Posko Buruh

- Pusat Pengaduan Permasalahan Perburuhan/Ketenagakerjaan
- Pengadvokasian Buruh Nasional

30/09/2023

Diskusi Publik

Catat! Selasa, 3 Oktober 2023.

04/06/2023

Selamat Hari Waisak 2567 BE, 4 Juni 2023.

"Jika Anda menemukan seorang kritikus yang bijak untuk menunjukkan kesalahan Anda, ikuti dia seperti Anda membimbing menuju harta terpendam." -Budha

Photos from Posko Buruh's post 23/05/2023

Sebanyak 25 Buruh di Yogyakarta di-PHK Sepihak

Terjadi lagi perusahaan mem-PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) secara brutal terhadap kelas buruh. PHK sepihak ini terjadi di wilayah Sleman, D.I. Yogyakarta, tetapi dalam laporan KR Jogja tersebut tidak menyebutkan nama perusahaannya.

Diketahui sebanyak 25 buruh menghadap Disnaker Sleman untuk upaya Tripartit. Dengan harapan buruh bisa mendapatkan hak-haknya. Sayangnya pihak perusahaan tidak datang, alhasil upaya mediasi itu ditunda sampai pekan depan.

Menurut Kuasa Hukumnya, mereka sudah bekerja dari satu sampai empat tahun.

Salah seorang buruh bernama Joko mengaku diberhentikan dari pekerjaannya sebulan setelah kontrak kerja habis.

“Tanggal 3 Mei, saya diberi tahu kalau kontrak habis. Tapi tanggal 5 April, perusahaan tidak mau kontrak lagi,” keluh Joko.

Mau Sampai Kapan Kelas Buruh Begini Terus?

Tidak setaranya antara kelas buruh dan pengusaha mengakibatkan kelas buruh semakin tertindas. Alih-alih mau hidup sejahtera, menjadi buruh tetap saja sulitnya bukan main. Bahkan, sepanjang hidup statusnya buruh kontrak.

Terlebih lagi rezim mengeluarkan UU Cipta Kerja reborn sebagai tameng dan senjata pengusaha “mementungi” kelas buruh. Maka nasib buruh akan semakin sulit dan terjepit.

Oleh sebab itu Posko Buruh sadar betul bahwa satu-satunya cara mengimbangi dan melawan pengusaha dan rezim zalim adalah dengan berserikat. Kekuatan kelas buruh mesti diuji dari kerja-kerja Serikat Buruh. Organisasi buruh yang akan semakin besar ini akan memenangi pertarungan melawan pengusaha.

22/05/2023

Selamat Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2023. Momentum ini tak hanya sekadar simbol yang didengungkan saja, apa lagi cuma menyebar poster sebagai eksistensi.

Hari kebangkitan ini sepatutnya bisa menggerakkan kelas buruh untuk berserikat, mengadvokasi, dan mampu menghantam siapa saja yang mengebiri hak-hak buruh.

Photos from Posko Buruh's post 09/05/2023

Tahun demi tahun aksi May Day bergema di seantero Indonesia. Setiap tahun p**a kaum borjuasi berstrategi menguatkan sistem kapitalisme di Indonesia.

Kelas Buruh Vs Kelas borjuasi adalah pertarungan abadi. Pertarungan yang pernah dimenangkan oleh kelas buruh di berbagai negara. Hal begitu p**a, kelas borjuasi mengebiri kelas buruh.

Di Indonesia masih terus dalam perjuangan kelas. Meskipun tampaknya kelas buruh semakin jauh tertinggal. Tentu saja hal itu karena pengkhianatan dari "golongan" yang mendaku kelas buruh.

"Kelas buruh asli tapi palsu" ini memang patut ditendang dari barisan perjuangan rakyat.

Hidup buruh!
Hidup rakyat!
Hidup orang-orang yang terus melawan!

Photos from Posko Buruh's post 09/05/2023

Marsinah, buruh yang berani dengan lantang memperjuangkan kelas buruh PT Catur Putra Surya di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Perempuan kelahiran 10 April 1969 itu tidak terima atas kesewenang-wenangan perusahaan yang mengeksploitasi buruh.

Dia dan teman-teman menuntut kenaikan upah 20% berdasarkan Surat Edaran Gubernur Jatim Soelarso. Namun perusahaan arloji itu enggan menanggapi secara positif hak buruh tersebut.

Alhasil buruh melakukan aksi mogok, selain menuntut upah layak, juga menuntut hak buruh lainnya. Tetapi sebagaimana diketahui akibat perjuangan itu Marsinah gugur.

