NEO LIFE STYLE

TIPS SUKSES RAIH 100 JUTA PERTAMA SEBELUM USIA 30 TAHUN


Bagi sebagian orang, meraih 100 juta pertama tentu memerlukan pengorbanan besar dan tak mudah.
Berbagai kebutuhan hidup yang perlu tercukupi, serta gaji yang pas-pasan membuat 100 juta pertama jadi tujuan keuangan yang besar dan perlu waktu yang lama.
Akan tetapi jangan minder duluan, memiliki tabungan 100 juta pasti bisa tercapai jika kamu mau berusaha. Semua tergantung niat dan konsistensi dalam menyisihkan uang.

Lantas, bagaimana cara meraih 100 juta pertama?

1. Kurangi Jajan

Memang terdengar sederhana dan termasuk pengeluaran yang kecil. Akan tetapi pengeluaran yang sedikit-sedikit ini juga akan menjadi bukit jika tidak dapat dikendalikan dengan baik.

Salah satu caranya adalah dengan mengurangi kebiasaan ngopi dan jajan di luar. Sekali jajan mungkin kamu hanya mengeluarkan 20 ribu hingga 50 ribuan, namun jika frekuensinya sering, ya lumayan juga.

Bukannya tidak boleh sama sekali, akan tetapi cukup sewajarnya saja. Kamu bisa jajan cukup seminggu sekali saja. Kemudian dana yang biasa kita gunakan untuk jajan, lalu kita sisihkan untuk ditabung.

2. Cari penghasilan tambahan

Banyak orang sulit menabung dan menyisihkan uang karena sudah habis untuk memenuhi kebutuhan hidup, atau memang karena gajinya sangat pas-pasan.
Tentunya jika selalu begini, sangat sulit perjalananmu dalam meraih 100 juta pertama.

Lalu, agar lebih mudah dalam menabung namun kebutuhan sehari-hari tetap terpenuhi, kamu bisa mencari side hustle atau penghasilan tambahan.
Bisa dengan berjualan, berbisnis, atau mengambil side job diluar pekerjaan utama.

3. Menabung di awal bulan

Ingatlah bahwa menabung bukan hanya menyisakan. Jadi, coba biasakan pada diri kita untuk menyisihkan uang untuk ditabung di awal bulan.

Jadi setelah kamu menerima gaji, kita harus menyisihkan uang untuk ditabung. Nominalnya sesuai dengan kemampuan masing-masing, yang terpenting adalah konsisten.
Dengan begitu, selalu ada uang yang kamu tabung tiap bulannya.

4. Sisihkan dana untuk investasi

Jangan hanya menabung, imbangi juga dengan investasi.

Dengan berinvestasi, maka uangmu dapat berkembang dengan cepat. Tujuanmu dalam mencapai 100 juta pertama juga akan terasa lebih mudah.

Pada masa kini, pilihan investasi juga makin beragam, mulai dari yang aliran konservatif seperti emas, obligasi, dan deposito, hingga yang agresif seperti reksa dana dan saham.

5. Langsung menentukan target dan tujuan keuangan

Memiliki impian untuk meraih 100 juta pertama jangan hanya disimpan di angan-angan.

Kita juga harus menentukan target dan tujuan yang jelas untuk meraihnya. Langsung take action, jangan ditunda-tunda.

Misalnya, kita ingin mencapai 100 juta pertamamu dalam jangka waktu 5 tahun ke depan. Dengan langsung menentukan target kapan harus dicapai, kita akan lebih bersemangat dan sekuat tenaga mencapainya sebelum tenggat waktu tercapai.

Memiliki target dan tujuan sangat penting dalam mencapai impian, agar kamu tetap fokus dan tidak terlena bahwa ada mimpi besar yang segera diwujudkan.

Yukkk, mulai sekarang mulai ubah gaya hidup kita untuk mencapai semua tujuan hidup yang lebih baik untuk masa depan.

