Kelola

Keluarga besar Yayasan Kelola mengucapkan turut berduka cita atas kepulangan Ibu Syofyani Yusaf ke Rahmatullah pada Jumat 4 Maret 2022.

Ibu Syofyani Yusaf adalah Maestro Tari Minangkabau yang membesarkan Sofyani Dance and Music Ensemble Group di Bukittinggi, Sumatera Barat.


Foto:Topsatu.com

Kelola mengucapkan Selamat Hari Natal dan Tahun Baru 2022

Awardee of SEACN3 CHallenge Award
Sebuah karya Dance Film dari
Hari Ghulur

"SONGKOK"
13th November 2021
19:00 GMT+07
Youtube Channel Yayasan Kelola
(link in bio)
Dilanjutkan dengan Diskusi setelah penayangan.

Songkok tidak hanya aksesoris yang melekat di kepala, tapi identitas kultural dan sejarah. Ketika kami berjarak dengan leluhur, tenggelam dalam lanskap kota, maka ‘Songkok’ hadir sebagai kenangan, membangkitkan memory yang terpendam; tradisi sejarah, adat, keluarga rantau, spiritualitas, dan gerak hidup keseharian. Songkok adalah spirit, ruang ingatan sekaligus benda yang menembus waktu.

===
Karya ini adalah Peraih Penghargaan SEACN3 Challenge Award.
SEACN3 Challenge Award adalah proyek yang diinisiasi dan diorganisir Yayasan Kelola dan dimungkinkan dengan dukungan parsial dari Asian Cultural Council dan Mandarin Oriental Foundation untuk memajukan dialog internasional, pengertian, dan menghormati melalui pertukaran budaya melalui seni

===
This work is an Awardee of Southeast Asia Choreographers Network (SEACN) #3 Challenge Award.

SEACN is initiated and organized by Yayasan Kelola and made possible in part with a grant from Asian Cultural Council to advance international understanding through cultural exchange in the arts.

, ,

Awardee of SEACN3 CHallenge Award
Sebuah karya Dance Film dari
Hari Ghulur

"SONGKOK"
13th November 2021
19:00 GMT+07
Youtube Channel Yayasan Kelola
(link in bio)
Dilanjutkan dengan Diskusi setelah penayangan.

Songkok tidak hanya aksesoris yang melekat di kepala, tapi identitas kultural dan sejarah. Ketika kami berjarak dengan leluhur, tenggelam dalam lanskap kota, maka ‘Songkok’ hadir sebagai kenangan, membangkitkan memory yang terpendam; tradisi sejarah, adat, keluarga rantau, spiritualitas, dan gerak hidup keseharian. Songkok adalah spirit, ruang ingatan sekaligus benda yang menembus waktu.

===
Karya ini adalah Peraih Penghargaan SEACN3 Challenge Award.
SEACN3 Challenge Award adalah proyek yang diinisiasi dan diorganisir Yayasan Kelola dan dimungkinkan dengan dukungan parsial dari Asian Cultural Council dan Mandarin Oriental Foundation untuk memajukan dialog internasional, pengertian, dan menghormati melalui pertukaran budaya melalui seni

===
This work is an Awardee of Southeast Asia Choreographers Network (SEACN) #3 Challenge Award.

SEACN is initiated and organized by Yayasan Kelola and made possible in part with a grant from Asian Cultural Council to advance international understanding through cultural exchange in the arts.

, ,

“𝟭𝟵𝟯𝟲”
Chapter II of "Through the door then..." project

After the release of “Chapter I: A self self shall…” this July, our creative team have continued the intriguing journey of self-inquiry, with new companions, to conceive and build up Chapter II: 1936. This chapter was initiated by artist Ngô Thanh Phương, co-created by Diễm Phương, Xuân Nguyên, Linh Lê and Red.

"1936"’s premiere is planned on 30.10.2021, live on Zoom and Livestream to Youtube.

