Halo Desain

Seperti halnya alat suntik bagi dokter, gitar bagi pemusik, dan kamera bagi fotografer, software grafis juga hanyalah suatu alat bagi desainer.

Oke, penguasaan software memang penting bagi seorang desainer. Itu tak perlu diragukan. Namun, disamping menguasai alatnya, desainer juga memiliki kewajiban menguasai ilmunya. Desainer yang menguasai alat tanpa menguasai ilmu seperti halnya dokter yang menyuntik pasien tanpa mengetahui larutan apa yang ada di dalam alat suntiknya.

Intinya, penguasaan alat harus berbanding lurus dengan penguasaan ilmu. Titik.

Kebanyakan desainer tuh emang gini. Setelah selesai proyek, kalo karyanya dianggap kurang memuaskan (karena lebih mengalah pada selera klien), karyanya pasti cuma jadi fosil. Cuma disimpen buat jadi arsip. Malu kalo dipamer-pamer. Lebih parah lagi, ada juga yang langsung dihapus. Menuh-menuhin kapasitas hard disk katanya....
:))

Art is like ma********on. Design is like s*x. --Colin Wright

Saat harga harus bersanding dengan kualitas....

Calon Klien : "Mas, tarif desain logonya berapa yah?"
Desainer : "100, Pak..."
CK : "100 ribu?"
Desainer : "100 juta, Pak..."
CK (syok) : "100 juta rupiah?! Gambar gitu doang kok mahal amat?! Ente mau naik haji?!!"
Desainer : "Bukan 100 juta rupiah, Pak. Tarifnya 100 juta dolar kok..."
CK : $!@ #%^!!!

=====

Catatan: Harus dipahami, tarif tersebut bukan hanya soal desain logonya, tapi juga termasuk biaya saat proses rebrandingnya. Meski harus diakui, tarif desain logonya saja memang sudah tergolong sangat tinggi...

Goers merupakan sebuah aplikasi mobile yang memberikan berbagai informasi seputar agenda kegiatan yang sedang berlangsung atau akan digelar di Jakarta. Saat ini, Goers yang berada di bawah naungan PT Sanraya Adi Nattaya, sedang membuka lowongan kerja untuk beberapa posisi, termasuk desainer grafis.

Minat buat melamar dan tergabung bersama tim startup keren Goers? Silakan baca informasi lengkapnya di sini: http://www.halodesain.com/2015/07/lowongan-desainer-grafis-goers.html

Seharusnya, suatu penghargaan berbanding lurus dengan kualitas yang ditawarkan....

Ide itu murah, jika hanya sekadar ide yang tak direalisasikan. Ide menjadi mahal, saat mampu diwujudkan....

Seandainya Comic Sans bisa bicara... dia pasti bakal protes gara-gara dihina terus oleh mayoritas desainer....
:D

Curhat desainer edisi 'Sedih Itu Adalah'....
Ada yang pernah ngalamin?
:)

Kebiasaan buruk (sebagian) desainer...
:P

Lomba Desain Logo Parangtritis Techno Park [DL 1 Agustus 2015] http://buff.ly/1Me9TTm |

Oke, setiap desainer pasti ingin dihargai secara layak. Masalahnya, ketimbang terus-terusan ngeluh soal penghasilan tapi terus diam aja, bukannya lebih baik terus ningkatin skill dan memperbaiki attitude kita? Dengan skill dan attitude yang baik, kemungkinan kita untuk lebih dihargai akan semakin besar...
:)

Pas ditanya soal pembayaran... tiba-tiba ngilang!
Krik... krik....
Karena itulah, Haders, biasakan untuk membuat surat kontrak kerja sebelum memulai proyek...
(y)

Ngalamin kejadian kayak gini tuh... pedih, sodara-sodara!

Sebagus apa pun suatu produk atau jasa, tetap akan sia-sia jika tidak ditunjang dengan promosi yang baik. Ini berlaku p**a bagi desainer komunikasi visual, khususnya yang berstatus sebagai freelancer. Sekeren apa pun skill dan karya kita, bukankah akan percuma jika tidak mampu menjualnya? Buat apa skill dan karya kita, jika tidak ada orang yang tahu?

