Grace Alone Ministry - GRAMI

Menjadi berhikmat berarti mengenal Tuhan dan dari mengenal Dia kita bisa mengenal diri sendiri. Mengenal siapa kita di dalam mengenal siapa Dia.

Pengenalan akan keterbatasan dan keimpotensian diri membawa kita menyadari bahwa ada Tuhan yang selalu mampu dalam hikmat-Nya yang tak terbayangkan mengubah kita yang putus asa dan tak punya solusi menuju kesempurnaan.

Kita hanya bisa menjadi sempurna ketika Yang Sempurna mengenalkan diri-Nya pada kita, dihancurkan oleh ketidaksempurnaan kita, sehingga tubuh-Nya yang sempurna dapat terpecah-pecah dan menyatukan kita dalam kesempurnaan-Nya. Demikianlah Yang Sempurna mengenalkan diri-Nya pada kita.

Buku "Gospel Wisdom: 52 Refleksi Injil dalam Kitab Amsal" karangan bisa didapatkan di

Selamat ulang tahun untuk Michael Chrisdion, salah satu pembicara GRAMI.


Michael Chrisdion adalah gembala sidang jemaat dari Gibeon Church, Surabaya. Pada tahun 2014, dia p**ang kembali ke Indonesia setelah lebih dari 21 tahun melayani jemaat di Seattle dan Los Angeles, USA. Dia berlatar belakang pendidikan sarjana Food Process Engineering dan Master Business Administration in Finance. Michael menyelesaikan program Master of Arts in Christian Apologetics at Talbot School of Theology (Biola University), USA.

Michael sangat passionate untuk menekankan Injil Kristus dalam budaya dan penerapan sistem manajemen gerejanya. Dia juga adalah pengajar dan pengkhotbah dinamik dengan metode penyampaian yang relevan, kreatif, dan inovatif melalui video serta media sosial. Michael adalah bagian dari Timothy Keller’s Redeemer City to City–Church Planting Network di Asia-Pasifik dan telah menulis tiga buku, yakni "Social Media is Not Real", "Beyond The Miracles", dan “Gospel Wisdom - 52 Refleksi Injil dari Kitab Amsal”

Perkataan Cyprianus (210-258M) dan Calvin (1509-1564) mungkin menggelitik orang Kristen zaman now, yang berpikir asal percaya sudah selamat, tidak perlu gereja.

John Calvin yang darinya kita banyak mewarisi tradisi reformasi protestan ternyata sangat menekankan pentingnya gereja dalam kehidupan kristen, bahwa keselamatan tak terpisahkan dari kehidupan bergereja (sola eklesia): "Gereja adalah ibu, dan dia (she) punya susu dan makanan yang Bapa sediakan untuk memelihara anak-anak-Nya." (Calcomm Gal. 4:26)

Pengakuan Iman Westminster menyuarakan hal serupa, "Gereja yang kelihatan...berisi semua orang dari seluruh dunia yang mengakui iman sejati... dan kerajaan Tuhan Yesus Kristus, rumah dan keluarga Allah, yang di luarnya tidak ada kemungkinan yang wajar [ordirnary] untuk diselamatkan." (WCF 25.2).

Semua ini dapat dirangkum dalam pertanyaan yang lebih sederhana: mengapa kita tidak mengasihi apa yang dikasihi Allah: gereja-Nya, tubuh-Nya, ibu yang melaluinya orang percaya diasuh, diberi makan, dan bertumbuh? (bdk. Gal. 4:26; 1 Tes. 2:7-8)

Dalam wujud kuno, bidat doketisme mengklaim bahwa Kristus tidak memiliki tubuh fisik sejati, namun hanya tampak seperti manusia. Dalam wujud modern, doketisme mengklaim bahwa mereka mengasihi Kristus tapi membenci tubuh-Nya (gereja). Kita perlu menjauhi keinginan hati yang berdosa, termasuk keinginan menjauh dari komunitas gereja yang Tuhan tempatkan di tengah dunia yang berdosa ini.

Injil Kristen terhubung dengan segala aspek kehidupan kita. Pekerjaan, studi, keluarga, kehidupan bernegara-bermasyarakat, moral/etika dan tentu saja kehidupan praktis, teologi dan spiritual, semua terhubung dengan Injil.

Namun keyakinan pada Injil mengkoneksikan person to person atau community to community dengan sesama orang Kristen karena kita semua memiliki suatu pergumulan yang sama.

Bagaimana kita hidup dalam dunia yang berdosa ini? Bagaimana kita bisa membawa dan mengartikulasikan Injil pada setiap orang dalam keseharian kita yang bervariasi secara kontekstual? Bagaimana Ketuhanan Kristus dapat dimuliakan di seluruh bumi ditengah banyaknya ilah-ilah lain? Bagaimana kita menanggapi tekanan, kritik, perlawanan yang dunia berikan berita Injil yang offensive (namun membawa pembebasan) dinyatakan?

