Whanidproject

#WhaniDProject adalah lembaga pelatihan pengembangan diri dan korporasi yg mengambil titik pijak pad Berdiri 2013, di Yogyakarta. Email [email protected].

WhaniDProject
#WhaniDProject adalah lembaga pelatihan pengembangan diri dan korporasi yg mengambil titik pijak pada psikologi dan keilmuan seni peran dalam teater (psycho theatre). Dua bidang yg ditangani adalah Theatre for Profesional (menangani pelatihan untuk para profesional di bidang masing-masing : komunikasi, public speaking, dll) dan Theatre for Art ( pelatihan calon aktor dan pendalaman m

24/09/2021
Photos from Whanidproject's post 21/08/2021

Sudah berlangsung. Sport Club Magnetisme.

Tentang Ekonomi Kreatif Berbasis Rumahan Wine dan Sirup 05/06/2020

Tentang Ekonomi Kreatif Berbasis Rumahan Wine dan Sirup "Tentang Ekonomi Kreatif Berbasis Rumahan : Wine dan Sirup." Instagram : https://www.instagram.com/whanidarmawan/ Omah Kebon : https://www.instagram.com/omah...

"Tentang Buku Saya Yang ke 6 : Sampai Depan Pintu" 31/05/2020

"Tentang Buku Saya Yang ke 6 : Sampai Depan Pintu" Kali ini saya akan bercerita tentang buku saya yang keenam , tentang kump**an lakon monolog yang saya beri tajuk Sampai Depan Pintu Instagram : https://www.i...

"Tentang Pelajaran Ketahanan Pangan : Beternak Ikan Lele." 27/05/2020

"Tentang Pelajaran Ketahanan Pangan : Beternak Ikan Lele." Kali ini saya bercerita tentang kebun yang ada di area OmahKebon Nitirprayan. Terdapat tanah kira-kira 800 meter yang saya kelola untuk jadi kebun sayur untu...

"Tentang Buku Saya Yang Ke-6 : Jurus Hidup Memenangi Pertarungan." 23/05/2020

"Tentang Buku Saya Yang Ke-6 : Jurus Hidup Memenangi Pertarungan." Setelah kemarin saya bercerita tentang tubuh saya yang judulnya adalah "Andai Aku seorang pesilat", sekarang saya akan bercerita tentang buku lanjut yaitu "J...

23/05/2020

Setelah kemarin saya bercerita tentang buku saya yang judulnya adalah "Andai Aku seorang pesilat", sekarang saya akan bercerita tentang buku lanjut yaitu "Jurus hidup memenangi pertarungan". Sebagaimana yang kemarin saya ceritakan tentang buku Andai Aku seorang pesilat keduanya ini serupa tapi tak sama.

"Tentang Buku Saya Yang Ke-5 : Andai Aku Seorang Pesilat." 20/05/2020

Kali saya akan bercerita buku saya yang ke-5 yang berjudul Andai Aku Seorang Pesilat.

"Tentang Buku Saya Yang Ke-5 : Andai Aku Seorang Pesilat."

Tentang Buku saya yang ke 4: Nun.. 16/05/2020

Nun...ditulis pertama kali pada tahun 2001, dilanjutkan tahun 2009 dan akhirnya diterbitkan tahun 2010.
Buku ini materi dasarnya adalah cerita pewayangan tentang Kunthi Talibrata.

Tentang Buku saya yang ke 4: Nun.. Nun...ditulis pertama kali pada tahun 2001, dilanjutkan tahun 2009 dan akhirnya diterbitkan tahun 2010. Buku ini materi dasarnya adalah cerita pewayangan ten...

My Princes Olga, Buku Saya yang ke Tiga (#3) 13/05/2020

My Princes Olga, Buku Saya yang ke Tiga (#3) My Princess Olga, sebuah buku Novel memoar yang menceritakan sepenggal kisah hidup saya dengan putri saya Olga. Instagram : https://www.instagram.com/whanida...

Tentang Buku Saya #2 09/05/2020

Tentang Buku Saya #2 Cerita kali ini tentang sebuah buku yang berjudul "Aku Merindukan Anakku Menjadi Pembunuh", sebuah buku kump**an cerpen yang ditulis di media masa . Instagra...

Tentang Buku Saya #1 06/05/2020

Tentang Buku Saya #1 Video kali ini mengulas buku-buku yang pernah ditulis oleh Whani Darmawan Instagram : https://www.instagram.com/whanidarmawan/ Website : https://www.whanidpr...

"Samurai David" 02/05/2020

Whani Darmawan bercerita "Samurai David"

"Samurai David" Instagram : https://www.instagram.com/whanidarmawan/ Website : https://www.whanidproject.com/ David Cahyanto Wirausahawan & Praktisi Bela Diri Email : tenryu...

Cerita Tentang Apa Saja 30/04/2020

Cerita Tentang Apa Saja Video perdana Whani Darmawan "Cerita Tentang Apa Saja"

Suwarno dan Suwarni Monolog Whani Darmawan 14/02/2020

SESEORANG LELAKI, BERNAMA SUWARNO. KULITNYA HITAM LEGAM, NYARIS YANG TERLIHAT. DALAM KEGELAPAN ORANG TAK AKAN MENYANGKA KALAU IA ADA JIKA TAK MENGERJAPKAN MATA ATAU MEMPERLIHATKAN GIGINYA.

Saya Suwarno, suami dari Suwarni. Dulu. sekarang kami telah bercerai. Kenapa kami bercerai? Mungkin karena saya Suwarno dan dia Suwarni. (JEDA. MEMANDANG PENONTON DAN SEOLAH INGIN MENGKLARIFIKASI TERTENTU. SEOLAH IA INGIN MENGATAKAN ‘apakah kamu mengerti?’ DAN IA MELANJUTKAN KALIMATNYA DENGAN KIKUK)...............mm...... Maksud sayaa...............karena dia.....Suwarni .....dan saya.........oh, bukan. (JEDA, MENUNDUK SEPERTI PUTUS ASA KECIL) Mm, baiklah. Bukankah setiap orang memang berbeda, bukan? Maaf, saya ingin mengatakan – semacam – yang begini ; seseorang tidak bisa karena ia tidak bisa. Tidak ada hubungannya dengan salah dan benar atau baik dan buruk. Ia tidak bisa menjadi isteri saya karena ia memang tidak bisa. Sudah itu. Habis perkara. (JEDA) Oh, salahkah saya? Ada yang salah dalam pernyataan saya?