Di sinilah peran strategi promosi. Melalui strategi yang tepat, bisnis desain kita akan mampu meraih kesuksesan. Bukan hanya sekadar membuat nama kita dikenal, namun juga mampu membuat kita mendapatkan kesempatan untuk mencapai target pesanan pengerjaan proyek.

Pada kesempatan kali ini, HaloDesain akan mencoba berbagi informasi mengenai cara efektif dalam mempromosian produk. Inilah 20 Tips Promosi Bagi Freelance Designer yang bisa dicoba untuk jasa desain kita: http://buff.ly/1HqHbt6

Mengapa lowongan kerja sebagai desainer grafis selalu mencantumkan syarat yang terkesan berlebihan, khususnya yang berkaitan dengan penguasaan software? Desain grafis bukan kolektor software!

Lebih baik tolak tawaran proyek jika tarifnya memang tidak sesuai. Itu lebih baik ketimbang diterima, tapi ujungnya malah ngeluh dan terus aja ngedumel.

Gimana kalo kita tetep pengen nerima proyek itu? Silakan saja. Namun, tetap berikan yang terbaik, tak peduli berapa pun tarifnya. Jangan mengerjakan proyeknya setengah hati hanya karena tarifnya yang terlalu murah. Jangan p**a mengeluh. Ingat, desainer hebat harus punya sikap yang sama hebatnya.

Apa itu logo generik? Logo generik adalah logo yang dibuat dari elemen-elemen yang terlalu sering digunakan. Logo generik biasanya tidak memiliki keunikan dan sangat lemah secara konsep. Beberapa desainer bahkan menganggap logo generik sebagai logo yang miskin kreativitas.

Mengapa miskin kreativitas? Seperti apa contohnya? Yuk, baca penjelasan lengkapnya di sini: http://www.halodesain.com/2015/06/logo-generik.html

Design brief merupakan gambaran awal suatu proyek desain yang merupakan kesepakatan antara desainer dan klien, agar desain yang dihasilkan mampu memberikan solusi yang tepat.

Dalam konteks pembuatan logo, design brief akan membantu klien menentukan sasaran yang diinginkan dalam proyek pembuatan logo itu sendiri. Selain itu, design brief juga menolong desainer untuk mengetahui segala informasi mengenai bisnis klien, sehingga logo yang dihasilkan mampu menjadi identitas yang kuat dan tepat bagi bisnis tersebut.

Haders, pernah merasa bingung saat mendapatkan proyek desain logo soal detail design brief-nya? Tulisan berikut ini mungkin akan memberi gambaran soal pertanyaan-pertanyaan apa saja yang harus ada dalam sebuah brief: http://www.halodesain.com/2015/07/design-brief-proyek-desain-logo.html

Dari sekian banyak redesain logo yang diluncurkan pada semester pertama 2015, ada beberapa di antaranya yang cukup menyita perhatian publik. HaloDesain mencoba mengumpulkan proyek-proyek redesain yang menyita perhatian publik ini, dan mengumpulkannya sebagai proyek redesain terpopuler.

Logo perusahaan/instansi mana saja yang termasuk ke dalam redasain logo terpopuler 2015? Yuk, lihat daftarnya di tautan ini: http://www.halodesain.com/2015/07/sepuluh-redesain-logo-terpopuler-2015.html

Meski hanya terdiri dari teks, namun bukan berarti logo bergaya wordmark harus berbentuk kaku dalam balutan font biasa. Cukup banyak logo dengan jenis ini yang mampu menonjolkan kreativitas.

Hasilnya menarik, ciri khas logonya jadi lebih menonjol, seperti yang bisa dilihat dari karya beberapa desainer dan brand consultant asal Indonesia berikut ini. Desain logo karya siapa saja?

Baca selengkapnya di sini: http://www.halodesain.com/2015/06/inspirasi-logo-wordmark.html