Muslimah Cinta Rasul

Faidahnya Berniat Kebaikan

"Barang siapa yang hendak tidur dan ia berniat untuk salat malam, lalu ia tertidur hingga datang waktu Subuh maka ia mendapat pahala apa yang ia niatkan, dan tidurnya adalah sedekah baginya dari Allah 'Azza wa Jalla."

(HR. Nasa'i : 1765)

"قال عبدالله بن المبارك رحمه الله:

رُبَّ عمل صغير تكثره النية،
ورب عمل كثير تصغره النية.
[ سير اعلام النبلاء ]

Abdullah bin Mubarak rahimahullah berkata:

"Seringkali, sebuah amal yang kecil menjadi besar karena niatnya yang kuat. Dan seringkali, sebuah amal yang besar menjadi kecil karena niatnya yang lemah."

Syiar A’lam an-Nubala Imam adz-Dzahabi

Penjelasan:

Perkataan di atas memberikan pemahaman yang sangat mendalam tentang pentingnya niat dalam setiap amal yang kita lakukan. Inti pesan tsb adalah:

- Kualitas niat menentukan kualitas amal: Seberapa besar atau kecilnya sebuah amal, nilainya akan sangat bergantung pada niat di baliknya. Niat yang ikhlas dan tulus kepada Allah akan melipatgandakan pahala sebuah amal, meskipun amalnya terlihat kecil. Sebaliknya, niat yang tidak baik atau tercampuri riya akan mengurangi nilai sebuah amal, meskipun amalnya terlihat besar.

- Amal yang kecil bisa menjadi besar: Amal-amal kecil seperti sedekah, senyum, atau kata-kata baik, jika dilakukan dengan niat yang tulus, akan memiliki pahala yang besar di sisi Allah.

- Amal yang besar bisa menjadi kecil: Amal-amal besar seperti ibadah haji atau puasa, jika dilakukan dengan niat yang tidak tulus, misalnya karena ingin dipuji atau pamer, maka pahalanya akan berkurang bahkan bisa menjadi sia-sia.

Pelajaran yang bisa kita ambil :

1. Selalu niatkan segala amal hanya untuk Allah: Kita harus selalu berusaha memurnikan niat kita dalam setiap amal yang kita lakukan. Hindari niat yang tercampuri dengan riya, ujub, atau ingin dipuji manusia.

2. Jangan meremehkan amal kecil: Amal-amal kecil yang kita lakukan secara konsisten akan memberikan dampak yang besar dalam kehidupan kita.

3. Jangan terlena dengan amal besar: Amal-amal besar memang penting, tetapi jangan sampai kita melupakan amal-amal kecil yang konsisten.

Sumber : Telegram Majlis Ahbabu Zahra Walbatuul

"Bersikap baiklah kepada orang lain. Sebagaimana kita ingin diperlakukan baik terhadap orang tersebut."

(Al Habib Jindan)

"Zaman ini telah diliputi dengan berbagai macam fitnah yang tidak hanya berasal dari musuh islam akan tetapi juga dari orang munafik yang berasal dari kaum muslimin sendiri.

Oleh karena itu, tugas ulama zaman ini menjadi lebih berat, sebab tidak hanya tugas dalam mengembangkan ilmu namun juga membimbing umat agar tetap berada dalam syari'at islam.

Menghargai ulama dan memuliakan kedudukannya adalah sebuah kewajiban bagi seluruh umat muslim, karena ulama adalah pewaris Rasulullah SAW dan ilmu syari'at tidak akan sampai kepada kita kecuali dengan pengorbanan para ulama.

Rasulullah SAW bersabda,

ليس من أمتي من لم يجل كبيرنا و يرحم صغيرنا و يعرف لعالمنا حقه

""Bukan termasuk dari umatku orang yang tidak menghormati yang tua, tidak menyayangi yang muda, dan tidak mengetahui hak seorang ulama.""

Dikisahkan Harun ar-Rasyid, seorang raja yang bijaksana mengirim anaknya kepada seorang ulama bernama al-Asma'i agar ia mengajarkan ilmu dan adab kepada anaknya. Setelah beberapa waktu, Harun ar-Rasyid mengunjungi anaknya di kediaman gurunya, tidak disengaja ia melihat anaknya sedang mengucurkan air wudhu kepada gurunya dengan kedua tangannya, melihat peristiwa tersebut beliau berkata,

""aku mengutus anakku kepadamu agar engkau mengajarkan ilmu dan adab. Mengapa engkau tidak menyuruh anakku untuk menyiramkan air dengan salah satu tangannya dan mencuci kakimu dengan tangannya yang lain?""

