Mutya Audya Putri
Fansbase Lovers
Yang selalu bilang "iya, bsok aku diet kok"
Kenapa seseorang istri bisa terlihat lebih muda dari usia nya? Karena dia tak mau memikirkan apa yg ada dalam hp pasangan nya , tak kepo dan curigaan , tak juga takut untuk di curigain, anda menikah bukan untuk di mata -matai , hidup berjalan apa ada nya ..mengalir seperti air ..
Jika tak ada uang tak mesti cemberut , itu hanya akan membuat garis2 ketuaan terlihat semakin jelas , cukup baca buku trus tidur , atau telp teman yg punya selera humor tinggi niscaya anda akan lupa semua nya hahaa
Jika suami anda jauh kerjanya , pulang jarang2 tak perlu curiga jika dia online seharian di fb atau sosmed lain , dia punya sahabat dari SD sampai kuliah, saudara dll , berfikir positif saja hidup tak mesti di hantuin oleh rasa curiga , anda itu ibu rumah tangga bukan detektif .
Jangan s**a ikutan arisan banyak2 , atau hutang bayar cicilan lain nya , anda pasti akan kefikiran terus takut tak bisa bayar , hidup lah sesuai isi dompet suami .
Rajinlah merawat diri dan berolah raga , murah kok anda tak mesti ke salon atau ke tempat gym yg mahal , di sekitar rumah dan di rumah semua bisa di lakukan, asal ada niat dan kemauan , inti nya jangan s**ak pelihara sifat pemales .
Tak perlu oplas atau filler wajah itu tak bisa bertahan lama , palingan 6 bulanan anda mesti balik lagi ke dokter kecantikan , biaya nya wow mehong sekali, iya kalau lakik banyak duwit kalau pas engga ? tuh muka tambah acak2 kan , malah nambah kelihatan tua , karena kudu di suntik2 dan ditusuk2 ulang, belum lagi efek jangka panjang , logikanya zat kimia di mas**an ke tubuh pastilah ada efek negatifnya sampai kapan begitu terus ? kayak orang sudah kecanduan morfin ..🤣
Jika tak punya pembantu di rumah malah lebih baik , seluruh tubuh anda bisa bergerak bebas di jamin peredaran darah lancar mulai dari atas sampai bawah , nih ketika pembantu nya tak balik lagi dah kayak tsunami kecil , ngeluh terus kayak nenek-2 kehilangan daun sirih 😂
Jika suami tak bergairah di tempat tidur , jangan di fikir dia tak perhatian atau tak cinta lagi , bisa saja lagi capek habis kerja seharian, anda lah yg melakukan serangan balik jangan s**a menunggu kayak patung manekin di depan toko baju atau gedebok pisang , pasrah ajah terus sampai tua... hahhaha
Jangan iri melihat kebahagiaan orang , kita tak tahu rumah tangga nya seperti apa , bisa jadi tak seperti gambaran yg terlihat , cukup bahagia jadi diri sendiri, dan perbanyak lah bersyukur .
copas dari : Sing Lovers
Pintar sekali adek ini melukis ❤️❤️❤️
😇🖤
Resep Es Dawet
Bahan :
50 gram tepung sagu aren
75 gram tepung beras
600 ml air
1 sdt garam
700 gram es serut kasar
Bahan sirop
300 gram gula merah, sisir.
2 lembar daun pandan
250 ml air
1/4 sdt garam
5 buah nangka, potong panjang
Bahan kuah santan
500 ml santan dari 1/2 butir kelapa
2 lembar daun pandan
1/4 sdt garam
Cara membuat es dawet gula merah
Cendol: Larutkan tepung beras, tepung sagu di dalam air dan garam. Masak sambil diaduk sampai meletup-letup dan kalis. Tuang adonan ke dalam cetakan cendol. Tekan di atas baskom yang berisi air es. Saring cendolnya, sisihkan.
Sirop gula merah: Rebus gula merah, air, daun pandan, dan garam di atas api kecil sampai kental. Tambahkan nangka, aduk rata.
Kuah santan: Rebus bahan kuah santan sambil diaduk sampai mendidih dan matang.
