UPT BLUD Pandau Jaya

UPT BLUD Pandau Jaya

UPT BLUD Puskesmas Pandau Jaya, Jl. Purwosari, Desa Pandau Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kamp

Photos from UPT BLUD Pandau Jaya's post 02/07/2021

Informasi penting, yang sering beredar informasi yg salah ini penjelasannya
Sumber

Photos from UPT BLUD Pandau Jaya's post 26/06/2021

Vaksinasi covid19 di polsek siak hulu HUT Bhayangkara ke-75

Photos from UPT BLUD Pandau Jaya's post 24/06/2021

Vaksinasi covid19 dosis ke-2, pada Lansia dan layanan publik di wilayah kerja UPT BLUD Puskesmas Pandau Jaya

16/06/2021

Saat terinfeksi virus Corona, penderita diabetes berisiko mengalami kondisi diabetic ketoacidosis, yaitu tingginya kadar keton di dalam darah yang dapat mempersulit penanganan komplikasi serius yang dapat dialami oleh penderita COVID-19. Perawatan pada penderita diabetes mellitus yang terinfeksi COVID-19 pun sulit mencapai tingkat optimal karena sistem kekebalan tubuh penderita diabetes mellitus yang mengalami gangguan sehingga sulit untuk melawan virus serta memperpanjang masa penyembuhan. Selain itu, besar kemungkinan virus SARS-CoV-2 akan berkembang pada tubuh yang mengalami peningkatan kadar glukosa dalam darah. Meskipun penderita diabetes mellitus memiliki hasil yang lebih buruk pada pasien COVID-19, kerentanan terhadap infeksi SARS-CoV-2 tidak lebih tinggi pada penderita diabetes. Menurut beberapa penelitian, prevalensi diabetes pada orang yang terinfeksi virus hampir sama dengan populasi umum.

Komplikasi penyakit COVID-19 yang serius pada penderita diabetes mellitus terjadi jika kadar gula darah tidak dikontrol. Kaitan antara kadar gula darah yang tidak terkontrol dan risiko tingkat keparahan COVID-19 ini berkaitan dengan kadar gula darah yang tidak terkontrol sehingga dapat meningkatkan risiko komplikasi diabetes seperti penyakit jantung yang dapat meningkatkan keparahan. Kadar gula darah yang tidak terkontrol apabila disertai dengan komplikasi diabetes dapat menurunkan kemampuan tubuh melawan infeksi. Kadar gula darah yang tidak terkontrol dan infeksi virus SARS-CoV-2 ini kemudian bersama-sama meningkatkan peradangan di dalam tubuh dan memperburuk komplikasi.

Photos from UPT BLUD Pandau Jaya's post 14/06/2021

Kegiatan vaksinasi covid19 di UPT BLUD PUSKESMAS PANDAU JAYA

14/06/2021

1. Batasi Konsumsi Karbohidrat
Menderita diabetes bukan berarti anda tidak boleh mengkonsumsi karbohidrat sama sekali. Pilihlah karbohidrat yang lambat dicerna oleh tubuh sehingga membuat tenaga anda lebih stabil. Pilihlah gandum, kacang-kacangan, sayuran, dan buah segar. Seorang dokter spesialis gizi atau seorang ahli gizi dapat membantu mengatur menu makanan anda.

2. Turunkan Berat Badan, Bila Perlu
Jika anda memiliki berat badan berlebih, maka menurunkan beberapa kg dari berat badan anda dapat meningkatkan kerja insulin. Selain itu, menurunkan berat badan juga dapat membantu menurunkan kadar gula darah, memperbaiki tekanan darah, dan menurunkan kadar kolesterol di dalam darah anda. Kurangilah konsumsi lemak dalam menu makanan anda dengan menghindari makanan yang digoreng atau keripik kentang.

3. Cukup Tidur
Tidur terlalu lama atau kurang tidur dapat meningkatkan nafsu makan anda dan membuat anda sangat ingin mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan meningkatkan resiko terjadinya komplikasi diabetes seperti penyakit jantung. Oleh karena itu, tidurlah 7-8 jam setiap malamnya.

