KMKI Taiwan
Keluarga Masyarakat Kristen Indonesia di Taiwan
*King's Sword*
Selasa 23 Juli 2024
Bacaan Setahun:
1 Taw. 10
Mzm. 125
Luk. 12
*BERUBAH ATAU PENGULANGAN*
_"Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.” (2 Korintus 3:18)_
Suatu kali ada seseorang, sebut saja bernama Agus, pegawai senior yang sudah bekerja 15 tahun di sebuah perusahaan percetakan, merasa kecewa dengan pimpinan di tempat ia bekerja. Ia merasa penghargaan atau bonus dan persentase kenaikan gajinya kalah besar dengan seorang pegawai muda, sebut saja bernama Yudo, yang baru 5 tahun bekerja. Ia mencoba protes dan menemui pimpinannya, bapak Yono secara langsung.
Pak Yono menerima Agus dan kemudian mendengarkan apa yang akan dikemukannya. “Pak yono, saya sudah bekerja di tempat ini selama 15 tahun, saya sudah terbukti loyalitasnya kepada perusahaan ini. Masakan saya menerima bonus dan persentase kenaikan yang lebih kecil dari si Yudo?”
Sang pimpinan, bapak Yono, menyela seolah terkejut dan bertanya kepada si Agus, “Berapa lama kamu bekerja di tempat ini?“ Agus cepat menjawab: “15 tahun pak, sejak 2009.” Pak Yono menghela nafas panjang dan kemudian berkata dengan lembut tapi tegas. “Menurut saya, kamu di sini bukan bekerja selama 15 tahun.” Belum selesai pak Yono berbicara, si Agus langsung menyela pimpinannya, ”Benar Pak! Saya bekerja di sini sudah sejak tahun 2009, berarti sudah 15 tahun ‘kan?”
Sang pimpinan dengan tenang tapi tegas menjelaskan, “Saya rasa kamu di sini baru 1 tahun, tetapi kamu ulangi selama 15 kali. Apa artinya? Kamu bekerja dengan kualitas karya yang tetap sama, tidak ada perkembangan atau kemajuan!”
Seberapa banyak kualitas hidup, karya, dan mungkin juga pelayanan kita tidak mengalami perubahan apa-apa selama kita hidup dan berkarya. Jaman berubah dari era kehidupan agraris atau ada yang menyebutnya dengan era 1.0, dan sekarang telah menjadi era otomatisasi, robotic, atau 5.0.
Allah kita memang tidak pernah berubah --kasih setia, kebenaran, dan kuasa-Nya. Tetapi Allah kita adalah pribadi yang s**a melak*kan perubahan. Dalam konteks bekerja setidaknya selalu ada tiga hal paling sederhana yang harus selalu berubah, yaitu _Knowledge, Competence and Character_.
Pada tahun 2007, kualitas pekerja super menurut research tempo 2007 adalah bekerja keras, punya visi. Namun, hasil kesepakatan Internasional Human Resources menyebutkan di tahun 2020 kualitas no 1 pekerja super adalah: _Complex Problem Solving_, yaitu kemampuan berpikir menyelesaikan masalah yang kompleks. Jelas berbeda bukan? Pertanyaannya adalah, kualitas hidup apakah yang sudah berubah dari hidup kita? (HA)
*Questions:*
1. Sudahkah Anda berubah ke arah yang lebih baik lagi? dalam hal apa? Ceritakan!
2. Mengapa di dalam kehidupan ini kita harus siap mengalami perubahan-perubahan? Diskusikan!
*Values:*
Dalam konteks bekerja setidaknya selalu ada 3 hal paling sederhana yang harus selalu berubah, yaitu _Knowledge, Competence and Character_.
*Kingdom's Quotes:*
_Change or Die (Berubah atau Punah) -Charles Darwin-_
*King's Sword*
Senin 22 Juli 2024
Bacaan Setahun:
1 Taw. 9
Luk. 11
*HIDUP DALAM RANCANGAN TUHAN*
_“Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.” (Yesaya 55:8-9)_
Setiap orang punya rencana dalam hidupnya, rencana itu boleh berupa cita-cita yang diwujudkan dalam tindakan-tindakan yang istilah kerennya disebut visi dan misi. Tetapi benarkah rancangan manusia itu sesuai dengan rancangan Allah? Jika kita membaca ayat penuntun hari ini, jelas sekali disebutkan bahwa Tuhan punya rancangan terhadap setiap kehidupan manusia. Rancangan-Ku bukanlah rancanganmu dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, kata firman Tuhan, itu berarti bahwa setiap rencana kita harus kita masukkan dalam rancangan Tuhan.
Ibarat sebuah buku ‘biografi’, ada cover/sampul depan dan belakang. Sampul depan tertera nama dan tanggal kelahiran, sedang sampul belakang tertera nama dan tanggal kematian. Selanjutnya bagaimana kita menulis dan mengisi buku itu dengan kehidupan kita masing-masing, apakah sudah sesuai dengan rancangan Allah?
Kita semua boleh punya cita-cita dan rencana hidup, tetapi pernahkah cita-cita dan rencana itu kita serahkan kepada Tuhan? Jika kita ingin berhasil dalam rencana dan tindakan kita, maka kita harus menyerahkan semuanya kepada Tuhan agar semua rencana kita akan terlaksana. “_Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu_.” (Amsal 16:3)
Kisah Simson dan Delila sangat tidak asing bagi kita, apalagi yang pernah mengecap sekolah minggu pasti sudah pernah mendengarkan kisah ini. Banyak pelajaran berharga kita dapatkan dari perjalanan hidup Simson ini. Simson anak dari Manoah, adapun ibunya awalnya mandul sampai akhirnya Tuhan mengutus malaikat menyatakan rencana-Nya (Hakim 13:5). Dan kemudian rencana awal kehidupan Simson dinyatakan Tuhan. ”_Lalu perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki dan memberi nama Simson kepadanya. Anak itu menjadi besar dan TUHAN memberkati dia_”.(Hakim 13:24)
Simson sudah dipilih Tuhan sejak masih dalam kandungan, bahkan Tuhan memilihnya dengan spesial ”sebagai nazir Allah”, karenanya Roh Tuhan menyertai hidup Simson sehingga ia tumbuh menjadi pemuda yang kuat dan gagah perkasa. Tetapi benarkah Simson masuk dalam rencana Allah? Sayang sekali, Simson menulis bukunya tidak sesuai dengan rancangan Tuhan yang disediakan baginya. Simson mengabaikan panggilan Tuhan dalam hidupnya, ia lebih mengandalkan kekuatan sendiri dan memilih memuaskan keinginan dagingnya.
Ini peringatan bagi kita yang sudah menerima panggilan Tuhan sebagai para pelayan Tuhan! Melayani Tuhan adalah anugerah tak ternilai. Karena itu jangan pernah sia-siakan panggilan Tuhan dalam hidup kita. (AU)
*Questions:*
1. Apakah Anda sering meragukan rancangan Tuhan dalam hidup Anda? Mengapa?
2. Apa akibat dari mengabaikan panggilan Tuhan seperti Simson? Diskusikan!
*Values:*
Sebagai warga Kerajaan, tidak akan pernah menyia-nyiakan kesempatan untuk melayani Raja dengan sungguh-sungguh.
*Kingdom's Quotes:*
_Hargai anugerah Tuhan dengan cara melayani Dia dengan tulus dan setia, untuk kemulian-Nya semata._
*King's Sword*
Minggu 21 Juli 2024
Bacaan Setahun:
1 Taw. 8
Luk. 10
*AIR SUSU DI BALAS AIR TUBA*
_“Cara yang demikianlah diperbuat Absalom kepada semua orang Israel yang mau masuk menghadap untuk diadili perkaranya oleh raja, dan demikianlah Absalom mencuri hati orang Israel” (2 Samuel 15:6)_
"Air susu dibalas air tuba," mungkin demikian peribahasa yang pantas untuk merefleksikan perilaku Absalom kepada Daud, ayahnya. Kisah anak yang durhaka kepada orang tuanya sudah ada sejak zaman pemerintahan raja Daud. Seorang anak yang berani mengkudeta kerajaan ayahnya, seorang anak yang berani mengancam nyawa ayahnya, seorang anak yang berbuat sangat amoral terhadap gundik-gundik ayahnya, bukan di tempat tersembunyi, melainkan di atas sotoh istana ayahnya, di depan seluruh mata bangsa Israel. Tragis, dan sangat di luar nalar kita!
Kisah ini memberi pelajaran bagi kita betapa pentingnya peran seorang ayah dan berfungsi sesuai kebenaran Firman Tuhan di dalam keluarga. Daud bisa saja memiliki keintiman dengan Tuhan, tetapi dalam hal mendidik anak, dia lemah. Daud begitu lunak kepada anak-anaknya sehingga mereka tumbuh dengan memiliki kepentingan masing-masing yang 'memaksa' Daud untuk memenuhinya. Akibatnya, tragedi demi tragedi terjadi di dalam istana Daud yang disebabkan oleh putra-putranya. Yang terparah adalah apa yang diperbuat oleh Absalom.
Sebagai Ayah, perlu ada pemberesan terhadap dosa masa lalu. Mengapa? Karena pemimpin terikat pada perjanjian. Ayah berperan sebagai imam di dalam keluarga yang membawa seisi rumahnya datang menyembah kepada Tuhan, dan sebagai imam yang menjadi perantara antara Tuhan dan keluarganya. Nah, kalau ada hal/dosa yang belum dibereskan, bagaimana mau membawa seisi rumah datang kepada Tuhan? Bagaimana bisa dirinya menjadi perantara antara keluarganya dengan Tuhan? Jelas Tuhan akan menuntut pertanggungan jawab dari dirinya sebagai imam terlebih dahulu. Dosa masa lalu akan terus mengintai selama belum ada pemberesan. Apa yang Daud perbuat terhadap Batsyeba, istri Uria, mengandung karma di masa mendatang lewat putranya. Dosa amoralitas itu seperti mata rantai, saling terkait satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya jangan dibiarkan, harus dibereskan dan diputuskan.
Tentunya, sebagai orang tua kita tidak menghendaki anak-anak di masa tua kita ibarat peribahasa “air susu dibalas air tuba”, bukan? Mari, selagi masih ada kesempatan, mulailah berperan sebagai orang tua yang bijaksana dan takut akan Tuhan. Keteladanan hidup Anda sebagai orangtua-lah yang membawa anak-anak Anda menjauhi kejahatan, mencintai dan menghormati Anda sebagai orang tuanya. Ketika kita dipercayakan melayani keluarga, maka kita harus melak*kannya dengan setia dan bertanggung jawab sehingga pada akhirnya kita akan menerima buah yang manis melalui kehidupan anak-anak kita. (LA)
*Questions:*
1. Sebagai Ayah mengapa perlu ada pemberesan terhadap dosa masa lalu?
2. Bagaimana seharusnya peran orang tua yang bijaksana dan takut akan Tuhan kepada anak-anaknya?
*Values:*
Keluarga Kerajaan Allah yang berperan dan berfungsi sesuai kebenaran Firman Tuhan, akan membawa keluarganya hidup takut akan Tuhan dan mencintai didikan.
*Kingdom's Quotes:*
_Lebih baik memaksa diri mencambuk anak bila mereka melak*kan kesalahan namun ujungnya berbuah manis, daripada memberi seribu pelukan namun ujungnya berbuah simalakama._
*King's Sword*
Sabtu 20 Juli 2024
Bacaan Setahun:
1 Taw. 7
Luk. 9
*HUKUM TAURAT BUKAN PEMBEBAS*
_"Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melak*kan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melak*kan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorangpun yang dibenarkan oleh karena melak*kan hukum Taurat.” (Galatia 2:16)_
Apa arti "_... tidak ada seorangpun yang dibenarkan oleh karena melak*kan hukum Taurat_?" Ayat bacaan hari ini menekankan kepada kita bahwa ada sifat dosa asal yang ada di dalam setiap manusia. Sifat pemberontak yang diwariskan dari Adam. Dan pada umumnya umat manusia berpikir bahwa sifat dosa ini bisa dihilangkan dengan agama. Apakah benar demikian?
Memang benar, agama dengan segala ritual dan hukumnya bisa mengatur perilaku manusia. Namun, sifat dosa manusia yang berakar di setiap hati manusia adalah ibarat sifat buas yang ada di dalam diri binatang. Jika kita punya binatang buas atau anjing galak, kita akan membelenggu keganasannya dengan rantai. Maka rantai sangat bermanfaat mencegah keganasan binatang, tetapi tentu saja tidak menghilangkan kebuasannya.
Itu sebabnya, rantai ibarat agama yang bersifat hukum, rantai bukan pembebas. Agama hanya melatih dan membatasi bukan membebaskan keganasan sifat dosa yang ada di dalam diri manusia. Bilamana rantai terlepas, maka keganasan binatang buas muncul kembali, bahkan seringkali lebih galak dan ganas karena tak lagi terkendali. Demikian juga dengan sifat dosa yang ada di dalam diri manusia. Jika kekang agama atau hukum tak lagi ada dan jika tak ada lagi pengawasan, ataupun tak ada lagi ancaman akan hukuman, maka sifat asli dosa akan menampakkan diri.
Kristus datang untuk membebaskan atau memerdekakan umat manusia dari sifat dosa yang mengusai hidup manusia. Hukum Taurat atau hukum agama hanya ibarat rantai pada binatang buas yang hanya menjinakkan sementara. Yesus Kristus datang untuk merubah dari dalam, yaitu melenyapkan sifat dosa yang ada di dalam hati manusia. Ia mengubahkan paradigma manusia. Jika awalnya motif hati manusia berpusat pada keuntungan diri sendiri, maka kemudian terjadi perubahan, kepada kualitas 'manusia baru' yang hidupnya berpusat kepada anugerah Tuhan. Sehingga dampaknya manusia lebih mengasihi orang lain, dan siap berkorban bagi sesama. (DD)
*Questions:*
1. Apakah fungsi hukum Taurat?
2. Mengapa sifat dosa tak bisa di lenyapkan dengan hukum Taurat?
*Values:*
Warga Kerajaan hidupnya tidak perpusat pada diri sendiri tetapi berpusat kepada Kasih Kristus.
*Kingdom's Quotes:*
_Hukum mendisiplin dari luar, kasih merubah dari dalam, setiap orang dapat melak*kan perbuatan baik tanpa terpaksa bila telah mengenal kasih Kristus._
===
*King's Sword*
Jumat 19 Juli 2024
Bacaan Setahun:
1 Taw. 6
Luk. 8
*PINTU SEMPIT*
_"Jika tuan rumah telah bangkit dan telah menutup pintu, kamu akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata: Tuan, bukakanlah kami pintu! dan ia akan menjawab dan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang"(Lukas 13:25)_
Dr. Thomson dalam buku “The Land and The Book” berkata, “Saya telah melihat pintu yang sempit dan jalan yang sempit ini. Pintu-pintu ini ada di ujung-ujung kota dan dibukakan bagi mereka yang mencarinya dan yang mengetuknya. Apabila matahari terbenam dan malam tiba, pintu-pintu itu ditutup dan dikunci.”
