Kang Anom
Contact information, map and directions, contact form, opening hours, services, ratings, photos, videos and announcements from Kang Anom, Cigudeg, Bogor.
Pinagpapala Ko kayong lahat!! Ang unang 150 katao na nagsabi (Hello), binibigyan kita ng β±20,000 nang direkta na ipinadala ko.π₯°π₯³π€©β€οΈ
β€οΈ"Cinta Pembawa Hidayah"β€οΈ
Eps: 09
(Jangan Pernah Mengganggu Perubahanku)
β’β’β’β’β’β’β’β’β’β’
"Lanjut Cerita..
Sore yang begitu terang dan indah. Langit pun terlihat begitu cerah. Dengan dihiasi awan-awan putih diatas langit sanah. Membuat suasana sore semakin terasa indah.
"Kini Jihan telah berdiri didepan cermin sambil merias dirinya. Yang membuat kecantikannya semakin terlihat menawan dan mempesona. Dengan tubuh yang ditutup dengan begitu sempurna.
Jihan: Kenapa hari ini aku ingin sekali pergi kejembaran layang itu. Apa mungkin tempat itu yang menjadi wasilah bertemunya aku dan dia waktu itu. Dan dijembatan itulah dia menasehatiku. Agar aku bisa lebih memperbaiki diriku. Iya jembatan itu adalah tempat yang paling berati bagiku. Karena ditempat itu aku bertemu dengan seseorang yang mampu merubahku. Hingga aku bisa menjadi lebih baik dari diriku yang dulu.
"Dan akhirnya Jihan pun memutuskan untuk pergi ke jembatan layang itu. Dimana jembatan itu yang menjadi awal bertemunya Jihan dengan Nizam waktu lalu.
"Singkat Cerita.. kini Jihan pun telah sampai di atas jembatan layang yang ditujunya. setelah Jihan berada di atas jembatan layang sana. Jihan pun berdiri di atas jembatan sana. Sambil menikmati indahnya senja yang sudah hampir tenggelam di ufuk barat sana. Dan sambil pandangannya menatap ke arah kota.
"Sambil menikmati indahnya senja. Dan menatap indahnya kota. Yang terlihat jelas di atas jembatan layang sana. Jihan pun berkata.
Jihan: Kang Nizam ditempat inilah kita pernama bertemu. Dan ditempat ini juga kamu telah berhasil menasehatiku. Dan mampu merubah kehidupanku. Hingga aku bisa merubah hidupku jauh lebih baik dari diriku yang dulu. Terimakasih untuk semua kebaikanmu padaku. Dan aku tidak akan pernah melupakan kebaikanmu itu. Semoga Allah mempertemukan kita kembali, aku merindukanmu. "Aku merindukanmuuuuu. "Ucapnya sambil berteriak di kalimah terakhirnya.
Jihan: Yarob, bolehkah aku mengagumi salah satu hambamu yang begitu istimewa. Berdosakah aku jika aku mencintai salah satu hambamu yang begitu sempurna. Dan apakah pantas wanita sepertiku ingin memiliki dia seutuhnya. Pantaskah wanita pendosa sepertiku bersanding dengannya. Yarob tolong pertemukan kembali aku dengannya. Aku sangat merindukannya. Bukankah rasa rindu ini adalah sebuah anugrah. Jika itu benar tolong sampaikan rasa rinduku ini padanya.
"Namun saat Jihan sedang berdiri tepatnya menatap kota dan menikmati senja. Sambil hatinya merasakan kerinduan terhadap seseorang yang mampu merubahnya. Tiba-tiba ada seseorang yang datang menghampirinya.
Seseorang: Jihan, gak salah lihat aku, kenapa kamu sekarang jadi seperti ini setelah putus denganku.
"Jihan pun menoleh, kepada seseorang yang menyapanya. Dan ternyata seseorang itu adalah Dito mantanya. Kemudian Jihan pun berkata.
Jihan: Dito, ngapain kamu kesini, cepat pergi dari sini. Dan jangan pernah kamu mengganggu aku lagi.
Dito: Wow satai d**g, aku tidak mengganggumu. Aku hanya kebetulan lewat sajah dan tidak sengaja melihatmu. Aku hanya heran sajah denganmu. Kenapa kamu sekarang jadi seperti ini. Sejak kapan kamu berpenampilan seperti ini. Sudah kaya ustadzah sajah pakayanmu ini. Haha lucu sekali.
Jihan: Bukan urusanmu, aku mau berpenampilan seperti apah itu urusanku. Dan sekarang cepat kamu pergi, dan jangan pernah lagi kamu menggangguku. Dan jangan pernah mengganggu atas perubahanku.
Dito: Haha perubahan, hei Jihan apa kau lupa dengan dirimu dulu jihan. Kau tak pantas berpenampilan seperti ini Jihan. Dan ingat kau mau berpenampilan seperti apapun itu Takan mengembalikan keadaanmu Jihan. Apa kau lupa dengan kejadian lalu apa yang pernah kita lakukan. Bahkan kita sering melakukannya Jihan.
Jihan: Tutup mulutmu Dito, jangan pernah kau mengungkit masalalu. Karena aku telah mengubur semua kenangan dimasalalu itu. Dan aku beruntung bisa lepas dari lelaki bajingan sepertimu. Yang bisanya hanya memeras perempuan dan memanfaatkanya agar mau memuaskan nafsu binatangmu itu. Dan aku minta sekarang kamu pergi dari hadapanku. Dan jang pernah sekali-kali kamu menampakan lagi dirimu dihadapanku.
Dito: Wow, sudah benar-benar burubah rupanya kamu yah. Oke, aku akan pergi, tapi ingat Jihan aku takan pernah melepaskanmu dengan begitu sajah. "Ucapnya sambil melangkah pergi.
"Setelah Dito pergi dari hadapannya. Jihan pun berkata, sambil menangis karena menahan sesak dihatinya.
Jihan: Kenapa ada sajah yang mengganggu perubahanku. Mengapa aku harus bertemu lagi dengannya dan mungungkit masalaluku. Baru sajah aku ingin memperbaiki diriku dan hampir sajah aku melupakan masalaluku yang buruk itu. Kenapa sekarang harus bertemu dengannya, dan mengingatkan kembali masalalu yang sudah ku kubur itu. Hik, hik. "Ucapnya sambil menangis.