Jenis-Jenis Tabungan yang bisa Bantu Kamu Meraih Tujuan

Pertumbuhan bank di Indonesia bisa dibilang cukup pesat. Menurut data pada laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada tahun 2018 ada 115 bank umum dan 1597 bank perkreditan rakyat di Indonesia. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Apalagi, kini semakin banyak bank digital yang menapakkan kaki di Tanah Air.

Tabungan di Bank
Seperti kita tahu, salah satu fungsi utama bank adalah tempat untuk menyimpan uang. Menabung menjadi kegiatan paling umum yang dilakukan di bank. Dikarenakan, bank memberikan keamanan yang tidak bisa diberikan oleh metode menabung tradisional. Setiap dana simpanan juga mendapatkan jaminan dari pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Sehingga uang kita tetap aman meskipun bank mengalami masalah. Dan kita juga berhak mendapatkan bunga tabungan. Nilai bunga yang ditawarkan setiap bank berbeda-beda.
Selain jumlah bunga yang berbeda, bank menyediakan beberapa jenis tabungan yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhan. Berikut jenis-jenis tabungan yang ada di bank :
1. Tabungan konvensional
Jenis tabungan ini adalah jenis tabungan banyak dimiliki orang. Kegunaannya adalah menyimpan dan mengambil uang untuk keperluan apa pun. Tabungan ini bisa diambil kapan saja kalau dibutuhkan. Akan tetapi, ada biaya administrasi yang harus kamu bayarkan tiap bulan.
2. Tabungan berjangka
Apabila tabungan konvensional, nasabah dapat mengambil uang kapan saja. Sedangkan pada tabungan berjangka, uang hanya dapat diambil pada saat tertentu sesuai kesepakatan. Nasabah yang menarik uang sebelum waktunya akan dikenakan denda. Tabungan ini bisa membantu kamu untuk disiplin dalam menyimpan uang. Karena kamu tidak dapat sembarangan menarik uang.
3. Tabungan anak
Untuk memperkenalkan budaya menabung sejak dini, bank membuat produk tabungan anak. Seperti namanya, tabungan ini ditujukan untuk anak-anak, khususnya pelajar, supaya mereka dapat merasakan manfaat menabung. Biasanya, tabungan jenis ini disiapkan orang tua dengan tujuan jika sang anak sudah besar, ia dapat menggunakan uang tabungan tersebut sesuai keinginannya.
4. Tabungan haji
Sesuai dengan namanya, tabungan jenis ini dikhususkan untuk mengumpulkan biaya menunaikan ibadah haji. Seperti yang kita ketahui, ongkos pergi haji sangatlah besar. Biasanya orang-orang akan mempersiapkannya dari jauh-jauh hari dengan menabung di tabungan khusus ini.
5. TabunganKu
Salah satu kelebihan produk tabungan dari pemerintah ini adalah kamu tidak perlu bayar biaya administrasi. Selain itu, setoran awalnya pun terbilang sedikit. Sehingga tabungan jenis ini sangat cocok untuk pelajar.

Dengan jenis tabungan yang begitu variatif, kamu tentu bisa punya lebih dari satu rekening bank. Satu rekening untuk terima gaji, satu rekening untuk keperluan tagihan dan transfer, dan rekening lain yang menawarkan manfaat spesifik. Dengan begitu, perencanaan keuanganmu pun bisa jadi lebih rapi dan terarah.

Mau Tahu Cara Orang Kaya Mengatur Hartanya?

Siapa yang tidak mau jadi orang kaya, sih? Punya banyak uang serta aset, hidup tenang dan nyaman.
Namun, menjadi orang kaya tidak hanya soal mengumpulkan kekayaan sebanyak-banyaknya, tapi juga mengelola dan memaksimalkan kekayaan yang ada agar terus bertumbuh seiring berjalannya waktu.
Salah satu cara orang kaya dalam mengatur kekayaannya adalah dengan melakukan manajemen kekayaan (wealth management).

