DPK Peradah Muaro Jambi

Dana Punia: Pilar Penting dalam Praktik Keagamaan dan Sosial

Dana Punia adalah konsep dalam agama Hindu yang merujuk pada praktik memberikan sumbangan atau donasi untuk tujuan keagamaan dan sosial. Ini adalah bagian integral dari ajaran Hindu dan memiliki peran penting dalam membangun dan mempertahankan masyarakat yang harmonis dan beradab.

Pertama dan terpenting, dana Punia adalah ekspresi dari nilai-nilai seperti kasih sayang, empati, dan kepedulian terhadap sesama. Melalui praktik ini, umat Hindu diajarkan untuk berbagi dengan orang lain, terutama mereka yang kurang beruntung. Ini membantu membangun masyarakat yang lebih adil dan inklusif, di mana setiap individu dihargai dan diperlakukan dengan martabat.

Kedua, dana Punia juga berfungsi sebagai sarana untuk mendukung institusi dan proyek keagamaan dan sosial. Ini bisa berupa pembangunan atau pemeliharaan tempat ibadah, pendidikan agama, atau proyek-proyek sosial seperti pemberian makanan bagi yang membutuhkan. Dengan cara ini, dana Punia membantu memastikan bahwa komunitas dapat berkembang dan berkembang.

Ketiga, dana Punia juga merupakan cara bagi umat Hindu untuk menghargai dan merayakan keberagaman dan keragaman dalam masyarakat mereka. Melalui sumbangan mereka, mereka dapat mendukung berbagai kegiatan dan tradisi yang mencerminkan kekayaan budaya dan spiritual mereka.

Secara keseluruhan, dana Punia adalah pilar penting dalam praktik keagamaan dan sosial dalam agama Hindu. Melalui praktik ini, umat Hindu dapat berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang lebih adil, inklusif, dan beradab.

Desa Remau Baku Tuo, Tanjung Jabung Timur -Jambi

Forum Kerukunan Umat Beragama: Menjaga Harmoni dalam Keberagaman

Indonesia, sebagai negara dengan keberagaman agama, suku, dan budaya yang luar biasa, memiliki tantangan tersendiri dalam menjaga kerukunan dan perdamaian di antara warganya. Salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah melalui Forum Kerukunan Umat Beragama.

Forum Kerukunan Umat Beragama adalah wadah dialog dan diskusi antar umat beragama yang bertujuan untuk mempererat hubungan, memahami perbedaan, dan membangun rasa saling menghargai dan menghormati di antara umat beragama. Forum ini berperan penting dalam menjaga kerukunan dan perdamaian di tengah masyarakat yang beragam.

Forum ini menjadi penting karena melalui dialog dan diskusi, kita dapat memahami lebih dalam tentang agama dan keyakinan orang lain. Dengan pemahaman yang lebih baik, kita dapat menghargai dan menghormati perbedaan, dan ini akan membantu mencegah konflik dan ketegangan yang mungkin timbul karena ketidaktahuan atau kesalahpahaman.

Selain itu, forum ini juga menjadi tempat untuk berbagi pengalaman dan belajar satu sama lain. Melalui berbagi, kita dapat memahami perspektif dan pandangan orang lain, dan ini dapat membantu kita untuk lebih menghargai keberagaman dan keragaman di masyarakat kita.

Forum Kerukunan Umat Beragama adalah langkah penting menuju masyarakat yang lebih damai dan harmonis. Dengan kerja sama dan pengertian yang lebih baik, kita dapat menjaga kerukunan dan perdamaian di tengah keberagaman yang ada.

DPK Peradah Muaro Jambi

Pelatihan Deteksi Dini Konflik Sosial Keagamaan bersama Keluarga Besar Pembimas Hindu Kementerian Agama se-Indonesia

Om Swastyastu selamat siang, Mugi Rahayu semuanya.

Jangan mengharapkan hasil yang bagus, jika kita belum melewati prosesnya.

