Scripture Union Indonesia (a.k.a PPA)

Scripture Union Indonesia (a.k.a Pancar Pijar Alkitab) is Bible Ministry for children, youth, and ad Terima kasih atas perhatian dan kerja samanya.

SCRIPTURE UNION INDONESIA (a.k.a Persekutuan Pembaca Alkitab) adalah bagian dari Scripture Union International yang beranggotakan 150 negara di seluruh dunia. SU Asia Timur & Barat
386 Jalan 5/59
47509 Petaling Jaya
Selangor, Malaysia

SU International
126 Barry Pde
Fortitude Valley, Brisbane
Queensland 4006, Australia

-----

Kind Info:

Page Scripture Union Indonesia (SU Indonesia) dibuat khusus

07/09/2024

Kisah Para Rasul 12:20-23
Kesombongan Berakibat Malapetaka

Herodes adalah raja yang sombong. Ia seorang pemimpin yang lahir dari masyarakat yang tidak menghormati Allah. Oleh rakyatnya, ia diagung-agungkan seolah-olah ia adalah dewa mereka. Rakyat yang mendengarkan pidato Raja Herodes, memuja dan berujar: "Ini suara ilah dan bukan suara manusia!" (22).

Lebih jauh, Herodes bersikap tidak menghormati Tuhan. Sikapnya itu berakibat fatal. Saat itu juga putus nyawanya karena ditampar malaikat dan tubuhnya dimakan cacing-cacing (23). Oleh karena kesombongannya itulah, Herodes mengalami malapetaka.

Jika kita belajar dari kisah kematian Raja Herodes, ternyata pangkat, kedudukan, dan kekuasaan menjadi godaan yang dapat membuat seseorang melupakan Tuhan, bahkan membuat seseorang tidak menghormati Tuhan. Hal inilah yang perlu kita waspadai. Sifat sombong yang ada di dalam diri manusia dapat membuat jiwa kita menjadi retak sehingga menimbulkan celah bagi roh-roh penyesat untuk menguasai jiwa manusia. Kesombongan itulah pintu masuk roh-roh penyesat.

Begitulah tantangan dan godaan yang dihadapi oleh umat masa kini. Umat Tuhan berhadapan dengan roh-roh zaman yang menyesatkan. Roh-roh penyesat itu muncul dalam berbagai bentuk dan sering kali menguasai kehidupan orang percaya. Dengan demikian, godaan roh-roh penyesat menjadi peringatan bagi umat Tuhan masa kini. Godaan roh-roh penyesat perlu dihadapi dengan keteguhan iman, dibarengi dengan sikap taat dan hormat kepada kuasa Tuhan. Hanya kuasa Tuhanlah yang dapat membentengi hidup kita dari roh-roh penyesat yang jahat dan sering kali merongrong kehidupan kita.

Dengan adanya tantangan dahsyat seperti itu, kita harus bertekad mengandalkan kuasa Tuhan supaya kita tidak mudah goyah dan jatuh ke dalam godaan roh-roh penyesat melalui kekuasaan, pangkat, dan jabatan. Baiknya, kita selalu bersyukur bahwa semua yang kita terima dan raih dalam hidup ini bersumber dari Tuhan agar hidup kita terpelihara dan tidak mudah disesatkan. Berserah selalu dan andalkan kuasa Tuhan dalam hidup ini! [ERM]

06/09/2024

Kisah Para Rasul 12:1-19
Kuasa Doa

Setelah peristiwa Pentakosta, para rasul terus mengajar tentang keselamatan yang dikerjakan Allah dalam diri Yesus Kristus. Banyak orang menjadi percaya, walaupun banyak tantangan, penolakan, dan penganiayaan yang dialami oleh jemaat dan para rasul saat itu. Hal itu disebabkan kekristenan saat itu dianggap sebagai ancaman serius bagi orang Yahudi, termasuk Raja Herodes (1). Yakobus dibunuh (2) dan Petrus dipenjara dengan penjagaan yang sangat ketat, tujuannya untuk menyenangkan orang Yahudi dan menghambat pengajaran para rasul saat itu

Penghambatan yang ada saat itu tidak memudarkan iman jemaat, tetapi mereka dengan tekun berdoa (5). Doa jemaat terkabul dengan dibebaskannya Petrus oleh malaikat Tuhan dari belenggu ikatan rantai dan penjagaan penjara yang sangat ketat. Hal itu menandakan bahwa kuasa penyertaan Tuhan nyata. Bagi umat Tuhan, saat kita merasakan hidup ini sudah tidak ada jalan keluar dan segala pintu kesempatan telah tertutup, keyakinan terhadap kuasa Tuhan dalam doa sangatlah penting.

Doa adalah napas kehidupan setiap orang yang percaya kepada Tuhan. Hidup tanpa doa adalah hidup tanpa napas atau mati secara rohani. Doa merupakan kekuatan umat yang menyatukan mereka dalam tanggung jawab pelayanan dan kesaksian. Dalam doa ada kuasa yang besar. Melalui doa, kuasa Tuhan dihadirkan dan disaksikan dalam kehidupan.

Mendoakan banyak hal menjadi irama napas yang teratur bagi umat dan pelayan. Semua terjadi di dalam seluruh tugas pelayanan dan kesaksian. Dalam doa, Roh Kudus akan membantu kita menyampaikan semua hal kepada Allah (bdk. Rm. 8:26). Ingat, Tuhan mendengarkan permohonan dan doa jemaat yang dipanjatkan dengan kesungguhan hati. Dialah Allah yang melakukan hal-hal yang lebih besar daripada apa yang kita doakan.

