STT Ekumene

audara-saudari kita kembali belajar tentang pembahasan buku kekristenan yang terhilang dengan Tema "Menjadi saksi Kristus"

Banyak orang memahami bahwa menjadi saksi Kristus sudah cukup dengan sebatas mengakui dirinya percaya kepada Tuhan.

Tetapi sejatinya lebih dari itu seorang yang mengaku menjadi saksi Kristus akan harus memperagakan atau memancarkan hidupnya Yesus di dalam dirinya.

Mari belajar bersama memahami teknik pendekatan bagi anak usia dini.

Pendekatan digunakan agar memudahkan guru atau pengajar supaya bisa menyampaikan materi dengan jelas, dan dapat mengembangkan berbagai kompetensi dasar dalam pembelajaran tersebut.

Saudara-saudari kiranya dengan melalui perguruan tinggi teologi dapat membentuk setiap pelayan-pelayan Tuhan yang berkualitas Ilahi.

Tidak hanya cakap berbicara tentang Allah tetapi benar- benar mengalami Tuhan secara nyata dalam hidupnya sehingga dapat menjadi berkat dan berdampak bagi hidup orang lain.

Yuk belajar mengampuni, dan tidak mengulang kesalahan yang sama dan menerima suatu keadaan serta kondisi baik dan buruknya diri, tentu bukan hal yang mudah untuk dilewati.

Namun berdamai dengan diri sendiri dengan cara menerima diri akan jauh lebih baik, hal tersebut mengajarkan kamu untuk bersyukur.

Saudara-saudari kalau kita mengaku adalah hamba-Nya Allah, berarti hidup yang kita jalani saat ini adalah miliknya Tuhan sepenuhnya.

Jadi setiap orang yang mengaku dirinya adalah anak Allah artinya segenap hidup yang dimiliki untuk pekerjaan Tuhan dan bagi kemuliaan-Nya.

Saudara-saudari mengaku percaya tidak hanya cukup dengan sekadar uraian kalimat pengakuan.

Tetapi harus didasarkan pada kesediaan mengakui bahwa Allah itu hidup, Allah itu nyata, dan sekaligus meyakini bahwa Dia baik walaupun tidak ada dasar-dasar secara fisik yang membuat kita percaya dan di dalam kehidupan kita memancarkan hidupnya Yesus.

Let's learn together to understand God's faithfulness in our lives; even though we often leave God, He is still with us.

Brothers and sisters, the God we believe in is a God who never lacks. God will bless the lives of those who are faithful and obedient to Him.

Mari bersama-sama memuji meninggikan Allah dengan segenap hati membawa nyanyian syukur bagi Dia.

Sebab hanya kepada Allah saja pengharapan, pertolongan, kekuatan bagi hidup ini.

Maka isilah hati dengan tertuju kepada Allah saja, dan hanya mengandalkan Allah dalam perjalanan hidup ini.

Yuk belajar bersama mempelajari pentingnya media pembelajaran. Dengan menguasai teknik media pembelajaran dapat membantu kita sebagai pengajar dalam proses pembelajaran.

Yaitu untuk mencapai tujuan dan kompentensi tertentu yang telah di rumuskan sehingga dapat membuat proses pembelajaran lebih menarik bagi siswa.

Saudara-saudari adalah suatu kemutlakan yang harus dimiliki oleh setiap orang yang mengaku percaya kepada Allah, yaitu hidup dalam kebenaran, kesucian dan kekudusan hidup di hadapan Allah.

Karena sebagai makhluk yang memiliakan Tuhan, maka kita harus menjalani hidup sepenuhnya dengan mengasihi Tuhan dan sesama manusia.

Saudara-saudari mari kita mempersembahkan hidup kita sebagai kemuliaan bagi Tuhan, dengan menjalani hidup sepenuhnya mengasihi-Nya dan hidup dalam kebenaran.

Percalah kita tidak akan pernah rugi karena Tuhan melindungi dan menjagai setiap orang yang mengasihi-Nya.

