AlahHom

Kamo bukan penikmat harta ureung syik

Kehebatan Sosok Pahlawan Wanita Dari Aceh MALAHAYATI

Almarhum Munir berbicara tentang langkah yang harus di lakukan oleh Indonesia untuk menyelesaikan konflik di Aceh

300 anggota brimob keteteran melawan 18 anggota gam

Penjelasan hukum mengenai motor yang terbakar di tempat parkir salah satu tempat wisata yang ada di Aceh Utara

Bek gadoeh Pike keu gaji. Syari'ah Islam Hana so pako lee

Aceh vs Korea

Nasehat untuk yang berumah tangga

Sekedar hiburan

Kekompakan rakyat Aceh di perantauan

kondisi Aceh sekarang menurut Teungku kasem

pemuda Aceh mengibarkan bulan bintang di pertandingan real Madrid

Meunyo Hana le JKA, Ureung Aceh meunyo Meu ubat suwah yak rajah (Apa Karya)

surat terakhir sultan Aceh kepada sultan Turki Utsmani

Laot Aceh timu

Komite Peralihan Aceh (KPA) Pusat menegaskan akan mengibarkan Bendera Bintang Bulan apabila Polda Aceh tidak menghentikan kasus makar yang menjerat mantan mantan Panglima GAM Wilayah Pase Zulkarnaini atau yang kerap disapa Tgk Ni.

Hal itu disampaikan Jubir KPA Pusat Azhari Cage usai melakukan pertemuan dengan Panglima Wilayah KPA se-Aceh di Kantor Banda Aceh, Senin (28/11/2021).

"Kalau kapolda masih tetap mengatakan kasus itu adalah kasus makar, maka kita (panglima KPA se-Aceh) akan kibarkan Bendera Bintang Bulan di Aceh," kata Cage kepada wartawan.

Cage menjelaskan persoalan bendera sudah jelas tercantum dalam Undang-undang Pemerintah Aceh dan disahkan dalam qanun dan sesuai dengan regulasinya.

Bahkan dalam perjalannya, kata Cage, Qanun Bendera Aceh tidak pernah dicabut oleh Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) maupun Gubernur Aceh sebagai pimpinan tertinggi di Aceh.

"Oleh karena itu tidak ada alasan Polda Aceh mengatakan siapa yang mengibarkan Bendera masuk dalam kasus makar," tegasnya.

Menurut Cage, Kapolda juga telah salah dalam mengartikan kasus makar. Menurutnya, kasus makar yang disebutkan untuk Bendera Bintang bulan hingga kini tidaklah beralasan.

"Coba lihat qanunnya jelas, undang-undangnya jelas, perjanjian Helsinki (MoU) juga jelas. Kalau tidak percaya coba dibuka kembali lembaran Qanun Aceh Nomor 3 tahun 2013, lalu apa alasannya Polda menyebutkan itu kasus makar," ujarnya.

Untuk itu, pihaknya meminta Kapolda Aceh menghentikan kasus yang menjerat mantan Ketua KPA Wilayah Pase tersebut.

"Kalau mau tangkap, tangkap Gubernur dan DPRA, karena ini masih sah secara hukum dalam Qanun Aceh," katanya.

Artikel Beritakini

Semoga saudara saudara di Maumere NTT di lindungi dari bencana

Jembatan Seuneubok Aceh. Peureulak, Aceh timur

beginilah cara Rasullullah membaca surat Al Fatihah

Muhasabah diri sendiri

Pemuda Aceh yang suaranya mirip penyanyi india

Resepsi pernikahan pria asal Amerika yang nikahi gadis Aceh timur

Molod di aceh

LHOKSUKON - Warga Gampong Bate VIII, Kecamatan Simpang Kramat, Aceh Utara dibantu mahasiswa memblokade akses jalan PT Satya Agung di desa itu pada Senin (15/11/2021), aksi itu sebagai reaksi belum terpenuhi harapan warga soal sengketa lahan dengan perusahaan perkebunan swasta itu.

Warga dan mahasiswa yang tergabung dalam Front Perjuangan Rakyat Batee VII Menggugat (FPRBM) membangu tenda dan membentang spanduk untuk menutup jalan tersebut yang kerap dilalui mobil dan truk operasional PT Satya Agung.

Kadus Gampong Batee VIII, Ahmad mengatakan blokade jalan merupakan bentuk kekecewaan terhadap pemerintah yang tidak mau peduli akan permasalahan yang sedang dihadapi warga.

Terbukti sampai saat ini DPRK dan Pemkab Aceh Utara belum menyikapi persoalan sengketa lahan tersebut. "Sebelumnya kami sudah demo di gedung DPRK Aceh Utara, menuntut agar pihak BPN mengukur ulang batas wilayah gampong kami di kilometer VIII, selain itu juga kami menuntut untuk pihak PT Satya Agung menghentikan proses garap lahan sebelum sengketa lahan selesai," ucap Ahmad. Katanya lagi, pemerintah terkesan tidak peduli dengan permasalahan yang sedang dihadapi warga.

haji Uma

Peran ulama dalam perbaikan politik aceh

MasyaAllah....
Sebuah kebanggaan bagikita semua masyarakat aceh

Kruseumangat

Bangga jeut keu ureung aceh karena tarian geutanyoe ka mendunia

Semoga beujeut keucontoh untuk generasi Aceh ukeu

Merinding, Meski Diserang Rudal Presiden Afganistan Tetap Melanjutkan Shalat

TEMBAKAN ROKET MENEROR WARGA AFGANISTAN SAAT SHALAT IED

Tiga roket ditembakkan ke arah Istana Presiden di ibu kota Afghanistan, Kabul, Selasa (20/7/2021) usai salat led dan menjelang pidato Presiden Ashraf Ghani.

Presiden Ashraf Ghani tak bergeming dan tetap melanjutkan solat.

Kelompok ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini.