WALHI Jawa Timur

Pada Rabu, 10 Juli 2024 sekitar pukul 07.00 WIB, sebanyak 100 personel gabungan yang terdiri atas Satpol PP, aparat kepolisian dan TNI mendatangi kantor pusat Perhimpunan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) di Jalan Hang J***t III/F3 Jakarta Selatan untuk melakukan pengusiran paksa. Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) dan seluruh elemen WALHI daerah mengecam pengusiran paksa yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Jakarta Selatan dan Kementerian Kesehatan RI terhadap kantor pusat PKBI yang sudah ditempati sejak 1970 berdasarkan ‘hibah’ dari Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin.

Atas peristiwa tindakan pengusiran paksa personel/staf dan pengambilalihan paksa kantor pusat PKBI, segenap komponen WALHI menyatakan sikap:

Pertama, mengecam tindakan pengusiran paksa yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Jakarta Selatan dan Kementerian Kesehatan RI melalui aparat gabungan (Satpol PP, kepolisian, dan tentara) pada staf atau personel kantor pusat PKBI.

Kedua, bersolidaritas dan mendukung PKBI untuk mempertahankan hak atas kantor, pusat pendidikan dan aset-aset yang ada di dalamnya.

Ketiga, mendesak Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin membatalkan upaya pengambilalihan paksa kantor pusat PKBI dan memberikan hak atas tanah kepada PKBI.

Keempat, mendesak Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo turun tangan menyelesaikan persoalan tersebut sebagaimana tindakan nyata yang diambil oleh Presiden Abdurrahman Wahid.

Selengkapnya: https://www.walhi.or.id/mengecam-pengusiran-paksa-staf-personel-dan-pengambilalihan-paksa-kantor-pusat-pkbi

HOME - WALHI Pekan Rakyat Lingkungan Hidup 2024 dilaksanakan pesantren Furu Arroudhotul Baqiat, Padarincang, Banten, 2-5 Juni 2024. Dihadiri oleh komunitas lingkungan dan perwakilan Eksekutif Daerah WALHI dari 29 provinsi serta jaringan organisasi masyarakat sipil. Kegiatan ini menjadi ajang konsolidasi dan berb...

Dewasa ini, Industri ekstraktif kian mengancam sosial-ekologis di Jawa Timur. Aktivitas tersebut kian bermunculan, merasuk ke wilayah potensial, menggerogoti dan menghancurkan sumber daya yang ada, serta mengusik penghidupan masyarakat lokal. Belakangan ini, di Kabupaten Trenggalek yang merupakan “Kawasan Ekosistem Karts” (KEK) dengan cadangan air melimpah, ironinya hendak dieksploitasi untuk kepentingan pertambangan emas oleh korporasi.

Ditengah ancaman tersebut, ekonomi kolektif muncul sebagai sebuah antitesa dari ekonomi ektraktif yang bersifat destruktif, serta menempatkan ketidaksetaraan dalam hubungan sosial dan hubungan dengan alam. Dalam menjalankan ekonomi kolektif ada dua prinsip utama yang harus berjalan secara seimbang, pertama kesetaraan dalam relasi sosial, kedua kesetaraan dalam relasi dengan alam. Dua prasyarat ini menjadi pilar utama dalam menopang keberlangsungan ekonomi kolektif.

Kesetaraan dalam relasi sosial artinya kepemilikan atas sarana produksi dan hasil produksi dimiliki bersama. Begitu p**a dalam prinsip kesetaraan dengan alam yang menempatkannya sebagai entitas yang lestari, bukan hanya sarana pemenuhan kebutuhan manusia. Dalam kesempatan kali ini, kami mengajak kawan-kawan untuk bincang santai tentang “Ekonomi Kolektif Dalam Upaya Menghadang Ancaman Industri Ekstraktif”.

Kami dari WALHI Jawa Timur mengucapkan selamat atas suksesnya Konferta AJI Kota Surabaya dan selamat atas terpilihnya Andres Yuria dan Hanaa Septiana sebagai nahkoda baru AJI Kota Surabaya. Semoga ke depan terus maju menyuarakan mereka yang terpinggirkan dan alam yang kian terancam. Serta terus berjejaring dan memperkuat solidaritas.

