Cinta Timnas
Cinta Timnas menyediakan informasi terbaru seputar Timnas Indonesia, baik seputar pemain Timnas, Kompetisi dan Jadwal skuad Garuda
Memberikan update terbaru seputar Timnas Indonesia
LIVE SCTV, ARGENTINA VS FRANCE | FINAL Piala Dunia Qatar 2022, Siaran Langsung Lusail Stadium 18/12/2022
Shin Tae Yong memanggil beberapa pemain muda dengan kualitas menjanjikan ke Timnas Indonesia untuk FIFA Match Day. Berikut tiga wonderkid yang dipanggil Shin Tae Yong.
PSSI telah merilis daftar 27 nama pemain Timnas Indonesia yang disiapkan untuk menghadapi Timor Leste saat FIFA Match Day. Tim Garuda direncanakan dua kali bersua Timor Leste pada akhir Januari di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.
Shin Tae Yong kembali memanggil banyak pemain muda dalam daftar pemain kali ini. Pelatih asal Korea Selatan itu melanjutkan kebijakan yang sudah dilakukan sejak awal menangani Timnas Indonesia.
Dari 27 pemain yang dipanggil hanya satu pemain berusia di atas 30 yang dipanggil oleh Shin Tae Yong. Satu-satunya pemain itu adalah bek Madura United, Fachruddin Aryanto.
Shin Tae Yong juga memberikan kesempatan untuk beberapa muka baru. Salah satunya Achmad Figo, pemain berusia 20 yang memperkuat Arema FC.
Pelatih Korsel di Piala Dunia 2018 itu juga tak lupa memanggil tiga wonderkid milik Indonesia. Berikut 3 wonderkid yang dipanggil Shin Tae Yong ke Timnas Indonesia:
Marselino Ferdinan
Pemain muda Persebaya Surabaya ini paling menyita perhatian publik dalam beberapa waktu terakhir. Marselino terus jadi pembicaraan seiring performa apik bersama tim Bajul Ijo.
Marselino baru berusia 17. Namun kini ia sudah jadi bagian dalam skuad inti Persebaya yang diarsiteki pelatih Aji Santoso.
Ferdinan juga punya senjata tendangan jarak jauh yang mematikan. Meski masih berusia muda, Ferdinan diyakini bisa secepatnya jadi pemain langganan Timnas Indonesia.
Ronaldo Kwateh
Penyerang muda Madura United ini menjadi nama lain yang juga menarik perhatian sejak awal musim ini. Meski masih tergolong belia, Ronaldo kerap mendapatkan kepercayaan tampil saat Laskar Sapeh Kerap masih ditukangi Rahmad Darmawan.
Kepercayaan besar itu membuat Ronaldo mencatatkan jumlah penampilan yang lumayan untuk ukuran pemain muda. Ia sudah bermain dalam delapan pertandingan dengan menit bermain mencapai 255 menit.
Sulit mencetak gol di klub, Ronaldo justru unjuk gigi bersama Timnas Indonesia U-18 saat tur ke Turki. Total lima gol berhasil dijaringkan pemain berusia 17 itu dari tiga laga uji coba.
Ramai Rumakiek
Ramai tentu bukan sosok yang asing buat Shin Tae Yong. Pemain Persipura Jayapura itu merupakan salah satu senjata Timnas Indonesia saat tampil di Piala AFF 2020.
Ramai sebenarnya masuk kategori anak muda yang kariernya melesat dengan cepat. Pemuda kelahiran Jayapura itu baru musim ini memperkuat tim utama Persipura tetapi bisa langsung menarik perhatian Shin Tae Yong.
Skill mumpuni yang dimiliki Ramai membuatnya kini jadi pemain langganan di Timnas Indonesia. Ramai pun jadi satu-satunya wakil Persipura di Timnas Indonesia.
Timnas Myanmar mulai menggila. Ada strategi gahar yang mulai diperlihatkan. Timnas Indonesia bisa bahaya di Piala AFF U23.
Piala AFF U23 2022 akan digelar di Kamboja pada 14-26 Februari 2022.
Selain menghadapi Timnas Indonesia dan Malaysia, Myanmar juga akan bersaing dengan Laos di Grup B.
Persiapan matang sudah dilakukan. Untuk Piala AFF U23, Myanmar memanggil Arthur Pha.
Arthur Pa saat ini bermain di klub Segunda Division Liga Spanyol, CD Leganes.
"Arthur Pha, pemain kelahiran Myanmar yang bermain untuk klub Spanyol, Leganes, akan bermain untuk Timnas Myanmar U23 asuhan Velizar Popov," tulis media Myanmar, Global New Light Myanmar, Selasa (18/1/2022).
Ada ancaman serius yang terlihat. Standard tinggi Liga Spanyol diyakini telah menempa kemampuan Arthur Pa ke level tinggi.
Kehadiran Arthur Pha di skuad Myanmar berpotensi merepotkan Timnas Indonesia pada Piala AFF U23 2022.
