Disbudpar Kab. Kudus
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus
https://disbudpar.kuduskab.go.id/pemilihanmas-dan-mbak-duta-wisata-kudus-tahun-2023/
Pemilihan Mas dan Mbak Duta Wisata Kudus tahun 2023 – DISBUDPAR KUDUS Setelah melalui proses pemilihan yang ketat, tim juri akhirnya menobatkan dua finalis berpenampilan terbaik M Franchy Luthfan dan Jihan Fachrida pada malam Grandfinal Pemilihan Mas dan Mbak Duta Wisata Kudus 2023. Keduanya tepilih menjadi juara dan terbaik dari sembilan pasang grand finalis lainnya....
https://www.youtube.com/live/q3cZeKDIPdg?feature=share
Live streaming - GRAND FINAL Pemilihan Mas dan Mbak Duta wisata Kabupaten Kudus GRAND FINAL Pemilihan Mas dan Mbak Duta wisata Kabupaten Kudus 16 Juni 2023 di taman krida kudus
Hai sobat budpar!
Ayo siapa yang s**a foto-foto?
Ayo ikutkan hasil fotomu dalam lomba fotografi yang diselenggarakan . Kamu bakal dapat kesempatan menangin hadiah jutaan rupiah lo.
Yuk ikutan!!!
Syarat dan ketentuan bisa didownload disini : http://bit.ly/lombafotodisbudpar2023
Hallo Sobat Budpar.. Yuk ikutan lomba video promosi wisata!!!
Pergi ke Kudus untuk berwisata,
Jangan lupa membeli jenang,
Yuk ikutan lomba video promosi wisata,
Siapa tahu kamu yang menang!!
Link dapat di download melalui link http://bit.ly/lombavideodisbudpar2023
Halo sobat budpar, ada kabar gembira nih...
Pendaftaran Mas dan Mbak Duta Wisata Kabupaten Kudus 2023 telah dibuka. Buat kamu yang sudah menunggu nunggu, yuk segara daftarkan dirimu untuk menjadi Mas dan Mbak Duta Wisata Kabupaten Kudus 2023!!
Halo sahabat museum!!!
Setelah minggu kemarin mimin kulik hiu purba Situs Patiayam, nah minggu ini giliran antelop purba Situs Patiayam nih sahabat.
Antelop purba di Situs Patiayam seperti apa sih? Yuk swipe untuk infonya.
Salam sahabat museum.
Museum di hatiku
Desa Wisata Menawan terkenal dengan keindahan alamnya yang memikat mata para wisatawan. selain keindahan alam desa ini terdapat berbagai macam UMKM salah satunya adalah UMKM olahan Jamur Crispy.
Jamur Crispy Merupakan Perpaduan jamur dan tepung menghasilkan tekstur yang renyah dan gurih. Tunggu apalagi Yuks Berkunjung di Desa Wisata Menawan... 😉
, siap mendukung pariwisata berkelanjutan?🥳
Tahun 2022 ini Indonesia mengemban peran sebagai presidensi G20.
Salah satu isu yang akan dibahas dalam G20, adalah perubahan iklim. Berangkat dari isu tersebut, dan Kemenparekraf menciptakan inovasi baru untuk menghadirkan perjalanan wisata yang lebih hijau.
Kenalkan,
✨Indonesia.Travel Carbon Calculator✨
Dengan aplikasi ini, Sobat dapat memitigasi jejak karbon yang dikeluarkan sehingga dapat lebih bijak sepanjang perjalanan wisata.
Hitung jejak jejak karbonmu melalui website berikut: https://indotravel.jejak.in
Yuk, tingkatkan kesadaran akan lingkungan hijau, biar bumi senang, kita nyaman😉
Sektor parekraf kembali pulih, ekonomi tanah air bangkit dan lapangan kerja terbuka lebih luas lagi 🙏🏻
[AYO AYO DO MELU NGERAMEKNO LOMBA PANTUN BASA KUDUSAN]
Halo sobat budaya!
Dalam rangka melestarikan Basa Kudusan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus melalui bidang kebudayaan menyelenggarakan Lomba Pantun Basa Kudusan
Syarat dan Ketentuan :
1. Pantun berbahasa Kudusan dialek Kudusan
2. Pantun tidak terikat baris dan sajak
3. Pantun di post di story IG dan Facebook masing-masing dengan menandai Instagram dan Facebook
4. Screenshoot story dikirimkan melalui email [email protected]
5. Pantun harus kreasi sendiri
Pantun di kirimkan paling lambat Senin, 22 Februari 2021
5 pengirim pertama akan mendapatkan hadiah menarik!!