4. Berolahragalah
Lakukanlah olahraga atau kegiatan yang anda sukai. Berjalan kaki, berdansa, bersepeda, atau berjalan bolak balik saat sedang menelepon dapat menjadi pilihan olahraga anda. Berolahraga dapat membantu menurunkan resiko penyakit jantung, menurunkan kadar kolesterol, menurunkan tekanan darah, dan menjaga berat badan anda. Selain itu, olahraga juga dapat membantu mengatasi stress dan mungkin juga dapat membantu menurunkan dosis obat anti diabetes.

5. Periksa Kadar Gula Darah Setiap Hari
Periksalah kadar gula darah anda setiap hari untuk mencegah terjadinya komplikasi diabetes seperti kerusakan saraf. Selain itu, memeriksa kadar gula darah secara teratur juga dapat membantu anda memahami bagaimana makanan dan aktivitas sehari-hari mempengaruhi kadar gula darah anda serta apakah pengobatan anda berhasil. Dokter anda dapat membantu menentukan target kadar gula darah anda. Semakin dekat kadar gula darah anda dengan kadar gula darah target, maka anda akan merasa semakin sehat.

6. Atasi Stress
Stress dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah. Atasilah berbagai stress, baik stress fisik maupun mental. Yoga dan meditasi dapat membantu mengurangi rasa stress anda.

7. Kurangi Konsumsi Garam
Kurangi konsumsi garam dalam makanan anda untuk membantu menurunkan tekanan darah dan melindungi ginjal anda. Sebisa mungkin hindarilah berbagai makanan siap saji atau makanan olahan dan pilihlah berbagai makanan segar. Orang dewasa yang berusia 51 tahun atau lebih, penderita tekanan darah tinggi, diabetes, atau penyakit ginjal kronik harus mengurangi konsumsi natriumnya menjadi hanya 1.500 mg (kurang dari setengah sendok teh) setiap harinya.

8. Periksa Berbagai Resiko Penyakit Jantung
Penyakit jantung merupakan salah satu komplikasi diabetes yang cukup berat dan cukup sering terjadi. Oleh karena itu, periksalah kadar HbA1C sebanyak 2-3 kali setahun untuk mengetahui apakah kadar gula darah anda telah cukup terkendali. Selain itu, periksa juga tekanan darah (targetnya adalah kurang dari 130/80 mmgHg) dan kadar kolesterol (targetnya adalah kadar LDL kurang dari 100 mg/dL, kadar HDL lebih dari 40 mg/dL, dan kadar trigliserida kurang dari 150 mg/dL) anda.

9. Rawat Luka Anda
Penderita diabetes memiliki resiko yang lebih tinggi terhadap infeksi dan memiliki waktu penyembuhan yang lebih lama daripada orang sehat. Oleh karena itu, rawatlah setiap luka pada tubuh anda, termasuk luka lecet sekecil apapun.
Bersihkanlah luka anda dengan baik dan oleskan salep antibiotika serta tutup dengan kasa steril. Segera hubungi dokter anda bila luka anda tidak kunjung membaik beberapa hari kemudian. Periksa kaki anda setiap hari dan gunakan pelembab untuk mencegah kulit kaki menjadi kering dan pecah-pecah.

10. Berhenti Merokok
Penderita diabetes yang merokok memiliki resiko 2 kali lebih tinggi untuk mengalami kematian dini daripada penderita diabetes yang tidak merokok. Berhenti merokok dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan paru-paru anda, menurunkan tekanan darah, menurunkan resiko terjadinya stroke, serangan jantung, kerusakan saraf, dan penyakit ginjal.

11. Batasi Porsi Makan
Tidak ada diet khusus untuk penderita diabetes, akan tetapi konsumsilah berbagai makanan sehat seperti berbagai jenis buah beri, ubi, ikan dengan asam lemak omega 3, dan sayuran hijau. Hindari konsumsi lemak jenuh dan lemak trans.

12. Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Secara Teratur
Periksakan kesehatan anda pada dokter anda setidaknya 2-4 kali setiap tahunnya. Bila anda menggunakan insulin atau perlu menyesuaikan dosis obat atau kadar gula darah anda, maka anda dapat menemui dokter anda lebih sering.

Selain itu, lakukan pemeriksaan kesehatan dan mata secara teratur. Lakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut anda setidaknya 2 kali setahun.