Meskipun Harun ar-Rasyid ketika itu menjabat sebagai Khalifah, ia tetap mengetahui kemuliaan dan kedudukan seorang ulama dalam Islam. 

Imam syafi'i berkata dalam sya'irnya,

اهين لهم نفسي فهم يكرمونها ولن تكرم النفس التي لا تهينها

""Aku merendahkan jiwaku kepada para ulama maka para ulama memuliakanku dengan ilmu mereka. Tidak akan mulia suatu jiwa yang tidak merendahkan diri di depan para ulama.""

Para ulama memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah, semoga dengan menerapkan adab yang tinggi kepada mereka, maka Allah juga meninggikan derajat kita di sisi-Nya.

📚 Sumber : Manhajus Sawi
✍🏻 Daar Ummahatil Mukminin

"Wanita, Carilah ilmu sebanyak munsgkin..
Sebab kau akan mengandung, melahirkan dan
menyusui anak yang sholih sholihah..
Air susuyang keluar dari ibu yang cerdas
adalah BERKAH"

Syarifah Robi'ah Adawiyah Ba'abud

Nasehat Al Habib Abu Bakar bin ’Ali Al Masyhur Ra.

"Banyak dari kita yang lupa dalam masalah menulis wasiat ketika masa hidupnya, karena ketakutan akan kematian dan inilah penyebab banyaknya orang tidak menulis wasiat ketika masa hidupnya karena ketakutan dia akan mati.
Dan engkau tahu dengan seyakin-yakinnya, bahwasannya barang siapa yang mati tanpa menulis wasiat, maka dia tidak di izinkan untuk bertemu dengan penduduk barzakh yang lain, dan barang siapa yang mati tanpa menulis wasiat berarti dia mati bukan berada di jalan petunjuk dan sunnah."

PERBANYAKLAH MELAKUKAN KEBAIKAN DI DEPAN ANAK

Sebuah renungan:

إذا رأى الولد أباه دائما يلهج لسانه بذكر الله من تسبيح وتحميد وتهليل وتكبير واستغفار فإنه ينشأ ذاكرا لله.

Ketika anak selalu melihat orang tuanya menyibukkan diri dengan berdzikir kepada Allah SWT seperti membaca tasbih, tahmid, tahlil, takbir, dan istighfar, hal itu akan menjadikan anak selalu ingat (berdzikir) kepada Allah.

وإذا رأى أباه يكثر من الصيام أو قيام الليل أو الصدقات فإنه ينشأ على حب الأعمال الصالحة.

Bila anak melihat orang tuanya selalu berpuasa, qiyamul lail (bangun malam untuk bermunajat kepada Allah), bersedekah, hal-hal tersebut akan menumbuhkan perasaan senang kepada anak untuk melakukan amal-amal kebaikan yang sama (seperti orangtuanya)

هذا بخلاف الولد الذي ينشأ في بيئة فاسدة فيجد أباه لا يسمع إلا الغناء ولا يلهج لسانه إلا بالأغاني والسب واللعن ولا يذهب إلا لأماكن الفسق والفجور فإنه بلا شك سيتعلق قلبه بتلك الأماكن وبتلك المعاصي.

Berbeda dengan anak yang hidup dan tumbuh di lingkungan yang tidak baik. Dia lebih banyak menemukan orang tuanya senang mendengarkan musik, bernyanyi, mengumpat, melaknat, pergi ke tempat-tempat yang tidak baik. Hal itu akan membuat hati anak mudah terpengaruhi dan ingin melakukan kemaksiatan-kemaksiatan yang sama.

كيف نربى أولادنا تربية إسلامية صحيحة للشيخ محمود المصرى ص 21

(Dikutip dari kitab Kaifa Nurabbi Auladana Tarbiyatan Islamiyatan Shahihatan, hal 21)

Sumber : Telegram Majlis Ahababu Zahra Walbatuul

Tiada penolong kecuali Allah swt,
Tiada pembimbing kecuali Rasulullah saw,
Tiada bekal kecuali taqwa dan
Tiada amal perbuatan kecuali bersabar untuk menjalankannya.

