Al Firqotun Najiyah TV
Contact information, map and directions, contact form, opening hours, services, ratings, photos, videos and announcements from Al Firqotun Najiyah TV, Media, Surabaya.
Media Official Al Firqotun Najiyah adalah media dakwah ahlussunnah wal jamaah dan belajar agama Islam dengan mudah yang bergerak di bidang dakwah dan penggalangan dana sosial/kemanusiaan.
� YAYASAN DAKWAH ANNAJIYAH SURABAYA
📝
DIANTARA TANDA KEMULIAAN JIWA SESEORANG
✍🏻 Al-Imam asy-Syafi'i rahimahullah berkata:
ﺟﻮﻫﺮ ﺍﻟﻤـــــــﺮﺀ ﻓﻲ ﺛﻼﺙ:
ﻛﺘﻤﺎﻥ ﺍﻟﻔـــــﻘـﺮ ﺣﺘﻰ ﻳﻈﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻣﻦ ﻋﻔﺘﻚ ﺃﻧﻚ ﻏﻨﻲ،
ﻭﻛﺘﻤﺎﻥ ﺍﻟﻐﻀـﺐ ﺣﺘﻰ ﻳﻈﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺃﻧﻚ ﺭﺍﺽ،
ﻭﻛﺘﻤﺎﻥ ﺍﻟﺸﺪﺓ ﺣﺘﻰ ﻳﻈﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺃﻧﻚ ﻣﺘﻨﻌﻢ.
"Kemuliaan jiwa seseorang ada pada tiga perkara:
• Menyembunyikan kefakiran hingga orang lain menyangka bahwa engkau berkecukupan.
• Menyembunyikan kemarahan hingga orang lain menyangka bahwa engkau ridha.
• Menyembunyikan penderitaan hingga orang lain menyangka bahwa engkau hidup enak."
📚 Manaqib asy-Syafi'i, jilid 2 hlm. 188
__
💡 Aktifkan Notifikasi Kiriman Akun Ini Untuk Update Postingan Terbaru
➖
📃 Follow & Join di Akun Official Kami :
📱 Instagram : instagram.com/al.firqotun.najiyah
💻 FP Facebook : facebook.com/alfirqotunnajiyahcom
🌐 Telegram : t.me/alfirqotunnajiyah
🖥 YouTube : youtube.com/c/alfirqotunnajiyah
📺 Twitter : twitter.com/alfirqotunnjyh
🌍 Website : www.alfirqotunnajiyah.com
➖
📣Silahkan Tag dan Share, Semoga bermanfaat!
➖
📝
Kematian yang Tidak Bisa Dihindari
Kematian tak bisa dihindari, tidak mungkin ada yang bisa lari darinya. Namun seribu sayang, sedikit yang mau mempersiapkan diri menghadapinya.
Kata ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz, “Aku tidaklah pernah melihat suatu yang yakin kecuali keyakinan akan kematian. Namun sangat disayangkan, sedikit yang mau mempersiapkan diri menghadapinya.” (Tafsir Al Qurthubi)
Ingatlah …
Tak mungkin seorang pun lari dari kematian …
“Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Jumu’ah: 8).
Harus diyakini …
Kematian tak bisa dihindari …
“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa’: 78).
Semua pun tahu …
Tidak ada manusia yang kekal abadi …
“Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad).” (QS. Al Anbiya’: 34).
Yang pasti ..
Allah yang kekal abadi …
“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. Ar Rahman: 26-27).
Lalu …
Setiap jiwa pasti akan merasakan kematian …
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (QS. Ali Imran: 185).
Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Yang dimaksud dengan ayat-ayat di atas adalah setiap orang pasti akan merasakan kematian. Tidak ada seseorang yang bisa selamat dari kematian, baik ia berusaha lari darinya ataukah tidak. Karena setiap orang sudah punya ajal yang pasti.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 3: 163).
Jadilah mukmin yang cerdas …
Dari Ibnu ‘Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?” Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259. Hasan kata Syaikh Al Albani).