13/06/2021

Gejala Diabetes

Diabetes tipe 1 dapat berkembang dengan cepat dalam beberapa minggu, bahkan beberapa hari saja. Sedangkan pada diabetes tipe 2, banyak penderitanya yang tidak menyadari bahwa mereka telah menderita diabetes selama bertahun-tahun, karena gejalanya cenderung tidak spesifik. Beberapa ciri-ciri diabetes tipe 1 dan tipe 2 meliputi:
-Sering merasa haus.
-Sering buang air kecil, terutama di malam hari.
-Sering merasa sangat lapar.
-Turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas.
-Berkurangnya massa otot.
-Terdapat keton dalam urine. Keton adalah produk sisa dari pemecahan otot dan lemak akibat tubuh tidak dapat menggunakan gula sebagai sumber energi.
-Lemas.
-Pandangan kabur.
-Luka yang sulit sembuh.
-Sering mengalami infeksi, misalnya pada gusi, kulit, va**na, atau saluran kemih.
-Beberapa gejala lain juga bisa menjadi ciri-ciri bahwa seseorang mengalami diabetes, antara lain:
-Mulut kering.
-Rasa terbakar, kaku, dan nyeri pada kaki.
-Gatal-gatal.
-Disfungsi ereksi atau impotensi.
-Mengalami hipoglikemia reaktif, yaitu hipoglikemia yang terjadi beberapa jam setelah makan akibat produksi insulin yang berlebihan.
-Munculnya bercak-bercak hitam di sekitar leher, ketiak, dan selangkangan, (akantosis nigrikans) sebagai tanda terjadinya resistensi insulin.

Beberapa orang dapat mengalami kondisi prediabetes, yaitu kondisi ketika glukosa dalam darah di atas normal, namun tidak cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes. Seseorang yang menderita prediabetes dapat menderita diabetes tipe 2 jika tidak ditangani dengan baik.

11/06/2021

Diet Tepat untuk Diabetes

Secara umum diet penyandang diabetes atau diabetesi sama saja dengan orang normal lainnya, perlu diperhatikan hal berikut:

3J: Jenis, Jumlah, dan Jam

Sobat sebagai diabetesi tidak memiliki pantangan apapun dan diperbolehkan makan makanan seperti layaknya orang normal lho. Jadi keluarga tidak diwajibkan memasak makanan khusus untuk diabetesi. Kita bisa siasati setiap kali makan dengan memperhatikan jenis, jumlah dan jam konsumsinya.

1.Jenis
Untuk jenis makanan di menu diet diabetes, kita perlu selalu pertimbangkan:

-makanan dengan kandungan gizi yang seimbang

-makanan dengan kandungan banyak serat, rendah gula untuk makanan pokok

Sebagai contoh menu karbohidrat yang disarankan untuk Anda adalah konsumsi nasi merah atau roti gandum, kedua pilihan ini lebih baik dibandingkan dengan nasi putih dan roti tawar biasa.
Sedangkan untuk makanan manis, tidak ada yang merekomendasikan jika kita sebagai diabetesi tidak boleh mengkonsumsi makanan yang manis sama sekali. Anda tetap boleh mengkonsumsi makanan manis dengan jumlah yang dikurangi dan beralih dari penggunaan gula biasa ke pemanis buatan rendah kalori berbahan dasar alami.

2.Jumlah

Jumlah menu diet diabetes yang dikonsumsi harus disesuaikan dengan jenis makanannya. Untuk lebih mudahnya lagi, coba Anda imajinasikan piring kosong kesayangan yang sering digunakan, kemudian lakukan hal ini:

-Anda bagi piring menjadi dua bagian besar (½ & ½)

- ½ bagian piring tersebut isi dengan berbagai macam sayuran seperti bayam, wortel atau kacang-kacangan.

-Lalu sisa ½ bagian piring lain dibagi lagi menjadi dua, jadi tinggal ¼ bagian.

-Kemudian Anda isi salah satu dari ¼ bagian piring dengan tepung gandum, kentang, jagung atau nasi.

-Lanjutkan ¼ piring sisanya diisi dengan daging atau pengganti daging lainnya.