Karena itu, baiklah kita menjadi pendoa yang setia dalam hidup beriman kita, dalam seluruh tugas pelayanan dan persekutuan, juga dalam kesaksian kita. Teruslah berdoa bagi sesama, bagi bangsa dan negara kita. [ERM]

Photos from Scripture Union Indonesia (a.k.a PPA)'s post 06/09/2024

BGA Siswa SMP Kristen Kristen Kalam Kudus Pangkal Pinang. Latihan bersama menggali Alkitab dari Lukas 5: 12-16(Yesus menyembuhkan seoramg yang penuh Kusta ) dan Siswa berlatih menggali bersama-sama BGA dengan dibentuk dalam kelompok-kelompok dengan 🙏menggali dari Matius 8:29-31 (Yesus menyembuhkan seorang yang penuh kusta).

Photos from Scripture Union Indonesia (a.k.a PPA)'s post 06/09/2024

BGA Siswa SD Kristen Kristen Kalam Kudus Pangkal Pinang. Latihan bersama menggali Alkitab dari Matius 8:23-27 (Yesus meneduhkan angin ribut) dan Siswa berlatih menggali bersama-sama BGA dengan dibentuk dalam kelompok-kelompok dengan 🙏menggali dari Lukas 5: 12-16.

05/09/2024

Kisah Para Rasul 11:19-30
Penyertaan Tuhan kepada Gereja-Nya

Gereja dimulai oleh Tuhan. Oleh karena itu, pasti akan disertai Tuhan. Gereja mula-mula mengalami banyak sekali penderitaan. Dikatakan dalam perikop ini bahwa umat Tuhan tersebar karena penganiayaan (19). Tentunya, hal ini melemahkan umat Tuhan. Pasalnya, kekuatan muncul dari kesatuan, sedangkan keadaan teraniaya memaksa mereka untuk berserakan.

Meski demikian, mereka tetap melakukan penginjilan, sekalipun hanya dapat menginjili orang-orang Yahudi saja (19). Di sini, seolah-olah Injil menyebar secara lambat. Akan tetapi, Allah tetap menyatakan pemeliharaannya terhadap gereja-Nya. Dia bisa memakai siapa saja, termasuk orang-orang Siprus dan orang Kirene. Mereka justru menyebarkan Injil kepada orang-orang Yunani (20). Injil Tuhan kemudian semakin merambat.

Setelah itu, Tuhan menyatakan penyertaan-Nya dalam bentuk yang lain. Dia mengutus Barnabas ke Antiokhia untuk menggembalakan umat Tuhan yang ada di sana (23). Karena jemaat Tuhan yang banyak, dia mengajak Saulus melayani bersama selama satu tahun (25-26). Dalam periode ini, mereka berdua dengan tekun mengajar umat Tuhan (26). Selain itu, mereka bahkan mengoordinasi bantuan-bantuan sosial untuk mendukung setiap umat Tuhan yang membutuhkan pertolongan (28).

Semua itu adalah rangkaian pemeliharaan Tuhan terhadap gereja-Nya. Umat Tuhan dipelihara dan tetap melakukan penginjilan, sekalipun dianiaya. Umat Tuhan juga dipelihara melalui gembala yang diutus Tuhan, yang dengan setia mengajar dan membantu setiap mereka yang membutuhkan.

Dengan demikian, kita belajar satu hal yang penting bahwa gereja Tuhan akan selalu dalam pemeliharaan dan penyertaan Tuhan. Oleh karena itu, jangan takut dengan penderitaan atau kesulitan yang ada. Gereja hanya perlu dengan setia memberitakan Injil dan menjalankan tugasnya.

Kemudian, kita juga harus bersyukur dan menyadari bahwa setiap hamba Tuhan yang diutus oleh Tuhan untuk melayani di gereja kita adalah bentuk pemeliharaan Tuhan yang nyata terhadap gereja. [YGM]

04/09/2024

Kisah Para Rasul 11:1-18
Merespons Positif Kehendak Allah

Kerap kali kehendak Tuhan begitu sulit kita terima. Bagaimanapun juga, seharusnya kita merespons kehendak Allah secara positif.

Perikop kali ini menunjukkan rasul-rasul yang lain tidak dapat menerima bahwa Petrus masuk ke rumah orang bukan Yahudi, bahkan memberitakan Injil kepadanya (2-3). Berita itu menimbulkan kegemparan dan para rasul berselisih pendapat dengan Petrus.

Akan tetapi, Petrus dengan sabar menjelaskan kepada rasul-rasul lainnya. Petrus tidak berdebat secara teologis dengan mereka. Petrus menyaksikan penglihatan yang ia alami, dan bagaimana Tuhan menuntunnya kepada Kornelius, serta menjelaskan arti penglihatan itu bahwa Tuhan juga mengasihi bangsa-bangsa lain (5-17).

Mereka menerima kesaksian Petrus dengan positif. Mereka pun dapat menyimpulkan secara tepat, yaitu Allah juga mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada kehidupan bangsa-bangsa lain (18). Dari perikop ini, kita dapat belajar tiga hal penting, yakni:
1. Jika kita di posisi sebagai orang yang menyampaikan kehendak Allah, dan ada pendengar yang meminta tanggung jawab, maka kita harus mau bertanggung jawab secara sabar dan lemah lembut. Sama seperti yang dilakukan oleh Petrus.
2. Jika kita di posisi sebagai penerima pesan perihal kehendak Allah, sekalipun kita tidak s**a dengan isi pesan itu, kita harus merespons secara positif, bukan menyalahkan pesan atau orang yang menyampaikan pesan itu.
3. Kehendak Allah sudah pasti yang terbaik. Oleh karena itu, ketika rasul-rasul mengetahui bahwa penginjilan kepada Kornelius adalah kehendak Allah, mereka menjadi begitu tenang dan bers**acita (18). Hal itu mengindikasikan bahwa mereka tidak ingin melakukan sesuatu di luar kehendak Tuhan.