“Ada beberapa hal yang kami temukan dalam kajian kebijakan tata ruang dan lingkungan Provinsi Jawa Timur, yakni pertambangan dan limbah. Dalam konteks pertambangan, potensi kehancuran kawasan pesisir dan p**au-p**au kecil cukup tinggi, karena PERDA baru tersebut semacam melakukan aktivasi pertambangan pasir laut yang tentunya mengancam biodiversitas laut,” demikian pernyataan resmi WALHI Jawa Timur, diakses Minggu, 23 Juni 2024.

Bahaya pertambangan dan dumping limbah bagi masa depan laut Jawa Timur Ancaman dan dampak eksploitasi kawasan laut Jawa Timur. Perda baru membuka ruang untuk pertambangan pasir laut yang mengancam biodiversitas laut.

Rangkaian acara kolaborasi yang diadakan WALHI Jawa Timur di Probolinggo dan Malang Selatan bersama Anggota WALHI yakni KIH 12 Malang dan SLH Saunggalih Univ Yudharta Pasurua, bersama komubnitas yakni LPM Al-Fikr, Asosiasi Petani Probolinggo (Aspekpro), Komunitas Rumah Kreatif, SMAKRAPALA, Kader Hijau Muhammadiyah Malang, Sindikat Aksata dan PSHT Universitas Widyagama Malang, membawa pengalaman yang tak akan terlupakan dan pelajaran baru yang menarik. Organisasi dan lembaga lingkungan boleh saja menguasai teori dan data pencemaran lingkungan. Akan tetapi, bagi ASPEKPRO yang mempertahankan sawahnya, dan KTM yang menanam pohon untuk mencegah kerusakan lingkungan adalah pejuang lingkungan sesungguhnya.

Sepenggal Cerita Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia dari Pesisir Paiton dan Malang Selatan - WALHI JAWA TIMUR Cerita Dari Pesisir Paiton Pukul 18.00 WIB lebih, satu-persatu kawan hadir dan memadati Gudang District Cafe di Kraksaan Probolinggo. Kami agak kaget melihatnya. Betapa tidak terbayangkan sebelumnya, melihat antusias amat besar tiap peserta dengan latar belakang dari pelbagai komunitas. Mereka senga...

Terjadi Lagi! Petani Pakel Dibawa Orang Tak Dikenal (OTD)

Malam ini (09/06), Muhriyono warga Desa Pakel, Kec. Licin, Banyuwangi yang tergabung dalam Rukun Tani Sumberejo Pakel (RTSP) dibawa paksa oleh orang tidak dikenal (OTD) yang mengaku sebagai polisi.

Peristiwa tersebut terjadi pada
saat Muhriyono makan malam, sep**ang dirinya menggarap lahan. Sekira jam 19.30 WIB, tiba-tiba rumah Muhriyono dimasuki 5 OTD, beberapa OTD lainnya mengepung rumah Muhriyono. OTD yang diperkirakan berjumlah 15 orang tersebut mendatangi kediaman Muhriyono dengan menggunakan 3 mobil.

Menurut keterangan keluarga, dari 5 OTD yang menerobos masuk rumah Muhriyono, satu orang di antaranya mengaku sebagai polisi, namun anehnya dia tidak menjelaskan jenjang tugas kepolisiannya: apakah Polsek Licin, Polresta Banyuwangi ataukah Polda Jatim?

Kepada Muhriyono, OTD yang menyebut dirinya sebagai polisi tersebut menunjukkan kertas, tanpa sedikit pun memberi kesempatan yang cukup bagi Muhriyono untuk membacanya. Muhriyono tiba-tiba digiring keluar rumah, lalu dimasukkan ke dalam mobil.

Hingga malam ini pukul 1.06 WIB warga masih bertahan di depan Polresta Banyuwangi untuk menanyakan keberadaan Muhriyono dan tidak ada respons atau tanggapan dari pihak kepolisian.

Selamat atas diraihnya penghargaan lingkungan hidup kalpataru kategori perintis oleh Cak Slamet dari Desa Penanggungan, Mojokerto, kami turut berbangga sebab Cak Met adalah bagian dari keluarga besar WALHI Jatim. Sekaligus ini akan menjadi inspirasi bagi semua masyarakat bahwa tidak ada kata terlambat untuk bertindak bagi bumi.

Halo sobat bumi. Pada refleksi hari lingkungan hidup sedunia, kami mengusung tema "Merawat Bumi untuk Masa Depan." Karena tanpa merawatnya, tentu kita akan merasa hampa, kala hidup dengan bumi yang sekarat.