Memang kan, setiap orang ditakdirkan berbeda. Maksud saya, kita satu sama lain beda. Sama-sama manusia tapi beda. Kan? Ah, ini gila. Kenapa saya terus menerus mengatakan beda tapi sama, sama tapi beda. Kenapa saya takut mengatakan ‘bahwa ini memang hal yang berbeda.’ Dan ssetiap orang memang berbeda. Habis perkara! (JEDA) kenapa saya jadi paranoid!

Awalnya, sebagai pasangan pengantin baru kebanyakan, kami memang kompak. Kami sama-sama berjualan perabotan dapur, barang pecah belah. Kemudian timbul masalah ketika kami punya pandangan yang berbeda soal cara-cara penjualan. Saya ingin menjual barang pecah belah secara berpasangan, karena itu akan lebih menguntungkan. Tetapi ia ingin menjual barang dagangan itu secara eceran. Menurut dia ini lebih menguntungkan. Ahh, baiklah. Kami berdebat panjang soal itu. Mulai dari ekonomi mikro sampai ekonomi makro --- aah istilah apa p**a itu. Kami ini cuma pedagang kecil, dengan toko kecil. Bukan pengamat ekonomi, apa gunanya sih istilah-istilah itu dalam kehidupan kecil kami? Tapi dia sangat ngotot. (JEDA) saya curiga, pangkal masalah sebenarnya bukan itu. Tapi ..........ah mungkin saya salah. Saya tidak boleh berpikir seperti itu. Saya musti jernih. (JEDA. IRAMANYA LAIN, SEOLAH IA INGIN MENGALIHKAN MASALAH) yaaaaa....soal cara menjual itulah pangkal masalahnya. Coba bayangkan, bagaimana sebuah gelas berjodoh dengan tutup cangkir? Bagaimanapun itu dua hal yang berbeda. Sama tapi berbeda! Ya, kan? Ah, itu lagi! kok jadi seperti main tebak gambar! Masalahnya, dia melayani penjualan eceran. Ada orang beli tutup cangkir ia layani, gelas saja satu buah ia layani, sendok teh satu sendok makan satu ia layani. Sementara saya ingin menjualnya per paket. Sendok makan dan garpunya. Cangkir teh dengan tatakan dan tutupnya. Meskipun tidak perlu pembelian selusin, tetapi satu paket. Bukankah satu paket itu sesuatu yang indah. Bagaimana mungkin dijual eceran? Bukankah itu akan mengurangi perjodohan gelas dan tutupnya, atau apapun tentang perabotan itu? Jadinya, ketika orang ingin membeli paketan kami kehabisan stock. Dan akhirnya tidak laku. Tapi isteri saya, Suwarni, selalu membantah. Bahkan dengan keras bahwa kita tetap beruntung karena penjualan itu. (JEDA) Yang terpikirkan dalam kepala saya kemudian adalah bukan soal – sekali lagi – soal cara penjualan ini, tetapi, mengapa isteri saya begitu keras kepala! Bahkan hanya untuk sebuah tutup gelas saja seolah-olah ia rela mati! Saya pusing memikirkan sifat isteri saya itu. Dan ketika sifatnya yang penyerang itu mulai mengganggu bawah sadar saya, terbawa dalam mimpi, igauan, bahkan kewaspadaan yang berlebih dalam hati saya, saya merasa perkawinan ini tidak sehat! Dan ketika segala sesuatunya menyebabkan salah tingkah, mulailah perkawinan itu menjadi benang kusut.

LELAH. TERDUDUK. MERENUNG

Bukan itu. Sungguh. Bukan soal itu. Bukan soal gelas dan tutupnya yang serasi, tak juga soal.........................................aaah, (RAGU) atau memang soal itu?

GELISAH. MONDAR-MANDIR. MENARIK NAPAS PANJANG.

Baiklah. Mungkin saya harus membahasnya. Bukankah ini sudah lewat dan – sudah bagus semua ini menjadi persahabatan. (GALAU) ah, saya tak percaya ini, tetapi memang terjadi. Setiap kali ia marah ujungnya ia selalu meneriaki saya sebagai Warno Gosong. Dia selalu mengata-ngatai saya dengan kata-kata yang menyakitkan sampai pada yang hak. Mana yang mengatakan saya anak hasil hubungan gelap, anak gondoruwo, anak pedagang arang, afrika tersesat, papua kw, turunan monyet, atau apapunlah yang membuat saya tersengat. Bukankah itu sudah keluar dari perkara yang sesungguhnya? Bagaimana mungkin saya tidak tersengat! Tetapi sebagai suami yang mencita-citakan keharmonisan rumah tangga, menyatukan perbedaan, mereka buka lagi dua melainkan satu, yang sudah dipersatukan Allah tak dapat dipisahkan oleh manusia, oooo....rupanya itu memang omong kosong! Tak ada persatuan! Tak ada persatuan harga matiiii! Dua orang tetaplah dua! Tak ada dua, tiga, empat, lima, sepuluh bahkan seratus bisa menjadi satu! Seratus tetaplah seratus! Ideologi apa itu!

JEDA. MENGATUR NAPASNYA.

Saya sudah mencoba mengalah, dengan alasan bawa persatuan itu penting! Tetapi kalapnya bahkan tak bisa dikendalikan! Bahkan ia yang menantang untuk pertama kali “Ceraaaiiiiiii!!” oh, Gustialaaaah....bukan ini yang saya inginkan. Berulangkali saya katakan padanya, meskipun kamu dilahirkan dengan kulit bule, albino, kamu tak perlu minder. Aku mencintaimu bukan karena warna kulitmu! Demi Tuhan! Sebaliknya, malah ia menantang, “Memang aku albino, londo lokal, genjik anak babi, kebo buleeeeee! Kamu mau apa!!?? Kecewa ya, menyesal ya?? Kamu menyesal ya, hai Warno Gosong anak gondoruwoooo!!!!”