Apalagi, sang pemain punya catatan karier yang mengesankan. Nyaris tak ada cela di rekam jejaknya.
Arthur Pha pindah dari Myanmar ke Thailand saat usianya masih kecil. Arthur kemudian bertemu pelatih Inggris di Thailand pada 2017.
Pelatih ini yang merekomendasikannya untuk mengikuti trial di Leganes.
Pada 2019, Arthur mendapatkan kontrak profesional di Leganes. Sebelumnya, Arthur juga sempat mencicipi atmosfer sepak bola Thailand.
"Saya mulai bermain sepak bola saat masih 7 tahun. Saya main untuk tim sekolah ketika berusia 10 tahun. Saya juga bermain di klub Thailand, Chiang Mai dan Narkhun Chiang Mai," kenang Arthur Pha.
Dalam unggahan Instagram pribadi Arthur Pha, dia menunjukkan sebuah seragam Timnas Myanmar yang dia bentangkan di atas kasurnya.
Dia mengatakan bangga mendapat kesempatan membela negaranya kali ini.
“Bangga bisa hadir membela negaraku,” bunyi kutipan Insta Story pada Senin (10/1/2022).
Dia mengaku pola permainan di Eropa jauh lebih cepat. Hal itu membuatnya harus beradaptasi dengan baik.
Tentu gaya bermainnya itu akan sangat berdampak kepada Timnas Myanmar U23 nantinya.
Sekedar gambaran, di 2020 lalu, Leganes pernah menahan Imbang Real Madrid 2-2.
Padahal saat itu Real Madrid masih diperkuat Sergio Ramos, Karim Benzema dan Isco.
Bius Leganes dan Arthur Pa ini membuat Myanmar terlihat menakutkan. Apalagi, Spanyol masih menjadi salah satu kiblat sepak bola dunia. (*)
Timnas Indonesia U23 masih punya kuncian trisula ganas. Kehadiran mereka diprediksi bisa bikin Shin Tae Yong tenang.
Indonesia memang menyimpan wonderkid yang main di liga luar negeri. Dan saat ini, para pemain hebat itu belum dipanggil masuk Timnas Indonesia.
Ada trisula maut yang bisa dipanggil Shin Tae Yong ke timnas Indonesia U23.
Mereka punya olah emosi, kecerdikan dan kekuatan di atas rata-rata.
Mereka juga bisa berkolaborasi dan melakukan kerjasama tim dengan baik.
Dalam setiap laga, mereka bisa terlihat menggiring, menendang bahkan menyodok bola dengan sangat mengasyikkan.
Mereka juga bisa mempertahankan bola dengan berlari ke sana kemari tanpa kenal lelah.
Pemain-pemain ini lah yang mungkin bisa menjawab kegelisahan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong, saat kebingungan mencari striker ganas.
Di list pertama, ada Saddil Ramdani. Dia merupakan pemain yang menjadi langganan skuad Timnas Indonesia.
Saddil punya atribut yang lengkap sebagai seorang winger. Selain kecepatan, Saddil juga punya kemampuan menembak dan umpan silang yang baik.
Saat ini dia tengah merumput di Liga Malaysia bersama Sabah FC.
Terbaru Saddil menjadi incaran klub asal Serbia, FK Novi Pazar. Namun Sabah FC enggan melepas bintangnya itu.
Meski gemilang di Malaysia, Saddil justru belum diberi kesempatan bergabung dengan Timnas Indonesia sejak ditangani Shin Tae Yong.
ADVERTISEMENT
Yang kedua, ada Bagus Kahfi. Bagus Kahfi saat ini sedang meniti karier bersama tim muda FC Utrecht.
Nama bagus sejatinya sudah melambung sejak memperkuat Timnas Indonesia U16 dan digadang-gadang bakal menjadi andalan Skuad Garuda di masa depan.
Kemampuan Bagus dalam mencetak gol pun terbilang ciamik. Di Timnas Indonesia U16, dia membukukan 16 gol dari 15 kali penampilan.
Sedangkan di Timnas Indonesia U19, dia mencetak empat gol dalam lima penampilan.
Saat ini Bagus sudah menginjak usia 19 tahun. Jika terus mematangkan diri selama berkarier di Eropa, Bagus diprediksi mampu melengkapi keinginan Shin Tae Yong saat mengobrak-abrik pertahanan lawan.
Setelahnya, ada Natanael Siringoringo. Natanael sempat membuat geger Malaysia usai mencetak dua gol di laga Derbi Kelantan antara TRW Kelantan vs Kelantan United.
Pemain 22 tahun itu berposisi sebagai winger di Kelantan FC.
Posisi utamanya adalah winger kanan, namun dia juga bisa ditempatkan di sisi kiri.
Natanael mempunyai kecepatan dan presisi yang mumpuni. (*)
Shin Tae-yong telah memanggil 27 nama untuk memeperkuat timnas Indonesia pada FIFA Matchday Januari ini.