Untuk itu kami menggelar acara kecil bersama Asosiasi Petani Kab Probolinggo, santri dan pemuda di sana. Di Probolinggo kita akan berbincang tentang keberlanjutan dan sulitnya hidup di era krisis iklim. Di sini akan sharing soal ekonomi berkelanjutan, bersama petani dan para praktisi.

Bagi yang tertarik, bisa mampir ke bincang santai ini, yang akan dilaksanakan tanggal hari Senin pagi, tanggal 03 Juni 2024 di Pondok Pesatren Nurur Rahmah, Kotaanyar, Probolinggo.

Selain itu, kami juga melanjutkan aktivitas pada tanggal 5 Juni 2024 dengan nonton film, ada dua film yg kami sajikan, semuanya tentang potret kehidupan, interaksi dan asa untuk merawat bumi agar bisa bertahan lama. Kita tahu bumi kita, di Jatim saja sedang lumayan sekarat.

Mari bergandengan tangan, bersuara dan bergerak guna Merawat Bumi untuk Masa Depan. Bersama kita bisa, together we can!!

Seri kali ini adalah narasi terakhir yang coba kami sampaikan, setelah sebelumnya menceritakan tentang kriminalisasi dan upaya menyuarakan hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. Pada narasi ini kami ingin menunjukkan bagaimana dampak industri ekstraktif yang daya destruksinya benar-benar besar, sampai mengeksklusi orang dan mendorong degradasi penghidupan dengan hancurnya jaring-jaring ekonomi. Lumpur Lapindo adalah contoh nyata, di mana sampai semburan belum selesai, semakin meluas area terdampak dengan diiringi degradasi ekosistem yang kian buruk menuju terpuruk. 18 tahun sudah lumpur Lapindo hadir, yang keberadaannya sudah seharusnya menjadi pelajaran bagi kita semua, agar tindak mengulangi kesalahan yang sama.

Selengkapnya:

Seri Hari Anti Tambang: 18 Tahun Tragedi Lapindo, Mengajarkan Berbahayanya Industri Ekstraktif - WALHI JAWA TIMUR   Seri kali ini adalah narasi terakhir yang coba kami sampaikan, setelah sebelumnya menceritakan tentang kriminalisasi dan upaya menyuarakan hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. Pada narasi ini kami ingin menunjukkan bagaimana dampak industri ekstraktif yang daya destruksinya benar-benar ...

Ini adalah catatan seri kedua yang mengisahkan tentang upaya warga negara ber-ktp Desa Alasbuluh, Wongsorejo, Banyuwangi dan Sumuragung, Baureno, Bojonegoro yang protes jalan rumahnya rusak, tiap hari disapa debu dan merasa was-was terdampak bencana, akibat hadirnya pertambangan. Tapi apa yang mereka suarakan justru menjadi petaka, mengapa? Niat baik menyuarakan, malah disambut kriminalisasi memakai UU Minerba Pasal 162. Pasal karet yang telah memakan banyak korban dan telah membungkam suara warga negara.

Seri Hari Anti Tambang: Menyuarakan Dampak Tambang, Kriminalisasi Menyapa - WALHI JAWA TIMUR Ini adalah catatan seri kedua yang mengisahkan tentang upaya warga negara ber-ktp Desa Alasbuluh, Wongsorejo, Banyuwangi dan Sumuragung, Baureno, Bojonegoro yang protes jalan rumahnya rusak, tiap hari disapa debu dan merasa was-was terdampak bencana, akibat hadirnya pertambangan. Tapi apa yang merek...

Catatan ini adalah rangkaian dari seri narasi Hari Anti Tambang 2024, yang ingin menyampaikan tentang nestapa warga yang hidup di lingkar pertambangan. Mereka merasakan apa yang disebut diliyankan. Tidak dianggap sebagai sang empu kawasan, selalu dipaksa menerima perubahan oleh para elit, bahkan mereka harus menerima nasib buruk kala bencana datang.

Pada catatan seri pertama ini, kami ingin mengangkat kembali tentang Tumpang Pitu yang tengah menuju porak poranda, di sana ada benih nestapa bernama ketidapastian hidup. Atas dasar itulah Budi Pego bergerak dan mengyuarakan keresahannya. Tapi apa yang ia dapat? Apakah suaranya didengar? Tidak, ia justru dikirim ke jeruji besi oleh mereka yang memiliki kuasa.

