Sutra Usia Tanpa Batas - 無量壽經 Videos

Videos by Sutra Usia Tanpa Batas - 無量壽經. Bila tidak memupuk berkah dan kebijaksanaan di masa lampau, takkan berkesempatan mendengar sutra ini

Kesabaran itu harus dilatih, jika tidak bersabar maka tidak bisa berhasil. Dari kisah Master Hai Xian ada diceritakan tentang adik seperguruannya yang bernama Hai Qing, pada usia 80 lebih wafat, meninggalkan tubuh relik yang masih utuh, hingga kini tubuh relik ini masih ada di sana, Ksanti Paramita atau kesabaran yang dilatih oleh Master Hai Qing patut mendapat pujian!

Orang lain memukulinya, memarahinya, segalanya dihadapi dengan kesabaran. Ketika orang-orang di sekitarnya merasa tidak adil, dia malah menasehati mereka, kalian tidak boleh bersikap begitu pada orang lain, orang lain memukuli dan memarahiku adalah membantuku mengeliminasi rintangan karma, seharusnya saya berterimakasih pada mereka, kalian mana boleh menyalahkannya?

Master Hai Qing memberikan teladan dalam bentuk tindakan nyata, sepanjang hidupnya hal-hal yang melatih kesabarannya terlampau banyak, dimana orang lain tidak bisa mentolerirnya, semuanya dihadapi dengan sabar olehnya. Di hati beliau semua orang adalah orang baik, segala hal adalah hal yang baik, memukuli dan memarahiku juga adalah hal yang baik. Iri hati, benci dan menghalangiku, bahkan sampai melukaiku, mereka itu adalah orang baik, juga adalah hal yang baik.

Master Hai Qing juga tidak mengenal aksara, sejak kecil sudah meninggalkan keduniawian. Beliau terlahir ke Alam Sukhavati dengan bebas tanpa rintangan. Jasad beliau dimasukkan ke dalam gentong (kendi air besar yang terbuat dari tanah liat) dalam posisi duduk bersila selama enam tahun, ketika tutup gentong dibuka, jasad beliau masih awet bahkan jubahpun masih utuh. Kemudian seluruh jasadnya dilapisi emas, dipuja di Aula Vajra, di vihara mereka ada aula mungil yang disebut Aula Vajra.

Master Hai Qing memperlihatkan pada kita Ksanti Paramita, tiada yang tidak bisa disabarin.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 25 Oktober 2015

忍辱功夫要修,不能忍就不能成就,忍辱是很好的增上緣。我們在海賢故事裡頭,記載著有他的弟弟,出家的師弟海慶

Other Sutra Usia Tanpa Batas - 無量壽經 videos

Kesabaran itu harus dilatih, jika tidak bersabar maka tidak bisa berhasil. Dari kisah Master Hai Xian ada diceritakan tentang adik seperguruannya yang bernama Hai Qing, pada usia 80 lebih wafat, meninggalkan tubuh relik yang masih utuh, hingga kini tubuh relik ini masih ada di sana, Ksanti Paramita atau kesabaran yang dilatih oleh Master Hai Qing patut mendapat pujian! Orang lain memukulinya, memarahinya, segalanya dihadapi dengan kesabaran. Ketika orang-orang di sekitarnya merasa tidak adil, dia malah menasehati mereka, kalian tidak boleh bersikap begitu pada orang lain, orang lain memukuli dan memarahiku adalah membantuku mengeliminasi rintangan karma, seharusnya saya berterimakasih pada mereka, kalian mana boleh menyalahkannya? Master Hai Qing memberikan teladan dalam bentuk tindakan nyata, sepanjang hidupnya hal-hal yang melatih kesabarannya terlampau banyak, dimana orang lain tidak bisa mentolerirnya, semuanya dihadapi dengan sabar olehnya. Di hati beliau semua orang adalah orang baik, segala hal adalah hal yang baik, memukuli dan memarahiku juga adalah hal yang baik. Iri hati, benci dan menghalangiku, bahkan sampai melukaiku, mereka itu adalah orang baik, juga adalah hal yang baik. Master Hai Qing juga tidak mengenal aksara, sejak kecil sudah meninggalkan keduniawian. Beliau terlahir ke Alam Sukhavati dengan bebas tanpa rintangan. Jasad beliau dimasukkan ke dalam gentong (kendi air besar yang terbuat dari tanah liat) dalam posisi duduk bersila selama enam tahun, ketika tutup gentong dibuka, jasad beliau masih awet bahkan jubahpun masih utuh. Kemudian seluruh jasadnya dilapisi emas, dipuja di Aula Vajra, di vihara mereka ada aula mungil yang disebut Aula Vajra. Master Hai Qing memperlihatkan pada kita Ksanti Paramita, tiada yang tidak bisa disabarin. Kutipan Ceramah Master Chin Kung 25 Oktober 2015 忍辱功夫要修,不能忍就不能成就,忍辱是很好的增上緣。我們在海賢故事裡頭,記載著有他的弟弟,出家的師弟海慶