Sumber : rumaysho
➖
💡 Aktifkan Notifikasi Kiriman Akun Ini Untuk Update Postingan Terbaru
➖
📃 Follow & Join di Akun Official Kami :
📱 Instagram : instagram.com/al.firqotun.najiyah
💻 FP Facebook : facebook.com/alfirqotunnajiyahcom
🌐 Telegram : t.me/alfirqotunnajiyah
🖥 YouTube : youtube.com/c/alfirqotunnajiyah
📺 Twitter : twitter.com/alfirqotunnjyh
🌍 Website : www.alfirqotunnajiyah.com
➖
📣Silahkan Tag dan Share, Semoga bermanfaat!
➖
📝
MAHAR JANGAN MAHAL
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Termasuk berkahnya seorang wanita, yang mudah khitbahnya (melamarnya), yang mudah maharnya, dan yang mudah memiliki keturunan.” (HR. Ahmad, 6: 77)
Mudahnya mahar memiliki manfaat yang begitu besar:
1. Mengikuti sunnah (ajaran) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
2. Memudahkan para pemuda untuk menikah.
3. Menyebabkan cinta dan langgengnya kasih sayang.
(Minhah Al-‘Allam fii Syarh Bulugh Al-Maram)
➖
💡 Aktifkan Notifikasi Kiriman Akun Ini Untuk Update Postingan Terbaru
➖
📃 Follow & Join di Akun Official Kami :
📱 Instagram : instagram.com/al.firqotun.najiyah
💻 FP Facebook : facebook.com/alfirqotunnajiyahcom
🌐 Telegram : t.me/alfirqotunnajiyah
🖥 YouTube : youtube.com/c/alfirqotunnajiyah
📺 Twitter : twitter.com/alfirqotunnjyh
🌍 Website : www.alfirqotunnajiyah.com
➖
📣Silahkan Tag dan Share, Semoga bermanfaat!
➖
📝
"Biar Sekaya apapun sesukses apapun,
Ketika tidak mengerti Ilmu Agama itu Adzab Dunia."
- Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri, Lc حفظه الله تعالى
➖
💡 Aktifkan Notifikasi Kiriman Akun Ini Untuk Update Postingan Terbaru
➖
📃 Follow & Join di Akun Official Kami :
📱 Instagram : instagram.com/al.firqotun.najiyah
💻 FP Facebook : facebook.com/alfirqotunnajiyahcom
🌐 Telegram : t.me/alfirqotunnajiyah
🖥 YouTube : youtube.com/c/alfirqotunnajiyah
📺 Twitter : twitter.com/alfirqotunnjyh
🌍 Website : www.alfirqotunnajiyah.com
➖
📣Silahkan Tag dan Share, Semoga bermanfaat!
➖
📝
Mengapa Doaku Tak Kunjung Dikabulkan?
Jika seorang muslim berdoa pada Allah agar diberi rizki dan diberi keturunan, akan tetapi doanya tak kunjung p**a dikabulkan, apakah seperti itu adalah buah dari tidak diterimanya amalan?
Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz ditanyakan seperti di atas. Lalu jawaban beliau rahimahullah,
Ada berbagai faktor yang menyebabkan doa tak kunjung dikabulkan. Doa tersebut tidak terkabul boleh jadi karena jeleknya amalan, maksiat dan kejelekan yang seseorang perbuat. Boleh jadi juga sebabnya adalah karena makan makanan yang haram. Juga bisa jadi karena ia berdoa biasa dalam keadaan hati yang lalai. Boleh jadi p**a karena sebab lainnya sebagaimana yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebutkan dalam hadits,
“Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do’a-do’a kalian.”[1]
Boleh jadi tidak terkabulnya doa seorang hamba karena maksiat yang ia perbuat, karena hatinya yang lalai saat memanjatkan doa, atau karena memakan yang haram. Atau boleh jadi p**a doa seseorang tak kunjung terkabul karena Allah Ta’ala memilih yang terbaik untuknya dengan Allah mengganti apa yang ia minta dengan yang lebih bermanfaat di surga dan akhirat kelak. Atau bahkan Allah menggantinya dengan sesuatu di akhirat dan di surga yang kekal. Bisa jadi p**a Allah mengganti permintaan hamba tadi dengan maslahat lainnya dengan Allah menghindarkan darinya berbagai keburukan. Bisa jadi Allah menghindarkan darinya kejelekan tanpa ia sadari. Itulah karena doa yang ia panjatkan pada Allah. Inilah yang terbaik sesuai dengan hikmah Allah. Allah bisa jadi mengabulkan doanya dengan memberikannya anak, rumah atau istri. Boleh jadi p**a Allah palingkan dari kejelekan dengan sebab doa dan mengganti dengan yang lebih manfaat sebagaimana yang disebutkan dalam hadits di atas.
