Primatama Klinik dan Biro Psikologi

PROMO MERDEKA!!!!!!! Yuk amankan stok anda,mumpung awal bulan. PROMO TERBATAS🥰

Primatama Klinik dan Biro Psikologi's cover photo

Apa itu ADHD ?

Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) adalah gangguan yang melibatkan inatensi dan hiperaktif-impulsif. Kedua komponen ini didefinisikan dalam kriteria behavior. Anak-anak dapat didiagnosa ADHD dengan karakteristik dominan dari inatensi, hiperaktifita-impulsif atau campurani dari keduanya. ( Halgin, 2003). ADHD adalah kondisi yang bisa terdapat pada anak-anak, remaja bahkan pada orang dewasa. Namun gejalanya biasanya mulai berkembang pada masa kanak-kanak dan berlanjut hingga dewasa. Anak-anak yang mengalami ADHD tampak mengalami kesulitan untuk mengendalikam aktivitas mereka dalam berbagai situasi yang menghendaki mereka duduk tenang, seperti di dalam kelas atau saat makan. Bila disuruh untuk tenang, mereka tampak tidak bisa berhenti bergerak atau berbicara. Mereka terdisorganisasi, eratik, tidak berperasaan, keras kepala dan bossy. Aktivitas dan gerakan mereka tampak tidak teratur dan tidak terarah. Mereka membuat pakaian dan sepatu cepat rusak, merusak mainan dan menghabiskan tenaga orang tua dan guru-guru ( Davison, 2010).
Banyak anak yang mengalami ADHD mengalami kesulitan besar untuk bermain bersama anak-anak seusia mereka dan menjalin persahabatan, mungkin karena perilaku mereka sering agresif dan secara umum tidak menyenangkan serta mengganggu bagi orang lain. Meskipun anak-anak tersebut biasanya ramah dan banyak bicara, mereka sering tidak mampu memahami tanda-tanda sosial yang halus, seperti memperhatikan bahwa teman-teman bermain mereka merasa lelah dengan perilaku mereka yang tidak bisa tenang ( Davison, 2010).

Gejala Klinis ADHD
1. Inatensi
- Sering gagal memberikan perhatian pada detail atau kurang teliti (kurang berhati-hati, sering membuat keliruan) dalam mengerjakan tugas sekolah atau tugas lainnya
- Mengalami kesulitan untuk memusatkan perhatian dalam suatu tugas atau permainan
- Sering seakan tidak mendengar ketika diajak bicara langsung
- Sering tidak mengikuti instruksi dan gagal dalam menyelesaikan tugas sekolah atau suatu pekerjaan (bukan berarti bersikap melawan atau tidak mengerti instruksi)
- Sering kesulitan dalam mengorganisasikan (mengatur) tugas atau aktivitas
- Sering menghindari, tidak s**a atau malas melaksanakan tugas yang memerlukan pengendalian diri (misalkan dalam mengerjakan pekerjaan sekolah atau pekerjaan rumah)
- Sering kehilangan alat-alat untuk mengerjakan tugas atau aktivitas (misal buku, pensil atau peralatan)
- Sering dengan mudah terganggu dengan adanya stimulus dari luar/ mudah beralih perhatiannya
- Sering lupa pada kegiatan atau aktivitas sehari-hari
2. Hiperaktivitas
- Kaki dan tangan tidak bisa diam atau banyak bergerak di tempat duduk
- Berdiri atau berjalan di dalam kelas pada situasi yang dituntut untuk duduk
- Berlari-lari atau memanjat tanpa memperdulikan lingkungan (kelihatan gelisah)
- Seakan selalu “bergerak” atau seperti “digerakkan” oleh mesin
- Mengalami kesulitan untuk bermain dengan tenang dan santai
- Berbicara terlalu banyak
3. Impulsifitas
- Menjawab tanpa berpikir sebelum pertanyaan selesai
- Kesulitan menunggu giliran
- Sering menyela atau mengganggu orang lain (misalnya percakapan atau pun permainan)

Proses Diagnosis ADHD

Tidak semua anak yang sulit berkonsentrasi dan hiperaktif pasti menderita ADHD. Anak-anak yang sehat umumnya sangat aktif dan sering membuat orang tuanya kewalahan. Oleh sebab itu, proses diagnosis ADHD membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak. Sejumlah pemeriksaan fisik serta psikologis dari dokter anak dan psikolog.