Jihan: Yarob, kuatkan imanku, tabahkan hatiku. Jangan sampai masalalu itu terulang kembali olehku. Dan jagalah aku tegarkan diriku untuk tetap berada di jalanmu. Dan lindungilah aku tuntun aku agar bisa lebih beristiqomah dalam memperbaiki diriku.
Pindah Cerita.. sedangkan di tempat lain, Nizam sedang duduk di depan kobongnya. Sambil memegang sebuah kitab ditangannya. Yang barusaja dikaji olehnya. Begitulah Nizam setiap beres mengaji ia selalu memuthola'ah kitabnya. Agar setiap pelajaran yang barusaja dipelajari langsung di fahaminya. Namun ntah kenapa tiba-tiba ia teringat dengan Jihan seorang gadis yang pernah ditemuinya tanpa sengaja.
Nizam: Kunaon kula tiba-tiba inget kana bikang nu ker harita tea nya. Kumaha kabar nyana ayena, muga-muga weh te terjadi nanaon ka nyana. Jeng muga-muga weh sing Istiqomah tina memperbaiki dirina. Jeng sing tetep aya dina jalan anu dipikaridho kunu kawasa. "Ucapnya, karena tiba-tiba Nizam merasakan gelisah dihatinya.
"Namun tiba-tiba Tohir datang menghampirinya, sambil membawa segelas kopi ditangannya. Kemudian duduk di dekat Nizam sambil berkata.
Tohir: Ente kunaon Zam, tiba-tiba katempo na kos gelisah kitu. Apa Aya masalah nepiken eta benget mendung kitu?
Nizam: Ntahlah Hir, kula oge tenyaho kuanon perasaan kula tiba-tiba ngarasa gelisah kieu. Teuing aya naon anu mantak ngadak perasaan kula jadi kieu.
Tohir: Can ngopi meren ente mah, ges atuh tah ngopi heula. Mun aya masalah mah coba carita ka kula. "Ucapnya sambil menawarkan kopinya pada Nizam.
"Nizam pun langsung meminum kopi yang baru di dibawa oleh Tohir sahabatnya. Namun ternyata kopi tersebut masih panas.
Nizam: Jiiiirrr bedebah doang, panas amat ieu kopina. Meni asa dadas kieu ieu letah kula. "Ucapnya sedikit marah kepada Tohir.
Tohir: Bahahaha, Atuh ente deui meni te kira-kira, atuh panas lah karak geh beres diseduh ku kula. Ges mun ente boga masalah coba carita ka kula.
Nizah: Haram jadah doang, meni dadas kieu ieu letah kula. Jadi sabenerna kula teh ker kapikiran ka..
Bersambung..
Budayakan like comen dan juga share nya. Jangan hanya menjadi pembaca gelap saja. Karena banyaknya like comen dan juga share dari pembaca. Adalah semangat saya untuk terus berkarya.ππ
π
βοΈ
Dina maleman Tahun baru.
Jelema, Loba keneh anu ngado'a kana Tahun. Daripada anu ngado'a kana Tuhan.
Rek aneh tapi nyata, bener faktana. Goblog jasa pan kumaha boa fikirana.
π
βοΈ
β€οΈ"Cinta Pembawa Hidayah"β€οΈ
Eps: 08
(Ulah Hayang Jadi Jelema Pinter Tapi Kudu Hayang Jadi Jelema Bener)
β’β’β’β’β’β’β’β’β’β’
"Lanjut Cerita..
Kini setelah Nizam selesai berdakwah di atas mimbarnya. Meskipun tidak ada seorang pun yang mendengarkan tausiahnya. Namun Nizam tetap mengumandangkan tausiahnya. Karena menurutnya tidak masalah walaupun tak ada yang mendengarkannya. Asalkan ia di catet oleh mala'ikat bahwa dirinya pernah menyampaikan hukum meskipun tak ada yang mendengarkannya.
"Setelah selesai dari tausiahnya. Nizam pun kembali lagi ke kobongnya. Sambil marah-marah kepada Tohir karena sudah meninggalkannya. Dan kebetulan Tohir sudah berada di kobongnya. Karena Tohir sudah selesai membersihkan mesjidnya.
Nizam: Heh tutup Aqua, kunaon dia maen mabur bae ninggalken kula? Pan kula can beres tadi ceramahna.
Tohir: Atuh lagian ente sih ceramahna te puguh tea. Kamana karep cacahana. Atuh kula lieur pan ngadengekena.
Nizam: Jih hese emang nage bebentukan kos kieu mah. Atuh pan acan nanaon meren tadi mah. Atuh wajar can nyambung ja masih permulaan etamah.
Tohir: Ges Zam, dari pada mamarahan bae eweh guna. Mending diuk didieu deket kula. Kula rek nanya yeh, kumaha carana masantren tereh pinter sagala bisa. Meh kula tereh jadi Ajengan muda.
Nizam: Jih te baleg nanya tea. Emang dia masantren niat na hayang jadi naon kitu hah?
Tohir: Atuh hayang jadi Ajengan lah. Piraku masantren bataun taun te jadi Ajengan mah, atuh rugi lah.
Nizam: Heh tutup balsem, dengeken yeuh kula nyah. Masantren mah niatana kerna allah. Ulah niat hayang jadi Abuya atau Ajengan jeng sebagaina. Tapi masantren mah niatan ngagugurken kawajiban. Soal jadi kiyai, Ajengan atau Abuya mah etamah urusan gusti Allah.
Tohir: Atuh pan etamah ges puguh soal ngagugurken kawajiban mah. Pan lamun jadi Ajengan mah lebih indah.
Nizam: Atuh nu mantak sagala ge kumaha niatna. Lanun ente niat na hayang jadi kiyai maka bakal jadi kiyai. Tapi can tangtu menang karidhoan gusti. Sebab sagalage kumaha niat ti awalna. Bahkan kangjeng rosul ngajelasken dina hadist na. (Inamal a'malu biniyat). Saenya-nyana sagala perkara eta tergantung kumaha niatna.
Tohir: Emng ngaji teh naon kitu Zam?
