Taman Baca Ekalaya

kemarin saya menghadiri acara dan pujian ibadah pemakaman kawan saya semasa kuliah di tengah acara, Pdt Ruben Lompa S.th ( semoga tidak salah tulis nama ) menceritakan sebuah hikayat cerita yang sangat inspiratif hikayat tersebut mengisahkan percakapan Emas dan Tanah

emas berkata pada tahah: hai tanah lihat lah diriku, aku penuh keagungan, manusia mengangumiku menjulukiku sebagai logam mulia, aku memiliki warna kemilau yang indah, semua orang begitu menginginkan ku, mereka mengejarku, dan ingin memilikiku, mereka menganggapkku berharga. Bisakah kau menjadi sepertiku..?
Tanah menjawab: aku memang tidak agung dirimu, aku sangat sederhana hanya seusatu yang selalu diinjak bagaimana mungkin bisa menjadi seperti dirimu, aku hanya bisa menumbuhkan pohon dan tanaman yang menjadi sumber makanan semua mahluk, dengannya aku menopang kehidupan semua mahluk yang ada diatasku, tapi dengan kesederhanaan ini bisa kah kau menjadi sepertiku ..?
Emas pun terdiam.
Hikmah cerita ini, kadang kita melihat kehidupan seorang begitu hebat, mengagumkan, penuh kemilau tapi itu semua hanya untuk dirinya sediri. Sementara ada seseorang lain yang hidup begitu sederhana, biasa saja, bahkan jauh dari kemilau dunia tapi dia bisa memberi manfaat bagi banyak orang, berbuat banyak untuk kehidupan orang lain,
Pertanyaannya jika Tuhan memanggilmu hari ini kau ingin kembali padanya sebagai apa.? kehidupan seperti apa yang Tuhan inginkan darimu.? tutupnya

Terimakasih Pak Pdt Ruben untuk kisah inspiratifnya saya jadi teringat banyak Teman Teman saya yang hidup dengan penuh kesederhanaan tapi memberi banyak manfaat untuk banyak orang, semoga mereka selalu Sehat dan Diberkahi banyak Kejaaiban.