Oh, jadi ini soal apa sebenarnya? Soal suami isteri, gelas dengan tutup cangkir atau bahkan tutup panci? Warna kulit? Atau apa? Saya sungguh mencintainya, meskipun kami dilahirkan berbeda. Warno Gosong dengan kulit legamnya, Warni dengan kulit putih albinonya. Kami jelas berbeda, memang. Tapi demi Tuhan bukan itu! Perangainya! Dan ketika hubungan menjadi rusuh, kami bahkan tak mengenal lagi apa yang disebut kebenaran. Atau mungkin itu tak penting lagi ketika tumpukan jerami dalam diri kami sudah menyala. Perkawinan Suwarno dan Suwarni, ternyata hanya sampai di sini. Warna warni ternyata tak seindah kekayaannya.

TERTUNDUK LESU. LAMPU PADAM

http://www.whanidproject.com/suwarno-dan-suwarni-monolog-whani-darmawan/

Suwarno dan Suwarni Monolog Whani Darmawan SESEORANG LELAKI, BERNAMA SUWARNO. KULITNYA HITAM LEGAM, NYARIS YANG TERLIHAT. DALAM KEGELAPAN ORANG TAK AKAN MENYANGKA KALAU IA ADA JIKA TAK MENGERJAPKAN MATA ATAU MEMPERLIHATKAN GIGINYA. Saya Suw…

M a s t e r C h e f Monolog Whani Darmawan 07/02/2020

PANGGUNG SUDAH DITATA SEDEMIKIAN RUPA MENJADI DAPUR BERSIH. ACARA DEMO MASAK OLEH MASTER CHEF AKAN SEGERA DIMULAI. SUARA JINGGLE BERASAL DARI PENGERAS SUARA MULAI TERDENGAR MENGGELEGAR,…

SUARA

Para hadirin yang berbahagia, marilah kita sambut master CHEF kita….master Hiiiindiiiiiiii!!

GEMURUH SUARA TEPUK TANGAN YANG BERASAL DARI MESIN MENGGEMURUH. MASTER CHEF MASUK MELAMBAIKAN TANGAN KEPADA PARA PENONTON

Selamat malam para penonton sekalian, ibu-ibu, bapak, remaja putra ataupun putri, juga para peminat masak di nusantara di manapun anda berada. Selamat bertemu kembali dengan saya, Hindi. Selama kurang lebih satu jam ke depan saya akan menemani Anda dengan menu makan siang kita kali ini yang berasal dari carnivora. Baiklah mari kita mulai.

LANGSUNG SIBUK DENGAN AKTIFITAS MEMASAK. IA MENYIAPKAN BUMBU-BUMBUAN DAN MULAI MEMPROSESNYA

Saudara-saudara sekalian, memasak adalah aktifitas ragawi yang sangat menyenangkan. Bahkan menurut ilmu kesehatan memasak itu aktifitas refreshing. Setara dengan berkebun. Juga saudara-saudara, memasak juga merupakan olah kreatifitas rasa. Kalau Anda sedang jutek, jangan harap Anda bisa memasak dengan enak. Karenanya, memasak juga melatih kita untuk mengembangkan perasaan positif. Perasaan postifi sangat penting untuk menghadapi tekanan kehidupan. Bukankah begitu saudara-saudara sekalian? Tetapi Anda tidak akan merasakan nikmatnya jika Anda seorang ibu rumah tangga yang ditindas suami, atau lebih-lebih suami yang mendapatkan situasi peminggiran – atau istilah kerennya subordinasi — dari seorang isteri. Hehehe. Itu pasti tidak membahagiakan.

Sekarang ini saudra-saudara sekalian, seperti yang sudah saya saampaikan, saya akan memasakak segala sesuatu mengenai daging dalam citarasa nusantara. Mulai dari oseng-oseng mercon, ayam narmagota, ayam betutu, ayam woku balanga, ayam rica kemangi, dan….nanti, di akhir menu saya akan membuat kejutan dengan memasak dari bahan yang bukan bahan. Emm… maksud saya bahan apapun dan tetap enak. Ya, dari bahan apapun dan tetap enak. Nanti kita coba.

IA MULAI MENGGORENG ATAU APAPUN LAH

Karena memasak sudah menjadi aktifitas sehari-hari untuk melayani, tapi ada juga memasak sebagai hedonisme, bukan kebutuhan. Memasak sebagai hedonisme tak ada urusan dengan pengiritan, efektifitas dan efisiensi. Karena aktifitas makan dalam satu meja makan, maka otomatis aktifitas memasak juga terbukti membuat rumah tangga harmonis, membuat anak-anak dan suami betah di rumah. Meskipun diam-diam para suami juga s**a jajan di luar. Tetapi kalau suami CHEF, apakah isteri juga s**a jajan di luar? Atau jangan-jangan aktifitas jajan itu juga bagian dari kes**aan ya, maksud saya, meski sudah tersedia makanan di rumah tetap saja jajan.

MASAKAN SELESAI. TOKOH KITA BERJALAN KE TENGAH PENONTON DAN MENYUGUHKAN MASAKANNYA KEPADA PARA PENONTON

Jangan sungkan-sungkan memuji masakan saya. baiklah saudara-saudara, sesuai janji saya. sekarang adalah masa memasak sesi kedua. Izinkan saya berganti celemek sesuai dengan konteks menunya. Permisi.

TOKOH KITA KELUAR. SESAAT KEMUDIAN MASUK LAGI. IA SUDAH MENGENAKAN SETELAN JAS RAPI. DENGAN RAMBUT BERPOMADE HALUS GAYA PARA EKSEKUTIF, JIKA BUKAN GAYA PARA MAFIOSO SEMACAM DI FILM-FILM GANGSTER.

Saudara-saudara, memasak adalah jalan dan tujuan hidup saya. saya tak ada urusan dengan memakannya. Sebab menurut saya itu otomatis, meski itu juga soal kebutuhan. Memasak telah menjadi my obsession. Menggoreng, memanggang, merebus, mengiris, menyate, membumbui. Setelah matang, biasanya CHEF tidak urusan, orang lain yang akan mendapat bagian mencicipinya. Sekarang adalah sesi yang saya janjikan, saya akan memasak dengan bahan tanpa bahan, food not food, not food but food. Nama menu makanan ini adalah indon cooking!

