Pemdes Karangmalang

Contact information, map and directions, contact form, opening hours, services, ratings, photos, videos and announcements from Pemdes Karangmalang, Public & Government Service, Kudus.

12/05/2022
Photos from Pemdes Karangmalang's post 27/02/2022

Rahtawu td siang Longsor

23/02/2022

SEJARAH DESA KARANGMALANG

Karangmalang adalah sebuah desa yang terletak di barat laut wilayah kota Kudus. Desa ini termasuk dalam wilayah kecamatan Gebog, berbatasan dengan desa Peganjaran, Klumpit, Besito dan Bae. Desa ini terkenal sebagai desa priyayi dimana warga desanya sebagian besar berprofesi Guru dan pegawai pemerintahan, tetapi usaha konveksi, bordir dan batik juga berkembang pesat.

Desa Karangmalang di dirikan oleh Ki Ageng Seco Legowo, beliau berasal dari Mataram, tepatnya wilayah Kesultanan Ngayogjokarto Hadiningrat. Beliau hidup pada masa Sri Sultan Hamengkubuwono III. Beliau diberi kepercayaan sebagai Prajurit bagian Pertahanan( Jogoreso). Tempat tinggal beliau yaitu di desa Karangmalang, Yogyakarta.Nama Karangmalang diberikan sesuai nama tempat asal beliau, untuk mengabadikan asal usul dan mengenang kampung halaman.

Sejarah Ki Ageng Seco Legowo berkaitan dengan kejadian pada tahun 1825-1830 salah seorang putra Sri Sultan Hamengkubuwono III dari istri selir, yaitu Pangeran Ontowiryo (Pangeran Diponegoro) melakukan perlawanan terhadap Belanda. Penyebab utama dari perlawanan beliau adalah karena Belanda membuat jalan yang melintasi makam leluhur pangeran Diponegoro tanpa seijinnya. Tonggak-tonggak yang dipancangkan belanda akhirnya dicabut oleh pangeran Diponegoro sehingga menimbulkan kemarahan Belanda. Sejak saat itu mulailah perang Diponegoro. Pasukan pangeran Diponegoro bergerilya sehingga membuat Belanda sulit menangkap beliau. Tetapi Belanda menggunakan akal licik untuk menundukkan pangeran Diponegoro yaitu dengan menangkap sanak saudaranya serta menyiksanya. Akhirnya Pangeran Diponegoro mau berunding dengan Belanda demi keluarganya tetapi Belanda ingkar janji, bukannya perundingan yang dilakukan tetapi penangkapan Pangeran Belanda yang terjadi. Pangeran Diponegoro dibawa ke Semarang dan diasingkan ke Manado, Sulawesi. Tahun 1844 dipindah ke Makasar, Sulawesi selatan dan wafat th 1855.

Sementara itu setelah pertempuran Diponegoro berhenti di tahun 1830, Ki Ageng Seco Legowo melakukan tindakan penyelamatan diri/migrasi mencari tanah baru untuk melangsungkan hidup dan syiar agama Islam, bersama keluarga dan teman-temannya hijrah ke utara sampai ke hutan di lereng gunung Muria. Ki Ageng Seco Legowo datang berjumlah sekitar 15 (lima belas ) orang, antara lain istri Ki Ageng Seco Legowo, Seco Rejo ( anak satu satunya Ki Ageng Seco Legowo masih berumur sekitar 1(satu) tahun). Dalam rombongan tersebut ada juga Ki Ageng Sukmo Wijoyo (Paklik dari Ki Ageng Seco Legowo), Seco Negoro (adik dari Ki Ageng Seco Legowo), kyai Carang (penasehat agama Ki Ageng Seco Legowo) beserta istrinya Nyai Asih, Hadiwijoyo, Joyo Wijoyo, Nyai Dewi Ayu Mursiti, Wiro Dinoto, Wijoyo, Bramestyo dan beberapa yg lainnya. Akhirnya beliau babat alas mendirikan rumah-rumah bersama keluarga dan temannya serta mendirikan sebuah desa yang dinamakan sesuai nama tempat kelahiran beliau yaitu “Karangmalang”.