Pintu inilah yang dimaksud Tuhan Yesus dalam perumpamaan di atas. Sebagaimana pintu sempit itu akan ditutup menjelang malam, begitu juga Allah akan menutup pintu anugerah selama-lamanya. Zaman ini adalah zaman di mana pintu Allah terbuka bagi semua umat manusia. Jadi manusia harus menggunakan kesempatan ini untuk mencari anugerah Allah dan masuk melalui pintu yang sempit itu.
Orang-orang berteriak, “Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu dan engkau telah mengajar di kota-kota kami…” Tetapi Tuhan tidak mengenal mereka. Aneh, bukan? Tapi itulah kenyataannya, tidak semua orang yang duduk manis di bangku gereja adalah orang-orang yang meresponi Injil. Saya katakan, mereka adalah ‘simpatisan’ saja. Hati mereka tidak pernah bertobat dengan sungguh-sungguh dan pintu hati mereka tertutup rapat bagi Yesus.
Mari kita berpikir tentang kematian. Wow, Anda tidak pernah berpikir bahwa suatu saat Anda hanya akan menghuni 'rumah' 1 x 2 meter alias liang lahat. Anda mungkin selama ini hanya berpikir tentang hidup Anda sekarang. Buat apa memikirkan kematian? Yang penting sekarang aku mau bersenang-senang. Ini adalah pikiran yang menyesatkan dan membahayakan sebab kematian dapat datang mendadak, tanpa diundang, dan tanpa diharapkan. Pertanyaan penting adalah sudahkah Anda melewati pintu yang sempit? Atau Anda sekarang ini sedang berada di jalan yang lebar yang menuju kebinasaan? Berputarlah! Berputarlah! Arahkanlah jalanmu pada jalan yang sempit dan masuklah melalui pintu yang sempit juga, karena di sana Anda akan menemukan anugerah Allah yang melimpah.
Jangan sia-siakan hidup ini sebab di sinilah penentuan di mana kekekalan kita berada kelak. Pastikan bahwa Anda adalah jemaat Allah yang sungguh-sungguh hidup seturut firman Tuhan. (DH)
*Questions:*
1. Bagaimana kita bisa memastikan bahwa kita masuk melalui "pintu yang sempit" dalam hidup kita sesuai dengan ajaran Tuhan?
2. Apa arti dari pernyataan bahwa tidak semua orang yang terlibat dalam aktivitas kerohanian benar-benar mengenal Tuhan?
*Values:*
Jangan sia-siakan hidup ini, sebab di sinilah penentuan di mana kekekalan kita berada kelak. Pastikan bahwa Anda adalah jemaat Allah yang sungguh-sungguh hidup seturut firman-Nya.
*Kingdom's Quotes:*
_Masuklah melalui pintu yang ditawarkan Tuhan supaya engkau hidup._
*King's Sword*
Kamis 18 Juli 2024
Bacaan Setahun:
1 Taw. 5
Luk. 7
*INGATLAH AKAN ISTRI LOT*
_"Ingatlah akan isteri Lot!" (Lukas 17:32)_
Tuhan Yesus memperingatkan kita melalui ayat ini ketika Ia sedang menanggapi pertanyaan orang Farisi tentang kapan Kerajaan Allah akan datang. Ia menyatakan bahwa walaupun Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, tetapi sesungguhnya sudah hadir di antara mereka dalam pribadi Yesus Kristus. Orang-orang Yahudi dan orang-orang Farisi beranggapan bahwa Kerajaan Allah itu bersifat fisik, yaitu kerajaan Israel yang akan dipimpin Mesias yang telah mengalahkan kekuatan politik dan militer Romawi. Benarkah demikian? Sesungguhnya melalui kehadiran Yesus, Kerajaan Allah sudah ada di antara mereka. Orang-orang Farisi tidak mampu melihat Kerajaan Allah karena pikiran mereka sudah terkontaminasi oleh gemerlapnya dunia yang mereka kejar, sehingga pemahaman mereka tentang Kerajaan Allah pun menjadi salah.
Walaupun Kerajaan Allah berpuncak pada kedatangan Anak Manusia pada akhir zaman, tetapi sudah dimulai dengan kehadiran-Nya pada kedatangan-Nya yang pertama. Kedatangan Tuhan Yesus adalah permulaan dari akhir zaman. Maka, janganlah mencari tanda-tanda lahiriah, tetapi percaya kepada Dia yang merupakan tanda kehadiran kerajaan Allah di muka bumi ini. Memang dalam kedatangan-Nya yang pertama, Yesus mengalami penolakan, penderitaan dan kematian di atas kayu salib. Hal ini dilak*kan-Nya untuk menebus dosa-dosa manusia dan untuk mengalahkan maut serta mengembalikan kuasa Kerajaan Allah bagi kita. Melalui kebangkitan-Nya, Ia menyempurnakan karya akhir rencana penebusan Allah bagi umat manusia dan menegakkan kembali Kerajaan Allah di bumi melalui Roh Kudus yang ada dalam hidup setiap orang percaya.