Tindakan besar memerlukan kekuatan besar, bukan ucapan besar.
Kekuatan yang besar datang dari tindakan tindakan yang benar, bukan dari pembenaran atau di benar-benarkan,

Masa depan bukan sesuatu yang kita tunggu, tetapi sesuatu yang kita ciptakan...

Kadang ketika kamu berada di tempat gelap kamu pikir kamu telah terkubur dan merasa hilang arah, tetapi jika kamu tahu lebih dalam, kamu sebenarnya bukan di kubur tetapi telah ditanam, ditanam untuk bertunas, tumbuh dan berkembang, menjadi pohon yang berbunga dan berbuah lebat.

Belajarlah, bukan hanya menjadi pintar, tapi menjadi manusia yang berguna bagi manusia lain.

Makna dari kehidupan bukan terletak pada seberapa bernilainya diri kita, tapi seberapa besar manfaatnya kita bagi orang lain.

Jadilah seperti tanah , walau tidak mengkilau, dan seberharga emas atau berlian, tapi tanah bisa menumbuhkan bunga dan buah, menumbuhkan rumput dan pohon yang memberi manfaat.

Salam rahayu.

Om svastiastu,

Kegiatan belajar minggu ini, ditengah pandemi dan masa transisi New normal, tetap mengutamakan kesehatan, selalu mengikuti prosedur kesehatan, mencuci tangan dan memakai masker....

Om svastiastu
Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa.

Di dalam kesunyian, maka kau akan mendapati makna kehidupan. Di dalam kesepian maka kau akan merasakan kehadirannya dimanapun dan kapanpun. Tuhan senantiasa bersama orang-orang yang senantiasa mengingat akan penciptaannya, merenunginya, serta merasakan sepi ditengah-tengah keramaian hirup pikuk dunia.

Rahajeng nyanggra rahina nyepi caka 1942 dumogi polih kerahajengan lan kerahayuan sareng sami.

BG XII 6,7
Ye tu sarvani karmani manyi sannyasya mat-parah,
Ananyenaiva yogena mam dhyayanta upasate.
Tesam aham samuddharta mrtyu-samsara-sagarat,
Bhavami na cirat partha mayy avesita-cetasam.

Sesungguhnya mereka yang menanggalkan segala kegiatan kerja mereka kepada-Ku, memuja-Ku, dan menganggap-Ku sebagai Tujuan Utama, bermeditasi kepada-Ku dengan yoga dan brata berpikiran tunggal.

Bagi mereka yang pikirannya tertuju terus menerus kepada-Ku Partha(Arjuna), Aku segera menjadi penyelamat mereka dari lautan penderitaan mahluk fana.

Om Santih Santih Santih Om

Om svastiastu

Api ced asi papebhyah

Sarvebhyah papa-krt tamah,

Sarwam jnana-plavenaiva

Vrjinam santariyasi.

(Bhagawad Gita, IV.36)

Artinya:

Walau seandainya engkau paling berdosa di antara manusia yang memikil dosa, dengan perahu ilmu pengetahuan ini lautan dosa akan engkau seberangi.

Sangat tegas dalam Bhagawad Gita mengatakan Ilmu Pengetahuan sangat penting dan mulia, untuk itu pergunakan kesempatan lahir menjadi manusia untuk meningkatkan kualitas jiwa yang ada dalam diri dengan cara menuntut dan mencari ilmu setinggi-tingginya. Dengan ilmu pengetahuan aspek kehidupan dari berbagai bidang dapat dilalui dengan baik dan terarah.


# Mari semangat belajar

BAB VII Sloka 12.

Natyantam saralair bhavyam

Gatva pasya vanasthalim

Chidyante saralas tatra

Kubjas tisthanti padapah,

Artinya: Janganlah hidup terlalu lurus atau terlalu jujur, sebab begitu kamu pergi ke hutan kamu akan melihat bahwa pohon-pohon yang lurus ditebang, sedangkan pohon-pohon yang bengkok dibiarkan hidup.