Selengkapnya:

Seri Hari Anti Tambang: Budi Pego yang Berjuang Menyelamatkan Ruang Hidupnya - WALHI JAWA TIMUR Catatan ini adalah rangkaian dari seri narasi Hari Anti Tambang 2024, yang ingin menyampaikan tentang nestapa warga yang hidup di lingkar pertambangan. Mereka merasakan apa yang disebut diliyankan. Tidak dianggap sebagai sang empu kawasan, selalu dipaksa menerima perubahan oleh para elit, bahkan mer...

Marsinah adalah simbol perlawanan dan perjuangan, sosok yang menginspirasi orang biasa untuk memperjuangkan hak-haknya. Marsinah, ia dibunuh pada 8 Mei 1993, pada saat itu terjadi demonstrasi buruh di PT CPS pada 3 Mei 1993, disusul PHK di Kodim 0816 Sidoarjo dua hari kemudian yang disertai pengakuan para buruh PHK. PT. CPS lokasi pabriknya berada di Porong, sebuah kawasan industri lama yang kini telah berkalang lumpur akibat eksploitasi migas oleh PT. Lapindo Brantas milik Bakrie. Porong adalah saksi bisu perjuangan buruh dan saksi bisu kejahatan korporasi atas hak hidup manusia.

Aksi hari buruh sedunia, 1 Mei alias may day, sebuah aksi demokratik untuk memperkuat semangat solidaritas. Aksi ini dihadiri oleh 500 lebih massa dari elemen buruh, mahasiswa dan jaringan rakyat lainnya. Elemen rakyat ini meleburkan diri dan mementuk aliansi bernama Barisan Rakyat Anti Penindasan (BARA API) yang di dalamnya terdapat elemen KASBI, GMNI FH Unair, SMHI FH Unair, LAMRI, Perpustakaan Jalanan Surabaya, Paramedis Jalanan Surabaya, Amnesty Unair, BEM Unair, ISBS, WALHI Jatim, LBH Surabaya, BEM FIB Unair, dan BEM FISIP Unair. Pembebasan Surabaya, Aliansi Mahasiswa Papua Surabaya, UINSA, Savy Amira, BEM ITS, BEM FISIP UPNV Jatim, Institut Seni Tambak Bayan, GMNI UNESA, Komite Persiapan Sindikasi Surabaya, KAM Unesa, BEM Vokasi Unair, FNKSDA Surabaya.

Juga sangat terhormat dengan pejuang tiga buruh perempuan dari Banyuwangi Muncar, yang masih bersemangat menceritakan kasus ketidakadilan hak mereka belasan tahun silam, kasus "Maya Muncar" yang mengakibatkan 58 orang buruh perempuan tidak digaji selama 3 tahun.

Kami pun menyampaikan beberapa pesan, salah satunya adalah memperkuat barisan rakyat untuk tetap menyuarakan dan memperjuangkan hak-hak yang sudah termaktub dalam UUD NRI 1945. Mendorong pemulihan demokrasi, sebagai jalan untuk mencapai apa yang dicita-citakan yakni kesejahteraan dan kedaulatan rakyat. Termasuk hak bersuara, berpendapat, berserikat, diupah layak, pendidikan layak, keselamatan, kesehatan, hak anak dan hak-hak asasi lainnya.

Secara khusus WALHI Jatim menyampaikan perihal hak atas tanah, hak atas air, hak atas pangan dan hak atas lingkungan hidup yang sehat dan baik. Sebagai elemen dasar kehidupan yang kian hari kian terancam, contohnya akses air semakin sulit dan mahal, pangan juga demikian, serta setiap hari dihantui oleh bencana akibat krisis iklim.

Mari perkuat jejaring dan solidaritas

May Day lebih dari sekedar peringatan – ini adalah seruan untuk bertindak, penegasan kembali komitmen kita untuk membangun dunia di mana kemakmuran dan kedaulatan bukan hanya sekedar aspirasi tetapi kenyataan yang dijalani bagi semua orang. Saat kita berkumpul untuk merayakan kemenangan masa lalu dan merencanakan masa depan, mari kita nyalakan kembali api solidaritas, memperkuat suara kelompok yang terpinggirkan, dan mendedikasikan kembali diri kita pada nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan martabat manusia yang tak lekang oleh waktu. Dengan melakukan hal ini, kami menghormati warisan May Day dan membuka jalan menuju dunia yang lebih cerah, inklusif, dan adil bagi generasi mendatang.