Timnas Indonesia akan menjalani pemusatan latihan (TC) pada 19 hingga 28 Januari 2020.
Dalam TC tersebut, tim Merah Putih juga akan melakoni laga uji coba berlabel FIFA Matchday. Lawannya adalah Timor Leste.
Pertandingan uji coba timnas Indonesia vs Timor Leste akan digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.
Kapan laga tersebut digelar belum diketahui sampai saat ini. Namun, yang pasti, Indonesia akan beruji tading kontra Timor Leste dua kali.
Diharapkan, setelah pertandingan tersebut, peringkat Indonesia di ranking FIFA pada Februari naik dari posisi ke-164.
Untuk menghadapi laga melawan Timor Leste, pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong sudah memanggil 27 pemain.
Mayoritas diantaranya merupakan pemain andalan Shin Tae-yong di Piala AFF 2020. Sebut saja Ricky Kambuaya, Alfeandra Dewangga, Rachmat Irianto, dan Pratama Arhan.
Bek Ipswich Town Elkan Baggott juga tak luput dari pemanggilan timnas Indonesia kali ini.
Namun, pada pemanggilan ini, juga ada nama-nama baru yang akan bergabung bersama skuad Garuda, yakni Muhammad Adisatryo, Achmad Figo, Sani Rizki, dan Terens Puhiri.
Selain itu, dua wonderkid yang lagi naik daun, yaitu Marselino Ferdinan dan Ronaldo Joybera juga turut dipanggil.
"Saya berharap pemain terus bekerja keras, fokus, dan disiplin pada pemusatan latihan FIFA Match Day kali ini," ucap Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (18/1/2022).
Laga ini sangat penting sebagai bagian persiapan dan melihat perkembangan pemain jelang mengikuti ajang Piala AFF U-23, SEA Games, dan Kualifikasi Piala Asia mendatang," kata Shin Tae-yong.
Para pemain dan ofisial akan mulai berkumpul pada tanggal 19 Januari mendatang di Bali.
Selama menjalani pemusatan latihan, Evan Dimas tentu tetap menjalakan protokol kesehatan yang ketat.
Daftar 27 pemain timnas Indonesia untuk FIFA Match Day Januari di Bali:
1. Muhammad Adisatryo, Persik
2. Syahrul Trisna, Tira Persikabo
3. Ernando Ari, Persebaya
4. Nadeo Argawinata, Bali United
5. Fachruddin Aryanto, Madura United
6. Alfeandra Dewangga, PSIS
7. Elkan Baggott, Ipswich Town
8. Rizky Ridho, Persebaya
9. Achamad Figo, Arema FC
10. Pratama Arhan, PSIS
11. Moh Edo Febriansyah, Persita
12. Sani Rizki, Bhayangkara FC
13. Rizky Dwi, Arema FC
14. Rachmat Irianto, Persebaya
15. Evan Dimas, Bhayangkara FC
16. Ricky Kambuaya, Persebaya
17. Syahrian Abimanyu, Persija
18. Marselino Ferdinan, Persebaya
19. Ramai Rumakiek, Persipura
20. Irfan Jaya, Bali United
21. Yabes Roni, Bali United
22. Terens Puhiri, Borneo FC
23. Dedik Setiawan, Arema FC
24. Hanis Saghara, Tira Persikabo
25. Muhammad Rafli, Arema FC
26. Ronaldo Joybera, Madura United
27. Bayu Mohamad Fiqri, Persib
Dua asisten pelatih Timnas Indonesia, Sahari Gultom dan Alex Aldha Yudi, tak lagi masuk jajaran pelatih atas keinginan Shin Tae Yong per Januari 2022.
Sahari yang adalah asisten pelatih kiper dan Alex yang bertugas sebagai asisten pelatih fisik, tak akan bersama tim pelatih Timnas Indonesia lagi. Hal tersebut disampaikan Media Officer PSSI Bandung Saputra.
"Ya, dua asisten pelatih sudah tidak bersama Timnas Indonesia. Ini karena keinginan Shin Tae Yong. Dalam hal ini PSSI mengakomodir keinginan Shin," ucap Bandung tanpa menyebutkan alasan.
Kabar soal Sahari dan Alex tak lagi bersama Timnas Indonesia tersebar dari unggahan asisten pelatih Nova Arianto. Dalam unggahan di media sosial Instagram Nova mengucap kata perpisahan.
"Banyak cerita yang kita jalani selama dua tahun ini bersama Sahari Gultom Alex Aldha Yudi, baik s**a maupun duka dari awal kebersamaan kita di TC Thailand hingga TC di Turki," tulis Nova.
"Terima kasih coach buat semuanya dan teruskan perjuangan coaches dengan apa yang sudah didapat selama bersama head coach Shin Tae Yong dan coaching staff lainnya untuk membuat sepak bola Indonesia lebih berkembang ke depannya," tulis Nova melanjutkan.
Nova pun mendoakan dua koleganya tersebut mendapat karier yang mentereng setelah dari Timnas Indonesia. Tak lupa Nova meminta doa akan perjuangan tim Merah Putih dilancarkan dalam setiap program.