Praktisi Pelafal Amituofo dengan mengandalkan pemberkatan dari kekuatan tekad Buddha Amitabha, dalam waktu yang hanya sekejab atau satu petikan jari saja, langsung tiba di Alam Sukhavati, begitu bunga teratai bermekar langsung bertemu Buddha Amitabha. Begitu bertemu Buddha Amitabha, baik tubuh jasmani maupun rupa si praktisi, kebijaksanaannya, kemampuan gaib dan jasa kebajikannya akan serupa dengan Buddha Amitabha, melampaui seluruh Sravaka, Pratyeka Buddha dan Bodhisattva lainnya, hal yang begitu unggul harus cari ke mana lagi? Hal ini telah menunjukkan kepada kita keunggulan yang tiada bandingnya dari Ajaran Sukhavati. Kutipan Ceramah Master Chin Kung 27 Maret 2015 念佛人靠阿彌陀佛本願威神加持,就是這一願,一彈指之間,從娑婆世界到極樂世界,蓮花一開人就出現,就見佛了。見佛之後,身相、智慧、神通、功德,好像跟阿彌陀佛差不多,超過一切聲聞、緣覺、菩薩,這種殊勝到哪裡去找?為我們顯示出淨宗無比的殊勝。 文摘恭录 — 二零一四淨土大經科註  (第一九一集)  2015/3/27

Tubuh jasmani dapat mewakili niat pikiran, bila niat pikiran baik maka lingkungan jadi baik; bila niat pikiran buruk maka lingkungan pun jadi buruk. Tetapi kita melihat banyak orang yang memiliki niat pikiran buruk malah berkedudukan tinggi dan kaya raya, justru orang yang memiliki niat pikiran baik hidupnya miskin dan susah, bukankah ini sudah terbalik dengan Hukum Sebab Akibat? Sesungguhnya tidaklah demikian, cobalah baca “Risalah Balasan Dan Ganjaran Setimpal”, maka anda akan segera mengerti. Hukum Sebab Akibat mencakup tiga masa kehidupan, tetapi bagi pelaku kebajikan besar atau kejahatan berat maka akan langsung memperoleh akibatnya. Apa yang kita terima sekarang adalah hasil perbuatan kita di masa lampau. Perbuatan yang kita lakukan pada masa sekarang akibatnya akan kita terima pada masa kelahiran yang akan datang, jika karmanya berat maka akan langsung berbuah pada kehidupan sekarang juga. Andaikata anda memiliki kebajikan besar, menyelamatkan negara dan rakyat, maka buah akibatnya tidak menunggu hingga kelahiran mendatang, namun akibatnya langsung berbuah pada kehidupan sekarang juga. Orang Tionghoa mengatakan Lima Berkah, yakni kaya dan terhormat, jiwa raga sehat, usia panjang, putra putri banyak, balasan pada masa kehidupan sekarang. Kutipan Ceramah Master Chin Kung 11 Januari 2015   身,這身代表念頭,念頭善,環境就好;念頭不善,環境就不好。我們看到現在有很多念頭不善的人做大官、發大財,念頭很善的人貧窮潦倒,這不是跟因果相反了嗎?不是的,你好好去念念《太上感應篇》你就明白了。因果是講三世的,特別的大善大惡當下就有報,就有果報;不是特殊的善惡,那就是一般正常的報應。我們這一生受用的,果報,因是什麼?前世造的善惡。今生造的善惡是來世有果報,感到來世,特別強烈的就變成現世報。你有特別大善,救國救民是大善,這個善不等到來生,現在就報