Marsinah dibunuh secara brutal. Diduga kuat pembunuhnya adalah orang-orang yang punya akses senjata api pada masa Orde Baru.

Sebagaimana dijelaskan dr. Abdul Mun’im Idries selaku salah satu dokter dan ahli forensik yang turut menyelidiki kematian Marsinah.

Tempo menuliskan Mun’im Idries memberikan kesaksiannya dalam program Mata Najwa: X File part 2. Dalam program tersebut, ia mengungkapkan fakta yang menggemparkan.

Meskipun tidak melakukan visum langsung, dr. Mun’im Idries melihat dua hasil visum yang dilakukan oleh Marsinah. Pada hasil visum kedua, ditemukan bahwa terdapat tulang kemaluan kiri yang patah berkeping-keping.

Kemudian tulang usus kanan disebut rusak sampai terpisah, serta tulang selangkangan kanannya patah. Selain itu terdapat luka dengan lebar 3 sentimeter di bagian luar alat kelamin. Hal ini dikatakan Mun’im tidak setara dengan barang bukti yang jauh lebih besar dari ukuran tersebut.

Berdasarkan luka dari hasil visum kedua ini, Mun’im Idries menyimpulkan bahwa kematian Marsinah disebabkan oleh luka tembak.

“Melihat lubang kecil dengan kerusakan yang masif, apa kalau bukan luka tembak?" kata Mun’im Idries.

Dari hasil pemeriksaan tersebut, dr. Mun’im Idries menyimpulkan bahwa Marsinah meninggal karena tembakan.

Photos from Posko Buruh's post 05/05/2023

Peringatan Hari Buruh Internasional 2018 atau May Day di Yogyakarta diwarnai aksi bakar pos polisi di pertigaan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Jalan Laksda Adisutjipto, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Aksi yang dilakukan oleh berbagai elemen mahasiswa ini sebelumnya memblokir jalan dan membakar ban tepat di tengah jalan pertigaan lampu merah depan kampus UIN. Massa berjumlah ratusan orang. Tampak jumlah personel kepolisian tidak sebanding dengan jumlah massa.

Bunyi letupan terdengar berulang kali. Pos polisi terlihat hangus terbakar.7 Terdapat tulisan “BUNUH SULTAN” di tembok kampus UIN dan bus Trans Jogja.

Photos from Posko Buruh's post 04/05/2023

Menurut Irjen Polisi DR.Untung S.Rajab, buruh maupun serikat buruh telah menunjukkan kepada masyarakat suatu contoh positif, bahwa untuk menyampaikan aspirasi melalui aksi demo dapat dilakukan secara tertib dan damai.

Buruh telah memberi contoh, meskipun massa yang diturunkan puluhan ribu, aksi demo mereka tidak mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.

“Aksi buruh 1 Mei kemarin merupakan bukti, bahwa aksi demo tidak identik dengan kerusuhan. Saya selaku pimpinan Polda Metro Jaya pada berterima kasih dan memberi apresiasi kepada buruh.

Saya juga berterima kasih dan memberi apresiasi kepada mahasiswa yang pada hari buruh internasional kemarin ikut melakukan aksi demo, tapi tetap tertib”, kata Kapolda Metro.

Lebih lanjut Kapolda Metro Jaya mengatakan, bahwa buruh yang tergabung di berbagai serikat buruh adalah aset negara. Mereka patut dihargai dan berhak mendapat pelayanan yang baik dari pemerintah, termasuk dari kepolisian. Oleh karena itu, jajaran kepolisian pada peringatan hari buruh kemarin mengawal aksi demo buruh agar tidak mendapat gangguan dari pihak luar, dan kerjasama buruh dengan Polri pada May Day 2012 cukup baik.

Apa yang telah diperlihatkan buruh melalui aksi demonya, patut dicontoh, karena aksi demo tidak identik dengan kekerasan atau kerusuhan

Photos from Posko Buruh's post 03/05/2023

Jejak rekam sejarah Mayday Indonesia patut dipahami oleh seluruh elmemen masyarakat.

Hal ini tentu saja sebagai penguat gerakan agar bisa mengambil pelajaran masa lampau untuk diterapkan hari ini dan masa depan.

Kekalahan. Kemenangan kecil. Semua itu tentu saja berguna bagi gerakan untuk mengevaluasi setiap langkahnya.

Catatan sejarah yang disusun dari berbagai sumber oleh patut dibaca dan dibagikan ke kawan-kawan lainnya. Karena bagi Posko Buruh ini sangat penting.

