Meditasi Tantra

Meditasi Tantra

Meditasi Ta**ra dikelola oleh:PT.Saga timur cipta kaya terdaftar AHU-004657.AH.01.30.Tahun 2024

29/07/2024

Nibbana, moksha, dan arahat
adalah konsep penting dalam tradisi spiritual Timur, terutama dalam Buddhisme dan Hindu.

1. **Nibbana (Nirvana)**:
- Dalam Buddhisme, nibbana adalah keadaan pencapaian tertinggi di mana seseorang terbebas dari siklus kelahiran dan kematian (samsara). Ini adalah keadaan tanpa penderitaan, nafsu, dan kebodohan, serta pelenyapan sepenuhnya dari keinginan dan kebencian. Nibbana dicapai melalui pencerahan dan pemahaman mendalam tentang empat kebenaran mulia dan jalan mulia berunsur delapan.

2. **Moksha**:
- Dalam Hindu, moksha adalah konsep kebebasan atau pembebasan dari siklus kelahiran dan kematian (samsara). Ini adalah pencapaian tertinggi di mana jiwa individu (atman) menyatu dengan Brahman (kebenaran tertinggi). Moksha dicapai melalui praktik spiritual seperti yoga, meditasi, dan hidup dengan kebajikan serta menjalankan dharma (kewajiban moral dan etika).

3. **Arahat (Arhat)**:
- Dalam Buddhisme Theravada, seorang arahat adalah seseorang yang telah mencapai nibbana melalui pencerahan pribadi. Arahat telah mengatasi semua nafsu, kebencian, dan kebodohan, dan tidak lagi terikat oleh siklus kelahiran dan kematian. Mereka telah mencapai tahap tertinggi dari kebijaksanaan dan kebebasan, dan setelah meninggal, mereka tidak akan terlahir kembali.

29/07/2024

Meditasi Konsentrasi(samatha bhavana)dan Sisi Gelapnya
Meditasi konsentrasi, juga dikenal sebagai Samatha dalam tradisi Buddhis, adalah praktik meditasi yang bertujuan untuk menenangkan pikiran dan meningkatkan fokus melalui konsentrasi pada satu objek atau ide. Meskipun meditasi konsentrasi memiliki banyak manfaat, seperti peningkatan fokus, ketenangan batin, dan pemahaman yang lebih dalam, ada juga sisi gelap yang jarang dibahas. Salah satu contoh dari sisi gelap ini adalah bagaimana meditasi konsentrasi dapat memperkuat ego seseorang, yang berpotensi menimbulkan perilaku negatif, seperti yang terlihat pada kisah Rishi Durvasa dalam mitologi Hindu.

Meditasi Konsentrasi dan Potensi Sisi Gelapnya

1. **Menguatkan Ego Suci**
Meditasi konsentrasi dapat membawa seseorang pada tingkat kesadaran yang lebih tinggi dan pengalaman spiritual yang mendalam. Namun, pengalaman-pengalaman ini juga dapat memperkuat ego suci, di mana seseorang merasa dirinya lebih unggul atau lebih murni dibandingkan orang lain. Ego suci ini dapat membuat seseorang merasa bahwa mereka memiliki hak untuk menilai atau menghakimi orang lain berdasarkan standar spiritual mereka sendiri.

2. **Kesadaran Diri yang Berlebihan**
Peningkatan fokus dan kesadaran diri yang dihasilkan dari meditasi konsentrasi dapat membuat seseorang terlalu terobsesi dengan perkembangan spiritual mereka sendiri, mengabaikan kebutuhan dan perasaan orang lain. Ini bisa menyebabkan isolasi sosial dan hubungan yang tegang dengan orang-orang di sekitar mereka.

3. **Kemampuan Psikis dan Penyalahgunaannya**
Dalam beberapa tradisi meditasi, seperti dalam yoga dan praktik spiritual Hindu, meditasi konsentrasi yang intens dapat mengembangkan kemampuan psikis atau siddhi. Meskipun kemampuan ini dapat digunakan untuk kebaikan, mereka juga dapat disalahgunakan, memperkuat ego dan keinginan untuk mengendalikan atau mempengaruhi orang lain.

Kasus: Rishi Durvasa ahli meditasi konsentrasi tanpa meditasi perluasan(vipassana)

Rishi Durvasa adalah seorang resi terkenal dalam mitologi Hindu yang dikenal karena penguasaannya dalam meditasi konsentrasi dan temperamennya yang mudah marah. Meskipun dia adalah seorang resi yang dihormati dengan kekuatan spiritual yang besar, cerita-cerita tentang dia sering kali mencerminkan sisi gelap dari kekuatan yang dia miliki.

1. **Kemarahan yang Ekstrem**
Durvasa dikenal karena kemarahannya yang meledak-ledak, yang sering kali menyebabkan kutukan terhadap mereka yang membuatnya marah. Satu contoh terkenal adalah ketika dia mengutuk Shakuntala, yang tanpa sengaja mengabaikannya, yang mengakibatkan banyak penderitaan bagi Shakuntala dan keluarganya.

