Bawabuku

SERUAN NYALA LILIN 🌹✊🏽

Kami memanggil teman-teman di Yogyakarta dan sekitar hadir dalam malam solidaritas "Nyala Untuk Nia", sebagai simbol perjuangan dan duka mendalam atas apa yang terjadi kepada Nia, korban pembunuhan dan kekerasan seksual di Pariaman.

Kecam bersama segala bentuk kekerasan yang masih dialami perempuan dan anak-anak perempuan di Indonesia. Hidup aman adalah hak setiap insan ✊🏽

Malam solidaritas akan diadakan pada:
🗓️ Minggu, 15 September 2024
⏰ 15.30 - 20.00 WIB
📍 Akademia Bahagia EA, Yogyakarta

Registrasi di bit.ly/NyalauntukNia
Gunakan pakaian hitam.

Salam solidaritas!

PRAPESAN KEMARIN - JUAN EMAR SUDAH DIBUKA! SILA PESAN MELALUI DM KAMI ATAU MELALUI TOKOPEDIA ✨️🫵

Di Kota San Agustín de Tango, keajaiban berlangsung tumpang tindih dengan kelaziman. Seorang pria dihukum penggal karena dituduh menistakan agama; seekor burung unta melahap bulat-bulat seekor singa; seorang pelukis yang terobsesi dengan warna hijau memamerkan dua belas lukisannya yang memuat segala jenis hijau di dunia; dan ketika berupaya merenungkan seluruh peristiwa yang ia alami, tokoh utama novel ini justru tersesat di dalam pikirannya sendiri yang menjelma labirin. Semua itu berlangsung hanya dalam satu hari: kemarin.

_Kemarin_ adalah sebuah eksplorasi jenaka tentang hal-hal absurd dalam kehidupan sehari-hari, dirangkai dengan kalimat-kalimat kompleks, serta diwarnai humor gelap. Meski terabaikan saat pertama kali terbit pada 1935, kini ia berhasil menjangkau lebih banyak pembaca. _Kemarin_ dianggap sebagai novel terbaik Juan Emar dan memantapkan namanya sebagai salah satu penulis penting Amerika Latin sebelum era _Boom_.

Damai di Penghujung Senja dan buku-buku terbitan sudah tersedia di toko. Sila dijemput!

POST baru saja merilis terbitannya yang kesepuluh, Museum Teman Baik, seminggu sebelum ulang tahunnya yang juga kesepuluh. SEPULUH! Selama itu sudah POST bertahan di kiosnya di Pasar Santa. Menyapa teman-teman yang berkunjung, berbagi rekomendasi buku-buku bagus, bersih-bersih area toko, mengganti bunga, merapikan rak buku. Sebuah kerja-kerja yang layak diteladani, karena hal kecil yang terjadi di toko buku adalah sebuah proses panjang.

Sama seperti proses perkawanan orang dewasa. Saat dulu di bangku sekolah menengah atas kau menyebutnya teman dekat, lambat laun, orang-orang baru datang dan, teman karibmu saat di bangku menengah atas itu tinggal disebut teman lama, teman jaman sma. Museum Teman Baik mengajak kita pada keterusterangan kompleksitas pertemanan di usia dewasa. Mengutip Maesy dan Teddy, "Sungguhkah begitu? Bahwa di usia dewasa, hubungan persahabatan harus ada di baris belakang, menjadi selingan yang cukup dikunjungi sesekali, sesudah kedekatan-kedekatan lain yang lebih penting untuk dirawat?"

Museum Teman Baik sudah tersedia di Bawabuku dan masuk list buku yang akan terus kami rekomendasikan. Selamat atas terbitnya Museum Teman Baik dan Ulang tahun POST! Terus tumbuh baik 🌱

Intimate Talk: In The Back of My Throat

Banyak lapisan-lapisan cerita dari setiap teman-teman q***r di Indonesia yang selama ini tersenyembunyi di sudut-sudut ruang yang hitam putih, yang jauh dari sorotan, juga kesadaran kita. Peristiwa-peristiwa kecil yang sangat dekat, namun sering kali terlewat. Padahal cerita-cerita ini sama pentingnya untuk menjadi bahan refleksi kita.

Jumat nanti, sila mengikuti Intimate Talk: In The Back of My Throat bersama salah dua penulisnya di Bawabuku. Acara akan digelar kecil saja, terbuka untuk 12 pendaftar. Amankan tempat dudukmu lewat tautan bit.ly/ngobroldibawabuku. Sampai jumpa!