Jadi, kita harus mencintai, mencari, mengenal, dan memercayai kehendak Tuhan, serta melakukannya dengan setia! Kita juga harus siap menyampaikan pesan kehendak Allah kepada orang-orang yang ada di sekitar kita. [YGM]

03/09/2024

Kisah Para Rasul 10
Berita Injil Bersifat Inklusif

Mengubah mindset seseorang bukanlah hal yang mudah. Apalagi, bila sudah mengakar secara turun-temurun.

Pasal 10 menunjukkan adanya salah satu titik mula yang paling penting dalam sejarah gereja. Pada pasal inilah kita mendapatkan informasi tentang bagaimana Injil disebarkan ke seluruh dunia.

Tampak dalam pasal ini, Injil disebarkan ke tempat lain. Menariknya, orang-orang Yahudi pada masa itu sangatlah eksklusif. Mereka tidak menjalin relasi dalam bentuk apa pun dengan bangsa lain (28). Demikian p**a Petrus, dalam penglihatannya mengenai makanan-makanan yang najis, tiga kali dia menolak perintah Tuhan (16). Dari generasi ke generasi, orang Yahudi, termasuk Petrus, tidak pernah makan makanan najis tersebut. Sangat sulit untuk mengubah mindset tersebut.

Demikian juga perihal penerimaan terhadap orang bukan Yahudi. Dari generasi ke generasi, mereka menolak bangsa lain, dan tidak menjalin relasi dengan bangsa lain. Mungkin, teologi orang Yahudi berpengaruh terhadap keyakinan bahwa Israel adalah bangsa istimewa yang dipilih menjadi umat Allah. Oleh karena itu, mereka pun heran ketika Allah mengasihi bangsa lain (34).

Kita dapat belajar tiga hal dari pasal ini. Pertama, umat pilihan Allah dimaknai secara rohani, bukan politis. Dengan pemahaman ini, barulah Injil dapat diberitakan ke seluruh dunia, bukan dimiliki secara eksklusif. Kedua, ikatan kesatuan, bukan ikatan darah, seperti Petrus menerima Kornelius karena iman yang sama. Ketiga, Yesus Kristus sebagai pusat kebenaran. Ketika Kornelius menerima karunia Roh Kudus, dan dibaptis, Petrus memberitakan dan memberikan kesaksian mengenai Yesus Kristus. Artinya, pusat kebenaran bukanlah Taurat, melainkan Injil Yesus Kristus.

Dapat kita simpulkan bahwa berita Injil bersifat inklusif. Oleh karena itu, kita harus mau memberitakan Injil kepada siapa pun, bukan hanya kepada suku tertentu. Selain itu, kita juga harus menghidupi kesatuan Kristen dalam perspektif kesatuan iman, bukan kesatuan suku tertentu. [YGM]

02/09/2024

Kisah Para Rasul 9:32-43
Tidak Bergantung pada Manusia

Tuhan kita adalah Allah yang menyejarah. Allah menyejarah melalui banyak mukjizat, bahkan saat ini pun mukjizat masih terjadi. Akan tetapi, kerap kali peristiwa mukjizat dimaknai secara keliru. Karena itu, penting untuk kita memaknai peristiwa mukjizat secara benar.

Ada dua prinsip utama dalam perikop ini terkait mukjizat yang dilakukan oleh Petrus. Pertama, mukjizat tidak bergantung pada manusia, baik sebagai fasilitator maupun sebagai penerima mukjizat. Pasalnya, tanpa fasilitator sekalipun, mukjizat tetap bisa terjadi. Bacaan hari ini juga menunjukkan bahwa penerima mukjizat bersifat pasif (35, 42) sebab tidak disertai keterangan yang menunjukkan keaktifan. Dalam mukjizat pertama, Petrus berinisiatif menyembuhkan orang lumpuh (34). Kemudian, mukjizat kedua terjadi pada orang yang sudah mati (37). Meskipun kedua penerima mukjizat menunjukkan kepasifan, namun Allah memberikan kuasa kepada orang percaya (seperti Petrus) untuk menyatakan mukjizat. Pemberian kuasa itu berdasarkan kehendak Allah sendiri, bukan karena bergantung pada manusia.

Kedua, mukjizat dikerjakan oleh Allah, dari Allah, dan untuk kemuliaan Alah. Sekalipun Allah menggunakan manusia sebagai alat-Nya, mukjizat harus menuntun orang-orang kepada Allah, bukan mengagungkan manusia. Hal demikian sesuai dengan bacaan hari ini sebab dikatakan banyak orang berbalik dan percaya kepada Tuhan (35, 42). Kedua mukjizat tersebut datangnya dari inisiatif Allah, oleh kuasa Allah, melalui perantaraan Petrus, dan untuk kemuliaan Allah.

Dari kedua hal tersebut kita dapat belajar beberapa hal. Pertama, kita harus bersyukur karena kasih Allah yang tidak bersyarat. Pasalnya, jika kasih Allah menuntut adanya syarat, tak seorang pun di antara kita dapat memenuhi syarat tersebut. Kedua, ketika kita menerima berkat Allah, hal itu bukan berarti menjadikan kita lebih istimewa daripada orang lain. Pasalnya, semua itu adalah anugerah Allah semata. Ketiga, menerima mukjizat bermakna bahwa kita harus menempatkan Allah sebagai yang paling utama di dalam hidup kita. [YGM]

01/09/2024

Kisah Para Rasul 9:19-31
Pertobatan Radikal

Kita sering memaknai kata radikal secara negatif. Padahal, radikal artinya mengakar/sampai ke akar. Dengan pengertian ini, seharusnya setiap anak Tuhan radikal dalam mencintai Tuhan.