2. **Ego Suci**
Meskipun Durvasa adalah seorang resi yang memiliki banyak kekuatan spiritual, cerita-cerita tentang dia menunjukkan bagaimana kekuatan ini memperkuat egonya. Dia sering merasa terhina dengan cepat dan tidak ragu untuk menggunakan kekuatannya untuk menghukum mereka yang dia anggap bersalah. Ini menunjukkan bagaimana meditasi konsentrasi yang intens, meskipun memberikan kekuatan dan pengetahuan, juga dapat memperkuat sisi egoistik seseorang.

Meditasi konsentrasi adalah alat yang sangat kuat dalam perjalanan spiritual seseorang. Namun, seperti halnya dengan semua alat yang kuat, ada potensi untuk penyalahgunaan dan efek samping negatif. Pengalaman spiritual yang mendalam dapat memperkuat ego seseorang, yang berpotensi mengarah pada perilaku negatif, seperti yang terlihat dalam kisah Rishi Durvasa. Oleh karena itu, penting bagi praktisi meditasi untuk menggunakan samatha untuk landasan pertama selanjutnya di sempurnakan dengan vipassana bhavana.

Kalo fersi sufisme ada dua hijab(penutup kesadaran)
1.hijab dhulmah dosa karma dan nafsu
2.hijab nur seseorang yang sangat dekat dengan terang sehingga justru tertutup tidak mampu melihat matahari.

Sangat gelap juga penghalang cahaya
Sangat terang juga bisa jadi penghalang cahaya.

Ada p**a konsep wahdatus suhud,ini kelemahannya terserang penyakit hijab nur.
Wahdatul wujud.ini rentan terkena hijab dulmah yang dikira ketuhanan.

29/07/2024

Pengaruh Kehidupan Pemimpin Terhadap Ajaran Spiritual

Setiap ajaran spiritual memiliki corak yang unik, dipengaruhi oleh kehidupan dan pengalaman pemimpinnya. Sebagai contoh, ajaran Buddha memiliki fokus pada pembebasan dari penderitaan karena kehidupan awal Buddha yang penuh dengan kenyamanan dan kekayaan. Sejak kecil, Buddha sudah diprediksi oleh seorang Resi bahwa dia akan menjadi seorang pemimpin agama. Maka, Resi itu menyuruh Raja Sudhodana, ayah Buddha, untuk memastikan Buddha tidak melihat tiga hal: kematian, penyakit, dan penderitaan.

Awalnya, Buddha hanya menikmati kesenangan hidup. Namun, ketika dia akhirnya melihat orang mati, orang sakit, dan orang menderita, dia tersentak oleh kenyataan bahwa hidup tidak abadi dan penuh penderitaan. Ini memicu transformasinya menjadi seorang pertapa yang mencari cara untuk mengatasi penderitaan manusia. Buddha kemudian bertapa dan mengerahkan seluruh daya upayanya untuk membebaskan manusia dari penderitaan. Inilah yang mempengaruhi corak ajaran Buddha.

Muhammadiyah dan Ahmad Dahlan

Ajaran Muhammadiyah, yang didirikan oleh Ahmad Dahlan, berfokus pada pemberdayaan umat Islam dan pembebasan dari kemiskinan. Ahmad Dahlan sangat berhasrat untuk mewarnai ala sekta Muhammadiyahnya menjadi sekta yang cenderung membebaskan masyarakat Islam dari kemiskinan. Latar belakang dan pengalaman hidupnya melihat ketidakadilan dan kemiskinan di masyarakat mendorongnya untuk menciptakan perubahan melalui pendidikan dan amal. Pola pikir dan corak ajaran Muhammadiyah dipengaruhi oleh kehidupan masa lalu Ahmad Dahlan.

Osho dan Sinkretisme

Osho, dengan ajarannya yang menggabungkan elemen-elemen dari tradisi Barat dan Timur, mencerminkan pengalamannya yang luas dan pertemuannya dengan berbagai budaya. Osho sangat berhasrat dalam semua ajarannya diwarnai dengan pertemuan antara kutub Barat dan Timur, pertemuan antara miskin dan kaya, serta pertemuan antara spiritual dan duniawi. Osho melihat nilai dalam harmoni antara spiritualitas dan materialisme, miskin dan kaya, serta aspek-aspek lain dari kehidupan yang sering dipandang bertentangan.

Setiap ajaran spiritual diwarnai dengan warna-warna yang coraknya berbeda karena dipengaruhi oleh garis kehidupan pemimpinnya. Pemimpin spiritual memiliki masalah dan pengalaman yang berbeda-beda, yang membentuk pola pikir dan ajaran mereka. Contohnya, Buddha tergerak untuk membebaskan manusia dari penderitaan karena pengalaman hidupnya. Begitu juga dengan Muhammadiyah dan Ahmad Dahlan, serta Osho.

Pola pikir dan ajaran seorang pemimpin spiritual dipengaruhi oleh latar belakang dan pengalaman hidup mereka. Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa mengikuti ajaran mereka tidak selalu harus berarti meniru seluruh aspek hidup mereka. Anda mungkin hidup dari kalangan miskin, kaya, atau pejabat, yang berbeda dengan latar belakang mereka. Ketika Anda mengikuti gaya pola pikir atau gaya spiritual sang Buddha atau gaya spiritualnya Mbah Hasyim Asy'ari, Anda cenderung akan mengikuti konsep-konsep mereka yang dipengaruhi oleh kehidupan mereka.

Oleh karena itu, menurut saya, Anda harus menemukan spiritual Anda sendiri sesuai gaya, pola pikir, dan tujuan Anda sendiri. Meskipun Anda juga boleh saja meniru mereka, biasanya hasilnya tidak sama karena hasrat Anda berbeda dengan hasrat sang Buddha, Mbah Hasyim Asy'ari, Osho, atau pemimpin Muhammadiyah. Anda bisa belajar konsep-konsep dan metode-metode dari mereka, tetapi tentukan minat, hasrat, dan pola Anda sendiri. Kita bisa belajar dengan menggunakan metode-metode dari mereka tanpa harus sama persis.

29/07/2024

SESUATU YANG TIDAK BISA DIAJARKAN
Di dalam setiap orang sukses, terdapat satu kualitas yang tidak bisa diajarkan atau dimotivasi dari luar, melainkan sudah tertanam dalam diri mereka. Kualitas ini adalah ketahanan terhadap rasa sakit dan penderitaan. Orang yang sukses, baik dalam hal keuangan, spiritual, atau bidang lainnya, memiliki bakat alami untuk menghadapi dan mengatasi rintangan tanpa menyerah.

Ketahanan terhadap rasa sakit bukanlah sesuatu yang bisa diberikan atau dipelajari dari luar. Ini adalah karakteristik bawaan yang memungkinkan seseorang untuk tetap teguh dalam menghadapi kesulitan. Mereka yang memiliki ketahanan ini mampu bertahan dan bahkan berkembang di tengah cobaan dan penderitaan.

Contoh paling terkenal adalah Buddha, yang melalui penderitaan hebat untuk mencapai pencerahan. Beliau menjalani berbagai ujian, termasuk bertapa dengan sangat keras, hidup dengan makan seadanya, dan menghadapi kondisi yang ekstrem. Kemampuan Buddha untuk bertahan dan terus maju inilah yang akhirnya membawanya mencapai pencerahan.

Ketahanan ini bisa diibaratkan seperti bahan baku untuk membuat genteng. Meskipun sama-sama terbuat dari tanah, tanah untuk genteng harus memiliki spesifikasi khusus yang lebih tahan terhadap panas dan tekanan. Tanah ini harus diinjak-injak dan diproses dengan keras sebelum menjadi genteng yang kuat dan tahan lama. Demikian p**a, orang sukses memiliki struktur mental dan emosional yang lebih tahan terhadap tekanan dan rasa sakit.

Seseorang dengan ketahanan ini mampu bertahan dalam proses meditasi yang panjang dan menantang, tanpa hasil yang instan. Mereka bisa bermeditasi selama berjam-jam setiap hari, bertahun-tahun, tanpa menyerah, meskipun belum melihat hasil yang nyata. Kemampuan untuk bertahan dan terus berjuang inilah yang membedakan mereka dari yang lain.

Ingatlah, kesuksesan bukanlah tentang menghindari rasa sakit dan penderitaan, melainkan tentang bagaimana kita menghadapinya. Bagi mereka yang memiliki ketahanan alami ini, setiap tantangan adalah kesempatan untuk tumbuh dan berkembang. Mereka tidak takut menghadapi rasa sakit, karena mereka tahu bahwa di balik setiap penderitaan, ada peluang untuk mencapai tujuan yang lebih besar.

Jadi, jika Anda merasa memiliki ketahanan ini, teruslah berjuang. Ketahuilah bahwa kemampuan Anda untuk menghadapi dan mengatasi rasa sakit adalah kunci menuju kesuksesan Anda. Terus maju, hadapi setiap rintangan dengan tekad yang kuat, dan Anda akan menemukan bahwa kesuksesan ada di tangan Anda.

29/07/2024

Meditasi Mengamati Nafas untuk Penyembuhan Penyakit Pernafasan

Meditasi mengamati nafas secara konsentrasi dapat membantu menyembuhkan penyakit pernafasan seperti asma, penyakit jantung, dan penyakit lain yang berkaitan dengan pernafasan. Caranya cukup mudah: cukup mengamati nafas dan berkonsentrasi, kemudian lakukan secara rutin. Nafas yang awalnya sesak, lambat laun akan menjadi lega.

Ada dua solusi untuk mengatasi sesak nafas:

1. **Obat**: Menggunakan obat tidaklah salah. Jika Anda memiliki masalah pernafasan, Anda harus selalu sedia obat atau inhaler. Gunakan inhaler ketika sesak nafas kumat dan Anda tidak sempat untuk bermeditasi. Jadi, dalam situasi genting atau mendesak, inhaler adalah solusinya.

2. **Meditasi**: Ketika ada waktu dan Anda bisa bermeditasi, serta ketika muncul rasa sesak, cobalah untuk tidak langsung menggunakan inhaler. Gunakan meditasi untuk menangani sesak nafas. Hasilnya bisa luar biasa:
- Penyakit bisa sembuh.
- Anda tidak ketergantungan obat.
- Penyembuhan terjadi secara alami.

