Forum Muda Paramadina
www.forummuda.com | Forum tempat anak muda berbagi wawasan I Dikelola oleh Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Paramadina
Setiap bulan kita mengadakan kegiatan:
1. Reading of Social Sciences (RISOS)
Semua peserta membaca dan mendiskusikan sejumlah artikel jurnal dan buku mengenai pemikiran sosial paling mutakhir.
2. Nobar Pisa
Program nonton dan diskusi film. Film-film yang diputar di forum ini adalah film-film bermutu dari seluruh genre.
3. Diskusi Mingguan
Setiap Senin kita mendiskusikan artikel terbaru terkait demokrasi, perdamaian dan resolusi konflik.
KONSENSUS KEBANGSAAN BARU, AMUNISI GERAKAN PEMUDA HARI INI
91 tahun memperingati Sumpah pemuda, gerakan mahasiswa kita tengah bergairah. Kita kesal karena demi investasi, investasi, dan investasi, pemerintah melemahkan KPK, merevisi sejumlah UU yang diprediksi semakin menyengsarakan rakyat, serta menurunkan peringkat demokrasi kita. Apa yang terjadi?
Tahun 2013 silam, Faisal Basri sudah mengingatkan bahwa struktur ekonomi dan politik kita selama ini ekstraktif, tidak inklusif. Ia menjelaskan secara gamblang dalam buku “Menemukan Konsensus Kebangsaan Baru: Negara, Pasar, dan Cita-cita Keadilan,” karya yang berasal dari Nurcholish Madjid Memorial Lecture enam tahun lalu. Buku ini membantu kita memahami masalah ekonomi politik yang carut marut.
“Seharusnya kita malu mengklaim ber-Pancasila dan pada saat yang sama mencerca kapitalisme tetapi sangat kikir dalam memberdayakan rakyatnya, membiarkan rakyatnya berjibaku di medan laga yang bernama pasar dan persaingan bebas tanpa jaring-jaring pengaman yang memadai…Pasar di dalam dirinya tak memiliki desain untuk menghadirkan kesejahteraan yang berkeadilan. Pasar juga tak menjamin apakah kemajuan kita berkelanjutan dan berhasil keluar dari middle-income trap. Kitalah yang menentukan nasib diri kita sendiri.”
“Jika kita bisa memanfaatkan karunia sumber yang amat unik dan berharga ini serta mendayagunakan seluruh kekuatan kita secara bertanggung jawab, niscaya kita bakal jadi kekuatan besar di dunia yang disegani, yang menyejahterakan rakyatnya serta menghadirkan keadilan.”
Sudah saatnya pemuda bergerak melawan ketidak-adilan bertumpu pada pengetahuan yang memadai. Buku ini dapat menjadi amunisi agar gerakan semakin berisi. Lebih rinci, silakan kirim komentar dan inbox alamat emailmu untuk mendapatkan link download buku tersebut.
Undangan Peluncuran & Diskusi Buku
"JALAN PULANG": KELUAR DARI EKSTREMISME
Delapan Kisah “Hijrah” dari Kekerasan Menuju Binadamai
Selasa, 27 Februari 2018 • Pukul 10:00-15:00 WIB
Gedung Perpustakaan Nasional: Jalan Medan Merdeka Selatan No. 11, Jakarta
Buku ini berisi kisah orang-orang yang sudah hijrah dari ekstremisme dan kini bekerja dalam rangka binadamai. Mereka mencakup mantan tentara anak di Maluku, mantan teroris-jihadis di Poso, pembangun rekonsiliasi antara pihak-pihak yang berseberangan terkait peristiwa 1965 di Jawa dan Nusa Tenggara Timur, dan mantan korban/pelaku konflik kekerasan di Ambon dan Aceh. Ketika Indonesia masih diganggu berbagai jenis ekstremisme, sangat penting bagi bangsa ini untuk mendengar dan belajar dari pengalaman mereka.
Narasumber: Sidney Jones (Institute for Policy Analysis of Conflict) • Ihsan Ali-Fauzi (Pusat Studi Agama dan Demokrasi) • Jacky Manuputty (Lembaga Antar Iman Maluku) • Zainal Abidin Bagir (Pusat Studi Agama dan Lintas-Budaya, UGM).
Acara dilengkapi pemutaran dan diskusi "Jalan Pulang", film semi-dokumenter tentang reintegrasi mantan teroris-jihadis di Poso, Sulawesi Tengah, berdasarkan pengalaman sutradaranya sendiri.
Narasumber: Arifuddin Lako (sutradara film) • Adriany Badrah (produser film) • Rival “Pallo” Himran (penulis dan penyanyi theme song film "Jalan Pulang").
• RSVP: 0815 11666 075 (WhatsApp).
• 50 kopi buku akan diberikan gratis kepada 50 orang peserta yang datang pertama.
• Acara akan diselingi makan siang.