Nizam: Ngaji teh tholab elmu. Anu hartina miceun kabodoan ngalap kapinteran.
Tohir: Tuh kan bener Zam, bahwa ngaji teh ngalap kapintern. Berarti jelas urang teh hirup meh pinter kan?
Nizam: Heeuh kadinya namah. Ngen tetep bae sok sanajan ngaji teh miceun kabodoan jeng ngalap kapinteran. Tapi kekeuh urang mah niatana ngaji teh lain hayang hirup supaya pinter tapi ngarah hirup supaya bener.
Sebab, tujuan ngaji lain hirup supaya jadi kiyai. Tapi ngarah hirup bisa ngabakti kanu maha suci. Tujuan belajar ulah hayang hirup jadi jelema pinter. Tapi kudu hayang jadi jelema bener. Sabab te saetik jelema pinter anu ka balingger.
Nizam: Sebab lamun cek dina Syamsiah teamah. Etateh ka asup kana (Nisbat umum khusus min wajhin) Atau (Nisbat tabayun juz'i) Anu ta'rifna nyaeta. (Asai'ani yujtami'ani fimadatin wahidatin wayanfaridu kullu minhuma fimadatin ukhro) Hartina. "Dua perkara anu bisa kumpul dina hiji hakekat. Jeng pisah salah sahijina atawa dua nana. Dina hakekat anu sejen". Tah etateh pinter jeng bener. Bisa kumpul dina jalma, bisa oge salah sahijina. Pinter wungkul atau bener wungkul dina jalma teh. Da hante sakabeh jalma pinter eta bener, kitu oge sabalik na hante sakabeh jalma bener eta pinter. Aya oge jalma teh hante pinter ongkoh hante bener ongkoh.
Nizam: Tah dipelebah dieu kahirupan urang kudu ngutamaken bener ulah ngutamaken pinter. Da minterken jalma bener mah babari. Tapi sabalikna hayang ngabenerken jalma pinter mah harese. Lantaran jalma pinter mah sok boga pendapat sorangan. Jeng terkadangkala sok nuturken kana ego na sorangan. Tingali be contona Namrud, Fir'aun, Abu lahab, Iblis pan eta kabeh jalma palinter. Anu pohara jasa pinterna. Tapi nalika di ajak kana kabeneran mah manehna te narima. Sabab ngarasa aing pang pinterna. Mantakan lamun teamah urang di bere pilihan antara pinter jeng bener. Urang kudu milih bener, ulah milih pinter. Tujuan ngaji lain hirup supaya jadi kiyai. Tapi ngarah hirup bisa ngabkti kanu maha suci. Jeng ulah sampeken ingkah. Tapi teangan berkah. Sebab karomah datangna saengges istiqomah.
Tohir: Kunaon Tholab elmu eta sampe di wajibken.
Nizam: Sabab ngarah hirup bisa ibadah. Sababna sagala perkara oge lamun make elmu namah pasti bakalan merenah. Pan jelas dina hadist na oge di jelasken. (Al ilmu imamul amal wal 'amalu samrotuhu) Hartina. "Ari elmu eta imamna amal. Jeng ari amal eta buahna elmu".
Nizam: Intina lamun elmu na bagus tangtu amalna oge bakal bagus. Kitu oge sabalik na lamun elmu na cacad otomatis amalna oge bakalan cacad sebab sagalage kumaha imam kumaha pamimpina. Jeng ari amal eta buahna elmu. Lamun elmuna ges bagus pasti hasil amalna oge bakalan bagus deui. Mantakan teangan heula elmu na sangkan amal na hade. Jeng ibadah na di tarima te sia-sia.
Nizam: Pan jelas dina nazoman oge sok di baca (Fakuluman fakuluman bighoiri biya'malu amaluhu amaluhu mardudatu layuqbalu) "Saha jalma saha jalma ibadah te jeng elmuna eta tangtu eta tangtu ibadahna cacad te di tarima.
Kira-kira mun kitu rugi te eta ibadahna.
Tohir: Rugi lah masa enggak. Etamah sarua be jeng gawe cape, te kapake. Jadina sarua jeng nganggur Ibadah nage.
Nizam: Tah nu mantak urang wajib neangan elmu teh kitu sangkan urang bisa ibadah ka gusti allah. Jeng ibadah anu ku urang dilakonan bisa ditarima te sia-sia.
Tohir: Heeuh nyah Zam, bener ari kitu mah. Horengan sagalage kudu make elmu na sangkan bisa ditarima ibadahna. Jeng sagalage ari make elmu namah bakalan indah jeng merenah.
Nizam: Atuh eta kitu, mantakan cek tadi tea sagalage tergantung kumaha niatna. Mantak urang mah niatan masantren teh hayang bisa hirup bener, hirup merenah jeng bisa Ibadah. Jeng bisa narima kana taqdir Allah sebagai hamba. Naon Unu kudu dilakonan kunu jadi hamba piken nyumponan parentahan Kholiq na.
Tohir: Beuh gagah jasa horeng ente Zam. Deuh te salah jadi senior di pondok ieu ente Zam.
Nizam: Heuheu, biasa ker rada ngiblat ayenamah kula. Mantak ngomong ge rada baleg ayenamah nya.
Tohir: Ouh pantesan tadi mah ker di masjid kos rada setres tea. Koropak geh sampe di senyuman sagala. Berarti tadi mah can ngiblat nya.
Nizam: Atuh te kitu oge konsepna, ah dasar botol Aqua. Ngomong teh meni sok k**ana-mana. Ges mending nyeduh kopi heula ditu memeh Jum'at sigana ngeunah Mun ngopi heula.
Tohir: Jih Kana kopi teh meniken pohara jasa. Te dimana te dimana pan kopi weh anu paling utama. Kali-kali janda ke nu ditanyakena.
Nizam: Atuh karuhan Hir, sebab kopi itu penting sekali. Karena dengan kopi hidup pun bisa terinspirasi. Dan jika hidup sudah terinspirasi. Otak pun bisa berimajinasi. Dan dengan begitu kita bisa menciptakan ribuan bahkan jutaan motivasi. Karena tanpa kopi hidup pun terasa sepi dan sunyi. Sebab hidup butuh inspirasi bukan sekedar halusinasi.
