YPI Tana Luwu Raya
Contact information, map and directions, contact form, opening hours, services, ratings, photos, videos and announcements from YPI Tana Luwu Raya, Community Organization, .
Surah Al-Infitar - Terbelah Surah Al Infitar adalah surah yang membahas tentang hari kiamat. Tujuan utama surah ini adalah untuk memberi peringatan agar manusia tidak larut dalam kegiat...
Tahfidz dari Makassar, selamat menyimak...
Surah Al-A'la "Yang paling tinggi" Surah Al-A'la memiliki keutamaan besar karena merupakan surah favorit Rasulullah SAW, sebagaimana ditulis Sayyid Quthb dalam Kitab Tafsir fi Zhilalil Quran (...
Detailpost - Akhirat Class University
http://koridor.xyz/detailpost/akhirat-class-university
koridor.xyz sumber foto :http://wartakema.com/ Catatan saya kali ini bukan tentang teknis menulis, melainkan hal lain dari menulis itu sendiri. Dalam rangkaian Wisuda Sarjana di kampus kami, Sekolah Tinggi
Detailpost - Hikmah Qurban : Berawal dari yang satu dan akan kembali ke Yang Satu p**a.
koridor.xyz Oleh : Ahmad Said Mengapa Nabi Ibrahim Alaihissalam disebut bapak monoteisme? Bukankah sudah ada nabi-nabi sebelumnya. Bukankah p**a semua nabi sesudahnya sampai nabi penutup adalah pembawa ajaran
GTV Indonesia News
Masjid unik ini ada di Palopo, Sulawesi Selatan, dibangun sejak tahun 1604 Masehi. Ditopang oleh sebuah kayu Cina gori raksasa. Dibuat dari batu cadas, putih telur, dan kapur siri. Ketebelannya dinding mencapai 94 cm membuat sejuk.
sesi setelah launching pendirian Yayasan Pendidikan Islam Tana Luwu Raya (Sandi Alya)
Karaeng Pattingalloang dan Kecintaannya terhadap Ilmu Pengetahuan
http://kalaliterasi.com/karaeng-pattingalloang-dan-kecintaannya-terhadap-ilmu-pengetahuan/
kalaliterasi.com Karaeng Pattingalloang dan Kecintaannya terhadap Ilmu Pengetahuan Desember 30, 2017Desember 30, 2017 Ilyas Ibrahim Husain The following two tabs change content below.BioLatest Posts Ilyas Ibrahim Husain Ilyas Ibrahim Husain, adalah nama pena dari Adil Akbar. Alumni Pendidikan Sejarah UNM ini lahir d...
Launching Pendirian Yayasan Pendidikan Islam Tana Luwu Raya (Sandi Alya), 22/1/2018 di Sekretariat Jl. Ahmad Razak No. 177 Palopo. Dihadiri beberapa Penasehat Sandi Alya diantaranya : Prof. HM. Sattu Alang, Brigjen Muslimin Akib, SE, MM, dan Dra. Hj. A. Hadrah Lampe, M.Si.
Detailpost - Sandi Alya, Launching Pendirian di Palopo
http://koridor.xyz/detailpost/sandi-alya-launching-pendirian-di-palopo
koridor.xyz Palopo, koridor.xyz - Selalu ada pesona anak (tidak) muda yang tekun menanti isyarat untuk berbuat. Sebut saja Sandi Alya. Lembaga ini terjaga dalam penghambaan kehidupan di dunia,
Persiapan Launching Pendirian Sandi Alya besok 22/1/2018
YPI Tana Luwu Raya's cover photo
Insya Allah Hari senin, 22 Januari 2018 Launching Pendirian Yayasan Pendidikan Islam Tana Luwu Raya (Sandi Alya), mohon do'anya...