Undangan Peluncuran & Diskusi Buku
KELUAR DARI EKSTREMISME
Delapan Kisah “Hijrah” dari Kekerasan Menuju Binadamai
Selasa, 27 Februari 2018 • Pukul 10:00-15:00 WIB
Gedung Perpustakaan Nasional: Jalan Medan Merdeka Selatan No. 11, Jakarta Pusat
Buku ini berisi kisah orang-orang yang sudah hijrah dari ekstremisme dan kini bekerja dalam rangka binadamai. Mereka mencakup mantan tentara anak di Maluku, mantan teroris-jihadis di Poso, pembangun rekonsiliasi antara pihak-pihak yang berseberangan terkait peristiwa 1965 di Jawa dan Nusa Tenggara Timur, dan mantan korban/pelaku konflik kekerasan di Ambon dan Aceh. Ketika Indonesia masih diganggu berbagai jenis ekstremisme, sangat penting bagi bangsa ini untuk mendengar dan belajar dari pengalaman mereka.
Narasumber: Sidney Jones (Institute for Policy Analysis of Conflict) • Ihsan Ali-Fauzi (Pusat Studi Agama dan Demokrasi) • Jacky Manuputty (Lembaga Antar Iman Maluku) • Zainal Abidin Bagir (Pusat Studi Agama dan Lintas-Budaya, UGM).
Acara dilengkapi dengan pemutaran dan diskusi "Jalan Pulang", film semi-dokumenter tentang reintegrasi mantan teroris-jihadis di Poso, Sulawesi Tengah, berdasarkan pengalamannya sendiri.
Narasumber: Arifuddin Lako (sutradara film) • Adriany Badrah (produser film) • Rival “Pallo” Himran (penulis dan penyanyi theme song film "Jalan Pulang").
•50 kopi buku akan diberikan gratis kepada 50 orang peserta yang datang pertama.
•Acara akan diselingi makan siang dan penampilan Rival “Pallo” Himran.
•Acara terbuka untuk umum, tempat terbatas. RSVP: 081511666075 (WA)
Undangan Peluncuran & Diskusi Buku
KELUAR DARI EKSTREMISME
Delapan Kisah “Hijrah” dari Kekerasan Menuju Binadamai
Selasa, 27 Februari 2018 • Pukul 10:00-15:00 WIB
Gedung Perpustakaan Nasional: Jalan Medan Merdeka Selatan No. 11, Jakarta Pusat
Buku ini berisi kisah orang-orang yang sudah hijrah dari ekstremisme dan kini bekerja dalam rangka binadamai. Mereka mencakup mantan tentara anak di Maluku, mantan teroris-jihadis di Poso, pembangun rekonsiliasi antara pihak-pihak yang berseberangan terkait peristiwa 1965 di Jawa dan Nusa Tenggara Timur, dan mantan korban/pelaku konflik kekerasan di Ambon dan Aceh. Ketika Indonesia masih diganggu berbagai jenis ekstremisme, sangat penting bagi bangsa ini untuk mendengar dan belajar dari pengalaman mereka.
Narasumber: Sidney Jones (Institute for Policy Analysis of Conflict) • Ihsan Ali-Fauzi (Pusat Studi Agama dan Demokrasi) • Jacky Manuputty (Lembaga Antar Iman Maluku) • Zainal Abidin Bagir (Pusat Studi Agama dan Lintas-Budaya, UGM).
Acara dilengkapi dengan pemutaran dan diskusi "Jalan Pulang", film semi-dokumenter tentang reintegrasi mantan teroris-jihadis di Poso, Sulawesi Tengah, berdasarkan pengalamannya sendiri.
Narasumber: Arifuddin Lako (sutradara film) • Adriany Badrah (produser film) • Rival “Pallo” Himran (penulis dan penyanyi theme song film "Jalan Pulang").
• 50 kopi buku akan diberikan gratis kepada 50 orang peserta yang datang pertama.
• Acara akan diselingi makan siang dan penampilan Rival “Pallo” Himran.
• Acara terbuka untuk umum. RSVP: 081511666075 (WA)
Undangan
MALAM PENGUMUMAN PEMENANG SAYEMBARA ESAI “WRITE A PIECE FOR PEACE”
Teater Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Selasa, 30 Januari 2018, pukul 18:00 WIB.-selesai
Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD), Yayasan Paramadina, akan menyelenggarakan malam pengumuman pemenang sayembara esai “Write a Piece for Peace” pada Selasa, 30 Januari, 2018, di Teater Salihara, Jakarta Selatan. Acara akan diisi pidato kunci oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (dalam konfirmasi), penampilan musik oleh M. Istiqamah Djamad (Pusakata), dan peluncuran buku kumpulan esai terbaik.
Sayembara ini mendapat sambutan hangat dari seluruh Indonesia. Hingga ditutup pada 30 November 2017, sayembara diikuti 1.083 peserta: masing-masing 800 orang mahasiswa dan 283 orang siswa sekolah menengah atas. Sayembara akan memilih 6 (enam) pemenang untuk mendapatkan hadiah total sebesar Rp. 37.500.000 (tigapuluh tujuh juta limaratus rupiah).
Dewan juri terdiri dari lima penulis dan aktivis perdamaian yang sering tampil sebagai komentator sosial: Zen RS, Feby Indirani, Pangeran Siahaan, Irfan Amalee, dan Irsyad Rafsadi. Mereka sangat terkesan dengan esai-esai yang masuk. “Menyimak esai-esai yang masuk, para juri tak jarang ikut terbawa oleh kengerian dan kegetiran yang dialami dan dituturkan mereka yang jadi korban kekerasan. Mereka mungkin tidak menawarkan gagasan atau terobosan baru, tapi pengalaman mereka begitu dekat dan relevan dengan banyak orang. Kami juga terharu membaca harapan dan pergulatan mereka untuk mendapatkan pengalaman hidup yang lebih damai,” kata mereka.