MENDADAK SUASANA MEREMANG. IA MULAI MEMBUKA COOLER DAN MENGLUARKAN SEBONGKAH DAGING. IA SEDIKIT MENGGELINJANG KETIKA MENCIUM AROMA DARAH. DAN TIBA-TIBA SAJA EKSPRESI DAN SUARANYA MENJADI BERUBAH. SAMBIL MENGERJAKAN SUARANYA MENJADI ANEH. ASING. MEMIRISKAN.

Jangan bilang siapa-siapa. Ini adalah resep kuno. Sejak zaman master CHEF handal dari Wiltshire, Inggris, kelahiran 5 april 1588, Thomas Hobbes. Bayangkan, lebih dari lima abad yang lalu. Menu masakan ini sudah sangat teruji sejak zaman Thomas Hobbes mengujicobakannya, menembus situasi perang saudara di Amerika – bagaimana para prajurit bertahan di medan perang, — hingga abad modern para kapitalis bertahta dan sejak di zaman terbaru z generation ini! Bahkan lebih jauh lagi, resep ini tersembunyi di awal-awal abad masehi di dataran china, bahwa mengkonsumsi……………..(JEDA. TERSENYUM ANEH) ……………….nutris….eh suplem…..mm…ya, mengkonsumsi nutrisi ini akan membuat hidup awet muda panjang usia, dan yang lebih penting hidup bertambah semakin kuat, kuat, kuat dan kuat! Tak akan ada istilah renta di sana!!

MASTER CHEF HINDI MENGAMBIL BONGKAHAN DAGING YANG JELAS SEKALI MENYERUPAI ORGAN MANUSIA, KEMUDIAN MEMOTONG-MOTONGNYA.

Bahan-bahan ini saudara-saudara, adalah bahan-bahan seadanya yang ada di sekitar kita. Bahan yang ada dari ujung barat hingga ke ujung timur Nusantara. (MENGGELINJANG) bahan yang sangat potensial untuk dijadikan masakan yang lezat. Karena sesungguhnya ini resep rahasia, maka saya tak akan membuka apa bahan dan bumbu yang ada di dalamnya. Saya hanya ingin masyarakat luas merasakannya, seperti yang selama ini sudah masyarakat nikmati. Saya merasa aneh saja jika nanti saya suguhkan dan Anda mengatakan, “Saya kok belum pernah mencicipinya ya.” Sudah! Saya tegaskan, sudah! Anda mencicipinya, menyantapnya hampir setiap hariii! Setiaaap hariii! Yaaa itu karya sayaa! Yang kalian simak melalui televisi-televisi, masakan khas CHEF Hindi dengan menu utama carnivora! (

MENGGELINJANG. MEMBUKA JASNYA. MEMBUKA COOLER DAN MENGAMBIL SEBONGKAH DAGING YANG MIRIP LENGAN MANUSIA, ATAU BAHKAN KAKI HINGGA PAHA. IA LETAKKAN DI TALENAN BESAR, IA MENGAMBIL PARANG , KAPAK, GOBANG, ATAU APAPUN YANG IA PAKAI UNTUK MEMOTONG DAGING TERSEBUT. IA MEMOTONG BUKAN DENGAN EKSPRESI SEORANG CHEF, MELAINKAN JAGAL. SESEKALI IA TERDIAM UNTUK MENGAMBIL NAPAS, KEMUDIAN KEMBALI MENCABIK-CABIK DENGAN SENJATANYA. SESEKALI MENYESAP DAGING BASAH ITU, SEPERTI IA INGIN MENGHABISKAN DARAH YANG TERSISA DI SANA. DALAM BAGIAN INI KITA JADIKAN EKSPLORASI TUBUH TANPA SUARA, KECUALI INTERJEKSI YANG DIPERLUKANNYA.

MASTER CHEF HINDI SELESAI DENGAN MASAKANNYA. DI ANTARA SUSUNAN DAGING ORGAN MANUSIA YANG SUDAH MENJADI MASAKAN YANG DISAJIKAN DALAM NAMPAN BESAR ITU, MASTER HINDI MENANCAPKAN BENDERA MERAH PUTIH DI UJUNGNYA. IA MENDESIS, SUARANYA SEMAKIN ANEH, SEPERTI MENGANDUNG SEBUAH DESAH ATAU DESIS. MENDEKATI PENONTON DAN MENGANCAMNYA.

Inilah menu Indon Cooking. Jangan macam-macam kepada saya. Saya seorang juru masak handal. Dapur adalah wilayah sensitif dari sebuah rumah tangga. Tetapi negeri ini tak memiliki pertahanan yang baik sehingga dapurnya luluh lantak diterobos oleh orang seperti saya. Dan sayalah yang menentukan kehidupan masyarakat ini, apakah ia saya bikin sakit ataukah saya bikin sehat. Sehat tidak keren, sakit itu menggairahkan. Dan saya bisa menumpuk kapital dari sana. MENGAMBIL SATU DAGING MERAH BERLELERAN DARAH DAN MENCAPLOKNYA. DARAH MENGALIR DARI MULUTNYA. LAMPU PADAM

http://www.whanidproject.com/m-s-t-e-r-c-h-e-f-monolog-whani-darmawan/

M a s t e r C h e f Monolog Whani Darmawan PANGGUNG SUDAH DITATA SEDEMIKIAN RUPA MENJADI DAPUR BERSIH. ACARA DEMO MASAK OLEH MASTER CHEF AKAN SEGERA DIMULAI. SUARA JINGGLE BERASAL DARI PENGERAS SUARA MULAI TERDENGAR MENGGELEGAR,… SUAR…

Tukang Kayu Monolog Whani Darmawan 01/02/2020

http://www.whanidproject.com/tukang-kayu-monolog-whani-darmawan/

SEBUAH RUANG PEMENTASAN KECIL YANG SUBLIM DENGAN PENONTON

Ya saya memang sudah terbiasa membuat mebeler dengan bermacam-macam bentuk. Mulai dari gelondongan kayu utu dibelah, gelondonan utuh ditatah, atau bahkan dari serpihan-serpihan yang disatukan, disambung-sambung dengan pantek dan kemudian menjadi barang jadi. Kalau soal bentuk, sudahlah saya bukan sombong, dan tak akan mengaku-aku, tetapi saya bicara kenyataannya ; saya lah ahlinya. Tetapi sekali ini saya dipusingkan oleh pelanggan saya yang order untuk membuat meja bundar. Ya, meja bundar. Oh, pusing saya.

