Angklung Web Institute (AWI)
Est.Oct 17, 2003
https://wa.me/+6285280636860 (NEW)
JOIN OUR FUNTASTIC ANGKLUNG ONLINE PRIVAT COURSE Official AWI Fan Page
Michelle Edgina AXILLE (INA) | Junior Women Short Program | Osaka 2023 | #JGPFigure To license ISU footage: https://bit.ly/3M7bcaFVisit https://isu.org/JuniorGrandPrix for more information on the ISU Junior Grand Prix of Figure Skating.Bangk...
Promosikan Seni Budaya Indonesia di Ajang Pentas Dunia ! 🇮🇩👍
🙏🙏🙏
https://youtu.be/qofW15XLHrc?si=fUQmOw8fDuvYNUxy
So Proud of You Michelle Edgina Axille 👍🇮🇩
Being in Junior Grand Prix is a DREAM comes true. I know I couldn't get podium, and I'm not aiming on it.
Yet representing Indonesia and bring it up Its Culture is my PRIDE,
Bringing every culture aspect to the program; Batik printed fabric as my costume; Indonesian pop song by , rearranged with Traditional Angklung by
Thank you for your comment on my program :
"...It's amazing to see that level of national pride, using this medium of figure skating to represent Indonesia.."
Osaka 2023 Junior Grand Prix moment, captured by
Special thanks to everyone, bcoz you all makes me stronger than ever; you guys've supported me on your own ways either in good or bad way...
Referensi Nomor Angklung pada Not Balok (Sistem Distribusi Angklung Universal AWI)
Insya Allah hadiah dari inventor dan investor AWI u ulangtahun hari angklung tahun ini.
Salah satu fitur digiklung ini adalah dimungkinkannya bermain angklung online tanpa delay, karena data terkirim dalam bentuk digital (analogi drum elektrik), mendukung program latihan angklung online yang diselenggarakan AWI.
Untuk angklung kemarin, hari ini dan besok.🙏🙏
Selamat Ulang Tahun Angklung Indonesia
Bangga Angklung Indonesiaku
AWI ANGKLUNG ARTICLE #006
"POPULARITAS ANGKLUNG PADAENG TER-DISRUPSI"
KOLOM KANG SBYe
BYE's SAPRUDIN, MSn.
Mulai saat ini disajikan Kolom KhususKang SBYe, seorang praktisi, pemerhati dan salah seorang PhD Candidate topik Angklung Padaeng yang masih langka. Beliau jebolan Tim Besar KABUMI UPI Bandung, dan menjadi Expert Board AWI ().
Artikel Kolom KANG SBYe yang pertama ini mengangkat topik yang merupakan realita dan tantangan angklung padaeng yang saat ini telah terdisrupsi pop**aritasnya. Dikupas tidak hanya dari aspek pendidikan musik yang dulu menjadi visi Bapak Angklung Diatonis Daeng Seotigna.
Baca artikel lengkapnya disini :
https://www.facebook.com/166990840571/posts/pfbid02esHsAPUbAeavxsAUtawAsnURraQSGTJLqnYTApowhyoicRmEU8L45ydKzYRnAA3wl/
Kenali Budaya Bangsa Kita
Bangga Angklung Indonesiaku
AWI ANGKLUNG ARTICLE #006
"POPULARITAS ANGKLUNG PADAENG TER-DISRUPSI"
KOLOM KANG SBYe
BYE's SAPRUDIN, S.Pd., M.Pd.
[email protected]
“Ketika kita makan kacang pasti enak karena tidak dimakan dengan kulitnya” dan si "kacangnya sendiri lebih nyaman tanpa kulitnya” maka, munculah peribahasa “Kacang Lupa Kulitnya”
Syukur Alhamdulillah, Euporia perhelatan, ceremonial, konsep, sampai visi ke depan dalam dunia angklung sudah sangat luar biasa, bahkan beberapa hari lalu julukan Kota Bandung sebagai Kota Angklung sudah di deklarasikan dan mungkin akan menggantikan julukan-julukan sebelumnya, semoga Istiqomah!