Sayembara esai ini diselenggarakan dalam rangka mengembangkan bakat tulis-menulis anak-anak muda (maksimal 25 tahun) dan menyediakan ruang bagi mereka untuk mengeksplorasi berbagai gagasan dan inisiatif terkait toleransi dan binadamai di Indonesia.
Acara dikelola PUSAD Paramadina bekerjasama dengan Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM), Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, dan United Nation for Development Program (UNDP). Contact person: Ali Nur Sahid (08568997483; [email protected] )
Peluncuran dan Diskusi Buku
PELINTIRAN KEBENCIAN:
Rekayasa Ketersinggungan Agama dan Ancamannya bagi Demokrasi
NARASUMBER
• Endy M. Bayuni (Chief Editor The Jakarta Post)
• Alissa Wahid (Ketua Jaringan Gusdurian)
• Ihsan Ali-Fauzi (Direktur PUSAD Paramadina)
TEMPAT/WAKTU
• Kamis, 21 Desember 2017, Pukul 12:00-16:00 WIB
• EV Hive D. Lab, Jl. Riau No.1, Menteng, Jakarta Pusat
• Acara diawali makan siang & tersedia 50 kopi buku gratis untuk peserta yang hadir pertama
TENTANG BUKU
Wabah intoleransi agama biasanya dianggap sebagai fenomena yang spontan dan berakar pada tradisi agama-agama itu sendiri, yang saling bertabrakan. Tapi dalam buku ini, Cherian George, penulisnya, memperlihatkan bahwa wabah tersebut sebagian besarnya melibatkan kampanye dahsyat para oportunis politik untuk memobilisasi pendukung dan menyingkirkan lawan.
George menyebut strategi ini “pelintiran kebencian” – teknik bermata-dua yang mengombinasikan ujaran kebencian (hasutan melalui tindak menyetankan kelompok lain) dengan rekayasa ketersinggungan (menampilkan kemarahan yang dibuat-buat). Teknik ini dibawa ke masyarakat yang beragam, seperti masyarakat Buddha di Myanmar dan Kristen Ortodoks di Rusia.
George meninjau tiga negara demokratis terbesar di dunia, di mana kelompok-kelompok intoleran dalam Hindu sayap-kanan India, Kristen sayap-kanan Amerika, dan Muslim sayap-kanan Indonesia menjadi pelaku pelintiran kebencian. Dia juga menunjukkan bagaimana Internet dan Google telah membuka kesempatan baru bagi munculnya pelintiran kebencian lintas-batas.
Buku ini juga menawarkan obat yang dapat kita minum untuk mengatasi wabah penyakit pelintiran kebencian. Tawaran-tawaran itu penting kita diskusikan. Agar demokrasi kita bisa bertahan, kita wajib memahami apa yang menggerogoti tubuhnya dan mencari pil yang bisa menyembuhkannya.
Undangan
Peluncuran Buku & Diskusi
KETIKA AGAMA BAWA DAMAI, BUKAN PERANG:
BELAJAR DARI "IMAM & PASTOR"
Agama kadang menjadi faktor yang menyulut konflik kekerasan, tapi agama juga menjadi sumberdaya penting bagi upaya-upaya perdamaian. Kapan dan bagaimana agamawan menjadi aktor yang membangun binadamai dan mencegah kekerasan?
Ahmad Syafi’i Mufid (FKUB DKI Jakarta), Sidney Jones (IPAC), dan Ihsan Ali-Fauzi (PUSAD Paramadina) akan membahas tema di atas, sambil meluncurkan buku Ketika Agama Bawa Damai, bukan Perang: Belajar dari “Imam dan Pastor”.
Acara akan diawali pemutaran film “The Imam & The Pastor” dan pidato kunci oleh Bapak Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Acara akan berlangsung pada:
Hari/Tanggal: Rabu, 1 November 2017
Waktu: Pukul 12:00 WIB (diawali makan siang)
Tempat: Aula H.M. Rasyidi, Gedung Kementerian Agama, Jl. M.H. Thamrin 6, Jakarta Pusat
Acara diselenggarakan atas kerjasama Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB), Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD), Yayasan Paramadina, dan Tifa Foundation.
Buku akan dibagikan gratis kepada 100 peserta yang hadir dan registrasi pertama. Diskusi terbuka untuk umum, daftar WA: 0815-1166-6075 atau email: [email protected]
Salam,
PKUB, PUSAD Paramadina & Tifa Foundation
Kompetisi Esai
WRITE A PIECE FOR PEACE ✍✌
Bagaimana kaum muda di Indonesia menyikapi masalah kekerasan di sekitarnya? Kompetisi esai ini mengajak kamu untuk menceritakan dampak kekerasan terhadap kehidupanmu dan apa yang dapat kamu lakukan untuk mengatasinya.