Apa itu wealth management?
Manajemen kekayaan adalah perencanaan keuangan yang bisa dilakukan setiap orang dengan mempertimbangkan semua peluang dan risiko yang mungkin dihadapi.
Perencanaan keuangan ini meliputi pengelolaan utang, pengembangan aset, melindungi kekayaan melalui perencanaan pajak, trust, manajemen risiko, serta pengalokasian kekayaan berdasarkan perencanaan pajak.

Tiga pilar wealth management
Ada tiga pilar dalam wealth management, yaitu Wealth Protection and Preservation, Wealth Growth and Accumulation, serta Wealth Distribution and Transition. Mari kulik satu per satu!

1. Wealth Protection and Preservation
Ini bisa diartikan sebagai perlindungan dan kelestarian kekayaan. Seperti namanya, jenis manajemen kekayaan yang satu ini akan fokus menjaga kekayaan dengan memberikan perlindungan atas aset dan kekayaan.
Hal ini bertujuan untuk menghindari pengurangan nilai. Agar aset dan kekayaan tetap terjaga, baik secara kualitas maupun kuantitas.
Selain itu, juga untuk melindungi kekayaan dari risiko-risiko yang tidak bisa kita kontrol. Seperti kematian, penyakit, atau cedera. Belum lagi jika terkena PHK, atau bisnis mengalami kebangkrutan.
Salah satu cara untuk melindungi kekayaan adalah dengan memiliki perencanaan asuransi. Dengan berbagai risiko tersebut, tentu ada kemungkinan kekayaan yang dimiliki bisa hilang dalam sekejap.
Ada banyak bentuk asuransi seperti asuransi jiwa, pendidikan, kendaraan, kesehatan, hingga jaminan hari tua.

2. Wealth Growth and Accumulation
Jenis manajemen kekayaan ini bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan nilai aset dan kekayaan yang dimiliki. Agar kekayaan terus bertambah, harta yang dimiliki perlu diolah dengan baik agar semakin berkembang.
Salah satu cara mengembangkan nilai kekayaan adalah dengan berinvestasi. Mulai dari deposito, saham, obligasi, emas, hingga properti.
Jadi, kamu tak hanya bekerja untuk menghasilkan uang, tetapi juga membuat uangmu bekerja untuk menghasilkan uang lagi.
Selain investasi, manajemen kekayaan ini juga mencakup manajemen pajak (tax management) dan manajemen keuangan (money management).
Para orang kaya tentu memiliki urusan perpajakan yang lebih kompleks karena banyaknya aset yang dimiliki.

3. Wealth Distribution and Transition
Wealth distribution and transition adalah perencanaan keuangan setelah melewati masa produktif. Seperti bagaimana memindahkan kekayaan hingga bisnis yang dimiliki ke ahli waris nanti, supaya bisa meneruskan legacy.
Menurunkan kekayaan untuk anak cucu juga pasti dipikirkan oleh para orang kaya. Agar kemakmuran yang diperoleh tidak berhenti di dia saja. Perencanaan keuangan jenis ini juga mencakup perencanaan untuk warisan dan pensiun.

Dalam mengatur hartanya, orang kaya kerap melakukan manajemen kekayaan seperti di atas. Mulai dari menjaga kekayaannya, meningkatkan kekayaannya, serta memindahkan kekayaannya.
Dengan melakukan tiga pilar manajemen kekayaan di atas, mereka bisa hidup tenang dan menikmati kekayaannya. Jadi, tak hanya punya banyak uang saja, tetapi juga harus bisa mengelolanya dengan baik.
Mau ketularan jadi orang kaya? Mulai dari hal kecil terlebih dahulu. Coba secara bertahap meniru cara mereka mengatur kekayaannya.
Saatnya mulai belajar mengelola dan mencatat segala pemasukan dan pengeluaran terlebih dahulu. Jangan sampai “besar pasak daripada tiang”.