Sekali ini saya merasa diterkam hantu horor. Bagaimana tidak, saya yang memang ahlinya kayu, bagaimana mungkin saya bisa gagal membuat bundaran yang presisi untuk sebuah meja!

Tadinya saya menggampangkan saja karena itu toh pekerjaan mudah. Tetapi setelah berulangkali gagal, saya merasa ini ada yang aneh. Akhirnya setelah beberapa kali gagal, pemesan itu datang lagi dan mengatakan, “Ini saya bawakan contohnya. Sebuah meja yang bundar, yang pernah dibuat oleh leluhur saya tahun 1949. Saya ingn anda membuat meja sepersis ini! Berapapun beayanya akan saya bayar!”

Satu, leluhurnya pada tahun 1949. Dua, meja yang persis. Tiga, berapapun beayanya! Kok saya merasa diancam, ya? Dan kenapa pelanggan itu ngotot bahwa mejanya harus bundar? Bukankah bisa oval, empat persegi panjang, kubus. Kan lebih simpel. Katanya, “Tidak, pak. Bundar itu menyatukan.”

Kenapa musti sama dengan meja yang dibuat leluhur Anda? Tanya saya.

“Sebab itu sejarah yang ingin saya ingat.”

Ya sejarah itu kan Anda, kalau saya kan nggak tahu menahu. Hanya saja, kok sekarang saya tiba-tiba jadi ikut repot, ya. Mau tidak mau akhirnya saya terlibat dalam pembicaraan mendengarkan sejarah leluhurnya di tahun 1949 itu. Menurutnya itu sejarah awal mula penyatuan keluarga n pada saat yang sama perpecahan keluarga. Maksudnya? Ah pusing saya.

Ya, katanya waktu itu sebuah peristiwa besar terjadi. Leluhurnya berasal dari banyak etnis. Ada yang keturunan langsung para pelaut yang ganas abad XVI, yang mengembara dari satu negeri ke negeri lainnya, ada juga etnis berkulit hitam berambut keriting yang leluhurnya tinggal di pegunungan Cartenz, sebelah timur di ujung bumi ini. Begitu banyak yang jumlah keluarga, begitu luas tanah yang ingin dibagi oleh leluhur pelanggan saya ini, akhirnya diambilah kesepakatan untuk berembug di atas meja bundar ; sebuah meja berbentuk bundar yang entah dibuat pada abad ke berapa, tapi puncak konflik itu diselesaikan dengan meja itu pada tahun 1949. Nah, tiba-tiba saja semuanya menjadi lancar — saya bilang lancar, bukan mudah — ketika perundingan dilakukan di meja bundar. Nah, merdekalah keluarga besar ini mengurus wilayahnya sendiri-sendiri. Tapi ternyata, semenjak peristiwa meja bundar itulah, itu juga merupakan peletakan batu penanda pertama bagi hancurnya hubungan pelanggan saya itu dengan keluarganya. Hancur!

TERDENGAR DENGING SUARA GERGAJI MESIN YANG SEDANG BEKERJA. TOKOH KITA MEMALINGKAN MUKANYA SEOLAH AKAN MENGHINDAR DARI SUARA BISING ITU. TETAPI SUARA ITU TIDAK JUGA REDA, IA PUN BERTERIAK,…..

Sudah saya bilaaaaang! Gelondongan kayu itu jangan dibelah-belaah sebelum kita punya order atau rencana apapun. Harrrtoooo!! Harttoooo!!! Wooiiiiiii….(MELAMBAIKAN TANGAN KE SISI SET WING. DAN DESING SUARA GERGAJI ITU PUN BERHENTI)……..anak zaman sekarang, tidak menghargai jerih payah orangtua di masa dulu. Anak saya, Harto, maunya ingin cepat kaya. Memangnya kita ini hidup di zaman sihir? Bandung Bondowoso? Mana ada kaya dengan cara mendadak? Tapi ia tidak percaya. Akibatnya begitu, ia bisnis membabi buta ; gelondongan-gelondongan kayu stock yang ada dibelahinya semua, biar bisa dujual secara mentahan! Hartooo, Hartooo, kalau begini caranya kamu bisa memecah belah keluargaaaaaa!!! (JEDA) tetapi benarlah, saudara, setiap orangtua pada saatnya akan menjadi mahluk yang konyol. Bagaimana tidak, mendadak anak saya itu, Harto, memaksa saya untuk menandatangani nota peminjaman modal bank Amerikana, sebuah bank dunia yang pusatnya ada di negara Amerika. Lha, apa saya paham soal perbankan? Dan apakah Harto anak saya itu mengerti soal Amerika too?? Wiss sak karepmu toooo!! JEDA

Maaf, menyela. Biasalah problem rumah tangga. Nah, begitulah kisahnya. Sejak saat itu ia sangat percaya bahwa meja bundar itu menjadi awal dan akhir bagi dua masalah secara bergantian ; mengakhiri konflik dan pijakan memulai konflik. Kenapa bisa begitu ya?