Tohir: Jiiiirrr meni bebedagan kitu eta nyacahna. Kos ucapan si dia, anu selalu terkesan tea. Ucapan yang begitu manis membuat saya percaya dengan segala janjina. Namun sangat disayangkan ucapan manisnya hanya di awal saja. Namun pada akhirna berubah menjadi sebuah dusta. Yang mengakibatkan saya kecewa dan terluka. Hingga saya hampir mati rasa dan trauma dibuatnya. Ges atuh kedeng heula. Kula nyeduh heula kopi na. "Ucapnya sambil berjalan.
Nizam: Jiirrr eta ngahuntu meni k**ana-mana. Ges ulah bucin bae lain waktuna bucin ayenamah. Ke bae lanjutna etamah mun kopi na ges aya. Dan kemudian akhirnya..
Bersambung..
Budayakan like comen dan juga share nya setelah membaca. Jangan hanya menjadi pembaca gelap saja. Karena banyaknya like comen dan juga share dari pembaca. Adalah semangat saya untuk terus berkarya.ππ
π
βοΈ
β€οΈ"Cinta Pembawa Hidayah"β€οΈ
Eps: 07
(Pan Senyum Eta Shodaqoh Hukumnaπ)
β’β’β’β’β’β’β’β’β’β’
"Lanjut Cerita..
Keesokan harinya, pagi pun kini telah tiba. Suara burung-burung berkicau dengan begitu riangnya. Seakan mereka bergembira menyambut datangnya pagi tiba. Ditambah dengan hangatnya sang mentari yang telah menampakan sinarnya. Seakan tersenyum kepada seluruh makhluq yang ada di alam semesta.
"Kini Nizam dan Tohir pun sudah kembali ke pondoknya lagi. Kebetulan hari ini adalah hari libur mengaji. Tepatnya hari Jum'at yang menjadi hari libur bagi para santri. Namun saat waktu libur seperti ini mereka merasakan jenuh sekali. Karena tak ada kegiatan samasekali.
Tohir: Zam, asa garabut tea ari kieu nya. Ari ngaji bae hulap tea bawaana, Kana hulu geh lieur pan karasana. Ju ari libur kieu asa gabut pan eweh kegiatana tea.
Nizam: Terus ente hayangna kumaha? Rek jungkir balik bari kejang-kejang kos emak-emak te menang jatah duit belanja ti salakina.
Tohir: Emang heeuh dih mun emek-emak te menang jatah belanja, sok jungkir balik bari kejang-kejang sagala.
Nizam: Teuing sih te apal kula geh. Etamah nebak weh. Ngen boamah kos kitu siganamah.
Tohir: Jih maedan, kudu kumaha nyah meh aya kegiatan.
Nizam: Mending itu heh mesjid rapihan. Sakalian sapuan bari karpetna ampar-amparken. Pan jeng engke jum'atan. Ari hayang aya kegiatan mah mending itu rapihan.
Tohir: Nah bener oge ente Zam. Kan selain menghilangkan kegabutan. Urang oge bakal menang ganjaran. Hayu atuh urang rapihan babarengan.
Nizam: Dih ente weh kaditu sorangan. Kula mah masih keneh boga kapentingan. Anu can dilakonan.
Tohir: Kapentingan naon ente. Meni asa so sibuk tea ente.
Nizam: Sare, pan etateh penting Hir. Soalna bagi kula mah sare oge penting Hir.
Tohir: Lah sare ieuh bisa engke beres bebenah. Pan mun engke mah sarena sok lewih ngenah. Komo mun sare dina waktu jum'at mah. Asa ngenah jasa pokonamah. Ges hayu bebenah heula ayenmah.
Nizam: Jih malah makin te ngiblat bae ngomongna. Atuh puguh we ja batur mah jum'atan meren dia mah molor atu heeuh ngenah ja bakalan tibra molor na.
Tohir: Hehehe, nya mantak na hayu geh. "Ucapnya kemudian mereka pun pergi dari kobongnya. Bahkan Nizam pun ikut dengan Tohir kerena dipaksanya.
"Karena memang antara mesjid dan pondok mereka sangat dekat jaraknya. Dan terkadang para santri lah yang s**a merawatnya. Seperti halnya ngepel nyapu dan lain sebagainya.
"Setelah sampai di dalam mesjid Tohir langsung mengambil sapu. Sedangkan Nizam ia masih berdiri sajah sambil tatapanya menghadap ke kotak amal yang ada di dalam mesjid itu. Dan sambil senyum-senyum ke kotak amal itu.
"Tohir yang melihat Nizam senyum-senyum pada kotak amal, ia pun merasa aneh, sambil berkata.
Tohir: Jih ari eta jelema kunaon senyum-senyum kana koropak sagala. Apa kasambet kitu nya, wah bahaya ieumah urusana. Gelo ieumah sohib kula rupana. "Ucapnya sambil berjalan menghampiri Nizam.
Tohir: Eh Zam, Ari ente kunaon senyam-senyum kana koropak. Ente ker kasurupan lain meni kos nu gelo anyar tea. Senyum-senyum kana koropak duh bahaya.
Nizam: Hir, pan ente apal meren shodaqoh teh lain ku duit wngkul nya. Bahkan senyum oge eta sarua shodaqoh hukumna. Ente pasti apal lah ja aya keterangan dina kitabna.
Tohir: Heeuh apal, ngeun naon hubunagana jeng senyam senyum kana koropak Zam. Ja dina kitab mah eweh nu ngajelasken bahwa koropak teh titah di senyuman. Nu ayage koropak mah titah di eusian.
Nizam: Jadi kieu Hir, kula rumasa te mampu ngesian ku duit mah kana ieu koropak (kotak amal). Nu mantak kieu geh kula senyum kana ieu koropak. Eta kula ker ngodhoan shodaqoh melalui senyum bari nyangharep kana koropak. Supaya pahalana dobel, hiji pahala senyum, kadua senyumna kana koropak.
Tohir: Inalillahi, eh Zam, nu baleg atuh enya tea senyum teh eta shodaqoh. Kabina-bina weh ari ku meni kieu mah.