📚Tema
Ungkapkan gagasan dan pengalamanmu dalam bentuk esai pendek dan personal mengenai topik-topik berikut ini:
•Dampak Kekerasan. Apakah kamu atau orang di sekelilingmu pernah melakukan, mengalami atau menyaksikan peristiwa kekerasan atau kebencian karena perbedaan pandangan atau keyakinan? Bagaimana kebencian dan kekerasan itu berdampak terhadap kehidupanmu atau orang-orang di sekitarmu?
•Penyebab Kekerasan. Mengapa kamu atau orang-orang di sekitarmu membiarkan, mendukung, atau terlibat dalam aksi-aksi kekerasan dan kebencian karena perbedaan pandangan atau keyakinan?
•Transformasi dan komitmen pribadi kepada perdamaian. Bagaimana kamu atau orang-orang di sekitarmu dapat meninggalkan atau mengentaskan masalah kekerasan dan kebencian karena perbedaan pandangan atau keyakinan?
Siapa yang dapat berpartisipasi?
Siswa dan mahasiswa usia 16-25 tahun.
🏆Total hadiah Rp. 37 Juta lebih.
📙Semua esai terbaik akan diterbitkan dalam buku kumpulan esai.
📩Pendaftaran dan pengiriman esai dilakukan secara online melalui form ini. https://goo.gl/forms/4jtDQVcUonU27A1c2
Esai dikirimkan selambat-lambatnya 30 November 2017
📍Info selengkapnya di http://www.paramadina-pusad.or.id/write-a-piece-for-peace
Undangan Kuliah Umum
KETIKA AGAMA MEMBAWA DAMAI, BUKAN PERANG
Belajar dari "The Imam & The Pastor"
Pada 1990-an, Imam Ashafa dan Pastor James adalah pemimpin milisi Muslim dan Kristen yang saling bunuh di Nigeria. Keduanya lalu berubah, menyerukan binadamai dan mengecam kekerasan atas nama agama. Berbagai penghargaan dunia dialamatkan ke mereka.
Untuk menghormati kedatangan mereka dan belajar dari mereka, akan diadakan kuliah umum pada:
Senin, 9 Oktober 2017
Waktu: Pukul 13:00-16:00 WIB (registrasi pukul 12:00 WIB)
Tempat: Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail (PPH UI), Jalan HR Rasuna Said, Kav C No. 22, Kuningan Jakarta Selatan
Moderator: Desi Anwar (Presenter, Direktur CNN Indonesia)
Acara diselenggarakan Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD), Yayasan Paramadina, bekerjasama dengan Center for Religious & Cross-Cultural Studies (CRCS) UGM, Magister Perdamaian dan Resolusi Konflik (MPRK) UGM, dan Lembaga Antar-Iman Maluku (LAIM). Kami didukung Yayasan Tifa, Jakarta, dan Tanenbaum Foundation, New York.
Acara ini gratis dan terbuka untuk umum. Kuliah umum disampaikan dalam Bahasa Inggris. Registasi via WA melalui +6281511666075
PUSAD Paramadina
Lowongan Magang (Internship)
PUSAD Paramadina kembali membuka kesempatan bagi mahasiswa dan peneliti muda untuk mengikuti program internship yang kali ini akan berlangsung selama periode Oktober-Desember 2017. Di sini Anda akan mengikuti berbagai kursus penguatan kapasitas dan terlibat dalam kegiatan-kegiatan penelitian dan advokasi yang kami lakukan. Ini adalah kesempatan baik bagi Anda untuk mengembangkan diri sekaligus berkontribusi terhadap upaya-upaya penguatan demokrasi yang berkeadilan dan menghargai keragaman seperti yang kami cita-citakan.
Apa saja manfaat bagi peserta intern?
-Terlibat dalam kegiatan riset dan advokasi lembaga serta kegiatan-kegiatan lain yang diselenggarakan mitra-mitra lembaga.
-Mengikuti kegiatan penguatan kapasitas Bahasa Inggris secara intensif bersama native speaker dari Australian Volunteers for International Development (AVID).
-Mendapatkan akses kepada jurnal online bertaraf internasional serta referensi berkualitas.
-Mendapatkan buku-buku terbitan PUSAD Paramadina secara gratis.
-Mendapatkan biaya pengganti transportasi kehadiran di kantor PUSAD Paramadina.
-Mendapatkan sertifikat internship di PUSAD Paramadina bagi yang memenuhi syarat minimum kinerja.
-Berkesempatan mendapatkan rekomendasi beasiswa studi atau rekomendasi menjadi staf di PUSAD Paramadina bagi yang memiliki kinerja baik selama masa intern.
Siapa saja yang dapat mengikuti program ini?
-Mahasiswa tingkat akhir atau yang memiliki waktu untuk hadir di kantor sedikitnya dua hari dalam seminggu (diutamakan berdomisili di Jakarta dan sekitarnya).
-Meminati isu agama dan demokrasi serta memiliki semangat belajar untuk menjadi peneliti dan pegiat kemanusiaan.
-Memiliki inisiatif, kreativitas, dan kemampuan bekerja sama dalam tim.
Bagaimana mengikuti program ini?