Anda bisa mempraktikkan ini di rumah atau di mana pun Anda berada. Tekniknya adalah:

- Ketika sesak nafas muncul dan tidak ada waktu, gunakan inhaler. Tetap harus sedia inhaler.
- Ketika ada waktu untuk bermeditasi, gunakan penyakit itu sebagai target atau objek meditasi. Biarkan nafas yang sesak tetap alami, jangan dibuat halus. Bermeditasilah dan konsentrasilah mengamati nafas. Dengan tingkat keheningan tertentu, nafas Anda akan menjadi semakin halus, semakin lega, dan akhirnya sembuh.

Teknik ini harus diulang-ulang, tidak bisa sekali. Ketika sesak nafas muncul dan ada waktu, langsunglah bermeditasi. Gunakan teknik ini terus-menerus, dan lama-lama penyakitnya akan sembuh.

Selamat mencoba.

28/07/2024

Konsep Keberadaan Asli dan Keberadaan Turunan dalam Buddhisme

Dalam Buddhisme, ada konsep mendasar yang membedakan antara keberadaan asli (primary existence) dan keberadaan turunan (derivative existence). Konsep ini penting dalam memahami sifat sejati dari realitas dan fenomena yang kita alami. Keberadaan asli merujuk pada unsur-unsur dasar yang tidak berubah, sementara keberadaan turunan adalah manifestasi dari unsur-unsur ini yang bersifat sementara dan berubah-ubah.

Keberadaan Asli

Keberadaan asli terdiri dari unsur-unsur dasar seperti tanah, air, api, dan udara, yang dalam ajaran Buddhis dikenal sebagai "mahābhūta" atau "empat elemen besar." Keempat elemen ini adalah fondasi dari segala sesuatu yang ada di alam semesta.

1. **Tanah (Pṛthivī-dhātu):** Elemen ini melambangkan segala sesuatu yang memiliki sifat kekerasan dan kekuatan. Contohnya adalah tanah, batu, dan tubuh fisik kita.
2. **Air (Āpas-dhātu):** Elemen ini melambangkan cairan dan fluida yang mengalir, seperti air, darah, dan cairan tubuh lainnya.
3. **Api (Tejas-dhātu):** Elemen ini melambangkan panas dan transformasi, seperti api, panas tubuh, dan proses metabolisme.
4. **Udara (Vāyu-dhātu):** Elemen ini melambangkan gerakan dan energi, seperti angin, napas, dan aliran energi dalam tubuh.

Unsur-unsur ini bersifat tetap dan tidak berubah karena mereka adalah komponen dasar dari segala sesuatu yang ada. Mereka adalah substansi yang tidak dapat diuraikan lebih lanjut dalam konteks fenomena fisik.

Keberadaan Turunan

Keberadaan turunan adalah segala sesuatu yang terbentuk dari kombinasi dan interaksi dari unsur-unsur dasar. Contohnya adalah objek seperti kursi, meja, pohon, dan bahkan tubuh manusia. Keberadaan turunan ini bersifat sementara dan selalu berubah karena mereka bergantung pada kondisi dan penyebab yang terus berubah.

Sebagai contoh, kursi terbuat dari kombinasi unsur tanah (kayu atau logam) dan mungkin api (proses pembuatan yang melibatkan panas). Meskipun kursi tampak solid dan nyata, sebenarnya kursi adalah manifestasi dari kombinasi unsur-unsur dasar yang bersifat sementara. Jika kita memecah kursi ini, kita akan kembali ke unsur-unsur dasar yang menyusunnya.

Vipassana adalah teknik meditasi yang bertujuan untuk mengembangkan kesadaran penuh terhadap pengalaman langsung dari tubuh dan pikiran. Dalam praktik vipassana, kita berusaha mengamati fenomena dengan penuh perhatian, melihat sifat sejati dari setiap sensasi, pikiran, dan emosi yang muncul.

Ketika kita berlatih vipassana dengan perhatian penuh, kita mulai menyadari bahwa setiap gerakan atau tindakan kita sebenarnya digerakkan oleh unsur-unsur dasar tadi. Misalnya, ketika kita menggerakkan tangan, kita dapat melihat bahwa gerakan tersebut adalah hasil dari interaksi elemen tanah (struktur tulang dan otot), air (darah dan cairan tubuh), api (energi dan panas yang dihasilkan oleh metabolisme), dan udara (gerakan otot dan napas).

Melalui pengamatan mendalam ini, kita menyadari bahwa di balik setiap gerakan atau tindakan, ada unsur-unsur dasar yang bekerja. Kita dapat melihat bahwa keberadaan turunan (gerakan tangan, perasaan, pikiran) adalah manifestasi dari keberadaan asli (elemen tanah, air, api, udara) yang bersifat tetap.

Samatha adalah teknik meditasi yang digunakan untuk mengembangkan konsentrasi dan ketenangan batin. Dalam konteks vipassana, samatha digunakan untuk menstabilkan pikiran sehingga kita dapat mengamati fenomena dengan lebih jernih dan dalam.