Rasul Paulus mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Hal itu berdampak besar dalam hidupnya. Setelah disembuhkan oleh Tuhan melalui Ananias, saat itu juga dia memberitakan Yesus sebagai Anak Allah (20). Saulus tentu sudah tahu konsekuensi yang akan ditanggung olehnya. Bahkan konsekuensi tersebut langsung dirasakan olehnya, yakni orang-orang Yahudi mengincarnya dan ingin membunuhnya (23); di lain pihak, murid-murid Tuhan juga mencurigainya serta tidak memercayainya.

Akan tetapi, meskipun dia tahu betul risiko yang akan dia hadapi, dia dengan berani mengabarkan Injil Tuhan. Dari hal ini, kita belajar bahwa Tuhan dapat mengubah kehidupan seseorang secara radikal. Saulus yang dahulu 'radikal' dalam hal kebencian kepada orang Kristen, kini berbalik dan secara radikal menjadi pengikut Tuhan. Bahkan sampai akhir hidupnya, Saulus melayani Tuhan dengan setia. Melalui pelayanannya, Injil Tuhan menyebar secara pesat ke seluruh penjuru dunia.

Pertobatan pasti menghasilkan perubahan. Kata "pertobatan" sendiri mengandung arti berbalik, artinya berputar 180 derajat. Jika dahulu menghadap ke barat, maka kini berputar haluan ke timur. Jika dahulu mengejar dosa dan dunia, kini berputar arah kepada pengejaran terhadap Allah. Namun, selama kita masih hidup di dunia, kita masih bisa jatuh lagi ke dalam pencobaan dan berbuat dosa. Bagaimanapun juga, kita adalah manusia berdosa. Akan tetapi, pertobatan adalah komitmen untuk tidak lagi menikmati dosa. Pertobatan membuat kita sadar tentang dosa, bahkan membenci dosa. Selain itu, pertobatan seharusnya membawa kita menyenangi kehendak Allah dan pekerjaan Allah.

Oleh karena itu, kita perlu mengawasi diri agar pertobatan kita benar-benar menghasilkan perubahan. Adapun perubahan tersebut melingkupi: perubahan pikiran, perubahan tingkah laku, perubahan hati, dan perubahan perkataan. [YGM]

31/08/2024

Kisah Para Rasul 9:1-19
Tak Ada yang Dapat Lepas
Jika Allah berkehendak, maka tidak ada yang dapat lepas dari-Nya. Dalam perikop ini, kita dapat melihat bagaimana cara kerja Allah dalam memenuhi kehendak-Nya, sehingga pihak-pihak yang dikehendaki tak dapat lepas dari anugerah-Nya. Dalam hal ini, kita akan belajar dari tiga pihak yang disebutkan dalam perikop bacaan kali ini.

Pihak pertama adalah Saulus, seorang yang sangat bengis. Kebenciannya terhadap umat Tuhan begitu dalam (1-2). Akan tetapi, ketika Allah menginginkannya sebagai 'alat', Saulus yang begitu bengis itu pun tak dapat lepas dari-Nya (15-16). Dari hal ini, kita belajar mengenai satu prinsip tentang anugerah bahwa anugerah tidak dapat ditolak (irresistible grace).

Pihak kedua adalah jemaat Tuhan. Mereka adalah korban dari kebengisan Saulus. Akan tetapi, Tuhan Yesus tidak membiarkan mereka begitu saja tanpa penyertaan. Buktinya, Tuhan mengasosiasikan diri-Nya sendiri sebagai pihak yang teraniaya juga (4-5). Dari hal ini, kita belajar bahwa dalam kondisi apa pun Allah turut menyertai umat-Nya. Bahkan bukan hanya itu, Allah turut menderita bersama anak-anak-Nya.

Pihak ketiga adalah Ananias. Tuhan menghendakinya menjadi 'alat' untuk bertemu dan menyembuhkan Saulus yang mengalami kebutaan. Meski pada awalnya dia menolak untuk pergi dan menyembuhkan Saulus, pasalnya Saulus terkenal sebagai penganiaya jemaat (13), akan tetapi Ananias tak dapat lepas dari kehendak Allah. Allah menghendakinya sebagai 'alat' yang melayani seorang 'alat Tuhan' yang lainnya. Jadi, dia harus pergi!

Dari hal ini, kita belajar bahwa segala sesuatu ada dalam kendali Allah. Tidak ada seorang pun atau sesuatu apa pun yang dapat lepas dari kendali-Nya.

Dari ketiga pihak tersebut, kita pun dapat belajar tiga hal: Pertama, jangan menutup pintu anugerah bagi siapa pun. Sekalipun kelihatannya orang tersebut sangat bengis. Kedua, jangan takut dengan kesulitan kehidupan, Dia adalah Allah yang selalu menyertai. Ketiga, jadilah 'alat Tuhan' yang setia. 'Alat Tuhan' yang siap sedia melakukan apa pun tugas yang diberikan oleh-Nya. [YGM]

31/08/2024

Kisah Para Rasul 9:1-19
Tak Ada yang Dapat Lepas

Jika Allah berkehendak, maka tidak ada yang dapat lepas dari-Nya. Dalam perikop ini, kita dapat melihat bagaimana cara kerja Allah dalam memenuhi kehendak-Nya, sehingga pihak-pihak yang dikehendaki tak dapat lepas dari anugerah-Nya. Dalam hal ini, kita akan belajar dari tiga pihak yang disebutkan dalam perikop bacaan kali ini.

Pihak pertama adalah Saulus, seorang yang sangat bengis. Kebenciannya terhadap umat Tuhan begitu dalam (1-2). Akan tetapi, ketika Allah menginginkannya sebagai 'alat', Saulus yang begitu bengis itu pun tak dapat lepas dari-Nya (15-16). Dari hal ini, kita belajar mengenai satu prinsip tentang anugerah bahwa anugerah tidak dapat ditolak (irresistible grace).