Anak mungkin tidak cukup mengerti betapa besar pengorbanan orangtuanya untuk mereka. Seperti yang orang lain ungkapkan bahwa “kami benar-benar mengerti rasanya menjadi orangtua saat kami pun telah memiliki anak”. Pengalaman terkadang yang membuat kita lebih paham situasi tersebut.

Apa kita pernah mendengar ungkapan “seorang ibu mampu menjaga sepuluh anak, namun belum tentu sepuluh anak bisa menjaga ibunya”. Ungkapan tersebut memang benar adanya.

“Yam matapitarrau klecam, sahete sambhawernam, na tasya niskrtih cakya, kartum warsacatairapi”. MDS II, 227.

"kesulitan dan kesakitan yang dialami oleh orang tua pada waktu melahirkan anaknya tidak dapat dibayar walaupun dalam seratus tahun".

“sing sapa lali marang wong tuwane prasast lali marang Hyang Widhi. Ngabektia marang wong tuwa”.

"Barang siapa lupa akan orang tua tak ubahnya lupa dengan Gusti Sang Hyang Widhi. Hormatilah orang tua".

Bagaimanapun kamu harus ingat bahwa orangtua adalah orang yang sangat berjasa dalam kehidupan kita, bahkan mereka rela menghabiskan sisa hidupnya dengan tragis hanya untuk membuat anak-anaknya bahagia.

Hargai pengorbanan orang yang tua dan bahagiakan sebelum menyesal datang karena pernah menyakiti mereka.




.com

JADILAH PRIA YANG MENJAGA WANITAMU..

”Cosanthi jamayo yatrah Winacyatyacu tatkulam,Na cocanti tu yatraita Wardhate taddhi sarwada" (Manawa Dharmasastra III.56-57)

Artinya :

”Diamana warga wanita hidup dalam kesedihan keluarga itu cepat akan hancur, tetapi diamana wanita tidak menderita keluarga itu kan selalu bahagia”.

Dijelaskan bahwa kehancuran keluarga itu tergantung pada wanita dalam keluarga itu sendiri. Pada dasarnya bertitik tolak pada peranan wanita dalam kenyataan kehidupan dirumah tangga, bila wanitanya senang dan bahagia maka keluarganyapun akan selalu bahagia dan sejahtera.

Bertitik tolak dari hal tersebut di atas maka peranan wanita Hindu dalam segala aspek kehidupan baik dalam kehidupan keluarga, disamping peranan pokoknya sebagai ibu rumah tangga yang berkewajiban mendampingi suami, membina dan menyelamatkan rumah tangga.

Wanita disebut sebagai istri atau ibu apabila ia sudah berada dalam ikatan suami istri dan mempunyai anak, ibu mempunyai peranan dalam membentuk pertumbuhan budhi pekerti serta kewajiban seorang anak. Wanita sebagai ibu selalu berusaha sekuat tenaga agar kelak anaknya menjadi manusia yang baik sebagai penerus dari orang tuanya. Untuk mencapai tujuan itu maka dalam agama Hindu faktor pendidikan memegang peranan penting dalam pengaruh perkembangan jiwa anak. Ini merupakan tugas yang diemban oleh wanita atau ibu. Pendidikan ini dilakukan pada waktu bayi masih berada dalam kandungan sampai bayi itu lahir dan menjadi manusia yang berguna bagi nusa dan bangsa.

jangan semua mau di jaga ya...
malam semoga rahayu dan damai selalu
.com

Hanya pohon berbuah yang di lempari batu atau kayu.
Semakin lebat dan ranum buahnya maka semakin banyak yang melemparinya. Semakin tinggi pohon dan semakin lebat buah akan semakin banyak juga angin menerpa.