Fanpage: Bước Qua Cánh Cửa Thì
Instagram:

This work is an Awardee of Southeast Asia Choreographers Network (SEACN) #3 Challenge Award.
SEACN is initiated and organized by Kelola Foundation and made possible in part with a grant from the to advance international understanding through cultural exchange in the arts

-----

"Through the door then..." is a long-term project founded by artist Ngô Thanh Phương in early 2021, stemming from her personal query about the diverse possibilities of expression of the “body” as well as the human connection in different spaces and realities. As an experimental journey taking place in the "new normal" era, the project was developed based on miscellaneous dialogues between the project’s companions in their process of adapting and playing with “new” performance spaces. And Zoom is one of those spaces.

*This project is supported by Asian Cultural Council, Kelola, Southeast Asia Choreographers Network (SEACN) within the framework of the Challenge Award 2021 and developed during artist Ngô Thanh Phương's residency at ARTEFACT (Dance Nucleus Studio)

#1936

1936 cannot be a-dream-come-true without…

“1936”, the second chapter of the project “Through the door then…” is a project that received the “Challenge Award 2021” of the Southeast Asian Choreographer Network, with the sponsorship of the Asian Cultural Council and Kelola Foundation (Indonesia).

Meanwhile, the project is also received enthusiastic support from Dance Nucleus Studio (Singapore), within the framework of the ARTEFACT #2 Creative Residency program.

Thanks to great support from our sponsors, 1936 team would like to give a massive thanks to our organizers as well as funders for their support during the 3 months process of making 1936.

Special thanks are sending to our:

Organizer:

Funders:



Southeast Asia Choreographers Network (SEACN)

In order to reach the stage of introduction to the public, 1936 went through a journey full of flavors when looking for support and companion units - a hurdle that perhaps any independent art project has to go through.

To learn more about the organizations that have generously supported 1936, please take a closer look at photos below.

—

𝟭𝟵𝟯𝟲
a two-channel Zoom performance where time warps and space bends

🪑 Event info: http://bit.ly/1936bqcct
🪑 Register form: http://bit.ly/1936form
🪑 Time: 16:00 (GMT+7), Saturday, October 30, 2021
🪑 Duration: 40 minutes
🪑Place: live on ZOOM and livestream to YouTube
🪑Language: Vietnamese (ZOOM), English subtitles (YouTube)

#1936

Mengundang Sahabat Kelola untuk kesempatan International Leadership Program: Indo Pacific dari the Australia Council for the Arts.
Deadline 30 November 2021.

Sebelum apply yuk ikuti Sesi Informasi Online dengan Alumni Program di:

Wednesday 3 November, on Zoom
2.30-4.00pm AEDT
Register here -> https://tinyurl.com/7kh7dbwz

===
The Australia Council Leadership Program is dedicated to transforming the cultural and creative industry’s knowledge, skills and capabilities by investing in emerging, mid-career and established leaders from across our region.

Apply now for a fully funded scholarship in one of our programs to transform your leadership and create impact for your organisation, practice or community.

Apply here: https://australiacouncil.gov.au/investment-and-development/leadership-program/international-leadership-program-indo-pacific/

*Deadline: 30 November 2021, 3pm AEDT (11pm WIB/ 12pm WITA / 1pm WIT).*

Full info: https://australiacouncil.gov.au/investment-and-development/leadership-program/international-leadership-program-indo-pacific/

Or contact Distry (WhatsApp) +628111128858 for further info.

