ACUK Fashion
gamis masa kini
Bareng pengantin sunat bang gazaliππ
Menuju tak terbatas dan melampaui nyaππ
Congrats om well
Top scorer, best player
Happy birthday jagoan ππ§
Althaf sama om well naik kudaππ
Happy boy..
Buat yang cari Gamis Big Size / Ukuran Jumbo,
dari size 3L s/d 7L
dari LD 120 cm s/d Ld 140 cm
nih, ada solusinya..
info lengkap, langsung klik link shopee nya
https://shopee.co.id/Gamis-Brukat-JUMBO-Maxi-Dress-Wanita-Muslim-Remaja-Dewasa-Gamis-Pesta-Gamis-Kondangan-Gamis-Syar'i-Ld-120-cm-Ld-126-cm-Ld-130-cm-ACUK-Outfit-i.120372032.12508449171?sp_atk=afe6ab35-d67c-42ff-a40c-8e5c13a41bc4
Best seller nih bund,,
Bahan Toyobo plus brukat.
Kasih harga grosir aja bund,
Dijamin paling murah,
Tapi kualitas premiumπππ
Langsung cek toko kita bund
https://shopee.co.id/product/143650185/5587453061?smtt=0.120373856-1619659499.9
Model baru nih bund,,
Bahan brukat+toyobo
Bahan brukat+Roberto cavalli
Ready size M L 5L
Info lengkapnya di shoppe
klik link dibawah y bund..
https://shopee.co.id/product/143650185/7682134980?smtt=0.120373856-1617577473.9
https://shopee.co.id/product/143650185/9030780860?smtt=0.120373856-1617577626.9
Edisi Marvel nih guys,
Siapa Hero MCU jagoan kalian nih??
Hayo, siapa yang mau casing couple keren kaya gini??
Bisa couple bareng pasangan, saudara, atau best friend kalian...
Hayo, siapa yang pernah coba buah ini??
Yang tau namanya comment ya, hehe
ENTAH SIAPA PENULISNYA TAPI SUNGGUH πππ Muhasabah diri!.
~Bolu Pisang dan Es Krim ~
"Ma, kakak ranking satu, mana janji mama mau beliin es krim," rengek Dika putra sulungku. Sejak pulang sekolah ia selalu saja menagih janjiku. Mana kutahu bila si sulung yang baru kelas dua SD akan meraih ranking satu, pikirku saat berjanji paling dia hanya akan masuk sepuluh besar saja seperti biasa.
"Sabar ya, Nak, tunggu ibu gajian tanggal satu," janjiku, padahal aku pun tahu tanggal satu nanti upah menjadi buruh cuci separuhnya akan habis menyicil hutang pengobatan ketika almarhum suami sakit dulu.
Dika cemberut. Aku tahu dia kecewa. Tak banyak pinta anak ini sebenarnya, hanya sebuah es krim ketika ia ranking satu. Tapi bagiku itu barang mahal.
Ah seandainya saja Dika ranking dua atau tak usahlah ranking sekalian, ia pasti tak sekecewa ini.
Keterpurukan hidupku bermulai ketika suami yang tiap hari bekerja sebagai buruh bangunan kecelakaan dan lumpuh. Tiap Minggu harus bolak balik kontrol ke rumah sakit, walau pakai BPJS namun kerepotan ini tetap membutuhkan biaya hingga hutang pun menumpuk.
Ketika suami akhirnya pergi selamanya, hutang-piutang pun berdatangan meminta haknya untuk dilunasi.
Aku pasrah. Memohon kepada si pemberi hutang agar memberi kelonggaran dengan mencicil.
Bukan tak mau bekerja lebih giat lagi, namun selain Dika, aku memiliki Anita putri bungsuku yang masih berusia dua tahun. Tak semua orang mau menerima pekerja rumah tangga yang membawa balita.
Sejak itu aku melakukan kerja apapun, mulai dari buruh cuci, hingga upahan membuat kue. Kebetulan kata orang-orang bolu pisang buatanku enak.
(Mbak, bisa buatin bolu pisang?) Sebuah pesan masuk.
Aku bersorak. Alhamdulillah tak sia-sia mengisi pulsa data beberapa hari yang lalu dan mengaktifkan WA ku. Ada pesanan masuk.
(Bisa Mbak, mau berapa loyang?)
(2 loyang, ngambilnya habis Zuhur bisa?)
(Bisa Mbak.) Aku menyanggupi.
(Tapi bolu pisangnya jangan pakai gula ya, biar manisnya ngambil dari pisangnya saja. Anakku alergi gula.)