Asumsi yang melatarbelakangi dideklarasikannya Bandung Kota Angklung adalah antusias masyarakat untuk terus berupaya mengembangkan ‘angklung’ apabila dilihat dari berbagai segi pengembangan, diantaranya:
Segi re-konstruksi
-----------------------------
Konstruksi angklung terbentuk dari tabung-tabung bambu yang di gantung pada sebuah rangka (frame) yang juga terbuat dari bambu, ketika digoyangkan/ digetarkan, pangkal bawah tabung berbenturan dengan rangka maka, terdengarlah bunyi (nada) yang memiliki kekhasan tersendiri.
Sampai saat ini, berbagai upaya pengembangan dan inovasi dalam mere-konstruksi angklung sudah luar biasa. Beberapa orang dari penggiat, musisi, pengrajin, ilmuwan, akademisi, pelatih dan sebagainya sudah menghasilkan produk produk pengembangan dan inovasi yang sudah dikenal secara luas serta bisa diapresiasi oleh berbagai pihak mulai tingkat lokal sampai intrenasional.
Kita sebut saja misalnya, angklung robot, angklung piano, angklung toel, digitalisasi angklung, angklung gantung, angklung maliboro, dan sebagainya. Hal ini bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk mengenalkan, mempertahankan dan melestarikan seni budaya kita.
Segi sajian pertunjukan dan musik
-------------------------------------------------------
Berawal dari pertunjukan musik angklung di lingkungan ‘kepanduan’ sekitar tahun 30-an pada event Padvinders Rally dari POP (Padvinders Organisatie Pasundan) yang merupakan organisasi kepanduan yang berinduk ke Paguyuban Pasundan sampai puncak pertama pada saat perjanjian Lingarjati (Kuningan), pertunjukan musik angklung mulai populer dan sering diundang untuk tampil dalam kegiatan kegiatan pemerintahan dan sebagainya.
Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi serta pola fikir masyarakat para penggiat angklung, pertunjukan musik angklung sudah berkembang begitu pesat baik dari sisi kesempatan tidak hanya ditingkat nasional/ regional melainkan merambah ke tingkat internasional maupun dari kemasan musiknya sudah sampai pada level pertunjukan musik kelas dunia seperti berkolaborasi dengan philharmonic orkestra, Java Jazz atau yang lainnya.
Begitu p**a halnya dengan kemasan musik, luar biasa sekali ketika kita mendengar musik angklung bentuk aransemen mulai dari yang sederhana sampai ‘rumit’ bisa di sajikan, termasuk juga kemasan musiknya sebut saja musik angklung berkolaborasi dengan alat musik tradisional lain, dengan alat musik barat sampai dengan alat musik elektronik lainnya sebut saja misalnya musik DJ.
Satu lagi sajian musik angklung ini yang juga menjadi populer adalah ketika dalam satu kegiatan yang dihadiri beberapa orang dan semua yang hadir di ajak bermain musik angklung yang dikenal dengan istilah How to Play Angklung, atau Angklung Interaktif atau istilah istilah lainnya.
Segi event
-----------------
Berbagai instansi dan lembaga pemerintah maupun swasta seringkali mengundang dan menghadirkan musik angklung sebagai salah satu sajian pertunjukan pelengkap dalam kegiatannya, terutama dalam sajian hiburan maupun masuk dalam kegiatan ceremonial. Salah satu contoh ketika jaman orde baru setiap kali ada tamu negara yang hadir di Istana Negara, musik angklung menjadi pilihan utama untuk tampil.
Event lainnya adalah dalam bentuk eksibisi, festival atau lomba musik angklung. Hal ini terbukti ketika lembaga pemerintah misalnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan atau juga Lembaga Pendidikan seperti Perguruan Tinggi, tingkat menengah dan dasar secara berkala menyelenggarakan perlombaan musik angklung. Salah satu contoh LMAP yang selalu diselenggarakan oleh Kabumi UPI.
Selain itu juga ada event dalam bentuk pelatihan berkala atau temporer, workshop, seminar, diskusi ringan, baik yang dilakukan secara langsung (luring), atau daring melalui media live streaming atau rekaman yang di tayangkan dalam media sosial yang populer saat ini.
Yang tidak kalah pentingnya adalah beberapa event besar yang berkelas dunia juga sudah menobatkan angklung ini menjadi lebih diakui, misalnya moment ketika angklung mencapai Guinese Record, atau angklung di akui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda yang dimiliki oleh Indonesia the Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity.