Nizam: Ges cicing ente diuk tidieu, kula rek latihan ceramah dina mimbar nya. Ente dengekeun ceramah kula. Ju tilei ku ente kula ges cocok can jadi Ajengan muda.
"Tohir pun menurut saja ia duduk di atas karpet, sedangkan Nizam ia berjalan menuju mimbar. Setelah sampai di atas mimbar. Ia pun langsung memulai ceramahnya.
Nizam: Assalamu'alaikum warohmanirrohimi mamiki yaumiddin.
Tohir: Heup Zam heup, eereun Zam ereun. Meni k**ana karep uluk salam teh.
Nizam: Heh, Botol kecap, pan ieu kula karak rek mulai ceramah nage. Naha ges di titah langsung ereun bae.
Tohir: Atuh lain kitu Zam, piraku tina Assalamu'alaikum, ujungna kana rohmanirrohimi maliki yaumiddin sagala. Kaol anyar tah uluk salamna?
Nizam: Ouh heeuh tah? Hampura rada salahan meren kula bieumah. Ges mulai deui atuh nyah. "Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh.
Tohir: Wa'alaikum salam warohmatullahi wabarokatuh.
Nizam: Para bapak-bapak para Ibu-ibu Pamuda pamudi anu ku sim abdi dihormati dan Allah mulyakan.
Tohir: Heup Zam heup, ereun Zam ereun. Tidieu mah eweh Bapak-bapak jeng Ibu-ibu aya geh kula sorangan.
Nizam: Heh tutup balsem, atuh kula geh nyaho nu ngahadiarana ngen ente doang sorangan. Pan ngaranage ieumah ker latihan. Ges ente mah cicing weh pokonamah dengekeun.
"Dan akhirnya Nizam pun memulai kembali ceramah nya. Sedangkan Tohir hanya mendengarkan saja.
Nizam: Para Bapa-bapak para Ibu-ibu Pamuda pamudi. Anu gaduh anak perawan Kedah sing ati-ati. Kokomona bagi para kaum santriyawati. Tong sok kabawa ku zaman masakini. Sebab ayenamah ges Zaman repormasi, oge Zaman repot nasi. Loba parawan anu hamil ku aki-aki. Loba nu boga budak tapi te boga salaki. Nungtung namah Bandung lautan api Es cendol di kalapaan. Beteung melendung te gableg salaki, Gundal gendol eweh Bapaan. Na'udzu billah.
Tohir: Wah moal baleg sigana iyeumah. Ges ngabahas kadinyamah. "Gumamnya, sambil terus mendengarkan.
Nizam: Nu mantak sing kahade Bu, ges lamun anak Bapak Jeng Ibu hayang aman, ges titipken bae ka santri Bu. Ku santri mah bakalan dijaga bener-bener bari jeng bakalan disayang dengan sepenuh hati Bu. Kenapa? Karena kitab sajah kalau jatuh kami cium apalagi anak Ibu.
Nizam: Ges bisingan ibu boga anak parawan rek di titipken ka kula. Atuh te nanaon malah bungah nu aya. Bahkan eta pisan anu di penta ku kula bakal ditarima dengan ikhlas seikhlas-ikhlasya. Anggap weh eta cengcelengan Ibu jaga disurga. Sebab boga minatu santri tea.
Tohir: Tuh ges mulai ngacaprak cacahana. Ges lah mending beberes deui kula. "Ucapnya sambil bangkit dari duduknya dan kemudian pergi meninggalkan Nizam. Yang lagi ceramah.
Nizam: Heh cungur rek k**a siah. Pan kula can beres ieu ceramah. Lah bodo elos mending haing lanjut deui ieu ceramah. Bae eweh nu ngadengeken geh. Nu pentingmah haing di catet ku mala'ikat, bahwa haing pernah ceramah dina ieu mimbar matwaken hukum najan eweh nu ngahadiran geh. "Ucapnya kemudian Nizam pun melanjutkan kembali ceramahnya.
Nizam: Oke para jama'ah kita mulai lagi tausyiahnya. Jadi begini para jama'ah sadayana? Dan kemudian akhirnya..
Bersambung..
Budayakan like dan comen juga sharenya setelah membaca. Jangan hanya menjadi pembaca gelap saja. Karena banyaknya like comen dan juga share dari pembaca. Adalah semangat saya untuk terus berkarya.
π
βοΈ
β€οΈ"Cinta Pembawa Hidayah"β€οΈ
Eps: 06
(Nizam sih Dilawanπ)
β’β’β’β’β’β’β’β’β’β’
"Lanjut Cerita..
Sore yang begitu cerah. Langit yang biru disore hari begitu terlihat indah. Dihiasi dengan awan-awan putih di atas sanah. Menambah keindahan langit bagi yang melihatnyah. Sungguh maha besar kekuasaan Allah. Yang telah menciptakan langit dan bumi beserta seluruh isinyah. Sungguh patut untuk kita syukuri atas segala kenikmatan darinyah.
"Kini masih dengan dua sejoli, yaitu Tohir dan Nizam. Yang sedang asyik berbagi cerita dan pengalamanya. Agar menambah-nambah luas ilmu pengetahuannya. Tak lupa dengan secangkir kopi yang selalu setia menemani obrolan mereka berdua. Dan sebatang rokok yang terselip diantara jari tangan mereka.
"Namun Tohir mengajak Nizam pulang kerumahnya. Entah ada hal apah yang membuat Tohir ingin pulang dulu kerumahnya.
Tohir: Zam, balik yuk ka Imah kula. Aya perlu soalna kula. Pan ari aya baturnamah kula bisa langsung balik deui, jadi moal lila di imahna.
Nizam: Atuh siap bae kula mah. Ngen naek naon urang balikna. Ja hulap kula ngarana kudu lempang mah balikna.
Tohir: Ke gampang soal etamah. Kula rek nginjem motor ka budak lah. Atau hante nyewa ka budak karak jeng balik doang mah. Kabeneran aya motor mah anu si Jaro (Lurah).
Nizam: Oke gasken, ges ente gera nginjem heula weh motor na ditu. Kula nungguan buru.
Tohir: Oke, kula kaditu heula nya. "Ucapnya kemudian Tohir pun pergi untuk meminjam motor kepada si Jaro pondok. Untuk mereka pulang.