Satu keluarga dari Surabaya berkunjung ke toko Rabu lalu, "Ini bisa pakai sepatu mba, apa harus dilepas?" Kebetulan saya sedang duduk laptopan di depan kafe. Saya jawab dipakai saja. Basa basi saya tanya apakah mereka habis dari Tamansari, ternyata tidak. Mereka memang tengah liburan di Jogja dan berkunjung dari toko buku ke toko buku. Jadi kedatangan mereka memang ingin ke toko, "Dikasih rekomendasi sama Natan Bookshop mba, makanya ke sini." Waah, ini pasti kerjaan yang s**a kasih rekomendasi toko buku untuk siapapun yang berkunjung ke Natan Bookshop. Terima kasih Lintang!

Mba Dini sekeluarga, terima kasih atas kunjungannya pagi itu. Hari saya mulai lebih enteng, karena ditemani kalian di jam-jam awal buka toko.

Dibuka prapesan buku Tak Perlu Malu dengan Menstruasimu buku terbaru dan Sirkus Pernikahan 🥰

Ada beberapa bundling juga yang bisa teman-teman pesan. Silakan dm bila berminat meminang buku lebih awal!

Selain bertualang di Pecinan, membuat lapar dengan beragam olahan papanya, masuk ke dapur berliku yang punya panci-panci besar, Gongka juga mengajak bernostalgia sekaligus merayakan apa-apa yang membentuk dan memperkaya keindonesiaan kita. Lewat keriangan dan keluguannya, Gongka menyodorkan gambaran menjadi anak-anak Cina di Indonesia yang sangat jarang dirayakan dalam sastra Indonesia: kebiasaan, kebudayaan, dan kegembiraan dalam hari-hari mereka.

Bersama Frisca Saputra, Reda Gaudiamo, Bawa Buku, dan Gang-gangan, kali ini Gongka akan menelusuri gang Pecinan Yogyakarta dan bertukar cerita istimewa tentang menjadi kita di Indonesia. Catat tanggal dan waktunya ya, teman-teman!

🗓 Sabtu, 3 Agustus 2024

Telusur gang Pecinan Yogyakarta 15:00 - 17:30 (terbatas untuk 10 peserta, daftar melalui bit.ly/pecinanbersamagongka)

Tukar Cerita Pecinan Bersama Gongka 18:30 - 20:00 (gratis dan terbuka untuk umum)

Sampai jumpa 🌱

Perayaan kecil-kecilan Akika ya Eyke! Sama .laki dan dan semua teman-teman yang sempat hadir pada hari Minggu lalu 🫶🏼

Muslimah yang Diperdebatkan terbit ulang dengan sampul baru 🥳 Buku sudah bisa dipesan di Bawabuku atau, toko buku kecil kesayanganmu lainnya.

Mengapa perempuan selalu salah? Mengapa ia tak boleh bicara? Mengapa perempuan harus menjadi pihak yang paling ikhlas, paling sabar, dan paling tak boleh melawan?

Muslimah Yang Diperdebatkan merupakan judul dari sebuah buku yang ditulis oleh Kalis Mardiasih. Narasi yang ditulis Kalis dalam buku ini berfokus kepada tubuh, kerudung, kemanusiaan, dan religiusitas perempuan.

Bertemu bu Reda memberiku kesan dipeluk dengan hangat (literal maupun figuratively)🫂

Bu Reda begitu dapat membawa suasana begitu cair dan mengerti bagaimana memberiku dukungan ketika aku terlihat begitu gugup. Bu Reda begitu hangat mendengar satu-satu cerita teman-teman yang datang, menyambutnya dengan apa adanya juga memeluk mereka dengan cerita-cerita kami semua yang ada. Ibu juga dengan tenang membawa kami ke pemahaman mengenai bagaimana hal-hal mungkin sudah begitu mengakar ke generasi sehingga memaafkan dan tidak memilih jalan yang sama dengan pola trauma, itulah apa yang bisa kita usahakan.

Canda tawa sembari dia bercerita, tegas dan lembut alunan lagunya, begitu banyak senyum dan peluk yang bu Reda bagikan.

-Andy

Suasana diskusi buku Seks dalam Ketetapan Negara dan Tuhan di Bawabuku. Terima kasih untuk semua teman-teman selama dua jam penuh mendengarkan, menjalin dialog.

Foto oleh 🫶🏼

Perayaan kecil-kecilan buku terbaru Pesan-Pesan yang Tak Tertangkap Telinga. Terima kasih kepada semua pengisi acara tentu saja kesayangan kita semua .yosephine penerbit juga .story 🫶🏼

Sampai jumpa di acara-acara toko selanjutnya!