"BLIND RITUALS...จังหวะของความมืด"
by Nitipat Ong Pholchai/SpineParty, Dew Panalee Maskati and Toffee Sopon Tubklong

𝗗𝗔𝗧𝗘 & 𝗧𝗜𝗠𝗘
Sun 24 October 2021
14.00-15.30 𝗚𝗠𝗧+7: ZOOM meeting (90 𝗺𝗶𝗻𝘀)
Register in google form: https://forms.gle/M7ge2M2USqmVfeAj8
A Zoom link will be sent to you upon registration.
This work is an Awardee of Southeast Asia Choreographers Network (SEACN) #3 Challenge Award.
SEACN is initiated and organized by Kelola Foundation and made possible in part with a grant from the to advance international understanding through cultural exchange in the arts
,  ,  ,  ,     

  #จังหวะของควาด 
     

Mengucapkan Selamat Hari Maulid Nabi Muhammad SAW

Kelola turut berduka cita sedalam-dalamnya atas kepergian Gunawan Maryanto hari ini di Yogyakarta.

Selamat berpulang, Cindhil. Karya dan kenanganmu selalu bersama kami.

Foto: TeaterGarasi

*MARANTAU*
15 November 2021-18 Februari 2022
Yogyakarta

Untuk: tiga praktisi seni Indonesia

*Tenggat: 22 Oktober 2021*

MARANTAU adalah platform residensi dari Goethe-Institut Indonesia dan Riksa Afiaty yang mengadopsi dinamika pergerakan, keterasingan, keberjarakan dari ruang-ruang familiar, dan adaptasi dengan pola kerja dan budaya di tempat baru.

MARANTAU juga upaya untuk membelokkan praktik di luar dominasi pakem “Jawa”. Pulau Jawa sering jadi tujuan merantau yang menjanjikan kehidupan lebih baik. Namun, pelbagai peluang akses dan sumberdaya di Pulau Jawa sekaligus menciptakan ketimpangan yang ditopang oleh perspektif dan struktur politik yang elitis, otoriter, feodal dan konservatif. Kami berharap undangan ini menjangkau para praktisi seni yang tertarik untuk menelusuri dna mengkritisi simpul-simpul opresi yang selama ini mapan.

Program residensi ini akan dijamu oleh kurator Riksa Afiaty dan dikelola oleh Theodora Agni. Goethe-Institut akan menanggung biaya untuk tiket pesawat, transportasi dari dan ke bandara, akomodasi, tunjangan biaya harian, anggaran produksi, dan honorarium selama masa residensi.

Mari bergabung di IG live Salad Bowl untuk ngobrol dengan dengan dan , peserta workshop . Kita akan ngobrol ringan tentang Keterhubungan, baik dalam praktik karya dan lokal mereka.

Sampai jumpa nanti malam!

Workshop ini adalah bagian dari Southeast Asia Choreographers Network (SEACN #4) yang diprakarsai dan diselenggarakan oleh Yayasan Kelola. Tahun ini workshop Artistic Development disepenggarakan di 4 negara (Indonesia, Thailand, Vietnam, dan Kamboja). Untuk penyelenggaraan di Indonesia berkolaborasi dengan yang digagas .

adalah proyek yang diinisiasi dan diorganisir dan dimungkinkan dengan dukungan parsial dari untuk memajukan dialog internasional, pengertian, dan menghormati melalui pertukaran budaya melalui seni.

GULALI Festival; sebuah festival seni pertunjukan untuk penonton anak .. untuk pertama kalinya akan digelar secara virtual.

Akan ada 15 pementasan dari seluruh penjuru Indonesia, dan juga dari negeri tetangga. Ini saatnya anak-anak mendapatkan haknya untuk menikmati karya seni yang memang didedikasikan untuk mereka.

Setiap pementasan akan diikuti dengan stage tour dan artist talk dgn senimannya.
.

Tiket bisa didapat di :

https://pestaboneka.com/gulali-festival/

Mari bergabung di IG live Salad Bowl untuk ngobrol dengan dengan dan , peserta workshop . Kita akan ngobrol ringan tentang karya-karya mereka yang menggunakan sensori tubuh dan eksplorasi tubuh dalam seni.

Sampai jumpa nanti jam 16:00!