Amituofo praktisi sekalian, menyambut Hari Waisak yang jatuh pada Lunar bulan 4 hari ke-8, marilah kita bangkitkan ketulusan hati melafal Amituofo sambil melakukan pemandian rupang Pangeran Siddhartha. Ritual Pemandian Rupang Pangeran Siddhartha Diiringi Lafalan Amituofo

Bertemu dengan pintu Dharma ini, menfokuskan diri pada satu pintu Dharma dan mendalaminya, membangkitkan keyakinan dan tekad melafal Amituofo, menfokuskan pikiran melafal Amituofo, dalam satu kehidupan terlahir ke Alam Sukhavati, sampai di Alam Sukhavati memperoleh pemberkatan dari Buddha Amitabha, semuanya menjadi Bodhisattva Avaivartika. Bodhisattva Avaivartika adalah Bodhisattva Dharmakaya, dalam satu kehidupan mencapai keberhasilan. Srotāpanna hendak mencapai Arahat, masih harus terlahir lagi sebanyak tujuh kali, bolak balik di antara alam manusia atau Alam Deva, ini merupakan waktu yang sangat panjang! Waktu di alam manusia tidaklah panjang, namun waktu di Alam Deva sangatlah panjang. Surga Tavatimsa berjarak paling dekat dengan kita, sehari di Surga Tavatimsa adalah seratus tahun di alam manusia, andaikata usia manusia mencapai seratus tahun, sementara di Surga Tavatimsa hanya sehari saja. Usia penghuni Surga Tavatimsa, setahun juga 365 hari, usia mereka mencapai seribu tahun, maka cobalah anda menghitungnya. Usia di alam manusia sudah berakhir lalu terlahir di Alam Deva, setelah usia di Alam Deva berakhir lalu kembali lagi ke alam manusia, beginilah bolak balik di antara alam manusia dan Alam Deva sebanyak tujuh kali, barulah mencapai tingkatan kesucian Arahat. Tidak mudah! Setelah mencapai tingkatan kesucian pertama yakni Srotapanna, maka anda takkan mungkin jatuh lagi ke tiga alam penderitaan, anda berada di enam alam tumimbal lahir, bolak balik antara alam manusia dan Alam Deva. Maka itu tidak bisa dibandingkan dengan Alam Sukhavati, di Alam Sukhavati kita mengandalkan kekuatan Buddha Amitabha untuk mengeliminasi rintangan karma. Kita harus memiliki kebijaksanaan, mencermati dengan seksama, bukan mudah berkesempatan bertemu dengan pintu Dharma ini, anda sungguh beruntung, bagaimana anda bisa memiliki kesempatan sedemikian? Namun jika sudah bertemu masih timbul keraguan, masih suka mencari-cari pintu Dharma lainnya, menduga-duga masih ada metode lain

Setelah saya (Master Chin Kung) berusia 85 tahun, bertepatan dengan bulan chengbeng, masih jelas dalam ingatanku, saya menghentikan memberi ceramah Avatamsaka Sutra, selanjutnya saya menfokuskan diri memberi ceramah Sutra Usia Tanpa Batas versi rangkuman Upasaka Xia Lian-ju, bahkan menfokuskan diri pada penjelasan sutra yang ditulis oleh Upasaka Huang Nian-zu. Kami bertemu saat berusia lanjut, saya sangat memahaminya, beliau juga berharap pada diriku, agar menyebarluaskan versi rangkuman dan penjelasan ini. Maka itu mencetak dan menyebarluaskannya secara besar-besaran, kami sendiri memulainya untuk mempelajarinya. Hanya memiliki satu tujuan, pada kelahiran ini juga pasti terlahir ke Alam Sukhavati, semakin awal semakin bagus, di dunia ini tidak ada yang patut didambakan, kami menjadi contoh teladan untuk disaksikan insan lain, bahwa kami benar-benar terlahir ke Alam Sukhavati. Saat wafat kami juga ingin serupa dengan Master Hai Xian, tidak perlu orang lain datang membantu melafal Amituofo, diri sendiri memiliki keyakinan penuh. Darimana kita bisa memiliki keyakinan penuh bahwa kita pasti bisa berhasil terlahir ke Alam Sukhavati? Yakni dengan melepaskan kemelekatan. Mengapa tidak memiliki keyakinan? Karena anda tidak mampu melepaskan, anda masih mendambakan dunia ini, maka ini sungguh merepotkan, benar-benar tidak bisa diandalkan. Jika dapat melepaskan secara keseluruhan, Dharma saja harus dilepaskan apalagi yang bukan Dharma. Terhadap seluruh Dharma yang dibabarkan Buddha Sakyamuni, saya hendak terlahir ke Alam Sukhavati, maka itu saya melepaskan keseluruhannya, tidak diikatnya, sehingga dengan bebas tanpa rintangan terlahir ke Alam Sukhavati, sampai di Alam Sukhavati barulah mempelajari Buddha Dharma secara keseluruhan. “Bertekad mempelajari Pintu Dharma yang tak terhingga, bertekad mencapai KeBuddhaan yang tertinggi tiada taranya”. Dua butir tekad ini akan kita realisasikan di Alam Sukhavati. Sementara di dunia ini, kita hanya mengamalkan “Bertekad menye