[Sumber: http://www.ibnbaz.org.sa/mat/17235]
Dalil bahwa do’a dengan hati yang lalai sebab do’a sulit terkabul,
“Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.”[2]
Dalil pengaruh makanan yang haram terhadap do’a,
“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thoyib (baik). Dia tidak akan menerima sesuatu melainkan yang baik p**a. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Firman-Nya: ‘Wahai para Rasul! Makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.’ Dan Allah juga berfirman: ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang Telah menceritakan kepada kami telah kami rezekikan kepadamu.'” Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang seroang laki-laki yang telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang ditempuhnya. Sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo’a: “Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.” Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dengan makanan yang haram, maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan do’anya?“[3]
Jadi maksiat dan makan makanan yang haram, itu juga adalah sebab penghalang terkabulnya do’a. Begitu p**a hati yang lalai dalam berdoa, itu p**a salah satu penghalang. Atau barangkali Allah beri kita yang terbaik dan mengganti dengan yang lebih baik dari doa yang kita minta.
Don’t give up! Teruslah banyak berdoa dan terus introspeksi diri. Wallahu waliyyut taufiq.
[1] HR. Ahmad 3/18, dari Abu Sa’id. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya jayyid
[2] HR. Tirmidzi no. 3479, dari Abu Hurairah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan
[3] HR. Muslim no. 1015
Sumber : rumaysho
➖
💡 Aktifkan Notifikasi Kiriman Akun Ini Untuk Update Postingan Terbaru
➖
📃 Follow & Join di Akun Official Kami :
📱 Instagram : instagram.com/al.firqotun.najiyah
💻 FP Facebook : facebook.com/alfirqotunnajiyahcom
🌐 Telegram : t.me/alfirqotunnajiyah
🖥 YouTube : youtube.com/c/alfirqotunnajiyah
📺 Twitter : twitter.com/alfirqotunnjyh
🌍 Website : www.alfirqotunnajiyah.com
➖
📣Silahkan Tag dan Share, Semoga bermanfaat!
➖
📝
Gempa Bumi Bukan Sekedar Fenomena Alam
Memang benar, gempa bumi terjadi karena fenomena alam semisal pergerakan lempeng bumi dan lain-lain, akan tetapi bagi orang yang beriman, gempa bukan hanya sekedar bencana alam, akan tetapi juga tanda peringatan dari Allah agar manusia kembali kepada agamanya dan menjauhi maksiat. Allah yang menjadikan pergerakan lempeng bumi dan terjadilah gempa atas izin Allah.
Allah mengirim gempa dan bencana alam sebagai peringatan kepada manusia.
Allah berfirman,
ﻭَﻣَﺎ ﻧُﺮْﺳِﻞُ ﺑِﺎﻟْﺂﻳَﺎﺕِ ﺇِﻟَّﺎ ﺗَﺨْﻮِﻳﻔًﺎ
“Dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakuti.” (QS:Al-Isra’: 59).