Ki Ageng Seco Legowo, mempunyai seorang istri dan seorang anak laki laki bernama Seco Rejo. Seco Rejo mempunyai 2 (dua) istri bernama Aril dan Sarinah. Seco Rejo mempunyai 2 (dua) anak laki-laki yaitu : 1) Wiro Joyo; 2) Ranu Joyo. Ranu Joyo bermukim di desa Bacin sedangkan Wiro Joyo bermukim di Karangmalang. Wiro Joyo mempunyai 9 (Sembilan) anak yaitu : Kromo Joyo; Hj. Kholifah; Karidin (H.Sukur); Moro Joyo sadin; Rono Besar; Bagas; Wakibah; Jasirah; Singo Saryo (Pelal). Ranu Joyo mempunyai 11 (sebelas) anak yaitu: Joyo Leksono; Kerto Leksono; Prakto Wijoyo; Tro Wijoyo; Joyo Wongso; Wiro Rejo; Cokro Rejo; Sawijah; Satijah; Katijah; Sendang. Pada akhirnya anak ke 6 (enam) dari Ranu Joyo yaitu Wiro Rejo menikah dengan anak ke 2 (dua) dari Wiro Joyo yaitu Hj. Khlolifah. Dari pasangan ini lahirlah 8 (delapan) anak yaitu: Ngasirah (bermukim di Ngetuk, Nalumsari,Jepara); Sanipah (bermukim di desa Blender, Kudus); H.Khasan (bermukim di dukuh Kemasan ,Karangmalang,Kudus); Khoti’ah (bermukim di Besito, Kudus); Danoewarso (bermukim di Karangmalang); H. Khusin (bermukim di Karangmalang); Welas (bermukim di Karangmalang); Pasmirah (bermukim di Karangmalang).

Punden Kyai Kramat adalah makam peninggalan Ki Ageng Seco Legowo yang didirikan di tanah milik beliau yang akhirnya diwariskan kepada Seco Rejo dan kemudian diwariskan ke Danoewarso anak ke 5 dari Hajjah Kholifah dan Wiro Rejo, yang mendapat mandat untuk merawat dan melestarikannya. Danoewarso mempunyai 5 (lima) orang istri, istri pertama (tak terceritakan nama dan tidak berketurunan); istri kedua yaitu Karjiyem; istri ketiga yaitu Sasri; istri keempat yaitu Kasri dan istri kelima yaitu Paniyah. Dari Karjiyem yang berasal dari Karangmalang mempunyai 8 (delapan) orang anak yaitu: Rumisih; Soekarni; Soeripah; Soebari; Soeminah; Kasinu; Kardono dan Karmito. Dari Sasri (blasteran Nepal dan Jawa) yang berasaldari Gebog dan akhirnya menetap di Karangmalang setelah menjadi istri Danoewarso, diperoleh 8(delapan) anak yaitu: Ramelan; Soewarto; Soepardi; Soekarso; Soekarsi(Munajad); Rumidah; Soekarno dan Joerawi. Dari Kasri diperoleh 3 (tiga)anak yaitu: Sudar; Kartono dan Sukinah. Dari Paniyah diperoleh 1 anak yaitu Kusnin. Ke 5(lima) istri Danoewarso dibuatkan rumah sendiri dan hidup damai bersama anak-anaknya di desa Karangmalang. Pada saat menjelang akhir hidupnya Danoewarso berpesan kepada Soekarno yaitu anak ke 7 (tujuh) dari istri Sasri, beliau berpesan bahwa Punden diwariskan kepada Soekarno untuk dijaga, dirawat dan dilestarikan sampai akhir jaman. Pewarisan punden ini tidak sekedar kata-kata tetapi ada hitam di atas putih berupa tulisan tangan asli beliau untuk mengurus pajak tanah. Oleh Soekarno cerita turun temurun ini diceritakan kepada anak-anaknya, sanak saudara keturunan Ki Ageng Seco Legowo dan ditulis serta diarsipkan oleh anak-anak Soekarno.

Amanat besar dari Ki Ageng Seco Legowo kepada semua anak turunnya agar menjaga, merawat dan melestarikan warisan sejarah beliau jangan sampai ada orang yang menyalahgunakan Punden Kyai Kramat untuk hal-hal yang tidak sesuai norma agama dan tatanan sosial budaya bangsa Indonesia atau memutarbalikkan fakta sejarah demi kepentingan yang tidak baik.