Sementara itu Sekjen PSSI Yunus Nusi juga memastikan keputusan untuk tidak memperpanjang kontrak Sahari dan Alex berasal dari Shin Tae Yong.
"Shin Tae Yong minta agar Sahari dan Alex diberhentikan dari staf pelatih," ucap Yunus Nusi.
KETUA Umum PSSI, Mochamad Iriawan, mengonfirmasi Shin Tae-yong tak tersinggung dan tak ada deadlock ketika PSSI berdiskusi dengan juru taktik asal Korea Selatan tersebut. Mochamad Iriawan mengatakan diskusi cuma berjalan kurang maksimal karena Shin Tae-yong buru-buru berangkat ke Bali pada Kamis, 13 Januari 2022.
Sekadar informasi, Shin Tae-yong memang berangkat ke Bali pada Kamis, 13 Januari 2022. Ia ingin memantau langsung pemain-pemain lokal yang tampil di Liga 1 2021-2022 demi dipanggil ke Timnas Indonesia U-23 yang dipersiapkan tampil di FIFA Matchday Januari dan Piala AFF U-23 2022.
"Tidak ada (deadlock-red)," kata Mochamad Iriawan kepada pewarta di Jakarta.
"Pertemuan belum maksimal karena Shin buru-buru harus ke Bali. Nanti akan diteruskan lagi secara rinci ketika dia kembali (ke Jakarta-red)," tutur Iriawan.
Menurut pria yang akrab disapa Iwan Bule itu, pembicaraan dengan Shin Tae-yong berkutat pada performa Timnas Indonesia di Piala AFF 2020. Dalam turnamen yang berlangsung di Singapura itu, Timnas Indonesia keluar sebagai runner-up setelah kalah agregat 2-6 dari Thailand di final.
Kabar soal buntunya komunikasi antara PSSI dan Shin Tae-yong diutarakan anggota Komite Eksekutif PSSI Haruna Soemitro dalam sebuah diskusi dengan salah satu media online.
"Tadi sempat kita 'deadlock' dan kemudian akan ditindaklanjuti. Dia (Shin Tae-yong -red) akan buru-buru mau ke Bali," kata Haruna Soemitro.
Haruna Soemitro juga merasa komunikasi PSSI dengan Shin Tae-yong tidak baik-baik saja karena juru taktik asal Korea Selatan itu tersinggung ketika dikritik dan diberikan mas**an petinggi PSSI. Tersinggung yang dimaksud di sini adalah, Shin Tae-yong agak kesal disebut sama seperti pelatih-pelatih sebelumnya, yang mana hanya membawa Timnas Indonesia finis runner-up.
Sekadar informasi, sebelum finis runner-up di Piala AFF 2020, Timnas Indonesia sudah lima kali merasakan mendapatkan posisi serupa. Sebut saja pada 2000, 2002, 2004, 2010 dan 2016.
Shin Tae-yong sendiri menangani Timnas Indonesia sejak akhir 2019 dengan kontrak berdurasi empat tahun. Sejauh ini, Shin Tae-yong belum memberikan gelar apa pun kepada Timnas Indonesia.
Di Piala AFF 2020, Shin Tae-yong memang hanya membawa Indonesia menjadi tim terbaik kedua. Akan tetapi, performa Timnas Indonesia mendapatkan pujian lantaran diperkuat para pemain muda yang berusia rata-rata 23,8 tahun. Timnas Indonesia pun menjadi salah satu skuad termuda di turnamen tersebut.
Tentu harapannya PSSI membantu apa pun yang dibutuhkan Shin Tae-yong. Sebab, Shin Tae-yong diharapkan dapat membawa perbaikan prestasi sepakbola nasional, sesuatu yang dinanti-nanti pencinta sepakbola Tanah Air.
TIM Nasional (TIMNAS) Indonesia U-23 akan tampil di Piala AFF U-23 2022 yang berlangsung di Kamboja, 14-26 Februari mendatang. Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong, tentu akan memilih para talenta muda terbaik Tanah Air untuk memperkuat pas**annya.
Timnas Indonesia U-23 akan mempersiapkan diri sebaik mungkin demi mempertahankan gelar juara. Berikut lima alasan Timnas Indonesia U-23 akan juara Piala AFF U-23 2022.
5. Materi Pemain Timnas Indonesia U-23
Materi pemain Timnas Indonesia U-23 diprediksi tidak akan jauh berbeda dari yang menjadi runner-up Piala AFF 2020. Sebab, sebagian besar skuad Timnas Indonesia di Piala AFF 2020 masih berusia belia.
Nama-nama, seperti Pratama Arhan, Ramai Rumakiek, dan Alfeandra Dewangga, diiprediksi akan menjadi andalan Shin Tae-yong di Piala AFF U-23 2022. Setelah tampil apik di Piala AFF 2020, para pemain muda Tanah Air diprediksi siap untuk mempertahankan gelar juara padad Februari mendatang.