Sajikan es dawet gula merah dengan es batu biar lebih segar 😍
Siapapun yang menulisnya, Terimakasih karena telah mampu membuat saya terharu... 😢😢😥😥😭😭😭
Mak......
Sudah dua tahun ini emak ikut tinggal di rumahku, emak yang sudah sepuh dan berusia tujuh puluh tahun lebih. Dulu emak tinggal berdua dengan bapak di desa, tapi semenjak bapak pergi mendahului emak, aku gak tega meninggalkannya sendirian, kuajak emak ke rumahku di kota.
Awalnya mas Ardi, kakak tertuaku sempat mengajak emak tinggal bersamanya tapi gak lama karena istrinya keberatan dengan emak yang makin hari makin rewel dan banyak maunya.
"Mbakmu kadang sudah nahan hati dengan kelakuan emak, Dik, cerewetnya minta ampun," keluh mas Ardi ketika mengantar emak ke rumahku.
Semakin senja tingkah emak seolah melampiaskan rasa ketika muda dulu. Emak dahulu terlalu menurut pada bapak dan gak pernah ada maunya, sekarang ketika tua rasa yang dahulu ia tahan dengan mudah ia ungkapkan.
"Nasi goreng pakai bumbu instan kayak gini gak enak."
"Pakaian jangan di-laundry, gak bersih, enak nyuci sendiri."
"Anakmu itu jajan terus, gak sehat entar batuk."
"Untuk apa beli hiasan dinding, buang-buang uang."
"Kalau hari Minggu jangan kesiangan, jangan pemalas."
Setiap hari, selalu saja omelan emak mewarnai hari-hariku. Ketiga anakku kadang kena sasaran ocehan emak, ada-ada saja yang salah di matanya.
"Dengarkan saja, Dik, gak usah diladeni, wajar orang tua," nasehat suamiku ketika aku mengeluhkan sikap emak yang kadang menjengkelkan.
"Kadang aku emosi juga, mas, kalau lama-lama kayak gini."
Suamiku tersenyum dan mencubit pipiku. "Alhamdulillah kita masih diberi nikmat merawat orang tua, jangan sampai kelak kita menyesal ketika dia sudah tiada."
Aku bergeming, benar juga.
***
Hari Senin pagi, suamiku masih dinas di luar kota, kebetulan yang bantu di rumah terlambat datang. Anak-anak rewel, mandi pun harus ribut, sarapan mesti berantem dan pakai seragam lambatnya setengah mati.
"Ayo, Nak, buruan entar mama terlambat," ucapku gusar. Jam delapan pagi ini ada rapat di kantor.
Semalam aku gak enak badan, batuk dan pilek mungkin kecapekan karena sudah tiga hari begadang mengerjakan laporan.
"Nak, cangkul kita dimana ya?" tanya emak ketika aku sedang memakaikan sepatu si bungsu.
"Gak tahu, Mak, tanya Bi Inah saja di belakang," jawabku. Ada-ada saja emak ini, dikala orang sibuk pagi-pagi dia sibuk nanyain cangkul.
"Kata Bi Inah dia gak tahu," ucap emak lagi.
"Cari di belakang, Mak," jawabku kesal. Apa mendesaknya coba mencari cangkul di jam genting seperti ini.
"Aisyah ayo nak buruan." Aku memanggil putriku yang dari tadi tak keluar kamar. Waktu semakin bergerak meninggalkan angka tujuh, aku semakin gelisah.
"Bentar, Ma, masih nyari buku PR semalam, gak ketemu," jawab Aisyah.
"Mama tunggu lima menit, adikmu sudah di mobil semua. Kalau kamu belum keluar kami tinggal."
"Nak, kamu cari dulu cangkul, toh kamu belum pergi," ucap emak gusar.
Aku bergeming, malas menanggapi emak.
"Nak, ingat dulu dimana kamu naruh cangkulnya." Emak mendesak, raut wajahnya pun terlihat kesal.
Aisyah putriku berlari keluar rumah, ia segera masuk ke mobil.
"Aku dan anak-anak berangkat ya, Mak." Aku mengambil punggung tangan emak dan menciumnya cepat.