Pengumuman pemenang Rebo, 24 Februari 2021
Simbok lagi matun ketemu yuyu
Ana lomba pantun yo do melu!
Cerita Rakyat Raden Ayu Dewi Nawangsih merupakan salah satu cerita yang berada dalam masyarakat yang masih kental dengan tradisi maupun adat-istiadat yang dipercayai oleh masyarakat pendukungnya sebagai sesuatu yang benar dari nenek moyangnya. Cerita Rakyat Raden Ayu Dewi Nawangsih ini juga merupakan asset kebudayaan.
tradisi seribu sempol ini merupakan sebuah warisan turun temurun telah ada sejak dulu dan terus dilestarikan sampai saat ini. Acara ini merupakan acara ritual rutin yang dilakukan pada bulan kamis terakhir di bulan Sya’ban. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan bagian dari peringatan dari Raden Ayu Nawangsih
Kegiatan ini dimulai dengan penyerahan d**a atau menyan dari orang-orang dari desa yang merupakan wujud simbolis dari acara-acara ini. Setelah itu, barulah memulai kegiatan doa bersama mendoakan arwah leluhur. Dan diakhiri dengan tradisi sewu sempol. keunikan dari kegiatan ini terletak pada tradisi mensedekahkan sempol atau paha ayam, yang nantinya akan kumpulkan dalam suatu tampat untuk membuat suatu gunungan. Gunungan sempol inilah yang kemudian disebut tradisi sewu sempol. Setelah dikumpulkan dan didoakan, ingkung tersebut kemudian di bawa p**ang kembali ke rumah masing-masing. Inti dari tradisi ini adalah mendoakan arawah leluhur secara masal.
Jenang diyakini bertalian erat dengan ceritera rakyat yang terjadi di Desa Kaliputu Kecamatan Kota Kabupaten Kudus Jawa Tengah. Tak terlepas dari legenda sebagian perjalanan Sunan Kudus dan Syekh Jangkung (Saridin) serta Mbah Depok Soponyono dan cucunya. Konon ketika Mbah Depok Soponyono sedang bermain burung dara bersama cucunya di tepi sungai, cucunya tercebur dan hanyut di sungai itu. Anak tersebut akhirnya ditolong oleh sejumlah warga.
Sunan Kudus dan Syekh Jangkung yang sedang lewat pada saat peristiwa itu terjadi, menghampiri kerumunan warga yang sedang panik tersebut. Sunan Kudus berkesimp**an si anak sudah tiada, namun Syekh Jangkung menyatakan cucu Mbah Depok masih hidup hanya mati suri.
Untuk membangunkannya Syekh Jangkung meminta ibu-ibu membuat Jenang Bubur Gamping untuk menyuapi si anak. Disebut Jenang Bubur Gamping karena terbuat dari Tepung Beras, Garam dan Santan Kelapa. Kemudian Sunan Kudus berucap, Suk nek ono rejaning jaman wong Kaliputu uripe seko Jenang. Artinya jika suatu saat kelak sumber kehid**an warga Desa Kaliputu berasal dari usaha pembuatan Jenang Dari legenda itulah usaha pembuatan Jenang di Desa Kaliputu. Dan sebagian bentuk rasa syukur atas berkah dari usaha Jenang tiap tanggal 1 Muharram, masyarakat Desa Kaliputu mengadakan Kirab Tebokan atau disebut Arak-arakan Jenang.
ri
DESKRIPSI JAMAS PUSAKA KANJENG SUNAN KUDUS
Jamas berasal dari bahasa Jawa yang berarti mencuci. Penjamasan dilakukan untuk merawat dan menjaga keris agar bebas dari karat, serta untuk menampakkan pamor keris, ciri khas dari sebilah keris karya empu jawa kuno. Kiai Cinthaka adalah keris milik Kangjeng Sunan Kudus. Tangguh atau estimasi jaman keris ini diperkirakan berasal dari era Majapahit akhir. Sedangkan dapur atau bentuk atau bilah kerisnya adalah berdapur “Penimbal” yang memiliki makna kebijaksanaan dan Kekuasaan. Adapun pamor Keris Kiai Cinthaka adalah “Wos Wutah” yang melambangkan kemakmuran, keselamatan, dan kepasrahan kepada Allah SWT. Dan emas yang menempel di gandhik keris adalah jenis “Kinatah Panji Wilis” yang merupakan simbol topeng emas untuk wajah keris.