4. Mental Pemain Timnas Indonesia U-23 Teruji
Usai menjadi runner-up Piala AFF 2020, mental para pemain Timnas Indonesia U-23 tentu lebih teruji. Bagaimana tidak, mereka telah menghadapi lawan-lawan sulit, seperti Vietnam, Malaysia, dan Singapura.
Kekuatan mental, kemampuan individu, dan strategi yang tepat akan menjadi kekuatan Timnas Indonesia U-23 di Piala AFF U-23 2022. Akan tetapi, Timnas Indonesia U-23 harus tetap membumi karena jemawa merupakan sumber malapetaka.
3. Timnas Indonesia U-23 Kompak
Karena sudah berjuang bersama di Piala AFF 2020, kekompakan para pemain, yang akan membela Timnas Indonesia U-23, tidak perlu diragukan lagi. Mereka seharusnya sudah mengenal satu sama lain dengan baik sehingga mempermudah kerja sama dalam permainan.
Meski akan ada pemain baru yang bergabung, mereka diprediksi akan cepat beradaptasi. Kekompakan ini merupakan modal bagus bagi Timnas Indonesia U-23 untuk tampil di PIala AFF U-23 2022.
2. Shin Tae-yong Sudah Paham Karakteristik Tim-Tim Asia Tenggara
Piala AFF 2020 menjadi tempat bagi Shin Tae-yong untuk memahami karakteristik tim-tim Asia Tenggara. Prestasi sebagai runner-up Piala AFF 2020 membuktikan juru taktik asal Korea Selatan itu sudah tahu cara terbaik untuk menghadapi tim-tim Asia Tenggara.
Jika Timnas Indonesia U-23 minimal tampil seperti di Piala AFF 2020, final seharusnya bisa dicapai Garuda Nusantara. Gelar juara Piala AFF U-23 2022 bahkan bisa diraih apabila Timnas Indonesia U-23 tampil lebih baik lagi.
1. Timnas Indonesia U-23 Punya Penyerang Mematikan
Timnas Indonesia U-23 punya beberapa opsi untuk mengisi lini depan, seperti Hanis Saghara, Amiruddin Bagus Kahfi, Taufik Hidayat, dan Alfriyanto Nico. Selain mereka, juga ada pemain muda Madura United, Ronaldo Kwateh.
Ronaldo Kwateh merupakan pemain keturunan yang memiliki darah Liberia dari sang ayah, Roberto Kwateh. Ayahnya juga merupakan pesepakbola profesional dulu. Ronaldo Kwateh memiliki darah Jawa, tepatnya dari Yogyakarta, yang berasal dari ibunya.
Ronaldo Kwateh sempat menjadi perbincangan karena tampil apik bersama Timnas Indonesia U-18. Pemain berusia 17 tahun itu memiliki semua atribut untuk menjadi ujung tombak utama Timnas Indonesia U-23 di Piala AFF U-23 2022.
Tim Nasional (Timnas) Indonesia belum memiliki lawan pasti untuk FIFA matchday pada akhir Januari ini. Ketua Umum (Ketum) PSSI, Mochamad Iriawan, menyatakan, bahwa Brunei Darussalam atau Timor Leste mungkin menjadi lawan Timnas Indonesia.
Sebagaimana diketahui, Skuad Garuda akan menjalani FIFA Matchday pada 24 Januari dan 27 Januari 2022 . Awalnya, Indonesia akan menghadapi Bangladesh.
Namun, pertandingan melawan Bangladesh dibatalkan karena masalah vaksinasi. Sebab, Banyak pemain Bangladesh yang belum mendapat dosis kedua vaksin Covid-19.
Iriawan pun menyebut Brunei Darussalam atau Timor Leste akan menjadi pengganti Bangladesh. Akan tetapi, Iwan Bule -sapaan akrab Iriawan- menilai Indonesia berpeluang besar melawan Timor Leste di FIFA matchday.
"FIFA matchday kalau Bangladesh kan tidak bisa. Nanti, ada Brunei atau Timor leste. Tetapi, kemungkinan besar Timor Leste," kata Iriawan kepada awak media setelah acara pelepasan Timnas Putri Indonesia di Hotel Ibis, Slipi, Senin (17/1/2022).
Iriawan mengaku cukup sulit untuk mencari lawan tanding di tengah pandemi Covid-19. Sebab, setiap negara memiliki aturan yang berbeda-beda untuk menangani pandemi.
Lebih lanjut, Iriawan mengatakan, bahwa masih menunggu respons dari Brunei Darussalam perihal FIFA matchday. Di sisi lain, Timor Leste merespon dengan sangat baik.
"Cukup sulit mencari friendly match sekarang karena aturan negara lain berbeda dengan kita. Ada yang, maaf, baru sekali mendapat vaksin dan tidak menerapkan karantina," imbuhnya.