“Di Zi Gui” merupakan tindakan nyata dari ayahbunda untuk diperlihatkan kepada anak-anaknya, dengan cara inilah mendidik anak-anak, jadi bukanlah mengajari anak-anak agar bisa menghapalnya. Andaikata Oma Opa masih hidup, maka sebagai ayahbunda harus dapat berbakti pada Oma Opa agar si cucu dapat meneladani sikap bakti ayahbunda, setiap hari si cucu melihat perlakuan bakti ini, hingga berusia tiga tahun, dia sudah dapat membedakan mana yang baik dan buruk, dia akan menolak hal yang buruk dan menerima yang baik. Maka itu pepatah Tiongkok mengatakan “Dengan melihat kepribadian anak di usianya tiga tahun, kita sudah dapat melihat kepribadian sepanjang hidupnya (usia 80 tahun sebagai patokan)”, jika anak dididik dengan baik hingga usia tiga tahun maka sang anak akan dapat menggenggam prinsip hidup yang baik hingga usia 80 tahun juga takkan berubah, akar ini telah ditanam dengan kuat. Akar budi pekerti yang ditanam ini akan menghasilkan seorang insan suci, meskipun tidak mencapai taraf orang suci sekalipun, namun dia akan jadi insan yang bijak. Maka itu insan suci dan bijak adalah hasil didikan, demikian juga Buddha dan Bodhisattva, dari dasar insan suci dan bijak meningkatkan kualitas diri menjadi Buddha dan Bodhisattva. Masa kini pendidikan moral sudah terabaikan, saat kita membicarakan hal ini, orang lain takkan percaya, mana mungkin masih bisa dipulihkan kembali? Maka itu kita harus membuktikan pada masyarakat, kita harus serius melakukannya. Saat kini tayangan di televisi sungguh mencelakakan, internet menimbulkan bahaya yang sungguh parah, masih ada telepon genggam, semua ini tidak boleh digunakan, dengan adanya benda-benda ini, bagaimana hati manusia tidak kalut? Semua benda ini harus dilepaskan, saat indera kita mengadakan kontak dengan kondisi luar, mata melihat dan telinga mendengar, daya pikat keadaan di luar sungguh besar, sekarang kekuatannya lebih rumit daripada 50 tahun yang lalu. Tahun 1977 merupakan saat pertama kali saya menginjakkan kaki di