Yesus juga mengingatkan orang banyak bahwa akan ada banyak sikap terhadap kedatangan-Nya yang kedua. Ada orang yang dengan semangat mencari-cari tanda, menghitung-hitung hari kedatangan-Nya itu, tetapi mereka tidak akan menemukannya. Sebaliknya, ada p**a orang-orang yang tidak mempedulikan sama sekali hari kedatangan-Nya itu. Mereka akan sibuk dengan urusan mereka masing-masing, hidup dalam dosa, sama seperti orang-orang yang kemudian dibinasakan oleh air bah pada zaman Nuh dan yang kemudian dimusnahkan oleh api dan belerang pada zaman Lot.
Secara tegas Yesus menjadikan isteri Lot sebagai sebuah peringatan kepada kita bahwa keselamatan itu mutlak hanya karena anugerah di dalam darah Yesus Kristus. Kita harus mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Yesus yang kedua kali. Pada masa Nuh dan Lot, orang-orang di sekeliling mereka tidak mempedulikan peringatan Allah agar mereka bertobat. Akibatnya ketika waktu Tuhan tiba, mereka ditinggal dan dibinasakan. Istri Lot dipilih untuk diselamatkan tetapi ia binasa. Ia sedang dalam perjalanan untuk selamat tetapi gagal mencapai garis akhir. Jika saat ini kita sudah menerima hak istimewa sebagai warga Kerajaan Allah fokuslah pada penggenapan rencana Allah. Jangan lagi menoleh ke belakang, artinya masih setengah hati mengikut Tuhan. Tuhan ingin kita memiliki komitmen penuh pada Firman dan rencana-Nya sehingga kitapun siap menyambut kedatangan-Nya yang kedua. (RSN)
*Questions:*
1. Apakah Kerajaan Allah sudah hadir didalam kehidupan kita?
2. Peringatan apa yang ingin Yesus sampaikan melalui istri Lot?
*Values:*
Sekalipun keselamatan sudah ada di tangan kita, kita harus tetap berjaga-jaga dan memiliki komitmen penuh pada Firman dan rencana-Nya sehingga kita siap menyambut kedatangan-Nya yang kedua.
*Kingdom's Quotes:*
_Ketika kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat secara pribadi sesungguhnya Kerajaan Allah sudah hadir didalam hidup kita._
*King's Sword*
Rabu 17 Juli 2024
Bacaan Setahun:
1 Taw. 4
Luk. 6
*INFLUENCER PALING TOP*
_"Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu." (Amsal 22:6)_
Saat anak-anak kami masih balita, saya dan suami , sebagai orang tua muda pernah berbincang demikian: “Kita ini harus ngawasin, ngasih tahu dan jadi contoh buat mereka”, kata saya. “Kayak polisi d**g kita?”, timpal suami saya. “Lebih... Kan kita 24 jam bareng mereka. Lagian, nanti mereka pasti lak*kan apa yang mereka lihat kita lak*kan, bukan melak*kan apa yang kita bilang mereka lak*kan bukan?” “Capek d**g, kalo kayak gitu!”, jawaban suami saat itu.
Memang kadang rasanya lelah, ya? Hari berganti hari, minggu berganti minggu, yang
seolah-olah tak melihat hasil yang nyata. Saat sepertinya sudah berhasil mengatasi satu
problem, mereka bertambah usia dan muncul problem baru. Seperti tiada hentinya. Saat
mereka masih batita, kita diperhadapkan dengan kerentanan beberapa penyakit seperti flu, batuk, dan lain-lain. Ketika sudah menginjak usia balita pun demikian, mulai mengenal lingkungan sekitar, bertemu dengan teman-teman seusianya, yang bisa saja berpengaruh buruk karena pola didik orang tuanya yang keliru. Bahkan saat menginjak usia-usia remaja yang kita pikir akan sedikit ‘problem’nya, justru makin kompleks. Terus dan terus akan kita jumpai ‘tantangan-tantangan baru’ saat kita menjadi orang tua, menjadi kepanjangan tangan Tuhan di bumi, sebagai bentuk pertanggungjawaban kita atas ‘hadiah’ yang Tuhan berikan/percayakan.
Suatu hari Tuhan ingatkan kami betapa Tuhan sungguh adalah Bapa yang baik. Melihat
kembali puluhan tahun ke belakang, ternyata kami sendiri juga sudah ‘mendukakan’ hati Bapa dengan mengulang-ulang kesalahan yang sama. Kadang kami sibuk menyalahkan keadaan
maupun orang lain atau banyak alasan karena kami tidak mau berubah. Namun dengan penuh
kasih dan kesabaran Tuhan mengingatkan kami terus, membentuk kami menjadi siapa kami
waktu itu. Dengan penuh kerendahan hati, kami mengakui bahwa kami ternyata tidak jauh
berbeda dengan anak-anak kami.