Pihak kedua adalah jemaat Tuhan. Mereka adalah korban dari kebengisan Saulus. Akan tetapi, Tuhan Yesus tidak membiarkan mereka begitu saja tanpa penyertaan. Buktinya, Tuhan mengasosiasikan diri-Nya sendiri sebagai pihak yang teraniaya juga (4-5). Dari hal ini, kita belajar bahwa dalam kondisi apa pun Allah turut menyertai umat-Nya. Bahkan bukan hanya itu, Allah turut menderita bersama anak-anak-Nya.

Pihak ketiga adalah Ananias. Tuhan menghendakinya menjadi 'alat' untuk bertemu dan menyembuhkan Saulus yang mengalami kebutaan. Meski pada awalnya dia menolak untuk pergi dan menyembuhkan Saulus, pasalnya Saulus terkenal sebagai penganiaya jemaat (13), akan tetapi Ananias tak dapat lepas dari kehendak Allah. Allah menghendakinya sebagai 'alat' yang melayani seorang 'alat Tuhan' yang lainnya. Jadi, dia harus pergi!

Dari hal ini, kita belajar bahwa segala sesuatu ada dalam kendali Allah. Tidak ada seorang pun atau sesuatu apa pun yang dapat lepas dari kendali-Nya.

Dari ketiga pihak tersebut, kita pun dapat belajar tiga hal: Pertama, jangan menutup pintu anugerah bagi siapa pun. Sekalipun kelihatannya orang tersebut sangat bengis. Kedua, jangan takut dengan kesulitan kehidupan, Dia adalah Allah yang selalu menyertai. Ketiga, jadilah 'alat Tuhan' yang setia. 'Alat Tuhan' yang siap sedia melakukan apa pun tugas yang diberikan oleh-Nya. [YGM]

30/08/2024

Mazmur 55
Butuh Penghiburan, Bukan Pembalasan

Meski kita tidak diberi tahu apa motif Daud dalam menulis mazmurnya kali ini, aroma pengkhianatan kembali tercium.

Setelah menggambarkan secara umum ancaman bahaya yang menyesakkan dadanya, Daud memfokuskan perhatian kepada seorang pengkhianat yang misterius. Namanya tak pernah terungkap, tetapi dikatakan bahwa dia dahulu adalah sahabat dan orang kepercayaan Daud (14). Mereka kerap beribadah bersama-sama (15). Tiba-tiba orang itu diam-diam menikam dari belakang. Daud terluka oleh perkataannya yang munafik: sopan dan lembut tetapi membinasakan (21-22).

Bagaimana Daud merespons pengkhianatan yang keji itu? Sebagai ahli strategi dan pahlawan perang, tidaklah sulit bagi Daud untuk mengadakan serangan balik. Namun, ia memilih untuk berseru kepada Allah dan percaya bahwa Ia akan mendengarkan suaranya (17-18).

Daud mengajak kita untuk melakukan hal yang sama. Bila kita dikhianati oleh orang yang dekat dengan kita, serahkanlah kemarahan dan kekhawatiran kita kepada Tuhan (23).

Respons yang alami bila kita disakiti oleh seseorang adalah membalasnya. Kita merasa harus membalas, cepat atau lambat. Dunia mengajarkan, "Balas dendam paling baik disajikan dingin." Namun, mazmur ini mengajarkan kepada kita satu kebenaran yang krusial: ketika disakiti, musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri. Kita harus menundukkan naluri alami kita untuk membalas.

Ada kalanya pengkhianatan menjadi situasi yang diizinkan Allah agar kita dapat makin menghayati karya salib Kristus. Pikirkan ini: jika seumur hidup kita tidak pernah dikhianati oleh orang dekat, bagaimana kita dapat menyelami sengsara Kristus? Ia, yang dikhianati oleh murid-Nya sendiri dengan sebuah ciuman, menyerahkan pengkhianat itu ke dalam tangan Bapa-Nya. Ia tidak melakukan pembalasan.

Yang kita butuhkan ketika kita disakiti adalah penghiburan, bukan pembalasan. Berdoalah meminta penghiburan dari Allah. Ia, yang pernah dikhianati, berempati terhadap kesakitan kita. Damai sejahtera dari Yesus Kristus menaungi Anda. [PHM]

Photos from Scripture Union Indonesia (a.k.a PPA)'s post 30/08/2024

Memperkenalkan SUI dan apa itu BGA di
Klasis Kalimantan Timur - Samarinda - Kutai - Mahakam, Gereja Toraja.

29/08/2024

Mazmur 54
Beriman dengan Bersyukur

Konteks dalam mazmur ini adalah pengkhianatan orang-orang Zif. Dua kali mereka membocorkan keberadaan Daud kepada Raja Saul yang ingin menghabisi nyawa Daud (1Sam. 23:19-20, 26:1).

Hal yang paling menyakitkan hati Daud adalah orang-orang Zif sebenarnya merupakan bagian dari suku Yehuda (Yos. 15:24, 55), sama seperti Daud. Namun, mengingat perbuatan mereka, Daud menyamakan mereka dengan orang lalim yang tidak mengenal Allah (5).

Pada waktu nyawa Daud terancam akibat ulah mereka, ia hanya bisa pasrah. Tidak ada strategi yang dapat menyelamatkannya. Harapan Daud untuk tetap hidup hanya disandarkan pada nama Allah dan keadilan-Nya (3).

Dalam dua pengkhianatan orang Zif tersebut Allah menyelamatkan Daud secara ajaib (1Sam. 23:27-28, 26:7, 12). Bagaimana ia dapat membalas kebaikan dan pertolongan Allah yang dahsyat itu? Satu-satunya hal yang dapat ia lakukan adalah menjanjikan persembahan kurban syukur bila Allah menyelamatkan dia dari bahaya (8-9).