Selengkapnya:

May Day 2024: Wujudkan Kesejahteraan dan Kedaulatan Rakyat - WALHI JAWA TIMUR Ketika May Day tiba di seluruh dunia, May Day membawa serta warisan ketahanan, solidaritas, dan semangat gigih para pekerja di mana pun. Berasal dari perjuangan bersejarah gerakan buruh di akhir abad ke-19, hari ini merupakan bukti upaya tak kenal lelah dan pengorbanan para pekerja yang telah memper...

WALHI East Java and XTGT Crew Jombang collaborated to create graffiti artwork themed “The Sadness of Orangutans and Sea Turtles,” as a message to all residents of East Java on Earth Day. This activity is part of the simultaneous Earth Day commemoration themed “Sister Place for Earth” held on Friday, April 26, 2024, and Saturday, April 27, 2024, in Jombang, East Java.

Art For Earth From East Java, Indonesia: There Is No Second Earth - WALHI JAWA TIMUR WALHI East Java and XTGT Crew Jombang collaborated to create graffiti artwork themed

Peringatan Hari Bumi 2024
Masih dalam rangka hari bumi 2024, WALHI Jawa Timur berkolaborasi dengan XTGT Jombang bikin aksi seni (Mural) dengan tema "Selamatkan Hutan dan Laut dari Ancaman Krisis Iklim". Kegiatan ini merupakan rangkaian aksi SISTER PLACES FOR EARTH yang tersebar di berbagai negara (Filipina, Indonesia, Belgia, dan Peru) dalam rangka EARTHDAY 2024.

Aksi ini sebagai peringatan dan refleksi pada hari bumi, dimana krisis iklim semakin nyata dan mengancam kehidupan kita semua. Selamat memperingati hari bumi 2024!!

Sepanjang tahun 2024 Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak perubahan iklim, yakni banjir. Cuaca ekstrem berupa hujan disertai angin dengan curah hujan yang cukup tinggi berpadu dengan alih fungsi ruang telah mendorong meningkatnya intensitas bencana. Melalui hasil pemantauan dari informan masyarakat, observasi lapangan dan validasi melalui berita media, kami menemukan lebih dari 10 kejadian banjir di Kota Surabaya. Sebaran banjir tersebut terjadi pada wilayah Surabaya Timur, Selatan, Barat dan Tengah. Bencana tersebut berdampak langsung maupun tidak langsung pada kurang lebih lebih dari 10.000 warga kota, terutama pekerja, pelaku ekonomi menengah ke bawah. Selengkapnya:

Perubahan Iklim dan Alih Fungsi Meningkatkan Resiko Banjir di Surabaya - WALHI JAWA TIMUR Pandangan WALHI Jawa Timur Terhadap Persoalan Banjir di Kota Surabaya   Surabaya, 20 April 2023 Sepanjang tahun 2024 Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak perubahan iklim, yakni banjir. Cuaca ekstrem berupa hujan disertai angin dengan curah hujan yang...

Sebaran mangrove di Madura sekitar 15.118,1 hektare. Perinciannya, di Bangkalan 1.508,1 hektare atau 10 persen dari jumlah total kawasan hutan bakau. Sementara di Sampang 915,3 hektare dan Pamekasan 599,3 hektare. Paling luas yakni di Sumenep yang mencakup wilayah kep**auan mencapai 12.095,4 hektare atau 80 persen. Dari keseluruhan kondisinya termasuk kurang baik. Jika kurang baik, mari kita perbaiki bersama.

Catatan Walhi Jatim terkait Sebaran Mangrove di Madura, Tanaman Berkurang hingga 5.000 Hektare - Radar Madura Tanaman mangrove di Madura memang jarang mendapat perhatian dari masyarakat. Walhi Jatim mencatat, tanaman tersebut terus berkurang.

Selamat hari raya idul fitri 1 Syawal 1445 Hijiryah. Mohon maaf lahir dan batin. Semoga kita lekas bisa beranjak dari hari-hari penuh ancaman polusi, krisis iklim, dan kriminalisasi.

Semua dimaafkan, kecuali pencemar dan perusak lingkungan, koruptor dan pemerintah pro eksplotasi.

Adil dan lestari

Ayo tanda tangani petisi ini!

Mahkamah Agung (MA) harus membebaskan Trio Pejuang Agraria Desa Pakel (Banyuwangi), karena Mahkamah Konstitusi (MK) telah menghapus dua pasal yang digunakan untuk menjerat Trio Pakel.