"Kalau Brunei, kami masih menunggu, sedangkan kalau Timor Leste merespon dengan baik. Kita juga memiliki hubungan cukup bagus," jelasnya.
"Sebetulnya, Bangladesh itu mau, tapi kan pertama, karena mereka vaksin baru sekali dan tak mau karantina. Jadi, kita agak kesulitan," pungkas Iriawan.
Anggota Exco PSSI Haruna Soemitro mengatakan pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong tersinggung dalam rapat evaluasi usai Piala AFF 2021 di Singapura.
Di Piala AFF 2021 Timnas Indonesia dengan mayoritas pemain muda menjadi runner-up usai kalah agregat 2-6 dari Thailand pada dua laga final.
Hasil itu jadi runner-up keenam bagi Tim Merah Putih di Piala AFF. Pencapaian itu membuat Shin Tae Yong selevel dengan pelatih-pelatih lain yang gagal mengantar Skuad Garuda juara Piala AFF.
Menurut Haruna, persepsi tersebut yang membuat Shin Tae Yong tidak senang dengan respons Exco PSSI dalam rapat evaluasi itu.
"Tersinggungnya itu bisa dibilang begini, Indonesia itu kalau hanya runner-up sudah biasa," ujar Haruna kepada CNNIndonesia.com, Minggu (16/1).
"'Sebelum Anda itu [Indonesia] sudah lima kali jadi runner-up'. Ya ada atau tidak adanya Shin Tae Yong itu prestasi tertinggi kita itu runner up," ucap Haruna menambahkan.
Menurut Haruna, capaian di Piala AFF 2021 itu berbeda dengan ekspektasi publik Indonesia terhadap Shin Tae Yong yang diharapkan meraih gelar juara.
Haruna membandingkan dengan ketika Shin Tae Yong akan menggantikan Luis Milla. Pada masa itu, suporter Indonesia ramai mendesak PSSI mempertahankan pelatih asal Spanyol tersebut karena dianggap bisa memberikan prestasi bagi Timnas Indonesia.
"Kalau prestasinya hanya runner up ya apa bedanya dengan yang kemarin [pelatih sebelumnya]. Lebih-lebih kemarin ada yang ngomong, apa bedanya dia dengan Simon [McMenemy]. Simon juga maksimalnya runner up. Itu mungkin yang buat dia tersinggung," kata Haruna.
PSSI memastikan, kontrak kerja pelatih Timnas Indonesia tidak berada di tangan satu pihak. Keputusan berada di tangan Ketua Umum (Ketum) PSSI, Mochamad Iriawan bersama jajaran Komite Eksekutif (Exco).
Hal itu disampaikan PSSI menyusul derasnya kritik dari publik soal isi wawancara podcast Anggota Exco, Haruna Soemitro dengan salah satu media. Dalam obrolan itu, Haruna memandang pelatih kepala Timnas Indonesia, Shin Tae-yong kurang cakap karena tidak mampu membawa trofi juara Piala AFF 2020.
Haruna bahkan mengatakan tidak penting adanya proses. Terpenting adalah hasil yang didapat dalam pertandingan atau turnamen.
"Indonesia sudah enam kali masuk final Piala AFF. Kalau sekarang tetap runner-up, ya bukan prestasi," ujar Haruna dalam wawancara tersebut.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi menyatakan, ucapan Haruna itu bagian dari diskusi atau perdebatan dalam rapat. Terutama adalah evaluasi setelah Timnas Indonesia kalah dari Thailand pada partai final Piala AFF 2020.
"Lebih baik debat sengit di dalam untuk menghasilkan keputusan berkualitas, tapi setelah diskusi, keputusan tetap di ketua umum dan komite eksekutif," kata Yunus Nusi, dalam rilis PSSI yang diterima Bola.net, Senin (17/1).
Kontrak Shin Tae-yong Aman
Yunus Nusi juga memastikan kontrak Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia tetap aman. Berdasarkan hasil rapat yang diambil secara kolektif kolegial, kontrak pelatih asal Korea Selatan itu tidak ada perubahan, tetap sampai 2023.
"Bahkan tidak menutup kemungkinan kontraknya akan diperpanjang. Tentu saja kalau performa timnas terus meningkat," ucap Yunus Nusi.
"Yang pasti ketua umum memahami dan memaklumi pendapat dalam sebuah diskusi internal PSSI tentang Timnas Indonesia. Semua saling menghargai pendapat yang ada," katanya menambahkan.
Program Naturalisasi Juga Jalan
Lebih lanjut, Yunus Nusi menerangkan program naturalisasi pemain keturunan Indonesia juga terus dijalankan. Saat ini ada empat pemain yang sedang dikejar untuk segera disumpah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), yaitu Sandy Walsh, Jordi Amat, Mees Hilger, dan Ragnar Oratmangoen.
"Program naturalisasi ini beda dengan era Cristian Gonzales, Greg Nwokolo, Victor Igbonefgo, dan lain-lain. Sekarang yang dinaturalisasi harus punya darah Indonesia," tutur Yunus Nusi.