Sekali lagi PoskoBuruh mengucapkan selamat Hari Buruh Internasional, semoga buruh semakin tangguh dan mampu mengentarkan kelasnya sampai menuju kemenangan.

Hidup buruh!
Hidup Rakyat Indonesia!

Tunggu kelanjutan dari catatan sejarah ini...

Photos from Posko Buruh's post 02/05/2023

Di Perancis misalnya, Julies Gaude, yang telah mendapatkan pengampunan (amnesti), sehubungan dengan keterlibatannya dalam "pemberontakkan" komune Paris … telah memperoleh sambutan dan perhatian yang antusias dari gerakan/serikat-serikat buruh yang baru. Bahkan setelah tahun 1880 ia berhasil mengorganisir pembentukan partai sosialis yang kuat. Di Inggris sendiri, telah dibentuk kelompok-kelompok propagandis bagi penyebaran ajaran-ajaran Marx dan gagasan sosialis.

Misalnya Federasi Sosial Demokratik (the Social democratic Federation ), masyarakat Fabian (Fabian Society) . melewati tahun 1880-an partai-partai buruh maupun sosialis, diorganisir atau bahkan telah ditegakkan di berbagai negeri antara lain; Denmark, Swedia, Belgia, Austria, Swiss dan Italia. Kelompok-kelompok Marxis sudah mulai bekerja di Finlandia dan Rusia.

Di Amerika Serikat, Partai buruh Sosialis (Socialist Labour Party) dibentuk tahun 1877; kemudian pada tahun 1886 kita dapat saksikan masa-masa kejayaan Knights of Labour (Ksatria-ksatria buruh ) yang menggelar aksi-aksi pemogokan buruh berskala nasional. Kejatuhan monopoli Inggris atas pasar dunia (setelah 1878), berakibat pada melonjaknya angka pengangguran dan tekanan-tekanan sosial. Hal ini secara tajam terjadi di pojok timur kota London. Tahun 1886 di Hyde Park, terjadi aksi demonstrasi kaum pengangguran yang berakhir dengan kekerasan.

Dengan anjloknya industri (yang berakibat menyempitnya lapangan kerja), membanjiri gerakan besar dari kalangan massa pengangguran (yang tak berpendidikan/tak berketrampilan). Ini terjadi pada tahun 1889. Momen yang paling mengesankan dari gerakan "Unionisme Baru" tersebut dipimpin oleh John Burns, Tom Mann dan Bemn Tillet ( yang juga adalah anggota-anggota Federasi Sosial Demokratik /Social Federatinj Democratic, yang bersimpati dengan gagasan-gagasan sosialis).

Momen tersebut ketika buruh-buruh galangan kapal dan minyak melancarkan aksi pemogokan besar-besaran. Berikut ini adalah pengamatan ringkas yang dibuat Engels sehubungan gerakan ini (ditulis oleh Engels tahun 1892); Pojok timur kota London (East end of London) tidak lagi merupakan "kubangan" yang mandul sebagaimana halnya 6 tahun lalu. Ia telah kembali hidup -- menggugurkan sisa-sisa ketidakberdayaannya -- dengan menjadi pusat markas Unionisme baru (New Unionism). Yakni organisasi massa buruh yang "tak berketrampilan".

Organisasi ini mungkin saja menyerap sebagian bentuk dari serikat-serikat buruh lama (yang beranggotakan buruh-buruh yang "terampil") namun sama sekali berbeda dalam wataknya. Serikat-serikat buruh yang lama di bangun dan bekerja, dengan berlandaskan tradisi mapan yang masih juga di pertahankan. Contohnya saja mereka memandang sistem pengupahan sebagai sesuatu yang sudah baku, mapan, sinal; sesuatu yang hanya perlu disesuaikan saja, sesuai kebutuhan anggota-anggotanya.

Sementara serikat-serikat buruh yang baru, dilahirkan ketika kepercayaan/jaminan bagi kelanggengan sistem pengupahan tengah terguncang sangat keras. Para pendiri dan penganjur gerakan ini adalah -- kaum sosialis -- secara sadar maupun secara emosional. Massa buruh yang berlimpah ini -- yang dipersatukan dalam ketertindasan yang sama-- memang nampak lugu, kasar, dipandang remeh oleh kalangan aristokrat kelas buruh. Namun harus dicamkan. Pikiran mereka masih benar-benar murni.