MENDADAK TERDENGAR SUARA-SUARA GADUH, BERDENTAM, MENGGERAM, SEPERTI SUARA ALAT-ALAT BERAT YANG SEDANG BEROPERAAASSIII…

Atthoooooooooooo!!! Harrrtoooooo!! Apa-apaan kamu iniiii!?? Okeelaaah! Kamu memang berhasil membangun keluarga barumu itu dengan konsep ekonomi bisnis seblak sautmu ituu! Tapi tidak begini caranya! Kemarin hutan wilayah timur kamu habisi dan mengakibtkan banjir bandang terjadi, sekarang katanya kamu mengeksplorasi gunung mas. Athoooooo….!! mana ada gunung kok emas! Tapi terserah sajalah! Tapi mesin-mesin ituuuu, jangan dicobakan disiniiii, di pekarangan rumah yang cuma sepuluh hektar iniiiii!! Sanalaaah, kalau kamu mau ngeduk gunung. Dicobakan langsung di sanaaa!! Haaarrrtoooooooooo!!! Wooeee!

CEP. MESIN ALAT-ALAT BERAT ITU TAK TERDENGAR LAGI. TOKOH KITA TERSENGAL KEPAYAHAN.

Kamu memang hebat Harto! Menciptakan kesejahteraan sekaligus rongga-rongga masalah di keluarga besar ini. (JEDA) eh, mengenai meja bundar itu saudara-saudara, herannya, akhirnya saya yang dipersalahkan. Meja bundar yang saya buat, meniru persis meja bundar leluhur pemesan saya yang konon dibuat beberapa abad lampau dan dipakai untuk merampungkan masalah tahun 1949 itu, ternyata tidak persis. Bulatannya kurang presisi. Itu sebabnya, karena tidak bulat, maka persoalan yang dibicarakan di meja itu tidak kungjung selesai. Tidak menemukan solusinya! Lhaaaaaa….kok tukang kayunya yang dimasalahkan?? Pemesan saya itu tetap tidak mau terima,

“Tidak! Meja bundar buatan bapak ini tidak sungguh-sungguh sama dengan meja bundar yang dimiliki dan dipakai oleh leluhur saya. saya tidak mau terima!”

Eee masss! Di mana-mana orang berembug itu yang penting tekad rendah hatinya! Bukan soal mejanya! Mau bundar, mau kotak, bujur sangkar, lonjong, miring kiri, miring kanan gak ada urusan. Kalau utek perdamaian sampeyan memang menginginkan ya damai saja, tidak usah menyalahkan meja segala!!

SUARA ALAT BERAT MENYALA LAGI, SONTAK TOKOH KITA MENYALAK Harrrtoooo!!! Bajingan kamuuu!! (ALAT DIAM) sudahlah, apapun masalah di keluarga Anda, silakan diselesaikan, gak usah melibatkan meja buatan saya. bahkan meja saya mau tidak dibayar tidak apa-apa – itung-itung saya menyumbang fasilitas untuk usaha runding meja bundar keluarga Anda.

SUARA ALAT BERAT MENYALA. TOKOH KITA MENYAHUT KERAS, Hartttoooo!! Kamu mau jadi pahlawan pembangunan di rumah ini yaa?? Aku tahu kamu sekarang kaya, tapi itu bukan berarti kamu bisa seenaknya tidak menghormati orangtuaaa!! (SUARA ALAT BERAT BERHENTI)

Sudahlah ya mas! Saya gak ada urusan dengan konferensi meja bundar keluarga Anda. Saya Cuma tukang kayu. Tugas saya menerima dan mengerjakan pesanan. Kalau pesanan tidak cocok ya diperbaiki, kalau tak bisa diperbaiki ya sudah. Meja pesaan itu mau pakai apa itu terserah Anda. Saya gak ada urusannya!

“Lalu bagaimana keluarga saya? keluarga saya sekarang pecah berantakan gara-gara tidak ada meja bundar!”

Mas, bukan soal meja bundar, tapi soal kemauan kita semua untuk rendah hati! Tapi mungkin keluarga besar sampeyan itu sudah terlanjur kena cekok cukong sehingga mereka saling cakar sendiri, tanpa bisa melihat siapa musuh besar bersama yang sesungguhnya!

“Karena itu saya membutuhkan meja bundaaarrrr!”

Entut beruuuutt!! Entuuutt beruuttt!!

TIBA-TIBA LAMPU MATI. LAMPU HALOGEEN MENYALA BERURUTAN DARI BERBAGAI SUDUT MENYOROT TUBUH TOKOH KITA.

Apa lagi ini? Kamu jangan main-main lagi lah Harto! Sudahlah, kamu mau apa dengan semua milik keluarga besarmu ini, tapi jangan ganggu hidupku. Terserah kamu mau apa. Mau jual seluruh tanah dan rumah ini, silakan. Mau jual bapakmu yang sudah renta ini boleh juga. Kalau pun kamu bisa, kamu mau jual bangsa ini silaaakaaann! Jual sajaaa! Jual saja semuaanyaaaa!!! Jual saja semuaanyaaa!!

MENDADAK RUANGAN ITU BERGETAR SEPERTI DITIMPA EARTHQUAKE. DARI KE EMPAT DINDING RUANG PERTUNJUKAN ITU JEBOL. BULDOZER DAN ALAT BERAT MEMASUKI RUANGAN ITU. PERTUNJUKAN USAI. LAMPU PADAM.

Tukang Kayu Monolog Whani Darmawan SEBUAH RUANG PEMENTASAN KECIL YANG SUBLIM DENGAN PENONTON Ya saya memang sudah terbiasa membuat mebeler dengan bermacam-macam bentuk. Mulai dari gelondongan kayu utu dibelah, gelondonan utuh ditata…

A l i e n Monolog Whani Darmawan 30/01/2020

http://www.whanidproject.com/l-e-n-monolog-whani-darmawan/

PANGGUNG YANG MENYATU DENGAN PENONTON GELAP SEKALI. DI UDARA RUANG PERTUNJUKAN ITU TIBA-TIBA BERMUNCULAN BINTANG-BINTANG SATU PERSATU HINGGA MEMENUHI RUANGAN. MESKI MEMENUHI RUANGAN, TENTU, TIDAK LANTAS BENDERANG SEPERTI LAMPU NEON. KEMUDIAN TERDENGAR SUARA TAT TIT TAT TIT SEPERTI BERASAL DARI ALAT PENGONTROL. DAN TERDENGAR P**A KEMUDIAN SUARA SUARA KEMERESEK DISELINGI LAMAT ORANG SEDANG BERBICARA DALAM BAHASA ASING MELALUI INTERCOM – ATAU DARI ALAT KOMUNIKASI JARAK JAUH.