Sila kirimkan CV terbaru dan tulisan 1 halaman tentang bagaimana keterlibatan Anda dalam program ini dapat membantu pengembangan diri dan lembaga. Kirim ke [email protected] dengan subjek e-mail [Internship-PUSAD-2017]. Batas akhir penerimaan lamaran adalah 7 September 2017. Kandidat potensial akan dihubungi untuk wawancara.
http://www.paramadina-pusad.or.id/lowongan-magang
Lowongan Magang (Internship)
PUSAD Paramadina kembali membuka kesempatan bagi mahasiswa dan peneliti muda untuk mengikuti program internship yang kali ini akan berlangsung selama periode Oktober-Desember 2017. Di sini Anda akan mengikuti berbagai kursus penguatan kapasitas dan terlibat dalam kegiatan-kegiatan penelitian dan advokasi yang kami lakukan. Ini adalah kesempatan baik bagi Anda untuk mengembangkan diri sekaligus berkontribusi terhadap upaya-upaya penguatan demokrasi yang berkeadilan dan menghargai keragaman seperti yang kami cita-citakan.
Apa saja manfaat bagi peserta intern?
-Terlibat dalam kegiatan riset dan advokasi lembaga serta kegiatan-kegiatan lain yang diselenggarakan mitra-mitra lembaga.
-Mengikuti kegiatan penguatan kapasitas Bahasa Inggris secara intensif bersama native speaker dari Australian Volunteers for International Development (AVID).
-Mendapatkan akses kepada jurnal online bertaraf internasional serta referensi berkualitas.
-Mendapatkan buku-buku terbitan PUSAD Paramadina secara gratis.
-Mendapatkan biaya pengganti transportasi kehadiran di kantor PUSAD Paramadina.
-Mendapatkan sertifikat internship di PUSAD Paramadina bagi yang memenuhi syarat minimum kinerja.
-Berkesempatan mendapatkan rekomendasi beasiswa studi atau rekomendasi menjadi staf di PUSAD Paramadina bagi yang memiliki kinerja baik selama masa intern.
Siapa saja yang dapat mengikuti program ini?
-Mahasiswa tingkat akhir atau yang memiliki waktu untuk hadir di kantor sedikitnya dua hari dalam seminggu (diutamakan berdomisili di Jakarta dan sekitarnya).
-Meminati isu agama dan demokrasi serta memiliki semangat belajar untuk menjadi peneliti dan pegiat kemanusiaan.
-Memiliki inisiatif, kreativitas, dan kemampuan bekerja sama dalam tim.
Bagaimana mengikuti program ini?
Sila kirimkan CV terbaru dan tulisan 1 halaman tentang bagaimana keterlibatan Anda dalam program ini dapat membantu pengembangan diri dan lembaga. Kirim ke [email protected] dengan subjek e-mail [Internship-PUSAD-2017]. Batas akhir penerimaan lamaran adalah 7 September 2017. Kandidat potensial akan dihubungi untuk wawancara.
http://www.paramadina-pusad.or.id/lowongan-magang
Lowongan Magang (Internship) PUSAD Paramadina kembali membuka kesempatan bagi mahasiswa dan peneliti muda untuk mengikuti program internship yang kali ini akan berlangsung selama periode Oktober-Desember 2017. Di sini Anda akan mengikuti berbagai kursus penguatan kapasitas dan terlibat dalam kegiatan-kegiatan penelitian dan a…
Nobar dan Diskusi
THE IMAM & THE PASTOR
Kamis 10 Agustus 2017 pkl 13:00-15.00 WIB.
Paviliun 28 Jl. Petogogan 1 No. 25, Pondok Indah, Jaksel.
Pada 1990-an, Imam Muhammad Ashafa dan Pastor James Wuye memimpin dua kelompok milisi yang saling berperang di Nigeria. “Kebencian saya terhadap Muslim waktu itu tak terbatas,” kata Pastor James, yang kelompoknya membunuh guru Imam Ashafa dan dua sepupunya. Tiga tahun Imam Ashafa merancanakan aksi balas dendam, hingga suatu hari khotbah Jumat tentang aksi memaafkan Nabi Muhammad Saw. mengubah hidupnya. Imam dan Pastor itu lalu bertemu, saling memaafkan, dan bekerjasama mengatasi konflik-konflik bernuansa agama dan etnis.
Pembicara:
Ihsan Ali-Fauzi (Direktur PUSAD Paramadina)
Debra Yatim (Yayasan Tifa)
Moderator: Anne Aprina
Tempat terbatas 40 orang. RSVP Diah 0815-9149-848
Daftar Workshop
Kerjasama Lintas-Agama: Untuk Toleransi dan Bina-Damai
Pada 1990-an, Imam Muhammad Ashafa dan Pastor James Wuye memimpin dua kelompok milisia yang saling berperang di Nigeria. “Kebencian saya terhadap Muslim waktu itu tak terbatas,” kata Pastor James, yang kelompoknya membunuh guru Imam Ashafa dan dua sepupunya. Tiga tahun Imam Ashafa merancanakan aksi balas dendam, hingga suatu hari khotbah Jumat tentang aksi memaafkan Nabi Muhammad Saw. mengubah hidupnya. Imam dan Pastor itu lalu bertemu, saling memaafkan, dan bekerjasama mengatasi konflik-konflik bernuansa agama dan etnis. Melalui Pusat Mediasi Antar-Iman (Interfaith Mediation Center), lembaga yang mereka dirikan, keduanya berjasa mengembangkan bina-damai dan tatakelola pemerintahan yang inklusif tidak saja di Nigeria atau Afrika, tapi juga dunia.