Ketika kita memulai dengan samatha, kita mengembangkan kemampuan untuk fokus pada satu objek tanpa terganggu oleh pikiran atau sensasi lain. Dengan pikiran yang tenang dan terkonsentrasi, kita kemudian beralih ke vipassana untuk mengamati fenomena dengan perhatian penuh.

Kesadaran yang diperoleh dari vipassana, yang didahului oleh samatha, memungkinkan kita untuk melihat lebih dalam ke dalam sifat sejati dari fenomena. Kita dapat menyadari bahwa di balik setiap pengalaman, ada unsur-unsur dasar yang tidak berubah. Ini memberikan wawasan mendalam bahwa apa yang kita anggap sebagai "diri" dan "dunia" sebenarnya adalah kombinasi dari unsur-unsur dasar yang terus berubah dan tidak memiliki keberadaan yang tetap.

28/07/2024

TUHAN TIDAK MENCIPTA SURGA DAN NERAKA
Dalam Buddhisme, alam-alam eksistensi tidak diciptakan oleh Tuhan sebagai sarana untuk menghukum atau memberi ganjaran, melainkan muncul sebagai hasil dari hukum karma yang mengatur sebab dan akibat dari tindakan makhluk hidup.

Karma adalah konsep yang mengacu pada tindakan yang dilakukan dengan niat tertentu. Setiap tindakan, baik itu dalam bentuk pikiran, ucapan, atau perbuatan fisik, menghasilkan konsekuensi yang mempengaruhi pengalaman masa depan seseorang. Tindakan yang dilakukan dengan niat baik akan menghasilkan hasil yang positif, sedangkan tindakan dengan niat buruk akan menghasilkan hasil yang negatif.

Alam eksistensi dalam Buddhisme terdiri dari berbagai tingkatan yang makhluk hidup dapat dilahirkan kembali, berdasarkan karma mereka. Terdapat enam alam utama yang sering disebut dalam ajaran Buddha: alam dewa (Deva), alam manusia (Manushya), alam asura (makhluk yang penuh dengan iri hati dan permusuhan), alam binatang (Tiryagyoni), alam hantu lapar (Preta), dan alam neraka (Naraka).

Alam neraka, misalnya, adalah tempat di mana makhluk mengalami penderitaan yang hebat. Namun, penderitaan di alam neraka tidak dianggap sebagai hukuman dari Tuhan, melainkan sebagai konsekuensi langsung dari karma buruk yang sangat berat. Seseorang yang melakukan tindakan kejam dengan niat menyakiti atau membunuh, misalnya, mungkin akan terlahir kembali di salah satu dari delapan neraka besar. Di sana, mereka akan mengalami penderitaan yang serupa dengan atau lebih buruk dari penderitaan yang mereka sebabkan kepada orang lain. Namun, penting untuk dicatat bahwa penderitaan ini tidak bersifat kekal. Setelah karma buruk tersebut telah "dibayar" melalui pengalaman penderitaan, makhluk tersebut akan meninggalkan alam neraka dan terlahir kembali di alam lain, berdasarkan karma yang tersisa.

Sebaliknya, makhluk yang melakukan banyak perbuatan baik dengan niat murni, seperti memberi dengan murah hati, membantu orang lain tanpa pamrih, dan menjalani kehidupan yang bermoral, mungkin akan terlahir kembali di alam manusia atau bahkan di alam dewa. Di alam dewa, mereka akan mengalami kebahagiaan dan kenikmatan yang besar sebagai hasil dari karma baik mereka.

Namun, baik alam surga maupun neraka tidak bersifat kekal. Mereka hanya merupakan kondisi sementara yang ditentukan oleh karma yang membawa makhluk ke sana. Setelah karma yang relevan habis, makhluk tersebut akan terlahir kembali di alam lain sesuai dengan karma yang telah mereka kumpulkan selama kehidupan mereka.

Contohnya, seseorang yang sangat tamak dan sering mencuri mungkin akan terlahir kembali sebagai hantu lapar (Preta) yang selalu merasa lapar dan tidak pernah puas. Sebaliknya, seseorang yang murah hati dan membantu yang membutuhkan dengan niat murni mungkin akan terlahir kembali sebagai manusia yang memiliki kehidupan yang relatif bahagia dan nyaman, atau bahkan di alam dewa rendah di mana mereka menikmati kebahagiaan surgawi.

Dengan demikian, alam-alam eksistensi dalam Buddhisme muncul bukan karena penciptaan oleh entitas ilahi, melainkan sebagai akibat dari hukum karma yang universal. Prinsip sebab dan akibat ini menekankan bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi yang sesuai, dan makhluk hidup bertanggung jawab atas nasib mereka sendiri melalui tindakan yang mereka pilih untuk dilakukan. Ini menekankan pentingnya menjalani kehidupan dengan moralitas dan niat yang baik untuk mencapai kondisi eksistensi yang lebih baik di masa depan.