Semua ini adalah kerinduan dan pergumulan kita bersama, dan pemuridan menjadi salah satu media yang dapat menolong kita mengolah semua itu. Kita tidak bergumul sendirian, orang-orang Kristen adalah satu tubuh di dalam Kristus.

Melalui pemuridan semangat penginjilan kita dibakar makin membara dan ada kesempatan untuk belajar satu sama lain untuk mempertajam artikulasi kita akan berita Injil agar lebih efektif disampaikan pada dunia.

Tiap tahun judul-judul baru tentang film horor muncul. Apalagi yang sedang booming di kalangan nasrani itu 👀.

Film-film terbaru makin menantang adrenalin. Ada beragam respons dari orang Kristen: ada yang menyambut gembira, ada yang tidak peduli, ada p**a yang sangat menentang. Mari kita simak.

Ilustrasi karya kontributor GRAMI

Keraguan adalah proses dalam beriman. Uniknya banyak orang menjadi percaya karena keraguan. Dan sebagian yang lain, yang sudah percaya, namun mengalami keraguan.

Alih-alih memberi pandangan yang negatif tentang keraguan, jika di sikapi dengan baik keraguan dapat mendorong kita untuk mencari dan menemukan kebenaran yang lebih mendalam.

Grace Alone Ministry mempersembahkan
Webinar "GOSPEL AND POLITICS"

Apakah kabar baik yang diberitakan oleh Yesus tidak terlalu bersentuhan dengan politik? Benarkah sikap-Nya terhadap politik cenderung negatif? Bagaimana memahami ajaran-ajaran Yesus dari perspektif historis-politik abad I Masehi?

Speaker:
Yakub Tri Handoko, Ph.D.
Gembala Sidang Reformed Exodus Community & founder dari Grace Alone Ministry.

🗓️ Jumat, 1 November 2024
🕜 pk. 19.00-21.30 WIB
💻 Via Zoom

Segera daftarkan diri Anda
https://bit.ly/daftarGOSPELPOL
(s/d Rabu, 30 Oktober 2024 pk. 21.00 WIB)

Kontribusi peserta dengan jumlah sukarela.
Link Zoom akan diberikan via WA & email pada 31 Oktober 2024.

Selamat ulang tahun untuk Samuel Soegiarto, salah satu pembicara GRAMI.


Samuel Soegiarto adalah co-founder dari gerakan Apologetika Indonesia (API), bagian dari Grace Alone Ministry (GRAMI). Dia meraih gelar Magister Teologi (M.Th.) dari STT-SAAT di Malang. Pada tahun 2015, dia mengikuti kursus intensif apologetika di Ravi Zacharias International Ministries, Chennai, India.

Samuel sangat passionate dalam melayani anak muda, khususnya di dalam penjangkauan melalui pemberitaan Injil untuk membekali mereka agar dapat menjadi murid Kristus dan berkat di tengah dunia. Dia pernah melayani sebagai rohaniwan anak muda di GKA Gloria Pacar, Surabaya, sebelum masuk dalam pelayanan kampus. Saat ini, Samuel melayani sebagai Kepala Pusat Kerohanian dan dosen mata kuliah Agama di Universitas Kristen Petra, Surabaya.

"Penghiburan... kelembutan... kesenangan... belas kasih... manis.. Jaminan..." Pengalaman supernatural apa yang membuat seorang berdosa bisa mengeluarkan perkataan syukur seperti ini dari hatinya?

Setiap orang perlu tahu bahwa dosa-dosanya dapat diampuni, bahwa kecemasannya dapat diangkat dalam pemulihan relasi dengan Allah (Rm. 5:1), tidak ada lagi penghukuman (Rm. 8:1).

Inilah kebenaran yang menyenangkan bahwa kita dipersatukan kembali dengan Allah hanya dengan bertobat dan menerima Injil-Nya. Hanya itu, bertobat dari dosa, datang pada Yesus, dan letakkan iman kita pada-Nya, dan kita sudah dibenarkan oleh-Nya di hadapan Allah."

Tak perlu lagi ada persembahan atau pengorbanan tambahan. Apa yang perlu kamu lakukan hanya menaruh iman pada-Nya dan menyerahkan hidupmu pada-Nya sepenuhnya. Itulah kebenaran yang paling indah dalam realita ini. Itulah Injil.

Lebih lanjut: Why Reformation Needed, Gavin Ortlund (Youtube)

Waktu pertama menonton Totoro, saya juga bingung, "film apa-apaan ini, kok flat sekali ceritanya?"

Baru sadar setelah diberitahu kakak rohani, "Coba tonton dengan kacamata anak kecil, bro." Ternyata memang beda. Menonton "My Neighbor Totoro" seakan belajar melihat dunia seperti anak-anak melihat.