Emak menarik lenganku, "cari dulu cangkulnya," ucap emak.
"Entar sore ya, Mak. " Aku tersenyum, berusaha sabar.
"Emak mau sekarang!" Emak membentak.
"Mak, aku ini sudah terlambat, hari ini ada rapat, kalau persentasiku gagal bisa gawat. Emak jangan buat masalah d**g, untuk apa coba nanya cangkul sekarang? Wajar saja kalau istri mas Ardi gak betah sama emak kalau rewel kayak gini." Aku beranjak meninggalkan emak, masuk mobil dan membanting pintunya. Kesal.
Sekilas kulihat emak terdiam dengan mata yang berkaca.
Jantungku berdetak cepat seolah ada yang mengejar, napasku terasa sesak dan kedua mataku memanas. Baru kali ini aku membentak emak, sebelumnya aku berhasil menahan diri dari kerewelan emak namun kesabaran ada batasnya. Meledak sudah amarah ini.
"Mama jangan kasar gitu d**g sama nenek," ucap Aisyah putriku.
Aku diam.
"Biasanya kan mama sabar," Yusuf putra keduaku menimpali.
"Nenek bilang dulu waktu kecil mama orangnya rewel, kalau nanya gak bisa stop, tapi nenek s**a. Itu artinya mama pintar kata nenek. Terus mama juga orangnya kalau ada mau gak bisa ditunda dan nenek bilang itu bagus artinya mama orangnya gigih." Aisyah berkata pelan.
Aku bergeming kehilangan kata-kata. Anakku benar, bukankah sifat emak dan aku kini sama? Kami sama-sama rewel, banyak maunya, selalu gigih bila ada keinginan tapi hanya ada satu yang membedakan. Emak menganggap sikapku ini sebagai sebuah anugrah dan dengan senang hati menerimanya, tapi aku? Dengan mudah aku menganggap emak sebagai beban.
Tak ada pembicaraan lagi di mobil hingga ketiga anakku turun dan masuk ke gerbang sekolah, ketiganya melambaikan tangan dengan mata yang juga berkaca. Emak yang bagiku rewel itu adalah kesayangan bagi putra putriku.
Aku menepuk setir mobil berkali-kali, sepuluh menit lagi pukul delapan, bila memacu kendaraan dengan cepat maka aku masih bisa ke kantor tepat waktu. Tapi ada yang mengganjal di hati, sebuah rasa berjudul penyesalan.
Baru dua tahun emak di rumah, emak pun tak sakit-sakitan, masih bisa makan, minum dan membersihkan diri sendiri, hanya sedikit rewel saja. Tapi aku, anak yang telah sembilan bulan dikandungnya, dua tahun disusui, belasan tahun dirawat dan disekolahkan hingga akhirnya menikah pun masih tetap menyusahkan. Begitu mudah aku menganggap emak sebagai beban.
Tubuhku bergetar dengan napas yang tersendat, tumpah sudah air mata ini. Emak.
***
Aku segera memarkirkan mobil di garasi dan berlari ke kamar emak. Persetan dengan rapat dan persentasi, aku harus segera memohon maaf emak. Paling-paling pekerjaanku akan diambil alih oleh teman kantor dan tahun ini gak dapat bonus. Itu gak penting, hati emak lebih berharga dari apapun, tak kan kubiarkan retak dan hancur.
Kedua mataku menyisir kamar emak yang kosong. Kemana emak? Aku berlari ke dapur.
"Mana emak, Bi?" tanyaku pada Bi Inah yang sedang mencuci piring.
"Di halaman belakang, Bu, entah lagi apa tapi kayaknya dari tadi ngucek-ngucek mata terus kayak nahan nangis gitu."
Segera aku ke halaman belakang rumah dimana banyak tanaman emak tumbuh subur. Emak sedang menggali sesuatu dengan pisau kecil ketika aku menghampirinya.
"Lagi apa, Mak?" tanyaku.
Emak menoleh dan tersenyum. "Gak ngantor?"
Aku menggeleng, "gak enak badan," bohongku.