(Imam Sahl bin Abdullah At-Tusturi)

Dikatakan, DOA Adalah Kunci Langit yang memiliki empat gigi, yaitu;

1. Memakan makanan yang halal.
Jika seseorang berdoa, sedang terdapat makanan yang haram di perutnya, sulit bagi Allah untuk mengabulkannya.
2. Ikhlas dalam meminta.
3. Hadirnya Hati.
4. Diawali dan diakhiri dengan bershalawat Kepada Rasulullah SAW.

Sy. Umar bin Khattab mengatakan,
"Sesungguhnya doa menggantung antara langit dan bumi, tidak mungkin bisa naik kecuali didorong, dan cara mendorongnya untuk sampai adalah sholawat kepada Rasulullah."

Dikisahkan, pada zaman Nabi Musa AS, seseorang minta diajarkan Ismullah Al-A'dzom yaitu (Nama Allah yang agung). Lalu Nabi Musa menanyakannya kepada Allah Ta'ala, Allahpun mengajarkan kalimat tersebut padanya.

Suatu hari, dia datang lagi kepada Nabi Musa sambil berkata, "Wahai Musa, ini Ismullah Al-A'dzom yang mana? Apa kamu benar? 20 tahun aku membacanya, hingga sekarang doaku belum juga dikabulkan."

Nabi Musa mengadu lagi kepada Allah, "Ya Allah, sesungguhnya Fulan meminta kepadaMu sudah 20 tahun, sambil mengucap Ismullah Al A'dzom dan hajatnya belum juga Engkau kabulkan."

Kemudian Allah SWT berfirman, "Wahai Musa, katakanlah padanya, jika berdoa, jangan sambil bergurau dan mengurus kambing. Tapi, duduklah lalu minta kepadaKu dalam keadaan husyuk. Ketahuilah, selama ini dia meminta kepadaKu, sedangkan hatinya masih memikirkan kambing gembalaannya. Mana mungkin aku akan mengabulkannya? Sekalipun dia menggunakan kalimat dari namaKu yang agung."

Maka, hendaknya jika berdoa tak memalingkan hati dari Allah, memohon dengan sungguh-sungguh, dan yakin akan dikabulkan, niscaya Allahpun akan mengijabah doa kita.

"Semoga kita termasuk golongan dari hamba yang dikabulkan doa-doanya."

📚 Sumber: Ceramah Habib Abdul Qadir Ba'bud
✍🏻 Daar Ummahatil Mukminin

"Manusia punya Dua sayap yg dapat ia gunakan untuk terbang ke tempat yg mulia yaitu NIAT dan HIMMAH (Semangat,Tekat)"

(Al Habib Ahmad bin Hasan bin Abdullah Al Attos)

"Tak ada yang pernah benar-benar salah.
Bahkan jam dinding yang rusak pernah benar sehari dua kali.
Pun sebaliknya, manusia tempat salah.
Tak ada dari kita yang isi hidupnya benar semua.
Sesekali ada keputusan kurang tepat, sesekali pernah terjatuh berbuat maksiat, semua wajar, semua normal.
Yang salah yang menyerah, tak mau belajar perbaiki langkah dan yang selalu merasa benar...

- Ustadzah Halimah Alaydrus -"

Nafsu dan Segala Bentuk Tipuannya

Al-Habib Ali bin Muhammad bin Husein al-Habsyi rhm. (w. 1333 h) bercerita :
"Suatu hari aku dan Ahmad Ali Makarim berjalan-jalan di kota Bur. Kami berbincang-bincang tentang masalah nafs. Jauh dari situ ada beberapa wanita sedang mencari kayu di tepi sungai yg sudah kering. Tiba-tiba salah seorang dari wanita-wanita itu mendatangi kami dan berkata, "Tidak ada yg merintangi manusia dari Tuhannya kecuali nafs". Kami berkata kepadanya, "Kau benar, Allah telah memuliakanmu dengan hikmah."

Wanita itu kemudian pergi untuk bergabung kembali dengan teman-temannya. Rupanya pembicaraan kami di-kasyf oleh wanita tadi.