Semuanya terbebas dari prasangka-prasangka/pandangan-pandangan "terhormat" kaum borjuis. Sesuatu yang masih juga di pertahankan dan diwarisi oleh para pimpinan/anggota serikat - serikat buruh "lama". Dan sekarang kita lihat sendiri, betapa serikat-serikat buruh yang baru ini mengambil posisi memimpin. Memberikan arah gerakan kepada klas buruh pada umumnya. Bahkan dari waktu ke waktu mulai menyeret serikat buruh lama yang kaya dan sombong (Korespondensi Terseleksi, New York, halaman 465).

Momen penting yang melatari internasional kedua adalah peringatan ke-100 tahun Revolusi Besar Perancis 1889. Tercatat tidak kurang dari 69 kongres bertaraf internasional diselenggarakan -- bersamaan dengan pameran internasional yang juga diadakan di Paris oleh Pemerintah Perancis -- untuk memperingati peringatan bersejarah tersebut. Di antara kongres-kongres tersebut, terdapat dua kongres terpisah yang mewakili kaum buruh dan sosialis dari dua kubu yang berbeda. Yang satu dirancang oleh kaum sosialis Jerman dan di selenggarakan oleh kaum Guesdites Perancis, sedangkan yang lainnya di rancang oleh pimpinan serikat Buruh Inggris bersama kaum reformis Perancis (biasa disebut kaum Posibilis).

Mengenai hal ini, Hyndman, seorang sosialis dari Inggris berkomentar," Dua kongres yang saling menjelek-jelekkan satu sama lain itu, diselenggarakan di gedung yang terpisah; oleh kaum posibilis dan imposibilis. Sedangkan kaum anarkis, bersikap netral dengan menghadiri kedua-duanya. Pemberitaan di koran-koran tentang pertengkaran di antara persaudaraan sosialis yang tidak mau akur, disambut dengan cemooh/ejekan oleh dunia yang bebal " (lihat-Braunthal, Sejarah Internasional, Volume 1 halaman 198-200).

Kongres kaum Imposibilis yang berbasiskan prinsip-prinsip Marxis; yang ternyata menghasilkan kesatuan dan vitalitas. Sejarah mencatat bahwa kongres itu p**alah yang merupakan tonggak pendirian Internasional Kedua. Kongres itu sendiri secara resmi disahkan menjadi kongres Internasional Kedua.

Ada dua persoalan praktis yang mengedepan dalam kongres ini. Untuk menangkis anggapan pihak-pihak yang bersikap bahwa, " Undang-undang perburuhan adalah tidak sesuai dengan prinsip-prinsip sosialis"; kongres ini justru menyerukan kaum buruh untuk mendukung program legislasi/undang-undang perburuhan secara internasional. Kongres juga menetapkan dukungan untuk perjuangan delapan kerja, yang dilancarkan oleh Federasi Buruh Amerika (American Federation of Labour/AFL) Walaupun pada saat itu, AFL tidak hadir dalam salah satu kongres tersebut di atas; AFL telah mengirimkan pesan dukungan kepada kedua-duanya. Pada saat yang sama AFL mengajak kaum buruh, untuk ikut mendukung kampanye tuntutan delapan jam kerja.

Kampanye itu sendiri di jadwalkan untuk di mulai pada 1 Mei 1890. Kongres Pertama Internasional kedua menetapkan, untuk melakukan persiapan bagi demonstrasi serentak yang akan dilancarkan secara Internasional pada tanggal tersebut. Dengan demikian, di awalilah tradisi peringatan 1 Mei (May Day) secara Internasional. AFL sendiri,-- yang ajakannya melahirkan peringatan 1 Mei -- di kemudian hari ternyata memisahkan diri dari tradisi peringatan hari libur kaum sosialis (secara internasional).

Mereka malah mempromosikan hari buruh secara tersendiri, dengan semangat nasionalis borjuis. Pada bulan Juli 1889, Kongres Sosialis Dunia yang diselenggarakan di Paris menetapkan peristiwa di AS tanggal 1 Mei itu sebagai hari buruh sedunia dan mengeluarkan resolusi berisi: Sebuah aksi internasional besar harus diorganisir pada satu hari tertentu dimana semua negara dan kota-kota pada waktu yang bersamaan, pada satu hari yang disepakati bersama, semua buruh menuntut agar pemerintah secara legal mengurangi jam kerja menjadi 8 jam per hari, dan melaksanakan semua hasil Kongres Buruh Internasional Perancis.