Foto oleh

Mendengar kabar .laki menerbitkan buku puisinya, Akika ya Eyke! Awal Juni lalu yang diterbitkan oleh Anagram. Lewat kumpulan puisinya ini, kita bisa menyaksikan doski berusaha (((meluruskan))) siapa dirinya dengan cara sangat menyenangkan (agaknya kata lurus untuk kumpulan pwuisi q***r ini agak-agak) hahah. Terkesan dengan cara Aldi menyusunnya, diselipi playlist setiap subbab-nya. Kepala Aldi, selamat atas kumpulan puisi Aika ya Eyke! udah terbit ya wakkk. Terbitan baru Anagram lainnya, Si Bengkok. Tandas dalam sekali duduk, 90 halaman tidak terasa habis begitu saja. Ichikawa Saou menggugat isu hak kesehatan seksual reproduksi khususnya perempuan difabel. Juga bagaimana gugatan Saou terkait body-able yang dengan seenaknya meromantisasi aroma kertas dari buku fisik yang nyatanya tidak semua individu dapat mengakses hal tersebut.

Kedua buku baru sudah tersedia di toko. Bisa jemput langsung di toko, atau pesan lewat tokopedia kami. Silakan!

Sepanjang Juli ini kalau tidak ada halangan, bakal ada empat aktivasi diskusi buku yang terjadwalkan (dua diskusi sudah ada tanggalnya, dua lainnya sabar ya hehe). Teman-teman sisa mengosongkan jadwal, mengamankan kursi masing-masing. Toko juga buka seperti biasa walaupun memang kadangkala kami buka mundur sedikit dari jadwal reguler. Kami juga tidak selalu bisa memastikan tubuh-tubuh kami siap, maka mengundur sedikit waktu buka, adalah sesuatu yang kami pilih.

Selamat senin, semuanya! Semoga jadi hari baik, ya?

Siang kemarin Gladhys ke toko, ternyata sudah ada janjian dengan seorang teman. Saya langsung tanya, "Dhys, bawa buku terjemahan terbarumu?" Cepat saja Gladhys menunjukkan buku fisiknya pada saya, yang langsung saya todong untuk berpose bersama buku barunya itu, Waktu Bintang, dalam waktu dekat akan tersedia di toko.

Gladhys mengenakan baju yang warnanya senada dengan cover buku. Gemash! Kami tidak sempat mengobrol lama, toko cukup ramai saat Gladhys datang (dan terima kasih lagi Dhys, udah mau direpotin jadi bookshop keeper dadakan, hehe). Selamat, Dhys!

Dekat-dekat ini, notebook dengan desain baru kami sudah bisa dipesan, ikut prapesan tentunya. Kemarin sengaja hanya bikin 5 sampel (4 lainnya sudah dilepas ke teman-teman terdekat). Masih main-main sama Palka, kami sudah jatuh cinta dengan Palka soal bagaimana mereka memerhatikan detail setiap notebooknya. Tidak ada yang berubah selain desain. Jenis leather dan kertas yang digunakan tetap sama. Kapan? Dekat-dekat ini 🥳

Kemarin meluangkan waktu berkunjung ke Pekan Buku Magelang, sebuah inisiasi ruang baca Melek Huruf. Kali pertama mengunjungi Melek Huruf sekitar November tahun lalu. Saya langsung s**a dengan bagaimana pengelolanya, Mba Nina dan Mas Chris, menata buku-buku dan pilihan kayu untuk rak bukunya (Kalau berkunjung ke sana lagi, sepertinya saya akan tanya langsung di mana rak buku mereka dipesan, haha).

Melek Huruf sendiri bagian dari rumah mereka yang terletak di bagian paling depan. Di sampingnya persis kosong, hanya hamparan rumput yang enak sekali untuk duduk-duduk baca buku.

Pekan Buku Magelang sudah selesai hari ini. Acap saya ke acara yang dilangsungkan oleh toko buku/ruang baca seperti Melek Huruf, dalam hati selalu terapal doa-doa baik demi kelangsungan kerja-kerjanya. Selamat, Melek Huruf! Terima kasih sudah merawat ruang literasi yang begitu menenangkan di Magelang. Peluk!

Salah satu mereka tadi menyapa saya lebih dulu, "Buku ini (Filsafat Berperspektif Feminis) dijual?" Belum, jawab saya singkat. Mereka lalu memperkenalkan diri, habis ikut Utul UGM, mereka semua dari Bandung. Wah semangat sekali kami semua di toko tadi. Energi baiknya tertular ke aku dan Andy (apalagi jam kunjung mereka adalah jam-jam pengin bobo siang, haha)

Semangat adik-adik. Semoga bersua lagi di toko ya, dengan status mahasiswa, di kampus manapun.

Dua minggu lalu dua kawan saya kang Maman dan Ainun berkunjung ke toko. Toko sudah tutup, saya memang menunggu kedatangan mereka itu. "Kami terjebak macet Nun, malam minggu." Begitu pesan Ainun. Saya hanya tertawa, weekend di Jogja memang tampak menyebalkan, apalagi rute yang mereka lewati menuju toko harus melewati ruas jalan Malioboro sekitarnya.