Sumber | muslimorid
➖
💡 Aktifkan Notifikasi Kiriman Akun Ini Untuk Update Postingan Terbaru
➖
📃 Follow & Join di Akun Official Kami :
📱 Instagram : instagram.com/al.firqotun.najiyah
💻 FP Facebook : facebook.com/alfirqotunnajiyahcom
🌐 Telegram : t.me/alfirqotunnajiyah
🖥 YouTube : youtube.com/c/alfirqotunnajiyah
📺 Twitter : twitter.com/alfirqotunnjyh
🌍 Website : www.alfirqotunnajiyah.com
➖
📣Silahkan Tag dan Share, Semoga bermanfaat!
➖
📝
DEMONSTRASI DALAM PANDANGAN ISLAM
Pertama: Demonstrasi yang brutal maupun dengan cara damai telah terang-terangan menandakan keluar dari ketaatan pada penguasa. Melakukan pembangkangan dari ketaatan kepada penguasa adalah haram dengan kesepakatan para ulama. Imam Nawawi rahimahullah berkata,
“Adapun keluar dari ketaatan pada penguasa dan menyerang penguasa, maka itu adalah haram berdasarkan ijma’ (kesepakatan) para ulama, walaupun penguasa tersebut adalah fasik lagi zholim” (Syarh Muslim, 12: 229).
Kedua: Demonstrasi adalah bentuk tidak taat pada penguasa, padahal taat kepada penguasa itu wajib meskipun ia zholim dan fasik. Jikalau penguasa menaikkan BBM dan itu menyengsarakan rakyat banyak, maka kita tetap wajib taat pada mereka karena ada kemaslahatan yang besar di balik ketaatan tersebut. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Nanti setelah aku akan ada seorang pemimpin yang tidak mendapat petunjukku (dalam ilmu, pen) dan tidak p**a melaksanakan sunnahku (dalam amal, pen). Nanti akan ada di tengah-tengah mereka orang-orang yang hatinya adalah hati setan, namun jasadnya adalah jasad manusia.“ Aku berkata, “Wahai Rasulullah, apa yang harus aku lakukan jika aku menemui zaman seperti itu?” Beliau bersabda, ”Dengarlah dan ta’at kepada pemimpinmu, walaupun mereka menyiksa punggungmu dan mengambil hartamu. Tetaplah mendengar dan ta’at kepada mereka” (HR. Muslim no. 1847).
Dalam Minhajus Sunnah, Ibnu Taimiyah rahimahullah menerangkan mengenai hadits di atas,
“Jelaslah dari hadits tersebut, penguasa yang wajib ditaati adalah yang memiliki sulthon (kekuasaan), baik penguasa tersebut adalah penguasa yang baik atau pun zholim”
Jika ada yang membantah bahwa karena penguasa berbuat zholim, maka harus dibalas p**a dengan kezholiman atau kekerasan. Dalil dukungan dalam syubhat ini adalah firman Allah Ta’ala,
“Barangsiapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu” (QS. Al Baqarah: 194).
“Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa” (QS. Asy Syura: 40). Syubhat ini kata Muhammad bin ‘Ali Asy Syaukani –ulama di masa silam dari negeri Yaman- bisa dibantah dengan kita mengatakan bahwa dua ayat ini bersifat umum dan dikhususkan dengan dalil yang menyatakan tetap harus taat kepada penguasa meskipun ia fasik dan zholim. Jadi, menurut Asy Syaukani, kaedah membalas kezholiman dengan kezholiman tidaklah berlaku untuk penguasa karena mengingat maslahat yang besar jika tetap mentaati mereka.
Walau disampaikan nasehat seperti ini dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu taat kepada penguasa yang zholim, mahasiswa tetap saja tidak mau bersabar. Tetap brutal dan membuat keonaran dalam demonstrasi. Padahal jika mau bersabar dan taat pada mereka ketika dizholimi, maka pasti ada kebaikan di balik itu semua.