-Lakukanlah ini pada tiap porsi makanan Anda tiap harinya.

3.Jam
Sedangkan untuk jam makan bagi diet diabatisi yang dianjurkan, setiap harinya Anda sebaiknya makan sampai 5x sehari! Banyak? Tentu saja kita atur porsinya

Sarapan,

Cemilan pagi,

Makan siang,

Cemilan sore, dan

Makan malam.

Menu diet diabetes tidak harus membuat penyandang diabetes semakin menderita! It’s all about porsi dan jam makan

10/06/2021

Tipss mengetahui penyakit Gula (Diabetes Mellitus) sedini mungkin

09/06/2021

Apa saja faktor risiko diabetes melitus? berikut penjelasannya:

Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi:

Ras/etnik
Ras asia, indian amerika, hispanik, memiliki risiko diabetes melitus yang lebih besar.

Riwayat keluarga dengan diabetes

Umur
Risiko diabetes melitus meningkat seiring meningkatnya usia. Jika Anda berusia >45 tahun, sebaiknya periksakan kadar gula darah.

Riwayat melahirkan bayi dengan berat lahir bayi >4000 gram atau pernah menderita DM saat hamil (DM gestasional)

Riwayat lahir dengan berat badan rendah (< 2,5 kg)

Faktor risiko yang dapat dimodifikasi:

Overweight/berat badan lebih (Indeks massa tubuh > 23kg/m2)

Kurang aktifitas

Merokok

Hipertensi (TD > 140/90 mmHg)

Dislipidemia atau kadar kolesterol abnormal (HDL 250 mg/dL)

Diet tidak sehat
Makanan tinggi gula dan rendah serat akan meningkatkan risiko DM

Polycystic o***y syndrome (PCOS)
Terjadi pada wanita, ditandai dengan adanya menstruasi yang tidak teratur, pertumbuhan rambut yang banyak (kumis, rambut di lengan, dll), dan obesitas.

Diabetes melitus adalah penyakit yang dapat dicegah. Segera kenali faktor risiko yang Anda miliki. Apabila Anda memiliki faktor risiko yang disebutkan di atas, segera lakukan usaha pencegahan penyakit diabetes dengan memeriksakan kadar gula darah Anda secara berkala, diet sehat, Olahraga teratur, berhenti merokok, dan mengontrol penyakit yang mendasari (hipertensi, kolesterol, PCO).

09/06/2021

Apa itu diabetes melitus?

Diabetes melitus (atau biasa disebut diabetes saja) adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula (glukosa) di dalam darah. Kondisi ini juga sering disebut sebagai penyakit gula atau kencing manis.

Gula yang berada di dalam darah seharusnya diserap oleh sel-sel tubuh untuk kemudian diubah menjadi energi. Insulin adalah hormon yang bertugas untuk membantu penyerapan glukosa dalam sel-sel tubuh untuk diolah menjadi energi, sekaligus menyimpan sebagian glukosa sebagai cadangan energi.
Apabila terjadi gangguan pada insulin, seseorang berisiko tinggi mengalami diabetes. Diabetes dapat disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti:

Kurangnya produksi insulin oleh pankreas

Gangguan respons tubuh terhadap insulin

Adanya pengaruh hormon lain yang menghambat kinerja insulin

Apabila kondisi ini diabaikan dan kadar gula darah dibiarkan tinggi tanpa dikendalikan, diabetes bisa melahirkan berbagai komplikasi membahayakan.

07/06/2021

Pencegahan dan Pengendalian Hipertensi
Risiko untuk mengidap hipertensi dapat dikurangi dengan :
1.Mengurangi konsumsi garam (jangan melebihi 1 sendok teh per hari)
2. Melakukan aktivitas fisik teratur (seperti jalan kaki 3 km/ olahraga 30 menit per hari minimal 5x/minggu)
3.Tidak merokok dan menghindari asap rokok
4.Diet dengan Gizi Seimbang
5. Mempertahankan berat badan ideal
6.Menghindari minum alkohol