Bagaimana caranya untuk melepaskan kemelekatan? Tidak timbul niat pikiran, setiap saat dan di mana saja takkan timbul niat pikiran, inilah yang disebut mengamati, seperti cermin yang memantulkan bayangan, tetapi dia tidak timbul niat pikiran. Praktisi yang telah menemukan jiwa sejatinya disebut Bodhisattva Dharmakaya, Mereka menggunakan hati bagaikan cermin; sedangkan kita umat awam menggunakan hati bagaikan kamera, melihat satu menfoto satu, langsung meninggalkan kesan atau jejak. Kamera jaman dulu di dalamnya ada gulungan film, anda menfoto sekali, jejaknya langsung terekam di dalamnya, serupa dengan terekam di dalam Alaya-vijnana, meninggalkan taburan benih. Sedangkan cermin saat memantulkan bayangan, dia menggunakan jiwa sejati, maka itu tidak meninggalkan jejak, melihat dengan jelas namun tidak merekamnya, tidak meninggalkan jejak maka itu tidak menciptakan karma. Merekam dan meninggalkan jejak adalah menciptakan karma, meninggalkan jejak kebajikan menciptakan karma baik, yang tidak baik menciptakan karma buruk, jika ada benih karma tentunya akan menghasilkan buah. Karma baik akan menghasilkan kelahiran di tiga alam baik, karma buruk akan menghasilkan kelahiran di tiga alam rendah. Maka itu prinsip melatih diri di dalam Buddha Dharma, kebenaran dari melatih diri sudah diungkapkan, orang yang bisa mendengar perkataan ini, dari sini dapat tercerahkan. Orang yang pintar akan bagaimana? Takkan meninggalkan jejak, melihat dengan jelas adalah kebijaksanan, mendengar dengan jelas juga adalah kebijaksanaan, tidak meninggalkan jejak takkan ada kerisauan, ini disebut dengan tidak menjalin karma, tidak menciptakan karma, ini barulah benar-benar melatih diri di dalam Mahayana. Bukannya menyuruh anda jangan melihat, juga bukan meminta anda untuk tidak mendengar, jika tidak melihat dan mendengar, bagaimana bisa menyelamatkan para makhluk? Bagaimana bisa mencapai KeBuddhaan? Yang paling penting adalah melihat dan mendengar, tetapi tidak merekam dan meninggalkan jejak. Per

Pintu Dharma Ajaran Sukhavati ini sungguh tak terbayangkan, asalkan anda melafal sepatah Amituofo ini, maka anda pasti dapat terlahir ke Alam Sukhavati. Jika bukan pada satu kelahiran ini, asalkan anda telah mendengar sepatah Amituofo ini, atau diri sendiri telah melafal sepatah Amituofo, atau melihat rupang Buddha Amitabha, anda tahu bahwa itu adalah gambar Buddha Amitabha, maka di dalam Alaya-vijnana (gudang kesadaran) mu telah tertanam benih ini, tak peduli berapapun panjang waktu yang telah ditempuh oleh benih ini, kelak ketika bertemu dengan jodoh, maka benih ini akan berbuah. Maka itu di dalam Buddha Dharma Mahayana, insan yang berjodoh dengan Aliran Sukhavati sungguh banyak sekali. Tak peduli apakah anda percaya atau meragukannya, ini tidak masalah, yakin atau ragu, yang penting ladang hatimu telah tertanam benih Amituofo. Juga tak peduli apakah anda memuji atau menfitnah, meskipun menfitnah juga ada jodohnya, karena anda sudah tahu adanya Buddha Amitabha, Amituofo telah masuk ke ladang hatimu dan telah menjadi benih yang tertanam di Alayavijnana-mu. Kutipan Ceramah Master Chin Kung 30 April 2014 這是淨土法門不可思議,只要你念這一句佛號,下面這句話非常肯定,你必定會往生極樂世界。不一定是這一生,你聽到這一句佛號,或者自己念一聲佛號,或者看到阿彌陀佛形像,你知道這是叫阿彌陀佛,阿賴耶識裡頭就種下種子,這個種子無論經歷多長的時間,將來再遇到緣,它就起作用。 所以大乘佛法裡頭,跟淨土有緣的人太多了。下面說,或高或下,總說,高是上上根人,下是下下根人;或聖或凡,聖是修行證果的人,凡是六道凡夫。乃至或者你相信,或者你懷疑,都沒有關係,信也好、疑也好,只要你心裡頭落了阿彌陀佛這個印象,這叫阿賴耶裡頭有種子。甚至於你讚歎,或者是你毀謗,毀謗也有緣,因為你知道有阿彌陀佛,阿彌陀佛已經在