Soekarno tetap melestarikan acara kirim doa dan “BUKA LUWUR” (mengganti kain penutup makam) Keluarga Ki Ageng Seco Legowo pada malam 11 Syura beserta warga masyarakat desa Karangmalang di Punden Kyai Kramat. Meskipun Soekarno akhirnya wafat pada 27 Maret 2011 dan istrinya (Sulistyowati) wafat juga 3 bulan kemudian pada 21 Juni 2011, acara kirim doa dan Buka Luwur pada tanggal 11 Syura tetap dilaksanakan sampai sekarang. Soekarno mempunyai 4 (empat) orang anak yaitu: Sri Yuni Karnawati; Dwi Retnosari; Priyoko dan Nina Kumalasari, yang komitmen dengan amanat besar menjaga, merawat dan melestarikan warisan sejarah Ki Ageng Seco Legowo juga Punden Kyai Kramat. Sebelum Soekarno wafat, beliau memberikan amanah kepada keempat anaknya terutama kepada anak pertamanya yaitu Sri Yuni Karnawati untuk menjaga, merawat dan melestarikan semua asset dari keluarga besar Ki Ageng Seco Legowo.

Asset keluarga Ki Ageng Seco Legowo di Desa Karangmalang berupa :

1) Sebidang Tanah Pemakaman yang terletak di RT 5/RW 3, Karangmalang, Gebog, Kudus.59333 dimana terletak makam beliau Ki Ageng Seco Legowo beserta istrinya, bangunan ini disebut “CUNGKUP KI AGENG SECO LEGOWO”. Juga ada 4 (empat) makam berjajar di bagian tengah dari tanah pemakaman tersebut dimana terdapat makam beliau Wiro Rejo (yang mewakafkan tanah dan bangunan Masjid USWATUN KHASANAH yang terletak di RT 1/RW 3 Karangmalang, Gebog, Kudus.59333) beserta istrinya Hj. Kholifah. Ada juga Makam Hj. Khoti’ah (adik kandung Hj. Kholifah) beserta suaminya H. Sayid Ali (sayid keturunan dari Hadhramaut Yaman). Tanah makam ini adalah tanah yang dibeli oleh Ki Ageng Seco Legowo dari pemiliknya saat itu pada pertama kali beliau datang ke Karangmalang (tak terceritakan siapa pemilik tanah sebelumnya dan tidak ada dokumen karena pada jaman tersebut karena belum ada peraturan yang mengatur jual beli tanah untuk didokumentasikan dalam surat resmi, namun cerita pembelian tanah ini terceritakan kepada Danoewarso dan kepada Soekarno dan kepada Sri Yuni Karnawati). Tanah yang dibeli oleh Ki Ageng Seco Legowo sebagai tempat awal menetap ini, saat ini di bagian utara berbatasan dengan tanah keluarga Karbin dan sungai. Di bagian timur berbatasan dengan jalan dan tanah sawah milik Sunardi. Di bagian selatan berbatasan dengan tanah yang diwakafkan keluarga Yusron untuk makam. Di bagian barat daya berbatasan dengan tanah yang diperuntukkan makam Kristen. Di bagian barat berbatasan dengan parit (sungai kecil) dan tanah yang diwakafkan keluarga Wardono untuk makam. Semua rombongan keluarga dari Yogyakarta kecuali Seco Rejo pada akhirnya dimakamkan di tanah makam tersebut.

2) Tanah dan bangunan Masjid USWATUN KHASANAH yang terletak di RT 1/RW 3 Dusun Karangmalang, telah diwakafkan kepada masyarakat dan PC NU;

3) Sebidang tanah danPunden KYAI KRAMAT SECO REJO yang terletak di RT 1/ RW 3/ No. 469 Karangmalang, Gebog, Kudus.59333. Sebuah Punden yaitu tempat pemakaman keluarga Seco Rejo beserta 2 (dua)istrinya Aril dan Sarinah; Danoewarso beserta 2 (dua) istrinya Karjiyem dan Sasri; Pasmirah dan suaminya Karto Pargo; H. Khusin; Soekarno beserta istrinya Sulistyowati dan 3(tiga) makam lainnya serta Makom (Petilasan Ki Ageng Seco Legowo dan Seco Rejo saat berdzikir). Di tempat inilah biasa dilaksanakan acara “BUKA LUWUR’ setiap malam 11 Syura.