27/07/2024

PLANETARY LOGOS
**Planetary Logos** adalah konsep metafisik yang merujuk pada entitas atau kesadaran tingkat tinggi yang mengawasi perkembangan spiritual dan evolusi suatu planet. Planetary Logos bekerja pada tingkat kesadaran yang sangat tinggi dan sering kali dianggap sebagai bagian dari hierarki spiritual yang lebih besar yang memandu evolusi alam semesta. Berikut adalah beberapa entitas spiritual yang dianggap sebagai penguasa atau pengawas dalam berbagai tradisi spiritual, lengkap dengan penjelasan dan area penguasaan mereka:

1. **Shakyamuni Buddha**:
- **Mengawasi**: Bumi.
- **Skup**: Shakyamuni Buddha adalah Buddha sejarah yang mencapai pencerahan dan mendirikan ajaran Buddha. Dia fokus pada pencerahan dan pembebasan umat manusia dari siklus kelahiran kembali dan penderitaan di planet Bumi.

2. **Maitreya Buddha**:
- **Mengawasi**: Bumi (masa depan).
- **Skup**: Maitreya adalah Buddha masa depan dalam tradisi Buddha yang akan datang ke dunia untuk mengajarkan Dharma setelah ajaran Shakyamuni Buddha terlupakan. Dia mengawasi masa depan spiritual dan kebangkitan ajaran Buddha di Bumi.

3. **Archangel Metatron**:
- **Mengawasi**: Multiverse (dimensi yang lebih tinggi).
- **Skup**: Dalam tradisi Kabbalah dan beberapa ajaran esoteris, Metatron adalah salah satu malaikat tertinggi yang berfungsi sebagai penjaga catatan akashik dan pemimpin surga. Dia sering dikaitkan dengan transformasi energi dan transmisi pengetahuan ilahi kepada manusia, mengawasi dimensi yang lebih tinggi dan berbagai alam semesta.

4. **Archangel Michael**:
- **Mengawasi**: Bumi dan alam semesta secara umum.
- **Skup**: Michael adalah pemimpin pasukan malaikat yang berperang melawan kekuatan kegelapan dalam tradisi Kristen, Islam, dan Yahudi. Dia dikenal sebagai pelindung dan pemandu spiritual, serta penguasa energi perlindungan dan kekuatan yang mengawasi Bumi dan alam semesta secara umum.

5. **Sanat Kumara**:
- **Mengawasi**: Bumi.
- **Skup**: Dalam tradisi Theosofi, Sanat Kumara dianggap sebagai planetary logos yang mengawasi evolusi spiritual planet Bumi. Dia berfungsi sebagai guru agung dan pemimpin hierarki spiritual yang membantu dalam kebangkitan kesadaran manusia.

6. **Melchizedek**:
- **Mengawasi**: Bumi dan alam semesta secara umum.
- **Skup**: Melchizedek dikenal dalam berbagai ajaran sebagai imam agung dan penguasa energi kebijaksanaan dan transformasi spiritual. Dia sering dianggap sebagai penjaga tatanan ilahi dan pengetahuan kuno yang mengawasi Bumi dan alam semesta secara umum.

7. **Master Djwhal Khul**:
- **Mengawasi**: Bumi.
- **Skup**: Dalam ajaran Alice Bailey, Djwhal Khul dikenal sebagai "The Tibetan" dan berfungsi sebagai penyampai ajaran kebijaksanaan kepada umat manusia. Dia berfokus pada peningkatan kesadaran dan pengembangan spiritual umat manusia di Bumi.

8. **Sananda (Yesus Kristus)**:
- **Mengawasi**: Bumi.
- **Skup**: Sananda dipandang sebagai aspek lebih tinggi dari Yesus Kristus dalam tradisi New Age. Dia bekerja untuk kebangkitan spiritual umat manusia dan membawa energi cinta dan pencerahan, mengawasi Bumi.

9. **Quan Yin (Kwan Yin)**:
- **Mengawasi**: Bumi.
- **Skup**: Quan Yin adalah Bodhisattva welas asih dalam tradisi Buddha Mahayana yang melindungi dan membantu mereka yang menderita. Dia adalah simbol kasih sayang dan penyembuhan yang mengawasi Bumi.

10. **Archangel Raphael**:
- **Mengawasi**: Bumi dan alam semesta secara umum.
- **Skup**: Raphael dikenal sebagai malaikat penyembuhan dalam tradisi Kristen dan Yahudi. Dia mengawasi energi penyembuhan dan kesehatan serta membantu dalam proses penyembuhan fisik dan spiritual di Bumi dan alam semesta secara umum.

Entitas-entitas ini bekerja di berbagai tingkat kesadaran dan dimensi, membantu dalam evolusi spiritual dan kesejahteraan umat manusia serta planet Bumi. Beberapa juga memiliki pengaruh lebih luas di alam semesta atau multiverse, menunjukkan keterkaitan yang kompleks antara berbagai tradisi spiritual dan konsep kesadaran kosmis.

27/07/2024

Samatha dan Vipassana dalam epik mahabarata Arjuna dan Yudhistira

Kisah Arjuna dan Konsentrasi Tingkat Tinggi

Dalam sebuah ujian memanah, Guru Drona meminta Arjuna untuk memanah mata seekor burung kayu. Saat ditanya apa yang dilihat, Arjuna menjawab, "Saya hanya melihat mata burung." Arjuna berhasil mengenai mata burung dengan tepat, menunjukkan kemampuan **Samatha** yang luar biasa, yaitu konsentrasi tinggi pada satu objek.

