Garda Taruna Bangsa

No Viral No Justice.
Dugaan malpraktik di RSUD Sentot Patrol, mencuat setelah ibu dan anak meninggal dalam proses persalinan.

Nitizen ramai ramai berkomentar diberbagai platform media sosial, baik video viral yang diunggah oleh kerabat korban, maupun video yang diunggah oleh pengacara korban dan video konferensi Pers pihak RSUD Sentot..

Nitizen lebih banyak berkomentar miring terhadap kinerja RSUD, banyak yang berkomentar "tutup", "tuntut dokternya" dan komentar komentar miring lainnya.

Melihat kasus dugaan malpraktik ini sudah viral, maka lawan dari RSUD Sentot bukan hanya keluarga korban, tetapi masyarakat yang menaruh perhatian kepada kasus ini. Hukum sosial sudah berlaku dengan stigma negatif terhadap RSUD Sentot.

Pilihan terbaik adalah pihak RSUD Sentot melakukan mediasi dengan pihak keluarga korban melalui pengacaranya, jangan sampai polisi sudah menemukan tindak pidananya, pihak RSUD Sentot baru melakukan mediasi, hal ini akan mempersulit posisi RSUD Sentot, ada atau tidaknya tindakan malpraktik pada kasus ini, masyarakat sudah menilai adanya kelalaian dari pihak RSUD Sentot, hal ini juga merujuk beberapa kasus yang terjadi sebelumnya.

Dalam hal ini pihak kepolisian yang memiliki beban cukup berat, mengingat sudah adanya penilaian masyarakat terhadap kasus ini, sehingga ketika hasil penyidikan tidak sesuai dengan harapan masyarakat, maka kepolisian pun akan mendapatkan stigma negatif dari masyarakat.

Ingat!
Fakta meninggalnya ibu dan bayi di RSUD Sentot adalah nyata adanya, pelayanan yang buruk yang dirasakan oleh keluarga pasien tidak bisa diabaikan, mengingat banyaknya pengalaman yang sama yang dirasakan oleh masyarakat melalui beberapa komentar nitizen.