Untuk menghormati kedatangan mereka di Indonesia, akan diadakan diskusi publik, pemutaran film, penerbitan buku, dan lokakarya bersama mereka di Jakarta dan Yogyakarta. Rangkaian acara ini dikelola Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD), Yayasan Paramadina, Lembaga Antar-Iman Maluku (LAIM), Pusat Studi Agama dan Lintas-Budaya (CRCS) dan Magister Perdamaian dan Resolusi Konflik (MPRK), keduanya di Universitas Gadjah Mada, dengan dukungan Tannenbaum Foundation dan Tifa Foundation.
Program:
Pemutaran Film dan Diskusi
Jakarta 10 Agustus 2017
Kuliah Umum
Jakarta 28 Agustus 2017
Yogyakarta 31 Agustus 2017
Workhsop
Yogyakarta 29-31 Agustus 2017
Application Form: http://www.paramadina-pusad.or.id/unduh/Application-Form-Workshop-PMA-2017.docx
Info http://www.paramadina-pusad.or.id/event/workshop-pma
Kerjasama Lintas-Agama
Untuk Toleransi dan Bina-Damai
Pada 1990-an, Imam Muhammad Ashafa dan Pastor James Wuye memimpin dua kelompok milisia yang saling berperang di Nigeria. “Kebencian saya terhadap Muslim waktu itu tak terbatas,” kata Pastor James, yang kelompoknya membunuh guru Imam Ashafa dan dua sepupunya. Tiga tahun Imam Ashafa merancanakan aksi balas dendam, hingga suatu hari khotbah Jumat tentang aksi memaafkan Nabi Muhammad Saw. mengubah hidupnya. Imam dan Pastor itu lalu bertemu, saling memaafkan, dan bekerjasama mengatasi konflik-konflik bernuansa agama dan etnis. Melalui Pusat Mediasi Antar-Iman (Interfaith Mediation Center), lembaga yang mereka dirikan, keduanya berjasa mengembangkan bina-damai dan tatakelola pemerintahan yang inklusif tidak saja di Nigeria atau Afrika, tapi juga dunia.
Untuk menghormati kedatangan mereka di Indonesia, akan diadakan diskusi publik, pemutaran film, penerbitan buku, dan lokakarya bersama mereka di Jakarta dan Yogyakarta. Rangkaian acara ini dikelola Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD), Yayasan Paramadina, Lembaga Antar-Iman Maluku (LAIM), Pusat Studi Agama dan Lintas-Budaya (CRCS) dan Magister Perdamaian dan Resolusi Konflik (MPRK), keduanya di Universitas Gadjah Mada, dengan dukungan Tannenbaum Foundation dan Tifa Foundation.
Acara:
Pemutaran Film dan Diskusi
Workshop
Kuliah Umum
Info http://www.paramadina-pusad.or.id/event/workshop-pma/
The Institutionalization of Interfaith Mediation: A Workshop with Imam Muhammad Ashafa & Pastor James Wuye
http://www.paramadina-pusad.or.id/event/workshop-pma
Unduh Buku
KEBEBASAN, TOLERANSI DAN TERORISME:
Riset dan Kebijakan Agama di Indonesia
Editor: Ihsan Ali-Fauzi, Zainal Abidin Bagir, Irsyad Rafsadi
Penulis: Ihsan Ali-Fauzi, Irsyad Rafsadi, Muhammad Adlin Sila, Nathanael G. Sumaktoyo, Nava Nuraniyah, Samsul Maarif, Sana Jaffrey, Solahudin, Zainal Abidin Bagir
Ketika menulis dan bersama-sama membahas tema-tema dalam buku ini – tentang definisi agama dan kebebasan beragama, pengukuran kebebasan beragama, kebebasan versus kerukunan dalam beragama, kekerasan atas nama agama, toleransi dan intoleransi, deradikalisasi dan keterlibatan perempuan dalam jaringan terorisme – kami bekerja sambil membangun komunitas akademis yang saling berbagi. Dengan penerbitan buku ini, kami juga berharap agar kita lebih rajin membangun jembatan, bukan tembok pemisah, antara para pekerja ilmu pengetahuan dan pembuat kebijakan.
http://www.paramadina-pusad.or.id/pustaka/riset_dan_kebijakan_agama_di_indonesia
Kebebasan, Toleransi dan Terorisme: Riset dan Kebijakan Agama di Indonesia Para ahli kebijakan publik sering memberi nasihat, “kebijakan yang baik adalah kebijakan yang didasarkan atas bukti-bukti yang memadai.” Sayang, nasihat ini tampak kurang manjur dan didengar di kalangan pembuat kebijakan di Indonesia. Kata banyak orang, sambil mencibir, alih-alih “evidence-bas…
DISKUSI PELUNCURAN BUKU
DAN BUKA PUASA BERSAMA MENTERI AGAMA
Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD), Yayasan Paramadina, sedang menyelenggarakan serial diskusi “Riset dan Kebijakan terkait Kehidupan Keagamaan di Indonesia.” Putaran pertama serial ini akan berakhir dan hasilnya akan diterbitkan sebagai buku.