Hati ayahbunda tidaklah lapang, jika kakak adik sudah banyak, terkadang masih akan pilih kasih, Buddha takkan sedemikian, Buddha universal dan bukan individual, terhadap seluruh makhluk, baik yang bajik maupun jahat, semuanya mendapat perlakuan yang sama. Sedangkan ayahbunda akan lebih suka pada anak yang berbakti, sedangkan yang melawan akan dibenci, masih memiliki perbedaan. Buddha takkan sedemikian, yang menghormati dan memberi persembahan pada Buddha, Buddha akan memperlakukannya dengan sukacita, sedangkan yang melakukan lima perbuatan jahat yang berat dan sepuluh kejahatan, yang menfitnah Buddha Dharma, Buddha tetap memperlakukannya dengan sukacita. Kutipan Ceramah Master Chin Kung 13 Januari 2014 父母的心量不大,兄弟多了,有時候有偏愛,佛沒有,佛大公無私,對待一切眾生,行善的、作惡的,平等一如。父母,孝順的兒女喜歡,忤逆、不孝順的他討厭,他有分別心,佛沒有,佛,恭敬供養的佛歡喜,造五逆十惡、毀謗佛法的,佛看到也歡喜。 二零一二淨土大經科註  (第五八一集)  2014/1/13

Melihat semua orang adalah Buddha dan Bodhisattva. Di dalam sutra, Buddha mengajari kita bahwa “semua makhluk pada mulanya adalah Buddha”, kami percaya. Tetapi percaya itu sangat sulit, para makhluk sedang berbuat kejahatan, bagaimana bisa adalah Buddha? Saya beritahukan kepada anda, itu adalah Buddha Kacau, dia juga adalah Buddha tulen dan bukan Buddha palsu, hanya saja sesaat dia jadi kacau, sehingga melakukan kejahatan. Orang bijak tahu bahwa sesungguhnya mereka tidaklah jahat, sedangkan orang yang tidak mengerti akan menilai mereka itu jahat. Orang bijak malah akan berterimakasih pada mereka, mengapa? Mereka telah memerankan berbagai peranan jahat, sehingga mendesak kita untuk segera meninggalkan alam saha ini, selekasnya meninggalkan enam alam tumimbal lahir, secepatnya terlahir ke Alam Sukhavati, jadi bagaimana mungkin mereka ini bukan orang baik? Andaikata dia bukan berperanan sedemikian, kita pasti merasa bahwa dunia ini sungguh nyaman, sehingga tidak memiliki keinginan untuk terlahir ke Alam Sukhavati; karena dia berbuat sedemikian, sehingga memaksa kita untuk cepat pergi. Alam Sukhavati lebih baik daripada alam saha, lingkungan kehidupan dan tempat tinggal juga lebih bagus, demikian pula lingkungan belajar yang mendukung, tidak ada yang tidak bagus.   Kutipan Ceramah Master Chin Kung 9 Januari 2014 看一切人都是佛菩薩。佛在經上教導我們,「一切眾生本來是佛」,我們要相信。可是相信很難,眾生都在作惡,怎麼是佛?告訴你,糊塗佛,他是真佛不是假佛,一時糊塗,做了一些不善的事情,會看的人不見得是不善,不會看的人以為是不善。會看的人,我還感恩他,為什麼?示現種種不善,叫我們趕快離開娑婆世界,趕快離開六道輪迴,趕快往生極樂世界,這怎麼是不善?他要不這麼表演,我們覺得這個世界還很可愛,不想到極樂世界去;他這麼一做,叫我們趕快去。那裡比我們這裡好

Lima kejahatan adalah bertentangan dengan lima sila yakni membunuh, mencuri, asusila, berdusta dan mengkonsumsi minuman beralkohol. Lima sila ini sesuai dengan lima kebajikan dari Ajaran Konfusianisme, membunuh adalah melanggar kebajikan, mencuri bertentangan dengan kebenaran, perbuatan asusila bertentangan dengan kesopanan, minum arak bertentangan dengan kebijaksanaan, berdusta bertentangan dengan kesetiaan. Kebajikan, kebenaran, kesopanan, kebijaksanaan dan kesetiaan adalah standar berprilaku sebagai manusia dalam masyarakat Tiongkok secara turun temurun, apa yang membedakan manusia dan binatang? Manusia tahu akan lima kebajikan ini, sebagai manusia tidak boleh terpisah dari ini, jika terpisah maka bukan manusia lagi. Maka itu di dalam “Zuo Zhuan (salah satu karya yang paling awal dalam sejarah narasi Tiongkok)“ tercantum bahwa “Manusia yang mengabaikan lima kebajikan adalah iblis”, jadi manusia harus memiliki prilaku serupa manusia, jika lima kebajikan ini tidak diamalkan, maka manusia ini tidak seperti manusia, dia adalah iblis. Anda dapat melihat betapa masyarakat Tiongkok jaman dulu begitu memandang berat pada masalah ini, ini adalah akar dari pendidikan. Kutipan Ceramah Master Chin Kung 6 Januari 2014 五惡明白給我們指出來,就是五戒,殺生惡、偷盜惡、邪淫惡、妄語惡、飲酒惡,前面一品我們學的。這個五條就是儒家的五常,殺生不仁、偷盜不義、邪淫無禮、飲酒無智、妄語無信。仁義禮智信是中國世世代代做人的標準,人跟禽獸有什麼差別?人懂得這五德、五常,常是永恆不變的,做人一時一刻都不能離開,離開就不是人了。所以《左傳》上說,「人棄常則妖興」,做個人像個人的樣子,這五德完全沒有,這人不是人,這人是妖魔鬼怪。你就想到中國古人對這事多麼重視,這是教育的大根大本。 二零一二淨土大經科註  (第五七一集)  2014/1/6