"Program naturalisasi ini adalah keinginan dari Shin Tae-yong. Masuknya pemain naturalisasi untuk menutup kelemahan di beberapa posisi, termasuk striker," imbuhnya.
Ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, siap untuk tampil di final India Open 2022. The Daddies percaya diri menatap partai penentuan pertama mereka pada tahun ini.
Sebagaimana diketahui, The Daddies merupakan satu-satunya wakil ganda putra Indonesia di India Open 2022. Hebatnya, mereka bisa melenggang mulus ke partai pamungkas setelah selalu memenangkan empat pertandingan dalam dua gim langsung.
Kini, mereka telah menembus partai pamungkas dan akan berhadapan dengan wakil tuan rumah, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty. Pertandingan itu akan dihelat pada Minggu (16/1/2022).
Merefleksikan kesuksesan itu, Hendra mengatakan dia dan pasangannya percaya diri menatap final pertama mereka di tahun ini. Menurutnya, persiapan panjang dan kekuatan mental bisa menjadi kunci kemenangan dalam pertandingan nanti.
"Kami berharap semoga tahun ini bisa lebih baik dari tahun kemarin. Di India ini, mungkin lebih ke persiapannya yang lumayan lama. Kami ada dua minggu latihan jadi kondisi sudah bagus," kata Hendra dalam rilis yang diterima MNC Portal Indonesia (MPI), Minggu (16/1/2022).
Lebih lanjut, Hendra mengatakan akan kembali memainkan pola permainan yang sama ketika mengalahkan duo Malaysia, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi, di semifinal. Artinya, The Daddies diprediksi akan bermain agresif sejak awal pertandingan.
"Besok (final India Open 2022) kami akan terapkan pola main kami lagi sambil lihat di lapangan kondisinya seperti apa," tuturnya.
Sementara itu, Ahsan/Hendra memang mempunyai modal bagus melawan Rankireddy/Shetty. Dalam empat pertemuan terakhir, The Daddies berhasil memenangkan tiga di antaranya dan sekali kalah.
Pertemuan terakhir kedua pasangan terjadi di babak 16 besar Thailand Open 2021. Saat itu, The Daddies menang meyakinkan dalam dua gim (21-19 dan 21-17). Oleh sebab itu, Ahsan/Hendra berpeluang besar untuk meraih gelar juara pertama mereka pada tahun ini.
Jika kalian mentonon berita ini pada minggu, 16 januari 2022 sekitar pukul 17.00 WIB, artinya pertandingan antara Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan vs Rankireddy/Shetty dalam sebuah laga yang bertajuk Final India Open 2021 sedang berlangsung (atau sudah dimulai). Dan kalian bisa menyaksikan laga ini di Inews, dan streaming di Usee TV (macane yusi TV)
Jadwal siaran langsung India Open 2022 akan diwarnai partai seru antara Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan vs Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, Minggu (16/1).
Ganda putra Indonesia Ahsan/Hendra melaju ke final usai menaklukkan wakil Malaysia Ong Yew Sin/Teo Ee Yi pada semifinal di KD Jadhav Indoor Hall, New Delhi, Sabtu (15/1).
Ahsan/Hendra yang diprediksi mendapat perlawanan ketat, malah mampu menang cukup mudah lewat permainan dua gim langsung 21-15 21-18 atas Ong/Teo.
Sementara pasangan tuan rumah, Rankireddy/Shetty, memastikan satu tempat ke final juga berkat kemenangan dua gim langsung atas ganda Prancis Fabien Delrue/William Villeger.
Ini menjadi final ideal karena mempertemukan Ahsan/Hendra yang merupakan unggulan pertama melawan wakil tuan rumah yang menyandang unggulan kedua.
Secara head to head, pasangan Indonesia unggul atas wakil India. Ahsan/Hendra unggul 3-1 dari total empat pertemuan.
Di laga terakhir, Ahsan/Hendra sukses mengalahkan Rankireddy/Shetty dua gim langsung 21-19 21-17 di Thailand Open 2021.
Namun, Rankireddy/Shetty, kali ini bakal tampil dengan motivasi berlipat ganda karena akan bermain di 'rumah mereka'.
Final India Open 2020 akan dimulai 14.30 WIB dan akan siarkan secara langsung di Inews TV. Ahsan/Hendra yang jadi satu-satunya wakil Indonesia di final bakal berlaga di partai keempat dan diperkirakan dimulai 17.30 WIB.
Jadwal final India Open 2022:
1. Ganda putri: Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard vs Anastasiia Akchurina/Olga Morozova
2. Ganda campuran: Chen Tang Jie/Peck Yen Wei vs Hee Yong Kai Terry/Tan Wei Han
3. Tunggal putri: Supanida Katethong vs Busanan Ongbamrungphan
4. Ganda putra: Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan vs Rankireddy S/Shetty C
5. Tunggal putra: Loh Kean Yew vs Lakshya Sen
Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, berpeluang mengakhiri paceklik gelar juara yang mereka alami.