Ibnu Abil Izz rahimahullah berkata, “Hukum mentaati pemimpin adalah wajib, walaupun mereka berbuat zholim (kepada kita). Jika kita keluar dari mentaati mereka maka akan timbul kerusakan yang lebih besar dari kezholiman yang mereka perbuat. Bahkan bersabar terhadap kezholiman mereka dapat melebur dosa-dosa dan akan melipat gandakan pahala. Allah Ta’ala tidak menjadikan mereka berbuat zholim selain disebabkan karena kerusakan yang ada pada diri kita juga. Ingatlah, yang namanya balasan sesuai dengan amal perbuatan yang dilakukan (al jaza’ min jinsil ‘amal). Oleh karena itu, hendaklah kita bersungguh-sungguh dalam istigfar dan taubat serta berusaha mengoreksi amalan kita” (Syarh Aqidah Ath Thohawiyah, hal. 381).
Ibnu Rajab rahimahullah berkata, “Mendengar dan mentaati penguasa kaum muslimin mengandung maslahat dunia, mudahnya urusan hamba, dan bisa menolong hamba dalam mentaati Allah” (Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 2: 117).
Ketiga: Demonstrasi bukanlah jalan satu-satunya untuk mengajukan aspirasi kepada penguasa. Tidak baik jika ada seribu cara untuk meraih maslahat, namun yang dipilih adalah cara yang mengandung kerusakan. Dalam hadits disebutkan,
“Ada tiga hal yang hati seorang muslim tidak menjadi dengki karenanya: ikhlas beramal hanya untuk Allah, memberi nasehat kepada para penguasa, dan tetap bersama jama’ah karena doa (mereka) meliputi dari belakang mereka” (HR. Tirmidzi no. 2658 dan Ahmad 3: 225. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Namun bagaimanakah cara menasehati penguasa yang dimaksud? Tentu saja dengan cara yang tidak menimbulkan kerusakan. Jika kezholiman penguasa dibalas dengan kerusakan p**a, maka ini tentu tidak dibenarkan dalam Islam. Karena kaedah para ulama yang telah masyhur,
“Kerusakan tidak boleh dihilangkan dengan kerusakan p**a”.
Keempat: Cara mengajukan aspirasi kepada penguasa adalah dengan empat mata, bukan di depan khalayak ramai dan bukan dengan menyebarkan ‘aib penguasa di hadapan rakyat atau media. Hal ini jelas berbeda dengan yang ditempuh dalam demonstrasi. Kadang para demonstran mempunyai sifat pengecut karena hanya berani jika dengan orang banyak dan tidak berani jika hanya sendirian.
Dari ‘Iyadh, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang hendak menasihati pemerintah dengan suatu perkara maka janganlah ia tampakkan di khalayak ramai. Akan tetapi hendaklah ia mengambil tangan penguasa (raja) dengan empat mata. Jika ia menerima maka itu (yang diinginkan) dan kalau tidak, maka sungguh ia telah menyampaikan nasihat kepadanya. Dosa bagi dia dan pahala baginya (orang yang menasihati)” (HR. Ahmad 3: 403. Syaikh Syu’aib Al Arnauht mengatakan bahwa hadits ini hasan dilihat dari jalur lain).
Cobalah lihat bagaimanakah nasehat para salaf dalam menyampaikan nasehat pada penguasa.
Ahmad meriwayatkan dalam Al-Musnad dari Sa’id bin Jumhan bahwa ia berkata, “Aku pernah bertemu Abdullah bin Abi Aufa. Aku pun mengadu, ‘Sesungguhnya penguasa benar-benar telah berbuat zhalim kepada rakyat!’ Kemudian dia memegang tanganku dan menggenggamnya dengan kuat. Katanya, ‘Celaka kamu Ibnu Jumhan! Kamu harus selalu berada dalam sawad a’zham (jama’ah). Kamu harus selalu berada dalam sawad a’zham (jama’ah). Jika penguasa mau mendengarmu, datangilah di rumahnya, lalu beritahu dia apa yang kamu ketahui. Jika dia mau menerima nasehat darimu, itulah yang diinginkan. Jika tidak mau, kamu bukanlah orang yang lebih tahu.’”