(Siap, Mbak. Otw dibuat.)
(Berapa harganya?)
(50.000 Mbak.)
(40.000 saja ya, kan gak pakai gula.)
Aku menelan ludah. Ya Tuhan, padahal dalam tiap loyangnya aku hanya mengambil untung 20.000.
(Ya sudah karena Mbak ngambil dua, aku kasih.)
(Oke, tapi aku gak bisa ngambil ke rumah ya, Mbak. Aku mau pergi liburan, jadi jam 1 aku tunggu di depan SMP yang ada di simpang itu.)
(Oke siap.)
Aku segera gerak cepat menyiapkan semua bahan dan mulai bekerja. Baru jam sembilan berarti masih banyak waktu luang. Kebetulan ada pisang Ambon yang belum terpakai jadi gak perlu beli ke pasar.
Alhamdulillah aku bisa mendapat untung dua puluh ribu dari penjualan dua loyang bolu pisang.
Sepuluh ribunya bisa buat beli es krim harga lima ribu untuk si sulung dan bungsu dan sisanya untuk tambahan belanja besok.
Setelah sholat Zuhur, jam 12.30 aku segera berangkat menuju tempat yang dijanjikan. Si sulung mengekor langkahku dengan riang karena terbayang es krim yang bakal didapat. Si bungsu sedang tidur siang jadi kugend**g saja.
Tempat janjian kami cukup jauh sekitar setengah kilometer dari rumah. Walau tengah hari dan terik matahari tengah garang menyerang, aku tetap semangat, demi 20.000.
Jam satu kurang lima menit kami telah tiba di tempat janjian. Mungkin sebentar lagi yang memesan akan datang.
Sepuluh menit, dua puluh menit hingga tiga puluh menit berlalu namun tak kunjung ada tanda bila si pemesan akan datang.
Beberapa pesan telah kukirim sejak tadi namun hanya terkirim dan belum dibaca.
Aku menelpon berkali-kali pun tak kunjung diangkat. Sudah hampir satu jam menanti.
Si sulung telah lelah dan merengek sementara si bungsu telah bangun dan ikut meraung karena kepanasan.
Ting! Sebuah pesan masuk. Hatiku bersorak, dari si pemesan kue.
(Ya Allah Mbak, maaf ya aku lupa. Ini suami berubah pikiran, awalnya dia bilang berangkat habis Zuhur eh tahunya jam sepuluh udah mau buru-buru. Jadi gak sempat kasih kabar. Mbak, jual bolunya sama orang lain saja ya, aku udah otw ke kampung.)
Aku langsung terduduk lemas. Ya Allah, ya Allah, ya Allah. Apalagi ini? Aku tak meminta banyak ya Allah, hanya es krim saja.
Peluhku yang sudah sejak tadi mengucur, kini bercampur dengan air mata.
Siapa yang ingin membeli bolu pisang tanpa gula dengan rasa manis yang alakadarnya?
Ya Allah, berkali aku menyeka air mata yang terus membasahi wajah.
Sulungku berhenti merengek, ia langsung diam melihat air mataku. Lama ia menatapku iba. Kedua netranya mulai berkaca. Tak tega hati ini melihatnya. Ia hanya ingin es krim seharga 5000 ya Allah.
"Dika gak akan minta es krim lagi Bu, tapi ibu jangan nangis." Dika kecilku berkata dengan suara yang bergetar. Sepertinya ia pun menahan tangis.
"Kita pulang, Nak," ucapku. Dika mengangguk, si bungsu pun tangisnya mulai mereda. Sepertinya ia mengerti akan kegundahan hati ini.
Ya Allah, beginilah rasanya. Sakit ya Allah, sakit, sakit, sepele bagi mereka namun begitu berat bagiku. Bahan-bahan bolu itu adalah modal terakhir dan kini seolah sia-sia.
Ya Allah, berkali aku menyebut nama-Nya. Berat, sungguh berat, belum lama suamiku pergi dan kini rasanya aku lemah.
Tak banyak ya Allah hanya ingin es krim saja, itu saja, untuk menyenangkan buah hatiku dan kini bukan untung yang kudapat malah kerugian yang telah nyata di depan mata.
Aku baru saja memasuki halaman rumah kontrakan ketika Bu Tia tetanggaku kulihat telah menunggu.
"Eh, ibunya Dika, dicariin, untung cepat pulang."
"Ada apa Bu?" tanyaku. Semoga saja wanita baik ini akan memberikanku perkerjaan. Apa saja boleh, bahkan yang terkasar sekalipun akan kuterima. Tapi gak mungkin, di rumah besarnya sudah ada dua pembantu yang siap sedia. Aku kembali membuang anganku.
