wudhu"

Prof Leopold Werner von Ehrenfels, Seorang psikiater sekaligus ahli neurologi berkebangsaan Austria mengatakan :

"𝑷𝒖𝒔𝒂𝒕-𝒑𝒖𝒔𝒂𝒕 𝒔𝒚𝒂𝒓𝒂𝒇 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒑𝒆𝒌𝒂 𝒔𝒂𝒏𝒈𝒂𝒕 𝒔𝒆𝒏𝒔𝒊𝒕𝒊𝒇 𝒃𝒊𝒍𝒂 𝒕𝒆𝒓𝒌𝒆𝒏𝒂 𝒂𝒊𝒓, 𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕 𝒎𝒆𝒎𝒆𝒍𝒊𝒉𝒂𝒓𝒂 𝒌𝒆𝒔𝒆𝒉𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒔𝒆𝒍𝒂𝒓𝒂𝒔𝒂𝒏 𝒑𝒖𝒔𝒂𝒕 𝒔𝒚𝒂𝒓𝒂𝒇𝒏𝒚𝒂"

Wajah ada 84 titik, tangan 95 titik, kepala 64 titik, telinga 125 titik, dan kaki 125 titik energi.

*****
Dialah Allah (Al-Latif) yang Maha Lembut tehadap hamba-hambaNya (Asy-Syura : 19)

Dialah Dzat yang berbuat baik kepada Hamba-hambaNya dengan cara tersembunyi dan sangat lembut, tanpa di sadari.

mengkaji syariat Islam dan sunnah Rasulullah dari sudut pandang kesehatan, membuat kita semakin Cinta kepada Allah dan semakin bersemangat dalam beribadah, karena bisa menemukan betapa besarnya Cinta dan Kasih Sayang Allah kepada kita.

yuk gabung dalam group WA
Terapi Maknawi
"menemukan makna dalam aktifitas ibadah"

https://bit.ly/TerapiMaknawi

Allah hadirkan rasa lapar,
agar kita bisa merasakan nikmatnya kenyang setelah makan. tanpa rasa lapar, makanan akan terasa biasa-biasa saja.

Allah hadirkan rasa haus,
agar kita bisa merasakan nikmatnya lega setelah minum. tanpa rasa haus, minuman akan terasa biasa-biasa saja.

Allah hadirkan gelap,
agar kita bisa merasakan nikmat cahaya, andaikan gelap tidak ada maka cahaya tidak akan berarti apa-apa.

dan Allah hadirkan sakit,
agar kita bisa merasakan nikmatnya sehat, andaikan tidak ada sakit maka nikmat sehat ini tidak akan berarti apa-apa.

sebagaimana kita bisa mengenal salah satu NamaNya adalah Asy-Syafi' (yang Maha Penyembuh), maka Dia menurunkan Sakit sebagai Sebab sehingga kita bisa merasakan keagungan Namanya Asy-Syafi' saat kita sembuh.

penyakit itu datang dengan ijinNya
dan akan hilang dengan RidhoNya
maka tidak ada jalan lain kecuali kembali kepadaNya.

by
drg Muhammad Syafaat
(KSG Indonesia)

ketenangan Hati sebagai salah satu kunci kesembuhan

Hati yang tenang dan Ridha akan Takdir Allah, seraya berucap "sesungguhnya sakitku adalah Rahmat dariNya untuk menggugurkan dosa-dosaku, untuk menaikkan derajatku, untuk menjadi jalanku ke keabadian Surga"

dunia dengan segala kefanaannya, terkadang membuat kita terlena dan lupa, sehingga sakit datang menyapa seolah berkata "wahai engkau yang sedang lalai, sadarlah bahwa dunia ini hanya sementara, tempatmu bukan disini, sadarlah dan kembalilah kepada Allah agar engkau bisa p**ang ke Negeri keabadian dengan penuh keselamatan"

yaa ayyatuhannafsul mutmainnah
irji'i ilaa Rabbiki Rhadiyatammardiyyah
fadkhulii fii ibaadi wadkhulii jannatii

Menikmati Rasa Sakit

pernah kuadukan sakitku kepada dokterku,
dia hanya berkata "Nikmati saja, bila sakitmu itu sudah menyelesaikan tugasnya, maka Allah Subhanahu wa ta'ala Sang pencipta yang Maha Penyayang akan menyembuhkanmu"

banyak orang yang di uji dengan kesehatan, yang membuat mereka menjadi lupa diri, lalai dalam beribadah, gemar berbuat dosa dan maksiat.

sedangkan lewat sakitmu ini, Allah membuatmu ingat akan tujuan hidupmu, ibadah menjadi terasa nikmat, engkau menjadi begitu pasrah dan tawakkal kepada Allah.

dengan demikian,
derita sakitmu merupakan kesehatan bagimu.
sementara kesehatan yang dirasakan oleh sebagian orang seusiamu merupakan penyakit bagi mereka.

guruku pernah berpesan, berikanlah kepada pasien Terapi Maknawi dari apotek Al Qur'an yang suci.

karena secercah harapan yang kau tanamkan kedalam kalbu seorang pasien yang putus asa itu lebih mujarab dari seribu obat.

