Ruang Raung

Ruang Raung

Menulis adalah caraku merayakan kesepian.

18/01/2023

EPILOG

Pada akhirnya, kita telah sampai pada ujung epilog. Aku sudah melewati banyak garis terlemah hingga titik terlelah untuk dapat mengartikanmu.

Aku memilih kata menyerah dan mundur dari raut keadaan sebagai kalimat terakhir yang dapat terlontar dari bibir ini yang tak piawai dalam hal menyembunyikan. Sebab barangkali, kau benci dengan sebuah pesan basa-basi yang tak lebih dari sampah bagi seluruh anggapanmu.

Kau boleh saja muak, namun satu yang pasti; cinta adalah apa yang disebut dengan rasa saling. Dan kelak kau akan mengerti mengapa Tuhan menciptakan jurang perpisahan ini di tengah bahagia yang masih ingin tetap menyala.

Kita telah sama-sama patah. Aku telah keliru dalam memulai kembali langkah yang sebelumnya sempat terputus. Kisah kita hanya mampu bertahan sejauh ini dan tak mungkin lagi amerta.

Adalah hal yang indah untuk bisa memilikimu. Namun aku seperti lahir sebagai orang lain dan lupa cara menjadi diri sendiri jika kita masih berdiri pada jalan yang sama.

Kau dengan seluruh pradugamu. Aku dengan segala kepasrahanku. Kita memang tak mungkin bisa untuk mengubah karakter seseorang. Tetapi cinta dapat menyatukan keduanya jika mampu saling menerima; dan perpisahan takkan kembali hadir sebagai tamu yang tak diundang.

Aku sudah berupaya membangun arti dari kata "kita" dengan sedewasa mungkin. Namun rasa-rasanya, aku tak pernah terlihat oleh dalamnya sorot matamu. Seperti ada dan tiada--aku tak cukup berarti untuk kau anggap dengan sepenuhnya.

Kesabaran apa lagi yang kau inginkan?
Bahagia mana lagi yang kau angankan?
Cinta tak serumit seperti keras kepalamu.
Pun kasih takkan tumbuh dengan seangkuh itu.

(Januari, 2023)

-Deni Hamdani |

31/03/2022

CINTA YANG SEMPURNA

Entah berapa banyak kesalahan yang mungkin telah lama terberai. Namun cinta yang sempurna selalu akan tumbuh dengan sebuah ketulusan. Meski dari diri kita sama-sama tak pernah mampu untuk dapat sedikit melipat jarak.

Aku mencintaimu dan akan selalu terus seperti itu. Bukan hanya di hari ini--kelak; bahkan hingga menua dan usia kita telah sama-sama habis direnggut oleh sang takdir.

Aku tidak cukup pandai menjadi seseorang yang dapat menghadiahimu banyak hal. Atau setidaknya membuatmu bahagia dengan segenap kesederhanaan yang kumiliki.

Aku hanya punya cinta yang terlahir begitu sederhana dan bahkan mungkin terlihat monoton bagi kepala mereka; atau mungkin tampak sepele, atau mungkin biasa saja dan pantas untuk direndahkan.

Namun terlepas dari segala, cinta yang sempurna tidak pernah hadir dengan adanya alasan. Sebab aku lebih memilih untuk memperbaiki segalanya denganmu, dibanding harus mengulang cerita yang baru dengan tubuh orang lain.

Maret, 2022.

-Deni Hamdani |

22/02/2022

Tidak perlu kebanyakan diumbar. Dewasalah dengan semestinya.

19/02/2022

Sebab ego mengalahkan segalanya.

Want your establishment to be the top-listed Arts & Entertainment in Subang?
Click here to claim your Sponsored Listing.

Category

Art

Telephone