Anda dapat berpartisipasi mendesak MA untuk membebaskan Trio Pakel dengan cara turut menanda tangani petisi yang terdapat di link berikut:

Kita Bisa Berdampak. MA Harus Bebaskan Trio Pakel, karena Pasal yang Menjerat Mereka telah Dihapus oleh MK

Pasal 14 dan 15 Inkonstitusional, Mahkamah Agung Harus Membebaskan Tiga Pejuang Pakel

Pers rilis TeKAD GARUDA

Maka dari itu, dengan adanya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 78/PUU-XXI/2023 dan demi mewujudkan terpenuhinya hak atas kepastian hukum yang adil bagi Tiga Pejuang Pakel sesuai dengan Pasal 28D UUD 1945, kami mendesak Mahkamah Agung Republik Indonesia untuk segera menghentikan demi hukum perkara Trio Pakel yang dikenakan Pasal 14 dan Pasal 15 UU No 1 Tahun 1946 karena pasal yang didakwakan sudah dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat.

Selengkapnya, klik:

Pasal 14 dan 15 Inkonstitusional, Mahkamah Agung Harus Membebaskan Tiga Pejuang Pakel Pers Rilis TeKAD GARUDA Surabaya, 01 April 2024 Tiga pejuang Desa Pakel, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, yaitu Mulyadi (Kepala Desa Pakel), Suwarno (Kepala Dusun Durenan), dan Untung (Kepala…

Putusan Mahkamah Konstitusi 21 Maret 2024 dalam perkara Nomor 78/PUU 2023 yang mencabut secara keseluruhan Pasal 14 dan 15 tentang Penyebaran Berita Bohong dan Keonaran dalam Undang-Undang No 1 Tahun 1946, yang merupakan pasal karet yang selama ini digunakan untuk mengkriminalisasi rakyat yang menyampaikan kritik atau memperjuangkan hak-haknya. Lalu, putusan tersebut juga menyatakan bahwa Pasal 310 (1) KUHP tentang pencemaran nama baik dan penghinaan inkonstitusional bersyarat.

Pasal 14 dan 15 UU No 1 Tahun 1946 inkonstitusional, Tiga Pejuang Pakel Harus Bebas - WALHI JAWA TIMUR *Pandangan WALHI Jatim & Themis Indonesia Putusan Mahkamah Konstitusi 21 Maret 2024 dalam perkara Nomor 78/PUU 2023 yang mencabut secara keseluruhan Pasal 14 dan 15 tentang Penyebaran Berita Bohong dan Keonaran dalam Undang-Undang No 1 Tahun 1946, yang merupakan pasal karet yang selama ini digunakan...

Air sebagai sumber kehidupan, tetapi akhir-akhir ini semakin buat was-was. Sungai tidak lagi jernih, sumber tidak lagi deras. Mari selamatkan air kita!!!

Berikut catatan kami untuk kondisi air di Jawa Timur

Catatan Kritis WALHI Jawa Timur Hari Air Sedunia di Tengah Sekaratnya Hak Atas Air di Jawa Timur - WALHI JAWA TIMUR Pada hari air sedunia yang jatuh pada tanggal 22 Maret 2024. Perlu diketahui bahwa kualitas dan kuantitas air di Jawa Timur secara bertahap mengalami penurunan cukup siginfikan, hal ini dapat terlihat dari sungai-sungai yang berada di wilayah Jawa Timur, rata-rata mengalami penurunan kualitas. Hampi...

Surat Solidaritas WALHI Jawa Timur
Bebaskan Dwi Kurniawati Segera!!

Dwi adalah seorang pekerja perempuan yang bekerja sebagai staf Accounting di PT. Mentari Nawa Satria dengan status kontrak. Selama bekerja di perusahaan tersebut, ia tidak dibayar selama 3 (tiga) bulan, akta kelahirannya ditahan oleh perusahaan, dan ia tidak diregistrasikan dalam BPJS Ketenagakerajaan.

Karena haknya selama bekerja tidak diberikan oleh perusahaan, maka Dwi mencoba melapor ke Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Timur. Selain itu, ia juga mencoba melakukan perundingan bilateral dan tripartit untuk mendapatkan hak-haknya selama bekerja.

Kemudian ia dilaporakan oleh pihak perusahaan dan kini ditahan oleh Kejaksaan. Pada 5 Maret 2024, Dwi ditahan oleh Kejaksaan Negeri Surabaya atas dugaan tindak pidana sebagaimana diatur dalam pasal 263 ayat 2 KUHP. Padahal, dalam setiap proses pemanggilan baik yang dilakukan oleh pihak kepolisian maupun kejaksaan, ia selalu menghadiri undangan panggilan tersebut dan kooperatif.