Segi akademisi
------------------------
Akademisi identik dengan perguruan tinggi. Perguruan tinggi identik dengan mahasiswa dan dosen. Keterkaitan antara musik angklung atau alat musik angklung dengan akademisi lebih cenderung kepada produk produk karya tulis hasil penelitian terhadap angklung itu sendiri.
Ketika seorang mahasiswa S1 dengan skripsinya, S2 dengan tesisnya dan S3 dengan desertasinya sudah banyak yang mengsusung tema angklung atau musik angklung, mulai dari angklung tradisional sampai pada perkembangannya hingga saat ini, kemudian sejarah, teknik, konstruksi, aransemen, tokoh, pelatihan, conducting, dan sebagainya. Alhasil, mereka semua menyadang gelar dengan hasil karya tulisnya dimaksud.
Selain itu, para akademisi juga sudah banyak yang menghasilkan produk produk berupa makalah, artikel, dan buku yang menyertakan temanya dengan angklung, seperti musikal, pelaku, event, organisasi sampai pada konstruksi dan sudah di publikasikan atau disimpan pada perpustakaan pribadi dan perguruan tingginya.
Segi ekonomi
----------------------
Seperti kita ketahui, sampai saat ini sudah banyak melihat potensi angklung ini menjadi sarana untuk jual beli baik penjualan jasa pertunjukan, jasa pelatihan, sampai pada produksi alat angklung itu sendiri. Tidak heran ketika, angklung ini menjadi sumber penghasilan sebagai pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.
Segi publikasi dan informasi
---------------------------------------------
Perkembangan teknologi sampai saat ini turut andil besar dalam proses publikasi untuk menyampaikan informasi. Media sosial yang populer ternyata menjadi salah satu alternatif yang menjajikan penambahan pundi pundi dan pop**aritas individu. Banyak sekali konten konten yang di upload dan dipublikasikan melalui media sosial ini, sebut saja youtube, salah satu kontennya angklung dan musik angklung.
Bangga rasanya menjadi bagian dari bangsa ini khususnya sebagai masyarakat Jawa Barat, dengan semua proses pengembangan dan pelestarian terhadap angklung sebagai salah satu kekayaan budaya dari masyarakat kita yang begitu pesat. Namun, sisi lain dari kebanggan itu ternyata timbul juga perasaan miris dan khawatir. Terlepas dari kuantitas dan kualitasnya, upaya dan keberhasilan di atas, terkadang kita lupa, apa sebenarnya yang mendasari keberhasilan itu?. Mengapa kita bisa mengenal sampai bisa mengembangkan semua itu?, sebenarnya kapan semua itu berawal?, apa dan siapa yang paling ‘berjasa’? sadar dan tidak sadar kita terlena dengan keberhasilan dan melupakan titik tolak semuanya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Dewi Kenny Kaniasari, S.Sos., MA dalam sambutan pembukaan Deklarasi Bandung Kota Angklung menyampaikan latar belakang deklarasi tersebut adalah amanat undang undang yaitu mengupayakan Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK).
Selain itu juga disampaikan bahwa perkembangan angklung itu di bagi dalam 3 periode. Pertama, tahun 30-an sampai 70an periode Pak Daeng Soetigna, kedua, tahun 70an sampai 90an periode Saung Angklung Udjo, dan ketiga tahun 90an sampai sekarang periode kreasi.
Sayangnya, dasar pembagian periodisasi itu tidak disampaikan, sehingga menimbulkan asumsi yang juga tidak bisa dipertanggungjawabkan, pada akhirnya semua diawali oleh kata ‘mungkin’.
Seyogyanya tidak perlu memberikan asumsi ke dalam pembagian periodisasi jika tidak ada kajian atau penelitaian yang bisa dipertanggungjawabkan. Ketika periode pertama itu di awali oleh tahun 30an dengan periodenya Pak Daeng dasarnya apa? Kalau tahun usia juga bukan, Pak Daeng lahir di tahun 1908 tepatnya ditanggal 13 Mei dan wafat tanggal 8 April 1984, atau tahun terciptanya angklung Padaeng sekitar tahun 30-an dan pop**aritasnya juga tidak bisa dibatasi sampai tahun 90an karena, sampai sekarang juga masih ‘populer’ meskipun terdisrupsi.