"Gini, ibu jangan tersinggung ya." Bu Tia menatapku.
Aku mengangguk, ingin kukatakan bila rasa tersinggung itu sudah lama lenyap dalam kamus hidupku.
"Papanya anak-anak kan baru pulang jemput kakek neneknya dari bandara. Ya dasar laki-laki tahunya kan cuma nyenengin anak tapi gak tahu yang baik. "
Aku mengangguk walau belum paham kemana arah pembicaraan.
"Masa dia ngebeliian anak-anak es krim sampai lima buah. Padahal anakku kan masih batuk pilek parah. Jadi, daripada buat rusuh, mau ya Bu nerima es krim ini, untuk Dika dan adiknya." Bu Tia menyerahkan plastik putih berisi es krim padaku.
Aku terdiam tak sanggup berkata-kata.
"Asikkk." Dika bersorak, aku masih bergeming.
"Lo, yang ibu bawa itu apa?" tanya Bu Tia melirik kantong hitam berisi dua kotak bolu pisangku.
"Bolu pisang Bu, tapi gak manis, kebetulan yang mesan batal. "
"Wah kebetulan, neneknya di rumah itu diabetes jadi gak bisa makan manis. Saya beli ya untuk cemilan."
"Benar Bu?" Aku bertanya tak percaya.
"Iya, berapa harganya?"
"Berapa saja, Bu. Terserah, asal jadi uang."
"Ya sudah." Bu Tia menyerahkan dua lembar uang merah ke dalam genggamanku.
"Ya Allah Bu ini kebanyakan ," ucapku.
"Sudah, gak apa. Ambil saja, kalau mesan yang kayak gini emang mahal kok Bu." Bu Tia langsung mengambil kantong berisi bolu pisang dan bergegas pergi.
Aku masih diam dengan air mata yang mulai menetes lagi. Baru saja mengeluh akan pahitnya hidup dan kini semua telah terbayar lunas.
***
Bu Tia meletakkan bolu pisang yang baru ia beli di atas meja makan.
Ia duduk dan memandang dua kotak bolu pisang itu dengan tatapan berkaca.
Sungguh zolim sebagai tetangga, bahkan ada seorang janda yang kesusahan pun ia tak tahu. Sementara baru saja ia membeli tas branded seharga jutaan dan tak jauh dari rumahnya ada seorang anak yatim merengek pada ibunya hanya demi sebuah es krim.
Untung saja Fahri putranya bercerita, bila tidak pastilah kezoliman ini akan terus berlangsung.
"Ma, tadi yang juara 1 Dika, tetangga kita yang di ujung itu." lapor putra sulungnya.
"Bagus d**g, les dimana dia?"
"Gak les kok, Ma. Orang dia miskin kok."
"Hey, gak boleh menghina orang lain." Bu Tia melotot pada putranya.
"Gak menghina kok. Kenyataan emang dia miskin. Kasihan deh Ma, masa kan ibunya janji mau beliin dia es krim kalau ranking satu eh pas dia ranking malah ibunya bilang tunggu ada uang. Kasihan banget Dika ya , Ma. Mana kalau di sekolah dia s**a mandang jajanan temannya kayak ngeiler gitu tapi pas dikasih dia nolak. Malu mungkin ya, Ma." Fahri bercerita panjang lebar.
Bu Tia terdiam.
Ya Allah mengapa ia tak tahu? Selama ini, ia aktiv ikut kegiatan sosial, mengunjungi panti asuhan ini dan itu. Namun ia abai akan keadaan di sekitar.
"Ma, bolunya gak ada rasa, kurang enak," ucap Fachri membuyarkan lamunannya.
"Sengaja, makannya bukan gitu. Tapi kamu oles mentega dan taburi meses atau kamu oles selai buah."
"Ohhh, gitu ya. Tumben mama pesan bolu tawar."
"Lagi pengen aja."
Bu Tia menghela napas panjang. Tak akan terulang lagi, jangan sampai ada tangis anak yatim yang kelaparan di sekitarnya.
Anak yatim itu bukan tanggung jawab ibunya saja tapi keluarga dan orang sekitar.
***
Sepele bagi kita namun berarti bagi mereka.
Ada kala sisa nasi kemarin sore yang tak tersentuh di atas meja makan kita adalah mimpi dari anak-anak yang telah berhari-hari terpaksa hanya berteman dengan ubi rebus saja.