Bagaimana Penanganan ADHD?

Dalam teori behaviorisme radikal B.F Skinner menekankan bahwa manusia dikendalikan oleh kondisi-kondisi lingkungan. Skinner mengembangkan prinsip-prinsip penguatan yang digunakan pada upaya memperoleh pola-pola tingkah laku tertentu yang dipelajari. Dalam pengondisian operan, pemberian penguatan positif bisa memperkuat tingkah laku sedangkan pemberian perkuatan negatif bisa memperlemah tingkah laku. Tingkah laku berkondisi muncul di lingkungan dan instrumental bagi perolehan ganjaran ( Corey, 2003).

Banyak terapi yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas di antaranya yaitu melalui reinforcement positive. Terapi ini bertujuan untuk meningkatkan perilaku yang dikehendaki di berbagai situasi ( Martin, 2009). Reinforcement positive efektif untuk mengurangi perilaku maladaptif pada ADHD. Pemberian pujian langsung yang diberikan mengenai tepat pada perilaku semakin besar kemungkinan siswa akan mengulangi perilaku tersebut ( Mopelola, 2008). Selain itu, orang tua dan guru penting diberikan psikoedukasi agar memahami gangguan ADHD dan bentuk intevervensi yang diberikan ( Colom, 2011).

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Marojek, dkk (2004) terapi Eurytmy terapy (TE) efektif untuk mengurangi gejala ADHD. Terapi ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan invididu dalam berkonsentrasi, mengendalikan perasaan dan terampil. Terapi ini dilakukan dengan koordinasi dan keterampilan yaitu melempar bola dengan berirama puisi, berjalan sesuai irama dan melompat. Dari hasil penelitian, terapi ini memiliki peningkatan terbesar dalam konsentrasi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rusmawadi dan Kumala (2011) menunjukkan bahwa terapi gerak dan musik efektif untuk mengurangi hiperaktifitas (berlari dan melompat) pada anak yang mengalami ADHD. Gerakan yang dilakukan oleh anak dapat memperkuat fungsi ingatan,yang membantu penguasaan dan perkembangan kesadaran akan dirinya sendiri. Emosi bisa dirasakan melalui gerakan dan emosi juga bisa diungkapkan melalui gerakan, suara, sikap tubuh serta bentuk tubuh. Gerakan sesuai musik juga dapat meredam emosi yang negatif diubah secara positif. Aktif secara fisik akan membantu memperhalus kemampuan motorik dan koordinasi tubuh yang pada akhirnya memperhalus refleks mental dan mendorong perkembangannya.

Penanganan berupa terapi (psikoterapi) juga umum diberikan pada penderita ADHD. Terapi yang diberikan bisa berupa pelatihan kemampuan sosial, modifikasi tingkah laku (behavior) dan juga terapi kognitif. Orang tua dan keluarga juga biasanya akan diberikan pelatihan berupa pengenalan terhadap ADHD, cara menghadapi gejala ADHD pada anak, pendekatan-pendekatan yang digunakan, ataupun berupa support bagi orang tua yang memiliki anak penderita ADHD.

Putria Prima Renta, S.Psi., M.Psi.,Psikolog

MARI BERKENALAN DENGAN PSIKOLOGI DAN PSIKOLOG

Mungkin masih awam terdengar kata psikologi dan siapa itu Psikolog.

Atau sudah sering mendengar tapi belum mengerti maksudnya.

Atau sudah mengerti tapi tidak tahu kapan akan pergi ke Psikolog.

Atau sudah mau pergi tapi malu...???!!!

Yuk kita kenali lebih dalam...

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku. Perilaku manusia di sekitar kita bermacam-macam karena manusia terlahir unik. Artinya satu orang dengan orang lainnya tidak bisa disamakan.