Berikutnya bagaimana dengan angklung tradisional yang lahirnya belum diketahui pasti, bahkan sebelum abad 19 ‘mungkin’.
Namun demikian, masih bersyukur bahwa dalam beberapa narasi singkat masih disampaikan tentang Pak Daeng Soetigna, bahkan, terharu juga ketika Kang Taufik Hidayat Udjo yang diberi mandat untuk mewakili membacakan naskah deklarasi sebelumnya menyampaikan ucapan terimakasih dan menyebutkan siapa sesungguhnya yang paling layak membacakan deklarasi Bandung Kota Angklung. Beliau menyebutkan nama Pak Daeng, Keluarganya, muridnya dsb.
Ketika angklung sudah menjadi semakin populer dari berbagai segi, seyogyanya kita dan semua pihak yang sudah merasa berhasil dalam pelestarian dan pengembangan angklung tidak melupakan Pahlawan Budaya dengan segala upaya dan keberhasilannya dalam angklung beserta musiknya yaitu Bapak Daeng Soetigna dengan Angklung Padaeng-nya. Mengapa demikian?
Jawabannya sederhana, Kapan sebenarnya kita mengetahui angklung? Yaitu ketika Bapak Daeng Soetigna berhasil me-rekonstruksi angklung disertai dengan teknis dan kemasan musiknya sampai dikenal banyak orang dengan puncak pop**aritasnya.
Memang betul angklung telah ada sejak jaman sebelum tahun 30-an, tetapi pop**aritas dan jangkauan orang untuk mengenalnya begitu terbatas pada orang orang disekitar penggarap dan komunitasnya saja.
Secara umum, masyarakat mengetahui bahwa banyak terdapat daerah yang memiliki angklung itu setelah Angklung Padaeng ‘booming’/ populer ditengah tengah masyarakat, sebagai seniman, praktisi dan akademisi ingin mencari tahu asal mula angklung Padaeng ini. Bermunculanlah hasil hasil karya penyadapan, penelitian, revitalisasi, adaptasi bahkan pendokumentasian terhadap angklung tradisional.
Sejalan dengan jamannya, pop**aritas angklung Padaeng semakin diketahui dan diminati oleh berbagai kalangan. Seperti kita tahu peminatan terhadap angklung Padaeng ini tidak hanya sebatas kelompok-kelompok atau organisasi yang menyelenggarakan pelatihan memainkan angklung saja, tetapi ada juga melihat dari berbagai segi, seperti telah diutarakan dalam beberapa paragraf di atas.
Hanya saja ketika pengembangan itu telah bahkan sampai populer, tidak selalu menyertakan dasar pengembangannya yaitu angklung Padaeng.
Apresiasi terhadap pengembangan harus kita berikan dengan senuh hati. Namun, ketika segi re-konstruksi, saijin pertunjukan, event, akademisi, ekonomi, publikasi, organisasi dan sebagainya di sosialisasikan atau soundingkan, berikanlah penekanan secara deskripsi atau narasi yang lengkap bahwa semua itu berdasar dari Angklung Padaeng.
Tidak ada salahnya jika kita memberikan awal mula Bapak Daeng Soetigna berupaya dengan segala jerih payahnya untuk mengangkat angklung menjadi alat musik yang sejajar dengan alat musik barat lainnya, diakui dan diminati oleh berbagai kalangan bahkan sampai mendunia.
Sehingga, tidak menjadi ‘bias’/‘terdisrupsi’ oleh pop**aritas bentuk dan segi pengembangannya dan jangan takut pop**aritas pengembangan itu juga menjadi mengecil apresiasi dari masyarakat luas.
Apresiasi kita terhadap Bapak Daeng Soetigna dengan angklung Padaeng bisa upayakan dalam bentuk lain seperti bentuk award; event berkala; berikan informasi lengkap tentang angklung Padaeng kepada pemangku kebijakan ketika akan memberikan narasi khususnya dalam dunia angklung; kajian khusus tentang sejarah, musik, dan konstruksinya; sajian hasil karya-karyanya; selipkan namanya dalam istilah atau slogan-slogan.