Sebuah teladan iman yang luar biasa kita terima dari mazmur ini. Meski penyelamatan Allah belum terjadi, Daud bersikap seakan-akan itu telah terjadi. Karena itu, ia berjanji akan mempersembahkan syukur kepada Allah. Mungkinkah kita memiliki keberanian dan keyakinan yang sama ketika kita bergumul dengan masalah-masalah kita saat ini?

Mungkin bisnis Anda terancam gulung tikar, mungkin seseorang mencoba merebut rumah Anda, mungkin Anda baru divonis kanker stadium lanjut, atau mungkin anak Anda sedang kritis di rumah sakit. Tidak ada yang dapat Anda lakukan untuk mengubah situasi gawat tersebut. Beranikah Anda untuk terus berharap pada nama Allah dan keadilan-Nya?

Beriman adalah tindakan yang paling logis sebelum dan setelah tidak ada lagi yang bisa kita lakukan. Jangan beriman hanya supaya masalah-masalah Anda lenyap. Milikilah iman bahwa Anda akan kembali mempersembahkan syukur kepada Allah karena Ia akan melepaskan Anda dari kesesakan Anda. [PHM]

29/08/2024

Come & Join Us!

Photos from Scripture Union Indonesia (a.k.a PPA)'s post 29/08/2024

Sensitif atau Kreatif?

Kita adalah orang tua yang tepat bagi anak-anak kita. Hal itu sudah ditentukan oleh Tuhan. Jadi, jadilah orang tua yang baik. Mari memberikan perhatian yang baik bagi pertumbuhan anak-anak kita di dalam Tuhan Yesus Kristus (dr. Lahargo Kembaren, Sp.Kj.).

28/08/2024

Mazmur 53
Umat Tuhan di Dunia yang Bejat

Bacaan hari ini memiliki banyak kemiripan dengan Mazmur 14, dengan perbedaan pada ayat 6. Daud memulainya dengan hamartiologi (pelajaran Alkitab tentang dosa). Ia menyingkapkan kondisi berdosa seluruh umat manusia. "Semua", katanya, "telah menyimpang" dan "bejat" (4). Mereka menyangkali keberadaan Allah atau berharap Ia tidak ada (2; Mzm. 14:1).

Itu mungkin terdengar seperti tuduhan yang berlebihan. Namun, Daud mengungkapkan bahwa buktinya dinyatakan oleh Allah sendiri. Ia mengamati dari surga dan mendapati bahwa tidak ada manusia yang benar-benar baik (3-4; Mzm. 14:2-3). Pada kemudian hari Paulus menegaskan seluruh kebenaran ini di dalam Roma 3:10-12.

Menariknya, meski dunia dipenuhi orang-orang berdosa, Allah menganggap sebagian darinya adalah umat-Nya (5; Mzm. 14:4). Secara tersirat, itu menunjukkan bahwa mereka menjadi umat-Nya karena Ia telah membenarkan mereka demi kasih-Nya. Sayangnya, selama mereka masih ada di dunia, mereka terus-menerus ditindas oleh orang-orang yang bukan umat Allah.

Kabar baiknya, Allah pasti akan membela umat-Nya. Ia berjanji akan membuat musuh mereka, yang juga adalah musuh-Nya, menjadi takut dan malu (6; Mzm. 14:5-6). Janji itu adalah dasar pengharapan dan s**acita kita (7; Mzm. 14:7).

Apakah Anda sungguh-sungguh percaya pada janji itu? Sebaiknya demikian, sebab janji Allah adalah berita yang logis. Jika Allah berkenan mengangkat kita sebagai umat-Nya, sekalipun dahulu kita manusia berdosa, Ia tentu tidak akan membiarkan kita terus ditindas oleh orang-orang dunia yang berdosa. Atau, dalam kata-kata Rasul Paulus, "Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimana mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama Dia?" (Rm. 8:32)

Kita patut bersyukur karena Allah mengangkat kita menjadi umat-Nya. Sisipkanlah ucapan syukur atas hal tersebut dalam doa kita hari ini. Ucapkanlah: "Terima kasih, Tuhan, Engkau memelihara umat-Mu di tengah dunia yang bejat." [PHM]

28/08/2024

Mazmur 53
Umat Tuhan di Dunia yang Bejat
Bacaan hari ini memiliki banyak kemiripan dengan Mazmur 14, dengan perbedaan pada ayat 6. Daud memulainya dengan hamartiologi (pelajaran Alkitab tentang dosa). Ia menyingkapkan kondisi berdosa seluruh umat manusia. "Semua", katanya, "telah menyimpang" dan "bejat" (4). Mereka menyangkali keberadaan Allah atau berharap Ia tidak ada (2; Mzm. 14:1).

Itu mungkin terdengar seperti tuduhan yang berlebihan. Namun, Daud mengungkapkan bahwa buktinya dinyatakan oleh Allah sendiri. Ia mengamati dari surga dan mendapati bahwa tidak ada manusia yang benar-benar baik (3-4; Mzm. 14:2-3). Pada kemudian hari Paulus menegaskan seluruh kebenaran ini di dalam Roma 3:10-12.

Menariknya, meski dunia dipenuhi orang-orang berdosa, Allah menganggap sebagian darinya adalah umat-Nya (5; Mzm. 14:4). Secara tersirat, itu menunjukkan bahwa mereka menjadi umat-Nya karena Ia telah membenarkan mereka demi kasih-Nya. Sayangnya, selama mereka masih ada di dunia, mereka terus-menerus ditindas oleh orang-orang yang bukan umat Allah.