Saya kenal Ainun (ini masih cukup lucu buat kami menyapa nama kami satu sama lain, hahaha) dari mas Amar. Ia salah satu inisiator dan pegiat di dan beberapa kali setelah pertemuan itu, Ainun rajin mengunjungi toko dan bersedia terlibat di beberapa acara diskusi toko. Senang. Tidak hanya nama dan kampung yang sama, kesenangan kami pada buku ternyata juga.

Kang heboh sesaat setelah tiba di toko. Ia menarik beberapa buku, bahkan tidak mengizinkan dirinya duduk barang sejenak. Pertemuan pertama saya dan kang Maman dimulai di MIWF, tahun 2016 ya kang kalau tidak salah ingat. Lalu di pertemukan lagi lewat .yuk saat itu kang Maman menanyakan pada saya, "Bagaimana respons orang tuamu tahu anak bungsunya merantau dan dagang buku?" Hahahah tentu kang, saya sudah kenyang disuruh pulang ke Makassar di tahun2 awal saya menyelesaikan studi saya di sini.

14 buku berhasil menarik perhatian kang Maman. "Dikirim saja ya Nun bukunya. Saya bawa ini saja."

Terima kasih kang Maman dan Ainun. Semoga hal-hal yang kita kerjakan selalu membawa berkat. Peluk hangat satu satu!

Jumat sabtu di toko kali ini menyenangkan. Kami kedatangan teman-teman yang ke toko berkat rekomendasi temannya, widy dan dessy. Ada juga yang sembari nunggu waktu check in hotel, nila. Juga beberapa pengunjung arka space yang baru saja menghabiskan waktu di tamansari (kami mudah menandai ini dengan tiket yang melingkar di pergelangan tangan mereka).

Sementara gading sedang ada kerjaan di bali, toko hanya diasuh berdua oleh inun dan andy, persis ketika awal toko pindah di daerah tamansari. Ayu datang sesekali (((memastikan))) buku ditata rapi, stok aman, persiapan lapakan hari minggu sudah dibereskan. Begitulah. Toko buku kecil ini tidak muat banyak orang dalam sekali kunjungan, tetapi semoga selalu membawa perasaan menyenangkan dan menenangkan untuk setiap kunjunganmu.

Oya ini minggu, kami sudah di pasar wiguna sejam lalu. Ketemu sampai jam 1 di wiguna ya?

Saya mengenal post santa jauh sebelum bawabuku berwujud fisik. 2018 kalau tidak salah kunjungan pertama saya ke post. Di sana juga saya mengenali wajah pengelolanya, mas teddy dan mbak maesy. Hingga sekarang, saya masih rutin mengunjungi post saat tengah di ibukota. Dari sosial media, saya terus mengikuti kegiatan post. Jauh, tapi terasa dekat. Saya belajar tekun merawat toko buku salah satunya dari apa yang sudah mas teddy dan mbak maesy kerjakan.

Cerita soal mas eka, bapak-bapak bertopi itu, kusambung lain waktu. Cerita mas eka selalu menyenangkan soal bagaimana ia memperlakukan baik naskah-naskah lewat . Tapi gitu ya mas eka, yang di depan itu toni morrison, bukan saya hahaha.

Sebagai (((penutup))) bukan hal sulit mendirikan/membangun/membuka sebuah toko buku/penerbitan. Bagian tersulitnya justru terjadi setelah itu; merawat.

Sampai tanggal 8 Juni nanti, koleksi dari penerbit kes**aanmu diskon 10% 🫶🏼

Kamu bisa langsung datang ke toko. Jangan sungkan untuk tanya ke bookshop keeper untuk tahu penerbit apa saja yang lagi diskon ya. Selamat hari Minggu, jangan lupa yaaa

Kak Micha terima kasih kunjungannya hari ini. Kak Micha tiba lebih awal malah dari Andy, karena hari ini kami buka agak siangan. Kak Micha datang bersama keluarganya, borong banyak sekali buku (padahal Kak Micha rutin setiap bulan memesan buku-buku lewat DM) Terharuuuu. "Jangan sering-sering diskon." Begitu tadi pesannya, kudengar dari Andy. Hehe hanya waktu-waktu tertentu kok, Kak Micha, tidak setiap hari.

Di kunjunganmu yang kedua ini Kak, kita belum sempat bersua. Semoga lain waktu, tapi sebetulnya buku-buku adalah penyambung kita saban hari berinteraksi 🫂 -Inun

Besok kami buka siangan dikit ya teman-teman. Setelah buka reguler seminggu full ini kami cukup kelelahan. Besok ketemu di jam 12 siang sampai jelang magrib, oke?