𝗞𝗲𝗺𝗮𝘁𝗶𝗮𝗻 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗜𝗻𝗱𝗮𝗵

bagi orang yang tidak memiliki iman maka kematian adalah sesuatu yang sangat menakutkan karena menjadi perpisahan abadi yang menyakitkan dengan semua orang yang dicintai, perpisahan dengan segala kenikmatan menuju siksaan yang dahsyat.

sedangkan kematian bagi orang memiliki iman dan qur'an di hati dan aktifitasnya, kematian adalah pintu yang terbuka dari penjara dunia menuju kebun keabadian, dari medan ujian menuju taman surga, dan dari sulitnya hidup menuju kasih sayang Allah.

kematian bagi orang beriman adalah sarana untuk bertemu dengan para kekasih dan teman lama, media untuk masuk kedalam tanah air hakiki dan tempat kebahagiaan abadi, undangan untuk keluar dari penjara dunia menuju taman surga, dan penantian untuk mengambil upah pengabdian sebagai bentuk karunia dari Dzat yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

kematian juga merupakan bentuk pembebasan dari tugas hidup serta pemberitahuan berakhirnya kewajiban ubudiyah.

walaupun setelah mati, orang beriman ingin hidup lagi agar bisa ibadah lebih banyak lagi, agar bisa berjihad dan syahid lagi, saking besarnya karunia yang Allah berikan bagi orang yang memegang teguh agama Allah.

pertanyaannya adalah...
apa yang sudah kita siapkan untuk menyambut kematian yang indah?

bagaimana komitmen kita terhadap Al Qur'an dan Sunnah?

seberapa kuat kita istiqomah di jalan dakwah?

masih ada beberapa hari bulan Ramadhan, ayuk bersungguh2 tuk mengumpulkan bekal terbaik, untuk kehidupan yang kekal abadi di Surga.

wa ahyihaa bi ma'rifatik
wa amithaa alasysyahaadati fii sabiilik

𝗠𝗶𝗹𝗶𝗸𝗶 𝘀𝘆𝗮𝗿𝗮𝘁 𝗶𝗻𝗶!!!
𝗶𝗻𝘀𝘆𝗮 𝗔𝗹𝗹𝗮𝗵 𝗲𝗻𝗴𝗸𝗮𝘂 𝗮𝗺𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗴𝗼𝗱𝗮𝗮𝗻 𝘀𝘆𝗮𝗶𝘁𝗮𝗻

kokohkan Benteng pertahanan kita dengan ketakwaan yang terbentuk dari kekuatan ayat-ayat 𝗔𝗹 𝗤𝘂𝗿'𝗮𝗻.

kelilingi benteng dengan parit-parit pertahanannya terbentuk dari 𝘀𝘂𝗻𝗻𝗮𝗵-𝘀𝘂𝗻𝗻𝗮𝗵 𝗥𝗮𝘀𝘂𝗹𝘂𝗹𝗹𝗮𝗵 yang kita amalkan

Genggam erat Senjata 𝗧𝗮'𝗮𝘄𝘂𝗱𝘇 dan 𝗜𝘀𝘁𝗶𝗴𝗳𝗮𝗿 jangan pernah lepaskan senjata itu.

insya Allah dengan benteng yg kokoh, parit-parit yang mengelilingi benteng, dan senjata yang senantiasa dalam genggaman, insya Allah kita akan selamat.

namun sebaliknya bila kita lengah, maka setan akan dengan mudah menguasai jiwa kita dan menjerumuskannya kedalam kehinaan dunia dan akhirat. naudzubillah min dzaalik

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اصْبِرُوْا وَصَابِرُوْا وَرَابِطُوْاۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung. (Ali Imran : 200)

𝗨𝗷𝗶𝗮𝗻 𝗸𝗶𝘁𝗮 𝗱𝗮𝗻 𝘂𝗷𝗶𝗮𝗻 𝗻𝗮𝗯𝗶 𝘆𝘂𝗻𝘂𝘀 𝗮𝗹𝗮𝗶𝗵𝗶𝘀𝘀𝗮𝗹𝗮𝗺

Malam yang gelap gulita, Lautan yang ganas dan ikan yang besar seperti bersepakat untuk menyerang Nabi Yunus Alaihissalam.