Kabar baiknya, Allah pasti akan membela umat-Nya. Ia berjanji akan membuat musuh mereka, yang juga adalah musuh-Nya, menjadi takut dan malu (6; Mzm. 14:5-6). Janji itu adalah dasar pengharapan dan s**acita kita (7; Mzm. 14:7).

Apakah Anda sungguh-sungguh percaya pada janji itu? Sebaiknya demikian, sebab janji Allah adalah berita yang logis. Jika Allah berkenan mengangkat kita sebagai umat-Nya, sekalipun dahulu kita manusia berdosa, Ia tentu tidak akan membiarkan kita terus ditindas oleh orang-orang dunia yang berdosa. Atau, dalam kata-kata Rasul Paulus, "Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimana mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama Dia?" (Rm. 8:32)

Kita patut bersyukur karena Allah mengangkat kita menjadi umat-Nya. Sisipkanlah ucapan syukur atas hal tersebut dalam doa kita hari ini. Ucapkanlah: "Terima kasih, Tuhan, Engkau memelihara umat-Mu di tengah dunia yang bejat." [PHM]

27/08/2024

Mazmur 52
Tragedi Dibalas dengan Tragedi

Sungguh sebuah tragedi! Sebanyak 85 imam yang takut akan Tuhan, bahkan hampir seluruh penduduk Nob, dibunuh atas perintah Raja Saul; semua ini karena ulah satu orang Edom, yakni Doeg (1Sam. 22:9-19). Tragedi itu menginspirasi Daud menggubah mazmur ini.

Jika dicermati, mazmur ini dapat dibagi menjadi tiga bagian. Di bagian pertama karakter sang pengkhianat dari Edom tersebut digambarkan secara terperinci (3-6). Dengan kata-kata penuh kemunafikan, ia menebar dusta dan kekacauan.

Di bagian kedua, diuraikan hukuman yang akan menimpa orang seperti itu (7-9). Allah akan merubuhkan dia, menyeretnya keluar dari rumahnya untuk dibinasakan, dan menjadikannya bahan ejekan semua orang.

Di bagian ketiga, nasib akhir orang fasik itu dibandingkan dengan sang pemazmur (10-11). Daud, target Saul yang sebenarnya, justru aman dan tenteram dalam perlindungan Allah. Orang yang tertawa pada akhirnya adalah dia yang berharap kepada Allah.

Orang seperti Doeg dapat ditemukan dalam segala budaya dan tempat. Karakter seperti dia perlu disingkapkan di hadapan publik supaya diketahui segala kebus**annya. Sayangnya, hal itu tidak selalu terjadi dalam dunia nyata. Orang-orang saleh, seperti 85 imam Allah itu, justru kehilangan nyawa ketika sang pengkhianat bergelimang harta.

Namun, Daud menyingkap sebuah rahasia mengenai keadilan Allah. Semua orang fasik, khususnya pengkhianat, akan merasakan dahsyatnya penghakiman Allah yang datang secara tiba-tiba. Mereka tidak akan sempat membela diri sebab Allah menjatuhkan mereka secara tragis. Tragedi dibalas dengan tragedi.

Apakah penderitaan yang Anda alami saat ini adalah akibat dari ulah seseorang? Jangan membalasnya. Atau, apakah seorang pengkhianat sedang merencanakan sesuatu yang buruk terhadap Anda atau keluarga Anda saat ini? Jangan takut, dan tidak perlu berpikir berlebihan. Pastikan saja Anda selalu tinggal dalam hadirat Allah. Berdoa dan serahkan segalanya kepada Allah.

Keadilan akan terbit laksana mentari pagi bagi orang-orang kudus! [PHM]

26/08/2024

Mazmur 51
Jiwa yang Merindukan Hisop Ilahi

Sesuai dengan bagian pembukanya, mazmur ini digubah oleh Daud setelah Nabi Natan menyingkapkan dosa seksualnya.

Yang menarik, Daud mengaitkan dosa itu dengan seluruh keberdosaan dirinya sejak ia masih ada dalam kandungan (7). Seolah-olah Daud mau mengatakan bahwa dosa yang ia lakukan telah membangkitkan kesadarannya akan dampak dosa asali.

Kesadaran ini membuat Daud merasa tersiksa. Ia berduka sampai-sampai tulang-tulangnya serasa seperti remuk (10). Mengapa ia begitu sedih? Karena ia takut bahwa Allah akan meninggalkan dia yang telah cemar; ia cemas kalau-kalau Roh yang telah mengurapinya akan pergi darinya (13).

Bagi Daud, satu-satunya solusi atas masalah dosa adalah kemurahan hati Allah. Tidak ada ritual agama yang dapat menghapuskan dosanya. Ia membutuhkan hisop ilahi, yaitu tindakan belas kasihan Allah yang menyucikan dirinya (9).

Mazmur ini mengajarkan kepada kita pelajaran yang penting dan berguna bahwa Allah mencari "jiwa yang hancur" dan "hati yang remuk redam dan penuh penyesalan" karena dosa (19). Allah menghargai orang-orang yang menyadari betapa jahat dan kotor dosa-dosanya. Ia menyukai orang-orang yang mengakui betapa mereka memerlukan belas kasihan-Nya. Dengan cara berbeda, Tuhan Yesus berkata, "Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur" (Mat. 5:4).

Apakah Anda merasa gelisah atas kesalahan yang perlu Anda akui kepada Tuhan? Adakah kebiasaan buruk atau pikiran negatif yang membuat Anda berduka akhir-akhir ini? Jika ya, Anda membutuhkan hisop ilahi.