Anak turun Ki Ageng Seco Legowo tersebar di Ngetuk, Nggemiring, Blender, Kemasan, Sambeng, Besito, Karangmalang, Bacin, Batu Malang (jawa Timur), Kesambi, Pedak, Bumiayu, dan beberapa tempat lain, semoga semua dalam lindungan ALLAH SWT.

Adapun Kepala Desa yang pernah menjabat di desa Karangmalang adalah:

1) Mat Yahyo periode 1876-1902

2) Wirjo Redjo periode 1903-1920

3) H. Moh. Adnan periode 1925-1931

4) Moenadji Sastro periode 1932-1944

5) Soekardi periode 1945-1946

6) Soebari periode 1948-1952

7) Sardjono (H. Abdul Syukur) periode 1953-1957

8) M. Masito periode 1959-1971

9) Moezaekan periode 1974-1988

10) Wahyudi periode 1989-1995

11) Suwito periode 1998-2007

12) Masubiyanto periode 2007-2013

13) Dra. Asrikhah, MM periode 2013-2019

14) Masyhuri periode 2019-Sekarang





Ditulis oleh Ibu Sri Yuni Karnawati

(pelaku sejarah berdasarkan cerita turun temurun dan fakta)

Want your organization to be the top-listed Government Service in Kudus?
Click here to claim your Sponsored Listing.

Videos (show all)

Website

Address


Kudus
59354

Other Public & Government Services in Kudus (show all)
Cluster UMKM Kudus Jateng: Desa Produktif Padurenan Cluster UMKM Kudus Jateng: Desa Produktif Padurenan
Padurenan Kec. Gebog
Kudus, 59354

GAMIS SYAR'I, BUSANA MUSLIM & MUSLIMAH, KAOS, JAKET, SERAGAM SEKOLAH & OLAHRAGA, BATIK, KOKO, dll

Dinkes Kudus Dinkes Kudus
Kudus, 59311

Pesona Wates Undaan Pesona Wates Undaan
Wates Undaan KM7
Kudus, 59372

sebuah akun media sosial karang taruna tunas jaya wates untuk mengangkat destinasi dan informasi tentang desa wates

Pengadilan Agama Kudus Pengadilan Agama Kudus
Kudus, 59321

Official Account Pengadilan Agama Kudus

Jasa pindahan barang kudus Jasa pindahan barang kudus
Jasa Angkut Barang Kudus
Kudus, JASAANGKUTBARANGKUDUS

jasaangkutbarangkudus.blogspot.com

Bag. Protokol Setda Kudus Bag. Protokol Setda Kudus
Kudus

Akun resmi Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kudus

Mpp_Kudus Mpp_Kudus
Kudus, Demaan, Kota Kudus, Kudus Regency, Central Java
Kudus, 59313

Mal Pelayanan Publik Kabupaten Kudus

KONI Kabupaten Kudus KONI Kabupaten Kudus
Wergu Wetan
Kudus, 59343

Officiall Akun Facebook Komite Olahraga Nasional Indonesia Kabupaten Kudus

Pakan Ternak Pakan Ternak
59361
Kudus, 59361

pakan ternak terbuat dr ampas gandum dan sudah di uji tes laboratorium...dijamin hasil daging dan su

PUJA 97 PUJA 97
Kudus

Menampilkan berbagai macam aksesoris buat kaum wanita

JDIH Sekretariat DPRD Kudus JDIH Sekretariat DPRD Kudus
Jalan R. Agil Kusumadya No. 44, Getas, Getas Pejaten, Kec. Jati, Kabupaten Kudus
Kudus, 59343

Email : [email protected] Facebook : JDIH Sekretariat DPRD Kudus Instagram : @jdihsetdprdkud

DistributorR Madu Tonik DistributorR Madu Tonik
Jalan Veteran Air 15 Kudus
Kudus, 59311

madu tonik sangat bagus untuk kekuatan dan tahan lama pria