Saat kita menyadari dan mengubah cara pandang kita, tugas ini akan terasa lebih ringan. Pandanglah tugas ini sebagai ajakan Tuhan dalam bekerja sama dengan Tuhan untuk
memimpin dan membentuk anak-anak. Benar-benar merupakan suatu priviledge untuk jadi
partner Tuhan. Karena kita tahu bahwa Tuhan memikul k*k yang sama bersama kita, beban ini tidak lagi terasa demikian berat. Semoga anak-anak kita nantinya bisa melihat ke belakang dan melihat kasih Tuhan lewat kata-kata dan perilaku kita. Menjadi orang tua artinya kita mempunyai pengaruh yang kuat. Kita adalah wakil Tuhan pertama yang mereka miliki. Jangan pernah melewatkan kesempatan untuk menjadi pengaruh dalam hidup mereka. Boleh lelah, tapi janganlah pernah bosan menjadi influencerterbesar dalam hidup anak-anak kita. (SO)
*Questions:*
1. Mana nilai yang lebih penting ingin anak anda ingat tentang anda: Influence atau sekadar kontrol?
2. Apakah akan ada perubahan dalam pola asuh anda supaya menjadi lebih efektif dalam mendidik anak? Diskusikan!
*Values:*
Jangan Sia-siakan kesempatan belajar lebih dalam tentang hati Bapa lewat membesarkan anak-anak kita.
*Kingdom's Quotes:*
_Warisan paling berharga yang bisa kita berikan pada anak-anak kita adalah karakter orangtua yang mencerminkan Yesus._
*King's Sword*
Senin 15 Juli 2024
Bacaan Setahun:
1 Taw. 2
Luk. 4
*KUNCI HIDUP BAHAGIA*
_"Janganlah kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan." (Roma 12:11-TB2)_
Setiap orang ingin memiliki kehidupan yang berbahagia. Namun, tidak semua keinginan manusia tercapai sebab sudut pandang berbahagia berbeda antara satu orang dengan lainnya. Bagaimana kita dapat memiliki kebahagiaan hidup yang sejati? Mari kita belajar beberapa hal mengenai kunci hidup bahagia.
*Yang pertama, hidup dalam kasih – Roma 12:9-10*. Allah adalah kasih, tetapi kasih bukanlah Allah. Kasih sejati berasal dari Allah. Oleh sebab itu, kita harus bergaul dengan Allah agar memiliki kehidupan yang penuh kasih. Kasih sejati tidak berpura-pura. Kasih sejati itu apa adanya atau asli dan bukan mengada-ada. Kasih sejati itu mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingan diri kita. Sudahkah Anda hidup dalam kasih sejati?
*Yang kedua, hidup rajin - Roma 12:11*. Kemalasan adalah penyebab hidup tidak berbahagia. Oleh sebab itu kita harus rajin dan jangan bermalas-malasan. Kesenangan si pemalas adalah tidur, Amsal 19:15. Orang yang bermalas-malasan dalam setiap pekerjaannya sedang merusak hubungannya dengan orang lain dan menghancurkan masa depannya, Amsal 18:9. Jika kita sadar bahwa diri kita adalah pemalas maka kita harus belajar dari semut dan memperhatikan perilakunya, Ams 6:6-8. Bukankah kita sering dibuat jengkel dengan kerajinan, keuletan dan kerja sama yang hebat dari sekelompok semut? Bukankah semut tidak pernah bekerja sendirian? Sudahkah anda bangkit dari kemalasan dan berubah menjadi rajin?
*Yang ketiga, hidup bersemangat - Roma 12:11*. Jangan patah semangat, sebab semangat yang patah dan hancur akan mengeringkan tulang, Ams 17:22. Orang yang patah semangat hidupnya menderita. Namun sebaliknya, semangat itu menguatkan, Ams 18:14. Orang yang bersemangat tak pernah terlihat sedih sekalipun ia memiliki banyak masalah. Malah lewat masalah ia semakin bersemangat untuk menaklukkan dan menyelesaikannya. Orang yang bersemangat akan menerima hadiahnya, 2 Taw. 15:7. Apakah Anda masih bersemangat hari ini?
*Yang keempat, hidup melayani Tuhan – Roma 12:11*. Tak ada kebahagiaan sejati dihasilkan dari orang yang hidupnya mementingkan dirinya sendiri. Namun, kebahagiaan sejati dimulai dari kesadaran siapa diri kita di hadapan Tuhan. Oleh sebab itu kita harus hidup menyembah dan melayani Tuhan, Roma 12:1. Orang yang menyembah dan melayani Tuhan membawa persembahan kehidupan yaitu dirinya sendiri kepada Tuhan, Roma 12:1. Orang yang hidupnya untuk melayani Tuhan berkomitmen hidup dalam kebenaran dan membuang segala kejahatan, 1 Petrus 2:1-3.
