Ruang Rindu

Kisah Yang Terhenti.

Ketika itu sebuah cerita dimulai
Semua tampak akan baik-baik saja
Harapan rencana sudah tertata sedemikian.
Hingga sebuah jarak memaksa untuk menjauhkannya.
Tetapi itu tidak masalah, keduanya telah terbiasa dengan keadaan ini.
Satu dari keduanya mulai menyentuh api..
Sedikit demi sedikit api menjalar hingga meregangkan ikatan mereka.
Dan api itu terus membesar terlambat untuk memadamkannya.
Etika sosial sering menjadi satu tembok yang sulit di tembus.
Hingga akhirnya cerita itu terhenti
Menyisakan luka bagi keduanya..
Mereka harus meniti jalan yang berbeda, dengan kenyataan yang harus dijalani.
Lalu apakah kenyataan ini memutus ikatan diantara keduanya? Rasanya tidak karena ikatan hati sejatinya tak kan pernah terputuskan.
Dan biarkan cerita ini berlanjut melalui mimpi yang tak berujung.

Satu kebahagiaan yang jarang kita sadari, saat suatu malam dimana kamu dan semua anggota keluarga terlelap dalam kamar yang sama..

Tidakkah kamu berfikir
Satu demi satu anggota keluargamu, orang yang kamu sayangi pergi untuk selamanya..
Tidak ada yang kekal abadi disini,, semua akan pergi, termasuk kamu..
Lalu hal apa yang kita tinggalkan untuk bisa dikenang..
Bukankah kamu juga percaya bahwa akan ada episode selanjutnya setelah kepergianmu?
Dapatkah kta mengawalinya, atau dengan bekal kita untuk melanjutkannya..
Sungguh diri ini lemah
Terperdaya oleh ambisi sesaat saja..

Saat pertama melihatmu..
Seakan dunia menjadi tidak lebih berarti
Karena senyummu adalah ketuduhan
Yang memacu semua hasrat

Jalan Pulang
Teruntuk kamu dimana dulu aku berpamit
Maafkan aku yang tlah lupa
Bahwa dulu pergi untuk kembali..
Nyatanya aku tak pernah kembali
Dan bahkan saat teringat akan jalan kembali
Keadaannya sudah sangat berubah
Bahkan kita telah kehilangan tujuan awal bersama..
Pada akhirnya jalan kita harus berbeda..
Semoga engkau bahagia.

Pada jiwa yang pernah berikrar
Untuk saling mengisi dan melengkapi
Bukankah kita punya banyak rencana
Hal sederhana yang kita saling membagi..
Lalu bagaimana lanjutnya?
Dan kenapa seolah kita saling lupa.
Atau memang jalan kita tlah benar berbeda?
Demikian beratkah kenyataan untuk kita wujudkan..
Dan jiwa itu seakan membisu..
Tak ada lagi keterikatan..
Tak lagi ada saling sapa..
Sebuah tabir tebal yang begitu angkuh
Menjadi pemisah dan mengubur rasa..
Tinggalah sepi..
Sunyi dan sendiri..

Seringnya kita sadar berapa berharganya seseorang manakala ia telah pergi untuk selamanya..

Tanpa sengaja menemukan sebuah foto yang entah kenapa begitu seakan menpuk benak ini. Sebuah foto yang menegur jiwa bahwa betapa berharganya sebuah kebersamaan, entah itu persahabatan, keluarga, pasangan bahkan tetangga kita.
Orang yang mungkin kemarin bahkan 1 jam sebelumnya masih tertawa ria bersama, sesaat kemudian harus pergi untuk selamanya.
Sahabatku, cintailah siapapun terdekat dari kita, hargai dan maklumkan untuk sedikit kekurangannya, sebelum sebuah penyesalan menghampiri rasa dan pikiran kita.
Buatlah memory indah dalam kebersamaan, sebelum pada akhirnya kita hanya akan dapat melihatnya sendirian dalam sampu do'a.