Ikhtiar membangun Generasi Abad 21
Ada 14 permintaan anak yang mungkin tidak pernah mereka ucapkan:
*1. Cintailah aku sepenuh hatimu.*
*2. Jangan marahi aku di depan orang banyak.*
*3. Jangan bandingkan aku dengan kakak atau adikku atau orang lain.*
*4. Ayah Bunda jangan lupa, aku adalah fotocopy-mu.*
*5. Kian hari umurku kian bertambah, maka jangan selalu anggap aku anak kecil.*
*6. Biarkan aku mencoba, lalu beritahu aku bila salah.*
*7. Jangan ungkit-ungkit kesalahanku.*
*8. Aku adalah Ladang Pahala bagimu.*
*9. Jangan memarahiku dengan mengatakan hal-hal buruk, bukankah apa yang keluar dari mulutmu sebagai orang tua adalah doa bagiku?*
*10. Jangan melarangku hanya dengan mengatakan "JANGAN" tapi berilah penjelasan kenapa aku tidak boleh melakukan sesuatu.*
*11. Tolong ayah ibu, jangan rusak mentalku dan pemikiranku dengan selalu kau bentak-bentak aku setiap hari.*
*12. Jangan ikutkan aku dalam masalahmu yang tidak ada kaitannya denganku. Kau marah sama yang lain, aku imbasnya.*
*13. Aku ingin kau sayangi cintai karena engkaulah yang ada di kehidupanku dan masa depanku.*
*14. Berilah aku pendidikan agama, agar lepas tanggung jawabmu kelak, dan sebagai anak shaleh kita akan saling tarik menarik ke Surga*
SEMOGA BERMANFAAT, BAGI PARA ORANG TUA...
Hati hati mabuk cinta yang berbahaya
Ibnu Qayim Rahimahumullah berucap” Mahabbah atau cinta yang bermanfaat itu terbagi tiga : Mahabbatulloh (Cinta Kepada Alloh), Mahabbafillah (Cinta Karena Alloh) Dan Mahabbah atau cinta yang menghantarkan kita semakin mentaati Alloh dan menjauhi larangan-Nya.
Ibnu Qayim melanjutkan ucapanya ” Sedangkan Mahabbah atau cinta yang berbahaya juga terbagi tiga yaitu Mahabbah ma’Alloh ( Mencintai sesuatu disamakan dengan mencintai Allah), Mencintai sesuatu yang dibenci Alloh, dan Yang ketiga Cinta yang memangkas cinta seorang hamba kepada Allah.
YPI Tana Luwu Raya
Apa itu generasi “HOME SERVICE ?
Generasi “HOME SERVICE” adalah generasi yang selalu minta dilayani. Ini terjadi pada anak-anak yang hidupnya selalu dilayani oleh orangtuanya atau orang yang membantunya.
Mulai dari lahir mereka sudah diurus oleh pembantu, atau yang punya kekayaan berlebih diasuh oleh Babysitter yang setiap 24 jam siap di samping sang anak. Kemana-mana anak diikuti oleh babysitter. Bahkan sampai umur 9 tahun saja ada Babysitter yang masih mengurus keperluan si anak karena orangtuanya sibuk bekerja.
Anak tidak dibiarkan mencari solusi sendiri. Contoh kecil saja, membuka bungkus permen. Karena terbiasa ada babysitter atau ART, anak dengan mudahnya menyuruh mereka membukakan bungkusnya. Tidak mau bersusah payah berusaha lebih dulu atau mencari gunting misalnya.
Contoh lain memakai kaus kaki dan sepatu. Karena tak sabar melihat anak mencoba memakai sepatunya sendiri maka orang dewasa yang di sekitarnya buru-buru memakaikan kepada anak.
Saat anak sudah bisa makan sendiri, orangtua juga seringkali masih menyuapi karena berpikir jika tidak disuapi makannya akan lama dan malah tidak dimakan.
Padahal jika anak dibiarkan tidak makan, maka anak tidak akan pernah merasa apa namanya lapar. Dan saat lapar datang seorang anak secara otomatis akan memasukkan makanan ke dalam mulutnya.
Bagaimana dia akan belajar makan sendiri jika dia tidak pernah merasakan apa itu namanya lapar?
Bagaimana dia akan belajar membuat minuman sendiri jika dengan hanya memanggil ART atau babysitter atau orangtuanya saja minuman itu akan datang sendiri kepadanya.
Saya mengutip perkataan seorang Psikolog dari Stanford University, Carol Dweck, beliau menulis temuan dari eksperimennya dalam buku The New Psychology of Success, , “Hadiah terpenting dan terindah dari orangtua pada anak-anaknya adalah tantangan”.
Tapi beranikah semua orangtua memberikan hadiah itu pada anak?
Faktanya saat ini banyak orangtua yang ingin segera menyelesaikan dan mengambil alih masalah anak, bukan memberikan tantangan.
Saat anak bertengkar dengan temannya karena berebut mainan, orangtua malah memarahi teman anaknya itu dan membela sang anak.
Ada p**a yang langsung membawanya p**ang dan bilang, ”udah nanti Ibu belikan mainan seperti itu yang lebih bagus dari yang punya temanmu..gak usah nangis”.