Termasuk cara yang keliru p**a adalah mengingkari penguasa di hadapan orang banyak lewat majelis-majelis, ketika menyampaikan nasehat, khutbah, atau pelajaran, dan sebagainya, sementara penguasa tersebut tidak bersama kita. Yang kedua ini adalah termasuk ghibah (menggunjing penguasa saat ia tidak di bersama kita). Sebagaimana seorang rakyat jelata tidak boleh dighibahi, maka begitu p**a penguasa. Allah Ta’ala berfirman menunjukkan haramnya ghibah,
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang s**a memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang” (QS. Al Hujurat: 12).
Mengenai haramnya ghibah disebutkan p**a dalam hadits berikut,
Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya, “Tahukah kamu, apa itu ghibah?” Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ghibah adalah kamu membicarakan saudaramu mengenai sesuatu yang tidak ia s**ai.” Seseorang bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimanakah menurut engkau apabila orang yang saya bicarakan itu memang sesuai dengan yang saya ucapkan?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Apabila benar apa yang kamu bicarakan itu tentang dirinya, maka berarti kamu telah mengghibahnya (menggunjingnya). Namun apabila yang kamu bicarakan itu tidak ada padanya, maka berarti kamu telah menfitnahnya (menuduh tanpa bukti)” (HR. Muslim no. 2589).
Sebagian orang s**a menggunjing penguasa. Jika dijelaskan bahwa hal itu tidak boleh, biasanya berdalil dengan hadits dari Abu Sa’id Al Khudri bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya salah satu jihad yang paling afdhol adalah menyampaikan kebenaran di hadapan penguasa yang zhalim” (HR. Abu Daud no. 4344, An Nasai no. 4209, dan Tirmidzi no. 2174. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih). Ia akan mengatakan bahwa yang diucapkannya itu adalah kebenaran!
Jawabnya, bukan haditsnya yang salah, tetapi orang yang memahaminya. Pertama, dalam hadits ini disebutkan “di hadapan”, artinya di depan penguasa dan ketika bersamanya, bukan ketika tidak bersama penguasa. Kedua, hadits ini tidak menunjukkan supaya mengingkari penguasa dengan cara terang-terangan atau dengan cara mengghibahnya. Hadits ini menjadi jelas jika dipahami bersama hadits ‘Iyadh yang menyebutkan adanya tuntutan menyampaikan nasehat dengan cara sembunyi-sembunyi.
Penutup
Kami yakin kalau Pak SBY, menteri-menterinya beserta seluruh staf dan jajaran yang ada di bawahnya sudah berfikir matang-matang tentang maslahat dan mudharat sebelum menaikkan harga BBM. Tentu saja, itu bukan untuk kepentingan mereka. Jika saja ini untuk kepentingan mereka, mengapa sampai rela didemo dan mungkin saja pop**aritasnya turun? Dan kami berpikir, tidak mungkin Pak SBY tega menyengsarakan rakyatnya sendiri.
Solusi utama untuk menghadapi kenaikan BBM ini adalah husnuzhon dengan keputusan Presiden dan bersabar. Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa melihat sesuatu pada pemimpinnya sesuatu yang tidak ia s**ai, maka bersabarlah. Karena barangsiapa yang melepaskan diri satu jengkal saja dari jama’ah, maka ia mati seperti matinya jahiliyah (artinya: ia mati dalam keadaan jelek dan bukan mati kafir, pen)” (HR. Bukhari no. 7054 dan Muslim no. 1849).
Dan bersabar tidaklah ada batasnya. Jika kita tidak bersabar terhadap keputusan penguasa, kita akan kehilangan pahala besar berupa surga bagi orang yang mau bersabar. Ingatlah janji Allah,
“Sesungguhnya orang-orang yang bersabar, ganjaran bagi mereka adalah tanpa hisab (tak terhingga)” (QS. Az Zumar: 10). Al Auza’i mengatakan bahwa ganjarannya tidak bisa ditakar dan ditimbang. Ibnu Juraij mengatakan bahwa pahala bagi orang yang bersabar tidak bisa dihitung sama sekali, akan tetapi ia akan diberi tambahan dari itu. Maksudnya, pahala mereka tak terhingga. Sedangkan As Sudi mengatakan bahwa balasan bagi orang yang bersabar adalah surga (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, 7: 89).