Resolusi ini mendapat sambutan yang hangat dari berbagai negara dan sejak tahun 1890, tanggal 1 Mei, yang diistilahkan dengan May Day, diperingati oleh kaum buruh di berbagai negara, meskipun mendapat tekanan keras dari pemerintah mereka. Pada kongres Internasional di Amsterdam tahun 1904, resolusi Dresden di atas, menjadi pusat perdebatan sengit yang berlangsung sampai empat hari. Kongres ini juga menjadi saksi bagi terjadinya " duel dua raksasa berkaliber internasional" antara Jaures (seorang sosialis Perancis) melawan Babel (pimpinan sosialis Jerman). Dengan menerima resolusi Dresden , internasional secara resmi menyingkirkan teori kaum revisionis, dan sekali lagi mengukuhkan dirinya berdiri tegak di bawah panji-panji revolusi Marxisme.

Kongres Amsterdam sendiri menandai titik puncak internasional kedua. Kongres dihadiri oleh 444 delegasi, yang merupakan kelompok perwakilan gerakan sosialis terbesar dan paling solid, sejauh yang pernah dicatat. Ketika Van Kol (seorang sosialis dari Belanda) memberikan sambutan, ia membandingkan perbedaan yang sangat, mencolok antara kongres internasional tahun 1872 dengan 1904 ini. Di tahun 1872 seingatnya, beberapa lusin delegasi International Pertama bertemu di Den Haag (Belanda), di sebuah Kafe … hanya untuk membubarkan organisasinya. Dalam waktu 30 tahun orang-orang pengasingan dan pejuang-pejuang buruh yang tadinya diburu tersebut telah menggerakan dunia.

Photos from Posko Buruh's post 02/05/2023

Sejarah Buruh Dunia

Oleh Restu Baskara

Perkembangan kapitalisme industri di awal abad 19 menandakan perubahan drastis ekonomi-politik, terutama di negara-negara kapitalis di Eropa Barat dan Amerika Serikat. Pengetatan disiplin dan pengintensifan jam kerja, minimnya upah, dan buruknya kondisi kerja di tingkatan pabrik, melahirkan perlawanan dari kalangan kelas pekerja.

Perkembangan industri yang pesat pada saat yang sama; memberikan benih bagi kelahiran gerakan buruh dalam bentuk yang paling sederhana. Perkembangan industri yang pesat ternyata juga menyediakan kondisi-kondisi material bagi pembentukan organisasi buruh. Sungguhpun di bawah kondisi politik yang menekan, serikat-serikat buruh -- bahkan dalam kasus-kasus tertentu partai sosialis – masih dapat menghimpun kekuatannya. Bahkan tampil secara cukup diperhitungkan.

Gejala yang sama ini juga terjadi di Amerika Serikat, di mana serikat-serikat buruh tertentu berkembang cukup baik dari segi kuantitas; walau harus diakui terdapat kecenderungan untuk mengalami keterbelakangan secara politik maupun ideologi. Pemogokan pertama kelas pekerja Amerika Serikat terjadi pada tahun 1806 oleh pekerja Cordwainers.

Pemogokan ini membawa para pengorganisasinya ke meja pengadilan dan juga mengangkat fakta bahwa kelas pekerja di era tersebut bekerja dari 19 sampai 20 jam seharinya. Banyak para buruh yang meninggal ketika bekerja dan kelelahan karena lamanya jam kerja. Sejak saat itu, perjuangan untuk menuntut direduksinya jam kerja menjadi agenda bersama kelas pekerja di Amerika Serikat.

Ada dua orang yang dianggap telah menyumbangkan gagasan untuk menghormati para pekerja, Peter McGuire dan Matthew Maguire, seorang pekerja mesin dari Paterson, New Jersey. Pada tahun 1872, McGuire dan 100.000 pekerja melakukan aksi mogok untuk menuntut pengurangan jam kerja. McGuire lalu melanjutkan dengan berbicara dengan para pekerja dan para pengangguran, melobi pemerintah kota untuk menyediakan pekerjaan dan uang lembur. McGuire menjadi terkenal dengan sebutan "pengganggu ketenangan masyarakat".

Pada tahun 1881, McGuire pindah ke St. Louis, Missouri dan memulai untuk mengorganisasi para tukang kayu. Akhirnya didirikanlah sebuah persatuan yang terdiri atas tukang kayu di Chicago, dengan McGuire sebagai Sekretaris Umum dari "United Brotherhood of Carpenters and Joiners of America". Ide untuk mengorganisasikan pekerja menurut bidang keahlian mereka kemudian merebak ke seluruh negara. McGuire dan para pekerja di kota-kota lain merencanakan hari libur untuk Para pekerja di setiap Senin Pertama Bulan September di antara Hari Kemerdekaan dan hari Pengucapan Syukur.

