PERGURUAN PENCAK SILAT PANDAWA INDONESIA Seni Pencak Silat merupakan pusaka peninggalan budaya nenek moyang bangsa kita. Syarat dalam belajar/latihan :
1.
PROFIL PERGURUAN PENCAK SILAT PANDAWA
(PPS PANDAWA)
P A N D A W A disini mempunyai arti ataupun makna sbb :
P : huruf pertama dari PAMILI
A : huruf pertama dari ANU
N : huruf pertama dari NUNGTUT
D : huruf pertama dari DI
A : huruf pertama dari ALAJAR
W : huruf pertama dari WALAGRI
A : huruf pertama dari ATI
Apabila digabung mempunyai arti :
Pamili Anu Nungtut Di Alajar Walagri Ati yang diambil dari bahasa Sunda yang mempunyai arti : Persaudaraan dalam Ajaran Waras Ati atau Keluarga/Handaitaulan yang menuntut ilmu untuk belajar/berlatih agar Hati menjadi Sehat, Tentram dan Hati menjadi Lurus Suci. Seni yang sudah berusia ratusan tahun atau mungkin sudah ribuan tahun yang wajib kita lestarikan dan jangan sampai hilang musnah dari khasanah kebudayaan bangsa Indonesia, sebagai generasi penerus kita wajib bertanggungjawab untuk memelihara dan melestarikan ataupun menyempurnakan agar pusaka peninggalan nenek moyang kita tetap terjaga kelestariannya dan semakin bersinar. Pencak Silat dalam perkembangannya terdapat beberapa istilah yang mempunyai arti sendiri, misalnya : Pencak, Silat, Jurus dan lain-lain yang arti harfiahnya sama yaitu βIlmu Bela Diriβ sejajar dengan Karate, Yudo, Kempo dan lain-lain, namun terdapat perbedaan yang mencolok, jika ilmu bela diri/pencak silat ini disamping untuk menjaga diri dan berolah raga juga menggembleng rohaninya, moral agama dan moral pergaulan di masyarakat. Seni : merupakan bentuk ciptaan manusia, seperti seni pencak yang menciptakan gerakan atau kembangan (igel/kembangan) yaitu menyatukan gerakan-gerakan jurus baru, dsb. Pencak : berasal dari bahasa Kirata yang mengandung arti mencari persaudaraan. Silat : berasal dari bahasa Kirata yang mengandung arti silahturahmi yang bertujuan untuk mendatangkan khihtmad dari sesame makhluk hidup. Jurus : berasal dari bahasa Kirata yang artinya jujurlah mengurus diri atau dengan kata lain kita hidup ini harus jujur dan lurus, artinya berjalanlah di atas jalan yang diridloi oleh Allah SWT/Tuhan Yang Maha Esa. Selanjutnya kita membedakan makna antara Pencak dan Silat :
Pencak : untuk menjaga diri dengan mempergunakan alat jurus, gerakan kembangan (igel), membuang serangan (pipiceunan). Silat : Untuk serang menyerang yang alatnya adalah perkakas (jurus dan alat jurus) dan jurus menyerang dengan Jurus Golok, Trisula, Jurus Pisau, Jurus Toya dan Jurus Tangan Kosong. Seni Pencak Silat disini tidak dipergunakan untuk mengkhianati orang lain, berkelahi ataupun mencari permusuhan tetapi untuk berolah raga dalam mencari persaudaraan yang telah hilang atau mempererat tali persaudaraan yang lama tidak dibina. Pelajaran Pencak Silat Pandawa
Perguruan Pencak Silat Pandawa bukan perguruan pencak tenaga dalam yang mengajarkan ilmu-ilmu hitam atau sejenisnya dan ilmu-ilmu isian atau sejenisnya tetapi Pencak Silat Pandawa ilmunya berasal dari Tuhan Yang Maha Esa yang merupakan ilmu dari hasil galian tenaga yang berasal dari dalam tubuh manusia itu sendiri yang digali/diolah melalui jurus-jurus khas Pandawa, dengan demikian keberhasilan dari anggota dalam menggali ataupun menyerap tenaga atau potensi yang ada dalam dirinya sendiri tergantung dari ketekunan anggota dalam melaksanakan latihan/jurus-jurus khas Pandawa sedangkan pelatih berfungsi sebagai pemberi arahan/tuntunan dalam melaksanakan jurus khas Pandawa. Di dalam alam