Kasus yang menimpa Dwi adalah satu dari sekian kasus bagaimana pelanggaran hak dilakukan. Perusahaan melakukan tindakan semena-mena dengan melakukan pembungkaman pada suara Dwi yang menagih hak-haknya sesuai dengan UU Ketenagakerjaan.

Oleh karena itu kami dari WALHI Jawa Timur, bersolidaritas dan menyerukan:
1. Bebaskan Dwi Kurniawati dan hentikan kasus hukum tersebut, karena bagian dari pemberangusan hak-hak pekerja, sehingga inkonstitusional.
2. Segera penuhi dan pulihkan hak-hak Dwi Kurniawati.
3. Hentikan segala kriminalisasi pada rakyat yang menyuarakan dan memperjuangkan hak-haknya.

Surat Solidaritas WALHI Jawa Timur Bebaskan Dwi Kurniawati Segera!! - WALHI JAWA TIMUR Dwi adalah seorang pekerja perempuan yang bekerja sebagai staf accounting di PT. Mentari Nawa Satria dengan status kontrak. Selama bekerja di perusahaan tersebut, ia tidak dibayar selama 3 (tiga) bulan, akta kelahirannya ditahan oleh perusahaan, dan ia tidak diregristasikan dalam BPJS Ketenagakeraja...

Kawasan laut di Jawa Timur tengah terancam keberadaannya pasca disahkannya PERDA RTRW Provinsi Jawa Timur Nomor 10 Tahun 2023. Peraturan daerah hasil integrasi dengan RZWP3K (Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-p**au Kecil) telah membuka ruang untuk eksploitasi kawasan laut. Ada beberapa hal yang kami temukan dalam kajian kebijakan tata ruang dan lingkungan Provinsi Jawa Timur, yakni pertambangan dan limbah. Dalam konteks pertambangan, potensi kehancuran kawasan pesisir dan p**au-p**au kecil cukup tinggi, karena PERDA baru tersebut semacam melakukan aktivasi pertambangan pasir laut yang tentunya mengancam biodiversitas laut. Selengkapnya:

Bom Waktu Tambang dan Dumping Limbah Bagi Masa Depan Laut Jawa Timur - WALHI JAWA TIMUR Kawasan laut di Jawa Timur tengah terancam keberadaannya pasca disahkannya PERDA RTRW Provinsi Jawa Timur Nomor 10 Tahun 2023. Peraturan daerah hasil integrasi dengan RZWP3K (Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-p**au Kecil) telah membuka ruang untuk eksploitasi kawasan laut. Ada beberapa hal ya...

*ALERTA!!!*
*KELOMPOK TANI SALOLOANG DITANGKAP POLDA KALIMANTAN TIMUR*

WALHI Kalimantan Timur Walhi Nasional

_KRONOLOGIS PENANGKAPAN_

Sabtu, 24 Februari 2024, sekira Pukul 20.19 Wita, Kelompok Tani Saloloang Kelurahan Pantai Lango, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara bersama sejumlah anggotanya sedang berkoordinasi terkait adanya aktivitas penggusuran lahan, kebun/ladang mereka yang dilakukan sepihak oleh proyek Pembangunan Bandara VVIP Ibu Kota Negara Nusantara (IKN Nusantara)

Diskusi tersebut diselenggarakan sembari makan malam bersama di Toko Benuo Taka milik Ibu Hanik. Tiba-tiba terlihat Kapolsek Penajam melintas dengan alasan "jalan-jalan saja".

Tidak lama berselang, sekitar 7 (tujuh) mobil yang menurut kesaksian warga berasal dari Polda Kaltim. Sejumlah aparat tersebut bergegas menangkap beberapa anggota Kelompok Tani Saloloang, antara lain:

1. Anton Lewi
2. Kamaruddin
3. Ramli
4. Rommi Rante
5. Piter
6. Sufyanhadi
7. Muhammad Hamka
8. Daut
9. Abdul Sahdan

Penangkapan dilakukan tanpa menunjukan surat tugas atau surat penangkapan!
Belakangan diketahui, dituduh menahan alat berat dan memabawa senjata tajam. Padahal mereka adalah petani/pekebun di kampung halamannya.