Tidak ada satu sebabpun yang mampu menyelamatkan beliau,
tidak ada seorangpun yang dapat mengakhiri penderitaan beliau,
tidak ada sesuatupun yang dapat mengantarkannya menuju pantai keselamatan,
kecuali Dzat yang memegang kendali malam, ikan besar berikut lautannya, serta Dzat yang mampu menundukkan segala sesuatu dengan perintahNya.

Nabi Yunus alaihissalam pun melihat bahwa tidak ada lagi tempat berlindung kecuali ke haribaan dzat Pencipta sebab. yang dengan munajatnya, Allahpun menurunkan rahmat dan kasih sayangnya sehingga nabi yunus alaihissalam pun bisa selamat.

mari kita lihat diri kita wahai saudaraku, ternyata kita berada dalam suatu kondisi yang jauh lebih menakutkan dari kondisi yang di alami nabi yunus alaihissalam.

pertama, malam yang gelap yang menaungi kita adalah masa depan kita, yang jika melihatnya dengan pandangan kelalaian, ia tampak gelap dan menakutkan, bahkan lebih gelap seratus kali lipat daripada malam yang di lalui nabi yunus alaihissalam.

kedua, lautan kita adalah bumi yang setiap ombaknya menelan ribuan jenazah. karena itu, ia adalah lautan yang seratus kali lipat lebih menakutkan datipada lautan tempat nabi yunus alaihissalam dilemparkan.

ketiga, ikan besar kita adalah nafsu ammarah yang kita bawa, ia adalah ikan yang sangat rakus yang ingin menelan dan memusnahkan kehidupan akhirat kita. karena itu ikan ini lebih menakutkan seratus kali lipat daripada ikan yang menelan nabi yunus alaihissalam.

selama hakikat kondisi kita seperti itu, maka tidak ada jalan lain kecuali kita mengikuti nabi yunus alaihissalam, untuk tunduk dan berserah kepada Allah.

karena tidak ada yang dapat menghilangkan ancaman masa depan, menumpas teror dan bencana-bencana dunia, menjauhkan bahaya nafsu ammarah kecuali Dzat yang menguasai masa depan, mengatur dunia dan menguasai jiwa kita.

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Laa ilaaha illaa anta, subhaanaka, innii kuntu minadz dzaalimiin

Artinya: “Ya Allah, Tiada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, Sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri dan aku termasuk golongan orang yang zalim.

*****
dikutip dari kitab Al-Lama'at karya syeikh Badiuzzaman Said Nursi

oleh drg Muhammad Syafaat

𝗟𝘂𝗸𝗮 𝗸𝗶𝘁𝗮 𝗱𝗮𝗻 𝗹𝘂𝗸𝗮 𝗻𝗮𝗯𝗶 𝗮𝘆𝘂𝗯 𝗮𝗹𝗮𝗶𝗵𝗶𝘀𝘀𝗮𝗹𝗮𝗺

Nabi Ayub Alaihissalam menderita luka lahir, sedangkan kita menderita penyakit batin, rohani dan hati.

penyakit menggorogoti tubuh nabi ayub, selain lidah dan hatinya.

sementara kita, penyakit yang di sebabkan oleh dosa yang kita perbuat menyerang inti hati kita yang merupakan tempat iman, menyebabkan hati menjadi gelap dan terasing sehingga menjadi keras dan kasar ibadah pun menjadi berat.

juga menyerang lidah kita yang merupakan juru bicara iman sehingga melenyapkan kelezatan berdzikir dan senantiasa menjauhkan lidah kita dari dzikir kepada Allah.

sesungguhnya luka-luka yang diderita nabi ayub alaihissalam mengancam keselamatan hidupnya yang singkat di dunia yang fana ini.

sedangkan luka-luka maknawi yang kita derita sekarang, mengancam keselamatan hidup kita yang begitu panjang di akhirat kelak.

sekiranya kondisi kita di balik dengan nabi ayub, yang batiniah menjadi lahiriah dan lahiriyah menjadi batiniah, tentu kita akan tampak dipenuhi dengan luka-luka yang sangat parah dan di tumbuhi aneka penyakit yang jauh lebih banyak dari yang dimiliki nabi ayub alaihissalam.

maka sudah seharusnyalah kita menyungkurkan diri sembari sujud dalam pertaubatan, memohon Ampun kepada Allah di 10 hari terakhir ramadhan ini.

allahumma innaka afuwwun karim, tuhibbul afwa fa'fu annaa

laa ilaha illaa anta, subhanaka innii kuntu mindzzaalimiin.

Rabbanaa dzalamnaa anfusana, wa illamtagfirlanaa wa tarhamnaa lanakuunannaa minal khaasiriin.

Rabbii, innii massaniaddurru wa anta arhamaarraahimiin.

dikutip dari kitab Al-Lama'at
by drg. Muhammad Syafaat