Padahal Ibu tersebut bisa mengatakan, “Oh kamu ingin mainan seperti yang punya temanmu ya?
Gak usah merebutnya sayang… kita nabung dulu ya nanti kalau uangnya sudah cukup kita akan sama-sama ke toko mainan membeli mainan yang seperti itu”.
Ada tantangan yang diberikan pada anak bahwa untuk mendapatkan sesuatu yang dia inginkan maka dia harus berusaha.
Dalam keseharian Generasi “HOME SERVICE “ semua pekerjaan rumah tangga tak pernah melibatkan anak. Saat anak membuat kamarnya berantakan langsung memanggil asisten untuk segera merapihkan kembali.
Anak menumpahkan air di lantai, di lap sendiri oleh Ibunya. Anak membuang sampah sembarangan, dibiarkan saja menunggu ART menyapu nanti.
Dalam hal belajar saat anak sulit belajar, orangtua telpon guru les untuk privat di rumah.
Generasi inilah yang nantinya akan melahirkan orang dewasa yang tidak bertanggungjawab.
Badannya dewasa tapi pikirannya selalu anak-anak, karena tak pernah bisa memutuskan sesuatu yang terbaik buat dirinya.
Sekolah yang carikan orangtua.
Rumah yang belikan orangtua,
Kendaraan yang belikan juga orangtua. Giliran berkeluarga yang mengasuh anak dan jadi pembantu di rumahnya juga ya si orangtuanya.
Kasian banget ya…sudah modalin banyak ternyata orangtua tipe begini hanya akan berakhir jadi pembantu di rumah anaknya sendiri.
*Ajaklah anak bermain pada tujuh tahun pertama, disiplinkanlah anak pada tujuh tahun kedua dan bersahabatlah pada anak usia tujuh tahun ketiga.”*_
Untuk anak usia 7 sd 14 tahun mulailah mendisiplinkannya., belajar mengerjakan PR sep**ang sekolah, menyiapkan buku untuk esok pagi, membantu mencuci piring yang kotor, menyapu halaman rumah dll. Apabila anak umur 7 sd 14 tahun itu tidak melakukan kewajibannya maka perlu diingatkan agar dia menjadi terbiasa dan disiplin.
Untuk anak usia 14 sd 21 tahun maka orangtua perlu menolong anak untuk belajar bagaimana menggunakan waktunya, dan mengajari anak tentang skala prioritas.
Anda yang sudah menjadi orangtua pasti merasakan bagaimana seorang Ibu harus membagi waktunya yang hanya 24 jam itu untuk bisa mengelola sebuah rumah tangga. Pekerjaan yang tiada habisnya.
Karena itu sebelum anda menjadi depresi sendirian, maka libatkanlah anak anak dalam pekerjaan rumah tangga.
Faktor terpenting dalam meniadakan GENERASI “HOME SERVICE" adalah peran ayah dalam mengerjakan perkerjaan rumah tangga.
Di Indonesia masih banyak suami yang tidak mau terlibat dalam pekerjaan rumah tangga. Seakan-akan pekerjaan rumah tangga seperti mencuci, menyetrika, mengepel dll itu adalah aib buat seorang suami. Padahal keikutsertaan para ayah dalam pekerjaan rumah tangga, berpengaruh positif terhadap keharmonisan keluarga.
Buat saya, suami yang mau melakukan pekerjaan rumah tangga itu lebih macho dan ganteng dari actor sekaliber Brad Pitt atau Jason Statham.
Jadi sudah siapkah keluarga anda meniadakan GENERASI “HOME SERVICE?” Yuk kita sama sama mulai dari sekarang demi kebaikan dan masa depan anak-anak kelak.
Semoga bermanfaat.
NILAI SEBUAH ILMU
Pengetahuan dan pemihakan kita saat ini mungkin dapat dikatakan berada dalam zona perang. Dalam situasi saat ini hanya ada 2 hal yg dpt dilakukan yaitu menjaga identitas muslim yg kokoh serta tetsp terlibat dlm pembangunan pendidikai & budaya.
Ada banyak jalan yang akan dituju. Meski banyak memilih jalan peradaban yang dengan bangga dapat mengalahkan yang kuat. Tapi jalan peradaban yang mampu menyadarkan yang lemah, menjadi celag peluang dan terbuka lebar.
YPI Tanah Luwu Raya coba berjuang menciotakan keseimbangan baru.