Workshop ini adalah bagian dari Southeast Asia Choreographers Network (SEACN #4) yang diprakarsai dan diselenggarakan oleh Yayasan Kelola. Tahun ini workshop Artistic Development disepenggarakan di 4 negara (Indonesia, Thailand, Vietnam, dan Kamboja). Untuk penyelenggaraan di Indonesia berkolaborasi dengan yang digagas .

adalah proyek yang diinisiasi dan diorganisir dan dimungkinkan dengan dukungan parsial dari untuk memajukan dialog internasional, pengertian, dan menghormati melalui pertukaran budaya melalui seni.

Mari bergabung di IG live Salad Bowl untuk ngobrol dengan dengan dan , peserta workshop . Kita akan ngobrol ringan tentang karya-karya mereka yang menggunakan sensori tubuh dan eksplorasi tubuh dalam seni.

Sampai jumpa nanti jam 16:00!

Workshop ini adalah bagian dari Southeast Asia Choreographers Network (SEACN #4) yang diprakarsai dan diselenggarakan oleh Yayasan Kelola. Tahun ini workshop Artistic Development disepenggarakan di 4 negara (Indonesia, Thailand, Vietnam, dan Kamboja). Untuk penyelenggaraan di Indonesia berkolaborasi dengan yang digagas .

adalah proyek yang diinisiasi dan diorganisir dan dimungkinkan dengan dukungan parsial dari untuk memajukan dialog internasional, pengertian, dan menghormati melalui pertukaran budaya melalui seni.

INSIDE THE MASK (2021)
Mask is a prop for a dancer to use when they perform, and it is also a symbol to respect and offer. Mask is visible, inside the mask is invisible.
Inside the mask is like staying in another person or a role that is powerful and fierce. Control the whole body, brain, and breathe to express movements and connects between heaven and human also invisible spirit.

Saturday, 25th September 2021
17:00 GMT+7
Youtube Channel Yayasan Kelola

Sovitou Noun is a trained Khmer traditional dance (specifically Lakhaon Kaol Cambodian male masked dance.
Noun is also skillful in stage, costume, and property design for performances.
He is currently pursuing MA at Choreographic Arts of the Royal University of Fine Arts in Phnom Penh
In the past, Noun was a featured dancer in “Para Human” by Eko Supriyanto at the National Museum of Singapore, “Olden New Golden Blue” by Peter Chin at the Season of Cambodia Festival New York in April 2013, and “Khmeropedies III: Source/Primate” by Emmanuèle Phuon at the da:ns Festival in Singapore in October 2013.
Noun’s celebrated choreographic piece was titled “Religion” performed at Amrita Performing Arts Contemporary Dance Platform.

Choreographer and Dancer: Ka Kou
Dramaturge: Peter Chin
Assistant Choreograhper: TouTou Sovitou
Cameraman: Bun Chan
Composer: Ros Sokunthea
Lighting operator: Borey Small
General assistant: ឃិន សោភ័ណ្ឌ
Props sponsor: SilverBell
Digital art work : Jessy An
Studio: Java Creative Café

This work is an Awardee of Southeast Asia Choreographers Network (SEACN) #3 Challenge Award. SEACN is initiated and organized by and made possible in part with a grant from the@asianculturalcouncil to advance international understanding through cultural exchange in the arts.
, ,

Halo kawan-kawan! Dengan hati senang kami kabarkan produksi Kala Teater berikutnya;

Pagi 21 Menit
Naskah Shinta Febriany
Sutradara Nurul Inayah

Sila pesan tiket nonton melalui tautan https://bit.ly/tiketP21M

Kelola

Akar Air dan Yang Jatuh

Di Waduk Jatigede, kita akan mengerti artinya kehilangan akar. Waduk itu terhampar di atas 25 situs c***r budaya, bagian dari sejarah kuno kerajaan Sumedang Larang dan tempat di mana kebudayaan suku Sunda dimulai. 28 desa, lima kecamatan, 11000 kepala keluarga, dan Gunung Surian, tempat satwa liar berumah dan berkembang biak. Hari ini sejarah itu jatuh dan tenggelam.
 