Pada tanggal 5 September 1882, parade Hari Buruh pertama diadakan di kota New York dengan peserta 20.000 orang yang membawa spanduk bertulisan 8 jam kerja, 8 jam istirahat, 8 jam rekreasi. Maguire dan McGuire memainkan peran penting dalam menyelenggarakan parade ini. Dalam tahun-tahun berikutnya, gagasan ini menyebar dan semua negara bagian merayakannya.

Pada 1887, Oregon menjadi negara bagian pertama yang menjadikannya hari libur umum. Pada 1894. Presiden Grover Cleveland menandatangani sebuah undang-undang yang menjadikan minggu pertama bulan September hari libur umum resmi nasional. Kongres Internasional Pertama diselenggarakan pada September 1866 di Jenewa, Swiss, dihadiri berbagai elemen organisasi pekerja belahan dunia.

Kongres ini menetapkan sebuah tuntutan mereduksi jam kerja menjadi delapan jam sehari, yang sebelumnya (masih pada tahun sama) telah dilakukan National Labour Union di AS: Sebagaimana batasan-batasan ini mewakili tuntutan umum kelas pekerja Amerika Serikat, maka kongres mengubah tuntutan ini menjadi landasan umum kelas pekerja seluruh dunia.

Satu Mei ditetapkan sebagai hari perjuangan kelas pekerja dunia pada Kongres 1886 oleh Federation of Organized Trades and Labor Unions untuk, selain memberikan momen tuntutan delapan jam sehari, memberikan semangat baru perjuangan kelas pekerja yang mencapai titik masif di era tersebut. Tanggal 1 Mei dipilih karena pada 1884 Federation of Organized Trades and Labor Unions, yang terinspirasi oleh kesuksesan aksi buruh di Kanada 1872, menuntut delapan jam kerja di Amerika Serikat dan diberlakukan mulai 1 Mei 1886.

Peristiwa Haymarket

Pada tanggal 1 Mei tahun 1886, sekitar 400.000 buruh di Amerika Serikat mengadakan demonstrasi besar-besaran untuk menuntut pengurangan jam kerja mereka menjadi 8 jam sehari. Aksi ini berlangsung selama 4 hari sejak tanggal 1 Mei. Pada tanggal 4 Mei 1886. Para Demonstran melakukan pawai besar-besaran, Polisi Amerika kemudian menembaki para demonstran tersebut sehingga ratusan orang tewas dan para pemimpinnya ditangkap kemudian dihukum mati, para buruh yang meninggal dikenal sebagai martir. Sebelum peristiwa 1 Mei itu, di berbagai negara, juga terjadi pemogokan-pemogokan buruh untuk menuntut perlakukan yang lebih adil dari para pemilik modal.

Kongres Sosialis Dunia

Pada akhir 1880-an terjadi perubahan situasi, akibat beberapa faktor penting. Pertama, pertumbuhan yang bertahap dengan penguatan gerakan sosialis dan serikat-serikat Buruh di seantero Eropa. Kedua, Inggris kehilangan monopolinya secara industrial atas dunia; yang mengakibatkan munculnya serikat buruh dengan semangat baru di Inggris (New Unionisme). Ketiga, Perjuangan kaum buruh-buruh sosialis di Jerman sebagaimana telah diuraikan sebelumnya.

20/04/2023

Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin. Semoga dengan saling memaafkan dosa dihapuskan dan amal ibadah kita diterima Allah SWT.

Amin ya Robbal alamin.

Setelah kembali suci, mari lanjutkan perjuangan kelas buruh!

Photos from Posko Buruh's post 13/04/2023

Mengapa Pegawai Honorer (Buruh Negara) Sulit Dapat THR?

A. Status Pegawai Honorer

Tenaga honorer tidak dapat THR. Begitu tegas Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas mengatakan. Hal itu p**a yang menyebabkan tenaga honorer gigit jari menjelang lebaran 2023 ini. Berbagai keluhan pegawai honorer disampaikan baik secara langsung maupun di berbagai media sosial. Padahal mereka sudah mengabdi bertahun-tahun. Bahkan beban kerja mereka sama dengan ASN, baik itu PNS maupun PPPK.

Sebelum bahas soal THR, lebih baik mendudukkan dulu profil pegawai atau tenaga honorer. Agar mudah memahami apa saja hak-hak yang didapatkan. Sehingga THR itu apakah bagian dari hak pegawai honorer atau bukan?

Nah, sekarang bisa lihat PP No. 48/2005 yang menjelaskan tenaga honorer adalah seseorang yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian atau pejabat lain dalam pemerintahan untuk melaksanakan tugas tertentu pada instansi pemerintah atau yang penghasilannya menjadi beban APBN atau APBD.