Datanglah kepada Tuhan. Hanya Dia yang dapat menghapus dosa-dosa kita. Jangan tunggu sampai orang lain datang untuk menegur kita. Orang itu mungkin tidak akan muncul dalam waktu dekat atau bahkan dalam hidup kita. Namun, tangisilah dosa-dosa yang membuat kita menjauh dari Allah. Ratapilah ketidaksadaran kita yang membuat kita tergiur oleh hawa nafsu dan terasing dari Allah. [PHM]

Want your business to be the top-listed Recruitment Company in Jakarta?
Click here to claim your Sponsored Listing.

Videos (show all)

Kisah Para Rasul 12:20-23Kesombongan Berakibat MalapetakaHerodes adalah raja yang sombong. Ia seorang pemimpin yang lahi...
Kisah Para Rasul 12:1-19Kuasa DoaSetelah peristiwa Pentakosta, para rasul terus mengajar tentang keselamatan yang dikerj...
Kisah Para Rasul 11:19-30Penyertaan Tuhan kepada Gereja-NyaGereja dimulai oleh Tuhan. Oleh karena itu, pasti akan disert...
Kisah Para Rasul 11:1-18Merespons Positif Kehendak AllahKerap kali kehendak Tuhan begitu sulit kita terima. Bagaimanapun...
Kisah Para Rasul 10Berita Injil Bersifat InklusifMengubah mindset seseorang bukanlah hal yang mudah. Apalagi, bila sudah...
Kisah Para Rasul 9:32-43Tidak Bergantung pada ManusiaTuhan kita adalah Allah yang menyejarah. Allah menyejarah melalui b...
Kisah Para Rasul 9:19-31Pertobatan RadikalKita sering memaknai kata radikal secara negatif. Padahal, radikal artinya men...
Kisah Para Rasul 9:1-19Tak Ada yang Dapat LepasJika Allah berkehendak, maka tidak ada yang dapat lepas dari-Nya. Dalam p...
Mazmur 55Butuh Penghiburan, Bukan PembalasanMeski kita tidak diberi tahu apa motif Daud dalam menulis mazmurnya kali ini...
Mazmur 54Beriman dengan BersyukurKonteks dalam mazmur ini adalah pengkhianatan orang-orang Zif. Dua kali mereka membocor...
Mazmur 53Umat Tuhan di Dunia yang BejatBacaan hari ini memiliki banyak kemiripan dengan Mazmur 14, dengan perbedaan pada...
Mazmur 52Tragedi Dibalas dengan TragediSungguh sebuah tragedi! Sebanyak 85 imam yang takut akan Tuhan, bahkan hampir sel...

Telephone

Address


Jalan Pintu Air Raya No. 7 Blok C4/Kompleks Mitra Pintu Air
Jakarta
10710

Opening Hours

Monday 07:30 - 16:00
Tuesday 07:30 - 16:00
Wednesday 07:30 - 16:00
Thursday 07:30 - 16:00
Friday 07:30 - 16:00

Other Jakarta recruitment companies (show all)
Fame Models Indonesia Fame Models Indonesia
Jalan Kav DKI Blok A No 28. Duren Sawit
Jakarta, 13440

FAME is one of the most prominent agencies in the fashion industry worldwide.

IndoSakti Communications IndoSakti Communications
Jalan Delman Asri VI No 29 Tanah Kusir, RT. 6/RW. 11 Kebayoran Lama Jakarta Selatan
Jakarta, 12240

Full Service Below The Line Agency

Layanan Pajak ASP Dirjen Pajak (eFiling - www.layananpajak.com) Layanan Pajak ASP Dirjen Pajak (eFiling - www.layananpajak.com)
Tebet Jakarta Selatan
Jakarta

selesaikan pelaporan SPT anda di meja kerja... cuman sekali klik doang

Focus Quantum Success, PT Focus Quantum Success, PT
ANZ Tower 23rd Floor; Jalan Jend. Sudirman Kav. 33A
Jakarta, 10220

Line of Business: Management Consultant Legal & Management Training Center In House Training on Legal & Management Event Management Traveling Management

BAHTERA JIWA Human Resources & Psychology Consultant BAHTERA JIWA Human Resources & Psychology Consultant
Jalan Wolter Monginsidi 70
Jakarta

BJ-Consultant adalah konsultan Sumber Daya Manusia & Psikologi Indonesia/BJ-Consultant is Indonesian Human Resources & Psychology Consultant.

Karir.com Karir.com
Gedung Mangkuluhur City Tower One Lantai 7, Suite 11 Jalan Jendral Gatot Subroto Kavling 1, RT. 1/RW. 3, Karet Semanggi, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Jakarta, 12930

Pionir portal karir di Indonesia sejak 1999. Kami akan menemanimu sepanjang perjalanan karirmu.

RABOEN Corporation RABOEN Corporation
Jakarta, 12530

perusahaan ini didirikan demi cita- cita mulia mensejahtrakan kehidupan bangsa

ROBOTICS Education Centre ROBOTICS Education Centre
Jalan Raya Bukit Gading Rukan Gading Bukit Indah P/12
Jakarta, 14240

Creativity & Imagination; Team Work & Problem Solving; Fun & Learning; Mechanic & Engineering; Progr

Everyday Mandarin - Study in Taiwan & China Everyday Mandarin - Study in Taiwan & China
GreenBay Pluit, Tower B/LGM/6, Jalan Pluit Karang Ayu
Jakarta, 14450

www.EverydayMandarin.com - Tel/WA: +62 813 999 33100 - Instagram/LINE: @everydaymandarin

CTPrima CTPrima
Mitra Matraman Offices Centre B-20, Jalan Matraman Raya 148
Jakarta, 13150

CTPRIMA siap membantu sebagai mitra kerja yang mampu memberikan solusi bagi kelancaran usaha perusah

Verity HR Verity HR
Graha Simatupang, Tower 2B, 1st Floor, Jalan TB Simatupang, Kav 38
Jakarta, 12540

Verity HR is a professional Search and Selection company and Technical Recruitment Consultancy. Che