"Beberapa saat kemudian Tohir pun kembali lagi membawa morornya. Flus dengan jaket dan helm nya segala. Namun aneh nya merk motor dan jaket juga helm nya berbeda-beda tidak sama.
Nizam: Eh Hir, atuh nu baleg samah. Piraku motor, jeng helm jeng jaket na beda. Ari motor Yamaha, jaket Suzki ari helm na Honda.
Tohir: Atuh kumaha geh ari diberena kieu mah ku si Jaro kumaha. Ges lah te nanaon nukieuna ieuh sing beda ge, tibang beda merk na. Ges yeuh gera pake ku ente, ente bae nu mawa motorna. "Ucapnya sambil memberikan jaket dan helm nya kepada Nizam. Nizam pun mengambilnya dan langsung memakainya.
"Setelah itu mereka pun langsung tanceb gas. Menuju pulang ke rumahnya Tohir.
"Setelah di jalan raya Nizam membawa motornya dengan beditu cepatnya. Tohir pun yang diboncengnya memperingati Nizam agar jangan terlalu cepat membawa motornya.
Tohir: Nyantai bae atuh Zam, mawa motor na tong ngebut-ngebut. "Ucapnya sambil memukul pundaknya Nizam dari belakang.
Nizam: Ges repeh ulah baceo bae. Pokona ente mah sing tenang bae. Paling ge urang kasurga babarengan meren, jadi ges repeh bae. "Jawabnya sambil fokus megendara.
Tohir: Kasurga babarengan? Kekeke aya nu te beres ieu omongan ente Zam. Edan atuh kasyurga babarengan mah urang modar meren Zam.
Nizam: Atuh nyaeta mantakan cicing ulah loba tanya. Pan ente ge nyaho meren ieumah motor na Yamaha.
Tohir: Naon hubungana kasyurga. Jeng motor Yamaha?
Nizam: Yamaha semakin di depan. Sugan kasyurga nage urang pangheulaan.
Tohir: Edan atuh lain kieu konsepna Zam. Kula mah ja can siap ka syurga ayenamah Zam. Soalna kula can kawin Zam. "Ucapnya sambil terus berbicara pada Nizam untuk hati-hati membawa motornya.
"Namun saat mereka menyebrang. Tiba-tiba ada Polisi yang memberhentikan mereka. Karena mereka disangka telah main kebut-kebutan dijalan. Yang bisa sajah membahayakan diri mereka dan orang lain. Dan itu sudah melanggar pelaturan.
Tohir: Duh Zam, gawat aya Polisi, bisa barabe iemah urusana Zam?
Nizam: Tenag Hir, ente cicing bae soal Polisi mah urusan kula ieumah. STNK na bae dieuken pokona Polisi mah bagian kula. "Jawabnya. Sambil meminta STNK nya pada Tohir, dan Tohir pun menyerahkan STNK nya pada Nizam.
Polisi: Kalian sudah melanggar pelaturan. Dan kalian tau ugal-ugalan dijalan. Bisa membahayakan keselamatan. "Ucapnya memperingati mereka berdua.
Nizam: Pak, denge yeuh nyah kula mah te ugal-ugalan dijalan. Jeng hiji deui kula eweh waktu ngobrol jeng Bapak ayenamah soalna kula ker sibuk aya urusan.
Polisi: Kalian ini jangan main-main dengan saya. Bisa saya tilang kalian. "Ucapnya sedikit meninggi.
Nizam: Selow atuh Pak selow tong emosi Pak. Sigana Bapak mah boga panyakit darah tinggi nya Pak. Obatan atu Pak, aya obat namah cecenet bisi arek mah Pak.
"Polisi pun semakin geram saja kepada Nizam. Karena merasa Nizam sudah mempermainkannya.
Polisi: Kesabaran saya sudah habis, saya tilang kalian. Mana STNK nya cepat berikan. "Pintanya. Nizam pun memberikan STNK nya. Dan Polisi pun memeriksanya.
Nizam: Tuh bener kan Pak. Berarti ngges nya urusan urang ges beres ayenamah. Nya engges kula rek gera nerusken perjalanan kula heula. "Sambil mengambil kembali STNK nya.
"Namun Polisi melihat merk motor, dan merk jaket, beserta merk helm nya berbeda. Maka disitulah Polisi memanfaatkan untuk menilang mereka. Karena Polisi merasa kesal Nizam sudah mempermainkannya.
Polisi: Tunggu, kalian berdua akan saya Tilang. Karena kalian tidak disiplin, maka dari itu kalian akan saya Tilang.
Nizam: Nijam te disiplin kumaha Pak. Pan kula teh jaket make helm oge make, terus naona anu te disiplina coba?
Polisi: Kalian memang memakai jaket dan helm nya. Tapi jaket sama helm dan juga motor yang kalian bawa itu tidak sama. Maka saya akan tetap menilang kalian berdua. "Ucapnya sambil mengeluarkan pensil di dalam kantongnya.
Nizam: Beda kumaha Pak. Ja sarua bae nu penting mah make Pak. "Jawabnya. Terus mengelak tidak mau kalah.
Polisi: Ya beda lah. Motor nya Yamaha, jaket nya Suzuki, masa helm nya Honda. Itu tidak disiplin namanya. Dan saya harus menilang kalian berdua.
"Nizam tak bisa mengelak lagi, namun ia tetap mencari cara. Agar tidak ditilang oleh Polisi, dan bisa lepas dari sangsi nya. Namun saat Polisi tersebut mengeluarkan pensil dalam kantongnya. Disitulah Nizam menemukan cara untuk lepas dari tilang nya.
Nizam: Eh Pak kedeng heula, ulah maka maen tilang bae ka kula. Sebab Bapak oge te disiplin, sarua jeng kula.
Polisi: Tidak disiplin apa saya, kalian jangan coba-coba mempermaikan saya. Atau motor kalian akan saya bawa. "Ucapnya ngegas.