Kesimpulannya, orang iri, benci, marah, menyakiti, menjelek-jelekkan itu adalah rumus alami.
Intinya tetap fokus, tetap produktif, berbuah lebat dan berbagi manfaat untuk orang banyak. Dibandingkan harus mengurus si tukang lempar batu atau kayu...




.com

Agama ibarat korek api.
Berbentuk batang kayu, batu titipan pemantik, korek gas, korek listrik dan lain sebagainya.
Tujuannya untuk menghadirkan api yang berfungsi untuk menerangi, menghangatkan. Menerangi agar hidup kita terarah, menjadi lebih baik. menghangatkan agar kita semakin dewasa dan bijaksana.

Namun di tangan yang salah korek api berubah menjadi alat untuk membakar, merusak dan menyakiti. Korek api menjadi menakutkan, api yang di hasilkan akan menjadi ancaman.

Pahami jiwamu.
Ketika engkau memegang korek api, gunakanlah sebagaimana mestinya dan tujuan awalnya. Korek api yang mengadakan api untuk menerangi, menghangatkan, api yang ada untuk memperbaiki kehidupan.
Mari beragamalah dengan baik.
Kenali dirimu jiwamu, sebelum mengenal agama dan tuhanmu.

# copypaste_tcFB

Harumnya Asap D**a, Wanginya bunga serta Indahnya lantunan Mantra yang dikumandangkan, membawa keheningan dan kedamaian dalam pikiran dan hati untuk mendekatkan diri pada NYA.

RAHAJENG NYANGGRA RAHINA KUNINGAN. DUMOGI IDA SANG HYANG WIDI WACA MICAYANG KERAHAYUAN.

DPK PERADAH Muaro Jambi
IG : peradah_muarojambi
Email : [email protected]

Kadang kita terlalu egois , menutup mata dan telinga. Hingga harus mencari dan berjalan dalam gelap dan sepi, sampai akhirnya kita terjatuh dalam penyesalan.



Wiweka adalah kebijaksanaan atau
nalar seseorang untuk dapat mempertimbangkan dalam berbagai hal antara lain; benar dan salah, amal dan dosa, baik-buruk (subha karma - asubha karma), sejati dan palsu;
Wiweka sebagai dasar dasar etika agama disebutkan bahwa,
wiweka ini sangatlah menentukan “keputusan hati’ yang disebut “Nisacaya Jnana”.

Sehingga wiweka dengan jalan jnana marga disebutkan,
kecerdasan merupakan hal pokok untuk selalu dapat meningkatkan pengetahuan, baik pengetahuan secara umum maupun pengetahuan tentang ke-Tuhanan

Om svastiastu.

Prinsip dasar ajaran Karma Yoga atau bekerja menurut Hindu, yakni bagaimana umat Hindu menjalani hidup yang semestinya dan memenuhi segala kebutuhan hidupnya agar hidup di dunia secara sejahtera (jagadhita) dan menikmati kebahagiaan. Kegiatan pokok manusia selama hidupnya adalah beristirahat (termasuk tidur) dan bekerja (bekerja dalam hal ini meliputi berbagai aktifitas seperti beribadah, belajar, dan berusaha), dimana pada umumnya sepertiga waktu untuk istirahat dan duapertiganya untuk bekerja.

Bagi umat Hindu, bekerja adalah kewajiban (swadharma), bekerja adalah suatu keharusan, baik itu karena memang perintah dari Tuhan maupun karena tuntutan untuk kelangsungan hidup di dunia. Jika ada yang menghindari bekerja padahal dia sanggup misalnya menjadi pengangguran atau hidup bermalas-malasan berarti dia berkhianat kepada perintah Tuhan dan menelantarkan potensi dirinya, sehingga menjadi manusia yang membebani lingkungannya. Lebih parahnya lagi, hidup menganggur dan malas merupakan pintu gerbang menuju kejahatan, kenapa demikian? Itu karena pikiran orang yang menganggur mudah dirasuki oleh kekuatan sadripu dan saptatimira sehingga tidak mampu lagi mengendalikan hawa nafsu serta mudah tergoda melakukan kejahatan.

sebuah pekerjaan bukan dari materi, tapi dari seberapa besar kita mampu berjuang dan berusaha menyelesaikan pekerjaan itu sendiri

Om santih santih santih om

Kemenangan bukanlah hanya ketika kita berhasil mengalahkan lawan di suatu pertandingan. Dan bukan hanya ketika kita berhasil mencapai prestasi terbaik. Bahkan, bukan hanya ketika kita berhasil mendapatkan semua yang kita inginkan dalam hidup ini.