semesta setiap benda/makhluk hidup ini sampai unsur/elemen terkecil akan bergetar dan memiliki tingkatan energi tertentu. Akibat adanya getaran/tingkat energi tertentu setiap unsur/elemen terkecil sekalipun akan memancarkan radiasi yang mempunyai frekfensi tertentu (frekfensi natural), sehingga benda/makhluk hidup bisa meresonansi/merangsang benda lain jika memiliki frekfensi resonansi. Pusat-pusat energi pada manusia disebut charka/latifah, pada tubuh manusia masing-masing bergetar dengan frekfensi naturalnya. Suatu frekfensi tertentu yang dapat meresonansi seluruh charka/latifah pada tubuh manusia akibatnya jika ada frekfensi yang merangsang kesamaan getaran charka/latifah maka energi yang dipancarkan tubuh akan menutup dan memfokus pada tubuh. Setiap orang dengan karakter berbeda-beda mempunyai rangsangan yang berbeda-beda atau dengan kata lain frekfensi natural tubuh akan membentuk karakter yang utuh dan menentukan jati diri orang yang bersangkutan. Hal ini tergantung dari individu orangnya dalam melaksanakan latihan jurus khas Pandawa yang dilaksanakan, semakin sering dilaksanakan serta tekun semakin besar frekfensi natural/tenaga didalam tubuh sehingga memudahkan meresonansi/merespon setiap pancaran energi/radiasi dari benda/mahkluk hidup sampai pada elemen/unsure terkecil. Pelaksanaan jurus-jurus khas Pandawa atau berolah raga dengan jurus-jurus Pandawa dapat menimbulkan timbal balik antara pemeliharaan kesehatan dengan keaktifan charka/latifah pada tubuh manusia, artinya jika kesehatan kita terpelihara dengan baik serta keaktifan titik-titik charka/latifah berlangsung seimbang ataupun terpelihara dengan baik maka akan menimbulkan kesehatan yang terpelihara karena terbukanya simpul-simpul syaraf yang ada pada manusia sehingga metabolisme di dalam tubuh terpelihara secara aktif. Keaktifan dalam melaksanakan jurus-jurus khas Pandawa sangat diperlukan dan perlu diperhatikan oleh setiap anggota PPS Pandawa adalah sikap dan perbuatan yang meliputi :
1. Rasa percaya akan hasil penggalian ilmu PPS Pandawa
2. Sikap dan sifat dalam belajar untuk selalu berusaha :
Suci dalam hati dan pikiran
Suci dalam perbuatan dan tindakan
Suci dalam ucapan/perkataan
3. Berani berperang melawan hawa nafsu sendiri agar setiap anggota mampu mengendalikan nafsu diri sendiri yang timbul agar tidak mencelakakan diri sendiri ataupun orang lain. Pelaksanaan jurus khas Pandawa harus dilakukan dengan benar dan sungguh-sungguh sehingga peredaran darah manusia berjalan lancar / metabolisme tubuh berjalan seimbang sehingga ion-ion electron yang hidup dalam tubuh manusia dapat berkembang dengan dahsyat dan besar tetapi hal ini tidak dapat dilihat dengan kasat mata/mata lahir dan hal inilah yang disebut tenaga gaib atau tenaga dalam. Tenaga dalam dan charka/latifah dapat didefinisikan sbb:
Tenaga Dalam : adalah tenaga yang dihasilkan oleh keaktifan hormone yang sensitive terhadap dimensi etherik. Hormon tersebut letaknya ditempat tertentu yaitu pada kelenjar-kelenjar charka/titik-titik latifah. Chakra/Latifah : adalah pusat-pusat tenaga pada tubuh manusia yang aktif setiap saat disadari atau tidak. Energi ini bergerak melalui charka/titik latifah untuk menghasilkan kondisi psikologis tubuh yang berbeda-beda. Pikiran harus tenang dan tidak bercabang
2. Rajin, tekun dalam melaksanakan latihan jurus khas PPS PANDAWA
3. Mengatur jadwal latihan sehingga tidak menggangu jadwal yang lain
4. Disiplin dalam latihan serta mematuhi peraturan PPS PANDAWA sesuai dengan AD/ART