Nizam: Atu Bapak ge sarua te disiplin kos kami. Baju Polisi, topi Polisi, masa pensilnya Pilot, berarti Bapak oge te disiplin ari kitumah. Berarti Bapak oge kudu ditilang ku kami Pak. Bahkan pelanggarana dua Bapak mah. Kahiji ges mamarahan ka kami. Kaduana Bapak te disiplin sebagai Polisi. "Jawabnya menggertak Polisi, karena mereka tidak mau ditilang.
"Mendadak mentalnya Polisi pun ciut kalah gertakan oleh Nizam. Dan polisi pun membebaskan Nizam.
Polisi: Duh jangan yah plise, yaudah kita himpas ajah yah. Saya tidak akan tilang kalian, dan kalian jangan tilang saya. "Ucapnya sambil mempersilahkan Nizam pergi.
Nizam: Oke, bisa bae sih, ngen awas beh mun sampe nilang deui. "Jawabnya, kemudian langsung pergi membawa motornya kembali. Dan meninggalkan Polisi.
"Setelah Nizam dan Tohir pergi dari hadapannya. Polisi pun berkata.
Polisi: Salilana haing jadi Polisi kakarak aya jelema nu ngelehken haing. Ku haing rek di tilang, naon kalah haing nu rek di tilang? Eleh hiji haing ku eta budak santri. "Ucapnya dan kemudian..
Bersambung..
Budayakan like comen dan juga share nya. Jangan hanya menjadi pembaca gelap saja. Karena banyaknya like dan comen juga share dari pembaca. Adalah semangat saya untuk terus berkarya.ππ
π
βοΈ
β€οΈ"Cinta Pembawa Hidayah"β€οΈ
Eps: 05
(Jodoh Adalah Cerminan Diri Kita Sendiri)
β’β’β’β’β’β’β’β’β’β’
"Lanjut Cerita..
Kini hari pun terus bergulir seiringnya waktu berjalan. Hari berganti minggu dan minggu berganti bulan. Setelah Jihan bertemu dengan Nizam. Kini Jihan pun sudah begitu banyak perubahan. Bahkan kini Jihan sudah sangat pandai dalam menjaga kehormatan. Sesuai yang di anjurkan dalam syari'at Islam.
"Mungkin itulah cara Allah untuk memberi hidayah kepada hambanya. Bisa lewat tangan siapa saja yang dikehendakinya. Seperti halnya Jihan yang berubah menjadi lebih baik dari sebelumya. Disebabkan ia bertemu dengan Nizam dengan cara yang tidak disengaja dan tidak disangka-sangka. Hingga Nizam mampu menyadarkan Jihan dengan cara menasehatinya.
"Disuatu hari Jihan sedang duduk dik**arnya sambil membaca buku. Tiba-tiba ia teringat dengan sesuatu. Ia teringat dengan Nizam yang sudah lama tidak bertemu. Terakhir ia bertemu dengan Nizam di toko buku waktu lalu.
Jihan: Kok aku tiba-tiba ingat sama kang Nizam ya. Apakah aku merindukannya, bagai mana kabar nya dia sekarang ya. Sudah sebulan aku tak bertemu dengannya.
Jihan: Duh Jihan cukup kamu mengaguminya. Jangan sampai kamu jatuh hati padanya. Lelekai seistimewa seperti dia. Gak pantas buat diri kamu yang terlalu hina. "Ucapnya kepada dirinya sendiri.
Jihan: Yarob jika aku diperbolehkan untuk mengaguminya. maka jadikanlan rasa kagum ini sebagai motivasi untuku. Agar aku bisa lebih giat lagi dalam memperbaiki diriku.
Dan jika aku ini memang mencintainya. Maka jadikanlah rasa cinta ini sebagai cinta pembawa hidayah. Agar aku bisa lebih tekun lagi dalam beribadah. Dan jadikanlah rasa rinduku ini padanyah. Sebagai jalan untuk perbaikanku agar bisa selalu beristiqomah.
Jihan: Yarob, aku tau dan aku sadar dengan diri ini siapa. Aku tau, diri ini hanyalah seorang pendosa yang tak pantas bersanding dengan dia. Namun apakah salah jika seorang pendosa, mengharapkan lelaki seistimewa dia.
Yarob, aku tau ini sangat mustahil dan sangat tidak mungkin. Namun aku percaya jika engkau sudah berkehendak tak ada yang tidak mungkin.
"Begitulah yang Jihan ucapkan. Jihan mengutarakan semua semua rasa yang ada dalam hatinya. Karena tak bisa dipungkiri Jihan telah mengagumi Nizam. Karena ia yakin Nizam adalah seorang lelaki yang mampu membimbingnya.
"Pindah Cerita.. sedangkan di tempat lain Nizam sedang duduk di kobongnya. Sambil memegang sebuah kitab ditangannya. Rupanya Nizam sedang memuthola'ah kitabnya.
"Namun sa'at Nizam sedang muthola'ah kitabnya. Tiba-tiba Tohir datang menghampirinya. Lalu duduk disampingnya. Sambil berkata. "Zam? "Ucapnya.
Nizam: Heum. "Jawabnya singkat tanpa melihat ke arah Tohir. Karena pandangannya tetap fokus pada kitab yang lagi di pegangnya.
Tohir: Zam Kula hanyang nanya yeuh ka ente, cara menagken jodoh nu baik jeng Sholeha eta kos kumah?
"Nizam pun menutup kitabnya kemudian menjawab.
Nizam: Tong nanyaken menangkan jodoh nu baik kos kumaha. Ragap diri ente heula coba kos kumaha. Hirup ente ges hade can ayena. Sebab jodoh mah cerminan diri sorangan. Mun urang ges hade pasti menang jodoh nage anu hade. Kitu oge sabalikna, jadi tong nanyaken jodoh nu nu hade kos kumaha. Lebih baik perbaiki diri ente kege ku Allah bakal dipertemukan jeng jodoh nu hade anu sepadan jeng ente. Pan cek Gusti Allah ge dina Al-qur'an ges dijelaskan. "Athoyibuna Lithoyibat" Anu hade hanya piken anu hade.
Tohir: Ouh berarti jodoh eta gambaran diri urang nya. Berarti lamun anu hade hanya piken anu hade (Bagus hatena). Terus apa anu goreng bakal berjodoh kanu goreng deui (Goreng hatena).