Tapi, kemenangan adalah saat di mana kita dapat melawan suatu kegagalan. Saat di mana kita dapat mengatasi musibah. Saat di mana kita dapat bangkit dari suatu keadaan yang menyedihkan. Dan, saat di mana kita merasa sangat terpuruk namun kita mampu berjuang menghancurkan semua cobaan itu.

Kemenangan adalah saat dimana kita dapat menjadikan itu semua sebagai pertanda betapa sayangnya Sang Maha Pencipta kepada kita. Saat dimana kita menyadari betapa kita dapat belajar banyak dari semua kegagalan yang kita alami.

Dan, kemenangan adalah saat di mana kita melangkah begitu mantap dan yakin bahwa kita begitu hebat untuk sekedar melawan suatu kegagalan kecil. Saat dimana kita dapat mengalahkan diri kita sendiri, sehingga kadang-kadang kita merindukan sebuah kegagalan.

Kemenangan sesungguhnya adalah kesadaran, sadar bahwa harus memperbaiki diri, pengendalian diri dan dan saling mengasihi....

hari raya Galungan

Om svastiastu
Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa

Sugian Jawa dan sugian Bali

Sugihan Jawa atau Sugihan Jaba adalah sebuah kegiatan rohani dalam rangka menyucikan bhuana agung (makrokosmos) atau alam semesta. Sugihan Jawa ini jatuh pada hari Kamis Wage Sungsang.

Kata Sugihan Jawa berasal dari urat kata Sugi, yang artinya membersihkan, dan Jaba artinya luar. Jadi hari Sugihan Jawa tersebut bukanlah hari Sugihan bagi para pengungsi leluhur-leluhur dari Jawa pasca bubarnya Majapahit. Maksud sebenarnya adalah pembersihan Bhuana Agung atau alam semesta, baik sekala maupun niskala.

Dalam lontar Sundarigama dijelaskan bahwa Sugihan Jawa merupakan "Pasucian dewa kalinggania pamrastista bhatara kabeh" (pesucian dewa, karena itu hari penyucian semua bhatara).

Pelaksanaan upacara ini dengan membersihkan alam lingkungan, baik pura, tempat tinggal, dan peralatan upacara di masing-masing tempat suci. Dan yang terpenting adalah membersihkan badan fisik dari debu kotoran dunia maya, agar layak dihuni oleh Sang Jiwa Suci sebagai Brahma Pura.

Sementara Sugihan Bali jatuh pada hari Jumat Kliwon wuku Sungsang (sehari setelah Sugihan Jawa). Bali dalam bahasa

Sansekerta berarti kekuatan yang ada dalam diri. Jadi Sugihan Bali memiliki makna yaitu menyucikan diri sendiri, sesuai dengan lontar Sundarigama: "Kalinggania amrestista raga tawulan" (oleh karenanya menyucikan badan jasmani-rohani masing-masing /mikrocosmos), yaitu dengan memohon tirta pembersihan /penglukatan.

Manusia tidak saja terdiri dari badan fisik tetapi juga badan rohani (Suksma Sarira dan Antahkarana Sarira). Persiapan fisik dan rohani adalah modal awal yang harus diperkuat, sehingga sistem kekebalan tubuh ini menjadi maksimal untuk menghadapi musuh yang akan menggoda pertapaan kita menjelang hari raya.

Om santih santih santih om