Sehubungan dengan itu, kami bermaksud mengundang kawan-kawan sekalian dalam acara peluncuran buku di atas sambil berdiskusi dan buka bersama dengan Bapak Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Acara akan diselenggarakan pada:
Rabu, 31 Mei 2017;
Pukul 15:30 hingga selesai (buka puasa bersama);
Bertempat di Hotel Borobudur, Jl. Lapangan Banteng Selatan No.1, Pasar Baru, Jakarta Pusat.
Konfirmasi kehadiran melalui email [email protected] atau whats app +6281511666075
DISKUSI
"Konflik Etno-Religius,
Penodaan Agama dan Demokrasi di Indonesia"
Rabu, 24 Mei pkl 12.00 Daftar WA 081511666075
DISKUSI
HATE SPIN
Kebencian Berbasis Agama dan Tantangannya bagi Demokrasi
Selasa, 2 Mei 2017, pukul 10:00-12:00 di Gedung TEMPO, Lantai 3, Jl. Palmerah Barat Nomor 8 Jakarta Barat. Gratis.
Maraknya ujaran kebencian dan persekusi agama masih merupakan persoalan pelik di banyak negara demokrasi. Orang bisa tergerak melakukan kekerasan karena terhasut ujaran kebencian tapi juga sebaliknya, karena tersinggung oleh suatu ujaran. Untuk menjelaskan dan mengurai persoalan tersebut, Cherian George, pengajar di Hong Kong Baptist University, mengajukan konsep baru yang dia sebut hate spin, dalam bukunya Hate Spin: The Manufacture of Religious Offense and Its Threat to Democracy (2016).
Hate spin menggabungkan konsep hate speech atau hasutan kebencian (vilification/offence-giving) yang sudah lebih dikenal dengan kemarahan karena ketersinggungan (indignation atau offence-taking) yang belum terlalu dikenal. George menunjukkan bagaimana dua-sisi hate spin ini — hasutan dan keterhasutan — digunakan oleh para “entrepreneur” politik untuk memobilisasi pendukung dan menyerang kelompok sasaran, dengan membandingkan kasus Amerika Serikat, Indonesia, dan India.
Persoalannya, di banyak negara, termasuk Indonesia, hasutan kebencian yang terang-terangan menyerukan kekerasan kerap dibiarkan, tapi orang yang dianggap menghina atau menista makin banyak yang dipidanakan. Sudah menjadi korban sasaran ujaran kebencian, suara mereka dibungkam karena dianggap melukai perasaan kelompok dominan. Karena itu George menekankan perlunya mencari alternatif lain dalam melawan hate spin. Dia mendorong politisi, masyarakat sipil dan media untuk berperan lebih banyak dengan cara-cara yang lebih kreatif.
Untuk itu, diskusi publik akan diselenggarakan pada Selasa, 2 Mei 2017, pukul 10:00-12:00 bertempat di Gedung TEMPO, Lantai 3, Jl. Palmerah Barat Nomor 8 Jakarta Barat. Pembicara yang akan mengulas: Cherian George (penulis buku “Hate Spin”), Ihsan Ali-Fauzi (PUSAD Paramadina), Arif Zulkifli (Majalah Tempo), Stanley Adi Prasetyo (Dewan Pers Indonesia) dan Asfinawati (YLBHI).
Kegiatan ini dikelola oleh Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD), Yayasan Paramadina, bekerjasama dengan TEMPO Institute dan Knowledge Sector Initiatives (KSI).
Acara terbuka untuk umum. Tempat terbatas. Daftar lewat surel ke [email protected] WA 081511666075
DISKUSI
Agama Lokal dan Demokrasi Kita: Persoalan Identitas vs Keadilan?
Kamis 27 April 2017 Pukul 12.00. WIB
Gedung YLBHI Jl. Diponegoro 74 Menteng Jakarta Pusat.
Dalam rangka menyambut Indonesia Development Forum (IDF) pada Agustus 2017 mendatang, PUSAD Paramadina bekerjasama dengan CRCS UGM, Sajogjo Institute, LIPI dan YLBHI menggelar diskusi publik berjudul "Agama Lokal dan Demokrasi Kita: Persoalan Identitas vs Keadilan?"
Diskusi ini bertujuan untuk menciptakan pemahaman bersama antara pemerintah dan masyarakat mengenai masalah ekslusi sosial serta implikasinya bagi demokrasi di Indonesia.
Diskusi berlangsung di lantai 3 gedung LBH Jakarta pada Kamis, 27 April 2017 pukul 12.00 (diawali makan siang).
Acara terbuka untuk umum. Tempat terbatas. Daftar lewat surel ke [email protected] WA 081511666075
SITI
Jumat, 10 Maret 2017 Pukul 18:00-21:00 WIB
Siti adalah seorang ibu muda yang harus mencari cara untuk merawat anak, suami dan ibu mertuanya. Pada siang hari dia menjual peyek jingking di Parangtritis, malamnya menjadi pemandu karaoke ilegal. Keluarga Siti bergulat dalam lingkaran kemiskinan. Di tengah lilitan hutang yang harus cepat dilunasi, tiba-tiba suami Siti yang terbaring sakit tak mau lagi bicara dengannya.