(Kunuz as-Sa'adat al-Abadiyah, hal. 235)
_

Al-Habib Umar bin Segaf as-Segaf rhm. (w. 1216 h) berkata :
وَالنَّفْسَ مِنْكَ اسْحَقْ
يَعْلوْ لَكَ الْمِقْدَار
وَيَرْتَفِعْ لَكَ الشَّان
حَيْثُ الْمَقَامَات Dan nafsumu, maka geruslah
niscaya kadarmu menjadi tinggi
dan derajatmu akan terus naik
mencapai maqam yg mulia.

(Thayyibatul mawaid, Juz 2 hal. 11)

“Pada akhirnya takdir Allah selalu baik, walau terkadang perlu air mata untuk menerimanya.”

(Sayyidina Umar bin Khattab ra)

"قيل إن المرأة في سالف العصور كانت عند ما تريد أن ترضع طفلها تسمي الله بنية أن يصبح ذا شأن عظيم عند ما يكبر (فرسا شجاعا او عالما أو قائدا)، لذلك كان أجدادنا عظماء

Dikatakan :
Perempuan dahulu ketika menyusui anaknya itu diniatkan agar anaknya tumbuh menjadi orang besar (pemberani, kuat, alim, pejuang islam dll) Maka jadilah pendahulu kita orang-orang hebat.
أما اليوم فأن معظم النساء يرضعن أطفالهن بنية أن يناموا، لذالك فالأمة معظمها نائمة

Hari ini kebanyakan perempuan (ibu) menyusui anaknya dengan niat agar anaknya tidur, maka jadilah hari ini kebanyakan kita adalah generasi yang tidur.

Adab menyusui bayi :
• Menyusui dengan air susu yg halal
• Mendahulukan air susu dari pada makanan lain
• Janganlah menyusui kecuali dengan membaca "Bismillah"
• Pada saat menyusui jangan sambil melihat tontonan maksiat
• Jangan sambil menggibah & namimah orang lain
• Sibukkanlah saat menyusui sambil berzikir, membaca Al-Qur'an, dan ucapan² yang baik kerna akan terdengar oleh si bayi, dan akan berpengaruh pada karakter perilakunya.

Kitab sholahul usroh wa Daurul Abawain Fittarbiyah, karya almusnid Al-Habib Umar bin Salim bin Hafidh

Dua kenikmatan yang banyak manusia terlena didalamnya, yaitu :
Kesehatan dan Kesempatan

(Ahli Hikmah)

KEKUASAAN…HATI HATILAH DENGAN NYA…

Ada beliau Fudhail bin ‘Iyadh ra berkata
tidaklah seseorang menyenangi akan kekuasaan kecuali dia akan menyenangi untuk menyebutkan cacat dan kekurangan orang lain,
dan dia tidak akan menyenangi untuk menyebutkan kebaikan orang lain,
hal itu agar kekuasaan dirinya akan selalu langgeng.
Ini semua,
bagi dia yang mencari kekuasaan dengan tanpa benar,
adapun apabila didasari akan keikhlasan karena Allah maka tidak masuk dalam kategori ini.
Beliau juga pernah mengatakan;
siapa orang yang menyenangi kekuasaan,
maka selamanya,
derajatnya tidak akan pernah terangkat sama sekali.
Al Imam As Syaafi’i Ra berkata siapa orang yang mencari kekuasaan sebelum waktunya maka akan hilang segala sesuatu darinya,
dan siapa orang yang meninggalkannya,
maka kekuasaan itu yang akan selalu mengikutinya.
Beliau,
Yahya bin Al Husain Ra berkata aku permah mendengar Sufyan At Tsauri berkata siapa orang yang mencari kekuasaan sebelum waktunya maka akan hilang darinya berbagai ilmu darinya…

𝗜𝗻𝗱𝗮𝗵𝗻𝘆𝗮 𝗞𝗲𝗯𝗲𝗿𝘀𝗮𝗺𝗮𝗮𝗻

قال الله تعالى : وتعاونوا على البر والتقوى

Artinya: " Tolong-menolonglah di dalam kebaikan dan ketakwaan. "

Dari firman Allah di atas, kita di anjurkan untuk saling tolong-menolong di dalam kebaikan.

Jika saudara kita tertimpa musibah, sakit, ataupun membutuhkan sesuatu mungkin . Jadilah kalian orang yang pertama baginya! kenapa memang???
Kita simak hadis rasul di bawah ini.