Yudhistira dan Wawasan Luas

Yudhistira, saudara tertua Arjuna, memberikan jawaban berbeda ketika ditanya oleh Guru Drona, "Apa yang kamu lihat?" Yudhistira menjawab, "Saya melihat mata burung, burung itu sendiri, buah-buahan di pohon, dan semut-semut di bawah pohon." Jawaban ini menunjukkan kemampuan **Vipassana**, di mana Yudhistira mampu melihat gambaran besar dan berbagai elemen dalam satu pandangan.

Kisah Arjuna dan Yudhistira mengajarkan pentingnya keseimbangan antara konsentrasi dan wawasan. Arjuna menunjukkan keunggulan dalam fokus mendalam, sementara Yudhistira memperlihatkan kemampuan memahami konteks yang luas. Kedua kemampuan ini esensial untuk mencapai keunggulan pribadi dan kepemimpinan yang efektif.

27/07/2024

SADAR SAJA TIDAK CUKUP UNTUK PEMBEBASAN DARI SAMSARA
Kondisi kesadaran dalam setiap gerak memang dapat membawa ketenangan dan hidup di saat ini, tetapi belum cukup untuk terlepas dari kelahiran kembali. Kesadaran ini hanya membuat ketenangan dan hidup saat ini, tetapi masih terikat dengan siklus samsara, atau siklus kelahiran dan kematian.

Untuk mencapai pembebasan dari siklus kelahiran kembali, perlu ditingkatkan dengan latihan yang lebih dalam dan terarah. Ini termasuk meditasi yang mendalam, pengembangan kebijaksanaan (paññā), dan penanaman moralitas yang kokoh (sīla).

Keadaan pertama yang harus dicapai sebelum pembebasan adalah keadaan sotāpanna. Sotāpanna, atau "yang memasuki arus," adalah tahap pertama dari empat tingkat kesucian dalam ajaran Buddha. Seorang sotāpanna adalah seseorang yang telah mematahkan tiga dari sepuluh belenggu (saṁyojana) yang mengikat makhluk pada siklus kelahiran dan kematian, yaitu:

1. **Keyakinan pada keberadaan diri yang kekal** (sakkāya-diṭṭhi)
2. **Keraguan atau skeptisisme** terhadap ajaran Buddha (vicikicchā)
3. **Keterikatan pada ritual dan upacara** sebagai jalan pembebasan (sīlabbata-parāmāsa)

Dengan mematahkan tiga belenggu ini, seorang sotāpanna dipastikan tidak akan terlahir kembali lebih dari tujuh kali lagi dan akan mencapai pencerahan penuh (arahat) dalam waktu tersebut.

Tingkat kesucian dalam ajaran Buddha terdiri dari empat tahap, yang dikenal sebagai Ariya Puggala (Orang Suci):

1. **Sotāpanna (Masuk Arus)**:
- **Belenggu yang dipatahkan**: Keyakinan pada keberadaan diri yang kekal (sakkāya-diṭṭhi), keraguan atau skeptisisme terhadap ajaran Buddha (vicikicchā), keterikatan pada ritual dan upacara sebagai jalan pembebasan (sīlabbata-parāmāsa).
- **Ciri-ciri**: Seorang sotāpanna telah mematahkan tiga belenggu pertama dan tidak akan terlahir lebih dari tujuh kali lagi dalam samsara. Mereka juga tidak akan terlahir kembali di alam yang lebih rendah seperti neraka, alam hantu kelaparan, atau alam binatang.

2. **Sakadāgāmī (Sekali Kembali)**:
- **Belenggu yang dilemahkan**: Selain mematahkan tiga belenggu yang pertama, seorang sakadāgāmī juga telah melemahkan dua belenggu berikutnya yaitu nafsu indera (kāma-rāga) dan kebencian (vyāpāda).
- **Ciri-ciri**: Seorang sakadāgāmī akan terlahir kembali di dunia manusia atau di alam dewa maksimal satu kali lagi sebelum mencapai pencerahan.

3. **Anāgāmī (Tidak Kembali)**:
- **Belenggu yang dipatahkan**: Selain tiga belenggu pertama, seorang anāgāmī juga telah mematahkan nafsu indera (kāma-rāga) dan kebencian (vyāpāda).
- **Ciri-ciri**: Seorang anāgāmī tidak akan terlahir kembali di dunia manusia, melainkan akan terlahir di alam surgawi yang lebih tinggi (Suddhāvāsa) dan mencapai pencerahan di sana tanpa kembali ke dunia manusia.

4. **Arahat (Yang Terberkati)**:
- **Belenggu yang dipatahkan**: Seorang arahat telah mematahkan semua sepuluh belenggu, yaitu: keyakinan pada keberadaan diri yang kekal (sakkāya-diṭṭhi), keraguan atau skeptisisme terhadap ajaran Buddha (vicikicchā), keterikatan pada ritual dan upacara sebagai jalan pembebasan (sīlabbata-parāmāsa), nafsu indera (kāma-rāga), kebencian (vyāpāda), nafsu untuk keberadaan materi halus (rūpa-rāga), nafsu untuk keberadaan immaterial (arūpa-rāga), kesombongan (māna), gelisah (uddhacca), dan ketidaktahuan (avijjā).
- **Ciri-ciri**: Seorang arahat telah mencapai nibbāna penuh dan terbebas dari siklus kelahiran dan kematian (samsara). Mereka tidak akan terlahir kembali di mana pun.