Amituofo praktisi sekalian, menyambut Hari Waisak yang jatuh pada Lunar bulan 4 hari ke-8, marilah kita bangkitkan ketulusan hati melafal Amituofo sambil melakukan pemandian rupang Pangeran Siddhartha. Ritual Pemandian Rupang Pangeran Siddhartha Diiringi Lafalan Amituofo

Bertemu dengan pintu Dharma ini, menfokuskan diri pada satu pintu Dharma dan mendalaminya, membangkitkan keyakinan dan tekad melafal Amituofo, menfokuskan pikiran melafal Amituofo, dalam satu kehidupan terlahir ke Alam Sukhavati, sampai di Alam Sukhavati memperoleh pemberkatan dari Buddha Amitabha, semuanya menjadi Bodhisattva Avaivartika. Bodhisattva Avaivartika adalah Bodhisattva Dharmakaya, dalam satu kehidupan mencapai keberhasilan. Srotāpanna hendak mencapai Arahat, masih harus terlahir lagi sebanyak tujuh kali, bolak balik di antara alam manusia atau Alam Deva, ini merupakan waktu yang sangat panjang! Waktu di alam manusia tidaklah panjang, namun waktu di Alam Deva sangatlah panjang. Surga Tavatimsa berjarak paling dekat dengan kita, sehari di Surga Tavatimsa adalah seratus tahun di alam manusia, andaikata usia manusia mencapai seratus tahun, sementara di Surga Tavatimsa hanya sehari saja. Usia penghuni Surga Tavatimsa, setahun juga 365 hari, usia mereka mencapai seribu tahun, maka cobalah anda menghitungnya. Usia di alam manusia sudah berakhir lalu terlahir di Alam Deva, setelah usia di Alam Deva berakhir lalu kembali lagi ke alam manusia, beginilah bolak balik di antara alam manusia dan Alam Deva sebanyak tujuh kali, barulah mencapai tingkatan kesucian Arahat. Tidak mudah! Setelah mencapai tingkatan kesucian pertama yakni Srotapanna, maka anda takkan mungkin jatuh lagi ke tiga alam penderitaan, anda berada di enam alam tumimbal lahir, bolak balik antara alam manusia dan Alam Deva. Maka itu tidak bisa dibandingkan dengan Alam Sukhavati, di Alam Sukhavati kita mengandalkan kekuatan Buddha Amitabha untuk mengeliminasi rintangan karma. Kita harus memiliki kebijaksanaan, mencermati dengan seksama, bukan mudah berkesempatan bertemu dengan pintu Dharma ini, anda sungguh beruntung, bagaimana anda bisa memiliki kesempatan sedemikian? Namun jika sudah bertemu masih timbul keraguan, masih suka mencari-cari pintu Dharma lainnya, menduga-duga masih ada metode lain