Sudahkah kita hidup melayani Tuhan? _Stay blessed and have strong family_! (DW)
*Questions:*
1. Apakah Anda hidup berbahagia?
2. Bagaimana cara memiliki kehidupan yang berbahagia?
*Values:*
Seorang warga Kerajaan Allah adalah pribadi yang menyadari bahwa kunci hidup bahagia dihasilkan dari hubungan yang karib dengan Allah.
*Kingdom's Quotes:*
_Kunci hidup bahagia itu sederhana, hiduplah menyenangkan Tuhan dan jangan berusaha menyenangkan manusia serta tidak mencari kesenangan diri sendiri._
*King's Sword*
Minggu 14 Juli 2024
Bacaan Setahun:
Luk. 3
1 Taw. 1
*IN MY FAMILY*
_"Seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya. Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus Jemaat Allah?” (1 Timotius 3:4-5)_
Walaupun saya mempunyai anak-anak yang sudah dewasa, bahkan semua sudah menikah dan mempunyai anak, tetapi saya selalu meluangkan waktu bagi mereka, jika mereka ingin bersama saya. Apalagi pada masa-masa mereka masih kanak-kanak, itu akan menjadi prioritas bagi saya untuk mendampingi mereka.
Mana yang akan Anda hadiri jika jadwalnya bertabrakan: penandatanganan buku terbaru Anda atau pertandingan bola anak Anda? Pertanyaan ini disampaikan kepada John Grisham, novelis kisah-kisah _thriller_ berlatar dunia hukum. “Saya akan menonton anak saya main bola”, jawabnya. Ia mengatur tur bukunya agar tidak mengganggu kesempatannya mendampingi anak. “Anak membantu Anda tetap membumi. Bagaimana pun sukses, ketenaran, ego, atau apa pun; anak-anak punya cara untuk mengingatkan bahwa bisa jadi Anda tidaklah sehebat yang Anda bayangkan”, jelasnya. Perhatian terhadap isteri dan anak-anak itu buah didikan keluarga. John Grisham dibesarkan dalam keluarga Southern Baptist dengan orang tua yang senantiasa siap sedia. “Itu sudah menjadi gaya hidup keluarga saya” katanya.
Keluarga dan karier kerap kita tempatkan pada ujung-ujung yang berseberangan. Kita pontang-panting berusaha menyeimbangkannya. Namun, upaya itu ibarat berusaha menyenangkan dua bos sekaligus. Mustahil. Salah satunya akhirnya akan terjungkal. Seperti John Grisham, kita juga harus memilih, mendahulukan keluarga atau karir, sedihnya acapkali yang ditelantarkan adalah keluarga.
Titik soalnya memang bukan keseimbangan, tetapi prioritas. Prioritas menuntut: Apa yang paling bernilai dalam hidup ini, relasi atau prestasi. Pada titik ekstrim misalnya, mana yang Anda pilih: bisnis yang bangkrut atau keluarga yang amburadul? Dengan prioritas yang tepat, kita dapat memetik sukses tanpa perlu mengorbankan sesuatu yang seberharga keluarga. Ingatlah Imam Eli, keluarganya hancur karena perbuatan anak-anaknya yang tidak mendengarkan nasihat orang tuanya, mereka berbuat jahat bahkan melak*kannya di depan pintu Kemah Pertemuan (1 Samuel 2:22-25).
Bagaimana mungkin orang mengatakan aku mencintai TUHAN dan pelayanan 'habis-habisan' tetapi tidak ada waktu untuk keluarga? Bagaimana mungkin orang mencintai TUHAN yang tidak kelihatan, tetapi tidak mencintai keluara yang kelihatan di depan matanya? Omong kosong! Itu bukan pelayanan, itu pelarian! Pelayanan itu penting, tetapi keluarga juga sangat penting, dan yang lebih penting lagi, utamakan TUHAN, maka keluargamu akan diperhatikan dan diberkati TUHAN, amin. (AU)
*Questions:*
1. Apakah Anda sudah menjadi kepala keluarga yang baik, apa prioritas Anda dalam hidup ini?
2. Jika Anda disuruh memilih, mana yang Anda prioritaskan, pelayanan atau keluarga? Diskusikan!
*Values:*
Orang yang mengaku cinta Tuhan pasti mencintai juga keluarganya.
*Kingdom's Quotes:*
_Utamakan TUHAN, maka keluargamu akan diperhatikan dan diberkati TUHAN._
*King's Sword*
Sabtu 13 Juli 2024
Bacaan Setahun:
Mzm. 89
Luk. 2
*PERPULUHAN DAN PERZINAHAN*
_"Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilak*kan dan yang lain jangan diabaikan.” (Matius 23:23)_
Perpuluhan atau persembahan sepersepuluh dari penghasilan menjadi polemik yang menarik. Persembahan persepuluhan telah menjadi perintah yang lazim terutama di Gereja yang beraliran Pentakosta. Ada apa dengan perpuluhan? Mengapa Yesus, pada ayat bacaan hari ini marah kepada orang Farisi yang taat dan bahkan sangat detail memberi perpuluhan dari hasil ladangnya?