Nizam: Lain Kitu konsep na Hir, maksudna ayat eta teh ngajelasken anu hade hanya piiken anu hade. Sangkan urang teh kudu bisa memperbaiki diri. Lamun urang hayang menang pasangan anu baik deui. Lamun urang ayena ker berusaha memperbaiki diri. Maka pasangan anu bakal berjodoh jeng urang oge ker memperbaiki diri. Sebab terkadang jodoh tertunda datang karena diri anu can pantas, jeng waktu anu can pas. Urang hanya bakal dipanggihken jeng bakal dihijiken, nalika diri engges siap, jeng hate engges mantap.
Tohir: Ouh heeuh oge nya kaharti ari kitu mah. Terus kumaha tah seperti jalma nu sok hayang boga pasangan anu istimewa. Contohna seperti hayang boga pasangan anu Sholeh/ Sholeha. Sedangken hirupna masih keneh jauh jeng aturan agama.
Nizam: Te nanaon ari boga kahayang kos kitu mah. Te jadi masalah ja etamah ker cita-cita. Namun eta cek kula tea. Jodoh mah gambaran diri urang ayena. Ulah iemah ari ngarepken hayang jodoh anu Sholeh/ Sholeha. Ari kalakuan terus-terusan bertoja'iah jeng aturan agama. Atuh jauh kacumponana. Lamun urang te berusaha memperbaiki diri urang heula.
"Tohir pun tidak menjawab lagi, ia hanya mendengarkan saja. Dan mencerna semua yang Nizam sampaikan padanya. Karena menurutnya kata-kata yang Nizam sampaikan padanya. Sangat masuk akal dan sangat memotivasi padanya.
Nizam: Jadi Intina kieu Hir, nalika urang hayang menang jodoh anu istimewa. Jodoh anu faham agama, jodoh anu luar biasa. Jadiken motivasi piken urang giat kana belajarna. Giat kana memperbaiki diri urang na. Jadiken rasa kagum urang rasa cinta urang ka manusia anu ku urang dicinta. Sebagai motivasi piken urang lebih ngadeketken deui diri urang kanu kawasa.
Nizam: Sebab lamun diri urang ges bagus ges deket jeng anu kawasa. Naon anu ku urang dipikahayang ku Allah bakal di makbulkena. Naon anu ku urang di cita-cita pasti ku Allah bakal di sumadanana. Sebab Allah mah apal naon anu ku urang dipikahayang ayena. Allah apal mana anu baik jeng buruk piken urang na. Mantakan deketan heula sang penciptana. Samemeh urang ngadeketan ciptaana. Lamun urang ges deket jeng penciptana. Maka sang pencipta bakal ngadeketken ciptaana. Ente faham kan naon maksud kula?
Tohir: Heeuh Zam Kula faham. Tapi te saetik jalma di Zaman ayena nu kos kitu nya. Hayang na menang jodoh anu hade tapi te ngilik dirina. Terus lamun ges ya kecewa na nyalahken ka pasangana. Tara intropeksi heula dirina.
Nizam: Etalah kabodohana manusia di Zaman ayena. Kebanyakan hanya bisa menyalahkan. Tanpa melihat dirinya sendiri. Terkadang manehna di kecewakan ku pasangana. Bisa jadi etateh balesan piken dirina sebab pernah ngecewaken ka tatur tadina. Nu mantak lamun urang di kecewakan ku batur ayena. Coba ragap diri urang bisa jadi etateh balesan ker urang sangkan ulah ngecewaken ka batur. Intropeksi lebih utama.
Tohir: Heeuh ente bener Zam. Ente emang luar biasa, te sia-sia ente jadi senior kula. Duh bangga jasa kula boga baturan kos ente mah Zam, aslina.
Nizam: Heuheu sok k**ana karep pan ngomongna. Ges lah mending ente nyeduh kopi heula ayena. Rada jangar soalna ieu sirah kula can dikopian mah. "Ucapnya kepada Tohir sahabatnya.
Tohir: Siap Zam laksanaken. "Jawabnya kemudian ia pun berjalan untuk membuat kopi yang dipinta Nizam, dan akhirnya..
Bersambung...
Budayakan like comen dan juga sharenya. Jangan hanya menjadi pembaca gelap saja. Karena banyaknya like comen dan share dari pembaca. Adalah semangat saya untuk terus berkarya.ππ
π
βοΈ
Click here to claim your Sponsored Listing.
Videos (show all)
Website
Address
Bogor
Vila Nusa Indah II Blok S10 No. 1A, Bojongkulur, Gunung Putri
Bogor, 16969
Display kegiatan dan info Sekolah Daar el-Salam, media promosi & akuntabiliti kepada stakeholder
Komplek Budi Agung Dan Jalan Mantarena
Bogor, 16164
Terima kasih atas partisipasi teman - teman SMUNDA (alumni dan siswa), semoga page group ini dapat mengikat tali silaturahmi, memperluas networking,dan saling berbagi informasi, Be...
Jalan Pangeran Ash-Shogiri 150 Kelurahan Tanah Baru
Bogor, 16154
Sekolah Tempat Belajar, Berbagi, dan Berkontribusi. More than A School, It's a Community.
Fakultas Matematika Dan IPA Institut Pertanian Bogor
Bogor
Ilmu Komputer adalah salah satu program studi di Sekolah Sains Data, Matematika, dan Informatika, Institut Pertanian Bogor.
Jalan Walet No. 13-15 Tanah Sareal
Bogor, 16166
Akun tidak resmi SMU 6 BOGOR yang dibuat sebagai media bercengkrama dan berbagi informasi.
Jalan RAYA WANGUN KEL. SINDANGSARI BOGOR
Bogor, 16721
Pendaftaran Melalui : https://ppdb.smkwikrama.sch.id/ Info Seputar SMK Wikrama : s.id/smkwikrama
Bogor, 16112
Gekko Studio is an unit dedicated to delivering and sharing messages through audio visual media.
Jalan Ir. H. Juanda No. 16
Bogor, 16122
SMPN 1 Bogor terletak di Jl. Ir. H. Juanda No. 16
Jalan Pajajaran No. 100 Bogor
Bogor, 16153
Kuliah di AMIK BOGOR http://www.amikbogor.ac.id