07/06/2021

Tips mengontrol Hipertensi :
Memeriksa tekanan darah Anda secara teratur
Ketahui tekanan darah Anda (tekanan darah normal 120/80 mmHg)
Berhati-hati menggunakan obat bebas
Ketahui efek samping obat yang Anda minum
Minum obat teratur dan sesuai anjuran dokter
Obat penting untuk menjaga tekanan darah Anda
Pastikan ketersediaan obat di rumah
Tekanan darah yang tidak terkontrol akan menimbulkan komplikasi
Tekanan darah tinggi sering tanpa gejala

07/06/2021

Hipertensi merupakan penyakit yang berbahaya, karena bisa terjadi tanpa gejala. Bahkan, pada beberapa kasus, gejalanya baru muncul setelah hipertensi makin parah dan sampai mengancam nyawa. Gejala yang dapat muncul pada kondisi tersebut antara lain:

Mual

Muntah

Sakit kepala

Mimisan

Sesak napas

Nyeri dada

Gangguan penglihatan

Telinga berdenging

Gangguan irama jantung

Darah dalam urine

Kapan Harus ke Dokter

Lakukan pemeriksaan tekanan darah secara berkala ke dokter minimal dua tahun sekali mulai usia 18 tahun. Jika Anda berusia 40 tahun ke atas atau berusia 18–39 tahun tetapi memiliki faktor risiko hipertensi, pemeriksaan tekanan darah disarankan dilakukan setahun sekali.
Bila Anda telah didiagnosis menderita hipertensi, lakukan pemeriksaan tekanan darah sesuai jadwal yang ditentukan oleh dokter. Anda juga dapat memeriksa tekanan darah secara mandiri menggunakan alat ukur tekanan darah yang dijual bebas.
Perlu diketahui, gejala yang telah disebutkan di atas tidak selalu terjadi pada setiap penderita hipertensi. Oleh karena itu, jangan menunda pemeriksaan tekanan darah sampai gejala muncul, karena bisa akan berakibat fatal.

07/06/2021

Faktor Risiko Hipertensi

Seiring bertambahnya usia, seseorang akan memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk mengalami hipertensi. Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko hipertensi yaitu:

1.Usia

2. Konsumsi makanan tinggi garam berlebihan.

3. Kelebihan berat badan atau obesitas.

4. Adanya riwayat keluarga dengan kondisi medis yang sama.

5. Kurang asupan buah dan sayuran,

6. Jarang berolahraga.

7. Mengonsumsi terlalu banyak makanan atau minuman yang mengandung kafein, merokok, minum alkohol

8. Stress yang tidak dikelola dengan baik

Meski demikian, risiko hipertensi dapat dicegah dengan mengubah pola hidup dan pola makan menjadi lebih sehat secara rutin. Penuhi asupan gizi tubuh seimbang, asupan cairan harian tubuh, dan berolahraga secara teratur.

04/06/2021

Hipertensi adalah istilah medis dari penyakit tekanan darah tinggi. Kondisi ini dapat mengakibatkan berbagai komplikasi kesehatan yang membahayakan nyawa sekaligus meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, bahkan kematian.
Tekanan darah bisa diartikan sebagai kekuatan yang diberikan oleh sirkulasi darah terhadap dinding arteri tubuh, yaitu pembuluh darah utama yang berada dalam tubuh. Besarnya tekanan ini bergantung pada resistensi pembuluh darah dan seberapa keras jantung bekerja. Semakin banyak darah yang dipompa oleh jantung dan semakin sempit pembuluh darah arteri, maka tekanan darah akan semakin tinggi.
Hipertensi dapat diketahui dengan rutin melakukan pemeriksaan tekanan darah. Setidaknya, orang dewasa dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan darah, termasuk tekanan darah setiap lima tahun sekali.
Penulisan hasil tekanan darah berupa dua angka. Angka pertama atau sistolik mewakili tekanan dalam pembuluh darah ketika jantung berkontraksi atau berdetak. Sementara itu, angka kedua atau diastolik mewakili tekanan di dalam pembuluh darah ketika jantung beristirahat di antara detaknya.
Seseorang bisa dikatakan mengalami hipertensi bila pembacaan tekanan darah sistolik pada pengukuran selama dua hari berturut-turut menunjukkan hasil yang lebih besar dari 140 mmHg, dan/atau pembacaan tekanan darah diastolik menunjukkan hasil yang lebih besar dari 90 mmHg

Website