Selain itu, berikanlah apresiasi terhadap para personal-personal yang pernah terlibat atau terkait dengan anglung Pak Daeng, rasanya masih ada keluarga besarnya, masih ada murid-muridnya, masih ada alatnya, dan yang lainnya.
Apreasiasi tidak cukup hanya tertulis dalam sejarah, atau dibacakan sekilas, atau selewat tertayang dalam narasi gambar berjalan.
“JANGAN SEPERTI KACANG YANG SELALU MELUPAKAN KULITNYA”
“BANGSA YANG BESAR ADALAH BANGSA YANG MENGHARGAI JASA-JASA PAHLAWANNYA”
BYE's SAPRUDIN (Kang SBYe)
24 Juni 2022
Kenali Budaya Bangsa Kita
Bangga Angklung Indonesiaku
AWI ANGKLUNG AUDIO TRACK #016
"Rosanna"
Songwriters and Performer : Toto
Arr. Angklung by W***y Radian Ernawan
Sound Mixing by W***y Radian Ernawan
ANGKLUNG MUSIC SHEET AVAILABLE
This composition is already performed live by KPA3 at 2nd "Konser Orkestrasi Angklung" Dec 1997 (as Program Director)
Inna lillaahi wa inna ilaihi roojiuun. Kehilangan Pak Asa Sudjana, beliau salah satu pengrajin angklung terbaik sekaligus murid langsung Bapak Angklung Daeng Soetigna. Hari ini murid langsung Pa Daeng tinggal satu orang, Pak Eddy Permadi
Click here to claim your Sponsored Listing.
Videos (show all)
Category
Contact the school
Address
Bandung
40111
Opening Hours
Monday | 10:00 - 16:00 |
Tuesday | 10:00 - 16:00 |
Wednesday | 10:00 - 16:00 |
Thursday | 10:00 - 16:00 |
Friday | 10:00 - 16:00 |
Saturday | 10:00 - 16:00 |
Sunday | 10:00 - 16:00 |
Jalan Wastukencana No. 11a
Bandung, 40117
also Authorized Service Center Yamaha Bandung Jl.Wastukencana.No.11A Kota Bandung 40117 � 022 4221122 ������ www.fortemusic.id
Jalan Tentram Dalam No. 7 RT. 06 RW. 09
Bandung, 40161
Menyediakan buku tablature gitar, lesson, band mancanegara
Jalan Bumikarya, Bumiwangi Ciparay Bandung
Bandung, 40381
studio musik rental. kursus music.studio recording.toko alat alat music. kedai kopi live acoustik.
Jalan Moch. Ramdan 110, Ciateul, Regol, Bandung.
Bandung, 40251
Belajar Tekhnik 5x2 Jam Mahir Bernyanyi Bersama Kami (Private Menyanyi) Para Pencetak Penyanyi Sukses
Jalan A. H. Nasution No. 37 C, Cipadung, Kec. Cibiru
Bandung, 40264
AGC Music School is a music course that found in 2001 with Agung 'Hellfrog' of Burgerkill as the founder
Jalan Cikutra Baru XII No. 15 Bandung
Bandung, 40124
Academy of Electronic Music - Electronic Music Production Course - DJ School & Studio - Records Label PIN BB : 5BEE6AE6 LINE ID : FLUXMUSIC
Jalan RE. Martadinata
Bandung, 40114
Recording, rehearsal, mixing & mastering studio in Bandung, Indonesia. Open everyday, 10am-10pm. We host #LabJazzAru Monday Studio rekaman, latihan, mixing, mastering di Jalan Ria...
Jalan Gedebage Selatan No 115
Bandung, 40291
Les Menggambar & Tata Busana Kursus Desain Mode 081320102322/wa
Jalan Lembah Sarimadu Barat No. 7
Bandung, 40163
Sekolah Musik di kota Bandung. Vocal,Biola,Piano,Gitar,Alat Tiup,Kelas Musik Anak, Pop,Teori,dengan Standard Internasional. Tlp:022-2018440, HP:08164631015
Bandung, 40154
HIMA MUSIK UPI. Sebuah Organisasi wadah beraktivitas, dan berkarya untuk mahasiswa pendidkan seni musik UPI