Sekarang status pegawai honorer itu rumit. Pemerintah Pusat dan Daerah dilarang melakukan perekrutan, hal itu berdasarkan Surat Edaran Menpan No: B/185/M.SM.02.03/2022 tertanggal 31 Mei 2022 tentang Status Kepegawaian di Lingkungan Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Berdasarkan Poin 6 huruf b pada SE Menpan di atas menegaskan “Menghapuskan jenis kepegawaian selain PNS dan PPPK di lingkungan instansi masing-masing dan tidak melakukan perekrutan pegawai no- ASN.”

Alasan penghapusan karena merujuk pada Pasal 96 PP No. 49/2018 tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja:

Pejabat Pembina Kepegawaian (PKK) dilarang mengangkat pegawai non-PNS dan/atau non-PPPK untuk mengisi jabatan ASN.
Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku juga bagi pejabat lain di lingkungan instansi pemerintah yang melakukan pengangkatan pegawai non-pns dan/atau non-PPPK.
PPK dan pejabat lain yang mengangkat pegawai non-PNS dan/atau non-PPPK untuk mengisi jabatan ASN dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Namun, larangan seperti itu tidak digubris oleh Pemerintah Daerah. Misalnya saja Sulawesi Utara, yang tetap merekrut pegawai honorer sebanyak 6.748 pada 22 Februari 2023 lalu. Alasannya karena memang ada kebutuhan.

Saking seriusnya ingin menyudahi permasalahan pegawai honorer ini mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Alm. Tjahjo Kumolo akan memberikan sanksi tegas jika ada yang tetap merekrut pegawai honorer atau tenaga honorer.

Tapi lagi-lagi itu hanya ancaman sanksi di mulut saja. Di lapangan tidak demikian.

Jadi status pegawai honorer masih belum begitu kuat. Terlebih lagi yang baru diterima jadi pegawai honorer pasca larangan perekrutan.

Lalu bagaimana bagi pegawai honorer yang sudah mengabdi bertahun-tahun? Bisa dilihat setiap demonstrasi pegawai honorer yang menginginkan statusnya menjadi ASN (Aparatur Sipil Negara), entah itu PNS atau PPPK.

Pemerintah sebenarnya sudah memberikan berbagai alternatif. Menpan RB Abdullah Azwar Anas mengatakan ada tiga skenario yang akan dilakukan. Skenario pertama, tenaga honorer diangkat menjadi ASN. Tetapi akan berdampak pada beban keuangan negara.

Skenario kedua adalah tenaga honorer diberhentikan seluruhnya. Dan skenario ketiga adalah tenaga honorer diangkat menjadi ASN dengan skala prioritas.

B. THR Pegawai Honorer

Keluarnya PP No. 15/2023 tentang Pemberian Tunjangan Hari Raya dan Gaji Ketigabelas kepada Aparatur Negara, Pensiunan, Penerima Pensiunan, dan Penerima Tunjangan Tahun 2023, sebenarnya bisa menjadi angin segar bagi pegawai honorer untuk mendapatkan THR.

Lihat Pasal 2 PP No. 15/2023 menjelaskan “Pemerintah memberikan tunjangan hari raya dan gaji ketiga belas tahun 2023 kepada aparatur negara, pensiunan, penerima pensiun, dan penerima tunjangan sebagai wujud penghargaan atas pengabdian kepada bangsa dan negara dengan memperhatikan kemampuan keuangan negara.”

Selanjutnya Pasal 3 ayat (1) PP No. 15/2023 “Aparatur Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 terdiri atas: a. PNS dan Calon PNS; b. PPPK; c. Prajurit TNI; d. Anggota Polri’ e. Pejabat Negara.”

Pasal 3 ayat (3) huruf j PP No. 15/2023 “Aparatur Negara termasuk: Pegawai non-pegawai Aparatur Sipil Negara yang bertugas pada instansi pemerintah, termasuk pegawai non-pegawai Aparatur Sipil Negara yang bertugas pada lembaga non struktural, instansi pemerintah yang menerapkan pola keuangan Badan Layanan Umum/Badan Layanan Umum Daerah, Lembaga Penyiaran Publik, Perguruan Tinggi Negeri baru berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2016 tentang Dosen dan Tenaga Kependidikan pada Perguruan Tinggi Negeri Baru sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.”

Jika merujuk PP di atas maka pegawai honorer tergolong Aparatur Negara, ia adalah pegawai non-pegawai ASN. Hal ini p**a yang menjadi alasan pemerintah daerah masih memberikan THR terhadap pegawai honorernya.