Untuk menikmati film ini, kita harus mendekati film tersebut dengan kepolosan seperti anak kecil, sama seperti Satsuki dan Mei.

Mungkin Setsuki dan Mei dalam "My Neighbor Totoro" cukup cocok untuk menggambarkan salah satu aspek yang dimaksud Yesus tentang menjadi seorang anak kecil.

Bukan berarti kekanak-kanakan, namun sikap hati seperti anak kecil yang mudah ingin tahu, mudah terpesona, mudah bersyukur, sehingga cenderung mudah melihat dan menikmati realitas keajaiban Kerajaan Allah yang jarang bisa dilihat orang pada umumnya.

Sumber Terkait:
Totoro (ghibli.fandom.com)
Becoming Like a Child (thegospelcoalition.org)
My Neighbor Totoro and Becoming Like Little Children (thinkchristian.net)
As the Spirit Moves You: How Studio Ghibli Films Leave Room for A Range of Religious Interpretations (beneaththetangles.com)

#となりのトトロ

👻👻👻 Spooky season is coming! Film-film horor sudah bertebaran di bioskop ataupun rekomendasi Netflix, Disney+, dll. Sudahkah kamu sial hari ini? Apa penyebabnya? Kurang doa, kurang jimat?

Manusia sangat mudah meng-spiritualkan sesuatu, kebiasaan, dan benda. Orang Kristen juga tak kebal, kita dapat tergoda untuk memakai hal-hal lahiriah untuk mengontrol nasib kita di luar Tuhan, bahkan mengontrol Tuhan.

Keyakinan apa, benda apa, atau kebiasaan apa yang telah kita anggap memberi rasa aman palsu untuk mengontrol hidup ini? Takhayul atau jimat apa yang telah menjauhkan kita dari kepercayaan pada Allah yang sejati?

Daripada bergantung pada takhayul atau jimat, pikiran kita perlu diperbaruhi sesuai dengan firman-Nya, supaya kita dapat bergantung sepenuhnya pada Allah kita yang memelihara dan selalu mencukupkan kita (Ef. 4:22-24; Bdk. Kol. 2:8-10).

Sumber terkait:
https://www.wsj.com/articles/SB122178219865054585
https://bigthink.com/thinking/atheist-supernatural/
https://www.theguardian.com/commentisfree/video/2017/jan/25/atheists-youre-not-as-rational-as-you-think-video
https://www.thegospelcoalition.org/article/dont-be-a-superstitious-christian/
- - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Kutipan diambil dari khotbh ICC Melbourne Sunday sermon “Building a Life Worth Living - ACTION". Check out the full sermon on YouTube Channel: ICC Melbourne.

Orang ber-agama dan ber-Injil keduanya mengasihi dan melayani Yesus.
Yang membedakan bukan intensitas komitmen, tetapi motivasi komitmen mereka.
- Sen Sendjaya

Jika Paulus mau mengabdikan dirinya bagi Allah dengan hidup selibat dan menghargai kehidupan selibat itu, apakah kita juga mau menghargai mereka yang memutuskan cara hidup yang sama?

Kita bisa menghargai mereka yang memilih dengan tulus untuk tidak menikah dengan terus mendukung mereka mengabdikan hidupnya kepada Allah.

#

Suatu hari kami mendapat pertanyaan seperti ini di DM, ada baiknya kalau rekomendasi buku untuk para petobat baru kami posting sekalian.

Beberapa buku sudah diterjemahkan oleh beberapa penerbit kristen dalam bahasa Indonesia, beberapa memang asli ditulis dalam bahasa Indonesia. Semua buku bisa ditemukan di lapak-lapak online maupun melalui kontak penerbit langsung.

Sebagian besar buku memang sudah buku lawas, tapi yang dibahas nilainya tak lekang oleh waktu. Selamat membaca. Semoga memberkati 😁🙏

Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita. (1 Kor. 2:7).

Kita tahu bahwa Yesus Kristus adalah Hikmat itu sendiri, Sang Logos, yang dibicarakan dalam seluruh isi Alkitab, baik Perjanjian Lama maupun Baru. Jadi ketika kita membaca kitab-kitab dalam Alkitab, ayat demi ayat, Kita sebenarnya sedang membaca tentang Yesus.

Alkitab bukan hanya tentang kisah atau petunjuk praktis melainkan sebuah kisah besar yang menceritakan seorang Pribadi terbesar sepanjang masa yang pernah ada dan tidak akan pernah ada lagi.

Jangan terburu-buru saat membaca Alkitab. Jangan juga membacanya sambil lalu. Ambil waktu untuk merenungkan tiap kisah maupun tiap katanya. Renungkan bagaimana ayat, perikorp, kisah yang kita baca menceritakan tentang siapa Yesus. Itulah cara kita menyusuri jalan setapak hikmat.