Penjamasan Keris Kiai Cinthaka dilakukan satu tahun sekali, yaitu pada hari Senin atau Kamis pertama setelah hari Tasyrik, atau tanggal 11 sampai dengan 13 Dzulhijjah. Pada tahun ini jatuh pada hari Kamis, 16 Dzulhijjah 1441 H bertepatan dengan 6 Agustus 2020 TU. Menjelang pelaksanaan penjamasan, biasanya cuaca selalu dalam keadaan “timbreng” tidak dalam terik matahari, tidak p**a mendung, apalagi hujan. Penjamasan Keris dipimpin oleh KH. Ahmad Badawi Basyir dengan dibantu juru jamas H. Faqihuddin. Adapun tempatnya adalah di sebelah utara pendapa Tajug Menara Kudus. Sebelum dimulai penjamasan, terlebih dahulu dilakukan Ziarah ke pasarean makam Kangjeng Sunan Kudus.
Seusai ziarah, dengan diiringi bacaan shalawat, petugas mengambil dan menurunkan keris Kiai Cinthaka, yang berada dalam peti, dan diletakkan di bagian atas Pendapa Tajug. Peti berisi keris tersebut, kemudian diserahkan kepada sang kiai untuk mulai dilakukan proses penjamasan. Setelah dikeluarkan dari peti dan dibuka kain pembungkusnya, sang kiyai menyerahkan keris kepada petugas penjamas. Keris terlebih dulu dilepas dari hulunya, karena yang dijamas hanya bilah atau bagian utama keris. Dari pendapa tajug, bilah keris kemudian dibawa ketempat penjamasan, yakni disamping gapura kompleks makam.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab.Kudus- Stasiun Kudus dibangun tahun 1883 silam dan dibuka pada tahun 1919 lalu yang mempunyai cabang ke Mayong. Pada masa Hindia Belanda stasiun ini dimiliki oleh Samarang-Joana Stoomtram Maatschappij.
ri
]
Kalau kemarin bahas apa itu GEOWISATA serta manfaat dan tujuannya, kali ini tentang Jenis Aktivitas Geowisata..
ri
Fosil Fr. Bosbubalus Palaeokarabauri
Fr. Cast Tonna Allium
Hewan bercangkang keras yang sekarang lebih dikenal sebagai siput. Di situs patiayam, ditemukan dilokasi Kedungrumpun pada Formasi Jambe. Fosil ini termasuk dalam kelompok familia Tonnidae.
Memiliki ukuran P: 90,47 mm, L: 71,86 mm, T: 56,60 mm.
Sisa kejayaan Majapahit atau Abad XV berupa klenteng tetap berdiri kokoh di desa Langgardalem (Kudus Kulon). Di dekat Menara Kudus, Klenteng Hok Ling Bio ini digunakan penganut Kong Hu Cu sebagai tempat ibadah. Klenteng yang di Kelola oleh Yayasan Nyo Thiam Huk ini berdiri di atas lahan 611 meter persegi dengan luas bangunan 300,8 meter persegi, memiliki Panjang 16,5 m, lebar 16 m, dan tinggi 18 m.
Kamis, 21 Januari 2021 Tim Satgas Covid 19 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata melaksanakan monitoring Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di sejumlah Hotel dan resto
Makam ini merupakan peristirahatan terakhir Raden Kunawi yang berasal dari Mataram. Raden Kunawi lebih dikenal dengan Pangeran Puger. Pangeran Puger dikenal sebagai sosok yang Mubaligh, Dermawan, dan Sosiawan. Makamnya berada di Jl. Pangeran Puger Desa Demangan, Kecamatan Kota yang memiliki panjang 265 cm, lebar 110 cm, tinggi 110 cm, dengan luas bangunan 134,56 meter persegi dan luas tanah 512,96 meter persegi. Makam yang memiliki nisan dari kayu jati dengan tebal 12 cm, lebar 35 cm, tinggi 40 cm ini menurut tulisan di pintu masuk makam bagian atas, pembuatannya tahun 1928. Setiap satu tahun sekali digelar khoul atau buka luwur, 17 Asyuro
Makam berukuran panjang 1. 296 cm, lebar 12 cm, dan tinggi nisan 48 cm ini terbuat dari batu dan batu bata merah kuno dengan sistem gosok, tanpa perekat, masih terawat di desa Sunggingan. Makam itu milik Kyai Telingsing atau memiliki nama asli Tee Ling Sing. kondisi makam seorang ulama dari Cina dan penasehat Sunan Kudus ini
mengilhami nama kampung sunggingan. Dulunya, Kyai Telingsing
memeluk agama non Islam. Ketika agama Islam mulai masuk ke Kudus, Tee Ling Sing akhirnya memeluk agama yang disebarkan Sunan Kudus. Semasa hidupnya Kyai Telingsing dikenal memiliki keahlian memahat dengan aliran sungai.