Seperti Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud sudah menyiapkan pembayaran THR untuk sekitar enam ribu tenaga honorer. Pembiayaan bersumber dari APBD Balikpapan 2023. “Tenaga honorer akan dapat THR sebulan gaji,” kata Rahmad, mengutip Kaltimpos.

Daerah lain, Badan Kepegawaian D.I. Yogyakarta Amin Purwani mengatakan pemberian bagi tenaga honorer disesuaikan dengan regulasi yang berlaku di Pemerintah DIY. “Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK)” kata Amin sebagaimana mengutip Kompas.

Pasal 2 Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 39/2023 “Pemerintah memberikan Tunjangan Hari Raya dan gaji ketigabelas tahun 2023 kepada Aparatur Negara, pensiunan, penerima pensiunan, dan penerima tunjangan sebagai wujud penghargaan atas pengabdian kepada bangsa negara dengan memperhatikan kemampuan keuangan negara.”

Lihat juga Pasal 3 ayat (3) PMK No. 39/2023 “Aparatur Negara termasuk: Pegawai Non-Pegawai Aparatur Sipil Negara yang bertugas pada instansi pemerintah, termasuk Pegawai Non-Pegawai Aparatur Sipil Negara yang bertugas pada Lembaga Nonstruktural, instansi pemerintah yang menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum, Lembaga Penyiaran Publik, dan Perguruan Tinggi Negeri Baru berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2016 tentang Dosen dan Tenaga Kependidikan pada Perguruan Tinggi Negeri Baru, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.”

Jadi berdasarkan PP No. 15/2023 dan PMK No. 39/2023 semestinya pegawai honorer di seluruh Indonesia bisa mendapatkan hak THR-nya. Kecuali keuangan daerahnya lagi buruk, wajar Pemdanya tidak memberikan THR. Nah, walaupun lagi buruk, lihat lagi disebabkan oleh apa? Pemborosan biaya, korupsi, atau bagaimana?

Penulis: Asmara Dewo

13/04/2023

THR adalah hak buruh, bukan kebaikan pengusaha.

Want your organization to be the top-listed Non Profit Organization in Yogyakarta City?
Click here to claim your Sponsored Listing.

Address

Jalan Prof. Soepomo, Gang Ma’ruf, RT 31, RW 08, 109 A, Warungboto, Umbulharjo IV
Yogyakarta City

Other Community Centers in Yogyakarta City (show all)
Fotografer.net Fotografer.net
Puri Gejayan Indah B-12
Yogyakarta City, 55283

The biggest photography community in Indonesia and in South-East Asia region, with over 500,000 member and more than 1,9 million photos

Pasar Komunitas Pasar Komunitas
Yogyakarta City, 55188

Pasar Komunitas adalah website yang ditujukan untuk meningkatkan potensi-potensi ekonomi yang ada di sekitar kita. Potensi-potensi ekonomi yang diunggah pada website ini bersifat b...

Generasi Kuat dan Pintar Generasi Kuat dan Pintar
Condong Catur
Yogyakarta City

Kekuatan Doa dan Usaha

Kelas Jodoh Kelas Jodoh
Yogyakarta
Yogyakarta City, 55171

Belajar bareng soal jodoh semoga ilmu nya bermanfaat aamiin

RW 10 Nitikan Sorosutan RW 10 Nitikan Sorosutan
Jalan Sukun RT 40 RW 10 UH/6 N0. 393 Nitikan Sorosutan Umbulharjo
Yogyakarta City, 55162

RW 10 Nitikan Jogja , Memiliki 3 Wilayah RT 38,39, dan 40.

Kelas terapi langit Kelas terapi langit
Yogyakarta City

terapi syukur dan doa

Yogya Migunani Yogya Migunani
Jageran, MJ 3/355, Mantrijeron, Kec. Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta
Yogyakarta City, 55143

Migunani yang berarti berguna bagi semua.

Reseller Microgold Jojga Reseller Microgold Jojga
Yogyakarta
Yogyakarta City, 55672

Hijrah Circle Hijrah Circle
Yogyakarta
Yogyakarta City

Menghijrahkan hati dan akal

H2dca H2dca
Jogja
Yogyakarta City, 12312

halo

Tutti Frutti Tutti Frutti
Yogyakarta City

Women's Creative Collective based in Yogyakarta, Indonesia | Creative Laboratory For You!

Situs slot online pragmatic play Situs slot online pragmatic play
Jalan Kaki
Yogyakarta City, 55000