Dan kami yakin di balik kesulitan ini, ada kemudahan yang akan segera dan segera menghampiri negeri kita.
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyroh: 5).
Ayat ini pun diulang setelah itu,
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyroh: 6).
Sebenarnya mahasiswa itu membela siapa ya?
Aksi demo dengan kekerasan telah mengganggu ketertiban masyarakat. Masyarakat menjadi takut keluar rumah karena ada demo mahasiswa. Padahal mahasiswa juga ikut rugi, ada yang terluka dan bolos kuliah.
Tidak ada yang mau berpikir tentang kerusakan dari demonstrasi itu sendiri …
Cobalah mengambil pelajaran dari negara-negara lain yang awalnya dari demo, namun terjadilah kerusakan yang berkepanjangan dan menyusahkan banyak orang.
“Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, hai orang-orang yang cerdas” (QS. Al Hasyr: 2).
Wallahu waliyyut taufiq was sadaad.
[1] Sebagian point ini dikembangkan dari bahasan Al Muzhoharot (‘ala tahrimil muzhoharot fil ardhi ath thohiroh) yang disusun oleh Syaikh Dr. Nashir bin ‘Abdurrahman Al Hamd berupa risalah (brosur) yang disebar secara gratis kepada kaum muslimin di Riyadh-KSA.
Sumber : rumaysho
➖
💡 Aktifkan Notifikasi Kiriman Akun Ini Untuk Update Postingan Terbaru
➖
📃 Follow & Join di Akun Official Kami :
📱 Instagram : instagram.com/al.firqotun.najiyah
💻 FP Facebook : facebook.com/alfirqotunnajiyahcom
🌐 Telegram : t.me/alfirqotunnajiyah
🖥 YouTube : youtube.com/c/alfirqotunnajiyah
📺 Twitter : twitter.com/alfirqotunnjyh
🌍 Website : www.alfirqotunnajiyah.com
➖
📣Silahkan Tag dan Share, Semoga bermanfaat!
➖
📝
TIDAK ADA ANGGAPAN SIAL DALAM ISLAM
Pertanyaan.
Saya seorang wanita. Sebentar lagi akan menikah dengan seorang lelaki. Mudah-mudahan menjadi pemimpin saya yang baik. Kebetulan hari lahir lelaki itu sama dengan bapak dan saya. Karena itu, keluarga saya tidak setuju. Sebab menurut para orang tua kalau di Jawa termasuk pantangan. Baik percaya apa tidak, akan muncul kesialan bila pernikahan itu diteruskan. Mohon penjelasan mengenai permasalahan di atas. (Fulanah di bumi Allah)
Jawaban
Keyakinan di atas dan keyakinan-keyakinan serupa lainnya merupakan bentuk khurafat (tahayul). Islam yang bertumpu pada tauhid, tidak membenarkannya. Dalam keyakinan itu terkandung kepercayaan yang sama sekali tidak berdasar. Yakni, munculnya kesialan dari kesamaan hari lahir pihak-pihak yang berhubungan erat dengan pernikahan.
Sebuah budaya, kepercayaan, warisan leluhur yang dinisbatkan kepada kepercayaan suatu ras tertentu, bila bertentangan dengan Islam, hukumnya tidak boleh diyakini dan dijalankan, apalagi dikembangkan. Meyakininya tidak boleh, apalagi ‘mendakwahkannya’ kepada orang lain (anak-anak) , seperti dalam kasus di atas.
Di masa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah terjadi banyak pernikahan. Begitu juga di zaman Sahabat. Dan kemungkinan terjadinya persamaan hari antara bapak, calon mempelai lelaki dan perempuan adalah terbuka. Dan ternyata, tidak terdapat satu keterangan dalam masalah ini.