Mirhab Sunan Muria
Bangunan Masjid Sunan Muria telah mengalami beberapa kali
pemugaran. Namun, tempat imam sholat peningalan Sunan Muria masih asli. Mihrab yang berbuat dari batu dan bagian luar dihiasi motif khas gaya islami dengan ujung kanan kiri terdapat ukiran geling /
tempelan 30 kieramik kuno.
Keramik itu terdiri dari, 20 buah berwarna kuning dan 10 buah berwarna hijau.
Penataan PKL ( Perda Nomor 11 tahun 2017 ) di sekitar area taman Krida wisata,dalam rangka penerapan Sapta Pesona di Destinasi Wisata.
Perubahan Tren Pariwisata di Era New Normal
Kamis,14 Januari 2021 Tim Satgas Covid 19 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata melaksanakan monitoring ke Usaha Pariwisata di Kabupaten Kudus (Hotel,Resto,destinasi wisata,desa wisata, dll). Selama masa pandemi Covid 19 disbudpar kudus telah melaksanakan monitoring penerapan protokol kesehatan di bidang pariwisata. Terutama pada masa Libur Panjang Libur Maulid Nabi dan NATARU, dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM 11-25 Januari 2021)
Koleksi fosil Tulang Panggul sebelah kanan ( palvis dextra) Stegodon trigonochepalus
yang tersisa adalah bagian ilium yaitu, badan, sayap dan puncak ilium.
Fosil ini merupakan fosil dari Stegodon trigonocephalus (Gajah Purba).
Berdasarkan surat Edaran Plt.Bupati Nomor : 800/024/26.00/2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat untuk Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Kudus. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab.Kudus menutup seluruh Obyek Wisata di Kabupaten Kudus. terhitung mulai tanggal 11 sampai dengan 25 Januari 2021.
"Mari satukan tekad dan komitmen dalam dalam menghadapi Pandemi Covid-19 dengan Disiplin Menerapkan Protokol Kesehatan"
Tetap jaga kesehatan ya. Jangan lupa selalu menerapkan 3M -Memakai masker
-Mencuci tangan dengan sabun
-Menjaga jarak
Click here to claim your Sponsored Listing.
Category
Contact the organization
Website
Address
Kudus
59381
Opening Hours
Monday | 07:00 - 17:00 |
Tuesday | 19:00 - 17:00 |
Wednesday | 09:00 - 17:00 |
Thursday | 19:00 - 17:00 |
Friday | 19:00 - 17:00 |
Jalan Mejobo Kompleks Perkantoran, Mlati Kidul
Kudus, 59319
Profesional Integritas Amanah
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kudus, Jalan Niti Semito Kudus
Kudus, 59319
Halaman KPP Pratama Kudus sebagai sarana sosialisasi
Jln. Kudus/Purwodadi Km 7
Kudus, 59372
UPT Puskesmas Ngemplak Kab. Kudus merupakan Unit Pelayanan Masyarakat yang bergerak dibidang Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Kudus
Santai Aja Karena Banyak Anak Anak
Kudus, 12345
Berakit rakit ke hulu berenang renang ke tepian...sakit dahulu lalu modiar kemudian��
Jalan R AGIL KUSUMADYA
Kudus
PANTANG PULANG SEBELUM API PADAM WALAUPUN NYAWA TARUHANNYA
Jalan Diponegoro Nomor 15
Kudus, 59311
Seksi Promkes dan Pemberdayaan Kesehatan
Berbongan Rt 3 Rw 1 No : 114 Jekulo Kudus
Kudus, 59382
Alhamdulillah! Sampai saat ini sudah berton-ton kurma kami kirimkan ke berbagai wilayah di Indonesia. Dengan sistem COD atau bayar ditempat, kami melayani seluruh konsumen di selu...
Jalan Noor Chamzawi RT 4 RW 4 Kedungdowo
Kudus, 59361
Halaman Resmi Pemerintah Desa Kedungdowo Kec. Kaliwungu Kab. Kudus