Setelah saya (Master Chin Kung) berusia 85 tahun, bertepatan dengan bulan chengbeng, masih jelas dalam ingatanku, saya menghentikan memberi ceramah Avatamsaka Sutra, selanjutnya saya menfokuskan diri memberi ceramah Sutra Usia Tanpa Batas versi rangkuman Upasaka Xia Lian-ju, bahkan menfokuskan diri pada penjelasan sutra yang ditulis oleh Upasaka Huang Nian-zu. Kami bertemu saat berusia lanjut, saya sangat memahaminya, beliau juga berharap pada diriku, agar menyebarluaskan versi rangkuman dan penjelasan ini. Maka itu mencetak dan menyebarluaskannya secara besar-besaran, kami sendiri memulainya untuk mempelajarinya. Hanya memiliki satu tujuan, pada kelahiran ini juga pasti terlahir ke Alam Sukhavati, semakin awal semakin bagus, di dunia ini tidak ada yang patut didambakan, kami menjadi contoh teladan untuk disaksikan insan lain, bahwa kami benar-benar terlahir ke Alam Sukhavati. Saat wafat kami juga ingin serupa dengan Master Hai Xian, tidak perlu orang lain datang membantu melafal Amituofo, diri sendiri memiliki keyakinan penuh. Darimana kita bisa memiliki keyakinan penuh bahwa kita pasti bisa berhasil terlahir ke Alam Sukhavati? Yakni dengan melepaskan kemelekatan. Mengapa tidak memiliki keyakinan? Karena anda tidak mampu melepaskan, anda masih mendambakan dunia ini, maka ini sungguh merepotkan, benar-benar tidak bisa diandalkan. Jika dapat melepaskan secara keseluruhan, Dharma saja harus dilepaskan apalagi yang bukan Dharma. Terhadap seluruh Dharma yang dibabarkan Buddha Sakyamuni, saya hendak terlahir ke Alam Sukhavati, maka itu saya melepaskan keseluruhannya, tidak diikatnya, sehingga dengan bebas tanpa rintangan terlahir ke Alam Sukhavati, sampai di Alam Sukhavati barulah mempelajari Buddha Dharma secara keseluruhan. “Bertekad mempelajari Pintu Dharma yang tak terhingga, bertekad mencapai KeBuddhaan yang tertinggi tiada taranya”. Dua butir tekad ini akan kita realisasikan di Alam Sukhavati. Sementara di dunia ini, kita hanya mengamalkan “Bertekad menye

“Di Zi Gui” merupakan tindakan nyata dari ayahbunda untuk diperlihatkan kepada anak-anaknya, dengan cara inilah mendidik anak-anak, jadi bukanlah mengajari anak-anak agar bisa menghapalnya. Andaikata Oma Opa masih hidup, maka sebagai ayahbunda harus dapat berbakti pada Oma Opa agar si cucu dapat meneladani sikap bakti ayahbunda, setiap hari si cucu melihat perlakuan bakti ini, hingga berusia tiga tahun, dia sudah dapat membedakan mana yang baik dan buruk, dia akan menolak hal yang buruk dan menerima yang baik. Maka itu pepatah Tiongkok mengatakan “Dengan melihat kepribadian anak di usianya tiga tahun, kita sudah dapat melihat kepribadian sepanjang hidupnya (usia 80 tahun sebagai patokan)”, jika anak dididik dengan baik hingga usia tiga tahun maka sang anak akan dapat menggenggam prinsip hidup yang baik hingga usia 80 tahun juga takkan berubah, akar ini telah ditanam dengan kuat. Akar budi pekerti yang ditanam ini akan menghasilkan seorang insan suci, meskipun tidak mencapai taraf orang suci sekalipun, namun dia akan jadi insan yang bijak. Maka itu insan suci dan bijak adalah hasil didikan, demikian juga Buddha dan Bodhisattva, dari dasar insan suci dan bijak meningkatkan kualitas diri menjadi Buddha dan Bodhisattva. Masa kini pendidikan moral sudah terabaikan, saat kita membicarakan hal ini, orang lain takkan percaya, mana mungkin masih bisa dipulihkan kembali? Maka itu kita harus membuktikan pada masyarakat, kita harus serius melakukannya. Saat kini tayangan di televisi sungguh mencelakakan, internet menimbulkan bahaya yang sungguh parah, masih ada telepon genggam, semua ini tidak boleh digunakan, dengan adanya benda-benda ini, bagaimana hati manusia tidak kalut? Semua benda ini harus dilepaskan, saat indera kita mengadakan kontak dengan kondisi luar, mata melihat dan telinga mendengar, daya pikat keadaan di luar sungguh besar, sekarang kekuatannya lebih rumit daripada 50 tahun yang lalu. Tahun 1977 merupakan saat pertama kali saya menginjakkan kaki di