Pada hakikatnya, kesialan muncul dari maksiat yang dilakukan oleh seorang hamba, baik kepada Rabbnya maupun sesama. Itulah pantangan yang wajib dijauhi oleh setiap insan Muslim. Bukan dari hal-hal yang dipantang menurut suku tertentu. Bila ini dibenarkan, maka akan ada sekian banyak pantangan bagi seorang Muslim, karena setiap ras dan suku memiliki pantangan-pantangan yang berbeda-beda.
Apabila kepercayaan semacam itu sedikit banyak menciutkan hati, maka seseorang diperintahkan untuk menanamkan tawakal kepada Allah Azza wa Jalla, Dzat Yang Berkuasa atas segala sesuatu. Tidak ada sesuatu pun yang lolos dari ketentuan dan takdir Allah Azza wa Jalla. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tathayyur (menganggap sesuatu sebagai sumber kesialan) adalah syirik. Tathayyur adalah syirik. Tiada seorang pun dari kita kecuali akan terpengaruh dengan tathayur. Namun Allah melenyapkannya dengan tawakal “. [HR.Abû Dâwud]
Kesimp**annya, kepercayaan semacam itu salah dan terlarang dalam Islam. Teruskanlah pernikahan tersebut. Pahamkan kepada kerabat dengan cara yang baik. Tawakal kepada Allah Azza wa Jalla akan menguatkan hati dan menghilangkan kekhawatiran dari kesialan yang didengung-dengungkan. Semoga Allah Azza wa Jalla memudahkan urusan pernikahan Saudari.
Sumber : almanhajorid
➖
💡 Aktifkan Notifikasi Kiriman Akun Ini Untuk Update Postingan Terbaru
➖
📃 Follow & Join di Akun Official Kami :
📱 Instagram : instagram.com/al.firqotun.najiyah
💻 FP Facebook : facebook.com/alfirqotunnajiyahcom
🌐 Telegram : t.me/alfirqotunnajiyah
🖥 YouTube : youtube.com/c/alfirqotunnajiyah
📺 Twitter : twitter.com/alfirqotunnjyh
🌍 Website : www.alfirqotunnajiyah.com
➖
📣Silahkan Tag dan Share, Semoga bermanfaat!
➖
📝
Hikmah Larangan Perhiasan Emas Bagi Laki-Laki
al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah berkata,
"Perhiasan dari emas haram dikenakan pada tubuh kaum pria, karena akan memberikan pengaruh sifat feminim dan kelemahan bagi pemakainya, padahal seharusnya seorang lelaki memiliki sifat kegagahan dan kekuatan".
(Zādul Ma'ad, 4/73)
__
💡 Aktifkan Notifikasi Kiriman Akun Ini Untuk Update Postingan Terbaru
➖
📃 Follow & Join di Akun Official Kami :
📱 Instagram : instagram.com/al.firqotun.najiyah
💻 FP Facebook : facebook.com/alfirqotunnajiyahcom
🌐 Telegram : t.me/alfirqotunnajiyah
🖥 YouTube : youtube.com/c/alfirqotunnajiyah
📺 Twitter : twitter.com/alfirqotunnjyh
🌍 Website : www.alfirqotunnajiyah.com
➖
📣Silahkan Tag dan Share, Semoga bermanfaat!
➖
Click here to claim your Sponsored Listing.
Videos (show all)
Category
Contact the business
Address
Surabaya
Pacitan
Surabaya, 60000
Semoga dgn vidio" yang saya upload dapat menghibur bermanfaat serta dapat menjadi motivasi buang yg negatif ambil yang positif
Surabaya
Halaman ini menyajikan video video kajian dari para ustadz yang tinggi ilmunya, silahkan s**ai halam
Surabaya
Halo semuanya disini saya akan kasih Aplikas penghasil uang setiap harinya
Surabaya
Yuk tonton video dari halaman ini jagan lupa ikuti dan like untuk update vedo dari kami
Jalan Raya Gn Anyar Sawah Baru No 61
Surabaya, 60294
menjual barang barang bekas berkwalitas