"Emak tadi mau minta cangkul buru-buru karena mau gali jahe merah ini. Semalam emak dengar kamu batuk gak berhenti jadi emak mau buat wedang jahe biar bisa kamu minum sebelum berangkat kerja makanya tadi emak buru-buru." Emak masih menggali tanah dengan pisau kecil.
Aku bergeming.
"Mak gak berani pakai pisau dapur kamu, kan pisau mahal nanti rusak kalau kena tanah makanya tadi cari cangkul."
Ah bodoh, apa ini, dadaku kian sesak.
"Untung ketemu pisau kecil ini, peninggalan bapakmu dulu, ini emak sudah dapat banyak jahenya." Emak menunjukkan lima ruas jahe merah di telapak tangannya. Ia beranjak dan tersenyum. "Kamu istirahatlah, nanti wedang jahenya emak antar ke kamarmu. "
Ya Allah, ya Allah, berkali aku menyebut nama-Nya. Duhai hati alangkah mudah syetan merasuki diri, betapa rapuh pertahanan diri, durhakalah aku yang telah melukai hati wanita baik ini.
Aku segera berlari dan memeluk tubuh kurus emak. "Maafkan aku, Mak, maafkan, aku salah sudah membentak emak. "
Emak memegang pundakku dan tersenyum. "Gak apa." Emak kembali memelukku dan menepuk pundakku. "Istirahat lah, kamu lelah," bisik emak.
Setiap orang tua akan sangat bahagia menghabiskan waktu merawat anaknya namun sebaliknya tak semua anak memiliki ketulusan dalam merawat orang tuanya walau hanya hitungan tahun.
Itulah ibuku ibumu ibu kita
Ingat mak,karena belum sempat membahagiakan beliau😭😭😭
🥰 Resep Masakan Keluarga 🥰
Resep Kue Balok Lumer Enak Lembut.
150 gr tepung terigu
100 gr dark cokelat, serut
2 sdm minyak goreng
3 sdm margarin
1 butir telur
1 sdm susu bubuk
1 sdm coklat bubuk
2 sdm gula pasir
1/2 sdt sp
1/2 sdt baking powder
1/2 sdt vanila bubuk
1/2 sdt garam
Cara Membuat :
Lelehkan margarin dan dark coklat, aduk rata hingga tidak bergerindil, sisihkan
Kocok gula, telur, vanili, sp dan garam hingga mengembang
Ayak rata tepung terigu, susu bubuk, coklat bubuk, dan baking powder
Campurkan minyak dan adonan telur ke dalam lelehan coklat, aduk rata. Lalu tuang sedikit demi sedikit tepung ke dalamnya, aduk rata.
Siapkan cetakan, lapisi dengan sedikit margarin dan tuang adonan secukupnya. Panggang dalam oven kurang lebih 5 menit atau cek permukaan kue apakah sudah merekah. Jangan terlalu lama memanggang jika ingin bagian tengahnya lumer.
Kue balok lumer siap dinikmati hangat, bisa juga dinikmati dingin.
Selamat mencoba😇
11 Tahun Persahabatan 🤔🤔
Kalau Suami tiba tiba lapar tengah malam Kalian para istri bangun bikin masakan atau Lanjut tidur lagi🤭😁
Hhhmmm...🤔🤔
Tetaplah menjadi diri sendiri !!!
Jenis-jenis kue brownies dari berbagai negara....
Seorang suami menceraikan istrinya karena foto ini. Temukan penyebab si suami menceraikan istrinya🤣🤣🤣
Ciri-ciri suami menjaga istrinya
1. Jarang bawa-bawa istri jalan
2. Photonya nggak s**a dibuat Status
3. Nggak s**a dikenalin Keteman,
4. Disuruh diam dirumah.
Oo Dhe
Bahagia nya istri
Aku bilang mau masakin apa yah he dia bilang gx usah masak.. Ntar masak sndri aja😄
😂😂😂 ada bener nya juga
Hahaaa🤣🤣🤣🤭
Cowok memang kek gitu 🙄🤣🤣
Rata rata
😂🤣🤭🤭🤭
Wow... Ini fyp malah di IG 🤣🤣🤣
Es cendol 🤤
Sederhana, tapi belum tentu semua orang pernah melakukannya