Rasulullah bersabda,

من مشى في عون اخيه ومنفعة فله ثواب المجاهدين في سبيل الله

Artinya, "Barang siapa yang berjalan untuk menolong saudaranya, atupun untuk memberi manfaat padanya. Maka baginya pahala orang yang berjihad di jalan Allah."

Rasulullah juga bersabda, "Barang siapa yang berjalan untuk memenuhi kebutuhan saudaranya, maka setiap langkahnya Allah tulis 70 kebaikan, dan dileburkan 70 keburukan baginya. Dan jika kalian selesaikan masalah mereka, maka akan keluar dosa-dosa kalian seperti orang yang baru lahir. Dan seandainya kalian meninggal di tengah perjalanan untuk memenuhi kebutuhannya, maka kalian akan masuk surga tanpa hisab.

اللهم اجعلنا منهم امين.

Dan masih banyak lagi keutamaan bagi orang yang memenuhi kebutuhan saudaranya.

Jadilah kita ummat yang di cintai Allah SAW, dan di banggakan nabinya kelak di hari kiamat. Dan ummat Rasulullah yang paling manfaat bagi saudaranya.

📚 𝘚𝘶𝘮𝘣𝘦𝘳 : 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘣 𝘔𝘶𝘬𝘢𝘴𝘺𝘢𝘧𝘢𝘵𝘶𝘭 𝘘𝘶𝘭𝘶𝘣

"Kebahagiaan yang kamu bangun diatas
penderitaan orang lain adalah sebuah
penderitaan yang akan kembali kepadamu
dilain waktu.
Syekh Mutawallil As-Sya'rawi"

“la yang tidak menganggap keberadaanmu, bahagiakanlah ia dengan kepergianmu.”

(Al Habib Ali Zainal Abidin bin Alwi Al Kaff)

6 Wasiat yang ditinggalkan orang Soleh

قال بعض الصالحين : نزل عندي أضياف وعلمت أنهم أبدال، فقلت لهم : أوصوني بوصية بالغة حتى أخاف الله مثل خوفكم . فقالوا ؛ نوصيك بستة أشياء :

Berkata sebagian orang soleh : singgah dirumahku beberapa tamu dan aku tau mereka adalah golongan wali abdal, aku katakan kepada mereka : berilah aku wasiat sehingga aku takut kepada Allah swt seperti takutnya kalian kepadanya.
Mereka menjawab : kami beri kamu 6 macam wasiat .

١. من أكثر النوم فلا يطمع في رقة قلبه.

1. Barang siapa banyak tidur, maka jangan mengharap hatinya bisa lembut

٢. من أكثر الأكل فلا يطمع في قيام الليل.

2. Barang siapa banyak makan, maka jangan mengharap bisa bangun malam untuk ibadah

٣. من أكثر صحبة جاهل أو ظالم فلا يطمع في استقامة دينه.

3. Barang siapa berteman dengan orang bodoh / dholim maka jangan mengharap bisa istiqomah dalam agamanya

٤. من كانت الغيبة والكذب عادته فلا يطمع أنه يخرج من الدنيا ومعه الإيمان.

4. Barang siapa ghibah dan dusta sebagai kebiasaannya, maka jangan mengharap ketika keluar dari dunia membawa iman

٥. من كثر اختلاطه بالناس فلا يطمع في حلاوة العبادة.

5. Barang siapa banyak bergaul dengan manusia, maka jangan mengharap dapat merasakan manisnya ibadah

٦. من طلب رضا الناس فلا يطمع في رضا الله عز وجل.

6. Barang siapa mencari ridlo manusia , maka jangan mengharap dapat ridlo Allah swt

كتاب التذكير المصطفى  للحبيب أبي بكر العطاس بن عبد الله الحبشي ص ١٤٣
Kitab : At-Tadzkirul Musthofa - Habib Abi Bakar Al Athas bin Abdillah Al Habsyi 143

Dalam s**a ada tawa dan dalam duka ada air mata, namun semuanya itu takkan ada yang abadi selagi kau masi disini..

Yakinlah setiap air mata akan berubah menjadi tawa jika air mata itu kau teteskan hanya karenaNya..

Menangislah, namun hanya untukNya..

(Ustadzah Aisyah Farid BSA)

Seorang anak adalah amanah besar yang Allah Swt titipkan kepada orang tua, kehidupan seorang anak bergantung dengan pendidikan yang orang tuanya berikan sejak dini.