Ahsan/Hendra dijadwalkan menghadapi wakil tuan rumah, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, pada partai puncak India Open 2022, Minggu (16/1/2022).
Link live streaming final India Open 2022 dan perkiraan waktu bermain Ahsan/Hendra akan tersedia di akhir artikel.
Ahsan/Hendra lolos ke final India Open 2022 setelah menumbangkan wakil Malaysia, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi, pada babak semifinal, Sabtu (15/1/2022).
The Daddies, julukan Ahsan/Hendra, hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk mengalahkan Ong/Teo secara straight game dengan skor 21-15 dan 21-18.
Penampilan Ahsan/Hendra hingga berhasil melangkah ke final India Open 2022 terbilang sangat sempurna.
Sebab, Ahsan/Hendra selaku unggulan pertama selalu berhasil meraih kemenangan straight game sejak babak pertama atau 32 besar hingga semifinal India Open 2022.
Pasangan peringkat ke-14 dunia ini juga tidak pernah bermain lebih dari 30 menit untuk menyelesaikan pertandingan.
Sama seperti Ahsan/Hendra, Rankireddy/Shetty juga berhasil menyapu bersih laga babak pertama hingga semifinal dengan kemenangan straight game.
Bedanya, Rankireddy/Shetty selalu bermain lebih dari 30 menit.
Pertandingan terlama Rankireddy/Shetty adalah ketika menumbangkan wakil Singapura, Hee Yong Kai Terry/Loh Kean Hean, pada babak perempat final.
Rankireddy/Shetty selaku unggulan kedua saat itu membutuhkan waktu 39 menit untuk mengalahkan Hee/Loh dengan skor 21-18 dan 21-18.
Secara head to head, Ahsan/Hendra lebih unggul daripada Rankireddy/Shetty.
Ahsan/Hendra tercatat sudah pernah tiga kali mengalahkan pasangan peringkat ketujuh dunia tersebut pada empat pertemuan sebelumnya.
Pertemuan terakhir Ahsan/Hendra dan Rankireddy/Shetty terjadi di babak 16 besar Thailand Open I pada pertengahan Januari 2021.
Ahsan/Hendra saat itu berhasil menumbangkan Rankireddy/Shetty dua gim langsung dengan skor 21-19 dan 21-17 dalam kurun waktu 34 menit.
The Daddies wajib memanfaatkan final India Open 2022 untuk mengakhiri puasa gelar juara turnamen individu yang sudah mereka derita lebih dari dua tahun.
Kali terakhir Ahsan/Hendra naik podium juara adalah ketika memenangi BWF World Tour Finals 2019 pada Desember 2019.
Setelah itu, performa Ahsan/Hendra naik turun pada 11 turnamen (tidak termasuk Olimpiade, Piala Sudirman, dan Piala Thomas) yang mereka ikuti hingga akhir 2021.
Pencapaian terbaik Ahsan/Hendra pada 11 turnamen tersebut adalah dua kali menjadi runner up, yakni pada Indonesia Masters 2020 dan BWF World Tour Finals 2020.
Inkonsistensi sejak Oktober hingga Desember 2021 juga membuat Ahsan/Hendra gagal meraih tiket BWF World Tour Finals 2021.
Publik Indonesia tentu sangat berharap Ahsan/Hendra mampu mengalahkan Rankireddy/Shetty dan menjadi juara India Open 2022.
Apalagi, Ahsan/Hendra menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang lolos ke final India Open 2022 ketika PBSI memutuskan tidak mengirim atlet pelatnas.
Rangkaian final India Open 2021 dijadwalkan dimulai tepat pada pukul 14.30 WIB.
Laga Ahsan/Hendra vs Rankireddy/Shetty yang ditempatkan sebagai pertandingan keempat diperkirakan akan berlangsung pada pukul 17.30 WIB.
Seluruh pertandingan final India Open 2022 akan disiarkan langsung oleh salah satu stasiun televisi swasta nasional.
Anda juga bisa menyaksikan final India Open 2022 dan aksi Ahsan/Hendra lewat layanan streaming.
Berikut adalah link live streaming final India Open 2022 >>> LINK
Jadwal Lengkap Final India Open 2022:
Ganda putri:
• 14.30 WIB - Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard (Thailand/4) vs Anastasiia Akchurina/Olga Morozova (Rusia)
Ganda campuran:
• 15.30 WIB - Chen Tang Jie vs Peck Yen Wei (Malaysia/3) vs Hee Yong Kai Terry/Tan Wei Han (Singapura)
Tunggal putri:
• 16.15 WIB - Supanida Katethong (Thailand/6) vs Busanan Ongbamrungphan (Thailand/2)
Ganda putra:
• 17.15 WIB - Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (1) vs Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India/2)
Tunggal putra:
• 18.00 WIB - Loh Kean Yew (Singapura/5) vs Lakshya Sen (India/3)
Click here to claim your Sponsored Listing.
Videos (show all)
Category
Telephone
Address
Jakarta