Setiap kita menatap puncak gunung itu, yang terdengar hanya suara kesunyiaan.
Air menjadi katalisator untuk menceritakan berbagai peristiwa di atas. Angka-angka di atas hanya menjadi do’a yang menerima kesunyian.  Dan akar menjadi kesunyian paling ujung sebelum lepas dan fana.

Koreografer:
Dramaturg: .luthvianti
Artistic:


Karya ini adalah Peraih SEACN3 Challenge Award sebagai lanjutan dari forum workshop Southeast Asia Choreographers Network #3, 2020.
Southeast Asia Choreographers Network (SEACN) is made possible in part with a grant from the Asian Cultural Council to advance international understanding through cultural exchange in the arts. 

Yuk bergabung di IG Live Kick Off Workshop TUKAR TANGKAP KOREOGRAFI INDONESIA.

Workshop ini adalah bagian dari Southeast Asia Choreographers Network (SEACN #4) yang diprakarsai dan diselenggarakan oleh Yayasan Kelola. Tahun ini workshop Artistic Development disepenggarakan di 4 negara (Indonesia, Thailand, Vietnam, dan Kamboja). Untuk penyelenggaraan di Indonesia berkolaborasi dengan yang digagas .

adalah proyek dan dimungkinkan dengan dukungan parsial dari untuk memajukan dialog internasional, pengertian, dan menghormati melalui pertukaran budaya melalui seni.

Sampai bertemu nanti!

SEACN tahun 2020 yang mengalami tantangan pandemi berjalan secara daring dengan mengumpulkan 10 koreografer Asia Tenggara untuk berdiskusi dan mengembangkan kemampuannya secara kolektif melalui sesi-sesi mentoring dan refleksi kolektif.

SEACN 2020 mengundang Arco Renz (BE), Helly Minarti(ID) dan Daniel Kok (SG) sebagai mentor, Adjjima Na Patalung dan Josh Marcy seabgai observer, dan Joned Suryatmoko sebagai koordinator dan fasilitator.

adalah proyek dan dimungkinkan dengan dukungan parsial dari dan dukungan dari the Mandarin Oriental Foundation dan Keluarga Sam Miller untuk memajukan dialog internasional, pengertian, dan menghormati melalui pertukaran budaya melalui seni.

===
Year 2020, with the pandemic going, SEACN was held fully online, inviting 12 SEA choreographers, discussing and enhancing their practice through mentoring session and collective reflection.

SEACN 2020 invited Arco Renz(BE), Helly Minarti(ID) and Daniel Kok (SG) as mentors, Adjjima Na Patalung(TH) and Josh Marcy(ID) as observers, and Joned Suryatmoko as coordinator/facillitator.

Southeast Asia Choreographers Network ( ) is a project of Kelola Foundation and made possible in part with a grant from and support from the Mandarin Oriental Foundation and the family of Sam Miller to advance international dialogue, understanding, and respect through cultural exchange in the arts.

Kelola updated their address.

Dirgahayu Republik Indonesia

🇮🇩

Mengingat jejak Southeast Asia Choreographer's Network (SEACN) yang diadakan di tahun 2019 di Solo, Jawa Tengah.

Kelola menginisiasi SEACN dengan mengumpulkan kembali peserta penerima hibah residensi di American Dance Festival, untuk dapat membangun jaringan dan pengetahuan artistik yang telah dikembangkan selama residensi.
dengan Co-fasilitator Melati Suryodarmo dan Arco Renz, SEACN 2019 memilih tema "Ritual Performance". Selama sesi-sesi workshop, para peserta dan fasilitator menginvestigasi kembali peran tubuh dalam pertunjukan ritualistik , tradisi, dan identitas lokal tubuh masing-masing koreografer dalam berkarya.

adalah proyek dan dimungkinkan dengan dukungan parsial dari untuk memajukan dialog internasional, pengertian, dan menghormati melalui pertukaran budaya melalui seni.

"