Maka pendidikan dari orang tua menjadi hal yang sangat penting, terutama pendidikan agama sebagai modal keimanan seorang anak.

Karena pendidikan pertama yang akan menjadi pokok utama seseorang bukan didapatkan dari sekolah dasar namun dari orang tuanya.

Pendidikan tersebut bisa dimulai dari usia dini yang biasa disebut dengan golden age  yaitu priode penting dalam masa perkembangan seorang anak, karena di masa ini mudah bagi para orang tua menanamkan pendidikan agama sebagai pembentukan diri seorang anak.

Allah SWT berfirman,

يا ايها الذين امنوا قوا انفسكم و اهليكم نارا وقودها الناس و الحجارة عليها ملائكة غلاظ شداد لا يعصون الله ما امرهم و يفعلون ما يؤمرون

"Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."

Terutama di zaman yang diliputi dengan berbagai macam fitnah, sebagai lingkungan pertama seorang anak, penting bagi para orang tua membangun sebuah benteng bagi anaknya sebelum ia terjun dalam masyarakat.

Sebagaimana para ulama terdahulu membiasakan anaknya sejak dini untuk ikut hadir majelis ilmu, sholat berjama'ah, bangun di waktu qiyamulail meskipun anak mereka hanya bermain.

Maka memberi pendidikan agama yang baik adalah bukti amanah orang tua kepada titipan Allah SWT.

📚 Sumber : Manhajus Sawi 
✍🏻 Daar Ummahatul Mukminin

Dunia ini laksana lautan yang luas..
Kita adalah kapal yang berlayar, seandainya muatan kita adalah iman dan layarnya adalah taqwa, maka kita akan selamat dari kesesatan lautan kehidupan ini.

(Ahli Hikmah)

Jangan Dianggap Bekerja Adalah Perbuatan Yang Lumrah Saja

Berkata sebagian orang kepada sebagian Ulama’ :
“Setiap amal yang dilaksanakan maka pasti Allah akan memberikan bagian pahalanya”.
Sampai dia menyebutkan tentang masalah haji, jihad dan selainnya dari berbagai amal taat. Maka sang Alim berkata ; “Lalu mengapa kamu tidak melaksanakan amalannya Wali-Wali Abdal?, Dia bertanya ; “Apa itu amalan Wali Abdal?, Beliau menjawab ; “Bekerja yang halal dan memberi nafkah kepada keluarga”. (itulah diantara amalan Wali-Wali Abdal)

📚 Kitab Ihya‘ juz 3 hal.134

"قال القفال رحمه الله في فتاويه

( ترك العبد الصلاة يضر بجميع المسلمين إذ لا بد ان يقول في التشهد السلام علينا وعلى عباد الله الصالحين فيكون مقصرا بخدمة الله وفي حق رسوله صلى الله عليه وسلم وفي حق نفسه وفي حق كافة المسلمين ولذلك عظمت المعصية بتركها واستنبط منه السبكي أن من تركها أخل بحق جميع المؤمنين من مضى ومن يجيء الى يوم القيامة )

ترشيح المستفيدين، ١/١١

Imam Al-Qaffāl dalam fatwanya berkata:

"Seorang hamba yang meninggalkan shalat itu merugikan seluruh muslimin. Karena pada saat shalat, dalam tasyahhud akhir wajib membaca/berdo'a :

السلام علينا وعلى عباد الله الصالحين

Artinya : "Semoga keselamatan atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang shalih."

Sehingga orang yang meninggalkan shalat, berarti ia melalaikan berhidmah pada Allah SWT dan melanggar hak Rasul SAW, hak dirinya, serta hak seluruh umat muslim.
Oleh karena itu dengan meninggalkan shalat ia telah melakukan maksiat besar.
Imam As-Subkiy beristinbath bahwa orang yang meninggalkan shalat telah melanggar hak seluruh mukminin yang telah lalu maupun yang akan datang sampai hari kiamat."

"Tidak ada seorangpun yang membuat gembok tanpa kuncinya, apapun kesusahannya pasti disana ada jalan keluarnya, dan yang menciptakanmu tidak akan pernah meninggalkanmu, maka kau cukup berbaik sangka kepada-Nya."

(Habib Abubakar bin Hasan Al Athas)