SECERCAH CAHAYA JATUH DARI LANGIT, MENIMPA TOKOH KITA YANG SEDANG DUDUK BERSILA DALAM SIKAP YANG MEDITATIF DALAM BALUTAN BUSANA TRADISIONAL. DAN BINTANG-BINTANG PUN KEMUDIAN PERLAHAN NAMUN PASTI BERGERAK, MEMUTAR, MERENDAH, SERENDAH MUNGKIN HINGGA SEOLAH BISA HINGGAP DI KEPALA SETIAP PENONTON, KEPALA TOKOH KITA. TIBA-TIBA, BLEP, BINTANG-BINTANG ITU HILANG SEKETIKA, DAN HANYA REMANG YANG TERSISA DENGAN CAHAYA KEPUTIHAN MENGEMULI TUBUH TOKOH KITA. PERLAHAN DENGAN LEMBUT TOKOH KITA TERBANGUN.

Hmm….apa kabar. Aku tidak pernah menyalahkanmu sampai dengan ditembaknya kepalamu. Tetapi …….(JEDA) ……. —- PADA DIRI SENDIRI — …….susah juga mengakan ini. Tak mudah. Tetapi anak muda sepertimu selalu bertanya dan menyanggah. Seolah-olah hidup hanya dikuasai oleh akal dan pikiran. Ruh tak serendah itu. Manusia tidak serendah itu. Tetapi kau lupa menghidupkan tombol-tombol itu, kamu hanya menguasai tombol on-off, selebihnya hanya hapalan. (JEDA) Tahukah kamu, itu berbahaya (JEDA) dan akhirnya kau membuktikannya sendiri.

TERDENGAR SUARA DENTAM MUSIK RAP. DI SUATU SUDUT LAYAR PERLAHAN MENYALA SEIRAMA DENGAN MENGERASNYA. LAMPU-LAMPU DISKOTIK BERPENDARAN, SEPERANGKAT ALAT TEKNOLOGI TERGELAR DAN MENYALA DI SITU, LAYAR TELE CONFERENCE MENYALA. SESEORANG YANG SIBUK MEMAINKAN TUTS KEYBOARD, DI MULUTNYA TERJEPIT MICROPHONE, SAMBIL BERGOYANGAN MENGIKUTI IRAMA MUSIK RAP IA BICARA KERAS DALAM BAHASA INGGRIS

Hi, Mark. How are you? Hahaha. I’m fine, Mark. Yeaa…you know. This fu***ng third world country people is an easy target. Every time you throw an issue, they act like a group of fish, with their mouth wide open, waiting for the food. Fu***ng crowded, don’t give a damn whether the food was produced from their own kind. Yeah man, cannibalization ! Whaat?……hahahaaku I don’t fu***ng care with all of these !! I don’t fu***ng caree!! Conspiratiioonn!!???? Hhahahaha!!!

BLEP. LAMPU MATI, SUARA-SUARA MATI, CAHAYA BERPINDAH PADA TOKOH KITA. DAN TERDENGAR SUARA BERDENGING TIPIS.

Kamu sudah jadi londo gosong. Bahkan bule yang kebanyakan pepe pun tak bisa mengingkari putih kulitnya sendiri dan jangan lupa kisah penyanyi pop dari jaban negeri yang membenci warna kulitnya sendiri dan lebih nyaman mencucinya hingga seputih mayat. Meskipun kau menguasai bahasanya, mengecat rambutmu sekuning, semerah, secoklat apapun, kau tidak akan bisa memungkiri dirimu. Darah yang mengalir dalam nadimu. (JEDA) Heem…..(SANGAT BERDUKA) …..sudah berulangkali kukatakan kepadamu, semua barang-barang itu Cuma fungsi. Tak perlu menjadikannya sebagai dewa. Tapi aku tak menyalahkanmu. Setiap hidup punya cerita dan masanya sendiri tak perduli seberapa tua usiamu di kehidupan sebelumnya. (MENANGIS LIRIH)

Teknologi adalah ilmu yang sangat tua usianya. Mungkin setua hidup manusia sejak datangnya manusia pertama. Semua yang terjadi hanya pengulangan. Peristiwa berulang, tetapi manusia gagal belajar. Seberapa mulia sebenarnya manusia bisa meraih bintang-bintang. Bukan perkara susah. Pikirmu, kenapa
Kyai Cindeamoh memuat keris untuk paduka Sultan Agung bisa bisa bertahtakan meteorid, batuan mengambang yang hanya bisa di raih di belantara antar planet dalam susunan tata surya? Pikirmu, kenapa Kyai Cindeamoh hanya memijat dengan jari dan tanpa pijaran api? Semua itu tekhnologi, anakku. Tetapi kau tak pernah mengerti. Kau begitu terpesona dengan barang-barang baru – yang kau sebut sebagai yang tercanggih untuk menentukan hidup manusia. Uuh….Kau tak perlu gumunan. Tak perlu heran. Itu Cuma soal cara yang berbeda. Kau tak percaya juga. Kenapa saja tiba-tiba kamu merasa tidak percaya diri? Kenapa kamu ingin menjadi mahluk dunia? Memangnya selama ini kamu menjadi mahluk neraka? Mengapaa kamu tidak percaya diri dan merasa seluruh dunia harus mengenalmu!? Kau kira itu baaaikkk!!?

BLEP, LAMPU MATI. DAN BLEP, BLEP, BLEP. TIBA-TIBA SAJA SELURUH RUANGAN DIPENUHI LAYAR MONITOR TELEVISI DARI BERBAGAI UKURAN DAN MENYALA BERSAMA. GAMBARAN VEGA, NEBULA, SATELIT RUANG ANGKASA, BINTANG-BINTANG, METEOR YANG MELINTAS, MUNCUL BERGANTIAN. DAN MUNCULLAH SUATU BISIKAN MENDESIS MISTIS…

SUARAI know your name! I know your identity! I know all about you! Just a small mistake then the world will find you. You have no where to hide. And you must know, in this kind of situation, the world is just like your laptop cable that extends between continens, penetrates into the Amazon Rainforest that includes Brazil, Peru, Colombia, Venezuela, Ecuador, Bolivia, Guyana, Suriname and French Guiana. When you are lost, you yourself won’t be able to find you.