Para praktisi dibidang psikologi ini disebut psikolog. Psikolog mempelajari fungsi dan proses mental manusia. Di dalam diri kita terdapat fungsi fisik dan fungsi mental. Aspek fisik manusia merupakan bagian dari tubuh manusia yang tampak kasat mata. Kepala, kulit, hidung, rambut, tangan, punggung, tulang, sel dll merupakan bagian dari tubuh manusia yang tampak secara fisik.

Aspek mental manusia merupakan bagian dari tubuh manusia yang tidak kasat mata atau tidak tampak secara fisik. Seperti kognisi, intelektual, kesadaran, pikiran, persepsi, emosi. Walaupun tidak tampak secara fisik, aspek mental berkaitan erat dengan fungsi dari fisik manusia.

Prof. Dr. Zakiah Daradjat mendefenisikan bahwa mental yang sehat adalah terwujudnya keserasian yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi kejiwaan dan terciptanya penyesuaian diri antara individu dengan dirinya sendiri dan lingkungannya berdasarkan keimanan dan ketakwaan serta bertujuan untuk mencapai hidup bermakna dan bahagia di dunia dan akhirat. Jika mental sehat dicapai, maka individu memiliki integrasi, penyesuaian dan identifikasi positif terhadap orang lain.

Kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari gangguan dan penyakit kejiwaan, mampu menyesuaikan diri, sanggup
menghadapi masalah-masalah dan kegoncangan-kegoncangan biasa, adanya keserasian fungsi-fungsi jiwa (tidak ada konflik) dan merasa bahwa dirinya berharga, berguna dan bahagia, serta dapat menggunakan potensi yang ada pada dirinya seoptimal mungkin.

Golongan yang kurang sehat adalah orang yang merasa terganggu ketentraman hatinya. Adanya abnormalitas mental ini biasanya disebabkan karena ketidakmampuan individu dalam menghadapi kenyataan hidup, sehingga muncul konflik mental pada dirinya.

Anda termasuk golongan sehat mental atau sakit???

Psikolog juga bisa membantu anda dalam mengukur tingkat kecerdasan, bagaimana si kepribadian saya? Atau apa si bakat dan minat saya sebenarnya?

Konsultasi psikologi adalah tindakan diagnostik untuk menilai keadaan pikiran pasien dan bagaimana keadaan tersebut memengaruhi perilaku dan jalannya kehidupan pasien. Psikolog akan membuat rencana pengobatan yang sesuai dengan keadaan pasien.

Psikolog sangat menjaga rahasia setiap klien. Jadi, anda tenang saja dan tidak perlu malu untuk datang ke psikolog karena rahasia anda aman ditangan psikolog.

Putria Prima Renta, S.Psi., M.Psi., Psikolog

Yuk mampir ke klinik PRIMATAMA. Jangan lewatkan kesempatan GRATIS!!

Sering mengeluh tentang kisah hidupmu yang sesekali aman. Keseringan tidak bisa bersyukur. Nah...hati-hati anda mengidap FACTiTiOUS DiSORDER!! simak...

Tak masalah bila Anda sesekali mengeluh sakit di media sosial. Namun, bila dilakukan terus-menerus, bisa jadi Anda mengidap gangguan. Psikolog Universitas Tarumanegara, Untung Subroto Dharmawan, mengatakan gangguan dengan tipikal seperti itu disebut factitious disorder (gangguan buatan) by internet.

“Mereka adalah orang-orang yang s**a mengeluh sakit di media sosial untuk mendapatkan perhatian orang lain,” kata Untung kepada Kompas Lifestyle di SCBD, Jakarta, Senin (15/5/2017).

Sejarah gangguan buatan ini dulu sering dialami oleh pasien di rumah sakit. Mereka berpura-pura sakit untuk mendapatkan perhatian medis. Namun, factitious disorder saat ini merambah ke media sosial. Penggunanya sering mengeluh sakit di media sosial untuk mendapatkan perhatian.

“Kenapa bisa begitu? bisa jadi dulunya dia diterlantarkan oleh orangtua atau gurunya" kata dia.

Primatama Klinik dan Biro Psikologi