Toserbaanih

Sebelum memilih item yang kalian beli silahkan cek dengan teliti. seperti panjang, lebar dan detail item tersebut. Setiap item hanya 1 model, warna dan ukuran. Be smart buyer and thanks for shopping.

Artis Sampai Musisi yang Tampil “Snazzy” dengan Hasil Thrifting

Berburu barang bekas atau Thrifting merupakan salah satu cara untuk bisa tampil fashionable dan stylish dengan harga yang murah. Banyak masyarakat memiliki stigma memakai barang murah tidak bisa tampil up to date layaknya gaya-gaya jaman sekarang. Namun banyak musisi, influencer dan aktris ternyata bisa tampil fashionable dengan hasil thrifting yang tidak kalah edgy dan fresh seperti fashion style jaman sekarang. Berikut artis, influencer dan musisi yang tampil dengan gaya modis dan snazzy dari hasil thrifting.

1. Rayi Putra

Banyak stigma yang mengatakan bahwa menggunakan baju dengan warna yang pop-up / terang akan terlihat terlalu mencolok dan lebay. Namun stigma tersebut dipatahkan oleh Rayi Putra. Penyanyi RAP dari grup musik RAN pernah tampil dengan baju hasil thrifting-an onlinebernama Nolongermine berupa kemeja flannellongsleeve yang dipadukan dengan warna yang pop-up. Selain itu Rayi Putra juga memadukan gaya baju dan bawahan tersebut dengan sneaker Nike Air Skylon “Fear of God” berwarna putih. Walaupun terlihat mencolok, hasil mix and match dari Rayi sangat cocok dan nyaman untuk dilihat.

2. Ben Sihombing

Penyanyi yang satu ini memang hobi thrifting. Ben Sihombing juga pandai dalam memadukan pakaian dan celana. Dalam video F-thing, salah satu tempat favorit Ben Sihombing untuk thrifting adalah Pasar Kebayoran Lama. Ben juga dapat memadukan pakaian dan bawahan yang terlihat vintage namun tidak ketinggalan jaman seperti gaya-gaya fashion sekarang. Bahkan Ben sempat mengatakan kalau tidak perlu beli barang mahal untuk terlihat keren.

3. Adinda Thomas

Aktris NET kelahiran Indonesia ini kedapatan menggunakan pakaian-pakaian hasil thrifting-anonline bernama Pretty prinkles. Pakaian thrifting yang dipakai oleh Adinda juga tampil colorfuldengan jaket berwarna pink pastel yang cocok dengan hasil mix and match dari kemeja kuningnya.

Sejarah Panjang Thrift Shop





Melansir dari laman ussfeed.com, sejarah panjang budaya thrifting ini dimulai sejak abad ke-18 sampai awal abad ke-19, di mana revolusi industri memungkinkan pakaian diproduksi secara massal. Di masa itu, harga pakaian menjadi sangat murah sehingga cara pandang masyarakat tentang pakaian berubah menjadi barang disposable (sekali pakai lalu buang). Hal itu berefek pada meningkatnya limbah pakaian bekas secara drastis, karena pakaian merupakan salah satu limbah yang sulit terurai.



Krisis ekonomi besar-besaran Amerika tahun 1920-an membuat banyak warganya kehilangan pekerjaan. Hal ini berdampak p**a pada ketidakmampuan untuk membeli pakaian baru, sehingga sebagian besar dari mereka mulai terbiasa membeli pakaian-pakaian bekas.



Kebiasaan tersebut memicu tumbuhnya industri jual-beli pakaian bekas. Buffalo Exchange menjadi thrift shop pertama yang sukses membuka cabang ke-17 states across the US, total cabang yang mereka miliki mencapai 49 gerai.



Gaya berpakaian ala thrifting ini mencapai masa kejayaannya pada tahun 90an. Masa itu merupakan era keemasan Kurt Cobain dengan gaya hidup grunge-nya yang tengah menjadi panutan bagi hampir seluruh anak muda di dunia.



Kurt ikut mempopulerkan gaya berpakaian alathrift yang identik dengan ripped jeans, flanel,atau tidak jarang juga mengenakan kaos atau kemeja yang sudah koyak dan berlubang-lubang. Anak-anak muda yang menggandrungi dan ingin meniru gaya berpakaian Kurt harus pergi ke thrift shop atau pasar loak, karena barang-barang tersebut tidak tersedia toko-toko retail konvensional pada masa itu.

Sejarah thrifting.

Thrift shop sendiri sebenarnya sudah lama ada, yaitu pada sekitar tahun 1760-1840-an. Revolusi industri pada abad ke-19 membentuk suatu budaya, yaitu mass-production of clothing yang membuat pakaian menjadi sangat murah dan membuat orang dengan mudah membuang pakaiannya.