BLEP, LAMPU MATI. MONITOR-MONITOR MATI. GELAP. BLEP, LAMPU NYALA PADA TOKOH KITA. IA SEDANG MENANGIS LIRIH, DI BELAKANGNYA SEBUAH SOSOK TERPAMPANG DI SEBUAH LAYAR SEDANG KESETANAN MEMAINKAN BERURUSAN DENGAN COMPUTER. PADA GAMBAR LAIN YANG MUNCUL TERLIHAT SOSOK-SOSOK MEMBAWA PESTOL MENCARI-CARI CALON KORBAN. LAYAR BLUR DAN TANPA SUARA.

Kenapa sekarang kamu baru mengerti, kalau bukan kamu yang menentukan hidupmu. Tidak juga temanmu yang sering kau sebut sebagai s*k Mak itu. Mak itu siapa? Kau sering menyebutnya dengan bangga, Mak Sukerto. Sukerto? Bukankah itu bocah yang perlu diruwat? Bagaimana mungkin bocah yang perlu diruwat kau ikuti? Kenapa kau mengjinkan hidupmu dikendalikan orang lain, dan menyerahkan seluruh hidupmu pada orang lain, dan menyerahkan seluruh kepribadianmu diaduk-aduk diadul-adul diawul-awul orang-orang dari seluruh penjuru dunia? Kenapa? (JEDA) kau merasa dirimu modern. Dan salah satu ciri-cirinya adalah kamu merasa perlu mencampuri urusan orang lain dengan nama solidaritas atau berbagi nasib. Kau merasa boleh melempar batu ses**amu dan tak perlu bertanggungjawb. Perang adalah sebuah permakluman! Kenapa kau bisa hidup keluar dari ruh kemanusaanmu, anakku.

LAYAR YANG BLUR ITU KEMALI TERANG. DAN MEMPERLIHATKAN SESEORANG SEDANG DIKEJAR-KEJAR ORANG LAIN DAN SETELAH DEKAT LANGSUNG DITEMBAK KEPALANYA. KORBAN PUN TERKAPAR.

BLEP, LAMPU MATI. MUNCUL KEMUDIAN BINTANG-BINTANG SEPERTI DI AWAL ADEGAN INI. BERPUTAR DENGAN PERLAHAN SESEKALI DI LINTASI OLEH VEGA, NEBULA DAN SATELIT DI ANGKASA LUAR, SERTA SUARA-SUARA DOA BERGUMAM, SEPERTI SUARA AOM PARA BRAHMANA. TOKOH KITA NANGIS MENGGUGUK.

Baiklah. Aku p**ang dulu. bukan karena alasan sudah sore, sudah malam, atau bahkan sudah pagi. Sebab waktu tak pernah ada seperti setiap kali katamu ketika mempercayai benda-benda itu. Aku p**ang karena di sini sudah selesai.

TOKOH KITA ITU KEMBALI BERSILA DAN MENGAMBIL SIKAP MEDITASI. SESAAT KEMUDIAN TUBUHNYA TERANGKAT KE ANGKASA DALAM POSISI MEDITASI. ZAAAAAP! CAHAYA TERANG PUTIH SEPUTIH-PUTIHNYA SEPERTI DARI LAMPU BERKEKUATAN SATU JUTA VOLT MENYOROT KE MUKA PARA PENONTON DIBARENGI SUARA BERDENGING SEPERTI TROUBLE VOICE DARI SEBUAH MIKE YANG BEGITU KERAS. PAP! (2 MENIT LEBIH BAGUS). LAMPU PADAM!

A l i e n Monolog Whani Darmawan PANGGUNG YANG MENYATU DENGAN PENONTON GELAP SEKALI. DI UDARA RUANG PERTUNJUKAN ITU TIBA-TIBA BERMUNCULAN BINTANG-BINTANG SATU PERSATU HINGGA MEMENUHI RUANGAN. MESKI MEMENUHI RUANGAN, TENTU, TIDAK L…

Want your establishment to be the top-listed Arts & Entertainment in Bantul?
Click here to claim your Sponsored Listing.

Telephone

Address


Nitiprayan Rt 02, Jomegatan DK VII, Ngestiharjo, Kasihan
Bantul
55282
Other Bantul arts & entertainment (show all)
Tikel Kocak DN Tikel Kocak DN
Bantul

Creator Video dari berbagai striker lucu �

Galery Merangi warangka Galery Merangi warangka
Perumahan Pringading, Jalan Bima, Blok 2, Guosari , Kec Pajangan
Bantul

Kerajinan warangka keris & acesoris antik

Pemancing sombong yk Pemancing sombong yk
Dlingo
Bantul, 55783

youtube : https://youtube.com/channel/UCwLbk5WJC-3057h8Ywkbfkw

Rezki KanciL Rezki KanciL
Bantul, 55761

Hallo guys! Jangan Lupa Follow, Like, Share yaa! Follow jg Instagram saya : @rezkifikri Matursuwun!

Xriya Streamer Xriya Streamer
Bongsren
Bantul, 55761

Random Game striming

Masteroleholeh Masteroleholeh
📍 Jalan Wonocatur No 4, Banguntapan, Bantul DIY (ST. Adisucipto/Blok O)
Bantul, 1456

master oleh" khas jogja bakpia kukus dan bakpia brownis kukus varian rasa coklat keju kacang ijo Mas

Ayo Sehat Ayo Sehat
Serut DK Serut Rt 08 Palbapang Bantul
Bantul, 55713

Bapak Bapak Gabut Bapak Bapak Gabut
Sewon
Bantul, 55188

Ngegabut

Vichosaa Gaming Vichosaa Gaming
Jalan Plumbon No 132
Bantul, 55198

LINK DONASI https://sociabuzz.com/vichosa/tribe

Mr'Bambank Mr'Bambank
Bantul, 55781

Sekedar hiburan saja

Keramik galery Keramik galery
Bantul, 55184

rumah produksi kerajinan gerabah