Kemudian pada hari Minggu tanggal 25 Februari 2024 (tepatnya malam hari), surat penangkapan diberikan kepada pihak keluarga oleh anggota Pos Polisi setempat.

LAUNCHING : CATATAN REFLEKSI 2023
Catatan ini paling tidak akan mengajak kita untuk sedikit merenungkan bagaimana pola perampasan ruang di Provinsi Jawa Timur sepanjang 2023 dan tentunya sebagai akumulasi darir 10 tahun terakhir.

Kami telah merangkum pada beberapa bagian catatan yang akan membawa kita sedikit untuk mengetahui bagaimana perampasan ruang hidup terjadi di Jawa Timur melalui instrumen kebijakan yang tidak lain merupakan bentuk imperatif kapital.

Catatan dapat diunduh dan disebarluaskan secara bebas di bit.ly/refleksi2023walhijatim

Selamat membaca!!!

Karena semakin maraknya aneka kebijakan yang tidak berpihak pada persoalan krisis iklim, sampai pengaturan pola ruang yang akan semakin merentankan kondisi kehidupan rakyat, terutama saat ini kita yang semakin sering menghadapi bencana, pencemaran, ketidakamanan pangan dan aneka problem ekologis lainnya.

Maka kami dari Eksekutif Daerah WALHI Jawa Timur menghimbau seluruh warga Jawa Timur untuk menggunakan dengan baik hak pilihnya, melalui prinsip pilah pilih dan pulih.

Prinsip pilah, dengan memilah setiap calon dan partai yang akan dipilih melalui rekam jejaknya, keberpihakannya, visi dan misi, tentunya komitmen dalam membuat kebijakan yang sensitif iklim dan ekosistem, serta mengedepankan prinsip demokrasi, terbuka dan partisipatif, artinya tidak melanggar konstitusi dan nilai etika demokrasi.

Prinsip pilih, bersandar dengan bagaimana kita memilih dari sekian calon eksekutif maupun legislatif yang benar-benar berangkat dari kehendak rakyat bukan kehendak elite, tentu merujuk pada prinsip pilah tersebut. Terakhir, setelah semua terpenuhi maka prinsip pulih akan bergulir, di mana agenda pemulihan dalam hal ini pulihkan indonesia akan dapat dijalankan.

Krisis Iklim dan Ruang, PEMILU 2024 Wajib Pilah Pilih dan Pulih untuk Pulihkan Jawa Timur - WALHI JAWA TIMUR Jawa Timur mengalami degradasi ekologis yang semakin mengkhawatirkan. Dalam situasi krisi iklim ini kami mencatat secara manual dan kami validasi dengan data dari BNPB serta BPBD kabupaten/kota di Jawa Timur bahwa sepanjang tahun 2023 terdalat 165 kejadian bencana iklim, dengan rincian 41 kejadian b...

Jumat 3 februari 2023, 3 pejuang Pakel ditangkap tanpa prosedur di jalan saat akan menuju pertemuan antar kepala desa.

Petani sekaligus perangkat Desa Pakel bernama Mulyadi (Kepala Desa) Suwarno (Kepala Dusun) dan Untung (Kepala Dusun) dipaksa dibungkam atas kegigihannya dalam memperjuangkan hak atas tanah dan mempertahankan ruang hidup.

Mereka kena vonis hukum 5 tahun enam bulan atau 5,6 tahun oleh hakim Pengadilan Negeri Banyuwangi, 26 Oktober lalu, atas tuduhan menyebarkan berita bohong hingga mengakibatkan keonaran. Sebuah pasal dari aturan darurat pasca kemerdekaan yang menganggap seolah-olah mereka adalah ancaman Negara.

Reforma Agraria urung dijalankan, konstitusi diabaikan. Spirit republik ini telah dirusak oleh instrumennya sendiri dengan melakukan kriminalisasi dan pengabaian hak warga negara.

https://walhijatim.org/2024/02/04/menolak-lupa-satu-tahun-kriminalisasi-petani-rukun-tani-sumberejo-pakel/

Menolak Lupa!! Satu Tahun Kriminalisasi Petani Rukun Tani Sumberejo Pakel - WALHI JAWA TIMUR Kaum Marhein maju terus setiap hari, seperti sebuah anak sungai bersatu dengan anak sungai lainnya dan membentuk sebuah sungai besar dan yang setelah mengatasi segala rintangan di jalan, akhirnya akan sampai ke laut tempa tujuannya,