Film independen yang disutradarai oleh Eddie Cahyono ini memenangkan banyak penghargaan internasional seperti 19th Toronto Reel Asian International Film Festival (2015), 9th Warsaw Five Flavours Film Festival (2015) dan dinobatkan sebagai film terbaik Festival Film Indonesia (2015).
Bertepatan dengan peringatan Hari Perempuan Internasional, pemutaran dan diskusi akan digelar bersama Tunggal Pawestri (Aktivis Perempuan) dan Rahma Mary (YLBHI).
Hari/Tanggal : Jumat, 10 Maret 2017
Waktu : Pukul 18:00-21:00 WIB
Tempat : Aula LBH Jakarta Jl Diponegoro 74 Menteng, Jakarta
Acara terbuka untuk umum. Tempat terbatas. Daftar lewat surel ke [email protected] WA 081511666075
SITI
Nobar & Diskusi
Jumat, 10 Maret 2017 pukul 18 WIB YLBHI Jl. Diponegoro Jakarta
Pembicara Tunggal Pawestri Rahma Mary
Siti adalah seorang ibu muda yang harus mencari cara untuk merawat anak, suami dan ibu mertuanya. Pada siang hari dia menjual peyek jingking di Parangtritis, malamnya menjadi pemandu karaoke ilegal. Keluarga Siti bergulat dalam lingkaran kemiskinan. Di tengah lilitan hutang yang harus cepat dilunasi, tiba-tiba suami Siti yang terbaring sakit tak mau lagi bicara dengannya.
Film independen yang disutradarai oleh Eddie Cahyono ini memenangkan banyak penghargaan internasional seperti 19th Toronto Reel Asian International Film Festival (2015), 9th Warsaw Five Flavours Film Festival (2015) dan dinobatkan sebagai film terbaik Festival Film Indonesia (2015).
Bertepatan dengan peringatan Hari Perempuan Internasional, pemutaran dan diskusi akan digelar bersama Tunggal Pawestri (Aktivis Perempuan) dan Siti Rakhma Mary (YLBHI).
Hari/Tanggal : Jumat, 10 Maret 2017
Waktu : Pukul 18:00-21:00 WIB
Tempat : Aula LBH Jakarta Jl Diponegoro 74 Menteng, Jakarta
Acara terbuka untuk umum. Tempat terbatas. Daftar lewat surel ke [email protected] WA 081511666075
https://www.youtube.com/watch?v=YBYB5ZgC-Rg
TRAILER FILM SITI DI BIOSKOP 2016 Genre: Drama Running times: 88 minutes Cast: Sekar Sari/ Bintang Timur/ Haydar Saliz/ Ibnu Widodo/ T**i Dibyo Scriptwriter: Eddie Cahyono Director: Eddie Cah...
Click here to claim your Sponsored Listing.
Category
Contact the school
Website
Address
Bona Indah Plaza Blok A2 No D12 Jalan Karang Tengah Raya, Lebak Bulus, Cilandak
Jakarta
12440
Gedung The Ceo Building LT. 12, Jalan TB. Simatupang No. 18C Rt. 007 Cilandak Barat, Cilandak
Jakarta, 12430
Anda Sibuk Bekerja, Ingin Kuliah S1 S2, Dapatkan Informasi Universitas Terbaik Disini
Tarumanagara University Campus 1, M Building 2nd Floor
Jakarta
TEC is a lively Student Activity Unit in Tarumanagara University. We aim to enrich our members' experience with English language through multiple activities.
Jalan Raya Kebayoran Lama No. 46
Jakarta, 11560
FB STIE-Bisnis Indonesia ini diperuntukkan bagi semua alumni dan civitas akademika STIE-BI. Silahkan
Jalan Meruya Selatan No 1
Jakarta, 11650
Universitas ter-Akreditasi Unggul BAN-PT dengan tenaga pengajar dan didukung fasilitas yang baik.
Jalan Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat
Jakarta, 11530
Official page of BINUS UNIVERSITY. A World-class university fostering and empowering the society in building and serving the nation.
Taman Daan Mogot No 25
Jakarta, 11470
Lefranc & Bourgeois Indonesia menyediakan alat lukis baik minyak, acrylic, watercolour, soft pastel, dan hobby & Craft
Grand Slipi Tower 5th Floor, Jalan S. Parman Kav. 22/24
Jakarta, 11480
Deakin College Jakarta is a pathway program to help Indonesian and international students continue t
Jakarta
Alumni of the Faculty of Geo-Information Science and Earth Observation (ITC), Twente University, Enschede, the Netherlands, from Indonesia
Hang Lekir I No. 6 Senayan
Jakarta, 10270
Official page of BINUS INTERNATIONAL http://international.binus.ac.id Twitter http://www.twitter.com/BINUSINTL
Jakarta
Alumni Tamkang University Indonesia is a community of every individual had studied at Tamkang University at Tam Shui, Taipei.
Jalan Hang Lekir I No. 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Jakarta, 10270
Official Website of BBS http://bbs.binus.ac.id/ Twitter: @BinusMM