Sibaroar Nasakti

Bapak Dewan Yang Terhormat

Sudikah engkau, Menapaki jalan bebatuan.
Mirisnya Hidup, cukup kami yang merasakan.
Akankah terulang, Mencari hingga lewat jalur sekecil lubang tikus demi meraup suara konstituen.
Kami mulai ragu, apakah engkau masih mau???

Gaya hidup mewah
Telah kau tampakkan...
Ditengah terpuruhnya ekonomi
Mungkin tak pernah kau rasakan pahit getirnya Kehidupan...
Sebab hanya mengandalkan Saldo milyaran Si Bapak...

Oh dewan yang terhormat.
Kami mengharapkan Jiwa idealismu
Memberi solusi tanpa kempis isi dompetmu

Tapi itu sebatas harapan.
Tak pun terpenuhi engkau tetap mewakili suara kami.
Tak pun kau gubris
Engkau tetap dewan kami.

Mungkin, Jika Tuhan menghendaki
Jalan pulang tetap akan kau lalui.
Sejauh-jauhnya engkau melangkah.
Tetap konstituenmulah yang memberi jalan untuk kau tapaki.

Tapi ya sudahlah..
Berat jika untuk mengerti
Sebab engkau tak pernah merasai.