Sejarah persembahan perpuluhan, dimulai sebagai kewajiban yang dilak*kan bangsa Israel . Hal ini dilak*kan karena suku Lewi, salah satu dari 12 suku Israel yang tidak di perbolehkan bekerja dan bercocok tanam. Suku Lewi bertugas di bait Allah dan bertugas mengurus berbagai masalah Hukum dan Sosial yang terjadi di tengah bangsa Israel. Perpuluhan adalah jaminan sosial yang diberikan sebelas suku untuk suku Lewi, yatim piatu dan orang asing. Kesebelas suku harus memberikan 10 persen dari hasil kebun dan ladangnya sebagai jaminan sosial khususnya bagi suku Lewi. Jadi perpuluhan adalah perintah di masa Perjanjian Lama, sama halnya dengan perintah 'Jangan berzinah' di dalam Sepuluh Perintah Allah. Lalu bagaimana sikap orang Kristen yang benar menyikapi polemik yang terjadi saat ini?
Sebagai orang Kristen, seharusnya kita tahu bahwa semua perintah di dalam Hukum Taurat dan Hukum di Perjanjian Lama telah digantikan dengan Hukum Kasih. Arti sederhananya perilaku kita tidak lagi diatur oleh hukum yang ada 'di luar' tetapi oleh Kasih Kristus yang telah yang ada di dalam diri kita yang telah menebus kita dari kuasa dosa dan kuasa maut. “_Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut_.” (Roma 8:1-2)
Di dalam 'hukum kasih', standar dosa dan pahala lebih berat dibanding hukum Taurat, standarnya bukan lagi jika kita 'melak*kan' menjadi berdosa atau berpahala, tetapi jika kita baru 'berniat' bisa menjadi berdosa atau berpahala. Hal ini seperti yang Yesus katakan: “_Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya_.” (Matius 5:27- 28)
Seperti halnya perintah “jangan berzina”, maka perintah berilah “perpuluhan” seharusnya tidak lagi menjadi hukum yang dinilai saat melak*kan atau tidak melak*kan, atau seberapa besar tingkat dan besaran yang telah dilak*kan. Namun, seberapa dalam niatan baik atau niatan buruk yang menginisiasi perbuatan tersebut.
Jadi kesimp**annya, apakah secara khusus dan masif berzina perlu dilarang? Atau memberi perpuluhan secara khusus dan masif perlu diperintahkan? Yang kemudian lebih afdolnya, larangan dan perintah ini disertai dengan berbagai ancaman hukuman dan janji manis pahala? Perlukah dilak*kan demikian di gereja? Kalau jawabannya “Masih perlu”, maka sebenarnya pemberitaan kuasa salib Kristus yang sanggup merubahkan motif hati manusia belum dipahami secara paripurna baik oleh para rohaniawan maupun jemaat di gereja. Semoga tercerahkan! (DD)
*Questions:*
1. Di dalam PL mengapa suku Lewi harus menerima perpuluhan dari kesebelas suku yang lain?
2. Mengapa Hukum Taurat digantikan Hukum Kasih?
*Values:*
Sebagai warga Kerajaan Allah semua perbuatan kita digerakkan oleh kesadaran akan kasih Kristus yang telah berkorban di kayu Salib.
*Kingdom's Quotes:*
_Setiap persembahan bagai benih yang hidup jika diberikan bukan karena hukum dan kewajiban tetapi karena kasih dan keralaan._
Click here to claim your Sponsored Listing.
Videos (show all)
Address
Taipei, 100
This is the home of all AIESEC alumni. You can share everything here. Just keep in mind that we are all here to be with you.
台北市大安區仁愛路四段118號15樓
Taipei, 106
官方網站:www.taishinart.org.tw 台新藝術獎ARTalks平台: http://talks.taishinart.org.tw/
台北市士林區中山北路5段841號4樓之 2
Taipei, 111
這裡是一個專門為自閉症患者及其家屬所成立的園地,歡迎所有關心自閉症患者的人們加入,也歡迎張貼相關活動和文章,謝絕廣告喔!
4F, No. 6, Wanhe Street , Wenshan Dist. , Taipei City
Taipei, 116
We are responsible for the International Affairs of Eden Social Welfare Foundation. We welcome volunt
台北市士林區承德路四段10巷2號3樓
Taipei, 111
臺灣生態旅遊規劃、生態旅遊地探勘、遊程規劃與推廣、遊程評鑑、生態旅遊社區輔導、生態旅遊資源調查、生態導覽解說教育訓練、辦理生態旅遊研討會
台北市松山區敦化北路120巷50號5F
Taipei, 105
Dance Forum Taipei is the representative of contemporary dance in Taiwan. Through engaging different
中正區延平南路 77 號 8 樓 R812
Taipei, 10044
財團法人佛教電子佛典基金會 Comprehensive Buddhist Electronic Text Archive Foundation 簡稱 CBETA Foundation 或 CBETA 基金會
2nd Floor, No 238 Zhongshan North Road, Section 6, Shilin District
Taipei, 11161
🥾 Activities 🧘 Events ☕ 👩🍳 Classes 🎨 Tours ⛰️ 💛 Counseling 💛