Dengan mencapai tahap-tahap kesucian ini, seorang praktisi berada di jalan menuju pembebasan penuh dari samsara, akhirnya mencapai pencerahan sempurna seperti yang diajarkan oleh Buddha.

27/07/2024

Mengatasi Masalah dengan dua Pendekatan Law of Attraction dan Meditasi Negatif

Dalam kehidupan, kita sering dihadapkan pada berbagai masalah, mulai dari penyakit fisik hingga rasa sakit hati. Meskipun masalah ini tampaknya membawa ketidakberuntungan, ada sisi lain yang bisa dipandang sebagai berkah. Salah satu cara untuk melihat masalah sebagai berkah adalah dengan menjadikannya objek meditasi.

Pendekatan Law of Attraction
**Law of Attraction** menyarankan untuk mengalihkan pikiran dari masalah ke hal-hal positif seperti kemakmuran, kekayaan, dan kebahagiaan. Ide dasarnya adalah:

1. **Mengubah Fokus**: Ketika menghadapi masalah seperti hutang, jangan berpikir tentang hutang tersebut. Alihkan pikiran ke arah kemakmuran dan kekayaan.
2. **Membangun Pikiran Positif**: Pikiran negatif harus digantikan dengan pikiran positif yang berfokus pada hal-hal baik yang ingin dicapai.

Namun, pendekatan ini memiliki tantangan. Pikiran seseorang cenderung lebih mudah terfokus pada masalah nyata yang ada di depannya daripada membayangkan solusi yang belum terwujud. Ini disebabkan oleh fakta bahwa masalah adalah realitas konkret, sementara solusi masih dalam angan-angan.

Pendekatan Meditasi Negatif sebagai solusi sebaliknya.
Alternatif lain adalah **meditasi negatif**, di mana masalah tidak dialihkan, tetapi dijadikan sebagai objek konsentrasi. Langkah-langkah dalam meditasi negatif:

1. **Mengamati Masalah**: Fokus pada rasa sakit atau masalah tanpa mencoba mengubahnya menjadi sesuatu yang positif.
2. **Pengamatan Mendalam**: Amati perasaan negatif dengan totalitas dan konsentrasi tinggi.
3. **Netralisasi Objek**: Melalui pengamatan yang intens, objek yang diamati akan secara alami hilang atau menjadi netral.

Misalnya, seseorang yang mengalami rasa sakit hati tidak mencoba mengubahnya menjadi rasa bahagia, tetapi tetap fokus pada rasa sakit hati tersebut. Dengan mengamati rasa sakit hati secara mendalam dan meditatif, rasa sakit itu akan hilang secara alami.

Contoh Praktis dalam Meditasi
Dalam meditasi, pengamatan yang mendalam pada objek tertentu bisa menyebabkan objek tersebut hilang. Misalnya, pengamatan pada napas:

1. **Awal Pengamatan**: Mulailah dengan mengamati napas.
2. **Konsentrasi Maksimal**: Ketika pengamatan menjadi benar-benar maksimal, napas akan terasa menghilang.
3. **Transisi Objek**: Setelah napas hilang, objek yang lebih halus akan muncul untuk diamati.

Proses ini terus berlanjut hingga semua objek yang diamati menjadi netral atau hilang.

Kita jadi tau Ada dua solusi utama dalam menghadapi masalah: Law of Attraction dan meditasi negatif. Law of Attraction berfokus pada mengubah pikiran dari negatif ke positif, sementara meditasi negatif menjadikan masalah sebagai objek konsentrasi. Kedua pendekatan ini bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan individu. Jika Anda merasa mampu mengubah pikiran ke arah yang positif, Law of Attraction bisa menjadi pilihan. Namun, jika perubahan itu sulit dilakukan, meditasi negatif bisa menjadi alternatif yang efektif dengan menjadikan masalah sebagai objek meditasi hingga masalah tersebut hilang secara alami.

Want your practice to be the top-listed Clinic in Pati?
Click here to claim your Sponsored Listing.

Videos (show all)

Nabi Ibrahim menghancurkan patung dan tidak menghancurkan kakbah. Itu artinya pelajaran buat kita bahwa meskipun patung ...
HALU ITU ADA GUNANYA JIKA?Penjelasan tentang kekuatan keyakinan dan efeknya pada hasil atau kesuksesan seseorang dapat d...
**Ciri-Ciri Energi Positif**Energi positif Anda dapat mempengaruhi lingkungan sekitar. Berikut beberapa tanda yang menun...

Telephone

Address


Gembong Pati Jateng
Pati
59162
Other Meditation Centers in Pati (show all)
Winning Number 4D6D Spiritual Winning Number 4D6D Spiritual
Jalan Veteran Perang Kemerdekaan No. KM 03, RW. 03, Jatimalang, Joho, Kec. Mojolaban
Pati, 57554

"Spiritual Expert Elders Asia 4D6D Winning Number Draw" *100% Win*