----------
Buku "Gospel Wisdom" karangan dapat diperoleh melalui

Bukan melihat pada diri kita sendiri atau mencari jalan keluar dalam diri sendiri, tapi memandang kepada Dia yang sudah menanggung semuanya bagi kita dan yang akan memampukan kita hidup di dalam kebenaran-Nya.

Buku "Gospel Wisdom: 52 Refleksi Injil dalam Kitab Amsal" karangan bisa didapatkan di

Selain sebagai fondasi untuk hidup yang benar, anugerah-Nya juga adalah penghiburan, kekuatan yang membangkitkan kita yang bergumul dengan dosa.

Ada kekuatan untuk bangkit dari lumpur dosa saat pandangan kita tertuju pada salib Kristus. Karena itu kita harus mengingatkan pada diri kita setiap hari akan Injil.

kita perlu mendengar [dan mengkhotbahkan] Injil setiap hari karena seringkali kita juga lupa setiap hari. (Luther)

Dari buku "Anugerah yang Mengubah Hidup" oleh .surya777

Anugerah keselamatan yang kita terima dari Allah adalah dasar untuk kita bisa menjalani hidup yang benar, yaitu hidup yang menjauhi yang jahat dan melakukan yang benar, yang sudah semestinya.

Ibarat sebuah pohon, maka anugerah keselamatan dari Allah adalah akarnya, sedangkan perbuatan baik dan ketaatan kita adalah buahnya. Agar buah-buah itu dapat berbuah lebat, maka yang perlu banyak disiram air adalah akarnya, bukan buahnya.

Dengan menyiram akar suatu pohon, otomatis buahnya akan menjadi makin banyak dan sehat, demikian juga dalam kehidupan kita.

O, Kasih karunia universal Kau tawarkan pada setiap lapisan umat manusia, Ya Tuhan.
O, Kasih Karunia yang efektif dan menjadi berkat bagi mereka yang percaya dan menaruh harapan pada Anak-Mu.

Apalagi yang harus kami katakan, selain daripada bersama-sama memberi hidup untuk memberitakan karya-Mu!

Bible Verses Series 90

“While the difference between a bad sermon and a good sermon is mainly the responsibility of the preacher, the difference between good preaching and great preaching lies mainly in the work of the Holy Spirit. . . . We should do the work it takes to make our communication good and leave it up to God how and how often he makes it great for the listener.”

- "Preaching", buku dalam terjemahan Indonesia bisa didapatkan di

Selamat ulang tahun untuk Pdt. Kalvin Budiman, salah satu pembicara GRAMI.

adalah seorang pendeta di Gereja Injili Indonesia San Diego, yang adalah bagian dari pelayanan Evangelical Mission and Seminary International di New Jersey. Ia juga terlibat aktif dalam pelayanan di Turning Point Ministry bersama Dr. David Jeremiah di San Diego sebagai perwakilan korespondensi dan penerjemah. Ia menerima gelar Sarjana Teologi (S.Th) dari STT Reformed Indonesia, Magister Teologi (M.Th) dari Calvin Theological Seminary, dan Ph.D dari Baylor Universitas dalam bidang Teologi dan Etika.

Sementara pelayanan pastoral adalah tugas utamanya, Kalvin memiliki minat dalam riset, menulis, dan mengajar doktrin-doktrin teologi dan apologetika yang berkaitan dengan isu-isu moral sehari-hari. Ia sudah menikah dan dikaruniai satu anak.

"Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu." (Yoh. 5:39-40)

~ .surya777

Kiranya ini menjadi doa kita semua yang Tuhan beri anugerah kesempatan untuk berbicara bagi nama-Nya.

Kita mungkin marah dan mengeluh karena momen yang kita anggap penting di'ganggu' oleh orang atau hal yang kita pikir remeh dan tidak penting, kita seperti murid-murid yang terlalu kaku menjalani hidup dan pelayanan tanpa menoleh kiri-kanan dan tak peduli mendengarkan sekitar, kita berat hati dan terlalu terpatok untuk mengizinkan agar rencana-rencana kita di'ganggu'.

Jangan abai, alih-alih menolak berbagai distraksi, Yesus berupaya merespon dengan belas kasih. Mungkin saja apa yang kita anggap sebagai distraksi/gangguan adalah hal yang dikehendaki Allah bagi kita dan dianggap penting oleh-Nya.

Jika kehidupan dan pelayanan Yesus adalah jalur yang penuh distraksi, mengapa kita hanya mau mencari hidup dan pelayanan yang mulus tanpa gangguan?

Dalam menjumpai distraksi hidup dan pelayanan, mari kita mengingat Kristus dan bertindak dengan belas kasih. Karena itulah yang Yesus lakukan dan yang Ia inginkan untuk kita lakukan.