Saudara-saudari banyak orang percaya yang mengaku dirinya sebagai anak-anak Allah.

Anak Allah yang benar tidak hanya cukup dengan mengaku percaya, tetapi setiap orang yang mengaku dirinya sebagai anak Allah.

Maka dalam kehidupan orang yang mengaku harus menjalankan hidup dalam Kekudusan sebagai mana Yesus hidup.

Yuk belajar menjadi pendengar yang baik, berikanlah ruang bagi orang yang sedang berbicara dengan kamu, dan berikan kesempatan bagi mereka untuk mencurahkan isi hatinya.

Dan yang lebih pentingnya berikan respon yang empati, dan bangun komunikasi yang positif untuk membantu mendorong agar mereka menjadi lebih baik.

Yuk, sama-sama menjadi orang yang lebih bijak dalam menghadapi suatu masalah. Sebab penting sekali mengetahui bagaimana cara menghadapi masalah dengan benar.

Salah satu cara menghadapi masalah dengan benar adalah tidak tergesa-gesa mengambil sebuah keputusan maupun tindakan, agar kita tidak terjebak dalam masalah tersebut dan tidak melukai orang lain.

Saudara-saudari mari kita percaya bahwa hidup ini hanya sementara di dunia ini, tetapi kehidupan kekal saat kita berada di surga nanti.

Oleh sebab itu, dalam mencapai hidup kekal kita perlu mempersiapkan diri dan melengkapi diri sejak di bumi ini untuk menghadapi pengadilan Tuhan pada waktu-Nya.

Mari setiap kita menjaga dan membangun hubungan dengan Allah dengan baik.

Membangun persekutuan dengan Tuhan, baik secara pribadi karena kebutuhan mendasar hidup manusia tidak hanya bersifat pemenuhan kebutuhan Jasmani, tetapi juga harus mengisi hidup dengan makanan rohani yaitu air kehidupan yang bersumber dari Allah.

Sebab dengan persekutuan dengan Tuhan membawa jiwa kita akan haus dan lapar akan air kehidupan dari Allah.

Mari setiap kita yang mengaku sebagai anak-anak Allah yang benar tentunya kita harus memiliki sikap patuh terhadap setiap perintah-Nya.

Yaitu dalam perjalanan hidup kita mengaplikasikannya baik dalam perkataan, perbuatan, pikiran dan perasaan yang seturut dengan kehendak-Nya.

Saudara-saudari kehidupan yang kita jalani saat ini di dunia hanyalah sementara, tetapi kehidupan yang abadi berada di kekekalan.

Namun, dalam mencapai hidup kekal itu ditentukan oleh perbuatan hidup yang sedang dijalankan saat ini dan setiap perbuatan yang kita lakukan itu menuntut pertanggungjawaban suatu saat nanti di pengadilan Tuhan.

Saudara-saudari dalam perjalanan kehidupan manusia akan di perhadapkan berbagai macam- macam pilihan.

Namun diatas segala pilihan yang ada itu, adalah suatu kemutlakan yang tidak bisa ditawarkan bahwa dalam kehidupan ini hanya Yesus yang utama dalam hidup orang percaya.

Kebutuhan dasar hidup manusia tidak hanya bersifat pemenuhan kebutuhan jasmani, tetapi juga harus mengisi hidup dengan makanan rohani, yaitu air kehidupan yang bersumber dari Allah.

Saudara/i kita mempelajari kembali pembahasan buku "Menemukan Kekristenan yang Hilang" dengan tema sub tema pembahasan yang berbeda, yaitu Menyembah Allah dalam Roh dan Kebenaran.

Sebagai anak-anak Allah yang benar tentunya kita harus memiliki sikap patuh kepada Tuhan, yaitu pada setiap perintah-Nya dan di dalam segala perkara kita tetap setia kepada-Nya.

Saudara- saudari mari kita menjadi anggur dan roti yang tercurah bagi orang-orang yang membutuhkannya.

Sehingga hidup yang kita miliki saat ini menjadi berkat bagi orang sekitar kita.