Jangan heran menatap binar seseorang yang begitu terharu ketika gaun pesta yang menurut kita sudah ketinggalan jaman itu kita berikan pada mereka.
Uang lima puluh ribu yang sangat mudah lenyap ketika dibawa ke mini market bertukar dengan kinderj*y dan beraneka jajanan yang habis dalam sekejap itu adalah setara dengan hasil kerja keras seorang buruh dari subuh hingga menjelang Magrib.
Bersedekah itu gak perlu banyak, sedikit saja dari yang kita punya. Memberi itu jangan menunggu kaya, saat kekurangan lah justru diri harus lebih bermurah hati.
Beruntunglah bila di sekitar begitu banyak ladang sedekah dimana kita dapat menukar rupiah menjadi pahala. Kaya itu bukan pada jumlah harta tapi bagaimana kita membelanjakannya. Akherat itu ada dan sudah kah kita menyiapkan hunian di sana?
Pengingat diri agar lebih peka. Ingat ini salah satu kerja maqami kesholehan sosial agar peduli tetangga kita
Semoga bermanfaat...
Gamis jumbo up to 5L ready
Ready long tuniknya, harga grosir ya Bun,
Gamis cantik busui kerah Shanghai, ready banyak motif dan warna
Harga grosir aja Bun,
Tanya2 bisa langsung wa 0812-1007-7947
Rebus ini untuk membantu meningkat daya tahan tubuh.
Daya tahan tubuh kuat dapat menangkal virus Covid-19.
7 iris kunyit
7 iris temulawak
3 iris jahe
3 btg sereh rebus 1,5 gelas jadi segelas itu 10 menitan
Sekedar membagi informasi ya .. semoga bermanfaatπππ
Ready masker kain, dengan dua lapis, bisa di masukin tissue,
Min order 1 lusin, isi banyak warna (warna campur y)
Info lengkap silahkan chat wa 0812-1007-7947
Atau via link dibawah :
Insya Allah amanah,,ππππ
https://api.whatsapp.com/send?phone=6281210077947&text=Saya%20Mau%20Pesan%20Maskernya&20:)
Ini Dia Jenis-jenis Kain yang Bagus untuk Dijadikan Gamis
Apakah Anda pecinta baju gamis syarβi? apakah Anda sudah mengenal jenis-jenis macam bahannya? Yuk simak jenis-jenis kain yang bagus untuk dijadikan gamis.
Mengenal banyaknya jenis bahan, model, motif dan desain baju gamis dipasaran, membuat kita jadi bingung memilih bahan gamis yang baik dan berkualitas. Gamis merupakan salah satu busana pakaian muslim yang didesain dengan model panjang dan longgar menutupi seluruh badan. Adapun macam-macam kain yang bagus untuk dijadikan gamis, antara lain:
Inilah manfaat minum air kelapa rutin selama 7 hari berturut - turut
Model terbaru nih bunda and sista, dari ACUK Mode,
Bahan nya adem dan nyaman dipakai,
Yuk buruan order selama masih harga PROMO sebelum RAMADHAN yaa,,
Pesan sekarang klik link dibawah yaa
https://acukmode.com/armani/
Model terbaru nih bunda and sista, dari ACUK Mode,
Bahan nya adem dan nyaman dipakai,
Yuk buruan order selama masih harga PROMO sebelum RAMADHAN yaa,,
Pesan sekarang klik link dibawah yaa
https://acukmode.com/armani/
Model terbaru nih bunda and sista,
Info lebih lengkap silahkan klik link dibawah
http://gamisbigsize.com/dir/acuk-fashion/
Click here to claim your Sponsored Listing.
Videos (show all)
Category
Contact the business
Address
Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat
Jakarta
Jalan Ciputat Raya No. 27E Lt. 3-4, Pondok Pinang
Jakarta, 12310
young architects, contemporary designs, and great discussions from the year 2000
Ruko Garden Boulevard C2 No 9
Jakarta, 11730
Order online at: --- Email: [email protected] --- Instagram: @lebijoushop
Jakarta
Jakarta, 12310
We have extensive experience in architecture design more than 25 years...strong character in every d
Jalan Rawa Domba No. 63, Duren Sawit, Jakarta Timur
Jakarta, 13440
Rancak Handmade menerima jahitan baju, tas bordir, payet dan sulam pita. For more information please
Jalan Nangka 5 Tr 10 Rw 1 Cengkareng Barat Cengkareng Jakarta Barat
Jakarta, 11730
TOKO ONLINE JAMTANGAN toko kami menjual jam tangan pria dan wanita kualitas original dan bergaransi